ANALISIS MANAJEMEN KONFLIK PADA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI CORPORATE SECRETARY MNCTV (STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI MNCTV) Chalid Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530, Indonesia +62 21 53696969 [email protected] Dosen Pembimbing : Ferane Aristrivani Sofian S.I.Kom., M.I.Kom Universitas Bina Nusantara Jakarta 2015 ABSTRACT Conflicts will continue to occur in interpersonal communication, resulting in a negative impact on the performance of the company, objective research is to find out how interpersonal communication conflicts that occur in the corporate secretary MNCTV know how to conflict management. Conflict management can be a positive impact. So that each party to the conflict need to feel the conflict management that the negative impact of the conflict can be minimized and can benefit from the knowledge learn conflict management. The research method in this study using qualitative descriptive method, which means directly observing the problems that occur in the field based on concepts that have been studied. Analysis conducted in the corporate secretary MNCTV by using the concept of interpersonal and conflict management .. The results obtained in the organization that could occur because of organizational conflict interpersonal conflict is partly because misscommunication. The conclusion that conflict is inevitable, especially in interpersonal, but each individual has a strategy for conflict management with their own way. Compromise and smootting is a strategy that is most often used to resolve conflicts in corprotate secretary MNCTV. (C). Keywords: Interpersonal Communication, Conflict, Management, Conflict Management Strategies. Interpersonal Conflict, Conflict ABSTRAK Konflik akan terus terjadi dalam komunikasi interpersonal, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan, Tujuan Penelitian adalah Untuk mengetahui bagaimana konflik komunikasi interpersonal yang terjadi di corporate secretary MNCTV mengetahui bagaimana cara untuk manajemen konflik. Konflik yang dapat di manajemen akan menimbulkan dampak positif. Sehingga setiap pihak yang merasa mengalami konflik perlu untuk manajemen konfliknya agar dampak negatif dari konflik dapat diperkecil dan dapat memperoleh keuntungan dari hasil pengetahuan mempelajari manajemen konflik. Metode Penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang berarti langsung mengamati masalah yang terjadi dilapangan berdasarkan konsep yang telah dipelajari. Analisis yang dilakukan di corporate secretary MNCTV dengan menggunakan konsep interpersonal dan manajemen konflik.. Hasil penelitian yang diperoleh dalam organisasi bahwa konflik organisasi bisa terjadi karena konflik interpersonal salah satunya karena misskomunikasi. Kesimpulan yang diperoleh bahwa konflik pasti terjadi khususnya di interpersonal, tetapi setiap individu memiliki strategi untuk manajemen konflik dengan caranya masing-masing. Kompromi dan smootting merupakan strategi yang paling sering digunakan untuk mengatasi konflik dalam corprotate secretary MNCTV. (C). Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Konflik, Konflik Interpersonal, Manajemen Konflik, Strategi Manajemen Konflik PENDAHULUAN Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain didalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi memiliki peran penting di dalam segala aspek kehidupan, di dalam sebuah organisasi memerlukan komunikasi yang baik, karna dengan komunikasi yang baik dapat menentukan proses berjalan atau tidaknya organisasi tersebut. Organisasi sebagai suatu sistem yang kuat dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Tetapi di dalam sebuah organisasi komunikasi interpersonal tidak selalu berjalan dengan efektif. Khususnya pada bagian komunikasi arah aliran horisontal, komunikasi yang buruk sering terjadi. Hubungan dapat melahirkan sebuah konflik yang negatif jika tidak dapat di manajemen dengan baik. Dalam setiap organisasi pasti memiliki aliran komunikasi, khususnya MNCTV. Arah aliran komunikasi dibedakan hingga empat bagian. Komunikasi kebawah, komunikasi keatas, komunikasi horisontal, dan komunikasi lintas saluran. Keberhasilan mencapai tujuan merupakan keinginan setiap organisasi. Maka dari itu komunikasi berperan dalam sebuah organisasi untuk menentukan komunikasi tersebut berjalan sebagaimana mestinya, jika informasi mengalir dengan baik kepada seluruh elemen penggerak organisasi. Sehingga kemudian setiap orang akan mampu beraktifitas sesuai dengan porsinya masing-masing. Dengan demikian tidak akan ada pekerjaan yang terbengkalai. Karena setiap anggota/karyawan tahu pasti apa yang harus dia lakukan dalam proses pencapaian target organisasi. Permasalahan di didalam sebuah organisasi seperti MNCTV yang di sebabkan karena komunikasi interpersonal yang kurang efektif akan menimbulkan konflik. Konflik adalah ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Anggota-anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan tersebut biasanya mencoba menjelaskan duduk persoalannya dari pandangan mereka. Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik. MNCTV merupakan sebuah perusahaan media besar yang didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo sejak 1997. Jumlah karyawan keseluruhan 6.593 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang tidak sedikit. Oleh sebab itu semakin banyak jumlah anggota dalam organisasi akan dapat lebih mudah untuk menemukan konflik di dalamnya. Penelitian ini lebih fokus kepada corporate secretary MNCTV karena selain untuk dapat mempelajari bagaimana manajemen konflik dengan baik tentunya akan dapat pemahaman lebih luas karena dapat ikut serta dalam dunia pekerjaan layaknya praktisi public relation. Selain untuk menambah wawasan tentang, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu bagaimana cara mengatur konflik komunikasi interpersonal yang terjadi didalam sebuah kelompok maupun divisi sekaligus memberikan pengetahuan lebih mendalam tentang memanajemen sebuah konflik khususnya di MNCTV. Konflik diantara para karyawan, para pemimpin dan juga para bawahan sudah pasti terjadi tanpa diduga dan datang dengan tiba-tiba. Komunikasi yang baik sangat berpengaruh untuk mengelola konflik sehingga menjadi sesuatu hal yang positif. Tentunya dengan pemahaman manajemen konflik akan menambah kemampuan didalam dunia kerja maupun hidup bermasyarakat. A. KAJIAN PUSTAKA Nama Peneliti Sri Rahayu Judul Penelitian Konflik Interpersonal Karyawan PT.PLN (Persero) Rayon Rantau Yang Dipimpin Oleh Manajer Junior Lokasi Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konflik interpersonal yang terjadi pada karyawan yang dipimpin manajer junior disebabkan oleh pengalaman kerja, faktor persepsi mengenai perencanaa manajemen logistic, dan komunikasi vertical. Adapun strategi manajemen konflik interpersonal yang dilakukan oleh karyawan dengan 2 cara, yaitu The Teddy Bear (Smoothing) konflik harus dihindari dan memilih sikap mengalah agar hubungan tidak menjadi rusak demi keharmonisan. Menuruti dan tetap menjalankan perintah dari manajer merupakan strategi karyawan untuk tetap menjaga keharmonisan. The Owl (Confronting) yaitu konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya dan pemecahan itu harus pribadinya maupun sejalan dengan tujuan-tujuan tujuan-tujuan pribadi lawannya. Mendiskusikan permasalahan yang terjadi dan menjelaskan kembali maksud yang ingin disampaikan merupakan strategi karyawan untuk mengatasi konflik interpersonal. Perbandingan Penelitian sebelumnya membahas tentang konflik Penelitian interpersonal yang terjadi pada karyawan dengan manajer junior di PT. PLN menggunakan tipe komunikasi vertical dan cara penyelesaiannya menggunakan strategi manajemen konflik yaitu the teddy bear (smoothing) dengan The Owl (Confronting). Sedangkan penelitian ini membahas tentang memanajemen konflik yang terjadi di MNCTV dengan memahami konflik seperti apa dan proses konflik yang terjadi didalam perusahaan tersebut. Nama Peneliti Sujito Judul Penelitian Manajemen Konflik dalam Organisasi Lokasi Universitas Semarang Hasil Penelitian Untuk menyelesaikan perselisihan antara berbagai pihak dapat dilakukan dengan tujuan cara (Edwin B. Flippo 1994) : (1) Cara menang kalah dimana satu pihak memaksa pihak lain untuk mengalah (2) Menarik diri dan mundur dari perbedaan pendapat (3) Memperhalus perbedaan - perbedaan atau membuat perbedaan itu kelihatan kurang penting (4) Mengutamakan tujuan, dimana kedua pihak untuk sementara diminta menghentikan perselisihan perselisihan demi kerjasama dalam hal - hal yang lebih bernilai dan lebih penting (5) Mengkompromikan, memisahkan perbedaan dan berunding untuk mencapai posisi - posisi antara yang dapat diterima (6) Penyerahan kepada suatu pihak ketiga dari luar untuk mengambil keputusan seorang wasit dan (7) Mengundang pihak ketiga dari luar untuk menengahi dan membantu dua pihak utama mencapai suatu penyelesaian. Disamping itu juga ada cara lain untuk mengatasi adanya konflik yaitu : (1) Metode dominasi (2) Metode kompromi (3) Penyelesaikan integreted. Perbandingan pada penelitian tersebut menggunakan strategi (Edwin B. Penelitian Flippo 1994) dengan cara-cara tertentu ketika konflik terjadi, sedangkan penelitian ini menggunakan strategi (Nursalam 2009) dan (Robbins 2008). B. RUMUSAN MASALAH Dalam sebuah organisasi komunikasi interpersonal tidak selalu berjalan dengan efektif. Khususnya pada bagian komunikasi arah aliran horisontal, komunikasi yang buruk sering terjadi. Hubungan dapat melahirkan sebuah konflik yang negatif jika tidak dapat di manajemen dengan baik. Dalam setiap organisasi pasti memiliki aliran komunikasi, khususnya MNCTV. Keberhasilan mencapai tujuan merupakan keinginan setiap organisasi. Maka dari itu komunikasi berperan dalam sebuah organisasi untuk menentukan komunikasi tersebut berjalan sebagaimana mestinya, jika informasi mengalir dengan baik kepada seluruh elemen penggerak organisasi. Sehingga kemudian setiap orang akan mampu beraktifitas sesuai dengan porsinya masing-masing. Dengan demikian tidak akan ada pekerjaan yang terbengkalai. Karena setiap anggota/karyawan tahu pasti apa yang harus dia lakukan dalam proses pencapaian target organisasi. Permasalahan di didalam sebuah organisasi seperti MNCTV yang di sebabkan karena komunikasi interpersonal yang kurang efektif akan menimbulkan konflik. Konflik adalah ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompokkelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Anggota-anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan tersebut biasanya mencoba menjelaskan duduk persoalannya dari pandangan mereka. Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui bagaimana konflik komunikasi interpersonal yang terjadi di corporate secretary MNCTV. 2. Untuk mengetahui bagaimana manajemen konflik pada komunikasi interpersonal di corporate secretary MNCTV. METODE PENELITIAN Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, penelitian ini menggunakan pendekatan interpretif. Pendekatan interpretif (interpretive) melihat kebenaran sebagai sesuatu yang subjektif dan diciptakan oleh partisipan. Dan peneliti sendirilah yang bertindak sebagai salah satu partisipan. Pada pendekatan ini terdapat lebih sedikit penekanan pada objektivitas karena sifat objektif yang mutlak sangat tidak mungkin. Akan tetapi hal ini teidak berarti bahwa penelitian pada tradisi ini harus bergantung pada apa yang dikatakan oleh partisipan tanpa ada penelitian di luar peneliti. Untuk peneliti pada tradisi ini, teori direduksi dari berbagai pengamatan dan pengalaman peneliti dengan respondennya. Interpretif termasuk dalam kategori perspektif subjektif. Yaitu pendekatan yang mengasumsikan bahwa pengetahuan tidak mempunyai sifat objektif dan tetap dan realita sosial dianggap sebagai interaksi sosial yang bersifat komunikatif (dalam Gunawan 2013). Dalam penelitian ini penulis menggunakan Jenis penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian terhadap suatu objek yang disebut sebagai kasus. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap objek atau sesuatu yang harus diteliti secara menyeluruh, utuh dan mendalam. Dengan kata lain, kasus yang diteliti harus dipandang sebagai objek yang berbeda dengan objek yang berbeda dengan objek penelitian pada umumnya. Teknik pengumpulan data yang akan dipakai yaitu wawancara dan observasi partisipan dan aktivitas dalam analisis data yang penulis pilih adalah peng-kode-an (coding) sebagai proses penganalisaan. Terdapat tiga macam proses analisis data (coding) yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Dan untuk keabsahan data Penulis akan menggunakan pengujian kredibilitas data triangulasi sumber, Penulis akan mengambil dari beberapa sumber yang terpercaya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dibahas, misalkan wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang serupa dan jawaban dari narasumber-narasumber tersebut akan dibandingkan sampai ditemukannya satu kesimpulan yang pasti dan benar. HASIL DAN BAHASAN MNCTV merupakan salah satu pelopor stasiun televisi swasta di Indonesia yang mulai mengudara sejak tanggal 20 Oktober 2010 dengan tag-line atau slogan 'Selalu di Hati'. Logo dan merek perseroan MNCTV ini diharapkan dapat memperluas pangsa pasar dan pemirsa dari stasiun ini. Bersamaan dengan kehadiran MNCTV, publik dapat menyaksikan peningkatan kualitas dan keragaman tayangan, MNCTV sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai stasiun televisi yang paling jeli dalam menangkap selera dan kebutuhan masyarakat Indonesia, stasiun televisi yang benar-benar menampilkan citra Indonesia, mengedepankan tayangan-tayangan sopan dan bisa dinikmati seluruh keluarga. Program-program yang sangat Indonesia inilah yang mampu mengantarkan MNCTV sebagai stasiun televisi papan atas Indonesia. MNCTV sendiri senantiasa mengasah diri sebagai partner yang memberikan layanan terbaik bagi seluruh mitra usaha. MNCTV siap menjadi televisi terdepan yang dapat diandalkan. Profil Unit atau Divisi Corporate secretary MNCTV dapat disebut sebagai serketaris perusahaan. Tugas dari sekretaris perusahaan terkait juga dengan kegiatan Internal, Eksternal, dan Sosial diataranya sebagai berikut : Kegiatan Internal menyiapkan persiapan terkait dengan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan, diantaranya mengenai Protokoler Dan pelaksanaan Corporate Events. Mengadakan rapat rutin diantara Sekretaris Perusahaan di perusahaan dibawah Perseroan, agar kegiatan perusahaan dapat lebih terpadu dan bersinergi. Mempersiapkan dan melaksanakan acara Forum BOD Group. Menerima kunjungan (News Visit) dari beberapa perusahaan lain, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan lain lain. Kegiatan Eksternal meengkoordinasi seluruh group untuk mengikuti eksibisi diantaranya dalam rangka Hari Penyiaran Nasional dan Hari Pers Nasional. Mengkoordinir pelaksanaan Penawaran Obligasi Perseroan. Melaksanakan acara Jumpa Pers dalam rangka penawaran obligasi Perseroan. Mengkoordinir pelaksanaan RUPS Tahunan dan Luar Biasa Perseroan. Melaksanakan acara Jumpa Pers dalam rangka RUPS Tahunan Perseroan. Melakukan Design ulang website Perseroan dan disesuaikan dengan ketentuan Bapepam-LK. Kegiatan Sosial mengadakan kegiatan Donor Darah. Melakukan koordinasi dengan tim Peduli daro 3 TV FTA ibawah perseroan dalam melaksanakan kegiatan sosial. Strukrtur Oganisasi corporate secretary Konflik Komunikasi Interpersonal Yang Terjadi Di Corporate Secretary MNCTV Kesimpulan dari teori tersebut bahwa konflik interpersonal dapat terjadi karena apapun. Mulai dari perbedaan tujuan, unit bisnis, kelompok yang berbeda, fungsi, perbedaan prinsip, perbedaan harapan, berbeda sikap, beda persepi, perbedaan gaya, misskomunikasi dan masih banyak lagi. Hal tersebut membuktikan konflik dapat di alami oleh siapapun dan dapat terjadi karena banyak sebab tanpa terkecuali, khususnya di dalam corporate secretary MNCTV. Berdasarkan dari semua teori diatas dapat dilihat bahwa konflik interpersonal dapat terjadi lewat kelompok yang berbeda, walaupun semua informan memiliki jabatan section head dan itu masih dalam arah aliran horisontal, tetapi tetap beda kelompok. Karena tugas dan tujuannya memiliki perbedaan. Hal itulah yang menyebabkan konflik interpersonal dapat terjadi dalam organisasi dan salah satu konflik yang sering terjadi kepada para informan adalah misscommunication atau kesalahpahaman berkomunikasi. Romli juga mendukung dengan teori konflik organisasinya. Teorinya membuktikan bahwa konflik dalam organisasi benar-benar tidak dapat dihindarkan dan konflik itu terjadi karena perbedaan ide tau inisiatif dalam mengkoordinasikan kegiatan. Sehingga terjadi kesalahpahaman dari masalah tersebut. Menurut Romli (2014). Mengemukakan teori bahwa konflik organisasi adalah perbedaan ide atau inisiatif antara bawahan dengan bawahan, manajer dengan manajer dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan (coordinated activities). Perbedaan inisiatif dan pemikiran sebagai upaya identifikasi masalah-masalah yang menghambat pencapaian tujuan organisasi. Keberadaan konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan atau dengan kata lain konflik selalu hadir. Konflik sering muncul dan terjadi pada sebuah organisasi. Misscommunication terjadi biasanya dikarenakan salah satu pihak tidak mengerti dengan pesan yang disampaikan oleh pihak yang lain, bisa juga dikarenakan kesalahan memaknai pesan. Mungkin bahasanya verbal maupun non verbalnya, atau ejaan kalimatnya atau mungkin juga pengetahuan kedua pihak tersebut tidak sama atau bisa juga karena media yang digunakan. Misscommunication atau lebih sering disebut Miss Komunikasi merupakan adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak dalam mencerna proses komunikasi, sehingga antara pesan yang disampaikan dengan pesan yang diterima berbeda penafsiran atau arti. Miss komunikasi dapat menyebabkan tidak tercapainnya tujuan atau misi yang hendak dicapai. Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya Miss komunikasi, bisa disebabkan dari faktor luar rangkaian unsur proses komunikasi, ataupun tidak lengkapnya pesan komunikasi itu disampaikan. Faktor yang sering dialami adalah adanya gangguan pada unsur Channel (Media) yang menyebabkan tidak adanya feedback (Umpan Balik) pesan yang disampaikan atau malah feedback yang timbul tidak sesuai dengan tujuan pesan yang disampaikan pada di awal. Ketika feedback yang diterima berbeda dengan tujuan awal pesan disampaikan, maka akan terjadi kesalahpahaman atau salah koordinasi antara ” si penyampai pesan ” dengan ” si penerima pesan “. Kita masih sering sekali mendengar istilah “miskomunikasi” yang menunjuk pada gagalnya komunikasi sehingga maksud dan kehendak tidak dapat tersampaikan dengan baik, atau malah salah dipersepsi sehingga menimbulkan yang namanya “salah paham”. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan ketiga informan, dapat disimpulkan miss komunikasi memang terjadi diantara para karyawan. Miss komunikasi pada informan pertama karena kesalahpahaman dalam memaknai pesan mengenai jobdesk. Informan pertama memaknai pesan bahwa jobdesk itu harus saling bekerja ketika memiliki pekerjaan yang terikat.Sedangkan pihak lainnya tidak memaknai pesan bahwa jobdesk harus saling membantu. Hal itu merupakan kesalahpahaman dalam memaknai pesan yang mengakibatkan tujuan tidak tercapai dan menimbulkan konflik interpersonal. Sedangkan informan kedua mengalami konflik interpersonal yang dikarenakan miss komunikasi. Ada salah satu berita yang tidak tersampaikan kepada pihak yang bersangkutan. Sehingga pesan tidak sepenuhnya disampaikan dan hal itu menimbulkan konflik. Begitu juga dengan informan ketiga mengalami miss komunikasi karena pesan yang ingin disampaikan tidak sepenuhnya tersampaikan kepada pihak lain. Sehingga terjadi kesalahpahaman interpersonal yang dapat menimbulkan konflik. Menurut Suzne c.de Janasz, Karen and Beth (2006) Cara untuk mengelola konflik: 1. Kontrol marah Anda dan respons emosional. Menunjukkan rasa hormat Anda untuk perasaan pihak lain. Memvalidasi bahwa konflik adalah nyata bagi mereka tidak peduli seberapa sepele mungkin tampaknya Anda. Konflik merangkul membangun hubungan yang jujur. Dengan memvalidasi perasaan kedua belah pihak tentang situasi Anda kemudian dapat pindah ke mode pemecahan masalah. 2. Memahami masalah. Luangkan waktu yang dibutuhkan untuk sepenuhnya menilai lingkup situasi: sumber konflik, isu yang terlibat, tujuan, dan dinamika hubungan yang terlibat. Menerima kesalahan dari pihak yang terlibat dan bersedia untuk mengakui mereka. Fokus pada perilaku yang berubah, bukan orang. 3. Pilih strategi Anda. Tidak semua konflik dapat dikelola. Dapatkan semua fakta sebelum membuat penilaian apapun. Pilih waktu dan tempat dengan hati-hati. Manajer yang baik akan hati-hati dalam memilih layak penanganan dan pilih strategi yang tepat untuk menangani mereka. 4. Cari untuk tujuan bersama. Tahu pilihan Anda, dan pilih pilihan terbaik Anda. Mencoba untuk bekerja untuk solusi menang-menang yang akan diterima oleh kedua belah pihak. Lakukan ini dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan menunjukkan Anda pernah mendengar dan mengerti tujuan atau tujuan lain. Ketika hal ini tidak mungkin atau waktunya singkat, cobalah untuk menampung banyak kepentingan orang lain mungkin dan kemudian membuat keputusan yang akhirnya paling adil dan membantu bagi organisasi. Kadang-kadang solusi kompromi harus cukup. Berdasarkan strategi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara, masingmasing informan memiliki cara yang berbeda untuk manajemen konflik. Strategi yang digunakan oleh informan pertama adalah kompromi. Karena strategi yang digunakan cenderung lose-lose, yang berarti ketika konflik terjadi cara yang digunakan adalah meminta bantuan oleh pihak atasan atau pihak ketiga yang menyelesaikan masalah yang terjadi. Sehingga satu sama lain akan saling memahami mengapa konflik bisa terjadi dan diakhir akan timbul rasa pengertian. Sedangkan informan kedua lebih cenderung menggunakan strategi smootting, yang berarti ketika konflik terjadi para pihak yang terlibat akan menyelesaikan konflik tersebut tanpa bantuan pihak lainnya. Pihak yang berkonflik berupaya berdiskusi bersama agar masing-masing dapat menemukan kebersamaan dan akhirnya timbul rasa untuk introspeksi diri. Strategi yang digunakan oleh informan ketiga tidak berbeda dengan informan kedua. Informan ketiga cenderung menggunakan strategi smootting, Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi komponen emosional dalam konflik. sehingga ketika amarah sudah dikeluarkan dan merasa agak tenang, ketika tenang introspeksi dapat dilakukan sehingga langkah selanjutnya dapat memperbaiki hubungan agar tetap positif. Dengan cara meningkatkan rasa kebersamaan seperti jalan-jalan bersama. Berdasarkan semua kesimpulan berdasarkan pertanyaan penelitian dan hasil wawancara dari informan, dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal memiliki fungsi sebagai alat untuk menggunakan manajemen konflik itu sendiri. Ketika konflik terjadi dalam organisasi para individu biasanya sudah mempersiapkan strategi untuk manajemen konflik untuk menyelesaikan masalahnya. Lalu mereka menggunakan komunikasi interpersonal untuk manajemen konflik komunikasi interpersonal. Yang berfungsi untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku individu lainnya. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini terkait pertanyaan penelitian yang dibuat adalah: 1) Bahwa Konflik komunikasi interpersonal yang terjadi di corporate secretary MNCTV dapat terjadi khususnya pada arah aliran horisontal. Karena tugas dan tujuannya memiliki perbedaan. Hal itulah yang menyebabkan konflik interpersonal dapat terjadi dalam organisasi dan salah satu konflik yang sering terjadi kepada para informan adalah misscommunication atau kesalahpahaman berkomunikasi. Misscommunication yang terjadi adalah Perbedaan di dalam memaknai isi pesan dan penyampaian pesan yang tidak sampai sepenuhnya kepada pihak lain. 2) Manajemen konflik pada komunikasi interpersonal di corporate secretary MNCTV berperan untuk menjaga hubungan interpersonal dengan individu lainnya. Corporate secretary MNCTV pernah mengalami konflik, tetapi masing-masing sudah memiliki strategi untuk mengantisipasi ketika konflik akan terjadi. Memang cara dari setiap individu memanajemen berbeda-beda untuk mengatasi konflik, cara yang paling efektif untuk manajemen konflik adalah melatih diri untuk tidak bereaksi berlebihan ketika konflik muncul, dan memiliki strategi untuk digunakan saat konflik diprediksi muncul. Kompromi dan smootting merupakan strategi yang paling sering digunakan untuk mengatasi konflik dalam corprotate secretary MNCTV. B. Saran Saran yang dapat diberikan peneliti terkait penelitian ini adalah : 1) Saran Akademis Saran akademis yang dapat diberikan yakni peneliti ingin mengajak untuk senantiasa berkomunikasi dalam organisasi maupun interpersonal secara efektif, hendaknya memiliki pengetahuan tentang manajemen konflik untuk mengatasi konflik dalam perusahaan . Karena bagaimanapun konflik dalam organisasi maupun konflik interpersonal tidak dapat dihindari dan akan terus terjadi. Konflik yang dapat di manajemen akan memberikan dampak positif di dalam organisasi sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. 2) Saran Praktis Walaupun konflik akan terus terjadi, tetapi hal tersebut tetap bisa ditanggulangi, komunikasi organisasi ataupun komunikasi interpersonal akan terus memiliki masalah dalam berinteraksi. Namun tetap fokus pada strategi yang dapat membantu menyelesaikan konflik pada berkomunikasi. Konflik yang berdampak negative dapat diubah menjadi konflik yang berdampak positif bagi setiap individu. Tentunya hal itu dapat meningkatkan kinerja dalam berorganisasi secara efektif. Yang pada akhirnya akan memberikan dampak baik pula bagi perusahaan. Diharapkan bagi karyawan MNCTV dapat melatih diri untuk tidak bereaksi berlebihan ketika konflik muncul, dan memiliki strategi untuk digunakan saat konflik. Sedangkan perusahaan MNCTV diharapkan dapat mementingkan dan membuat sebuah acara khusus kepada karyawan yang bertemakan liburan agar setiap karyawan dapat berkomunikasi interpersonal secara efektif dan melupakan sejenak tentang konflik interpersonal maupun konflik organisasi dalam pekerjaan. 3) Saran Umum Saran yang dapat diberikan kepada masyarakat adalah untuk senantiasa mengerti bagaimana pentingnya peran manajemen konflik komunikasi interpersonal dalam hal berkomunikasi sehari-hari. Dengan komunikasi masyarakat akan terhindar dari misscommunication yang merupakan faktor utama buruknya kualitas hubungan di antara masyarakat itu sendiri. REFERENSI Aamodt, M. G. 2007. Industrial/Organizational Psychology: An Applied Approach. Belmont: Thomson Learning Inc. Ardial. 2014. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media AW Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu Daria Prause, Bahaudin G. Mujtaba. 2015. Conflict Management Practices for Diverse Workplaces. Journal of Business Studies Quarterly. NO. 3, 14 - 22 De Janasz, Suzanne C.; Dowd, Karen O.; & Schneider, Beth Z. 2006. Interpersonal Skills in Organizations. New York: McGraw-Hill DwiIrawati. 2010. Manajemen Konflik Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Teamwork Dalam Organisasi. Jurnal Psikologi. NO. 1, 15 – 27 Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara Hassan, Golamreza, Fateme H, Ali Hamidizadeh. 2010. Relationship between Interpersonal Communication Skills and Organizational Commitment (Case Study: Jahad Keshavarzi and University of Qom, Iran). European Journal of Social Sciences, NO. 3, 387 – 398 Kriyantono, Rachmat. 2012. Public Relations Writings. Cetakan ketiga. Jakarta: PT. Kencana Pranada Group Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Dalam Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika Pace, Wayne dan Don F. Faules. 2010. Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya Pace, Wayne dan Faules, Don F. 2006. Komunikasi Organisasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2011. Organizational Behavior. 14th ed. Boston: Pearson Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi, Perspektif, Ragam & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Romli, Khomsahrial. 2014. Komunikasi Organisasi. Jakarta Grasindo: Grasindo Sri Rahayu. 2013. Konflik Interpersonal Karyawan PT. PLN (Persero) Rayon Rantau Yang Dipimpin Oleh Manajer Junior. Jurnal Psikologi, NO. 1, 216 – 228 Suharsono dan Lukas. 2013. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CAPS. Sujito. 2012. Manajemen Konflik dalam Organisasi. Jurnal Manajemen No. 4, 9-16 West & Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Jakarta: Salemba Humanika