BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari penelitian mengenai pengaruh kurs rupiah, laju inflasi dan indeks saham Dow Jones terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI dengan sampel penelitian sebanyak 48 bulan pada kurun waktu Januari 2007 – Desember 2010, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengujian secara parsial menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : Variabel independen seperti kurs rupiah dan indeks saham Dow Jones secara parsial memilki pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG), sedangkan inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Berikut adalah penjelasan dari pengaruh variabel – variabel tersebut terhadap IHSG : a. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika ( USD ) mempunyai pengaruh yang negatif yang signifikan terhadap IHSG, hal ini berarti terjadi apresiasi kurs rupiah terhadap dollar dan hal ini akan memberikan dampak terhadap perkembangan pemasaran produk Indonesia ke luar negeri, terutama dalam hal persaingan harga. Perkembangan pemasaran ekspor yang lesu akan menyebabkan berkurangnya cadangan devisa, yang berakibat akan mengurangi kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap perdagangan saham di pasar modal Indonesia, yang di tandai dengan turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI. Hasil penelitian ini konsisten dengan 83 84 penelitian Ruhendi dan Arifin (2003), Bayu Kurniawan (2005), Limi Harip (2005), dan Sunardi (2009). b. Laju Inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Ini berarti banyak masyarakat dominan membelanjakan uangnya untuk membeli barang – barang konsumsi dari pada menanamkan modalnya di bursa saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sunardi (2009), dan Selly Megawati Wahyudi (2010). c. Indeks Dow Jones memiliki pengaruh yang positif yang signifikan, ini berarti ada pengaruh globalisasi ekonomi, dimana globalisasi ekonomi menyebabkan kejadian – kejadian yang ada di luar negeri mempengaruhi perekonomian di dalam negeri termasuk berpengaruh terhadap pasar saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ruhendi, Arifin (2003) dan Limi Harip (2005). 2. Pengujian secara simultan menghasilkan kesimpulan sbb : Variabel kurs rupiah, laju inflasi dan indeks Saham Dow Jones secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap IHSG di BEI pada Januari 2007 – Desember 2010, hal ini ditunjukan oleh perolehan nilai signifikansi F sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ruhendi dan Arifin (2003) dan Limi Harip (2005). B. Saran 85 Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran – saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini baik kepada investor, perusahaaan maupun untuk pengembangan penelitian selanjut, adalah sebagai berikut : 1. Investor sebaiknya memperhatikan informasi – informasi mengenai tingkat nilai tukar Rupiah/US$, laju inflasi yang dikeluarkan oleh bank Indonesia dan juga memperhatikan pergerakan indeks Dow Jones di New York Stock Exchange karena dengan adanya informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memprediksi indeks IHSG di BEI yang kemudian digunakan untuk mengambil keputusan yang tepat sehubungan dengan investasinya. 2. Perusahaan sebelum melakukan kebijakan seperti ekspor – impor, harus mengkaji terlebih dahulu faktor – faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap biaya yang harus ditanggung perusahaan akibat adanya perubahan kurs rupiah terhadap dollar, laju inflasi maupun indeks saham Dow Jones yang umumnya dapat mempengaruhi pasar Asia termasuk Indonesia, sehingga dalam pelaksanaannya nanti manajemen perusahaan dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam berbisnis dan dalam rangka menarik investor di pasar modal. 3. Pemerintah sebaiknya juga dapat lebih berperan serta dalam mengendalikan pengaruh dari faktor ekonomi makro seperti kurs rupiah dan laju inflasi serta menyiapkan suatu strategi untuk mengantisipasi akibat negatif yang mungkin di timbulkan akibat adanya globalisasi ekonomi seperti misalnya pengaruh negatif dari penurunan nilai indeks saham Dow Jones di bursa saham Amerika sehingga melalui kebijakan – kebijakan yang di ambil tersebut keadaan 86 ekonomi tetap terkendali serta tetap dapat menarik minat investor baik domestik maupun asing untuk menanamkan modalnya melalui investasi saham di bursa efek Indonesia. 4. Peneliti selanjutnya, jika menggunakan inflasi sebagai salah satu variabel penelitiannya, maka sebaiknya variabel ini tidak di uji secara langsung pengaruhnya ke IHSG, melainkan di uji dulu terhadap kurs rupiah, karena variabel inflasi ini bersifat sebagai moderating, sehingga pengaruhnya terhadap IHSG adalah tidak langsung. C. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan. Untuk itu bagi para akademisi yang akan menggunakan hasil penelitian ini diharapkan memperhatikan beberapa keterbatasan penelitian ini, antara lain : 1. Adanya keterbatasan faktor makroekonomi yang digunakan sebagai dasar untuk memprediksi IHSG, penelitian ini hanya terbatas pada kurs rupiah terhadap dollar, laju inflasi dan indeks Saham Dow Jones. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel bebas lainnya yang dianggap memiliki pengaruh terhadap IHSG baik secara makro ekonomi di dalam negeri seperti suku bunga SBI, jumlah uang beredar, harga emas, Gross Domestic Bruto (GDP), maupun situasi bisnis internasional seperti tercermin dalam indeks Hang Seng di Hongkong dan Nikei di Jepang. 2. Adanya keterbatasan dalam pengambilan periode penelitian yang hanya 48 bulan, diharapkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat 87 memperpanjang periode penelitian dan juga dapat menggunakan data mingguan atau harian. agar hasil yang diperoleh dapat lebih merefleksikan pergerakan IHSG di BEI. 3. Penulis juga mengakui bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan lain seperti referensi yang dimiliki penulis belum begitu lengkap dalam menunjang proses penulisan penelitian ini, sehingga terjadi banyak kekurangan dalam mendukung teori ataupun justifikasi masalah yang diajukan dalam penelitian. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih memperhatikan masalah referensi ini sehingga penelitiannya lebih valid.