asuhan kebidanan p umur 33 tahun um dengan hipertens program

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. K G2 P1 A0
UMUR 33 TAHUN UMUR KEHAMILAN 33+4 MINGGU
DENGAN HIPERTENSI
HIPERTENSIDI
DI RSUD KOTA SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan DiplomaIII Kebidanan
Disusun oleh:
DewiAprillia Sari
NIMB13056
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. K G2 P1 A0
UMUR 33 TAHUN UMUR KEHAMILAN 33+4 MINGGU
DENGAN HIPERTENSIDI RSUD KOTA SURAKARTA
Diajukan oleh :
Dewi Aprillia Sari
B13056
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal 24 Juni 2016
Pembimbing
Kartika Dian Listyaningsih, SST., M.Sc
NIK. 200884032
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. K G2 P1 A0
UMUR 33 TAHUN UMUR KEHAMILAN 33+4 MINGGU
DENGAN HIPERTENSIDI RSUD KOTA SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Disusun oleh :
Dewi Aprillia Sari
NIM B13056
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal....
PENGUJI I
PENGUJI II
Anis Nurhidayati, SST., M.Kes
Kartika Dian L, SST., M.Sc
NIK. 200685026
NIK. 200884032
Tugas Akhir ini diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Siti Nurjanah, SST.,M.Keb
NIK. 201188093
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. K
Umur 33 Tahun UK 31+4 minggu G2 P1 A0 Dengan Hipertensi Di RSUD kota
Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program StudiD III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2.
Ibu Siti Nurjanah, SST.,M.Keb selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3.
Ibu Kartika Dian Listyaningsih, SST., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4.
Dr. Willy Handoko Widjaja, MARS selaku Direktur RSUD Surakarta, yang
telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5.
Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6.
Ny. K yang bersedia menjadi subjek dalam pengambilan studi kasus.
7.
Seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan studi kasus
selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2016
Penulis
iv
Prodi DIII Kebidanan STIKES kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016
Dewi Aprillia Sari
B13056
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA Ny. K G2 P1 A0
UMUR 33 TAHUN UMUR KEHAMILAN 31+4 MINGGU
DENGAN HIPERTENSI
DI RSUD KOTA SURAKARTA
x + 87 halaman + 13 lampiran
INTISARI
Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 kematian per 100
ribu kelahiran hidup. Penyebab secara langsung tingginya AKI adalah perdarahan
post partum,infeksi,dan preeklamsi/eklamsi.Hipertensi dalam kehamilan
merupakan 5-10% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga
penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan di RSUD Kota Surakarta ada 3537 ibu hamil dan
371 orang mengalami Hipertensi dari bulan Oktober 2014 – Oktober 2015.
Tujuan: Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney.
Mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek dalam asuhan
kebidanan pada ibu hamil Ny. K G2 P1 A0 dengan hipertensi.
Metode : Jenis metode yang digunakan menggunakan metode deskriptif, lokasi
studi kasus di RSUD Kota Surakarta, subjek kasus yaitu ibu hamil Ny. K G2P1
A0 dengan Hipertensi, waktu studi kasus yaitu 9 – 20 Mei 2016, teknik
pengumpulan data menggunakan data primer yang meliputi pemeriksaan fisik,
wawancara dan observasi sedangkan data sekunder meliputi studi kepustakaan
dan dokumentasi.
Hasil : Setelah dilakukan asuhan selama 2 minggu didapatkan hasil KU baik,
Kesadaran : composmentis, TD : 120/90 mmHg, S : 36,6ᴼC, N: 84x/menit, R : 24
x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia
untuk melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik, obat telah
diberikan, dan ibu bersedia untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin.
Kesimpulan : Setelah dilakuakan pengkajian, interpretasi data, diagnosa
potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada ibu hamil
dengan Hipertensi tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dilahan, dan
selama pemberian asuhan 2 minggu pasien sudah dalam keadaan baik.
Kata Kunci : Asuhan kebidanan, Ibu hamil trimester III, hipertensi
Kepustakaan : 26 literatur ( 2004 - 2015)
v
MOTTO
Masalah adalah salah satu cara untuk memotivasi dan mendorong diri
supaya menjadi pribadi yang lebih baik.
Ikhlas adalah salah satu bentuk kita bersyukur kepada Allah SWT.
Kegagalan adalah sebuah proses keberhasilan yang tertunda.
Saya selalu percaya dengan kesempatan kedua.
Berpikir positif adalah kunci keberhasilan utama.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan untuk :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, karunia, dan
kemudahan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
baik, serta memberikan saya kekuatan, ketabahan, dan kesabaran dalam
menghadapi semua cobaan dalam menjalani hidup.
2. Bapak dan Ibu dan kedua saudaraku tercinta yang senantiasa
mendoakan,membimbing, mendukung baik secara spiritual maupun
material.
3. Teman
dan
Sahabatku
tercinta
kak
Rossiana,
Alin,
Melda,
Nana,Nuryani,Hilda, Dara, Farah, Rita kecil, Uyu, Yayik, Ambar dan
semua teman-teman kelas 3b. Terimakasih atas suport kalian selama ini, I
love U all.
4. Doni Rizki teman yang baik, sabar terimakasih atas dukunganmu selama
ini. Dari kamu aku bisa tau artinya kesabaran, perjuangan, kesakitan, dan
bangkit, bisa tau rasanya berjuang melawan kelemahan, ditinggalkan
ketika kita dalam situasi ingin mencapai keberhasilan. Yang mulanya
berada diatas kemudian didorong kebawah, lalu mulai kembali bangkit
hingga menjadikanku kuat sampai sekarang. Terimakasih atas perjalanan
indah dan perjalanan buruk ini.
5. Ibu Kartika yang selalu memberikan motivasi hingga saya bisa
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
vi
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama
: Dewi Aprillia Sari
Tempat/ tanggal lahir
: Sragen, 27 April 1994
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Prandegan RT 11C, Bumiaji, Gondang, Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Bumiaji 3
Lulus tahun 2006
2. SMP Negeri 2 Gondang
Lulus tahun 2009
3. SMA Negeri 1 Gondang
Lulus tahun 2012
4. Prodi DIII Kebidanan STIKe
STIKess Kusuma Husada Surakarta angkatan 2013
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iv
INTISARI .......................................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................
vi
CURICULUM VITAE ...................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
4
C. Tujuan Studi Kasus...................................................................
4
D. Manfaat Studi Kasus.................................................................
6
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................
7
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ..............................................................................
9
B. Teori Manajemen Kebidanan ...................................................
23
C. Landasan Hukum ......................................................................
46
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi.................................................................................
47
B. Lokasi Studi Kasus ...................................................................
47
C. Subjek Studi Kasus ...................................................................
47
D. Waktu Studi Kasus ...................................................................
48
E. Instrumen Studi Kasus ..............................................................
48
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
48
G. Alat- alat Yang Dibutuhkan......................................................
52
H. Jadwal Penelitian ......................................................................
52
viii
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
BAB V
A. Tinjauan Kasus .........................................................................
53
B. Pembahasan ..............................................................................
77
PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................
84
B. Saran .........................................................................................
86
LAMPIRAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Studi Kasus
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Penggunaan Lahan
Lampiran 5.
Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran 6.
Surat permohonan menjadi Responden
Lampiran 7.
Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 8.
Lembar Observasi
Lampiran 9.
Satuan Acara Penyuluhan Gizi Ibu Hamil
Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan Tanda Bahaya TM III
Lampiran 11. Satuan Acara Penyuluhan Diet Hipertensi
Lampiran 12. Dokumentasi
Lampiran 13. Lembar Konsultasi
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat. Hasil Survey Demografi Dan Kesehatan
tahun 2012 menunjukkan tingkat kematian ibu meningkat tajam dibanding
survei yang dilakukan 2007 silam. Hasil estimasi pada 2012, AKI mencapai
359 kematian per 100 ribu kelahiran hidup. Penyebab Angka Kematian Ibu
antara lain gangguan obstetrik seperti perdarahan, preeklampsi/eklamsi dan
infeksi atau penyakit yang diderita ibu sebelum atau selama kehamilan yang
dapat memperburuk kondisi kehamilan(DinKes, 2012).
Penyebab secara langsung tingginya AKI adalah perdarahan post
partum,infeksi,dan preeklamsi/eklamsi.Dari 5.600.000 wanita hamil di
Indonesia,sejumlah 27% akan mengalami komplikasi atau masalah yang bisa
berakibat
fatal
(Astuti,
2012).Secara
global
80%
kematianibutergolongpadakematianibulangsung.Polapenyebablangsungdiman
a-manasama, yaituperdarahan (25% biasanyaperdarahanpascapersalinan),
sepsis
(15%),
hipertensidalamkehamilan
komplikasiaborsitidakaman
(13%),
(8%)(Prawirohardjo,2010).
1
(12%),
partusmacet
dansebab-sebab
(8%),
lain
Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau membawa resiko
bagi ibu.WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang
hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
2
3
kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya.Sebagian besar penyebab
tersebut dapat dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang
berkualitas(Astuti,2012).
Kehamilanyaitudimulaidarikonsepsisampailahirnyajanin,
lamanyahamil normal adalah 280 hari (40 mingguatau 9 bulan 7 hari)
dihitungdariharipertamahaidterakhir.
Kehamilandibagimenjadi
triwulanyaitutriwulanpertamadimulaisampai
3
3
bulan,
triwulankeduadaribulanke 4-6, triwulanketigadaribulanke 7 sampai 9 bulan
(Pudiastuti, 2012).
Kementriankesehatanmenjelaskanbahwahipertensimerupakanpenyakit
yang berbahaya, terutamaapabilaterjadipadawanita yang sedanghamil. Hal
inidapatmenyebabkankematianbagiibudanbagibayi
yang
akandilahirkan.
Karenatidakadagejalaatautandakhassebagaiperingatandini.Hipertensidalamke
hamilanatau yang disebutdenganpre-eklamsia,kejadianinipersentasenya 12%
darikematianibudiseluruhdunia.Kemenkestahun
2013
menyatakanbahwahipertensimeningkatkanangkakematiandankesakitanpadaib
uhamil (Kemenkes, 2013).
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-10% penyulit kehamilan
dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan
morbiditas ibu bersalin.Di Indonesia mortalitas dan Morbiditas hipertensi
dalam kehamilan juga masih cukup tinggi.Hal ini disebabkan selain oleh
etiologi tidak jelas juga oleh perawatan dalam persalinan masih ditangani
oleh petugas non-medik dan sistem rujukan yang belum sempurna.Hipertensi
4
dalam kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga
pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus benarbenar dipahami oleh semua tenaga medik baik di pusat maupun di daerah
(Prawirohardjo,2010).
Peran Bidan dalam mengatasi hipertensi dapat dilakukan secara dini
yaitu dengan melakukan pemeriksaan teratur ke tenaga kesehatan, yaitu
antenatal care secara teratur ke tenaga kesehatan agar diketahui sejak dinijika
ada gangguan kesehatan pada dirinya atau janinnya,minimal pemeriksaan
yang harus dilakukan ibu hamil yaitu sebanyak 1 kali pada trimester I, 1 kali
pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III.Peran bidan dalam mengatasi
hipertensi pada ibu hamil dengan cara memberikan penjelasan agar ibu
mengatur pola makan,istirahat yang cukup, dan olahraga agar dapat
menurunkan hipertensi (Sulistyawati,2012).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD kota
Surakarta dari bulan Oktober 2014- Oktober 2015 yang melakukan Antenatal
Caresebanyak 3537 orang, yang tidakmengalamikomplikasisebanyak 1777
(50,24%), yang mengalamikomplikasisebanyak 1760 orang (49,76%)dan
yang mengalamikomplikasiantara lain anemia sebanyak 505 orang (28,69%),
hyperemesissebanyak 452 orang, hipertensi 371 orang, (21,07%) (25,68%),
pre-eklamsiringansebanyak 250 orang (14,22%), pre-eklamsiberatsebanyak
182 orang (10,34%).
Berdasarkan
pendahuluanbahwahipertensidalamkehamilanmerupakan
studi
5-10%
5
penyulitkehamilandanmerupakansalahsatudaritigapenyebabtertinggimortalitas
danmorbiditasibubersalin
yang dilaksanakan oleh penulis di RSUD
Surakartamulai bulan Oktober 2014 -Oktober 2015 jumlah ibu hamilyang
mengalami hipertensi sebanyak 371 orang (21,07%).Maka penulis tertarik
mengambil Karya Tulis dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Ny. K G2 P1 A0umur 33 tahun UK31+4minggudengan Hipertensi di RSUD
Kota Surakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil
perumusan masalah yaitu “Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan
Ibu HamilPada Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4minggu dengan
Hipertensi di RSUD Kota Surakarta” dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan 7 langkah Varney.
C. Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu Untuk
melaksanakan“Asuhan Kebidanan ibu hamilpada Ny. K G2 P1 A0 umur
33tahun UK 31+4minggu dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta”
secara komprehensif pada ibu hamil.
6
2.
Tujuan Khusus
a.
Diharapkan penulis mampu:
1) Melaksanakan pengkajian secara lengkap yang berkaitan dengan
ibu hamil Ny. K G2 P1 A0umur 33 tahun UK 31+4 minggu
dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta.
2) Menginterpretasikan data pada ibu hamil Ny. K G2 P1 A0 umur
33 tahun UK 31+4 minggu dengan Hipertensi di RSUD kota
Surakarta.
3) Mengidentifikasi diagnosa potensial atau masalah pada ibu
hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan
hipertensi di RSUD kota Surakarta.
4) Menetapkan
kebutuhan
terhadap
tindakan
segera,konsultasi,kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta
rujukan pada ibu hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4
minggu dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta.
5) Menyususn rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada
ibu hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu
dengan hipertensi di RSUD kota Surakarta.
6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman pada ibu
hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan
hipertensi di RSUD kota Surakarta.
7
7) Mengevaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu
hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan
Hipertensi di RSUD kota Surakarta.
b.
Penulis mampu mengidentifikasi kesenjangan antar teori dan praktek
dalam asuhan kebidanan pada Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK
31+4 minggu dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta.
c.
Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah berupa
asuhan kebidanan menggunakan manajemen 7 langkah varney
sehingga komplikasi pada ibu hamil dengan hipertensi tidak terjadi.
D. Manfaat
1.
Bagi Peneliti
Memperoleh pengalaman nyata dan mampu mengembangkan ilmu yang
di dapat selama pendidikan baik teori maupun praktik dalam melakukan
asuhan kebidanan secara komprehensif terhadap klien.
2.
BagiProfesi
Meningkatkandanmengembangkanasuhankebidananpadaibuhamildengan
hipertensi.
3.
Bagi InstitusidanInstansi
a. Institusi
Sebagai referensi dan sumber bacaan tentang asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan hipertensi.
8
b. Intansi
Sebagai masukan dalam peningkatan kualitas/ mutu pelayanan
mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi.
E. Keaslian Karya Tulis Ilmiah
Keaslian Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan pada
Ibu Hamil NY.K G2 P1 A0 dengan Hipertensi” sudah pernah dilakukan
oleh:
1.
Surtanti (2007)dari STIKesKusumaHusada Surakarta dengan judul
“Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Trimester III dengan Hipertensi di
Puskesmas Kemantran”.Asuhan kebidanan yang diberikan meliputi
pemeriksaan darah secara rutin,memberi penjelasan tentang istirahat
yang cukup,terapi nifedipin 10 tablet 1 x 1 30 mg. Setelah dilakukan
asuhan selama 2 minggu, hasilnya tekanan darah dari 150/100 mmHg
menjadi 140/90 mmHg
2.
Anggreani(2004)dariSTIKesAisyiah Surakarta dengan judul “Asuhan
Kebidanan pada Ibu hamil pada Ny.D dengan Hipertensi di BPS Ari
Purwaningsih Boyolali”. Asuhan kebidanan yang diberikan meliputi
menganjurkan ibu untuk banyak istirahattidursiang ± 4 jam tidurmalam ±
8 jam,diet tinggi protein ( telur, ikan, dagingmerah),karbohidrat (roti
gandum, nasi, kacang-kacangan, dll),cukup vitamin danmenganjurkan
pasien untuk memeriksakan kehamilan lebih sering yaitu 1 minggu sekali
dan memberikan obat Fe 60 mg 1x1,kalk 500 mg 1x1,B12 10 mg
9
1x1.Setelah diberikan asuhan yang intensif selama 2 minggu,pada ibu
hamil dengan hipertensi mendapatkan hasil tekanan darah turun dari
150/90 mmHg menjadi 120/80 mmHg,Ibu sudah tidak merasa pusing,dan
pandangan mata tidak kabur lagi.
Perbedaan : Studi kasus yang penulis lakukan dengan kedua keaslian
terletak pada waktu, lokasi, dan subjek.Sedangkan persamaan antara
studi kasus yang penulis lakukan dengan kedua keaslian terletak pada
judul, terapi obat, dan asuhan yang diberikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1.
Konsep Dasar Kehamilan
a.
Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.Kehamilan
dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan,triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Prawirohardjo,2009).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi menjadi 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai ke 6, triwulan ketiga dari
bulan ke 7 sampai 9 bulan (Pudiastuti, 2012).
b.
Proses Kehamilan
Peristiwa prinsip terjadinya kehamilan menurut Sukarni dan
Margareth (2013):
1) Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita
dengan sel benih / spermatozoa pria.
9
10
2) Pembelahan sel(zigot) hasil pembuahan tersebut.
3) Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran
reproduksi (pada keadaan normal : implantasi pada lapisan
endometrium dinding kavum uteri).
4) Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi
bakal individu baru.
c.
Tanda-tanda kehamilan menurut Sulistyawati(2012) yaitu:
1) Tanda presumtif atau tanda tidak pasti
a) Amenorhoe(tidak dapat haid)
b) Mual muntah
c) Mengidam
d) Mammae menjadi tegang dan membesar
e) Anoreksia(tidak nafsu makan)
f)
Sering kencing
g) Obstipasi
h) Pigmentasi kulit
i)
Epulis
j)
Varises(penekanan vena-vena)
2) Tanda Kemungkinan hamil
a) Pembesaran perut.
b) Tanda hegar (pembuluh darah dalam cervix bertambah dan
karena terjadinya oedema dari cervix dan hiperplasia
kelenjar-kelenjar cervix menjadi lunak).
11
c) Tanda Chadwick(adanya hipervaskularisasi mengakibatkan
vagina dan vulva tampak lebih merah,agak kebiru-biruan).
d) Tanda Piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan
hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut).
e) Tanda Braxton Hicks(Bila uterus dirangsang mudah
berkontraksi.tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil).
f)
Goodell Sign (serviks semakin melunak jika dibandingkan
sebelum hamil).
g) Reaksi kehamilan positif (PP test).
3) Tanda pasti hamil
a) Terasa gerakan janin.
b) Teraba bagian-bagian janin.
c) Denyut jantung janin.
d) Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan rontgen (>16
minggu).
e) Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin
berupa ukuran kantong janin,panjangnya janin,dan diameter
biparetalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.
d.
Kunjungan dalam kehamilan
Menurut Sulistyawati (2012),kunjungan ante-natal care (ANC)
minimal:
1) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
2) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu)
12
3) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu)
e.
Asuhan Pada Ibu hamil
Menurut Sulistyawati (2012) Sesuai dengan kebijakan
Departemen Kesehatan, Standart minimal pelayanan pada ibu hamil
adalah tujuh bentuk yang di singkat 14 T,antara lain sebagai berikut:
1) Timbang berat badan
2) Ukur Tekanan darah
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri
4) Pemberian Tablet besi (fe) minimal 90 tablet selama kehamilan
dengan dosis satu tablet setiap harinya
5) Pemberian imunisasi TT lengkap
6) Pemeriksaan Hb
7) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab)
8) Pemeriksaan Protein Urine
9) Pemeriksaan Urine Reduksi
10) Perawatan payudara
11) Senam hamil
12) Pemberian obat malaria
13) Pemberian kapsul minyak yodium
14) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Tujuan asuhan kehamilan menurut Sulistyawati (2012),antara lain:
1) Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu
dan tumbuh kembang janin.
13
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental,serta
sosial ibu dan bayi.
3) Menemukan
secara
dini
adanya
masalah/gangguan
dan
kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan.
4) Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat,baik
ibu maupun bayi,dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas pemberian ASI ekslusif
berjalan normal.
6) Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik
dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang
secara normal.
f.
Status gizi atau kebutuhan gizi ibu hamil
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada
yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil.Diketahui bahwa janin
membutuhkan
zat-zat
gizi
dan
hanya
ibu
yang
dapat
memberikannya.Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup
bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan yang
bergizi cukup.Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus
banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak banyak
mengkonumsi protein hewani seperti daging atau ikan,protein nabati
seperti tahu,tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air
14
putih dan mengurangi garam atau makan yang terlalu asin
(Astuti,2012).
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar menurut
Astuti(2012), yaitu:
1) Asam Folat
Bagian dari vitamin B kompleks yang dapat diisolasi dari daun
hijau (bayam),buah segar,kulit,hati,ginjal,dan jamur.
2) Energi
Diet pada ibu hamil yang tidak hanya difokuskan pada tinggi
protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga
protein.
3) Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan
protein sebesar 910gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan
dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
4) Zat besi (fe)
Pemberian suplemen tablet tambah daraah atau zat besi secara
rutin adalah membangun cadangan besi,sintesa sel darah
merah,dan sintesa darah otot.Setiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 30 mg),minimal 90 tablet perhari.
5) Kalsium
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi,kebutuhan kalsium ibu
hamil adalah sebesar 500 mg perhari.
15
6) Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok
beresiko penyakit menular seksual dan dinegara dengan musim
dingin yang panjang.
7) Pemberian yodium pada daerah yang endemik kretinisme.
8) Tidak
ada
rekomendasi
rutin
untuk
pemberian
zinc,magnesium,dan minyak ikan selama hamil.
g.
Komplikasi yang terjadi pada kehamilan
Komplikasi yang menyertai kehamilan menurut Astuti (2012) yaitu
1) Anemia kehamilan
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit dan jumlah ertirosit dibawah nilai
normal.Pada penderita anemia lebih sering disebut kurang
darah,kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah nilai
normal.Gejala-gejala
dapat
berupa
pusing,palpitasi,berkunang-kunang,perubahan
jaringan
kepala
epitel
kuku,gangguan sistem neuru muskular,lesu,lemah,lelah,disphagia
dan pembesaran kelenjar limpa.Bila kadar Hb < 7 gr/dl maka
gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas.Didasarkan pada
kriteria WHO tahun 1972 di tetapkan 3 kategori : normal >11
gr/dl, Ringan 8-11 gr/dl, Berat , 8 gr/dl (Rukiyah dan
Yulianti,2010).
16
2) Hyperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan
dapat membahayakan kehidupan(Sulistyawati,2012).
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hyperemesis adalah
sebagai berikut:
a) Kemungkinan vili korialis masuk ke dalam darah.
b) Adanya faktor alergi.
c) Adanya faktor predisposisi, seperti
primigravida dan
overdistensi rahim.
d) Adanya faktor faktor psikologis, seperti ketidakharmonisan
dalam rumah tangga, kehamilan yang tidak diinginkan, atau
ketidaksiapan untuk memiliki anak (takut untuk hamil).
3) Hipertensi
Hipertensi esensial adalah kondisi permanen meningkatnya
tekanan darah dimana biasanya tidak ada penyebab yang
nyata.Kadang-kadang keadaan ini dihubungkan dengan penyakit
ginjal,phaeochromocytoma atau penyempitan aorta, dan keadaan
ini lebih sering muncul pada saat kehamilan.Wanita hamil
dikatakan mempunyai atau menderita hipertensi esensial jika
tekanan darah pada awal kehamilannya mencapai 140/90 mmHg
(Murti dan Fatmawati,2011).
17
4) Pre-eklamsia
Pre-eklamsia
adalah
hipertensi,oedema,dan
penyakit
proteinuria
dengan
yang
tanda-tanda
timbul
karena
kehamilan (Murti dan Fatmawati,2011).
5) Eklamsia
Eklamsimerupakan serangan konvulsi(kejang) yang biasa terjadi
pada kehamilan,tetapi tidak selalu komplikasi dari pre-eklamsi
(Murti dan Fatmawati,2011).
h.
Perdarahan pada kehamilan
Dikenal beberapa batasan tentang peristiwa yang ditandai dengan
perdarahan pada kehamilan muda yaitu Abortus.Abortus yaitu
ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan.macam-macam abortus menurut Sulistyawati
(2012) :
1) Abortus Iminens yaitu abortus yang mengancam.
2) Abortus Insipiens yaitusedang mengancam.
3) Abortus komplet yaitu hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri.
4) Abortus Inkompletus yaitu hasil konsepsi telah keluar dari
kavum uteri dan masih ada yang tertinggal.
5) Missed Abortion yaitu ditandai dengan embrio atau fetus telah
meninggal dalam dalam kandungan <20 minggu.
18
6) Abortus Habitualis yaitu abortus spontan yang terjadi 3 kali atau
lebih secara berturut-turut.
7) Abortus Infeksiosus,Abortus septik yaitu abortus yang disertai
infeksi pada alat genitalia.
2.
Hipertensi Dalam Kehamilan
a.
Pengertian Hipertensi
Hipertensi ialah tekanan darah sistolik dan diastolik
>140/90 mmHg,pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya
dilakukan 2 kali selang 4 jam.Kenaikan tekanan darah sistolik >30
mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik >15 mmHg sebagai
parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi (Prawirohardjo,2010).
b.
Klasifikasi Hipertensi menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), yaitu:
Kehamilan yang menyebabkan hipertensi atau hipertensi
yang timbul sebagian akibat kehamilan dan akan menghilang pada
masa nifas seperti : Hipertensi tanpa Proteinuri atau oedema,
preeklamsia dengan atau tanpa proteinuri dan oedema, yaitu
preeklamsia ringan dan preeklamsia berat, eklamsia, Hipertensi
kronis, kehamilan yang memperburuk hipertensi, Hipertensi
sementara (transient hypertension).
19
c.
Etiologi
Penyebab dalam hipertensi menurut Rukiyah dan Yulianti (2010) :
Keturunan atau genetik, obesitas, stress, rokok, pola makan
yang salah, emosional, wanita yang mengandung bayi kembar,
ketidaksesuaian RH, sakit ginjal, Hiper/hipotyroid, koarktasi Aorta,
Gangguan kelenjar Adrenal, Gangguan kelenjar Paratyroid.
d.
Tanda dan Gejala Hipertensi
Gejala Hipertensi menurut Pudiastustuti (2012) :
1) Tekanan Darah >140/90 mmHg
2) Nyeri kepala
3) Gangguan penglihatan
4) Hiperrefleksia
5) Proteinuria
6) Koma
e.
Patofisiologi Hipertensi
Mekanisme
terjadinya
hipertensi
adalah
melalui
terbentuknya angiotensin atau renin yang bisa mengubah angiotensi
I dan II atau angiotensin converting enzyme (ACE). ACE memegang
peran fisiologis yang penting dalam mengatur tekanan darah,
mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya
oleh hormon renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah angiotensin I
yang terdapat di ginjal. Kemudian diubah lagi menjadi angiotensin
20
IIoleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin II inilah yang
memiliki peranan dalam menaikkan tekanan darah (Abidin,2009).
Angiotensin II meningkatkan sekresi hormon antidiuretik
(ADH) penyebab rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus dan
berada pada ginjal untuk mengatur osmolitas dan volume urine.
Meningkatnya ADH, sangat sedikit urine yang diekskresikan ke luar
atau anti diuresis, sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolitasnya
(Abidin, 2009).
Volume cairan ekstraseluler akan diencerkan dengan
menarik cairan meningkatkan terjadinya anti deuresis. Akibatnya
volume meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan
darah (suheimi, 2009).
f.
Komplikasi Hipertensi
Komplikasi hipertensi menurut Pudiastuti (2012) :
1) Iskemi Uteroplasenta
a) Pertumbuhan janin terhambat
b) Kematian janin
c) Persalinan premature
d) Solusio plasenta
2) Spasme arterior
a) Perdarahan serebral
b) Gagal jantung, ginjal, hati
c) Ablasio retina
21
d) Tromboembolisme
e) Gangguan pembekuan darah
3) Kejang dan koma
a) Trauma karena kejang
b) Aspirasi cairan, darah, muntahan dengan akibat gangguan
pernafasan
4) Penanganan tidak cepat
a) Pneuminia
b) Infeksi saluran kemih
c) Kelebihan cairan
d) Komplikasi anestesi atau tindakan obstetik
g.
Gambaran Klinis
Gambaran klinis hipertensi menurut manuaba (2008), yaitu kenaikan
tekanan darah sistolik 30 mmHg dan diastolik 15 mmHg.
h.
Penatalaksanaan
Adapun penatalaksaan menurut Marmi,dkk (2011) yaitu :
1) Selama tekanan darah ibu tidak meningkat sampai 150/90
mmHg berarti pertanda baik. Ia dapat hamil dan bersalin normal
tetapi saat hamil dianjurkan untuk lebih banyak istirahat dan
menghindari peningkatan berat badan terlalu banyak.
2) Kesejahteraan janin dipantau ketat untuk mendeteksi adanya
retardasi pertumbuhan.
22
3) Kehamilan tidak dibolehkan melewati aterm karena kehamilan
postterm meningkatkan resiko terjadinya insufisiensi plasenta
janin.
4) Merupakan pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat
tinggi, jika ditemukan tekanan darah 160/100 mmHg harus
dirawat dokter dirumah sakit.
5) Obat-obat antihipertensi dan sedative boleh diberikan untuk
mengeluarkan ibu dari pre-eklamsia
i.
Pencegahan
Pencegahan menurut Pudiastuti (2012) yaitu:
1) Pembatasan kalori, cairan dan diet rendah garam tidak dapat
mencegah
hipertensi
karena
kehamilan,
malah
dapat
membahayakan janin.
2) Manfaat aspirin, kalsium, dan lain-lain dalam mencegah
hipertensi karena kehamilan belum terbukti.
3) Yang lebih perlu adalah deteksi dini dan penanganan cepatcepat. Kasus harus ditindak lanjuti secara regular dan diberi
penerangan yang jelas bilamana harus kembali ke pelayanan
kesehatan.cDalam rencana pendidikan keluarga (suami, orang
tua, mertua, dll) harus dilibatkan sejak awal.
4) Pemasukan cairan terlalu banyak mengakibatkan edema paru.
23
B. Teori Manajemen Kebidanan menurut Varney
1.
Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta keterampilan dalam
rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
berfokus pada pasien (Varney,1997).
2.
Proses Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan menurut varney (1997), terdiri atas tujuh
langkah yang berurutan, diawali dengan pengumpulan data sampai
dengan evaluasi. Proses ini bersifat siklik (dapat berulang), dengan tahap
evaluasi sebagai data awal pada siklus berikutnya. Proses manajemen
kebidanan terdiri atas langkah-langkah berikut ini :
a.
Pengkajian
Menurut Sulistyawati (2012), pada langkah pertama ini
dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengumpulan data
dilakukan melalui anamnesis. Anamnesis adalah pengkajian dalam
rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan.
Bagian-bagian penting dari anamnesis menurut antara lain sebagai
berikut:
24
a) Data subjektif
Biodata yang diambil untuk pasien (suami, istri)
(1)
Nama
: Dikaji dengan nama yang jelas dan
lengkap, untuk menghindari adanya
kekeliruan atau untuk membedakan
dengan pasien lainnya.
(2)
Umur
: Untuk
mengetahui
faktor-faktor
resiko kehamilan.
(3)
Agama
: Untuk
memberikan
dorongan
moril
motivasi
sesuai
dengan
agama yang dianut.
(4)
Suku Bangsa
: Untuk mengetahui faktor bawaan
atau ras.
(5)
Pendidikan
: Untuk
intelektual
mengetahui
tingkat
karena
tingkat
pendidikan mempengaruhi perilaku
kesehatan seseorang.
(6)
Pekerjaan
: Untuk mengetahui status ekonomi
keluarga.
(7)
Alamat
: Untuk mengetahui tempat tinggal
serta
mempermudah
(Nursalam, 2008).
pemantauan
25
b) Riwayat pasien
(1)
Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan
pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi meliputi ibu
mengeluh mengalami pusing, merasa kelelahan dan
leher terasa kaku, ibu juga mengaku mudah emosi
(Sulistyawati, 2014).
(2)
Riwayat menstruasi
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan
dengan masa nifas, namun dari data yang kita peroleh
kita akan mempunyai gambaran beberapa tentang
keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa
data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi
menurut Setyawati (2012), antara lain sebagai berikut:
a.
Menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami
menstruasi. Wanita Indonesia pada umumnya
mengalami menarche sekitar 12-16 tahun.
b.
Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi
yang
dialami
dengan
menstruasi
26
berikutnya,dalam hitungan hari. Biasanya sekitar
23-32 hari.
c.
Volume / banyaknya
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah
menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan
kesulitan untuk mendapatkan data yang valid.
Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria
banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban yang
diberikan oleh pasien biasanya bersifat subyektif,
namun kita dapat kaji lebih dalam dengan
beberapa
pertanyaan
pendukung,
misalnya
sampai berapa kali mengganti pembalut dalam
sehari.
d.
Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang
dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya
nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau
jumlah darah yang banyak. Ada beberapa keluhan
yang disampaikan oleh pasien dapat menunjuk
kepada diagnosis tertentu.
(3)
Riwayat Kesehatan
27
Menurut Wulandari dan Handayani (2011) dan
Ambarwati dan Wulandari (2008), riwayat penyakit
kesehatan meliputi:
(a) Riwayat kesehatan yang lalu
Data
ini
diperlukan
untuk
mengetahui
kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut,
kronis seperti : jantung, Diabetes Militus,
Hipertensi, asma yang dapat mempengaruhi
kehamilan.
(b) Riwayat kesehatan sekarang
Data-data ini diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada
saat
ini
yang
ada
hubungannya
dengan
kehamilan.
Terjadinya hipertensi berarti ibu mengalami
tekanan darah 140/90 mmHg, mengalami nyeri
kepala, gangguan penglihatan atau pandangan
menjadi kabur (Pudiastuti, 2012).
(4)
Riwayat Kesehatan Keluarga
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan
adanya
pengaruh
penyakit
keluarga
terhadap
28
gangguan kesehatan pasien dan bayinya, yaitu apabila
ada penyakit keluarga yang menyertainya.
(5)
Riwayat Perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan
mendapatkan gambarn mengenai suasana rumah
tangga pasangan.Beberapa pertanyaan yang dapat
diajukan menurut Sulistyawati (2012), antara lain :
(a) Berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama
kali
(b) Status pernikahan (sah/tidak)
(c) Lama pernikahan
(d) Suami yang ke berapa
(6)
Riwayat Keluarga Berencana
Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB
dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah
keluhan selama menggunakan kontrasepsi serta
rencana KB setelah masa nifas ini dan beralih ke
kontrasepsi apa (Wulandari dan Handayani, 2011)
(7)
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Menurut Wulandari dan Handayani (2011), berapa
kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak,
cara persalinan yang lalu, penolong persalinan,
keadaan nifas yang lalu.
29
(8)
Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui apakah ada perubahan pola
kebiasaan sehari-hari ibu selama hamil.
(a) Pola nutrisi
Yang perlu dikaji meliputi Menu makanan,
frekuensi, Jumlah perhari, pantangan makanan
(Sulistyawati, 2012). Pada kasus Hipertensi menu
makanan yang dianjurkan yaitu diet tinggi protein
(telur, ikan, daging merah),karbohidrat (roti
gandum, nasi, kacang-kacangan, dll) ,cukup
vitamin.
(b) Pola eliminasi
Untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK
dalam sehari selama hamil, adakah kaitannya
dengan obstipasi atau tidak (Varney, 2007).
(c) Pola aktivitas
Dikaji karena dasar pengobatan ibu hamil dengan
hipertensi adalah istirahat (Susilowati, 2008).
(d) Pola istirahat
Menurut Sulistyawati (2012), istirahat sangat
diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu bidan
30
perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya
diketahui hambatan yang mungkin muncul jika
didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan
kebutuhan istirahat. Bidan dapat menanyakan
tentang berapa lama ia tidur dimalam hari dan
siang hari.
(1)
Istirahat malam hari
Rata-rata lama tidur malam yang normal
adalah 6-8 jam. Pada kasus hipertensi
sebaiknya tidur malam tidak kurang dari 8
jam.
(2)
Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan
tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat
kita sampaikan kepada ibu bahwa tidur
siang
sangat
kesehatan
penting
selama
untuk
menjaga
hamil.Pada
kasus
hipertensi sebaiknya tidur siang ± 4 jam.
(e) Aktivitas Seksual
Dikaji
untuk
mengetahui
berapa
kali
ibu
melakukan hubungan seksual dalam seminggu.
Hubungan seksual dapat menimbulkan abortus
dan persalinan normal (Manuaba, 2007).
31
(f) Pola psikososial budaya
Untuk
mengetahui
apakah
ada
pantangan
makanan atau kebiasaan yang tidak boleh selama
hamil dalam adat masyarakat setempat, perasaan
tentang
kehamilan
ini,
kehamilan
ini
direncanakan atau tidak, jenis kelamin yang
diharapkan,
dukungan
keluarga
terhadap
kehamilan ini, dan keluarga lain yang tinggal
serumah (Varney, 2007).
Pada kasus hipertensi ibu mengalami kecemasan
pada kehamilannya (Pudiastuti, 2012)
(g) Perokok dan pemakai obat-obatan
Apakah ibu merokok dan memakai obat-obatan
selama
hamil.
Kebiasaan
ibu
dapat
mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam
rahim (Manuaba, 2007).
b.
Data objektif
Untuk mengetahui data dalam menegakkan diagnosis, maka
kita harus melakukan pengkajian data obyektif melalui pemeriksaan
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara
berurutan (Sulistyawati, 2014)
1) Status generalis
a) Keadaan umum
32
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati
keadaan pasien secara keseluruhan. Pada kasus hipertensi
keadaan umum pada pasien cukup baik hanya saja biasanya
emosinya tidak stabil.
b) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien
kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai
dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai
dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadari).
Pada kasus hipertensi pasien mengalami kesadaran penuh
atau bahkan sampai mengalami koma.
c) Tanda-tanda Vital (TTV)
(1)
Tekanan darah
Pada beberapa kasus di temukan keadaan hipertensi,
tetapi
keadaan
ini
akan
menghilang
dengan
sendirinya apabila tidak ada penyakit-penyakit lain
yang menyertainya dalam 2 bulan pengobatan
(Ambarwati dan Wulandari, 2008).
Pada kasus hipertensi tekanan darah >140/90 mmHg
(Pudiastuti, 2012).
(2)
Suhu
33
Untuk
mengetahui
suhu
badan
apakah
ada
peningkatan atau tidak. Batas normal 37,5ᴼC –
38,0ᴼC (Ambarwati dkk, 2010)
(3)
Nadi
Nadi berkisar antara 60-80 x / menit
(Ambarwati dan Wulandari, 2008)
(4)
Respirasi
Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal,
yaitu sekitar 20 – 30x / menit
(Ambarwati dan Wulandari, 2008)
d) Berat Badan
Untuk mengetahui faktor resiko obesitas (Saifuddin, 2007)
e) Tinggi badan
Untuk mengetahui faktor resiko kesempitan panggul
(Saifuddin, 2007). Tinggi badan wanita normalnya 150 cm
(Ambarwati dkk, 2009).
2) Pemeriksaan Sistematik
Menurut Alimul (2008), yaitu :
a) Rambut
: Untuk menilai warna, ketebalan, ada
ketombe atau tidak.
b) Muka
: Keadaan muka pucat atau tidak adakah
kelainan, adakah oedema. Pada kasus ibu
34
hamil dengan hipertensi keadaan muka
pucat dan tidak ada oedema.
c) Mata
: Conjungtiva
pucat
atau
kemerahan,
sklera putih atau tidak.
d) Hidung
: Untuk mengetahui keadaan hidung ada
benjolan atau tidak.
e) Telinga
: Untuk
mengetahui
ketajaman
pendengaran, letak, bentuk, tonjolan,
lesi, warna, adanya benda asing pada
saluran pendengaran eksternal, membran
timpani (Varney, 2007).
f)
Mulut, gigi, gusi : Untuk mengetahui bersih atau tidak, ada
carries dan karang gigi apa tidak, ada
stomatitis atau tidak.
g) Leher
: Untuk menilai adanya tekanan vena
jugularis dan untuk menilai ada atau
tidaknya massa dalam leher.
h) Dada dan Axilla :
(1) Jantung
: Jantung normal, tidak berdetak cepat
(2) Paru-paru
: Untuk mengetahui tanda kemungkinan
penyakit paru-paru, gagal ginjal, gagal
jantung, dan hipoalbuminemia
35
(3) Mammae
: Untuk mengetahui keberhasilan pappila
mammae, putting susu menonjol atau
tidak.
(4) Axilla
: Adakah tumor atau benjolan,adakah
nyeri tekan atau tidak
i)
Ekstermitas
: Apakah oedema atau tidak, terdapat
varices atau tidak, reflek patella untuk
mengetahui reflek saraf kaki + / -, betis
merah,
lembek
atau
keras.
Faktor
terjadinya hipertensi, bendungan vena
akibat multigravida, akibat infeksi yang
meninggalkan sikatrik (Manuaba, 2007).
3) Abdomen
a) Inspeksi menurut Alimul (2008)
Inspeksi adalah proses pengamatan dilakukan untuk menilai
pembesaran perut sesuai atau tidak dengan tuanya
kehamilan, bentuk perut membesar kedepan atau ke
samping, adakah kelainan pada perut, serta untuk menilai
pergerakan janin.
b) Palpasi menurut Manuaba (2008), yaitu :
Palpasi adalah pemeriksaan dengan indra peraba yaitu
tangan, dilakukan untuk menentukan besarnya rahim
dengan tangan, dilakukan untuk menentukan usia kehamilan
36
serta menentukan letak janin dalam rahim, Pemeriksaan
palpasi dilakukan dengan metode :
Kontraksi
: Untuk mengetahui kontraksi teratur atau
tidak
TFU
: Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan
umur kehamilan
Leopold I
: Untuk mengetahui Tinggi Fundus Uteri dan
bagian apakah yang terdapat di fundus
Leopold II
: Untuk mengetahui bagian punngung janin
berada disebelah kanan atau kiri.
Leopold III
: Untuk mengetahui bagian terbawah janin,
bokong atau kepala.
Leopold IV
: Untuk mengetahui apakah bagian terbawah
janin sudah masuk Panggul atau belum.
TBJ
: Untuk mengetahui perkiraan berat janin
dihitung dengan cara TFU bila kepala janin
sudah masuk panggul dikurangi 11, dan bila
kepala
janin
belum
masuk
panggul
dikurangi 12 di kali 155.
c) Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan mendengar bunyi
dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi
detak jantung janin, bising tali pusat, bising rahim, serta
37
bising usus (Alimul, 2008). Detak jantung janin : lokasi
punctum maximum, frekuensi teratur atau tidak. Denyut
jantung normal 120-160 x/ menit, jika ditemukan DJJ
dibawah 100 x/ menit atau lebih dari 180 x/ Menit
merupakan tanda-tanda yang perlu diwaspadai pada janin
(Varney, 2007). Bising tali pusat mendesis karena tali pusat
tertekan, perubahan posisi akan mengubah suaranya atau
dapat
menghilang.
Bising
rahim
mendesis,
tetapi
frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu, asalnya dari
arteri uterine, bising usus tidak teratur akibat gerakan
peristaltik yang menyebabkan perubahan aliran cairan atau
gas dalam usus (Manuaba, 2007).
d) Pemeriksaan panggul
Untuk mengetahui kesan panggul normal atau tidak, berapa
ukuran distantia spinarum (normal 23 – 26 cm), diatantia
kristarum (normal 26 – 29 cm), conjugate eksterna
(boudeloque) (normal 18 – 20 cm), dan lingkar panggul
(normal 80 cm) (Madriwati, 2008).
e) Pemeriksaan Anogenital
(1) Vulva vagina
: Untuk mengetahui apakah varices,
luka, kemerahan, nyeri, pembesaran
kelenjar
bartolini,
dan
pengeluaran pervaginam.
adanya
38
(2) Perineum
: Untuk mengetahui ada atau tidak
bekas luka dan lain-lain.
(3) Anus
: Untuk
mengetahui
adanya
haemoroid atau tidak.
4) Pemeriksaan Penunjang
Mendukung diagnosa medis, kemungkinan komplikasi, kelainan
dan penyakit yang menyertai kehamilannya (Nursalam, 2008).
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya :
diarahkan untuk mengkaji kadar proteinurine (Nugroho, 2012).
Langkah II : Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan terhadap diagnosis, masalah, dan
kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Langkah awal dalam perumusan diagnosis atau masalah
adalah pengolahan data dan analisis dengan menggambungkan data satu
dengan lainnya sehingga tergambar fakta (Sulistyawati, 2012).
1.
Diagnosa kebidanan
Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan para abortus, anak
hidup, umur ibu, dan keadaan nifas.
39
Ny. X G P A umur.... tahun, umur kehamilan...minggu, janin tunggal /
kembar, hidup/ mati, intra/ ekstra uteri, letak memanjang/ melintang,
presentasi kepala/ biking, punggung kanan/ kiri...dengan hipertensi.
Data dasar meliputi :
a.
Data subjektif
Pernyataan ibu tentang jumlah persalinan, apakah pernah abortus
atau tidak, keterangan ibu tentang umur, keterangan ibu tentang
keluhannya.
Data Subjektif pada ibu hamil dengan hipertensi menurut saifudin
(2013) meliputi:
1) HPHT (Hari Pertama haid terakhir)
2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke...
3) Pernah atau tidak keguguran
4) Ibu mengatakan mengalami pandangan mata kabur
5) Ibu mengatakan kapalanya sering pusing
b.
Data objektif
Palpasi tentang tinggi fundus uteri dan kontraksi, hasil pemeriksaan
tentang pengeluaran pervaginam, hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
(Wulandari dan Handayani, 2011).
Data objektif pada ibu hamil dengan hipertensi meliputi:
1) HPL (Hari perkiraan lahir)
2) Keadaan umum ibu dan vital sign (tekanan darah pada kasus
hipertensi 140/90 mmHg, nadi, suhu, respirasi)
40
a. Leopold I
b. Leopold II
c. Leopold III
d. Leopold IV
e. TBJ
f. DJJ (Denyut jantung janin) normal 120 – 160 x/menit
g. Ekstermitas adakah oedema atau tidak (Winkjosastro,
2007).
2.
Masalah
Hal-hal berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian yang menyertai diagnosa (Varney, 2007).
Masalah yang terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi yaitu ibu
mengalami cemas.
3.
Kebutuhan
Hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam
diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data
(Varney, 2007).
Kebutuhan yang diberikan pada ibu hamil hipertensi adalah memberikan
support mental.
Langkah III : Diagnosa Potensial
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin
akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasikan masalah atau diagnosa
41
potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini membutuhkan
antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan menunggu mengamati dan
bersiap-siap apabila hal tersebut benar-benar terjadi. Melakukan asuhan yang
aman penting sekali dalam hal ini. Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi
diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah ibu akan mengalami pre
eklamsia (Ambarwati dan wulandari, 2008).
Langkah IV : Tindakan segera
Langkah
ini
memerlukan
kesinambungan
dari
manajemen
kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh bidan
atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien (Ambarwati dan
Wulandari, 2008).
Penanganan segera setelah kasus ini adalah kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain seperti dokter obgyn untuk mencegah terjadinya komplikasi
hipertensi lebih lanjut, kolaborasi dengan Dr. SPOG untuk mengetahui
tentang pola makan dan jenis makanan yang perlu dihindari pada ibu hamil
dengan hipertensi, serta kolaborasi dengan laboratorium untuk mendeteksi
perkembangan penyakit hipertensi menjadi pre-eklamsi dengan cara
memeriksa adanya protein urine dan pemeriksaan tekanan darah agar tidak
menimbulkan bentuk kelainan patologis (Saifuddin, 2002).
42
Langkah V : Perencanaan
Langkah-langkah
ini
ditentukan
oleh
langkah-langkah
sebelumnyayang merupakan lanjutan dari msalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasi atau antisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah
yang berkaitan, tetapi juga berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi
bagi wanita tersebut yaitu apa yang akan terjadi berikutnya (Ambarwati dan
Wulandari, 2008).
Asuhan kebidanan yang direncanakan pada pasien dengan hipertensi menurut
Marmi, dkk (2011):
a.
Beri informasi tentang keadaan pasien dan anjurkan untuk banyak
istirahat.
b.
Pantau tekanan darah, proteinurine, reflek patella, dan monitor DJJ.
c.
Beri informasi bahwa kehamilannya tidak boleh melewati atterm karena
kehamilan postterm meningkatkan resiko terjadinya insufisiensi plasenta
janin.
d.
Beri informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi, jika
ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat dokter rumah
sakit.
e.
Beri terapi obat anthipertensi dan sedative untuk mengeluarkan ibu dari
pre-eklamsia.
Langkah VI : Pelaksanaan
43
Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan
pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan
secara efisiensi dan aman. Dalam melaksanakan rencana asuhan kebidanan,
Bidan harus bertindak sesuai rencana yang sudah ditentukan. Pencatatan
dalam pelaksanaan juga termasuk penanganan kasus-kasus yang memerlukan
tindakan di luar wewenang bidan sehingga perlu dilakukan kegiatan
kolaborasi atau rujukan. Selain itu pengawasan dan monitor kemajuan
kesehatan pasien juga perlu dicatat (Ambarwati dan Wulandari , 2012).
Pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah diberikan
menurut Marmi, dkk (2011) yaitu :
a.
Memberikan informasi pada pasien tentang keadaan dirinya dan
menganjurkan untuk banyak istirahat.
b.
Memantau tekanan darah, proteinurine, reflek pattela, dan monitor DJJ.
c.
Memberikan informasi bahwa kehamilannya tidak boleh melewati atterm
karena kehamilan postterm meningkatkan resiko terjadinya insufisiensi
plasenta janin.
d.
Memberikan informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat
tinggi, jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat
dokter rumah sakit.
e.
Memberikan terapi obat anthipertensi dan sedative untuk mengeluarkan
ibu dari pre-eklamsia.
Langkah VII : Evaluasi
44
Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang
telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektian dari asuhan yang diberikan,
ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan
yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau merencanakan kembali yang
belum terlaksana (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Evaluasi yang
diharapkan yaitu:
a.
Apakah pasien sudah mengerti keadaan dirinya, dan apakah ibu sudah
melakukan istirahat dengan cukup.
b.
Bagaimana tekanan darah, proteinurine, DJJ, apakah tekanan darah
sudah normal, protein urine negative, dan DJJ normal.
c.
Apakah pasien sudah mengerti informasi bahwa kehamilannya tidak
boleh melewati atterm karena kehamilan postterm meningkatkan resiko
terjadinya insufisiensi plasenta janin.
d.
Apakah pasien sudah informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah
sangat tinggi, jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus
dirawat dokter rumah sakit.
e.
Apakah pasien bersedia meminum terapi obat anthipertensi dan sedative
untuk mengeluarkan ibu dari pre-eklamsia.
45
Data perkembangan SOAP
Menurut Walyuni (2015), SOAP merupakan singkatan dari :
S : Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data klien melalui
anamnesa.
O : Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien,
hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung assesment.
A : Assesment
Menggambarkan
perdokumentasian
dan
hasil
analisis
dan
interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi.
a. Diagnosa / masalah
b. Antisipasi masalah lain / diagnosa potensial
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan (1) dan evaluasi
perencanaan (E) berdasarkan assesment sebagai 5, 6, 7 varney.
46
C. Landasan Hukum
Berdasarkan permenkes NO 1464/MENKES/PER/X/2010 pasal 10
ayat (3). Pasal 10 ayat (3) : Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2). Pada ayat (3) c yaitu penanganan kegawatdaruratan,
dilanjutkan dengan perujukan. Pasal 11 ayat (2) : Bidan dalam memberikan
pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang
untuk :
Ayat (2) c : Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan.
Ayat (2) d : Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah.
Ayat (2) f : Pemberian konseling dan penyuluhan.
Ayat (2) g : Pemberian surat keterangan kelahiran.
Berdasarkan wewenang bidan menurut Kepmenkes: 369/SK/III/2007
mengenai keyakinan tentang kolaborasi. Praktik kebidanan dilakukan dengan
menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik
terhadap perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis emosional,
sosial budaya, spiritual, serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki
otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya (Menkes RI, 2007).
BAB III
METODOLOGI
A. Jenisstudikasus
Jenisstudikasuspadaibuhamildenganhipertensimenggunakanmetodestu
dideskriptif, yaitumengumpulkan data sebanyak-banyaknyamengenaifaktorfaktoryang
merupakanpendukungterhadapkualitasbelajar-mengajar,
kemudianmenganalisisfaktorfaktortersebutuntukdicariperanannyaterhadapprestasiilmukimia. Studi Kasus
adalah studi yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui
suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal (Arikunto, 2013).
Studi kasus yang dilakukan menggambarkan Asuhan Kebidanan pada
Ibu Hamil Ny. K G2 P1 A0 Umur 33 tahun umur kehamilan 31+4 minggu di
RSUD Kota Surakarta.
B. Lokasistudikasus
Lokasi penelitian merupakan tempa tatau lokasi tersebut dilakukan.
Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2012). Lokasistudikasusinidilaksanakan di RSUD kota
Surakarta.
C. Subjekstudikasus
Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh
peneliti, (Arikunto, 2013). Subjekdalamstudikasus ini adalah ibu hamil Ny. K
G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4minggudenganhipertensi.
47
48
D. WaktuStudiKasus
Suatupenelitiansering kali memerlukanwaktu yang lebih lama dari
yang
telahditentukan,
sehinggamenjadikendalabagisemuapenelititerutamapenelitipemulauntukmem
perkirakanwaktu
yang
diperlukan
(Nursalam, 2013).Studikasus ini dilaksanakan pada tanggal 09 – 20 Mei
2016.
E. InstrumenPengambilankasus
Merupakanalat-alat yang akandigunakanuntukmengumpulkan data.
Instrumenpenelitianinidapat
berupa
kuesioner
(daftarpertanyaan),
formulirobservasi, formulir-formulir lain yang berkaitanb denganpencatatan
data dansebagainya. Apabila data yangakandikumpulkanituadalah data yang
menyangkutpemeriksaanfisikmakainstrumen
:stetoskop,
penelitianinidapatberupa
tensimeter,
timbangan,
meteranatauantropometriklainnyauntukmengukur
status
gizi,
dansebagainya(Notoatmodjo, 2012). Pada instrumen pengambilan kasus
menggunakan manajemen 7 langkah varney dan data perkembangan SOAP.
F. Teknikpengumpulan data
Dalampengumpulanstudikasusinidigunakanberbagaipengumpulan data
antaralain data primer dansekunder.
1.
Data primer
Data
primer
adalah
data
yang
diperolehlangsung
darisubyekpenelitiandenganmenggunakanalatpengukuranataualatpengam
49
bildata
langsungpadasubyeksebagaisumberinformasi
yang
dicari
(Saryono, 2011).
a.
Pemeriksaanfisik
Pemeriksaanfisikdigunakanuntukmengetahuikeadaanfisikpasiensiste
matisdengancara:
1) Inspeksi
Inspeksiadalah
proses
observasidenganmenggunakanmata,
inspeksidilakukanuntukmendeteksitanda-tandafisik
yang
berhubungandengan status fisik (Priharjo, 2007).Padakasus
hipertensi yang dilakukanpemeriksaanadalahmulaidarikepala,
leher, dada dan axilla, abdomen, genitalia, anus, ekstermitas,
kulitdanmammae.
2) Palpasi
Palpasidilakukanmenggunakansentuhanataurabaan.Meto
deinidikerjakanuntukmendeterminasiciri-cirijaringanatau organ (
Priharjo,
2007).Padakasushipertensidilakukanpemeriksaanpalpasi
abdomen
mulaidarileopold
1,
2,
3,
dan
4
yang
bertujuanuntukmemastikanadanyatanda-tandakehamilan.
3) Perkusi
Perkusiadalahmetodepemeriksaandenganmengetuk.Tuju
anperkusiadalahmenentukanbatas-batas
organ
50
ataubagiantubuhdengancaramerasakanvibrasi
yang
ditimbulkanakibatadanyagerakan
yang
diberikankebawahjaringan.
Denganperkusikitadapatmembedakanapa
yang
adadibawahjaringan (udara, cairan, atauzatpadat) (Priharjo,
2007).Padakasushipertensidilakukanpemeriksaanreflekpatella.
4) Auskultasi
Auskultasimerupakanmetodepengkajian
yang
menggunakanstetoskopuntukmemperjelaspendengaranbunyijant
ung,
paru-paru,
bisingusus,
tekanandarahdandenyut
nadi
sertauntuk
(Priharjo,
mengukur
2007).Padakasus
hipertensi tekanan darah >140/90 mmHg dilakukan dengan cara
mendengarkansuatudenyutjantung
yang
bertujuanuntukmemastikanadanyatandapastikehamilan.
b.
Wawancara
Padametodeinipengumpulan
dilakukandengantanyajawab
data
(dialog)
langsungantarapewawancaradenganresponden.
Olehkarenaitukegiatandilakukansecaraberhadapanlangsung,
makafaktor
internal
pewawancarasangatberpengaruhsehinggapewawancaraperlulatihan
(Saryono,
51
2011).Padakasusiniwawancaraatautanyajawabdilakukandengan Ny.
K, keluarga, dan tenagakesehatan yang lain.
c.
Observasi
Observasiadalahcarapengumpulan
data
denganmengadakanpengamatansecaralangsungkepadarespondenpene
litianuntukmencari perubahanatauhal-hal yang akanditeliti seperti
keadaan umum baik atau
tidak, tekanan darah >140/90 mmHg,
keluhan yang dialami pasien seperti mengalami pusing, pandangan
kabur, leher terasa kaku (Hidayat, 2014). Pada kasus ini tekanan
darah 140/90 mmHg, tidak oedema pada ekstermitas, keadaan umum
baik.
2.
Data sekunder
Data
sekunder
sekunderadalah
data
disebutjuga
data
yang
tangankedua.
Data
diperolehlewatpihaklain,
tidaklangsungdiperoleholehpenelitidarisubjekpenelitiannya.
Biasanyaberupa data dokumentasiatau data laporan yang telahtersedia
(Saryono, 2011).Data sekunderdiperolehdengancara :
a.
Studidokumentasi
Metodedokumentasiyaitumencari
data
mengenaihal-
halatauvariabel yang berupacatatan, transkirip, buku, suratkabar,
majalah, prasasti, notulenrapatlengger, agenda, dan sebagainya
(Arikunto, 2013). Dalamhalinicontohnyayaitu status/catatanpasien,
rekammedik di RSUD Surakarta.
52
b.
Studikepustakaan
Studikepustakaanmerupakankegiatanpenelitian
yang
dilakukanolehpenelitidalamrangkamencarilandasanteoritisdariperma
salahanpenelitian
(Saryono,
2011).Padastudikasusibuhamildenganhipetensipenulismenggunakan
bahan referensi dari tahun 2004 sampaitahun 2015.
G. Alat dan bahan yang digunakan
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan atau pengambilan laporan kasus
adalah sebagai berikut :
1.
2.
Alat dan bahan dalam pengambilan data
a.
Format pengkajian pada ibu nifas
b.
Buku tulis
c.
Bulpoin
Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi
a.
Timbangan berat badan
b.
Alat pengukur tinggi badan
c.
Pita pengukur lingkar lengan atas
d.
Tensimeter
e.
Thermometer
f.
Stetoskop
g.
Jam tangan
h.
Patella Hammer
H. Jadwal studi kasus
53
Dalam bagian ini diuraikan langkah – langkah kegiatan mulai dari
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2012). Dalam studi kasus ini jadwal terlampir.
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
Tanggal : 9 Mei 2016
Tempat : KIA
1.
PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Identitas Suami
Nama
: Ny. K
Nama
: Tn. W
Umur
: 33 tahun
Umur
: 35 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
Suku Bangsa
:Jawa
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Wirawasta
Alamat
: Bibis Baru RT 4 RW 23, Nusukan, Surakarta.
b. Anamnesa (Data Subjektif)
Tanggal : 09 Mei 2016
Pukul : 10.00 WIB
1) Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, merasakan
sering pusing dan pandangan mata kabur.
53
54
2) Riwayat menstruasi
a) Menarche
: Ibu mengatakan menstruasi pertama umur
13 tahun
b) Siklus
: Ibu mengatakan jarak menstruasinya 30
hari
c) Lama
: Ibu mengatakan lama menstruasinya 5-6
hari
d) Banyaknya
: Ibu mengatakan sehari ganti pembalut 2-3
kali perhari
e) Teratur/ tidak
: Ibu mengatakan menstruasinya teratur
f)
: Ibu mengatakan sifat darahnya encer dan
Sifat darah
berwarna merah segar
g) Dismenorhoe
: Ibu mengatakn kadang-kadang mearsakan
nyeri perut pada saat menstruasi
3) Riwayat Hamil ini
a) HPHT
: 02 Oktober 2015
b) HPL
: 09 Juli 2016
c) Gerakan janin
Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janin sejak umur
kehamilan 16 minggu sekitar 10-15 kali dalam sehari.
d) Obat yang dikonsumsi
Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan
oleh bidan.
55
e) Keluhan-keluhan pada
(1) Trimester I
: Ibu mengatakan sering mual dan
muntah
(2) Trimester II
: Ibu mengatakan tidak mengalami
keluhan apapun
(3) Trimester III
: Ibu mengatakan sering pusing dan
pandangan mata kabur.
f)
Riwayat ANC
Ibu mengatakan 6 kali teratur melakukan pemeriksaan
kehamilan di bidan pada :
(1) Trimester I
: 2 kali pada umur kehamilan 3 minggu
dan 8 minggu.
(2) Trimester II
: 2 kali pada umur kehamilan 14
minggu dan 17 minggu.
(3) Trimester III
: 2 kali pada umur kehamilan 25
minggu dan 31+4 minggu.
g) Penyuluhan yang pernah di dapat
Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan dari bidan
tentang gizi pada ibu hamil dan pola istirahat untuk ibu
hamil pada umur kehamilan 8 minggu.
h) Imunisasi TT
Ibu mengatakan telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak
3x pada :
56
i)
(1) TT 1
: Pada waktu mau menikah (capeng).
(2) TT 2
: Pada usia kehamilan 8 minggu.
(3) TT 3
: Pada usia kehamilan 14 minggu.
Kekhawatiran khusus
Ibu
mengatakan
merasa
cemas
terhadap
keadaan
kehamilannya sekarang karena akhir-akhir ini sering
merasakan pusing dan pandangan mata kabur.
4) Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan sekarang merasa pusing dan pandangan
mata kabur.
b) Riwayat penyakit sistemik
(1) Jantung
Ibu mengatakan tidak pernah merasa berdebar-debar
saat beraktivitas ringan dan tidak berkeringat dingin
ditelapak tangan.
(2) Ginjal
Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri pada
pinggang bagian bawah dan sakit saat buang air kecil
(3) Asma / TBC
Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan batuk
yang berkepanjangan lebih dari 2 minggu.
57
(4) Hepatitis
Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning pada mata,
kuku, kulit.
(5) DM
Ibu mengatakan tidak pernah merasa haus, lapar, dan
sering kencing dimalam hari lebih dari 6 kali.
(6) Hipertensi
Ibu mengatakan sebelum hamil tekanan darah tidak
pernah lebih dari 120/80 mmHg.
(7) Epilepsi
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang sampai
mengeluarkan busa dari mulut.
(8) Lain-lain
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
lainnya seperti HIV/AIDS.
c) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga
suaminya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit menular
seperti TBC dan hepatitis serta penyakit menurun seperti
hipertensi dan jantung.
d) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga
suaminya tidak ada yang memiliki riwayat keturunan kembar.
58
e) Riwayat operasi
Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun.
f)
Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan status perkawinannya sah, kawin 1 kali pada
umur 25 tahun dengan suami umur 27 tahun, lama
perkawinan 8 tahun dan memiliki 1 orang anak.
g) Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 1 bulan dan
tidak mengalami keluhan apapun.
h) Riwayat kehamiilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No
Tgl/Thn Tempat UK Jenis Penolong
Anak
Nifas
Partus
Partus
Partus
Jenis BB PB Keadaan Laktasi
1
2010
BPM
39 Spontan Bidan
P 3000 49
Baik
Lancer
2 Kehamilan
sekarang
i)
Pola kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
a) Sebelum hamil :Ibu mengatakan makan 3x sehari
posi sedang dengan menu makanan
nasi,sayur, lauk, buah. Minum dalam
sehari 6-7 gelas, air putih,teh dan
kadang susu.
b) Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3-4 kali sehari
porsi sedang dengan menu makanan
nasi,sayur, lauk, dan buah. Minum
Keadaan
Anak
Hidup
59
dalam sehari 8-9 gelas, air putih,
susu, dan juga teh.
2) Eliminasi
c) Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari
konsistensinya lunak, warna dan bau
khas feses, BAK 5-6 kali sehari,
warna dan bau khas urine.
d) Selama hamil
: Ibu mengatakan BAB 1x sehari
konsistensinya lunak, warna dan bau
khas feses, BAK meningkat menjadi
7-8 kali sehari, warna dan bau khas
urine.
3) Aktivitas
a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan
rumah
tangga
seperti
memasak,mencuci, mengepel sendiri.
b) Selama hamil
: Ibu mengatakan tetap melakukan
pekerjaan
rumah
tangga
seperti
menyapu, mengepel dan memasak
namun dibantu suami.
4) Istirahat / tidur
a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak pernah tidur
siang, tidur malam 8 jam.
60
b) Selama hamil
: Ibu mengatakan tidur siang 2 jam
tetapi
kadang-kadang
dan
tidur
malam 8 jam.
5) Seksualitas
a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 3 kali dalam seminggu dan
tidak mengalami keluhan apapun.
b) Selama hamil
: Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 1x dalam seminggu dan tidak
mengalami keluhan apapun.
6) Psikososial Budaya
a) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan senang terhadap kehamilan ini, namun
saat ini merasakan cemas karena kondisi yang
dialaminya sekarang.
b) Kehamilan ini direncanakan / tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.
c) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan anak laki-laki atau perempuan sama
saja yang terpenting bisa lahir dengan selamat.
d) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan baik darikeluarganya maupun keluarga
suaminya sangat mendukung kehamilan ini.
61
e) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan tinggal dengan suami dan anaknya
f)
Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.
g) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan di keluarganya ada kebiasaan adat
istiadat yaitu mitoni.
7) Penggunaan obat-obatan / rokok
Ibu mengatakan tidak menggunakan obat terlarang dan
hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan, dan
ibu tidak merokok namun suami merokok.
c. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)
1) Status generalis
a) KeadaanUmum
: Baik
b) Kesadaran
: Composmentis
c) TTV
: TD
S
:140/90 mmHg N : 84x/m
: 36ºC
d) TB
: 158 cm
e) BB sebelum hamil
: 50 kg
f)
: 59 kg
BB sekarang
g) LILA
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala
: 26 cm
R : 24x/m
62
(1) Rambut
: Bersih, warna hitam, tidak rontok,
tidak berketombe.
(2) Muka
: Bersih, tidak oedema, tidak ada
cloasma gravidarum, agak pucat.
(3) Mata
1) Conjungtiva : merah muda, tidak pucat.
2) Sklera
: putih
(4) Hidung
: Bersih, tidak ada benjolan
(5) Telinga
: Bersih, simetris kanan dan kiri, tidak
ada serumen.
(6) Mulut/gigi/gusi : Bersih tidak ada stomatitis, gigi
tidak ada caries, gusi tidak berdarah
dan tidak bengkak.
b) Leher
(1) Kelenjar gondok
: tidak ada pembesaran
kelenjar gondok
(2) Tumor
: tidak ada benjolan
(3) Pembesaran kelenjar limfe
: tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
c) Dada dan Axilla
(1) Jantung
: Normal
(2) Paru
: Normal
(3) Mammae
63
(a)
Membesar
: Ada, normal
(b)
Tumor
: Tidak ada benjolan
(c)
Simetris
Simetris kanan dan kiri
(d)
Areola
: Hyperpigmentasi
(e)
Puting susu
: Menonjol
(f)
Kolostrum
: belum keluar
(4) Axilla
(a)
Benjolan
: Tidak ada benjolan
(b)
Nyeri
: Tidak ada nyeri tekan
d) Ektermitas
(1) Varices
: Tidak terdapat varices
(2) Oedema
: Tidak ada pembengkakan
(3) Reflek patella
: positif kanan dan kiri
(4) Betis merah/ lembek/ keras : keras
e) Abdomen
(1) Inspeksi
(a) Pembesaran perut
: Sesuai
dengan
umur
kehamilan
(b) Bentuk perut
: Memanjang
(c) Kelainan
: Tidak terdapat kelainan
(d) Pergerakan anak
: Teratur
(2) Palpasi
(a) Kontraksi
: belum ada
64
(b) Leopold I
1) Fundus
: Bagian
teraba
teratas
janin
lembek,
bulat,
tidak melenting (bokong).
2) TFU
: 3 jari diatas pusat
(c) Leopold II
1) Kanan
: Bagian kanan ibu teraba
seperti papan, panjang,
keras (punggung)
2) Kiri
: Bagian kiri ibu teraba
bagian
terkecil
janin
(ekstermitas)
(d) Leopold III
: Bagian
terbawah
janin
teraba bulat, melenting,
keras (kepala)
(e) Leopold IV
: Kepala
belum
masuk
panggul (konvergen)
(f) TFU (Mc. Donald)
: 28 cm
(g) TBJ
: (28-12) x 155 : 2.480
gram
65
(3) Auskultasi
(1) DJJ : Punctum maximum:di kuadran kanan bawah
perut ibu
(2) Frekuensi
: 134 x/menit
(3) Teratur/tidak
: teratur
f) Pemeriksaan panggul
a)
Kesan panggul
: Gynekoid
b)
Distansia spinarum
: 23 cm
c)
Distansia kristarum
: 32 cm
d)
Conjungata eksterna
: 18 cm
e)
Lingkar panggul
: 95 cm
g) Anogenital
a)
Vulva vagina
(1) Varices
: tidak terdapat varices.
(2) Luka
: tidak ada luka bekas jahitan.
(3) Kemerahan
: tidak terlihat kemerahan atau
iritasi.
(4) Nyeri
: tidak terasa nyeri.
(5) Kelenjar Bartolini : tidak ada pembesaran.
(6) Pengeluaran pervaginam : tidak ada pengeluaran
pervaginam
66
b)
c)
Perineum
(1) Bekas luka
: tidak ada bekas luka
(2) Lain-lain
: tidak ada
Anus
(1) Haemoroid
: tidak ada haemoroid
(2) Lain-lain
: tidak ada
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Protein urine
: (-)
2) Hb
: 11 gr%
3) Gol. Darah
:O
b. Pemeriksaan penunjang lain
USG
: Janin tunggal, hidup, intra uterin, letak
memanjang,
presentasi
kepala,
punggung
kanan.
II.
Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. K umur 33 tahun G2 P1 A0, hamil 31+4, janin tunggal,
hidup, intra uterine, letak memanjang, presentasi kepala,
punggung kanan, bagian terbawah janin belum masuk PAP
dengan hipertensi.
67
Data Dasar
Data Subjektif
1)
Ibu mengatakan bernama Ny. K dan berumur 33 tahun
2)
Ibu mengatakan HPHT 02 Oktober 2015
3)
Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua
4)
Ibu mengatakan belum pernah keguguran
5)
Ibu mengatakan akhir-akhir ini sering pusing dan
pandangan mata kabur
Data Objektif
1)
Keadaan umum
: Baik
2)
Kesadaran
: Composmentis
3)
TTV
:TD :140/90 mmHg R : 24x/ m
N :84x/menit
4)
Muka
: Tidak oedema
5)
Ekatermitas
: Tidak oedema
6)
Palpasi
a) Kontraksi
S : 36ºC
: belum ada
b) Leopold I
(1) Fundus
: Bagian teratas janin teraba lembek,
bulat, tidak melenting (bokong)
(2) TFU
: 3 jari diatas pusat
68
c) Leopold II
(1) Kanan
: Bagian kanan ibu teraba seperti
papan, panjang, keras (punggung)
(2) Kiri
: Bagian kiri ibu teraba bagian
terkecil janin (ekstermitas)
d) Leopold III
: Bagian
terbawah
janin
teraba
bulat, melenting, keras (kepala)
e) Leopold IV
: Kepala belum masuk panggul
(konvergen)
f) TFU (Mc. Donald) : 28 cm
g) TBJ
: (28-12) x 155 : 2.480 gram
b. Masalah
Ibu merasa cemas dengan kehamilannya sehubungan dengan
rasa pusing dan pandangan mata kabur yang dirasakan
sekarang.
c. Kebutuhan
Berikan support mental dan anjurkan untuk istirahat dengan
cukup, serta diet makanan tinggi karbohidrat, tinggi protein.
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
1. Pada janin pertumbuhan terhambat (IUGR), kematian janin.
2. Persalinan premature dan solusio plasenta.
69
IV.
ANTISIPASI/ TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi obat serta
pemeriksaan tekanan darah.
V.
RENCANA TINDAKAN
Tanggal : 9 Mei 2016
Pukul : 10.45 WIB
a. Beri informasi tentang keadaan pasien dan kehamilannya.
b. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat.
c. Anjurkan diet makanan protein, tinggi karbohidrat, cukup
vitamin, dan rendah lemak.
d. Memberi terapi obat sesuai advis dr. SpOG
e. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi
VI.
IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN
Tanggal : 9 Mei 2016
a. Pukul 11.05 WIB memberikan informasi pada ibu tentang
keadaannya saat ini adalah ibu mengalami hipertensi pada
kehamilannya atau tekanan darah tinggi 140/90 mmHg.
b. Pukul 11.15 WIB menganjurkan ibu untuk banyak istirahat
yaitu dengan tidak melakukan pekerjaan berat, tidur siang
minimal 1 jam, dan tidur malam minimal 8 jam miring ke kiri.
c. Pukul 11.25 WIB menganjurkan ibu untuk diet makanan tinggi
protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak
70
seperti tahu, tempe, telur, sayuran hijau, buah, dan kacangkacangan.
d. Pukul 11.25 WIB memberikan terapi obat sesuai advis dr.
SpOG
a. Captopril
2x1
25mg
10 tablet
b. Vitamin C
2x1
75mg
10 tablet
c. Nifedipine
1x1
10mg
5 tablet
e. Pukul 11.35 WIB menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1
minggu lagi
VII.
EVALUASI
Tanggal : 9 Mei 2015
a. Pukul 11.35
WIB Ibu sudah mengetahui keadaan yang
dialaminya sekarang
b. Pukul 11.40 WIB ibu bersedia untuk banyak istirahat
c. Pukul 11.45 WIB Ibu mengerti dan bersedia untuk diet
makanan yang sudah dijelaskan oleh bidan.
d. Pukul 11.50 WIB Ibu bersedia minum obat yang telah
diberikan sesuai aturan minum.
e. Pukul 11.55 WIB Ibu sudah mengetahui kapan harus kontrol
ulang.
71
DATA PERKEMBANGAN I
KUNJUNGAN RUMAH
Tanggal : 16 Mei 2016
Pukul : 15.00 WIB
Subjektif
1. Ibu mengatakan pusingnya mulai berkurang
2. Ibu mengatakan masih cemas dengan keadaannya
Objektif
1. Keadaan umum
: Baik
2. Kesadaran
: Composmentis
3. TTV
: TD : 130/90 mmHg
N : 76 x/ m
4. BB
: 59 kg
5. Muka
: Tidak oedema
6. Ekstermitas
: Tidak ada oedema
R : 26x/ m
S : 36,5ºC
7. Palpasi
1. Kontraksi
: belum ada
2. Leopold I
a.
Fundus
: Bagian teratas janin teraba lembek, bulat, tidak
melenting (bokong)
b.
TFU
: 3 jari diatas pusat
72
c. Leopold II
a. Kanan
: Bagian kanan ibu teraba seperti papan,
panjang, keras (punggung)
b. Kiri
: Bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin
(ekstermitas)
c. Leopold III
: Bagian
terbawah
janin
teraba
bulat,
melenting, keras (kepala)
d. Leopold IV
: Kepala belum masuk panggul (konvergen)
e. TFU (Mc. Donald) : 28 cm
f. TBJ
g. DJJ
: (28-12) x 155 : 2,480 gram
: 136x/menit
Assesment
Ny. K umur 33 tahun G2 P1 A0 hamil 32+4 minggu, janin tunggal, hidup, intra
uterine, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah
janin belum masuk PAP dengan hipertensi.
Planning
Tanggal : 16 Mei 2016
1. Pukul 15.15 WIB memberikan penjelasan pada ibu tentang pemeriksaan
kehamilannya.
2. Pukul 15.20 WIB memberikan dukungan mental pada ibu agar ibu tidak
cemas.
73
3. Pukul 15.25 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
4. Pukul 15.30 WIB menganjurkan ibu untuk tetap makan makanan yang
bergizi dan diet tinggi protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan rendah
lemak.
5. Pukul 15.35 WIB menganjurkan ibu untuk tetap minum obat yang
diberikan oleh dokter.
Evaluasi
Tanggal : 16 mei 2016
1. Pukul 15. 40 WIB
Keadaan umum : Baik, kesadaran : composmenthis
TD : 130/90 mmHg, N : 76x/ m, R : 26x/m, S: 36,5ºC
Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan kehamilannya
2. Pukul 15.45 WIB ibu bersedia menghilangkan rasa cemas dan mencoba
untuk tenang.
3. Pukul 15.50 WIB ibu bersedia untuk tetap istirahat yang cukup.
4. Pukul 15.55 WIB ibu bersedia untuk tetap makan makanan yang bergizi
yaitu tinggi protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan rendah lemak.
5. Pukul 16.00 WIB ibu bersedia untuk tetap minum obat secara teratur yang
diberikan oleh dokter.
74
DATA PERKEMBANGAN II
KUNJUNGAN RUMAH
Tanggal : 20 mei 2016
Pukul: 15.00 WIB
Subjektif
1. Ibu mengatakan sudah tidak cemas
2. Ibu mengatakan sudah tidak merasa pusing dan pandangan mata tidak
kabur
Objektif
1. Keadaan Umum
: Baik
2. Kesadaran
: Composmenthis
3. TTV
: TD : 120/80 mmHg, N: 84x/m, S: 36,6ºC, R:
24x/m
4. bPalpasi
1. Kontraksi
: belum ada
2. Leopold I
a. Fundus
: Bagian teratas janin teraba lembek, bulat, tidak
melenting (bokong)
b. TFU
: 3 jari diatas pusat
3. Leopold II
a Kanan
: Bagian kanan ibu teraba seperti papan, panjang,
keras (punggung)
75
b Kiri
: Bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin
(ekstermitas)
c Leopold III
: Bagian terbawah janin teraba bulat, melenting,
keras (kepala)
d Leopold IV
: Kepala belum masuk panggul (konvergen)
e TFU (Mc. Donald) : 28 cm
f TBJ
: (28-12) x 155 : 2.480 gram
g DJJ
: 136x/menit
Assesment
Ny.S umur 33 tahun G2 P1 A0 hamil 33 minggu, janin tunggal, hidup, intra
uterine, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah
janin belum masuk PAP dengan riwayat hipertensi.
Planning
Tanggal : 20 Mei 2016
1. Pukul 15.15 WIB beritahu ibu tanda bahaya kehamilan trimester 3
2. Pukul 15.20 WIB memberikan penjelasan pada ibu tentang hasil
pemeriksaan kehamilannya
3. Pukul 15.25 WIB mengingatkan pada ibu untuk tetap melakukan anjurananjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik.
4. Pukul 15.30 WIB menganjurkan ibu untuk periksa kehamilannya secara
rutin 2 minggu sekali.
76
Evaluasi
1. Pukul 15.35 WIB Ibu sudah mengerti tanda bahaya kehamilan trimester 3
2. Pukul 15.40 WIB Ibu telah mengerti hasil pemeriksaan
3. Pukul 15.45 WIB ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan
walaupun kondisi ibu sudah membaik
4. Pukul 15.50 WIB ibu bersedia untuk periksa kehamilan secara rutin.
77
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada antara teori dengan
praktek yang ada dilahan. Karena penulis menggunakan manajemen
kebidanan 7 langkah varney maka pembahasan akan diuraikan langkah demi
langkah sebagai berikut :
c.
Pengkajian
Menurut Sulistyawati (2012), pada langkah pertama ini
dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengumpulan data
dilakukan melalui anamnesis. Anamnesis adalah pengkajian dalam
rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaanpertanyaan. Pada data subjektif didapatkan keluhan meliputi mengalami
pusing, merasa kelelahan dan leher terasa kaku, juga mudah emosi
(Sulistyawati, 2014). Pada data objektif didapatkan tekanan darah
>140/90 mmHg (Pudiastuti, 2012).
Pada kasus ibu hamil Ny. K dengan hipertensi data subjektif
didapatkan keluhan utama yaitu ibu datang ingin memeriksakan
kehamilannya, ibu mengatakan sering pusing dan pandangan mata kabur
sedangkan pada data objektif didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara
teori dan praktek.
78
d.
Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan terhadap diagnosis, masalah, dan
kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Langkah awal dalam perumusan diagnosis atau
masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan menggambungkan
data satu dengan lainnya sehingga tergambar fakta (Sulistyawati, 2012).
Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan para abortus, anak
hidup, umur ibu, dan
keadaan
nifas (Sulistyawati, 2012). Masalah
adalah hal-hal berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari
hasil pengkajian yang menyertai diagnosa. Masalah yang terjadi pada ibu
hamil dengan hipertensi yaitu ibu mengalami cemas (Varney, 2007).
Kebutuhan dalah hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan
melakukan analisa data. Kebutuhan yang diberikan pada ibu hamil
hipertensi adalah memberikan support mental, diet tinggi protein, rendah
garam dan banyak istirahat (Varney, 2007).
Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi didapatkan diagnosa
kebidanan Ny. K G2 P1 A0 umur 33 tahun, hamil 31+4 minggu, janin
tunggal, hidup, intra uterine dengan hipertensi dengan masalah yaitu ibu
merasa cemas dengan kehamilannya sehubungan dengan rasa pusing dan
pandangan mata kabur yang dirasakan sekarang dan kurangnya informasi
ibu tentang hipertensi. Kebutuhan yang diberikan berupa beri diet tinggi
79
protein, rendah garam dan banyak istirahat serta beri konseling tentang
hipertensi dan pengaruhnya terhadap kehamilan.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan
antara teori dan kasus.
e.
Diagnosa Potensial
Mengidentifikasi diagnosa atau
masalah potensial yang
mungkin akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasikan masalah atau
diagnosa potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini
membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan menunggu
mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-benar terjadi.
Melakukan asuhan yang aman penting sekali dalam hal ini. Pada kasus
ibu hamil dengan hipertensi diagnosa potensial yang mungkin terjadi
adalah ibu akan mengalami pre eklamsia (Ambarwati dan wulandari,
2008).
Pada kasus Ny. K dengan hipertensi diagnosa potensial yang
ditegakkan adalah pertumbuhan janin terhambat (IUGR), kematian janin,
persalinan premature, dan solusio plasenta tetapi pada Ny. K tidak
muncul karena adanya kecepatan dan kesigapan tenaga kesehatan dalam
menangani kasus yang sedang terjadi pada Ny. S. Pada langkah ini
penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus.
f.
Tindakan segera
Langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen
kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh
80
bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien
(Ambarwati dan Wulandari, 2008). Penanganan segera setelah kasus ini
adalah kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter obgyn
untuk mencegah terjadinya komplikasi hipertensi lebih lanjut, kolaborasi
dengan Dr. SPOG untuk mengetahui tentang pola makan dan jenis
makanan yang perlu dihindari pada ibu hamil dengan hipertensi, serta
kolaborasi dengan laboratorium untuk mendeteksi perkembangan
penyakit hipertensi menjadi pre-eklamsi dengan cara memeriksa adanya
protein urine dan pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan
bentuk kelainan patologis (Saifuddin, 2002).
Pada kasus ibu hamil Ny. K dengan hipertensi antisipasi yang
dilakukan yaitu kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi obat
captopril 2x1 25mg 10 tablet, vitamin C 2x1 75mg 10 tablet, nifedipine
1x1 10mg 5 tablet serta pemeriksaan tekanan darah agar tidak
menimbulkan bentuk kelainan patologis. Pada langkah ini tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus.
g.
Perencanaan
Langkah-langkah
ini
ditentukan
oleh
langkah-langkah
sebelumnya yang merupakan lanjutan dari msalah atau diagnosa yang
telah diidentifikasi atau antisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh
tidak hanya meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari
setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga berkaitan dengan kerangka
81
pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang akan terjadi
berikutnya (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Asuhan kebidanan yang
direncanakan pada pasien dengan hipertensi menurut Marmi, dkk (2011):
Beri informasi tentang keadaan pasien dan anjurkan untuk banyak
istirahat, Pantau tekanan darah, proteinurine, reflek patella, dan monitor
DJJ, Beri informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi
jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat dokter
rumah sakit.
Pada kasus ibu hamil Ny. K dengan hipertensi ini perencanaan
yang diberikan yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas
tentang keadaan pasien dan kehamilannya, anjurkan untuk banyak
istirahat, anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup
vitamin, dan rendah lemak, beri obat Captopril 2x1 25mg 10 tablet,
Vitamin C 2x1 75mg 10 tablet, Nifedipine 1x1 10mg 5 tablet. Pada
langkah tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
h.
Pelaksanaan
Langkah
ini
merupakan
pelaksanaan
rencana
asuhan
penyuluhan pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan
rencana asuhan secara efisiensi dan aman. Dalam melaksanakan rencana
asuhan kebidanan, Bidan harus bertindak sesuai rencana yang sudah
ditentukan. Pencatatan dalam pelaksanaan juga termasuk penanganan
kasus-kasus yang memerlukan tindakan di luar wewenang bidan
sehingga perlu dilakukan kegiatan kolaborasi atau rujukan. Selain itu
82
pengawasan dan monitor kemajuan kesehatan pasien juga perlu dicatat
(Ambarwati dan Wulandari, 2012). Pelaksanaan dikerjakan sesuai
dengan rencana asuhan yang telah diberikan menurut Marmi, dkk (2011)
yaitu : Memberikan informasi pada pasien tentang keadaan dirinya dan
menganjurkan untuk banyak istirahat, memantau tekanan darah,
proteinurine, reflek pattela, dan monitor DJJ, memberikan informasi
pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi, jika ditemukan
tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat dokter rumah sakit.
Pada kasus ibu hamil Ny. K pelaksanaan telah dilakukan sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat yaitu Beri informasi tentang
keadaan pasien dan kehamilannya, Anjurkan ibu untuk banyak istirahat,
Anjurkan diet makanan protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan
rendah lemak, Memberi terapi obat sesuai advis dr. SpOG, Anjurkan ibu
untuk kontrol ulang 1 minggu lagi. Pada langkah ini tidak ditemukan
adanya kesenjangan antara teori dan kasus.
i.
Evaluasi
Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa
yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektian dari asuhan yang
diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap
setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau
merencanakan kembali yang belum terlaksana (Ambarwati dan
Wulandari, 2008). Evaluasi yang diharapkan yaitu: Apakah pasien sudah
mengerti keadaan dirinya, dan apakah ibu sudah melakukan istirahat
83
dengan cukup, bagaimana tekanan darah, proteinurine, DJJ, apakah
tekanan darah sudah normal, protein urine negative, dan DJJ normal,
apakah pasien sudah informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah
sangat tinggi, jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus
dirawat dokter rumah sakit.
Pada kasus ibu hamil Ny. K setelah dilakukan asuhan 2 minggu
didapatkan hasil KU ibu baik, kesadaran composmenthis, TD : 120/80
mmHg, suhu 36,6ºC, nadi 86x/menit, respirasi 24x/menit, ibu telah
mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk
tetap melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik,
dan ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya secara
rutin, ibu sudah tidak mengeluh pusing, cemas dan pandangan mata
kabur lagi.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan
antara teori dan kasus
.
BAB V
PENUTUP
Dalam bab terakhir penyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny. K umur 33 tahun G2 P1 A0 dengan
Hipertensi di RSUD Kota Surakarta” ini penulis dapat membuat kesimpulan dan
saran sebagai berikut.
A. Kesimpulan
1.
Dalam pengkajian didapatkan data subyektif yaitu ibu datang ingin
memeriksakan kehamilannya, mengatakan sering pusing pandangan mata
kabur, sedangkan data obyektif tekanan darah 140/90 mmHg.
2.
Interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan Ny. K G2 P1 A0 umur
33 tahun, hamil 31+4 minggu dengan hipertensi. Masalah yang terjadi
yaitu ibu merasa cemas dengan kehamilannya sehubungan dengan rasa
pusing dan pandangan mata kabur yang dirasakan sekarang, kemudian
kebutuhan yang diberikan support mental dan anjurkan untuk istirahat
dengan cukup, serta diet makanan tinggi karbohidrat, tinggi protein.
3.
Diagnosa potensial pada kasus ibu Ny. K dengan hipertensi diagnosa
potensial yang ditegakkan yaitu pertumbuhan janin terhambat (IUGR),
kematian janin, persalinan premature, dan solusio plasenta, namun tidak
muncul karena adanya kecepatan dan kesigapan tenaga kesehatan dalam
menangani kasus yang sedang terjadi pada Ny. K.
84
85
4.
Dalam menentukan tindakan yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dr.
SpOG dan pemeriksaan tekanan darah.
5.
Dalam kasus ibu hamil Ny. K dengan hipertensi perencanaan yang
diberikan yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas
tentang keadaan pasien dan kehamilannya, anjurkan untuk banyak
istirahat, anjurkan diet makanan tinggi protein, rendah garam, tinggi
karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, beri terapi captopril 2x1,
Vitamin C 2x1, Nifedipine 1x1.
6.
Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada kasus ibu hamil Ny. K telah
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
7.
Setelah diberikan asuhan selama 2 minggu didapatkan KU ibu baik,
kesadaran composmenthis, TD 120/80 mmHg, S 36,6ºC, N 86x/menit, R
24x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya,
ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu
sudah membaik, dan ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan
kehamilannya secara rutin.
8.
Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi, penulis telah mampu
mengidentifikasi
adanya
kesenjangan
antara
teori
dan
praktek
dilapangan. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan
antara teori dan praktek dilahan.
86
B. Saran
Dari adanya kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
1.
Bagi ibu hamil
a. Diharapkan untuk mencegah terjadinya hipertensi dalam kehamilan
dengan melakukan ANC minimal 4 kali selama kehamilan agar dapat
terdeteksi secara dini adanya faktor penyebab hipertensi.
b. Ibu diharapkan untuk tetap istirahat dengan cukup dan mengkonsumsi
makanan yang bergizi walaupun keadaan sudah membaik.
c. Ibu diharapkan untuk minum obat sesuai dengan anjuran yang
diberikan bidan.
2.
Bagi profesi
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi
bidan hendaknya memperhatikan standart pelayanan kebidanan.
3.
Bagi Institusi
a. Rumah sakit
Diharapkan tetap melaksanakan penatalaksanaan pasien dengan resiko
tinggi serta segera melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya.
b. Pendidikan
Diharapkan dengan mengetahui permasalahn yang timbul pada ibu
hamil dengan hipertensi dan penanganan yang tepat dapat dijadikan
sebagai bahan referensi.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin. 2009. Ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Salemba Humaika
Ambarwati, E. R.,Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Nuha
medika
Anggreani. 2004. Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil Ny. D dengan Hipertensi di
BPS Ari Purwaningsih Boyolali. Surakarta: STIkes Aisyiah Surakarta
Arikunto. 2012. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Astuti. Puji. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu . Yogjakarta: CV. Rihma –
Rohima
Hidayat, ahmad. 2008. Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data.
Jakarta: Salemba medika
KemenKes. 2010. Peraturan Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: PT. Buku
Kita
Madriwati. 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC
Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Notoatmodjo. 2012. Metode penelitian Kesehatan. Jakarta: rineka cipta
Nugroho. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Nursalam. 2008. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Priharjo, robert. 2007. Pengkajian fisik keperawatan. Jakarta : buku kedokteran
EGC
Pudiastuti, Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan pada hamil normal dan patologi.
Yogyakarta: nuha medika
Rukiyah. A. Y., Lia Yuliyanti. 2010. Asuhan Kebidanan patologi kebidanan4.
Jakarta : Trans info media
Saifudin. 2007. Panduan praktis Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC
Saryono. 2011. Metodologi penelitian. Jogjakarta : mitra cendikia
Suheimi. 2009. Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta: Bumi Aksara
Sukarni. 2013. Kehamilan persalinan dan nifas. Yogyakarta: nuha medika
Sulistyawati. 2009. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: salemba
medika
Surtanti. 2007. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Trimester III dengan
Hipertensi di Puskesmas Kematran. Surakarta: STIkes Kusuma Husada
Surakarta
Susilowati. 2008. Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi. Jakarta:
EGC
Walyani. 2015. Asuhan kebidanan pada kehamilan. Yogyakarta: PT Pustaka
Buku
Download