ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebijakan moneter dan pengaruh harga minyak dunia serta fed funds rate terhadap perekonomian Indonesia dalam konteks perekonomian terbuka kecil. Metode structural vector autoregression (SVAR) dengan non-recursive contemporaneous restriction, impulse response function (IRF) dan forecast error variance decomposition (FEVD) digunakan dalam model penelitian ini. Metode ini menghasilkan dua ukuran kuantitatif, yaitu (i) IRF digunakan untuk melihat respon output, inflasi, jumlah uang beredar dalam arti sempit, dan nilai tukar nominal terhadap kejutan suku bunga SBI sebagai proksi kebijakan moneter; (ii) FEVD digunakan untuk melihat pengaruh kejutan variabel ekonomi global, yaitu harga minyak dunia dan fed funds rate dalam menjelaskan variabilitas variabel makroekonomi Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbuka kecil. Hasil impulse response function menunjukkan bahwa kebijakan moneter kontraktif direspon negatif oleh tingkat output, inflasi, jumlah uang beredar dalam arti sempit, dan direspon positif oleh nilai tukar nominal. Hal ini berarti kebijakan moneter kontraktif berdampak pada penurunan tingkat output, inflasi, jumlah uang beredar dalam arti sempit, dan apresiasi nilai tukar nominal yang mengindikasikan tidak adanya price puzzle dan exchange rate puzzle. Hasil forecast error variance decomposition menunjukkan bahwa kontribusi kejutan harga minyak dunia dan kejutan fed funds rate terhadap variabilitas variabel domestik tidak besar dibandingkan kontribusi dari kejutan variabel domestik itu sendiri. Kata kunci: Kebijakan moneter, harga minyak dunia, fed funds rate, perekonomian terbuka kecil, impulse response function, forecast error variance decomposition, SVAR xv ABSTRACT The objectives of this study are to analyze the effect of monetary policy, oil price world and fed funds rate on Indonesian economy as a small open economy. Structural vector autoregression (SVAR) with non-recursive contemporaneous restrictions, impulse response function (IRF) and forecast error variance decomposition (FEVD) methods are used in this study. This methods provide two quantitative measurement, (i) impulse response function that can trace the response of output, inflation, narrow money and nominal exchange rate caused by shocked of SBI rate as monetary policy; (ii) forecast error variance decomposition to show the contribution of oil price world and fed funds rate shock in order to explain variability Indonesian macroenomic variables. The result of impulse response function shows that output, inflation and narrow money give negative response to monetary policy shocks; while the nominal exchange rate give positive response to monetary policy shocks. This result shows that monetary policy contraction generates fall in output, inflation, narrow money and appreciation of nominal exchange rate, which is indicates there is no evidence of price puzzle and exchange rate puzzle. The result of forecast error variance decomposition shows that domestic variables contribution still dominant in explain variability of domestic variables compare to contribution of oil price world shock and fed funds rate shock. Keywords: Monetary policy, oil price world, fed funds rate, small open economy, impulse response function, forecast error variance decomposition, SVAR. xvi