BAB I PENDAHULUAN

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi, terutama
di negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal menjadi salah
satu sumber kemajuan ekonomi karena dapat menjadi sumber dan alternatif
bagi perusahaan disamping bank. Pasar modal merupakan alternatif
pembiayaan untuk mendapatkan modal dengan biaya yang relatif murah dan
juga tempat untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan
publik yang terdaftar di bursa efek setiap tahun wajib menyampaikan laporan
tahunan baik yang bersifat moneter maupun non moneter kepada Bursa Efek
dan para investor.
Bagi perusahaan yang ingin terus mengembangkan usahanya tentu
harus dapat meningkatkan modal usahanya dengan cara melakukan penjualan
saham di pasar modal. Semakin pesatnya perkembangan pasar modal di
Indonesia saat ini membutuhkan dukungan informasi yang cepat dan
berkesinambungan. Salah satunya adalah informasi kondisi keuangan. Untuk
itu laporan keuangan harus mampu menggambarkan posisi keuangan dan
hasil-hasil usaha perusahaan pada saat tertentu secara wajar.
Industri manufaktur untuk jangka waktu 5-10 tahun yang akan datang
merupakan industri dengan prospek yang cukup bagus mengingat semakin
2
pesatnya pertambahan penduduk. Sehingga sektor manufaktur merupakan
lahan yang paling strategis untuk berinvestasi yang akan memberikan
keuntungan yang tinggi untuk setiap tahunnya.
Perusahaan Manufaktur adalah suatu jenis perusahaan yang dalam
kegiatannya berusaha mengolah bahan baku hingga menjadi barang jadi.
Dalam kegiatannya perusahaan manufaktur kecuali menggunakan bahan baku
sebagai bahan dasar olahannya, perusahaan juga melibatkan tenaga kerja
yang melibatkan tenaga kerja yang mengerjakan langsung proses pengolahan
bahan baku tersebut. Dengan demikian dibanding dengan jenis perusahaan
jasa dan perusahaan dagang umumnya perusahaan manufaktur menyerap
tenaga kerja yang relatif banyak. (Agus Wahyudin, 2001:15).
Hadirnya pasar modal mempermainkan peranan yang penting dalam
dunia perekonomian, peran pasar modal dari sisi perusahaan adalah
tersedianya dana dari investor ke perusahan sedangkan dari sisi investor
diharapkan akan dapat pengembalian return dari penyetoran dana tersebut.
Return merupakan suatu hasil yang diperoleh dari investasi. Hartono
(2000:111) membagi return menjadi dua macam, yaitu return realisasi dan
return ekspektasi. Keinginan investor untuk memperoleh return juga terjadi
pada investasi dalam asset financial. Suatu investasi asset financial
menunjukkan kesediaan investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini
untuk memperoleh sebuah aliran dana pada masa yang akan datang sebagai
kompensasi atas faktor waktu selama dana ditanamkan dan risiko yang
tertanggung. Dengan demikian para investor sedang mempertaruhkan suatu
3
nilai sekarang untuk sebuah nilai yang diharapkan pada masa yang akan
datang.
Para investor dalam asset financial juga mengharapkan return yang
maksimal. Harapan untuk memperoleh return yang maksimal tersebut
diusahakan agar dapat terwujud dengan mengadakan analisis dan upaya
tindakan-tindakan berkaitan dengan investasi dalam sahamnya.
Tingkat pengembalian yang diharapkan investor merupakan jumlah
probabilitas keuntungan pada serangkaian yang mungkin terjadi. Untuk
keperluan tersebut investor memerlukan alat ukur yang memadai terhadap
proyeksi keuntungan perusahaan di masa mendatang dengan tingkat
probabilitas
yang
berbeda–beda.
Dalam
memperkirakan
tingkat
pengembalian (rate of return) yang akan didapat, investor terlebih dahulu
akan melakukan penelitian terhadap kinerja perusahaan. Menurut Resmi
(2002:276) Variasi harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja keuangan
perusahaan yang bersangkutan, disamping dipengaruhi oleh hukum
permintaan dan penawaran. Kinerja keuangan akan menentukan tinggi
rendahnya harga saham dipasar modal. Berarti return saham juga ditentukan
oleh kinerja keuangan perusahaan, apabila kinerja keuangan perusahaan
menunjukkan adanya prospek yang baik, maka sahamnya akan diminati
investor dan harganya meningkat (Harianto dan Sudomo, 2001:212).
Dengan meningkatnya harga saham tentunya return saham yang
diterima investor juga meningkat. Untuk itu investor perlu melakukan
pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja berasal dari
4
penentuan secara periodik tentang aktivitas operasional suatu organisasi,
bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan
kriteria yang ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1997:419). Salah satu
alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan
sudah dapat bermanfaat untuk memprediksi harga atau return saham di pasar
modal, termasuk kondisi keuangan perusahaan di masa depan, adalah
dengan cara melakukan analisis rasio keuangan. Seperangkat laporan
keuangan utama dalam bentuk neraca, laporan perubahan modal dan laporan
aliran kas belum dapat memberikan manfaat maksimal sebelum pemakai
menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk analisis rasio
keuangan (Penman, 1991). Ukuran umum yang digunakan para investor
dalam menilai kinerja perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Dari
berbagai rasio keuangan terdapat beberapa rasio dan informasi keuangan
perusahaan yang didapat digunakan untuk memprediksi return saham. Rasio
keuangan yang dapat dipakai untuk memprediksi return saham antara lain
Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
Return On Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan
atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan
untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Sedangkan Return On Equity (ROE)
merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal
saham sendiri yang berarti juga merupakan untuk menilai seberapa besar
5
tingkat pengembalian (prosentase) dari saham sendiri yang ditanamkan
dalam bisnis (Widiyanto, 1993:53).
Penelitian tentang hubungan atau pengaruh rasio keuangan terhadap
return saham, sudah pernah dilakukan sebelumnya.Penelitian terdahulu
dilakukan oleh: Tika Maya Pribawanti Hartono dan Chendrawati (1996),
Ghozali (2000), Sunarto (2001), Hastuti (2004), Mulyanto (2004), Pratama
(2004) dan Ayu Prasetya (2006)
menyatakan bahwa ROA mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hal ini berbeda dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Rohmah dan Trisnawati (1999),
Ghozali (2000) dan Anitawati (2003) yang menyatakan bahwa ROA tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Selain variabel ROA, terdapat juga perbedaan hasil penelitian
tentang pengaruh ROE terhadap return saham. Anitawati (2003), Sunarto
(2001), Nur Rohmah dan Trisnawati (1999), Hastuti (2004) dan Pratama
(2004) menyatakan bahwa ROE tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap return saham. Hal ini berbeda dengan Penelitian dilakukan oleh
Ayu Prasetya (2006) yang menyatakan bahwa ROE mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return saham. Dari uraian di atas dapat dilihat
bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian antara beberapa peneliti mengenai
pengaruh variabel ROA dan ROE terhadap return saham, sehingga peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh ROA dan
ROE terhadap return saham.
6
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul : “PENGARUH
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN RETURN ON
ASSETS (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA
EFEK INDONESIA” .
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat merumuskan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh secara simultan Return On Assets (ROA) dan
Return On Equity (ROE) terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur di BEI ?
2. Bagaimana pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur di BEI ?
3. Bagaimana pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur di BEI ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan yang hendak di capai dalam
penelitian adalah :
7
1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh secara simultan Return On
Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur di BEI.
2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh Return On Assets (ROA)
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI.
3. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh Return On Equity (ROE)
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI.
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai berikut :
1. Bagi Ilmu Pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menambah
Ilmu Pengetahuan di bidang ekonomi khususnya tentang investasi saham
pada perusahaan manufaktur di BEI dan dapat memberikan informasi
bagi kemungkinan adanya penelitian lebih lanjut.
2. Bagi Emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
masukan bagi investor dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan
berkaitan dengan penanaman modal dalam saham, khususnya pada
perusahaan manufaktur di BEI.
3. Bagi Penulis, sebagai langkah kongkrit penerapan ilmu berdasarkan teori
yang selama ini didapat penulis ke dalam praktek pada perusahaan
Download