vi. kesimpulan dan saran

advertisement
 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan yang disampaikan dan pembahasan yang dilakukan, ada tiga hal yang dapat disimpulkan: 1. Kualitas institusi daerah dan penyediaan infrastruktur baik jalan, air bersih, maupun listrik di Indonesia belum merata, baik antar wilayah administrasi maupun geografis. Kualitas institusi dan penyediaan infrastruktur di kota lebih baik dibandingkan kabupaten, dan kabupaten/kota di Jawa lebih baik dibandingkan kabupaten/kota di luar Jawa. 2. Tata kelola pemerintahan daerah secara disagregat mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui penyediaan infrastruktur jalan dan listrik. Hal ini menjawab mengapa hubungan secara agregat dan langsung penelitian sebelumnya tidak diketemukan hubungan yang signifikan. Tata kelola pemerintahan daerah berpenagruh secara tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan infrastruktur jalan dengan adanya diskusi kebijakan publik, lama perbaikan jalan dan ketegasan kepala daerah terhadap tindak pemberantasan korupsi. Ketegasan kepala daerah terhadap tindak pemberantasan korupsi akan meningkatkan efektifitas belanja infrastruktur jalan. Sedangkan tata kelola pemerintahan berpengaruh secara tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan fasilitas pendukung untuk berusaha. Penyediaan infrastruktur air bersih lebih dipengaruhi oleh tata kelola perusahaan. Adapun tata kelola pemerintahan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan Pemda yang tidak meningkatkan biaya bagi pelaku usaha. 6.2 Implikasi Kebijakan Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang dituliskan sebelumnya, beberapa kebijakan dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Pemerintah pusat perlu mendorong pelaksanaan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan daerah terutama untuk
98 pemerintah daerah kabupaten dan luar Jawa, sehingga kualitas pemerintah daerah tidak timpang. Penguatan kualitas institusi lokal diwilayah tertinggal diperlukan mengingat tata kelola merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi pengelolaan ekonomi daerah, dan banyak daerah di kabupaten dan luar Jawa yang sebenarnya mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah tetapi belum dikelola dengan baik karena kurangnya kapasitas Pemda. 2. Untuk pembangunan infrastruktur harus ada keberpihakan (political will). Pemerintah daerah harus menambah belanja publik guna meningkatkan penyediaan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan. Pemerintah pusat dapat mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan alokasi belanja infrastruktur, misalnya dengan instrumen DAK atau pemberian insentif dalam hal alokasi dana perimbangan bagi daerah yang mengalokasikan belanja infrastruktur tertentu. 3. Pemerintah daerah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menghilangkan perda yang meningkatkan biaya bagi pelaku usaha. 6.3 Saran Penelitian Lanjutan Mengingat adanya keterbatasan pada penelitian ini, maka berikut adalah saran penelitian lebih lanjut mengenai tata kelola pemerintahan: 1. Hubungan tata kelola pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi bersifat kompleks, untuk itu perlu dieksplorasi hubungannya melalui jalur lain, seperti jalur investasi maupun perdagangan. 2. Jika data tersedia data dapat ditambah cakupan kabupaten/kota dan jenis infrastrukturnya. 3. Untuk menangkap adanya hubungan simultan, pada penelitian selanjutnya dapat digunakan metode lain seperti analisis jalur atau SEM (structural equation model).
Download