ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. K G2 P1 A0 UMUR 33 TAHUN UMUR KEHAMILAN 33+4 MINGGU DENGAN HIPERTENSI HIPERTENSIDI DI RSUD KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan DiplomaIII Kebidanan Disusun oleh: DewiAprillia Sari NIMB13056 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016 i HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. K G2 P1 A0 UMUR 33 TAHUN UMUR KEHAMILAN 33+4 MINGGU DENGAN HIPERTENSIDI RSUD KOTA SURAKARTA Diajukan oleh : Dewi Aprillia Sari B13056 Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal 24 Juni 2016 Pembimbing Kartika Dian Listyaningsih, SST., M.Sc NIK. 200884032 ii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. K G2 P1 A0 UMUR 33 TAHUN UMUR KEHAMILAN 33+4 MINGGU DENGAN HIPERTENSIDI RSUD KOTA SURAKARTA Karya Tulis Ilmiah Disusun oleh : Dewi Aprillia Sari NIM B13056 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada Tanggal.... PENGUJI I PENGUJI II Anis Nurhidayati, SST., M.Kes Kartika Dian L, SST., M.Sc NIK. 200685026 NIK. 200884032 Tugas Akhir ini diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan Siti Nurjanah, SST.,M.Keb NIK. 201188093 iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. K Umur 33 Tahun UK 31+4 minggu G2 P1 A0 Dengan Hipertensi Di RSUD kota Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program StudiD III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Siti Nurjanah, SST.,M.Keb selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Kartika Dian Listyaningsih, SST., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Dr. Willy Handoko Widjaja, MARS selaku Direktur RSUD Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Ny. K yang bersedia menjadi subjek dalam pengambilan studi kasus. 7. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juni 2016 Penulis iv Prodi DIII Kebidanan STIKES kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016 Dewi Aprillia Sari B13056 ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA Ny. K G2 P1 A0 UMUR 33 TAHUN UMUR KEHAMILAN 31+4 MINGGU DENGAN HIPERTENSI DI RSUD KOTA SURAKARTA x + 87 halaman + 13 lampiran INTISARI Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 kematian per 100 ribu kelahiran hidup. Penyebab secara langsung tingginya AKI adalah perdarahan post partum,infeksi,dan preeklamsi/eklamsi.Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-10% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Kota Surakarta ada 3537 ibu hamil dan 371 orang mengalami Hipertensi dari bulan Oktober 2014 – Oktober 2015. Tujuan: Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney. Mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. K G2 P1 A0 dengan hipertensi. Metode : Jenis metode yang digunakan menggunakan metode deskriptif, lokasi studi kasus di RSUD Kota Surakarta, subjek kasus yaitu ibu hamil Ny. K G2P1 A0 dengan Hipertensi, waktu studi kasus yaitu 9 – 20 Mei 2016, teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang meliputi pemeriksaan fisik, wawancara dan observasi sedangkan data sekunder meliputi studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil : Setelah dilakukan asuhan selama 2 minggu didapatkan hasil KU baik, Kesadaran : composmentis, TD : 120/90 mmHg, S : 36,6ᴼC, N: 84x/menit, R : 24 x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik, obat telah diberikan, dan ibu bersedia untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin. Kesimpulan : Setelah dilakuakan pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada ibu hamil dengan Hipertensi tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dilahan, dan selama pemberian asuhan 2 minggu pasien sudah dalam keadaan baik. Kata Kunci : Asuhan kebidanan, Ibu hamil trimester III, hipertensi Kepustakaan : 26 literatur ( 2004 - 2015) v MOTTO Masalah adalah salah satu cara untuk memotivasi dan mendorong diri supaya menjadi pribadi yang lebih baik. Ikhlas adalah salah satu bentuk kita bersyukur kepada Allah SWT. Kegagalan adalah sebuah proses keberhasilan yang tertunda. Saya selalu percaya dengan kesempatan kedua. Berpikir positif adalah kunci keberhasilan utama. PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan untuk : 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, karunia, dan kemudahan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, serta memberikan saya kekuatan, ketabahan, dan kesabaran dalam menghadapi semua cobaan dalam menjalani hidup. 2. Bapak dan Ibu dan kedua saudaraku tercinta yang senantiasa mendoakan,membimbing, mendukung baik secara spiritual maupun material. 3. Teman dan Sahabatku tercinta kak Rossiana, Alin, Melda, Nana,Nuryani,Hilda, Dara, Farah, Rita kecil, Uyu, Yayik, Ambar dan semua teman-teman kelas 3b. Terimakasih atas suport kalian selama ini, I love U all. 4. Doni Rizki teman yang baik, sabar terimakasih atas dukunganmu selama ini. Dari kamu aku bisa tau artinya kesabaran, perjuangan, kesakitan, dan bangkit, bisa tau rasanya berjuang melawan kelemahan, ditinggalkan ketika kita dalam situasi ingin mencapai keberhasilan. Yang mulanya berada diatas kemudian didorong kebawah, lalu mulai kembali bangkit hingga menjadikanku kuat sampai sekarang. Terimakasih atas perjalanan indah dan perjalanan buruk ini. 5. Ibu Kartika yang selalu memberikan motivasi hingga saya bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. vi CURICULUM VITAE BIODATA Nama : Dewi Aprillia Sari Tempat/ tanggal lahir : Sragen, 27 April 1994 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Prandegan RT 11C, Bumiaji, Gondang, Sragen RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD Negeri Bumiaji 3 Lulus tahun 2006 2. SMP Negeri 2 Gondang Lulus tahun 2009 3. SMA Negeri 1 Gondang Lulus tahun 2012 4. Prodi DIII Kebidanan STIKe STIKess Kusuma Husada Surakarta angkatan 2013 vii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv INTISARI ....................................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vi CURICULUM VITAE ................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .................................................................. 4 C. Tujuan Studi Kasus................................................................... 4 D. Manfaat Studi Kasus................................................................. 6 E. Keaslian Studi Kasus ................................................................ 7 TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis .............................................................................. 9 B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................... 23 C. Landasan Hukum ...................................................................... 46 BAB III METODOLOGI A. Jenis Studi................................................................................. 47 B. Lokasi Studi Kasus ................................................................... 47 C. Subjek Studi Kasus ................................................................... 47 D. Waktu Studi Kasus ................................................................... 48 E. Instrumen Studi Kasus .............................................................. 48 F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 48 G. Alat- alat Yang Dibutuhkan...................................................... 52 H. Jadwal Penelitian ...................................................................... 52 viii BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN BAB V A. Tinjauan Kasus ......................................................................... 53 B. Pembahasan .............................................................................. 77 PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 84 B. Saran ......................................................................................... 86 LAMPIRAN ix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Studi Kasus Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Penggunaan Lahan Lampiran 5. Surat Balasan Penggunaan Lahan Lampiran 6. Surat permohonan menjadi Responden Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent) Lampiran 8. Lembar Observasi Lampiran 9. Satuan Acara Penyuluhan Gizi Ibu Hamil Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan Tanda Bahaya TM III Lampiran 11. Satuan Acara Penyuluhan Diet Hipertensi Lampiran 12. Dokumentasi Lampiran 13. Lembar Konsultasi x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Hasil Survey Demografi Dan Kesehatan tahun 2012 menunjukkan tingkat kematian ibu meningkat tajam dibanding survei yang dilakukan 2007 silam. Hasil estimasi pada 2012, AKI mencapai 359 kematian per 100 ribu kelahiran hidup. Penyebab Angka Kematian Ibu antara lain gangguan obstetrik seperti perdarahan, preeklampsi/eklamsi dan infeksi atau penyakit yang diderita ibu sebelum atau selama kehamilan yang dapat memperburuk kondisi kehamilan(DinKes, 2012). Penyebab secara langsung tingginya AKI adalah perdarahan post partum,infeksi,dan preeklamsi/eklamsi.Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia,sejumlah 27% akan mengalami komplikasi atau masalah yang bisa berakibat fatal (Astuti, 2012).Secara global 80% kematianibutergolongpadakematianibulangsung.Polapenyebablangsungdiman a-manasama, yaituperdarahan (25% biasanyaperdarahanpascapersalinan), sepsis (15%), hipertensidalamkehamilan komplikasiaborsitidakaman (13%), (8%)(Prawirohardjo,2010). 1 (12%), partusmacet dansebab-sebab (8%), lain Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau membawa resiko bagi ibu.WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan 2 3 kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya.Sebagian besar penyebab tersebut dapat dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang berkualitas(Astuti,2012). Kehamilanyaitudimulaidarikonsepsisampailahirnyajanin, lamanyahamil normal adalah 280 hari (40 mingguatau 9 bulan 7 hari) dihitungdariharipertamahaidterakhir. Kehamilandibagimenjadi triwulanyaitutriwulanpertamadimulaisampai 3 3 bulan, triwulankeduadaribulanke 4-6, triwulanketigadaribulanke 7 sampai 9 bulan (Pudiastuti, 2012). Kementriankesehatanmenjelaskanbahwahipertensimerupakanpenyakit yang berbahaya, terutamaapabilaterjadipadawanita yang sedanghamil. Hal inidapatmenyebabkankematianbagiibudanbagibayi yang akandilahirkan. Karenatidakadagejalaatautandakhassebagaiperingatandini.Hipertensidalamke hamilanatau yang disebutdenganpre-eklamsia,kejadianinipersentasenya 12% darikematianibudiseluruhdunia.Kemenkestahun 2013 menyatakanbahwahipertensimeningkatkanangkakematiandankesakitanpadaib uhamil (Kemenkes, 2013). Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-10% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.Di Indonesia mortalitas dan Morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih cukup tinggi.Hal ini disebabkan selain oleh etiologi tidak jelas juga oleh perawatan dalam persalinan masih ditangani oleh petugas non-medik dan sistem rujukan yang belum sempurna.Hipertensi 4 dalam kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus benarbenar dipahami oleh semua tenaga medik baik di pusat maupun di daerah (Prawirohardjo,2010). Peran Bidan dalam mengatasi hipertensi dapat dilakukan secara dini yaitu dengan melakukan pemeriksaan teratur ke tenaga kesehatan, yaitu antenatal care secara teratur ke tenaga kesehatan agar diketahui sejak dinijika ada gangguan kesehatan pada dirinya atau janinnya,minimal pemeriksaan yang harus dilakukan ibu hamil yaitu sebanyak 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III.Peran bidan dalam mengatasi hipertensi pada ibu hamil dengan cara memberikan penjelasan agar ibu mengatur pola makan,istirahat yang cukup, dan olahraga agar dapat menurunkan hipertensi (Sulistyawati,2012). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD kota Surakarta dari bulan Oktober 2014- Oktober 2015 yang melakukan Antenatal Caresebanyak 3537 orang, yang tidakmengalamikomplikasisebanyak 1777 (50,24%), yang mengalamikomplikasisebanyak 1760 orang (49,76%)dan yang mengalamikomplikasiantara lain anemia sebanyak 505 orang (28,69%), hyperemesissebanyak 452 orang, hipertensi 371 orang, (21,07%) (25,68%), pre-eklamsiringansebanyak 250 orang (14,22%), pre-eklamsiberatsebanyak 182 orang (10,34%). Berdasarkan pendahuluanbahwahipertensidalamkehamilanmerupakan studi 5-10% 5 penyulitkehamilandanmerupakansalahsatudaritigapenyebabtertinggimortalitas danmorbiditasibubersalin yang dilaksanakan oleh penulis di RSUD Surakartamulai bulan Oktober 2014 -Oktober 2015 jumlah ibu hamilyang mengalami hipertensi sebanyak 371 orang (21,07%).Maka penulis tertarik mengambil Karya Tulis dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. K G2 P1 A0umur 33 tahun UK31+4minggudengan Hipertensi di RSUD Kota Surakarta”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil perumusan masalah yaitu “Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Ibu HamilPada Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4minggu dengan Hipertensi di RSUD Kota Surakarta” dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney. C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Tujuan umum penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu Untuk melaksanakan“Asuhan Kebidanan ibu hamilpada Ny. K G2 P1 A0 umur 33tahun UK 31+4minggu dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta” secara komprehensif pada ibu hamil. 6 2. Tujuan Khusus a. Diharapkan penulis mampu: 1) Melaksanakan pengkajian secara lengkap yang berkaitan dengan ibu hamil Ny. K G2 P1 A0umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta. 2) Menginterpretasikan data pada ibu hamil Ny. K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta. 3) Mengidentifikasi diagnosa potensial atau masalah pada ibu hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan hipertensi di RSUD kota Surakarta. 4) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,konsultasi,kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan pada ibu hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta. 5) Menyususn rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada ibu hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan hipertensi di RSUD kota Surakarta. 6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman pada ibu hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan hipertensi di RSUD kota Surakarta. 7 7) Mengevaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta. b. Penulis mampu mengidentifikasi kesenjangan antar teori dan praktek dalam asuhan kebidanan pada Ny.K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4 minggu dengan Hipertensi di RSUD kota Surakarta. c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah berupa asuhan kebidanan menggunakan manajemen 7 langkah varney sehingga komplikasi pada ibu hamil dengan hipertensi tidak terjadi. D. Manfaat 1. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman nyata dan mampu mengembangkan ilmu yang di dapat selama pendidikan baik teori maupun praktik dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif terhadap klien. 2. BagiProfesi Meningkatkandanmengembangkanasuhankebidananpadaibuhamildengan hipertensi. 3. Bagi InstitusidanInstansi a. Institusi Sebagai referensi dan sumber bacaan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi. 8 b. Intansi Sebagai masukan dalam peningkatan kualitas/ mutu pelayanan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi. E. Keaslian Karya Tulis Ilmiah Keaslian Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil NY.K G2 P1 A0 dengan Hipertensi” sudah pernah dilakukan oleh: 1. Surtanti (2007)dari STIKesKusumaHusada Surakarta dengan judul “Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Trimester III dengan Hipertensi di Puskesmas Kemantran”.Asuhan kebidanan yang diberikan meliputi pemeriksaan darah secara rutin,memberi penjelasan tentang istirahat yang cukup,terapi nifedipin 10 tablet 1 x 1 30 mg. Setelah dilakukan asuhan selama 2 minggu, hasilnya tekanan darah dari 150/100 mmHg menjadi 140/90 mmHg 2. Anggreani(2004)dariSTIKesAisyiah Surakarta dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil pada Ny.D dengan Hipertensi di BPS Ari Purwaningsih Boyolali”. Asuhan kebidanan yang diberikan meliputi menganjurkan ibu untuk banyak istirahattidursiang ± 4 jam tidurmalam ± 8 jam,diet tinggi protein ( telur, ikan, dagingmerah),karbohidrat (roti gandum, nasi, kacang-kacangan, dll),cukup vitamin danmenganjurkan pasien untuk memeriksakan kehamilan lebih sering yaitu 1 minggu sekali dan memberikan obat Fe 60 mg 1x1,kalk 500 mg 1x1,B12 10 mg 9 1x1.Setelah diberikan asuhan yang intensif selama 2 minggu,pada ibu hamil dengan hipertensi mendapatkan hasil tekanan darah turun dari 150/90 mmHg menjadi 120/80 mmHg,Ibu sudah tidak merasa pusing,dan pandangan mata tidak kabur lagi. Perbedaan : Studi kasus yang penulis lakukan dengan kedua keaslian terletak pada waktu, lokasi, dan subjek.Sedangkan persamaan antara studi kasus yang penulis lakukan dengan kedua keaslian terletak pada judul, terapi obat, dan asuhan yang diberikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Konsep Dasar Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Prawirohardjo,2009). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai ke 6, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Pudiastuti, 2012). b. Proses Kehamilan Peristiwa prinsip terjadinya kehamilan menurut Sukarni dan Margareth (2013): 1) Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih / spermatozoa pria. 9 10 2) Pembelahan sel(zigot) hasil pembuahan tersebut. 3) Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri). 4) Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal individu baru. c. Tanda-tanda kehamilan menurut Sulistyawati(2012) yaitu: 1) Tanda presumtif atau tanda tidak pasti a) Amenorhoe(tidak dapat haid) b) Mual muntah c) Mengidam d) Mammae menjadi tegang dan membesar e) Anoreksia(tidak nafsu makan) f) Sering kencing g) Obstipasi h) Pigmentasi kulit i) Epulis j) Varises(penekanan vena-vena) 2) Tanda Kemungkinan hamil a) Pembesaran perut. b) Tanda hegar (pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena terjadinya oedema dari cervix dan hiperplasia kelenjar-kelenjar cervix menjadi lunak). 11 c) Tanda Chadwick(adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah,agak kebiru-biruan). d) Tanda Piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut). e) Tanda Braxton Hicks(Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi.tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil). f) Goodell Sign (serviks semakin melunak jika dibandingkan sebelum hamil). g) Reaksi kehamilan positif (PP test). 3) Tanda pasti hamil a) Terasa gerakan janin. b) Teraba bagian-bagian janin. c) Denyut jantung janin. d) Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan rontgen (>16 minggu). e) Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa ukuran kantong janin,panjangnya janin,dan diameter biparetalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan. d. Kunjungan dalam kehamilan Menurut Sulistyawati (2012),kunjungan ante-natal care (ANC) minimal: 1) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu) 2) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu) 12 3) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu) e. Asuhan Pada Ibu hamil Menurut Sulistyawati (2012) Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, Standart minimal pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang di singkat 14 T,antara lain sebagai berikut: 1) Timbang berat badan 2) Ukur Tekanan darah 3) Ukur Tinggi Fundus Uteri 4) Pemberian Tablet besi (fe) minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis satu tablet setiap harinya 5) Pemberian imunisasi TT lengkap 6) Pemeriksaan Hb 7) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) 8) Pemeriksaan Protein Urine 9) Pemeriksaan Urine Reduksi 10) Perawatan payudara 11) Senam hamil 12) Pemberian obat malaria 13) Pemberian kapsul minyak yodium 14) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan Tujuan asuhan kehamilan menurut Sulistyawati (2012),antara lain: 1) Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin. 13 2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental,serta sosial ibu dan bayi. 3) Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan. 4) Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat,baik ibu maupun bayi,dengan trauma seminimal mungkin. 5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas pemberian ASI ekslusif berjalan normal. 6) Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal. f. Status gizi atau kebutuhan gizi ibu hamil Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil.Diketahui bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya.Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan yang bergizi cukup.Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak banyak mengkonumsi protein hewani seperti daging atau ikan,protein nabati seperti tahu,tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air 14 putih dan mengurangi garam atau makan yang terlalu asin (Astuti,2012). Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar menurut Astuti(2012), yaitu: 1) Asam Folat Bagian dari vitamin B kompleks yang dapat diisolasi dari daun hijau (bayam),buah segar,kulit,hati,ginjal,dan jamur. 2) Energi Diet pada ibu hamil yang tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein. 3) Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil. 4) Zat besi (fe) Pemberian suplemen tablet tambah daraah atau zat besi secara rutin adalah membangun cadangan besi,sintesa sel darah merah,dan sintesa darah otot.Setiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 30 mg),minimal 90 tablet perhari. 5) Kalsium Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi,kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg perhari. 15 6) Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok beresiko penyakit menular seksual dan dinegara dengan musim dingin yang panjang. 7) Pemberian yodium pada daerah yang endemik kretinisme. 8) Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian zinc,magnesium,dan minyak ikan selama hamil. g. Komplikasi yang terjadi pada kehamilan Komplikasi yang menyertai kehamilan menurut Astuti (2012) yaitu 1) Anemia kehamilan Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah ertirosit dibawah nilai normal.Pada penderita anemia lebih sering disebut kurang darah,kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah nilai normal.Gejala-gejala dapat berupa pusing,palpitasi,berkunang-kunang,perubahan jaringan kepala epitel kuku,gangguan sistem neuru muskular,lesu,lemah,lelah,disphagia dan pembesaran kelenjar limpa.Bila kadar Hb < 7 gr/dl maka gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas.Didasarkan pada kriteria WHO tahun 1972 di tetapkan 3 kategori : normal >11 gr/dl, Ringan 8-11 gr/dl, Berat , 8 gr/dl (Rukiyah dan Yulianti,2010). 16 2) Hyperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan(Sulistyawati,2012). Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hyperemesis adalah sebagai berikut: a) Kemungkinan vili korialis masuk ke dalam darah. b) Adanya faktor alergi. c) Adanya faktor predisposisi, seperti primigravida dan overdistensi rahim. d) Adanya faktor faktor psikologis, seperti ketidakharmonisan dalam rumah tangga, kehamilan yang tidak diinginkan, atau ketidaksiapan untuk memiliki anak (takut untuk hamil). 3) Hipertensi Hipertensi esensial adalah kondisi permanen meningkatnya tekanan darah dimana biasanya tidak ada penyebab yang nyata.Kadang-kadang keadaan ini dihubungkan dengan penyakit ginjal,phaeochromocytoma atau penyempitan aorta, dan keadaan ini lebih sering muncul pada saat kehamilan.Wanita hamil dikatakan mempunyai atau menderita hipertensi esensial jika tekanan darah pada awal kehamilannya mencapai 140/90 mmHg (Murti dan Fatmawati,2011). 17 4) Pre-eklamsia Pre-eklamsia adalah hipertensi,oedema,dan penyakit proteinuria dengan yang tanda-tanda timbul karena kehamilan (Murti dan Fatmawati,2011). 5) Eklamsia Eklamsimerupakan serangan konvulsi(kejang) yang biasa terjadi pada kehamilan,tetapi tidak selalu komplikasi dari pre-eklamsi (Murti dan Fatmawati,2011). h. Perdarahan pada kehamilan Dikenal beberapa batasan tentang peristiwa yang ditandai dengan perdarahan pada kehamilan muda yaitu Abortus.Abortus yaitu ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.macam-macam abortus menurut Sulistyawati (2012) : 1) Abortus Iminens yaitu abortus yang mengancam. 2) Abortus Insipiens yaitusedang mengancam. 3) Abortus komplet yaitu hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri. 4) Abortus Inkompletus yaitu hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal. 5) Missed Abortion yaitu ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal dalam dalam kandungan <20 minggu. 18 6) Abortus Habitualis yaitu abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih secara berturut-turut. 7) Abortus Infeksiosus,Abortus septik yaitu abortus yang disertai infeksi pada alat genitalia. 2. Hipertensi Dalam Kehamilan a. Pengertian Hipertensi Hipertensi ialah tekanan darah sistolik dan diastolik >140/90 mmHg,pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam.Kenaikan tekanan darah sistolik >30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik >15 mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi (Prawirohardjo,2010). b. Klasifikasi Hipertensi menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), yaitu: Kehamilan yang menyebabkan hipertensi atau hipertensi yang timbul sebagian akibat kehamilan dan akan menghilang pada masa nifas seperti : Hipertensi tanpa Proteinuri atau oedema, preeklamsia dengan atau tanpa proteinuri dan oedema, yaitu preeklamsia ringan dan preeklamsia berat, eklamsia, Hipertensi kronis, kehamilan yang memperburuk hipertensi, Hipertensi sementara (transient hypertension). 19 c. Etiologi Penyebab dalam hipertensi menurut Rukiyah dan Yulianti (2010) : Keturunan atau genetik, obesitas, stress, rokok, pola makan yang salah, emosional, wanita yang mengandung bayi kembar, ketidaksesuaian RH, sakit ginjal, Hiper/hipotyroid, koarktasi Aorta, Gangguan kelenjar Adrenal, Gangguan kelenjar Paratyroid. d. Tanda dan Gejala Hipertensi Gejala Hipertensi menurut Pudiastustuti (2012) : 1) Tekanan Darah >140/90 mmHg 2) Nyeri kepala 3) Gangguan penglihatan 4) Hiperrefleksia 5) Proteinuria 6) Koma e. Patofisiologi Hipertensi Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin atau renin yang bisa mengubah angiotensi I dan II atau angiotensin converting enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis yang penting dalam mengatur tekanan darah, mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah angiotensin I yang terdapat di ginjal. Kemudian diubah lagi menjadi angiotensin 20 IIoleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin II inilah yang memiliki peranan dalam menaikkan tekanan darah (Abidin,2009). Angiotensin II meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) penyebab rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus dan berada pada ginjal untuk mengatur osmolitas dan volume urine. Meningkatnya ADH, sangat sedikit urine yang diekskresikan ke luar atau anti diuresis, sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolitasnya (Abidin, 2009). Volume cairan ekstraseluler akan diencerkan dengan menarik cairan meningkatkan terjadinya anti deuresis. Akibatnya volume meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah (suheimi, 2009). f. Komplikasi Hipertensi Komplikasi hipertensi menurut Pudiastuti (2012) : 1) Iskemi Uteroplasenta a) Pertumbuhan janin terhambat b) Kematian janin c) Persalinan premature d) Solusio plasenta 2) Spasme arterior a) Perdarahan serebral b) Gagal jantung, ginjal, hati c) Ablasio retina 21 d) Tromboembolisme e) Gangguan pembekuan darah 3) Kejang dan koma a) Trauma karena kejang b) Aspirasi cairan, darah, muntahan dengan akibat gangguan pernafasan 4) Penanganan tidak cepat a) Pneuminia b) Infeksi saluran kemih c) Kelebihan cairan d) Komplikasi anestesi atau tindakan obstetik g. Gambaran Klinis Gambaran klinis hipertensi menurut manuaba (2008), yaitu kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg dan diastolik 15 mmHg. h. Penatalaksanaan Adapun penatalaksaan menurut Marmi,dkk (2011) yaitu : 1) Selama tekanan darah ibu tidak meningkat sampai 150/90 mmHg berarti pertanda baik. Ia dapat hamil dan bersalin normal tetapi saat hamil dianjurkan untuk lebih banyak istirahat dan menghindari peningkatan berat badan terlalu banyak. 2) Kesejahteraan janin dipantau ketat untuk mendeteksi adanya retardasi pertumbuhan. 22 3) Kehamilan tidak dibolehkan melewati aterm karena kehamilan postterm meningkatkan resiko terjadinya insufisiensi plasenta janin. 4) Merupakan pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi, jika ditemukan tekanan darah 160/100 mmHg harus dirawat dokter dirumah sakit. 5) Obat-obat antihipertensi dan sedative boleh diberikan untuk mengeluarkan ibu dari pre-eklamsia i. Pencegahan Pencegahan menurut Pudiastuti (2012) yaitu: 1) Pembatasan kalori, cairan dan diet rendah garam tidak dapat mencegah hipertensi karena kehamilan, malah dapat membahayakan janin. 2) Manfaat aspirin, kalsium, dan lain-lain dalam mencegah hipertensi karena kehamilan belum terbukti. 3) Yang lebih perlu adalah deteksi dini dan penanganan cepatcepat. Kasus harus ditindak lanjuti secara regular dan diberi penerangan yang jelas bilamana harus kembali ke pelayanan kesehatan.cDalam rencana pendidikan keluarga (suami, orang tua, mertua, dll) harus dilibatkan sejak awal. 4) Pemasukan cairan terlalu banyak mengakibatkan edema paru. 23 B. Teori Manajemen Kebidanan menurut Varney 1. Pengertian Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien (Varney,1997). 2. Proses Asuhan Kebidanan Manajemen kebidanan menurut varney (1997), terdiri atas tujuh langkah yang berurutan, diawali dengan pengumpulan data sampai dengan evaluasi. Proses ini bersifat siklik (dapat berulang), dengan tahap evaluasi sebagai data awal pada siklus berikutnya. Proses manajemen kebidanan terdiri atas langkah-langkah berikut ini : a. Pengkajian Menurut Sulistyawati (2012), pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis. Anamnesis adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan. Bagian-bagian penting dari anamnesis menurut antara lain sebagai berikut: 24 a) Data subjektif Biodata yang diambil untuk pasien (suami, istri) (1) Nama : Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, untuk menghindari adanya kekeliruan atau untuk membedakan dengan pasien lainnya. (2) Umur : Untuk mengetahui faktor-faktor resiko kehamilan. (3) Agama : Untuk memberikan dorongan moril motivasi sesuai dengan agama yang dianut. (4) Suku Bangsa : Untuk mengetahui faktor bawaan atau ras. (5) Pendidikan : Untuk intelektual mengetahui tingkat karena tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang. (6) Pekerjaan : Untuk mengetahui status ekonomi keluarga. (7) Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal serta mempermudah (Nursalam, 2008). pemantauan 25 b) Riwayat pasien (1) Keluhan utama Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi meliputi ibu mengeluh mengalami pusing, merasa kelelahan dan leher terasa kaku, ibu juga mengaku mudah emosi (Sulistyawati, 2014). (2) Riwayat menstruasi Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan masa nifas, namun dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran beberapa tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi menurut Setyawati (2012), antara lain sebagai berikut: a. Menarche Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita Indonesia pada umumnya mengalami menarche sekitar 12-16 tahun. b. Siklus Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi 26 berikutnya,dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23-32 hari. c. Volume / banyaknya Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subyektif, namun kita dapat kaji lebih dalam dengan beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari. d. Keluhan Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh pasien dapat menunjuk kepada diagnosis tertentu. (3) Riwayat Kesehatan 27 Menurut Wulandari dan Handayani (2011) dan Ambarwati dan Wulandari (2008), riwayat penyakit kesehatan meliputi: (a) Riwayat kesehatan yang lalu Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, kronis seperti : jantung, Diabetes Militus, Hipertensi, asma yang dapat mempengaruhi kehamilan. (b) Riwayat kesehatan sekarang Data-data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya dengan kehamilan. Terjadinya hipertensi berarti ibu mengalami tekanan darah 140/90 mmHg, mengalami nyeri kepala, gangguan penglihatan atau pandangan menjadi kabur (Pudiastuti, 2012). (4) Riwayat Kesehatan Keluarga Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap 28 gangguan kesehatan pasien dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang menyertainya. (5) Riwayat Perkawinan Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan mendapatkan gambarn mengenai suasana rumah tangga pasangan.Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan menurut Sulistyawati (2012), antara lain : (a) Berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali (b) Status pernikahan (sah/tidak) (c) Lama pernikahan (d) Suami yang ke berapa (6) Riwayat Keluarga Berencana Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah masa nifas ini dan beralih ke kontrasepsi apa (Wulandari dan Handayani, 2011) (7) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu Menurut Wulandari dan Handayani (2011), berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan nifas yang lalu. 29 (8) Pola kebiasaan sehari-hari Untuk mengetahui apakah ada perubahan pola kebiasaan sehari-hari ibu selama hamil. (a) Pola nutrisi Yang perlu dikaji meliputi Menu makanan, frekuensi, Jumlah perhari, pantangan makanan (Sulistyawati, 2012). Pada kasus Hipertensi menu makanan yang dianjurkan yaitu diet tinggi protein (telur, ikan, daging merah),karbohidrat (roti gandum, nasi, kacang-kacangan, dll) ,cukup vitamin. (b) Pola eliminasi Untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK dalam sehari selama hamil, adakah kaitannya dengan obstipasi atau tidak (Varney, 2007). (c) Pola aktivitas Dikaji karena dasar pengobatan ibu hamil dengan hipertensi adalah istirahat (Susilowati, 2008). (d) Pola istirahat Menurut Sulistyawati (2012), istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu bidan 30 perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ia tidur dimalam hari dan siang hari. (1) Istirahat malam hari Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam. Pada kasus hipertensi sebaiknya tidur malam tidak kurang dari 8 jam. (2) Istirahat siang hari Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang sangat kesehatan penting selama untuk menjaga hamil.Pada kasus hipertensi sebaiknya tidur siang ± 4 jam. (e) Aktivitas Seksual Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam seminggu. Hubungan seksual dapat menimbulkan abortus dan persalinan normal (Manuaba, 2007). 31 (f) Pola psikososial budaya Untuk mengetahui apakah ada pantangan makanan atau kebiasaan yang tidak boleh selama hamil dalam adat masyarakat setempat, perasaan tentang kehamilan ini, kehamilan ini direncanakan atau tidak, jenis kelamin yang diharapkan, dukungan keluarga terhadap kehamilan ini, dan keluarga lain yang tinggal serumah (Varney, 2007). Pada kasus hipertensi ibu mengalami kecemasan pada kehamilannya (Pudiastuti, 2012) (g) Perokok dan pemakai obat-obatan Apakah ibu merokok dan memakai obat-obatan selama hamil. Kebiasaan ibu dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim (Manuaba, 2007). b. Data objektif Untuk mengetahui data dalam menegakkan diagnosis, maka kita harus melakukan pengkajian data obyektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara berurutan (Sulistyawati, 2014) 1) Status generalis a) Keadaan umum 32 Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan pasien secara keseluruhan. Pada kasus hipertensi keadaan umum pada pasien cukup baik hanya saja biasanya emosinya tidak stabil. b) Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadari). Pada kasus hipertensi pasien mengalami kesadaran penuh atau bahkan sampai mengalami koma. c) Tanda-tanda Vital (TTV) (1) Tekanan darah Pada beberapa kasus di temukan keadaan hipertensi, tetapi keadaan ini akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak ada penyakit-penyakit lain yang menyertainya dalam 2 bulan pengobatan (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Pada kasus hipertensi tekanan darah >140/90 mmHg (Pudiastuti, 2012). (2) Suhu 33 Untuk mengetahui suhu badan apakah ada peningkatan atau tidak. Batas normal 37,5ᴼC – 38,0ᴼC (Ambarwati dkk, 2010) (3) Nadi Nadi berkisar antara 60-80 x / menit (Ambarwati dan Wulandari, 2008) (4) Respirasi Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal, yaitu sekitar 20 – 30x / menit (Ambarwati dan Wulandari, 2008) d) Berat Badan Untuk mengetahui faktor resiko obesitas (Saifuddin, 2007) e) Tinggi badan Untuk mengetahui faktor resiko kesempitan panggul (Saifuddin, 2007). Tinggi badan wanita normalnya 150 cm (Ambarwati dkk, 2009). 2) Pemeriksaan Sistematik Menurut Alimul (2008), yaitu : a) Rambut : Untuk menilai warna, ketebalan, ada ketombe atau tidak. b) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak adakah kelainan, adakah oedema. Pada kasus ibu 34 hamil dengan hipertensi keadaan muka pucat dan tidak ada oedema. c) Mata : Conjungtiva pucat atau kemerahan, sklera putih atau tidak. d) Hidung : Untuk mengetahui keadaan hidung ada benjolan atau tidak. e) Telinga : Untuk mengetahui ketajaman pendengaran, letak, bentuk, tonjolan, lesi, warna, adanya benda asing pada saluran pendengaran eksternal, membran timpani (Varney, 2007). f) Mulut, gigi, gusi : Untuk mengetahui bersih atau tidak, ada carries dan karang gigi apa tidak, ada stomatitis atau tidak. g) Leher : Untuk menilai adanya tekanan vena jugularis dan untuk menilai ada atau tidaknya massa dalam leher. h) Dada dan Axilla : (1) Jantung : Jantung normal, tidak berdetak cepat (2) Paru-paru : Untuk mengetahui tanda kemungkinan penyakit paru-paru, gagal ginjal, gagal jantung, dan hipoalbuminemia 35 (3) Mammae : Untuk mengetahui keberhasilan pappila mammae, putting susu menonjol atau tidak. (4) Axilla : Adakah tumor atau benjolan,adakah nyeri tekan atau tidak i) Ekstermitas : Apakah oedema atau tidak, terdapat varices atau tidak, reflek patella untuk mengetahui reflek saraf kaki + / -, betis merah, lembek atau keras. Faktor terjadinya hipertensi, bendungan vena akibat multigravida, akibat infeksi yang meninggalkan sikatrik (Manuaba, 2007). 3) Abdomen a) Inspeksi menurut Alimul (2008) Inspeksi adalah proses pengamatan dilakukan untuk menilai pembesaran perut sesuai atau tidak dengan tuanya kehamilan, bentuk perut membesar kedepan atau ke samping, adakah kelainan pada perut, serta untuk menilai pergerakan janin. b) Palpasi menurut Manuaba (2008), yaitu : Palpasi adalah pemeriksaan dengan indra peraba yaitu tangan, dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan tangan, dilakukan untuk menentukan usia kehamilan 36 serta menentukan letak janin dalam rahim, Pemeriksaan palpasi dilakukan dengan metode : Kontraksi : Untuk mengetahui kontraksi teratur atau tidak TFU : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan umur kehamilan Leopold I : Untuk mengetahui Tinggi Fundus Uteri dan bagian apakah yang terdapat di fundus Leopold II : Untuk mengetahui bagian punngung janin berada disebelah kanan atau kiri. Leopold III : Untuk mengetahui bagian terbawah janin, bokong atau kepala. Leopold IV : Untuk mengetahui apakah bagian terbawah janin sudah masuk Panggul atau belum. TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin dihitung dengan cara TFU bila kepala janin sudah masuk panggul dikurangi 11, dan bila kepala janin belum masuk panggul dikurangi 12 di kali 155. c) Auskultasi Auskultasi adalah pemeriksaan dengan mendengar bunyi dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi detak jantung janin, bising tali pusat, bising rahim, serta 37 bising usus (Alimul, 2008). Detak jantung janin : lokasi punctum maximum, frekuensi teratur atau tidak. Denyut jantung normal 120-160 x/ menit, jika ditemukan DJJ dibawah 100 x/ menit atau lebih dari 180 x/ Menit merupakan tanda-tanda yang perlu diwaspadai pada janin (Varney, 2007). Bising tali pusat mendesis karena tali pusat tertekan, perubahan posisi akan mengubah suaranya atau dapat menghilang. Bising rahim mendesis, tetapi frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu, asalnya dari arteri uterine, bising usus tidak teratur akibat gerakan peristaltik yang menyebabkan perubahan aliran cairan atau gas dalam usus (Manuaba, 2007). d) Pemeriksaan panggul Untuk mengetahui kesan panggul normal atau tidak, berapa ukuran distantia spinarum (normal 23 – 26 cm), diatantia kristarum (normal 26 – 29 cm), conjugate eksterna (boudeloque) (normal 18 – 20 cm), dan lingkar panggul (normal 80 cm) (Madriwati, 2008). e) Pemeriksaan Anogenital (1) Vulva vagina : Untuk mengetahui apakah varices, luka, kemerahan, nyeri, pembesaran kelenjar bartolini, dan pengeluaran pervaginam. adanya 38 (2) Perineum : Untuk mengetahui ada atau tidak bekas luka dan lain-lain. (3) Anus : Untuk mengetahui adanya haemoroid atau tidak. 4) Pemeriksaan Penunjang Mendukung diagnosa medis, kemungkinan komplikasi, kelainan dan penyakit yang menyertai kehamilannya (Nursalam, 2008). Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya : diarahkan untuk mengkaji kadar proteinurine (Nugroho, 2012). Langkah II : Interpretasi Data Pada langkah ini dilakukan terhadap diagnosis, masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Langkah awal dalam perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan menggambungkan data satu dengan lainnya sehingga tergambar fakta (Sulistyawati, 2012). 1. Diagnosa kebidanan Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan para abortus, anak hidup, umur ibu, dan keadaan nifas. 39 Ny. X G P A umur.... tahun, umur kehamilan...minggu, janin tunggal / kembar, hidup/ mati, intra/ ekstra uteri, letak memanjang/ melintang, presentasi kepala/ biking, punggung kanan/ kiri...dengan hipertensi. Data dasar meliputi : a. Data subjektif Pernyataan ibu tentang jumlah persalinan, apakah pernah abortus atau tidak, keterangan ibu tentang umur, keterangan ibu tentang keluhannya. Data Subjektif pada ibu hamil dengan hipertensi menurut saifudin (2013) meliputi: 1) HPHT (Hari Pertama haid terakhir) 2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke... 3) Pernah atau tidak keguguran 4) Ibu mengatakan mengalami pandangan mata kabur 5) Ibu mengatakan kapalanya sering pusing b. Data objektif Palpasi tentang tinggi fundus uteri dan kontraksi, hasil pemeriksaan tentang pengeluaran pervaginam, hasil pemeriksaan tanda-tanda vital (Wulandari dan Handayani, 2011). Data objektif pada ibu hamil dengan hipertensi meliputi: 1) HPL (Hari perkiraan lahir) 2) Keadaan umum ibu dan vital sign (tekanan darah pada kasus hipertensi 140/90 mmHg, nadi, suhu, respirasi) 40 a. Leopold I b. Leopold II c. Leopold III d. Leopold IV e. TBJ f. DJJ (Denyut jantung janin) normal 120 – 160 x/menit g. Ekstermitas adakah oedema atau tidak (Winkjosastro, 2007). 2. Masalah Hal-hal berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa (Varney, 2007). Masalah yang terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi yaitu ibu mengalami cemas. 3. Kebutuhan Hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data (Varney, 2007). Kebutuhan yang diberikan pada ibu hamil hipertensi adalah memberikan support mental. Langkah III : Diagnosa Potensial Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasikan masalah atau diagnosa 41 potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-benar terjadi. Melakukan asuhan yang aman penting sekali dalam hal ini. Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah ibu akan mengalami pre eklamsia (Ambarwati dan wulandari, 2008). Langkah IV : Tindakan segera Langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Penanganan segera setelah kasus ini adalah kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter obgyn untuk mencegah terjadinya komplikasi hipertensi lebih lanjut, kolaborasi dengan Dr. SPOG untuk mengetahui tentang pola makan dan jenis makanan yang perlu dihindari pada ibu hamil dengan hipertensi, serta kolaborasi dengan laboratorium untuk mendeteksi perkembangan penyakit hipertensi menjadi pre-eklamsi dengan cara memeriksa adanya protein urine dan pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan bentuk kelainan patologis (Saifuddin, 2002). 42 Langkah V : Perencanaan Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnyayang merupakan lanjutan dari msalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau antisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang akan terjadi berikutnya (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Asuhan kebidanan yang direncanakan pada pasien dengan hipertensi menurut Marmi, dkk (2011): a. Beri informasi tentang keadaan pasien dan anjurkan untuk banyak istirahat. b. Pantau tekanan darah, proteinurine, reflek patella, dan monitor DJJ. c. Beri informasi bahwa kehamilannya tidak boleh melewati atterm karena kehamilan postterm meningkatkan resiko terjadinya insufisiensi plasenta janin. d. Beri informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi, jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat dokter rumah sakit. e. Beri terapi obat anthipertensi dan sedative untuk mengeluarkan ibu dari pre-eklamsia. Langkah VI : Pelaksanaan 43 Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisiensi dan aman. Dalam melaksanakan rencana asuhan kebidanan, Bidan harus bertindak sesuai rencana yang sudah ditentukan. Pencatatan dalam pelaksanaan juga termasuk penanganan kasus-kasus yang memerlukan tindakan di luar wewenang bidan sehingga perlu dilakukan kegiatan kolaborasi atau rujukan. Selain itu pengawasan dan monitor kemajuan kesehatan pasien juga perlu dicatat (Ambarwati dan Wulandari , 2012). Pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah diberikan menurut Marmi, dkk (2011) yaitu : a. Memberikan informasi pada pasien tentang keadaan dirinya dan menganjurkan untuk banyak istirahat. b. Memantau tekanan darah, proteinurine, reflek pattela, dan monitor DJJ. c. Memberikan informasi bahwa kehamilannya tidak boleh melewati atterm karena kehamilan postterm meningkatkan resiko terjadinya insufisiensi plasenta janin. d. Memberikan informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi, jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat dokter rumah sakit. e. Memberikan terapi obat anthipertensi dan sedative untuk mengeluarkan ibu dari pre-eklamsia. Langkah VII : Evaluasi 44 Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektian dari asuhan yang diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Evaluasi yang diharapkan yaitu: a. Apakah pasien sudah mengerti keadaan dirinya, dan apakah ibu sudah melakukan istirahat dengan cukup. b. Bagaimana tekanan darah, proteinurine, DJJ, apakah tekanan darah sudah normal, protein urine negative, dan DJJ normal. c. Apakah pasien sudah mengerti informasi bahwa kehamilannya tidak boleh melewati atterm karena kehamilan postterm meningkatkan resiko terjadinya insufisiensi plasenta janin. d. Apakah pasien sudah informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi, jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat dokter rumah sakit. e. Apakah pasien bersedia meminum terapi obat anthipertensi dan sedative untuk mengeluarkan ibu dari pre-eklamsia. 45 Data perkembangan SOAP Menurut Walyuni (2015), SOAP merupakan singkatan dari : S : Subjektif Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data klien melalui anamnesa. O : Objektif Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment. A : Assesment Menggambarkan perdokumentasian dan hasil analisis dan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi. a. Diagnosa / masalah b. Antisipasi masalah lain / diagnosa potensial P : Planning Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan (1) dan evaluasi perencanaan (E) berdasarkan assesment sebagai 5, 6, 7 varney. 46 C. Landasan Hukum Berdasarkan permenkes NO 1464/MENKES/PER/X/2010 pasal 10 ayat (3). Pasal 10 ayat (3) : Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Pada ayat (3) c yaitu penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan. Pasal 11 ayat (2) : Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang untuk : Ayat (2) c : Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan. Ayat (2) d : Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah. Ayat (2) f : Pemberian konseling dan penyuluhan. Ayat (2) g : Pemberian surat keterangan kelahiran. Berdasarkan wewenang bidan menurut Kepmenkes: 369/SK/III/2007 mengenai keyakinan tentang kolaborasi. Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis emosional, sosial budaya, spiritual, serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (Menkes RI, 2007). BAB III METODOLOGI A. Jenisstudikasus Jenisstudikasuspadaibuhamildenganhipertensimenggunakanmetodestu dideskriptif, yaitumengumpulkan data sebanyak-banyaknyamengenaifaktorfaktoryang merupakanpendukungterhadapkualitasbelajar-mengajar, kemudianmenganalisisfaktorfaktortersebutuntukdicariperanannyaterhadapprestasiilmukimia. Studi Kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal (Arikunto, 2013). Studi kasus yang dilakukan menggambarkan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. K G2 P1 A0 Umur 33 tahun umur kehamilan 31+4 minggu di RSUD Kota Surakarta. B. Lokasistudikasus Lokasi penelitian merupakan tempa tatau lokasi tersebut dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Lokasistudikasusinidilaksanakan di RSUD kota Surakarta. C. Subjekstudikasus Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti, (Arikunto, 2013). Subjekdalamstudikasus ini adalah ibu hamil Ny. K G2 P1 A0 umur 33 tahun UK 31+4minggudenganhipertensi. 47 48 D. WaktuStudiKasus Suatupenelitiansering kali memerlukanwaktu yang lebih lama dari yang telahditentukan, sehinggamenjadikendalabagisemuapenelititerutamapenelitipemulauntukmem perkirakanwaktu yang diperlukan (Nursalam, 2013).Studikasus ini dilaksanakan pada tanggal 09 – 20 Mei 2016. E. InstrumenPengambilankasus Merupakanalat-alat yang akandigunakanuntukmengumpulkan data. Instrumenpenelitianinidapat berupa kuesioner (daftarpertanyaan), formulirobservasi, formulir-formulir lain yang berkaitanb denganpencatatan data dansebagainya. Apabila data yangakandikumpulkanituadalah data yang menyangkutpemeriksaanfisikmakainstrumen :stetoskop, penelitianinidapatberupa tensimeter, timbangan, meteranatauantropometriklainnyauntukmengukur status gizi, dansebagainya(Notoatmodjo, 2012). Pada instrumen pengambilan kasus menggunakan manajemen 7 langkah varney dan data perkembangan SOAP. F. Teknikpengumpulan data Dalampengumpulanstudikasusinidigunakanberbagaipengumpulan data antaralain data primer dansekunder. 1. Data primer Data primer adalah data yang diperolehlangsung darisubyekpenelitiandenganmenggunakanalatpengukuranataualatpengam 49 bildata langsungpadasubyeksebagaisumberinformasi yang dicari (Saryono, 2011). a. Pemeriksaanfisik Pemeriksaanfisikdigunakanuntukmengetahuikeadaanfisikpasiensiste matisdengancara: 1) Inspeksi Inspeksiadalah proses observasidenganmenggunakanmata, inspeksidilakukanuntukmendeteksitanda-tandafisik yang berhubungandengan status fisik (Priharjo, 2007).Padakasus hipertensi yang dilakukanpemeriksaanadalahmulaidarikepala, leher, dada dan axilla, abdomen, genitalia, anus, ekstermitas, kulitdanmammae. 2) Palpasi Palpasidilakukanmenggunakansentuhanataurabaan.Meto deinidikerjakanuntukmendeterminasiciri-cirijaringanatau organ ( Priharjo, 2007).Padakasushipertensidilakukanpemeriksaanpalpasi abdomen mulaidarileopold 1, 2, 3, dan 4 yang bertujuanuntukmemastikanadanyatanda-tandakehamilan. 3) Perkusi Perkusiadalahmetodepemeriksaandenganmengetuk.Tuju anperkusiadalahmenentukanbatas-batas organ 50 ataubagiantubuhdengancaramerasakanvibrasi yang ditimbulkanakibatadanyagerakan yang diberikankebawahjaringan. Denganperkusikitadapatmembedakanapa yang adadibawahjaringan (udara, cairan, atauzatpadat) (Priharjo, 2007).Padakasushipertensidilakukanpemeriksaanreflekpatella. 4) Auskultasi Auskultasimerupakanmetodepengkajian yang menggunakanstetoskopuntukmemperjelaspendengaranbunyijant ung, paru-paru, bisingusus, tekanandarahdandenyut nadi sertauntuk (Priharjo, mengukur 2007).Padakasus hipertensi tekanan darah >140/90 mmHg dilakukan dengan cara mendengarkansuatudenyutjantung yang bertujuanuntukmemastikanadanyatandapastikehamilan. b. Wawancara Padametodeinipengumpulan dilakukandengantanyajawab data (dialog) langsungantarapewawancaradenganresponden. Olehkarenaitukegiatandilakukansecaraberhadapanlangsung, makafaktor internal pewawancarasangatberpengaruhsehinggapewawancaraperlulatihan (Saryono, 51 2011).Padakasusiniwawancaraatautanyajawabdilakukandengan Ny. K, keluarga, dan tenagakesehatan yang lain. c. Observasi Observasiadalahcarapengumpulan data denganmengadakanpengamatansecaralangsungkepadarespondenpene litianuntukmencari perubahanatauhal-hal yang akanditeliti seperti keadaan umum baik atau tidak, tekanan darah >140/90 mmHg, keluhan yang dialami pasien seperti mengalami pusing, pandangan kabur, leher terasa kaku (Hidayat, 2014). Pada kasus ini tekanan darah 140/90 mmHg, tidak oedema pada ekstermitas, keadaan umum baik. 2. Data sekunder Data sekunder sekunderadalah data disebutjuga data yang tangankedua. Data diperolehlewatpihaklain, tidaklangsungdiperoleholehpenelitidarisubjekpenelitiannya. Biasanyaberupa data dokumentasiatau data laporan yang telahtersedia (Saryono, 2011).Data sekunderdiperolehdengancara : a. Studidokumentasi Metodedokumentasiyaitumencari data mengenaihal- halatauvariabel yang berupacatatan, transkirip, buku, suratkabar, majalah, prasasti, notulenrapatlengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2013). Dalamhalinicontohnyayaitu status/catatanpasien, rekammedik di RSUD Surakarta. 52 b. Studikepustakaan Studikepustakaanmerupakankegiatanpenelitian yang dilakukanolehpenelitidalamrangkamencarilandasanteoritisdariperma salahanpenelitian (Saryono, 2011).Padastudikasusibuhamildenganhipetensipenulismenggunakan bahan referensi dari tahun 2004 sampaitahun 2015. G. Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan dalam pelaksanaan atau pengambilan laporan kasus adalah sebagai berikut : 1. 2. Alat dan bahan dalam pengambilan data a. Format pengkajian pada ibu nifas b. Buku tulis c. Bulpoin Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi a. Timbangan berat badan b. Alat pengukur tinggi badan c. Pita pengukur lingkar lengan atas d. Tensimeter e. Thermometer f. Stetoskop g. Jam tangan h. Patella Hammer H. Jadwal studi kasus 53 Dalam bagian ini diuraikan langkah – langkah kegiatan mulai dari menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Dalam studi kasus ini jadwal terlampir. BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN KASUS Tanggal : 9 Mei 2016 Tempat : KIA 1. PENGKAJIAN a. Identitas Pasien Identitas Suami Nama : Ny. K Nama : Tn. W Umur : 33 tahun Umur : 35 tahun Agama : Islam Agama : Islam Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa :Jawa Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirawasta Alamat : Bibis Baru RT 4 RW 23, Nusukan, Surakarta. b. Anamnesa (Data Subjektif) Tanggal : 09 Mei 2016 Pukul : 10.00 WIB 1) Keluhan utama Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, merasakan sering pusing dan pandangan mata kabur. 53 54 2) Riwayat menstruasi a) Menarche : Ibu mengatakan menstruasi pertama umur 13 tahun b) Siklus : Ibu mengatakan jarak menstruasinya 30 hari c) Lama : Ibu mengatakan lama menstruasinya 5-6 hari d) Banyaknya : Ibu mengatakan sehari ganti pembalut 2-3 kali perhari e) Teratur/ tidak : Ibu mengatakan menstruasinya teratur f) : Ibu mengatakan sifat darahnya encer dan Sifat darah berwarna merah segar g) Dismenorhoe : Ibu mengatakn kadang-kadang mearsakan nyeri perut pada saat menstruasi 3) Riwayat Hamil ini a) HPHT : 02 Oktober 2015 b) HPL : 09 Juli 2016 c) Gerakan janin Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janin sejak umur kehamilan 16 minggu sekitar 10-15 kali dalam sehari. d) Obat yang dikonsumsi Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan. 55 e) Keluhan-keluhan pada (1) Trimester I : Ibu mengatakan sering mual dan muntah (2) Trimester II : Ibu mengatakan tidak mengalami keluhan apapun (3) Trimester III : Ibu mengatakan sering pusing dan pandangan mata kabur. f) Riwayat ANC Ibu mengatakan 6 kali teratur melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan pada : (1) Trimester I : 2 kali pada umur kehamilan 3 minggu dan 8 minggu. (2) Trimester II : 2 kali pada umur kehamilan 14 minggu dan 17 minggu. (3) Trimester III : 2 kali pada umur kehamilan 25 minggu dan 31+4 minggu. g) Penyuluhan yang pernah di dapat Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan dari bidan tentang gizi pada ibu hamil dan pola istirahat untuk ibu hamil pada umur kehamilan 8 minggu. h) Imunisasi TT Ibu mengatakan telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 3x pada : 56 i) (1) TT 1 : Pada waktu mau menikah (capeng). (2) TT 2 : Pada usia kehamilan 8 minggu. (3) TT 3 : Pada usia kehamilan 14 minggu. Kekhawatiran khusus Ibu mengatakan merasa cemas terhadap keadaan kehamilannya sekarang karena akhir-akhir ini sering merasakan pusing dan pandangan mata kabur. 4) Riwayat Penyakit a) Riwayat penyakit sekarang Ibu mengatakan sekarang merasa pusing dan pandangan mata kabur. b) Riwayat penyakit sistemik (1) Jantung Ibu mengatakan tidak pernah merasa berdebar-debar saat beraktivitas ringan dan tidak berkeringat dingin ditelapak tangan. (2) Ginjal Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri pada pinggang bagian bawah dan sakit saat buang air kecil (3) Asma / TBC Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan lebih dari 2 minggu. 57 (4) Hepatitis Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning pada mata, kuku, kulit. (5) DM Ibu mengatakan tidak pernah merasa haus, lapar, dan sering kencing dimalam hari lebih dari 6 kali. (6) Hipertensi Ibu mengatakan sebelum hamil tekanan darah tidak pernah lebih dari 120/80 mmHg. (7) Epilepsi Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang sampai mengeluarkan busa dari mulut. (8) Lain-lain Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit lainnya seperti HIV/AIDS. c) Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC dan hepatitis serta penyakit menurun seperti hipertensi dan jantung. d) Riwayat keturunan kembar Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada yang memiliki riwayat keturunan kembar. 58 e) Riwayat operasi Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun. f) Riwayat perkawinan Ibu mengatakan status perkawinannya sah, kawin 1 kali pada umur 25 tahun dengan suami umur 27 tahun, lama perkawinan 8 tahun dan memiliki 1 orang anak. g) Riwayat keluarga berencana Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 1 bulan dan tidak mengalami keluhan apapun. h) Riwayat kehamiilan, persalinan, dan nifas yang lalu No Tgl/Thn Tempat UK Jenis Penolong Anak Nifas Partus Partus Partus Jenis BB PB Keadaan Laktasi 1 2010 BPM 39 Spontan Bidan P 3000 49 Baik Lancer 2 Kehamilan sekarang i) Pola kebiasaan sehari-hari 1) Nutrisi a) Sebelum hamil :Ibu mengatakan makan 3x sehari posi sedang dengan menu makanan nasi,sayur, lauk, buah. Minum dalam sehari 6-7 gelas, air putih,teh dan kadang susu. b) Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3-4 kali sehari porsi sedang dengan menu makanan nasi,sayur, lauk, dan buah. Minum Keadaan Anak Hidup 59 dalam sehari 8-9 gelas, air putih, susu, dan juga teh. 2) Eliminasi c) Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari konsistensinya lunak, warna dan bau khas feses, BAK 5-6 kali sehari, warna dan bau khas urine. d) Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari konsistensinya lunak, warna dan bau khas feses, BAK meningkat menjadi 7-8 kali sehari, warna dan bau khas urine. 3) Aktivitas a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak,mencuci, mengepel sendiri. b) Selama hamil : Ibu mengatakan tetap melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel dan memasak namun dibantu suami. 4) Istirahat / tidur a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak pernah tidur siang, tidur malam 8 jam. 60 b) Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang 2 jam tetapi kadang-kadang dan tidur malam 8 jam. 5) Seksualitas a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3 kali dalam seminggu dan tidak mengalami keluhan apapun. b) Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1x dalam seminggu dan tidak mengalami keluhan apapun. 6) Psikososial Budaya a) Perasaan tentang kehamilan ini Ibu mengatakan senang terhadap kehamilan ini, namun saat ini merasakan cemas karena kondisi yang dialaminya sekarang. b) Kehamilan ini direncanakan / tidak Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan. c) Jenis kelamin yang diharapkan Ibu mengatakan anak laki-laki atau perempuan sama saja yang terpenting bisa lahir dengan selamat. d) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini Ibu mengatakan baik darikeluarganya maupun keluarga suaminya sangat mendukung kehamilan ini. 61 e) Keluarga lain yang tinggal serumah Ibu mengatakan tinggal dengan suami dan anaknya f) Pantangan makanan Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun. g) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan Ibu mengatakan di keluarganya ada kebiasaan adat istiadat yaitu mitoni. 7) Penggunaan obat-obatan / rokok Ibu mengatakan tidak menggunakan obat terlarang dan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan, dan ibu tidak merokok namun suami merokok. c. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif) 1) Status generalis a) KeadaanUmum : Baik b) Kesadaran : Composmentis c) TTV : TD S :140/90 mmHg N : 84x/m : 36ºC d) TB : 158 cm e) BB sebelum hamil : 50 kg f) : 59 kg BB sekarang g) LILA 2) Pemeriksaan sistematis a) Kepala : 26 cm R : 24x/m 62 (1) Rambut : Bersih, warna hitam, tidak rontok, tidak berketombe. (2) Muka : Bersih, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum, agak pucat. (3) Mata 1) Conjungtiva : merah muda, tidak pucat. 2) Sklera : putih (4) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan (5) Telinga : Bersih, simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen. (6) Mulut/gigi/gusi : Bersih tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries, gusi tidak berdarah dan tidak bengkak. b) Leher (1) Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran kelenjar gondok (2) Tumor : tidak ada benjolan (3) Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe c) Dada dan Axilla (1) Jantung : Normal (2) Paru : Normal (3) Mammae 63 (a) Membesar : Ada, normal (b) Tumor : Tidak ada benjolan (c) Simetris Simetris kanan dan kiri (d) Areola : Hyperpigmentasi (e) Puting susu : Menonjol (f) Kolostrum : belum keluar (4) Axilla (a) Benjolan : Tidak ada benjolan (b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan d) Ektermitas (1) Varices : Tidak terdapat varices (2) Oedema : Tidak ada pembengkakan (3) Reflek patella : positif kanan dan kiri (4) Betis merah/ lembek/ keras : keras e) Abdomen (1) Inspeksi (a) Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan (b) Bentuk perut : Memanjang (c) Kelainan : Tidak terdapat kelainan (d) Pergerakan anak : Teratur (2) Palpasi (a) Kontraksi : belum ada 64 (b) Leopold I 1) Fundus : Bagian teraba teratas janin lembek, bulat, tidak melenting (bokong). 2) TFU : 3 jari diatas pusat (c) Leopold II 1) Kanan : Bagian kanan ibu teraba seperti papan, panjang, keras (punggung) 2) Kiri : Bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstermitas) (d) Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, melenting, keras (kepala) (e) Leopold IV : Kepala belum masuk panggul (konvergen) (f) TFU (Mc. Donald) : 28 cm (g) TBJ : (28-12) x 155 : 2.480 gram 65 (3) Auskultasi (1) DJJ : Punctum maximum:di kuadran kanan bawah perut ibu (2) Frekuensi : 134 x/menit (3) Teratur/tidak : teratur f) Pemeriksaan panggul a) Kesan panggul : Gynekoid b) Distansia spinarum : 23 cm c) Distansia kristarum : 32 cm d) Conjungata eksterna : 18 cm e) Lingkar panggul : 95 cm g) Anogenital a) Vulva vagina (1) Varices : tidak terdapat varices. (2) Luka : tidak ada luka bekas jahitan. (3) Kemerahan : tidak terlihat kemerahan atau iritasi. (4) Nyeri : tidak terasa nyeri. (5) Kelenjar Bartolini : tidak ada pembesaran. (6) Pengeluaran pervaginam : tidak ada pengeluaran pervaginam 66 b) c) Perineum (1) Bekas luka : tidak ada bekas luka (2) Lain-lain : tidak ada Anus (1) Haemoroid : tidak ada haemoroid (2) Lain-lain : tidak ada 4. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan laboratorium 1) Protein urine : (-) 2) Hb : 11 gr% 3) Gol. Darah :O b. Pemeriksaan penunjang lain USG : Janin tunggal, hidup, intra uterin, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan. II. Interpretasi Data a. Diagnosa Kebidanan Ny. K umur 33 tahun G2 P1 A0, hamil 31+4, janin tunggal, hidup, intra uterine, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah janin belum masuk PAP dengan hipertensi. 67 Data Dasar Data Subjektif 1) Ibu mengatakan bernama Ny. K dan berumur 33 tahun 2) Ibu mengatakan HPHT 02 Oktober 2015 3) Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua 4) Ibu mengatakan belum pernah keguguran 5) Ibu mengatakan akhir-akhir ini sering pusing dan pandangan mata kabur Data Objektif 1) Keadaan umum : Baik 2) Kesadaran : Composmentis 3) TTV :TD :140/90 mmHg R : 24x/ m N :84x/menit 4) Muka : Tidak oedema 5) Ekatermitas : Tidak oedema 6) Palpasi a) Kontraksi S : 36ºC : belum ada b) Leopold I (1) Fundus : Bagian teratas janin teraba lembek, bulat, tidak melenting (bokong) (2) TFU : 3 jari diatas pusat 68 c) Leopold II (1) Kanan : Bagian kanan ibu teraba seperti papan, panjang, keras (punggung) (2) Kiri : Bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstermitas) d) Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, melenting, keras (kepala) e) Leopold IV : Kepala belum masuk panggul (konvergen) f) TFU (Mc. Donald) : 28 cm g) TBJ : (28-12) x 155 : 2.480 gram b. Masalah Ibu merasa cemas dengan kehamilannya sehubungan dengan rasa pusing dan pandangan mata kabur yang dirasakan sekarang. c. Kebutuhan Berikan support mental dan anjurkan untuk istirahat dengan cukup, serta diet makanan tinggi karbohidrat, tinggi protein. III. DIAGNOSA POTENSIAL 1. Pada janin pertumbuhan terhambat (IUGR), kematian janin. 2. Persalinan premature dan solusio plasenta. 69 IV. ANTISIPASI/ TINDAKAN SEGERA Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi obat serta pemeriksaan tekanan darah. V. RENCANA TINDAKAN Tanggal : 9 Mei 2016 Pukul : 10.45 WIB a. Beri informasi tentang keadaan pasien dan kehamilannya. b. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat. c. Anjurkan diet makanan protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak. d. Memberi terapi obat sesuai advis dr. SpOG e. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi VI. IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN Tanggal : 9 Mei 2016 a. Pukul 11.05 WIB memberikan informasi pada ibu tentang keadaannya saat ini adalah ibu mengalami hipertensi pada kehamilannya atau tekanan darah tinggi 140/90 mmHg. b. Pukul 11.15 WIB menganjurkan ibu untuk banyak istirahat yaitu dengan tidak melakukan pekerjaan berat, tidur siang minimal 1 jam, dan tidur malam minimal 8 jam miring ke kiri. c. Pukul 11.25 WIB menganjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak 70 seperti tahu, tempe, telur, sayuran hijau, buah, dan kacangkacangan. d. Pukul 11.25 WIB memberikan terapi obat sesuai advis dr. SpOG a. Captopril 2x1 25mg 10 tablet b. Vitamin C 2x1 75mg 10 tablet c. Nifedipine 1x1 10mg 5 tablet e. Pukul 11.35 WIB menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi VII. EVALUASI Tanggal : 9 Mei 2015 a. Pukul 11.35 WIB Ibu sudah mengetahui keadaan yang dialaminya sekarang b. Pukul 11.40 WIB ibu bersedia untuk banyak istirahat c. Pukul 11.45 WIB Ibu mengerti dan bersedia untuk diet makanan yang sudah dijelaskan oleh bidan. d. Pukul 11.50 WIB Ibu bersedia minum obat yang telah diberikan sesuai aturan minum. e. Pukul 11.55 WIB Ibu sudah mengetahui kapan harus kontrol ulang. 71 DATA PERKEMBANGAN I KUNJUNGAN RUMAH Tanggal : 16 Mei 2016 Pukul : 15.00 WIB Subjektif 1. Ibu mengatakan pusingnya mulai berkurang 2. Ibu mengatakan masih cemas dengan keadaannya Objektif 1. Keadaan umum : Baik 2. Kesadaran : Composmentis 3. TTV : TD : 130/90 mmHg N : 76 x/ m 4. BB : 59 kg 5. Muka : Tidak oedema 6. Ekstermitas : Tidak ada oedema R : 26x/ m S : 36,5ºC 7. Palpasi 1. Kontraksi : belum ada 2. Leopold I a. Fundus : Bagian teratas janin teraba lembek, bulat, tidak melenting (bokong) b. TFU : 3 jari diatas pusat 72 c. Leopold II a. Kanan : Bagian kanan ibu teraba seperti papan, panjang, keras (punggung) b. Kiri : Bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstermitas) c. Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, melenting, keras (kepala) d. Leopold IV : Kepala belum masuk panggul (konvergen) e. TFU (Mc. Donald) : 28 cm f. TBJ g. DJJ : (28-12) x 155 : 2,480 gram : 136x/menit Assesment Ny. K umur 33 tahun G2 P1 A0 hamil 32+4 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterine, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah janin belum masuk PAP dengan hipertensi. Planning Tanggal : 16 Mei 2016 1. Pukul 15.15 WIB memberikan penjelasan pada ibu tentang pemeriksaan kehamilannya. 2. Pukul 15.20 WIB memberikan dukungan mental pada ibu agar ibu tidak cemas. 73 3. Pukul 15.25 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. 4. Pukul 15.30 WIB menganjurkan ibu untuk tetap makan makanan yang bergizi dan diet tinggi protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan rendah lemak. 5. Pukul 15.35 WIB menganjurkan ibu untuk tetap minum obat yang diberikan oleh dokter. Evaluasi Tanggal : 16 mei 2016 1. Pukul 15. 40 WIB Keadaan umum : Baik, kesadaran : composmenthis TD : 130/90 mmHg, N : 76x/ m, R : 26x/m, S: 36,5ºC Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan kehamilannya 2. Pukul 15.45 WIB ibu bersedia menghilangkan rasa cemas dan mencoba untuk tenang. 3. Pukul 15.50 WIB ibu bersedia untuk tetap istirahat yang cukup. 4. Pukul 15.55 WIB ibu bersedia untuk tetap makan makanan yang bergizi yaitu tinggi protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan rendah lemak. 5. Pukul 16.00 WIB ibu bersedia untuk tetap minum obat secara teratur yang diberikan oleh dokter. 74 DATA PERKEMBANGAN II KUNJUNGAN RUMAH Tanggal : 20 mei 2016 Pukul: 15.00 WIB Subjektif 1. Ibu mengatakan sudah tidak cemas 2. Ibu mengatakan sudah tidak merasa pusing dan pandangan mata tidak kabur Objektif 1. Keadaan Umum : Baik 2. Kesadaran : Composmenthis 3. TTV : TD : 120/80 mmHg, N: 84x/m, S: 36,6ºC, R: 24x/m 4. bPalpasi 1. Kontraksi : belum ada 2. Leopold I a. Fundus : Bagian teratas janin teraba lembek, bulat, tidak melenting (bokong) b. TFU : 3 jari diatas pusat 3. Leopold II a Kanan : Bagian kanan ibu teraba seperti papan, panjang, keras (punggung) 75 b Kiri : Bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstermitas) c Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, melenting, keras (kepala) d Leopold IV : Kepala belum masuk panggul (konvergen) e TFU (Mc. Donald) : 28 cm f TBJ : (28-12) x 155 : 2.480 gram g DJJ : 136x/menit Assesment Ny.S umur 33 tahun G2 P1 A0 hamil 33 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterine, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah janin belum masuk PAP dengan riwayat hipertensi. Planning Tanggal : 20 Mei 2016 1. Pukul 15.15 WIB beritahu ibu tanda bahaya kehamilan trimester 3 2. Pukul 15.20 WIB memberikan penjelasan pada ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya 3. Pukul 15.25 WIB mengingatkan pada ibu untuk tetap melakukan anjurananjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik. 4. Pukul 15.30 WIB menganjurkan ibu untuk periksa kehamilannya secara rutin 2 minggu sekali. 76 Evaluasi 1. Pukul 15.35 WIB Ibu sudah mengerti tanda bahaya kehamilan trimester 3 2. Pukul 15.40 WIB Ibu telah mengerti hasil pemeriksaan 3. Pukul 15.45 WIB ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik 4. Pukul 15.50 WIB ibu bersedia untuk periksa kehamilan secara rutin. 77 B. PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada antara teori dengan praktek yang ada dilahan. Karena penulis menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney maka pembahasan akan diuraikan langkah demi langkah sebagai berikut : c. Pengkajian Menurut Sulistyawati (2012), pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis. Anamnesis adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaanpertanyaan. Pada data subjektif didapatkan keluhan meliputi mengalami pusing, merasa kelelahan dan leher terasa kaku, juga mudah emosi (Sulistyawati, 2014). Pada data objektif didapatkan tekanan darah >140/90 mmHg (Pudiastuti, 2012). Pada kasus ibu hamil Ny. K dengan hipertensi data subjektif didapatkan keluhan utama yaitu ibu datang ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan sering pusing dan pandangan mata kabur sedangkan pada data objektif didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek. 78 d. Interpretasi Data Pada langkah ini dilakukan terhadap diagnosis, masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Langkah awal dalam perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan menggambungkan data satu dengan lainnya sehingga tergambar fakta (Sulistyawati, 2012). Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan para abortus, anak hidup, umur ibu, dan keadaan nifas (Sulistyawati, 2012). Masalah adalah hal-hal berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa. Masalah yang terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi yaitu ibu mengalami cemas (Varney, 2007). Kebutuhan dalah hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data. Kebutuhan yang diberikan pada ibu hamil hipertensi adalah memberikan support mental, diet tinggi protein, rendah garam dan banyak istirahat (Varney, 2007). Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi didapatkan diagnosa kebidanan Ny. K G2 P1 A0 umur 33 tahun, hamil 31+4 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterine dengan hipertensi dengan masalah yaitu ibu merasa cemas dengan kehamilannya sehubungan dengan rasa pusing dan pandangan mata kabur yang dirasakan sekarang dan kurangnya informasi ibu tentang hipertensi. Kebutuhan yang diberikan berupa beri diet tinggi 79 protein, rendah garam dan banyak istirahat serta beri konseling tentang hipertensi dan pengaruhnya terhadap kehamilan. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus. e. Diagnosa Potensial Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-benar terjadi. Melakukan asuhan yang aman penting sekali dalam hal ini. Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah ibu akan mengalami pre eklamsia (Ambarwati dan wulandari, 2008). Pada kasus Ny. K dengan hipertensi diagnosa potensial yang ditegakkan adalah pertumbuhan janin terhambat (IUGR), kematian janin, persalinan premature, dan solusio plasenta tetapi pada Ny. K tidak muncul karena adanya kecepatan dan kesigapan tenaga kesehatan dalam menangani kasus yang sedang terjadi pada Ny. S. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus. f. Tindakan segera Langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh 80 bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Penanganan segera setelah kasus ini adalah kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter obgyn untuk mencegah terjadinya komplikasi hipertensi lebih lanjut, kolaborasi dengan Dr. SPOG untuk mengetahui tentang pola makan dan jenis makanan yang perlu dihindari pada ibu hamil dengan hipertensi, serta kolaborasi dengan laboratorium untuk mendeteksi perkembangan penyakit hipertensi menjadi pre-eklamsi dengan cara memeriksa adanya protein urine dan pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan bentuk kelainan patologis (Saifuddin, 2002). Pada kasus ibu hamil Ny. K dengan hipertensi antisipasi yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi obat captopril 2x1 25mg 10 tablet, vitamin C 2x1 75mg 10 tablet, nifedipine 1x1 10mg 5 tablet serta pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan bentuk kelainan patologis. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus. g. Perencanaan Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya yang merupakan lanjutan dari msalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau antisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga berkaitan dengan kerangka 81 pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang akan terjadi berikutnya (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Asuhan kebidanan yang direncanakan pada pasien dengan hipertensi menurut Marmi, dkk (2011): Beri informasi tentang keadaan pasien dan anjurkan untuk banyak istirahat, Pantau tekanan darah, proteinurine, reflek patella, dan monitor DJJ, Beri informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat dokter rumah sakit. Pada kasus ibu hamil Ny. K dengan hipertensi ini perencanaan yang diberikan yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan kehamilannya, anjurkan untuk banyak istirahat, anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, beri obat Captopril 2x1 25mg 10 tablet, Vitamin C 2x1 75mg 10 tablet, Nifedipine 1x1 10mg 5 tablet. Pada langkah tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. h. Pelaksanaan Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisiensi dan aman. Dalam melaksanakan rencana asuhan kebidanan, Bidan harus bertindak sesuai rencana yang sudah ditentukan. Pencatatan dalam pelaksanaan juga termasuk penanganan kasus-kasus yang memerlukan tindakan di luar wewenang bidan sehingga perlu dilakukan kegiatan kolaborasi atau rujukan. Selain itu 82 pengawasan dan monitor kemajuan kesehatan pasien juga perlu dicatat (Ambarwati dan Wulandari, 2012). Pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah diberikan menurut Marmi, dkk (2011) yaitu : Memberikan informasi pada pasien tentang keadaan dirinya dan menganjurkan untuk banyak istirahat, memantau tekanan darah, proteinurine, reflek pattela, dan monitor DJJ, memberikan informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi, jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat dokter rumah sakit. Pada kasus ibu hamil Ny. K pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat yaitu Beri informasi tentang keadaan pasien dan kehamilannya, Anjurkan ibu untuk banyak istirahat, Anjurkan diet makanan protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, Memberi terapi obat sesuai advis dr. SpOG, Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi. Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus. i. Evaluasi Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektian dari asuhan yang diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Evaluasi yang diharapkan yaitu: Apakah pasien sudah mengerti keadaan dirinya, dan apakah ibu sudah melakukan istirahat 83 dengan cukup, bagaimana tekanan darah, proteinurine, DJJ, apakah tekanan darah sudah normal, protein urine negative, dan DJJ normal, apakah pasien sudah informasi pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi, jika ditemukan tekanan darah >160/100 mmHg harus dirawat dokter rumah sakit. Pada kasus ibu hamil Ny. K setelah dilakukan asuhan 2 minggu didapatkan hasil KU ibu baik, kesadaran composmenthis, TD : 120/80 mmHg, suhu 36,6ºC, nadi 86x/menit, respirasi 24x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik, dan ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya secara rutin, ibu sudah tidak mengeluh pusing, cemas dan pandangan mata kabur lagi. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus . BAB V PENUTUP Dalam bab terakhir penyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny. K umur 33 tahun G2 P1 A0 dengan Hipertensi di RSUD Kota Surakarta” ini penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut. A. Kesimpulan 1. Dalam pengkajian didapatkan data subyektif yaitu ibu datang ingin memeriksakan kehamilannya, mengatakan sering pusing pandangan mata kabur, sedangkan data obyektif tekanan darah 140/90 mmHg. 2. Interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan Ny. K G2 P1 A0 umur 33 tahun, hamil 31+4 minggu dengan hipertensi. Masalah yang terjadi yaitu ibu merasa cemas dengan kehamilannya sehubungan dengan rasa pusing dan pandangan mata kabur yang dirasakan sekarang, kemudian kebutuhan yang diberikan support mental dan anjurkan untuk istirahat dengan cukup, serta diet makanan tinggi karbohidrat, tinggi protein. 3. Diagnosa potensial pada kasus ibu Ny. K dengan hipertensi diagnosa potensial yang ditegakkan yaitu pertumbuhan janin terhambat (IUGR), kematian janin, persalinan premature, dan solusio plasenta, namun tidak muncul karena adanya kecepatan dan kesigapan tenaga kesehatan dalam menangani kasus yang sedang terjadi pada Ny. K. 84 85 4. Dalam menentukan tindakan yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dr. SpOG dan pemeriksaan tekanan darah. 5. Dalam kasus ibu hamil Ny. K dengan hipertensi perencanaan yang diberikan yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan kehamilannya, anjurkan untuk banyak istirahat, anjurkan diet makanan tinggi protein, rendah garam, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, beri terapi captopril 2x1, Vitamin C 2x1, Nifedipine 1x1. 6. Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada kasus ibu hamil Ny. K telah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. 7. Setelah diberikan asuhan selama 2 minggu didapatkan KU ibu baik, kesadaran composmenthis, TD 120/80 mmHg, S 36,6ºC, N 86x/menit, R 24x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik, dan ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya secara rutin. 8. Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi, penulis telah mampu mengidentifikasi adanya kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek dilahan. 86 B. Saran Dari adanya kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi ibu hamil a. Diharapkan untuk mencegah terjadinya hipertensi dalam kehamilan dengan melakukan ANC minimal 4 kali selama kehamilan agar dapat terdeteksi secara dini adanya faktor penyebab hipertensi. b. Ibu diharapkan untuk tetap istirahat dengan cukup dan mengkonsumsi makanan yang bergizi walaupun keadaan sudah membaik. c. Ibu diharapkan untuk minum obat sesuai dengan anjuran yang diberikan bidan. 2. Bagi profesi Dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi bidan hendaknya memperhatikan standart pelayanan kebidanan. 3. Bagi Institusi a. Rumah sakit Diharapkan tetap melaksanakan penatalaksanaan pasien dengan resiko tinggi serta segera melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya. b. Pendidikan Diharapkan dengan mengetahui permasalahn yang timbul pada ibu hamil dengan hipertensi dan penanganan yang tepat dapat dijadikan sebagai bahan referensi. DAFTAR PUSTAKA Abidin. 2009. Ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Salemba Humaika Ambarwati, E. R.,Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Nuha medika Anggreani. 2004. Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil Ny. D dengan Hipertensi di BPS Ari Purwaningsih Boyolali. Surakarta: STIkes Aisyiah Surakarta Arikunto. 2012. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Astuti. Puji. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu . Yogjakarta: CV. Rihma – Rohima Hidayat, ahmad. 2008. Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba medika KemenKes. 2010. Peraturan Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: PT. Buku Kita Madriwati. 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Notoatmodjo. 2012. Metode penelitian Kesehatan. Jakarta: rineka cipta Nugroho. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika Nursalam. 2008. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Priharjo, robert. 2007. Pengkajian fisik keperawatan. Jakarta : buku kedokteran EGC Pudiastuti, Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan pada hamil normal dan patologi. Yogyakarta: nuha medika Rukiyah. A. Y., Lia Yuliyanti. 2010. Asuhan Kebidanan patologi kebidanan4. Jakarta : Trans info media Saifudin. 2007. Panduan praktis Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC Saryono. 2011. Metodologi penelitian. Jogjakarta : mitra cendikia Suheimi. 2009. Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta: Bumi Aksara Sukarni. 2013. Kehamilan persalinan dan nifas. Yogyakarta: nuha medika Sulistyawati. 2009. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: salemba medika Surtanti. 2007. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Trimester III dengan Hipertensi di Puskesmas Kematran. Surakarta: STIkes Kusuma Husada Surakarta Susilowati. 2008. Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi. Jakarta: EGC Walyani. 2015. Asuhan kebidanan pada kehamilan. Yogyakarta: PT Pustaka Buku