BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan dunia internet semakin maju. Hampir semua
orang dapat menggunakan internet sebagai media pencari dan mendapatkan
informasi. Hal ini mendorong terjadinya tindak kejahatan yang terjadi di dunia
internet sehingga keamanan dalam penggunaan internet semakin tidak terjamin
dengan baik. Berbagai kejahatan di dunia internet kerap terjadi mulai dari
pencurian account kartu kredit, hacking, cracking, bahkan pencurian source code.
Dalam perkembangan pemrograman website terdapat banyak jenis bahasa
pemrograman yang kita kenal baik di sisi server maupun di sisi client. Namun
tetap saja kode yang diterjemahkan oleh browser itu berupa halaman HTML
(HyperText Markup Language) dengan menggunakan file CSS untuk desainnya.
Namun kode asal halaman HTML dapat dengan mudah dilihat oleh semua orang
dengan melakukan view source. Hal ini dapat menimbulkan pencurian kode.
Tujuan pencurian kode tentu bermacam-macam, mulai dari mencuri desain web,
membobol sistem keamanan yang berbasis PHP dan JavaScript, menyalin konten
yang seharusnya tidak bisa disalin, dan lain sebagainya. Terkadang web
programmer sering mengabaikan faktor keamanan dalam halaman HTML dan file
CSS yang dapat mengakibatkan munculnya kerusakan atau kerugian dari sisi
programmer. Sebagai contoh, dengan dienkripsinya file CSS sebuah website,
tentu saja akan mencegah pelaku pencurian desain sebuah web untuk tidak
mencuri kode, atau setidaknya menghambat, karena seperti kita ketahui algoritma
apapun pasti suatu saat akan dapat ditembus juga. Namun dengan adanya enkripsi
file CSS ini tentu saja akan sedikit membantu untuk menjaga keamanan kodekode desain sebuah halaman web berbasis HTML.
Di bidang kriptografi, enkripsi ialah proses mengamankan suatu informasi
dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan
khusus. Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih
2
diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan
integritas dan autentikasi dari sebuah informasi.
Data Encryption Standard (DES) yang menandai mulainya era kriptografi
modern. Namun dengan berkembangnya kemampuan dan kecepatan proses dari
komputer, dimana DES yang hanya memiliki panjang 64 bit dengan 8 bit yang
merupakan paritas, kini DES dirasa sudah tidak aman lagi. Karena hal tersebut,
diperlukan algoritma baru yang dapat menggantikan DES. Untuk mengatasi
kelemahan algoritma DES, maka diciptakan alternatif pengganti DES yaitu
Blowfish dan AES. AES memberikan performa yang jauh lebih cepat daripada
Blowfish baik untuk proses enkripsi maupun dekripsi. Perbedaan waktu ini bisa
mencapai perbandingan rasio kasar sebesar 1:3.
Algoritma AES dipilih pada Oktober 2001 dan standarnya dipublikasikan
pada November 2002. AES (Advanced Encryption Standard) adalah block cipher
yang akan menggantikan DES. Algoritma AES ini sering juga disebut sebagai
algoritma
Rijndael
dikarenakan
oleh
algoritma
Rijndael
inilah
yang
memenangkan sayembara untuk menjadi standar baru. Algoritma AES merupakan
algoritma kriptografi simetrik yang beroperasi dalam mode (block cipher) yang
memproses blok data 128bit dengan panjang kunci 128bit, 192bit, atau 256bit
sehingga dikenal dengan (AES128), (AES192) dan (AES256). Berbeda dari DES
yang bekerja dalam bit, Rijndael bekerja dalam byte sehingga lebih
memungkinkan untuk implementasi algoritma yang efisien ke dalam software
maupun hardware. Algoritma AES dapat diterapkan pada enkripsi teks dan lebih
disarankan
yang
menitikberatkan
pada
keamanan
dan
tentunya
juga
memperhatikan performansi dalam segi kompleksitas waktu. Oleh karena masalah
keamanan yang masih kurang pada file CSS, maka peneliti mengambil judul
“Implementasi Algoritma AES Untuk Pengamanan Isi File CSS Pada Website”,
dalam
penelitian
ini
menggunakan
algoritma
kriptografi
AES
untuk
mengamankan file CSS sehingga isi file CSS tersebut tidak dapat diketahui dari
pihak yang tidak berhak atas web tersebut.
3
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana cara mengimplementasikan algoritma AES untuk mengenkripsi
file CSS pada website.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu aplikasi
yang dapat mengenkripsi file CSS pada website dengan menggunakan algoritma
AES. Sehingga mengamankan file CSS pada web tersebut dan file CSS tidak
dapat diketahui oleh orang yang tidak berhak.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Dalam penelitian ini, pengamanan file CSS menggunakan algoritma
AES.
2. Website yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah web yang
berisi CSS.
3. Pembuatan aplikasi enkripsi menggunakan bahasa pemrograman PHP.
4. Panjang kunci enkripsi AES pada aplikasi ini adalah 128 bit (16
karakter).
1.5
Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengamankan file CSS
pada web dengan algoritma AES, sehingga file CSS pada web tersebut tidak dapat
diketahui oleh orang yang tidak berhak.
Download