TRIAL APLICATION OF ACTIVE LEARNING METHOD TYPE GUIDED NOTE TAKING HELPS BY POWER POINT MEDIA ON THE NATURE RESOURCES CONCEPT IN IV GRADE ELEMENTARY SCHOOL CIJULANG 3 CIJULANG SUB-DISTRICT CIAMIS DISTRICT ACADEMIC YEAR 2012/2013 Cahya Hegar Permana, Hernawan ABSTRACT Learning activities are the principal activities in the educational process at the school. One way to improve the quality of education at the school is the use of a suitable learning method in the learning activities. Active learning type guided note taking is a learning method that invites students to be more active in the learning activities and helps by power point media to create a pleasant atmosphere. These learning activities will go to improved student achievement to achieve KKM at he school. Key words: Active learning type guided note taking, power point media, student achievement. UJI COBA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GUIDED NOTE TAKING YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SD NEGERI 3 CIJULANG KECAMATAN CIJULANG KABUPATEN CIAMIS TAHUN AJARAN 2012/2013 Cahya Hegar Permana, Hernawan ABSTRAK Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah penggunaan metode pembelajaran yang cocok dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran aktif tipe guided note taking merupakan metode pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dibantu media power point untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di dalamnya. Kegiatan pembelajaran seperti ini akan berujung pada peningkatan hasil belajar peserta didik hingga mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Kata kunci: metode pembelajaran aktif tipe guided note taking, media power point hasil belajar peserta didik. 1 2 Pendahuluan A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia, karena melalui proses pendidikan manusia dapat mengembangkan kemampuan dasar dan bakat yg dimiliki. Pada dasarnya pendidikan sangatlah penting untuk membentuk sumber daya manusia yg berakhlak mulia, aktif, kreatif, dan mempunyai potensi yang bisa meningkatkan diri untuk lebih bertakwa kepada Tuhan YME. Karena keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam saja, melainkan bisa juga pada keunggulan sumber daya manusianya. Maka dari itu tenaga pendidik dan peserta didik yang mampu menjawab tantangantantangan zaman yang berubah dan berkembang sangat cepat. Oleh karena itu, diwajibkan kepada seluruh pendidik dan peserta didik untuk lebih memperhatikan pendidikan guna menghadapi persaingan di masa yang akan datang. Selain faktor intern peserta didik, keberhasilan pendidikan juga dipengaruhi oleh faktor ekstern seperti kurikulum dan lingkungan yang mampu melaksanakan pembelajaran secara efektif, seperti memahami tentang bagaimana peserta didik belajar, bagaimana proses belajar tersebut dimulai dan berlangsung, dan bagaimana cara meningkatkan jalannya proses pembelajaran. Untuk memahami proses belajar yang terjadi pada peserta didik, pendidik perlu menguasai konsep dasar belajar. Dengan harapan pendidik dapat menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran dan bahan yang dipelajari dapat diterima oleh peserta didik dengan sejelas-jelasnya. Pada saat ini proses belajar mengajar yang sangat banyak dilakukan adalah metode pembelajaran klasikal dengan cara komunikasi satu arah (teaching directed). Sedangkan peserta didik biasanya hanya memfungsikan indra penglihatan dan pendengarannya. Dengan kata lain, pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak peserta didik dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal. Pendidikan tidak diarahkan untuk mengembangkan dan membangun karakter serta potensi yang dimiliki peserta didik. Dengan demikian, proses pendidikan tidak diarahkan menjadi manusia cerdas yang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah hidup, dan membentuk manusia aktif, kreatif, dan inovatif. Setelah memperhatikan keadaan di sekolah, metode pembelajaran yang digunakan sebagian pendidik kurang variatif. Hal ini hampir terjadi di setiap sekolah ataupun disetiap lembaga pendidikan, tidak terkecuali di SD Negeri 3 Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil survei lapangan dan kemudian melakukan wawancara dengan guru IPA kelas IV, ternyata metode pembelajaran yang bervariasi sangat jarang sekali digunakan. Sehingga ada kemungkinan, hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar yang dicapai para peserta didik. Kemudian peneliti juga mewawancarai peserta didik, ternyata metode pembelajarannya kurang bervariasi sehingga kurang memunculkan minat dan motivasi peserta didik untuk semangat belajar. 3 Oleh karena itu, peneliti akan mencoba menerapkan metode pembelajaran aktif yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peserta didik juga harus bisa memanfaatkan dan mencari sumbersumber pengetahuan yang sesuai dengan permasalahan. Jadi, setelah peserta didik dapat memecahkan permasalahan tersebut peserta didik dapat mengetahui kapan pengetahuan tersebut dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu peneliti akan menerapkan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking. Metode pembelajaran aktif tipe guided note taking adalah metode pembelajaran yang menggunakan suatu lembar kerja sebagai media yang dapat membantu peserta didik dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah interaktif agar guru mendapat perhatian lebih dari peserta didik. Penulis melakukan penelitian dengan dibantu media power point yang dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “apakah metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Sumber Daya Alam di kelas IV SDN 3 Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis?”. C. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecocokan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point jika diterapkan pada proses pembelajaran konsep Sumber Daya Alam di kelas IV SD Negeri 3 Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis. D. Manfaat 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pelajaran IPA. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dengan penerapan metode pembelajaran yang selama ini telah dipelajari. b. Bagi guru dapat memberikan masukan untuk meningkatkan hasil belajar dengan mencoba menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi dan memberikan cara yang tepat, mudah, yang sesuai dengan karakteristik suatu materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan proses belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. c. Bagi peserta didik dapat menumbuhkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik, dapat lebih memahami tentang materi Sumber Daya Alam, peserta didik juga lebih berani mengemukakan 4 pendapat dan ide-idenya, dan peserta didik mampu membantu rekannya yang dinilai memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah. d. Bagi sekolah membantu sekolah dalam menemukan metode pembelajaran baru yang dapat digunakan dalam setiap mata pelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pembahasan A. Metode Pembelajaran Aktif Tipe Guided Note Taking Menurut Suprijono, Agus (2012:111) “Hakikatnya metode pembelajaran aktif untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya”. Menurut Hartono (2012:39) “Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai karakteristik yang mereka miliki”. Menurut Hartono (2012:44) “Active learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka”. Menurut Zaini, Hisyam (2008:xiv) “Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.” Menurut Suprijono, Agus (2012:105) “Metode catatan terbimbing dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa”. Menurut Zaini, Hisyam (2008:32) “….anda menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu peserta didik dalam membuat catatan-catatan ketika anda menyiapkan materi pelajaran.” Menurut Mutaqien, Zainal (2009:-) guided note taking memiliki keunggulan dan kelemahan yaitu: 1) keunggulan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking a) Metode pembelajaran ini cocok untuk kelas besar dan kecil. b) Metode pembelajaran ini dapat digunakan sebelum, selama berlangsung, atau sesuai kegiatan pembelajaran; c) Metode pembelajaran ini cukup berguna untuk materi pengantar. d) Metode pembelajaran ini sangat cocok untuk materi- materi yang mengandung fakta-fakta, sila-sila, rukun- rukun atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi. e) Metode pembelajaran ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif. f) Metode pembelajaran ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga peserta didik akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang berhubungan dengan mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep atau bagan pemikiran yang lebih ringkas. g) Metode pembelajaran ini dapat digunakan beberapa kali untuk merangkum bab-bab yang berbeda. h) Metode pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang. 5 i) Metode pembelajaran ini dapat dimanfaatkan untuk menilai kecenderungan seseorang terhadap suatu informasi tertentu. j) Metode pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena memberikan kesempatan mengembangkan diri, fokus pada handout dan materi ceramah serta diharapkan mampu memecahkan masalah sendiri dengan menemukan (discovery) dan bekerja sendiri. 2) kelemahan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking a) Jika guided note taking digunakan sebagai metode pembelajaran pada setiap materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan. c) Kadang-kadang sulit dalam pelaksanaan karena guru harus mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu, dengan memilah bagian atau materi mana yang harus dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi dengan kesiapan siswa untuk belajar dengan metode pembelajaran tersebut. d) Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan metode pembelajaran lama sulit beradaptasi pada metode pembelajaran baru. e) Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar yang telah ditetapkan. Adapun langkah-langkah pengajaran metode pembelajaran aktif tipe guided note taking berpijak pada pernyataan-pernyataan di atas maka (Suprijono, Agus 2012:105) mengemukakan tahapan-tahapan dalam menerapkan guided note taking adalah sebagai berikut: 1) memberi bahan ajar misalnya berupa handout kepada siswa; 2) materi ajar disampaikan dengan metode ceramah; 3) mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagianbagian yang kosong dalam handout tersebut, misalnya dengan mengosongkan istilah atau definisi atau bisa dengan cara menghilangkan beberapa kata kunci; 4) menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran; 5) selama ceramah berlangsung peserta didik diminta mengisi bagian-bagian yang kosong tersebut; dan 6) setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada peserta didik membacakan handoutnya. B. Media Power Point Menurut Azhar Arsyad (2007:3) “Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau penghantar’. Menurut Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno (2011:65) “Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Atau dengan kata lain media adalah perantara 6 atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan”. Gerlach dan Ely (Arsyad, Azhar 2007:3) mengatakan bahwa, “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.” C. Kecocokan Hasil belajar peserta didik setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point pada konsep sumber daya alam di kelas IV SD Negeri 3 Cijulang kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis lebih besar dari pada hasil belajar peserta didik sebelum proses pembelajaran. Skor rata-rata yang diperoleh peserta didik sebelum proses pembelajaran adalah 15,42 sedangkan skor rata-rata yang diperoleh peserta didik setelah proses pembelajaran adalah 22,87. Jadi, hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point mengalami peningkatan sebesar 7,45 Selain itu, untuk melihat perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point dilakukan uji t. Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil yang menyatakan bahwa terdapat di daerah penolakan Ho yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point. Hasil ini menunjukan keefektifan penggunaan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep Sumber Daya Alam. Metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point efektif digunakan pada proses pembelajaran IPA konsep Sumber Daya Alam karena hal isi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang bertujuan agar kegiatan belajar mengajar yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian peserta didik, terutama pada kelas yang jumlah peserta didiknya cukup banyak. Selain metode pembelajaran aktif tipe guided note taking, media power point merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan media pembelajaran power point, siswa akan lebih memperhatikan materi pelajaran yang ditampilkan dalam power point. Jadi dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak hanya terpaku untuk ceramah menyampaikan materi dan peserta didik hanya mendengarkan dengan perasaan tegang atau jenuh. Guru harus bisa membuat lingkungan yang nyaman bagi peserta didik untuk belajar, yaitu dengan menerapkan modelmodel pembelajaran yang mendorong motivasi peserta didik dalam memahami dan menggali materi-materi yang dipelajarinya sehingga peserta 7 didik bisa mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam kegiatan belajar mengajar. Metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point ini belum bisa dinyatakan cocok diterapkan pada konsep Sumber Daya Alam di kelas IV SDN 3 Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis hanya dengan melihat peningkatan rata-rata nilai peserta didik sebelum dan sesudah proses pembelajaran atau dengan melihat kesimpulan dari hasil uji t. Oleh karena itu dilakukan pengujian hipotesis deskriptif dengan menggunakan uji t untuk melihat apakah peningkatan hasil belajar peserta didik itu sudah mencapai KKM yang ditentukan sekolah atau belum. Hasil analisis dariuji t menyatakan bahwa berada pada daerah penerimaan Ho yang artinya hasil belajar peserta didik sudah mencapai KKM yang ditentukan. Selain itu, jika kita melihat hasil belajar rata-rata peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran yaitu sebesar 22,87 sedangkan nilai KKM yang ditentukan sekolah sebesar 22,50, sehingga nilai rata-rata peserta didik setelah proses pembelajaran lebih besar dari pada nilai KKM yang ditentukan sekolah. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat dinyatakan bahwa metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV SDN 3 Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis pada konsep Sumber Daya Alam hingga mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan bahwa metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Sumber Daya Alam di kelas IV SDN 3 Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis. Saran 1. Proses belajar mengajar di kelas hendaknya lebih bervariasi, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh ketika sedang berada di kelas, misalnya dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini. 2. Guru harus terampil dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan metode yang digunakan seperti penelitian ini. 3. Pada penelitian ini, penulis mencoba menggunakan metode pembelajaran aktif tipe guided note takinguntuk menyampaikan konsep Sumber Daya Alam, untuk peneliti selanjutnya penulis menyarankan untuk mencoba penggunaan metode pembelajaran yang lain. 4. Pada penelitian ini, penggunaan metode pembelajaran aktif tipe guided note takinghanya pada konsep Sumber Daya Alam, untuk peneliti selanjutnya penulis menyarankan untuk mencobanya pada konsep lain. 5. Pada penelitian ini, metode pembelajaran aktif tipe guided note takingditerapkan terhadap peserta didik kelas IV, untuk peneliti selanjutnya penulis menyarankan untuk mencoba penerapan metode 8 pembelajaran ini pada peserta didik yang jenjang pendidikannya lebih tinggi. Daftar Pustaka AM, Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. (2011). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama. Hartono. (2012). PAIKEM. Pekanbaru: Zanafa Publishing. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :Rineka Cipta. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syah, Muhibbin. (2011). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru(EdisiRevisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Widaningsih, Dedeh (2011). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Tidak diterbitkan. Yamin, Martinis. (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta : PT. Gaung Persada Press. Zaini, Hisyam. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Riwayat Penulis Cahya Hegar Permana, adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Tasikmalaya.