BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010–2014.Populasi awal diperoleh 40 perusahaan, namun setelah diseleksi berdasarkan kriteria yang ditetapkan maka diperoleh sampel akhir sebanyak 10 perusahaan.Maka observasi yang dilakukan yaitu selama 5 tahun dikali dengan 10 perusahaan sehingga jumlah observasi yang diperoleh sebanyak 50 observasi. Penentuan sample menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria yang ditentukan dalam BAB III. B. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskriptif suatu data.Analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean dan standar divisiasi suatu data.Diketahui jumlah sample (N) adalah 50 data perusahaan, variabel yang diteliti adalah Kepemilikan Institusi, Profitabilitas, Investment Opportunity Set, Ukuran Perusahaan Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan. Hasil statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N KI IOS ROA SIZE KD PBV Valid N (listwise) 50 50 50 50 50 50 50 Minimum Maximum .32 .97 .02 .99 .01 .37 25.31 31.06 .01 .98 .01 2.88 Mean Std. Deviation .6568 .18508 .3410 .28161 .0602 .06796 27.7852 1.38859 .4380 .28376 .4196 .52449 Sumber: hasil pengolahan data SPSS versi 21 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sampel (N) dari penelitian ini adalah 50. Kepemilikan Institusi memiliki peranan penting dalam meminimalisasi konflik keagenan antara manajer dengan pemegang saham.Hal ini disebabkan investor institut dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam pengambilan keputusan. Maka nilai minimum dari variabel Kepemilikan Institusi adalah 0.32 dari perusahaan Mitra Investindo Tbk dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dan nilai maksimum dari variabel Kepemilikan Institusi adalah 0.97 dari perusahaan Golden Energy Mines Tbk dan Cita Mineral Investindo Tbk selama tahun 2010 sampai 2014 serta nilai rata rata sebesar 0.6568 dan nilai standar devisiasi 0.18508. Profitabilitas yang diukur dengan ROA menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara laba yang diperoleh dengan kekayaan atau asset yang dimiliki perusahaan dengan melihat hasil dari nilai minimum dari variabel Profitabilitas 0.01 dari perusahaan Golden Energy Mines Tbk pada tahun 2010 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 dan nilai maksimum 0.37 pada perusahaan Ratu Prabu Energi Tbk tahun 2013 serta nilai rata rata 0.0602 dan nilai standar devisiasi 0.06796. Variabel Investment Opportunity Set (IOS) merupakan pilihan kesempatan investasi dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi pertumbuhan aktiva perusahaan atau proyek yang memiliki net present value positif.Dengan melihat hasil Tabel 4.1 nilai minimum adalah sebesar 0.02 dari perusahaan Central Omega Resource Tbk tahun 2012 dan nilai maksimum 0.99 dari perusahaan Aneka Tambang Tbk tahun 2012 serta nilai rata rata 0.3410 dan nilai standar devisiasi 0.28616 Variabel ukuran (size) yang ditunjukan perusahaan dengan melihat seberapa besar asset yang dimiliki. Perusahaan yang besar cenderung memiliki sumber modal yang lebih baik diketahui dari besarnya suatu ukuran yang diukur dengan Logof Total Asset menunjukan nilai minimum 25.31 dari perusahaan Radiant Utama Interinsco Tbk tahun 2014 dan nilai maksimum 31.06 dari perusahaan Bukit Asam (Persero) Tbk tahun 2013 serta nilai rata rata 27.7852dan nilai standar devisiasi sebesar 1.38859. Kebijakan Dividen dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau laba yang ditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Keputusan kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk di investasikan kembali kedalam perusahaan.Yang dengan nilai minimum sebesar 0.01 pada perusahaan Radiant Utama Interinsco Tbk tahun 2012 dan nilai maksimum http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 sebesar 0.98 pada perusahaan Ratu Prabu Energi Tbk tahun 2013 serta nilai rata rata 0.4380 dan nilai standar devisiasi sebesar .028376. Variabel Nilai Perusahaan yag diukur dengan menggunakan PBV menunjukan nilai minimum 0.01 pada perusahaan Ratu Prabu Energi Tbk pada tahun 2011 dan nilai maksimum sebesar 2.88 pada perusahaan Golden Energy Mines Tbk tahun 2014 serta nilai rata rata 0.4196 dan nilai standar devisiasi sebesar 0.52449. C. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Dalam penelitian ini pengujian asumsi klasik yang pertama dilakukan adalah pengujian normalitas.Uji normalitas dapat dideteksi dengan uji kolmogorov–Smirnov.Pengambilan keputusan untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut : a. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0.05 maka terdistribusi normal b. Nilai Asimp. Sig (2-tailed) < 0.05 maka data tidak terdistribusi normal Hasil uji normalitas data yang diperoleh sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual 50 N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation .0000000 .46079445 Absolute .144 Positive .144 Negative -.076 Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) 1.021 .248 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 21 Berdasarkan tabel 4.2 diatas besarnya Asym. Sig (2-tailed) adalah 0.248 yang lebih besar daria (0.05)maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal. 2. Hasil Uji Multikolonieritas Ujimultikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen.Untuk mengetahui apakah terjadi multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen dijelaskan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 variabel independen lainnya. Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance diatas 0.10 dan VIF dibawah 10. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) KI .819 1.221 ROA 1 IOS .952 1.050 .904 1.106 SIZE .838 1.194 KD .831 1.203 a. Dependent Variable: PBV Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 21 Hasil pengujian nilai tolerance pada tabel 4.3 diatas, yang terdiri dari Ki, Profitabilitas (ROA), IOS, SIZE, dan KD menunjukan nilai VIF yang kurang dari 10 (VIF < 10), dan nilai tolerance value lebih 0.1 (Tolerance> 0.1). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antar variabel bebas atau tidak terjadi masalah multikolonieritas, sehingga model regresi ini merupakan model regresi yang cukup baik. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas, yaitu melalui uji glejser. Pada penelitian ini pengujian heteroskedastisitas akan menggunakan uji glejser. Pada uji glejser mempunyai dasar kesimpulan yaitu jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) -1.314 1.023 KI .292 .265 ROA .088 .669 1 IOS -.147 .166 SIZE .050 .035 KD .262 .171 a. Dependent Variable: AbsUt Sumber :Hasil pengolahan data SPSS versi 21 Standardized Coefficients Beta .169 .019 -.129 .215 .232 T -1.285 1.104 .131 -.890 1.423 1.530 Sig. .205 .276 .896 .378 .162 .133 Berdasarkan hasil output uji glejser dengan pembagian standar kuadrat bahwa semua variabel independen memiliki nilai signifikan diatas 0.05 yang artinya tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolute residual. Hal ini dapat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 disimpulkan bahwa pada model regresi layak dipakai, maka disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskesdastisitas. 4. Hasil Uji Autokorelasi Hasil analisis Durbin-Watson (DW) dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dalam suatu regresi. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1 R R Square .478a Adjusted R Std. Error of Durbin- Square the Estimate Watson .228 .140 .48627 1.521 a. Predictors: (Constant), KD, ROA, IOS, SIZE, KI b. Dependent Variable: PBV Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 21 Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diihat bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1.521, nilai ini berada diantara -2 sampai 2 yang berarti tidak terdapat autokorelasi atau bebas dari autokorelasi. D. Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh keampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R < 1).Semakin besar koefisien determinasinya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 maka semakin besar variasi variabel independennya mempengaruhi variabel dependennya. Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1 R R Square .478a .228 Adjusted R Std. Error of Square the Estimate .140 .48627 a. Predictors: (Constant), KD, ROA, IOS, SIZE, KI b. Dependent Variable: PBV Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 21 Tabel diatas memberikan nilai koefisien korelasi sebesar adalah 0.478. Koefisien determinasi sebesar 0.140 atau sebesar 14% .Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh kepemilikan institusi, profitabilitas, ios, size, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan sebesar 14%. Sedangkan sisanya 86% merupakan faktor faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat atau dependen. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan (F – Test) ANOVAa Model Sum of Df Mean Square F Sig. Squares Regression 1 5 .615 .236 2.601 .038b 3.075 Residual 10.404 44 Total 13.479 49 a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), KD, KI, ROA, IOS, SIZE Sumber : Hasil data pengolahan SPSS versi 21 3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statististik t) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kepemilikan institusi, profitabilitas, investment opportunity set, ukuran perusahaan dan kebijakan dividen secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Adapun hasil uji statistik t adalah sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) -4.059 1.601 KI .940 .415 ROA -.123 1.048 1 IOS -.158 .259 SIZE .139 .055 KD .165 .269 a. Dependent Variable: PBV Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 21 Standardized Coefficients Beta .332 -.016 -.085 .367 .089 T Sig. -2.535 2.266 -.117 -.609 2.535 .613 .015 .028 .907 .546 .015 .543 Berdasarkan hasil pengujian dalam tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Pengaruh Kepemilikan Institusi terhadap Nilai perusahaan denganmetode PBV Hasil pengujian terhadap variabel KI memiliki nilai t sebesar 2.266 dan tingkat signifikan sebesar 0.028 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 (0.028 < 0.05) sehingga pengujian hipotesis pertama berhasil menolak H0.Dapat disimpulkan bahwa KI berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV). b. Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengujian terhadap variabel ROA memiliki nilai t sebesar 0.117 dan tingkat signifikan sebesar 0.907 yaitu lebih besar dari nilai probabilitas 0.05 (0.907 > 0.05) sehingga pengujian hipotesis kedua http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 gagal menolak H0.Dapat disimpulkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. c. Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengujian terhadap variabel IOS memiliki nilai t sebesar 0.609 dan tingkat signifikan sebesar 0.546 yaitu lebih besar dari nilai probabilitas 0.05 (0.546 > 0.05) sehingga pengujian hipotesis ketiga gagal menolak H0.Dapat disimpulkan bahwa IOS tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. d. Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengujian terhadap variabel SIZE memiliki nilai t sebesar 2.535 dan tingakt signifikan 0.015 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 (0.015 < 0.05) sehingga pengujian hipotesis keempat berhasil menolak H0.Dapat disimpulkan bahwa SIZE berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. e. Pengaruh Kebijakan Dividend (KD) terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengujian terhadap variabel KD memiliki nilai t sebesar 0.613 dan tingakat signifikan sebesar 0.543 yaitu lebih besar dari nilai probabilitas 0.05 (0.543 > 0.05) sehingga pengujian hipotesis kelima gagal menolak H0.Dapat disimpulkan bahwa KD tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 4. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil pengujian analisis linier regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.9 Hasil Uji Analisis Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B (Constant) Std. Error -4.059 1.601 .940 .415 .332 ROA -.123 1.048 -.016 IOS -.158 .259 -.085 SIZE .139 .055 .367 KD .165 .269 .089 BKI 1 Beta a. Dependent Variable: PBV Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 21 Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : PBV = 0.940 (KI) – 0.123 (ROA) – 0.158 (IOS) + 0.139 (SIZE) + 0.165 (KD) + e Dari hasil regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa: a. Konstanta a = sebesar – 4.059 artinya jika Kepemilikan Institusi (X1), Profitabilitas (X2), Investment Opportunity http://digilib.mercubuana.ac.id/ Set (X3), Ukuran 51 Perusahaan (X4) dan Kebijakan Dividen (X5) nilainya adalah nol, maka Nilai Perusahaan sektor Pertambangan (Y) sebesar – 4.059 b. Koefisien regresi KI (X1) sebesar 0.940. hal ini menunjukan setiap peningkatan 1 persen dari Kepemilikan Institusi akan menyebabkan kenaikan Nilai Perusahaan yang diterima sebesar nilai Koefisienya dan sebaliknya. c. Koefisien regresi ROA (X2) sebesar – 0.123. Hal ini menunjukan setiap peningkatan 1 persen dari ROA akan menyebabkan penurunan nilai perusahaan sebesar nilai koefisiennya d. Koefisien regresi IOS (X3) sebesar – 0.158. Hal ini menunjukan setiap peningkatan 1 persen dari IOS akan menyebabkan penurunan nilai perusahaan sebesar nilai koefisiennya. e. Koefisien regresi SIZE (X4) sebesar 0.139. Hal ini menunjukan setiap peningkatan 1 persen dari SIZE akan menyebabkan kenaikan nilai perusahaan sebesar nilai koefisiennya. f. Koefisien regresi KD (X5) sebesar 0.165. Hal ini menunjukan setiap peningkatan 1 persen dari KD akan menyebabkan kenaikan nilai perusahaan sebesar nilai koefisiennya. E. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil yang didapat dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Pengaruh Kepemilikan institusi terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan pengujian tabel 4.7 diketahui Kepemilikan Institusi memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan.Hasil ini menunjukan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 bahwa hipotesis pertama (H1) yang merupakan pengujian kepemilikan institusi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Alasannya karena nilai pasar atau nilai saham memiliki arti penting dalam memonitor manajemen untuk peningkatan pengawasan yang tinggi agar menjamin kemakmuran pemegang saham dengan begitu kinerja harga saham semakin baik. Hal ini konsisten dengan penelitian Priska (2013) 2. Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan Berdasarkan pengujian tabel 4.7 diketahui ROA tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis kedua H2 yang merupakan pengujian ROA tidak berpengaruh signifikan.Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Adawiyah (2013) karena tidak banyak investor yang yang membeli saham perusahaan cenderung investasi jangka panjang dan aktiva lainnya dalam kegiatan atau usaha dalam memperoleh pengahasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan. 3. Pengaruh IOS terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan pengujian tabel 4.7 diketahui IOS tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis ketiga H3 yang merupakan pengujian IOS tidak berpengaruh signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Sri Hasnawati (2005) karena prusahaan lebih berorientasi pada keuntungan perusahaan pada masa yang akan datang guna meningkatkan nilai perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 4. Pengaruh SIZE terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan pengujian tabel 4.7 diketahui SIZE memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis keempat H4 yang merupakan pengujian SIZE memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan . Alasanya karena perusahaan yang memiliki sumber modal yang lebih baik sehingga kemungkinan kecil tidak mengalami kebangkrutan. Penentuan kebangkrutan perusahaan ditentukan dari skala berdasarkan total asset, penjualan, rata rata tingkat penjualan dan aktiva yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini konsisten dengan penelitian Agung Mirah Purnama Sari dan Agus Ardian (2014). 5. Pengaruh Kebijakan Dividend (KD) terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan pengujian tabel 4.7 diketahui kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis kelima H5 yang merupakan pengujian kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh karena para pemegang saham perusahaan lebih berorientasi pada capital gain dan stabilitas dividen perusahaan.Hal ini konsisten dengan penelitian Yeti Purwanti (2011) http://digilib.mercubuana.ac.id/