BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang digunakan
Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai strategi bisnis Siam Canadian
Foods Co Ltd (Indonesia Representative office) , dengan objek penelitian adalah
strategi pemasaran pada Siam Canadian Foods Co Ltd, beberapa buku, artikel, jurnal,
serta laporan penelitian yang sudah ada yang berkenan dengan tema penelitian untuk
menggali informasi sebagai panduan pelaksanaan penelitian. Time Horizon atau
dimensi Waktu yang digunakan adalah Cross Sectional yang berarti penelitian ini
dilaksanakan dalam kurun waktu satu kali dan mencerminkan potret dari suatu
keadaan pada satu saat tertentu.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian
T-1
Tabel Desain Penelitian
Jenis
Metode
Penelitian
Penelitian
Deskriptif
Survey
Unit Analisis
Horizon
Siam Canadian Cross
Foods Co Ltd
T-2
Asosiatif
Survey
23
Section
Siam Canadian Cross
Foods Co Ltd
Sumber: Olahan Penulis
Time
Section
24
Keterangan:
T-1 : Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Siam Canadian
Foods Co Ltd (Indonesia Representative office) , serta ancaman dan peluang yang
akan dihadapi dalam rangka mengoptimalkan penjualan produk mereka.
T-2 : Untuk mengetahui Strategi pemasaran apa yang dapat dijalankan Siam
Canadian Foods Co Ltd (Indonesia Representative office) , dalam upaya
mengoptimalkan penjualan produk mereka
3.2 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Tabel Operasionaliasi Variabel
Variabel
Sub Variabel
Idikator
Internal
Kekuatan
IT Suport
Perusahaan
Infrastruktur yang baik
SDM yang berkompeten
Brand image
Kualitas service yang baik
Kelemahan
Biaya produksi tinggi
Perusahaan
Ketersediaan bahan baku
Minimnya pembinaan terhadap pengembangan
perikanan pada tambak
Teknologi dan peralatan dalam sektor perikanan
Tingkat promosi yang kurang
25
Eksternal
Peluang
Sektor kelautan dan perikanan yang potensial
Perusahaan
Pengembangan Diversifikasi Produk Olahan
Potensi ekspor besar
Pangsa Pasar yang luas dan besar
Keinginan masyarkat akan hidup sehat
Ancaman
Pengaruh musim
Perusahaan
Pendatang baru
Daya dukung kelestarian berkurang
Standarisasi konsumen yang tinggi
Kebijakan pemerintah
Sumber: Olahan penulis
3.3 Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka metode penelitian
yang akan digunakan dalam penyelesaian skripsi adalah dengan metode kualitatif
dengan unit analisis di perusahaan, yaitu perusahaan Siam Canadian Foods Co Ltd
(Indonesia Representative office) . Data yang digunakan berupa data primer dan
sekunder.
Pada data primer berupa data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat
aktual terjadinya peristiwa tersebut, melalui survey dan wawancara dengan
manajemen. Data sekunder berupa data yang telah ada/ sumber yang ada dan tidak
perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Contohnya informasi yang dipublikasikan/
tidak dipublikasikan dari dalam/luar perusahaan, studi kasus dan dokumen
perpustakaan, data online, situs web dan internet. (Sekaran,2006,p77).
26
Tabel 3.3 Data Sekunder
Tujuan penelitian
Jenis dan sumber data
Jenis data
Sumber data
T-1
Kualitatif
Primer
T-2
Kualitatif
Sekunder
Sumber: Olahan penulis
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode,yaitu :
•
Metode Wawancara
Yaitu peneliti mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan yang relevan
dengan pengumpulan data untuk penelitian dalam laporan ini, untuk
kemudian dijawab, dan hasilnya berupa data dari variabel kemampuan
perusahaan.
•
Metode Kepustakaan
Yaitu melalui buku – buku dan berbagai sumber informasi lainnya, peneliti
mencari dan mengumpulkan berbagai data dan informasi yang berhubungan
dan berguna dalam penelitian ini.
27
3.5 Metode Analisis
3.5.1 Analisa Industri (Porter : The Five Force of Competition Analysis)
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan hidup
matinya perusahaan. Berikut ini akan dijelaskan Competitive forces yang diciptakan
oleh Porter (2006,p.316)
Sumber : http://alinapemasaran.blogspot.com/2010/10/ancaman-pesaing.html
Gambar 3.1 Porter Five Forces Model
28
a. New Entrants merupakan pemain baru yang bergerak di bidang usaha yang
sama dengan perusahaan anda.
b. Competitor
merupakan
pesaing
yang
berhadapan
langsung
dengan
perusahaan anda karena memiliki jenis produk atau jasa yang serupa dengan
perusahaan anda.
c. Bargaining power of supplier merupakan kekuatan penawaran dari pemasok
kepada anda dilihat dari banyaknya supplier yang ada (semakin banyak
supplier, maka Bargaining power of supplier akan semakin rendah).
d. Bargaining power of buyer merupakan kekuatan customer untuk berpindah
dalam hal menggukan produk atau jasa dari satu perusahaan ke perusahaan
lain (Bargaining power of supplier akan semakin tinggi apabila banyak
perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa dengan penawaran yang
sama).
3.5.2 Analisa SWOT
Menurur Kurtz(2008:45) SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan
strategik yan penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan
dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari eksternal
Menurut Wikipedia, analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
29
Menurut Robert W. Duncan (2007:142), menganalisa lingkungan internal dan
eksternal merupakan hal penting dalam proses prencanaan strategi. Faktor – faktor
lingkungan internal di dalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai
Strength (S),atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat
diklasifikasikan sebagai Opportunities (O), atau Threat (T).Analisis lingkungan
strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.
Menurut Thompson (2008:97), analisa SWOT adalah simpel tetapi
merupakan alat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta
mengetaui ketidakefisienan sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan
ancaman eksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi.
Para analisis SWOT memberikan informasi utnuk membantu dalam hal
mencocokkan perusahaan sumber daya dan kemampuan utnuk menganalisa
kompetitif lingkungan dimana bidang perusahaan itu bergerak. Informasi tersebut
dibuat berdasarkan perumusah strategi dan seleksi.
3.5.2.1 Strength
Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantege. Contoh dari
kekuatan tersebut meliputi:
•
Hak paten
•
Nama merek yang kuat
•
Reputasi yang baik dimata para pelanggan
•
Kuntungan biaya operasional
•
Akses eksklusif dalam sumber daya alam kelas tinggi
30
•
Akses yang menguntungkan dijaringan distribusi
3.5.2.2 Weakness
Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu perusahaan kalah beraign
dengan perusahaan lain. Dalam beberapa kasus, kelemahan bagi satu perusahaan
mungkin merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan lainnya. Sebagai contoh,
berikut ini dapat dianggap sebagai weakness :
•
Kurangnya perlindungan hak paten
•
Nama merek yang lemah
•
Reputasi buruk diantara para pelanggan
•
Struktur biaya tinggi
•
Kurangnya akses sumber daya alam yang baik
•
Kurangnya akses utnuk saluran distribusi utama
3.5.2.3 Opportunity
Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah
perusahaan utnuk meraih kuntungan dan pertumbuhan.Beberapa contoh peluang
tersebut adalah :
•
Kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi pasar
•
Kedatangan teknologi baru
•
Pelonggaran peraturan
•
Penghapusan hambatan perdagangan internasional
31
3.5.2.4 Threat
Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman
bagi perusahaan.Beberapa contoh ancaman tersebut adalah :
•
Perubahan selera konsumen dari produk produk perusahaan
•
Munculnya produk pengganti
•
Peraturan baru
•
Pengingkatan hambatan perdagangan
3.5.3 Analisa EFAS – IFAS
3.5.3.1 Analisa IFAS (Internal Factor Analyzed Strategy)
Menurut David (2009: 229), langkah terakhir dalam melaksankanan audit
manajemen strategis internal adalah Matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Alat
perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi keuatan dan kelemahan utama
dalam area area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan utnuk mengidentifikasi
serta mengevalusi hubungan di antara area tersebut. Penilaian ituitif digunakan dalam
pengembangan Matriks IFE, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh ditafsikan
sebagai bukti nahwa teknik ini benar benar tanpa celah. Pemahaman yang
menyeluruh mengenai faktor faktor yang tercakup di dalamnya lebih penting
daripada angka angka yang ada.
Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima langkah:
1.
Buat daftar faktor faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam
proses audit internal. Masukkan 10 sampai 20 faktor internal, termasuk
kekuatan maupun kelemahan organisasi. Daftar terlebih dulu kekuatannya,
kemudian kelemahannya. Buat sespesifik mungkin dengan menggukan
persentase, rasio, dan angka angka perbandingan.
32
2.
Berilah setiap faktor tersebut bobot yang berkisaar dari 0,0 (tidak penting)
sampai1,0 (semua penting). Bobot yang diberikan pada suatu faktor tertentu
menandakan signifikansi relatif faktor tersebut bagi keberhasilan industri
perusahaan. Terlepas dari apakah faktor utama itu adalah kekuatan atau
kelemahan internal, faktor faktro yan dianggap memiliki pengaruh paling
besar terhadap kinerja organisasional harus diberi bobot tertinggi. Jumalh
seluruh bobot harus sama dengan1,0
3.
Berilah peringkat 1 samapi 4 pada setiap faktor untuk mengindikasian apakah
faktor tersebut sangat lemah (peringkat = 1), lemah (peringkat = 2), kuat
(peringkat = 3), atau sangat kuat (peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan
harus mendapat epringkat 3 atau 4 kelemahan harus mendapat peringkat 1
atau 2. Oleh karenanya peringkat berbasi perusahaan, sementara bobot
dilangkah 2 berbasis industri.
4.
Kalikan bobot setiap faktro dengan peringkatnya untuk menentukan skor
bobot bagi masing masing variabel.
5.
Jumlahkan skor bobot masing masing variabel untuk memperoleh skor bobot
total organisasi.
Terlepas dari berapa banyak faktor yang dimasukkan ke dalam Matriks IFE,
skor bobot tal berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titik tertinggi,
dengan skor rata2 2,5. Skor bobot total dibawah 2,5 mencirikan organisasi yang
lemah secara internal, sedangakan skor yang secara signifikan berada diatas 2,5
mengindikasikan posisi internal yang kuat. Seperti Matriks EFE, Matriks IFE harus
33
memaukan antara 10 sampai 20 faktro. Jumlah faktor tidak memengaruhi kisaran
skor bobot tatal karea bobot selalu berjual 1,0.
Ketika suatu faktor internal merupakan kekuatan sekaligus kelemahan
organisasi, faktor itu harus dimasukkan dua kali dalam Matriks IFE, dan bobot serta
peringkat harus diberikan pada masing masing.
3.5.3.2 Analisa EFAS( Eksternal Factor Analyzed Strategy)
Menurut David (2009: 158), Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi
ekonomi,
sosial,budaya,demografis,lingkungan,politik,pemerintah,hukum,teknologi,dan
kompetitif.
Matriks EFE dapat dikembangkan dalam 5 langkah:
1.
Buat daftar faktor faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam
proses audit eksternal. Masukkan 10 sampai 20 faktor internal, termasuk
peluang maupun ancaman organisasi. Daftar terlebih dulu peluangnyaya,
kemudian ancamannya. Buat sespesifik mungkin dengan menggukan
persentase, rasio, dan angka angka perbandingan.
2.
Berilah setiap faktor tersebut bobot yang berkisaar dari 0,0 (tidak penting)
sampai1,0 (semua penting). Bobot yang diberikan pada suatu faktor tertentu
menandakan signifikansi relatif faktor tersebut bagi keberhasilan industri
perusahaan. Peluang seringkali mendapat bobot yang lebih tinggi daripada
ancaman, tetapi ancaman bisa diberi bobot tinggi terutama jika mereka
sangat parah atau mengancam. Bobot yang sesuai dapat ditemukan dengan
34
cara membandingkan pesaing yang berhasil dengan yang tidak berhasil atau
melalui diskusi utnuk mencapai konsensus kelompok. Jumalh seluruh bobot
harus sama dengan1,0
3.
Berilah peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasian apakah
faktor tersebut responnya dibawah rata rata (peringkat = 1), responnya rata
rata (peringkat = 2), responnya diatas rata rata (peringkat = 3), responnya
sangat bagus (peringkat = 4). Peringkat didasarkan pada keefektifan strategi
perusahaan. Oleh karenanya, peringkat tersebut berbeda antar perusahaan,
Sementara bobot di langkah nomor 2 berbasis industri. Penting untuk
diperhatikan bahwa baik ancaman maupun peluang dapat menerima
peringkat 1,2,3,atau 4.
4.
Kalikan bobot setiap faktro dengan peringkatnya untuk menentukan skor
bobot bagi masing masing variabel.
5.
Jumlahkan skor bobot masing masing variabel untuk memperoleh skor bobot
total organisasi.
Terlepas dari jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam
Matriks EFE, skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai untuk sebuah
organisasi adalah 4,0 dan skor bobot terendah adalah 1,0. Rata rata skor bobot total
adalah 2,5. Skor bobot total sebesar 4,0 mengindikasikan bahawa sebuah organisasi
merespon dengan baik peluang dan ancaman yang ada di industrinya. Dengan kata
lian, strategi perusahaan secara efektif mampu menarik keuntungan dari peluang
yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensia dari ancaman eksternal. Skor
35
total sebesar 1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak mampu memanfaat
peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul.
3.5.4 Analisa TOWS
Menurut David (2009: 327 – 330) ,matriks SWOT adalah sebuah alat
pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis
strategi : strategi SO (kekuatan – peluang), strategi WO (kelemahan – ancaman),
Strategi ST (kekuatan – ancaman, dan strategi WT (kelemahan – ancaman).
Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik
keuntungan dari peluang eksternal.Semua manajer tentunya menginginkan organisasi
mereka berada dalam posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk
mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian eksternal. Secara umum,
organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT untuk mencapai situasi
dimana mereka dapat melakasanakan Strategi SO. Jika sebuah perusahaan memiliki
kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan
mengubahnya menjadi kekuatan.Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada
ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya utnuk
berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara
mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang- peluang besar
muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memanfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari
atau mengurari dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
36
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung didalam
lingkungan eksternal.
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang
menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar – benar dalam
posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu mungkin
harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan, menyatakan diri
bangkrut atau memilih likuidasi.
Terdapat 8 langkah dalam membentuk sebuah Matriks SWOT :
1. Buat daftar peluang- peluang eksternal utama perusahaan.
2. Buat daftar ancaman –ancaman utama eksternal perusahaan.
3. Buat kekuatan- kekuatan internal utama perusahaan.
4. Buat kelemahan – kelemahan internal utama perusahaan.
5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catah hasilnya
pada sel strategi SO.
6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catah hasilnya
pada sel strategi WO.
7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catah hasilnya
pada sel strategi ST.
8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catah hasilnya
pada sel strategi WT.
Maksud dari setiap alat pencocokan di tahan 2 ini adalah untuk menghasilkan
strategi – strategi alternatif yang masuk akal, bukan untuk memilih atau
37
menentukan strategi mana yang terbaik. Oleh karena itu, tidak semua strategi
yang dikembangkan dalam matriks SWOT akan dipilih untuk diterapkan.
Tabel 3.3 Matriks SWOT
Strenght (S)
Weakness (W)
Kekuatan :
Kelemahan :
Opportunities (O)
SO Strategies
WO Strategies
Threats (T)
ST Strategies
SW strategies
Sumber : Buku Manajemen Strategis – Konsep (David, 2009: 287)
3.5.5 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix)
Menurut David (2009:348), Matriks strategi besar telah menjadi sebuah alat
yang populer utnuk merumuskan strategi alternatif.Semua organisasi dapat
diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi matriks strategi besar. Untuk
divisi- divisi suatu perusahaan dapat dilakukan hal yang serupa. Matriks Strategi
besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif: posisi kompetitif dan pertumbuhan
pasar ( Industri). Strategi yang tepat untuk dipertimbangkan organisasi ditampilkan
dalam urutan daya tarik di setiap kuadran matriks tersebut.
38
Perusahaan perusahaan yang berada dalam Kuadran I Matriks Strategi Besar
memiliki posisi strategis yang sempurna. Untuk perusahaan perusahaan tersebut,
konsentrasi pada pasar ( penetrasi pasar dan pengembangan pasara) dan produk
(pengembangan produk) yang ada saat ini merupakan strategi yang sesuai. Bukan hal
yang bijak bagi sebuah perusaan Kuadran I untuk beralih secara mendasar dari
kunggulan kompetitifnya yang sudah mapan. Bila perusaan Kuadra I mempunyai
kelebihan sumber daya, makan integrasi ke belakan, integrasi kedepan, atau integrasi
horizontal bisa menjadi strategi efektif. Ketika suatu perusahaan Kuadran I terlalu
berpatokan dengan suatu produk tertentu, diversifikasi terkait kiranya dapat
membantu mengurangi risiko yang berkaitan dengan lini produk yang sempti.
Perusahaan- perusahaan Kuadran I memiliki sumber daya yang memadai untuk
mengambil keuntungan dari berbagai peluang eksternal yang muncul di banyak
bidang. Mereka bisa mengambil risiko secara agresif jika perlu.
Perusahaan perusahaan yang terletak di Kuadaran II perlu secra serius
mengevaluasi pendekatan mereka terhadap apsar. Walaupun industri mereka tengah
tumbuh, mereka tidak mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu mencari tahu
mengapa pendakatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan
dapat memperbaiki daya saingnya. Oleh karena perusahaan perusahaan Kuadaran II
berada di industri dengan pasar yang bertumbuh cepat, strategi intensif (sebagai
kebalikan dari strategi integratif atau diversifikasi) biasanya menjadi pilihan pertama
untuk dipertimbangkan. Namun demikian, jika perusahaan kurang memiliki
kompetensi khusus atau keunggulan kompetitif, integrasi horizontal dapat menjadi
alternatif lain yang bagus. Sebagai pilihan terakhir, divestasi atau likuidasi dapat
39
dipertimbangkan. Divestasi dapat menyediakan dana yang diperlukan utnuk
mengakuisisi bisnis lain atau membeli kembali saham.
Organisasi
–
organisasi
Kuadran
III
bersaing
di
industri
yang
pertumbuhannya lambat serta memiliki posisi kompetitif lemah. Berbagai perusahaan
ini harus segera membuat perubahan drastis untuk menghindari penurunan lebih jauh
dan kemungkinan likuidasi. Penguranan biaya dan aset yang ekstensif harus
dilakukan pertama kali. Strategi alternatifnya adalah degnan mengalihkan sumber
daya dari bisnis saat ini ke bidang yang lain (diversifikasi). Jika kesemuanya itu
gagal, pilihan terakhir untuk bisnis Kuadaran III adalah divestasi atau likuidasi.
Terakhir, bisnis- bisnis kuadran IV memiliki posisi komptitif yang kuat
namun berada di dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan –
perusahaan ini mempunyai kekuatan untuk mengadakan program diversifikasi ke
bidang- bidang pertumbuhan baru yang lebih menjanjikan : karakteristik perusahaan
perusahaan kuadran IV adalah memiliki tingkat arus kas yang tinggi serta kebutuhan
pertumbuhan internal yang terbatas dan sering kali dapat menjalankan strategi
diversifikasi terkait atau tidak terkait dengan berhasil. Perusahaan perusahaan
kuadran IV juga bisa melakukan usaha patungan.
40
Kuadran II
Kuadran I :
1. Pengembangan pasar
1. Pengembangan pasar
2. Penetrasi pasar
2. Penetrasi pasar
3. Pengembangan produk
3. Pengembangan produk
4. Integrasi horizontal
4. Integrasi ke depan
5. Divestasi
5. Integrasi ke belakang
6. Likuidasi
6. Integrasi horizontal
7. Diversifikasi terkait
Kuadran III
Kuadran IV
1. Penciutan
1. Diversifikasi terkait
2. Diversifikasi terkait
2. Diversifikasi tidak terkait
3. Diversifikasi tidak terkait
3. Usaha patungan (joint venture)
4. Divestasi
5. Likuidasi
Sumber : Buku manajemen strategis – konsep (David, 2009:348)
Gambar 3.2 Grand Strategy Matrix
3.5.6 Analisis Matriks Internal – Eksternal (IE)
Menurut David (2009, p348), Matriks IE ( Internal – External) memosisikan
berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan sembilan sel. Matriks IE didasarkan
pada dua dimensi kunci: skor bobot IFE total pada sumbu x dan skor bobot EFE total
41
pada sumbu y. Ingat kembali bahwa setiap divisi dalam suatu organisasi harus
membuat Matriks IFE dan Matriks EFE dalam kaitannya dengan organisasi. Skor
bobot total yang diperoleh dari divisi-divisi tersebut memungkinkan susuan Matriks
IE ditingkat perusahaan. Pada sumbu x dari Matriks IE, skor bobo IFE total 1,0
sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah; skor 2,0 sampai 2,99
diaanggap sedan; dan skor 3,0 sampai 4,0 adalah kuat. Serupa dengannya, pada
sumbu y, skor bobot EFE total 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang
lemah; skor 2,0 sampai 2,99 diaanggap sedang; dan skor 3,0 sampai 4,0 adalah kuat.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yang mempunyai implikasi
strategi yang berbeda beda. Pertama, ketentuan untuk divisi divisi yang masuk dalam
sel I, II,atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan membangun (grow and
build). Strategi yang intensif (penetrasi pasar, penembangan pasar, dan
pengembangan produk) atau integratif ( integrasi ke belakang, integrasi ke depan,
dan integrasi horizontal) bisa menjadi yang paling tepat bagi divisi – divisi ini.
Kedua, divisi – divisi yang masuk ke dalam sel III,V,VII dapat ditangan dengan baik
melalui strategi menjaga dan mempertahankan ( hold and maintain); penetrasi
pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak digunakan
dalam jenis divisi ini. Ketiga ketentuan umum untuk divisi yang masuk dalam sel
VI,VIII, atau IX adalah panen atau divestasi (harvest or divest). Organisasi yang
berhasil mampu mencapai portofolio bisnis yang msauk atau berada diseputar sel I
dalam Matriks IE.
42
Sumber : Buku Manajemen strategis – konsep (David, 2009:344)
Gambar 3.3 Matriks IE
3.5.7 Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
David (2009:308), berkata bahwa matriks QSPM adalah suatu teknik analisis
yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari alternatif yang dapat
dijalankan. Matriks tersebut secara objectif menjunjukkan strategi alternatif yang
paling baik. QSPM menggunakan masukkan dari analisis matriks EFE, dan EFI
kemudian digabungkan dengan matriks TOWS, matriks IE dan Grand Strategy untuk
memperoleh informasi yang diperlukan dalam menyusun matriks QSPM.
Jadi dapat disimpukan bahwa QSPM adalah alat yang membuat para
perencana strategi dapat menilai secara objektif strategi alternatif yang dapat
dijalankan. Adapun langkah yang dibutuhkan untuk mengembangkan QSPM :
43
1. Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan
internal,kunci perusahaan pada kolom kiri QSPM.
2. Berikan bobot utnuk masing-masing faktor internal dan eksternal.
3. Evaluasi matriks tahap 2 (pencocokan), dan identifikasi alternatif strategi
yang harus dipertimbangkan organisasi untuk di implementasikan.
4. Tentukan nilai daya tarik.
5. Hitung total nilai daya tarik.
6. Hitung penjumlahan total nilai daya tarik.
Faktor Internal-Eksternal
Internal
S1
S2
S3
S4
S5
W1
W2
W3
W4
W5
TOTAL
Eksternal
O1
O2
O3
O4
O5
T1
T2
T3
T4
Bobot
Strategi 1
Strategi 2
Strategi 3
AS
AS
AS
TAS
TAS
TAS
44
T5
TOTAL
Sumber : Buku Manajemen strategis – konsep (David, 2009:308)
Gambar 3.4 Matriks QSPM
3.5.8 Analisis Keunggulan Strategi The Five Generic Competitive
Strategi Kompetitif sebuah perusahaan terdiri dari pendekatan pendekatan
bisnis dan inisiatif yang diambil oleh perusahaan untuk menarik pelanggan dan
memenuhi harapan konsumen dan pelanggan, untuk menahan tekanan tekanan yang
ada dalam bersaing, dan untuk memperkuat posisi perusahaan dalam pasar. Strategi
kompetitif memiliki cakupan yang lebih sempit dibandingkan dengan strategi bisnis.
Strategi kompetitif berhubungan dengan rencana manajemen dalam mencapai
kesuksesan bersaing dan menyediakan nilai yang lebih tinggi untuk pelanggan.
Sementara pada strategi bisnis fokut tidak hanya mencakup bagaimana agar dapat
bersaing tetapi juga bagaimana manajemen bermaksud untuk menangani semua
persoalan strategi yang terjadi dalam bisnis tersebut.
3.5.8.1 Strategi Biaya Rendah (Low Cost Strategy)
Berjuang untuk menjadi sebuah industri yang secara keseluruhan memiliki
biaya yang murah merupakan suatu pendekatan kompetitif yang kuat dalam pasar
dengan memiliki banyak pembeli yang sensitif terhadap harga. Tujuannya adalah
untuk menjalankan bisnis degnan cara biaya yang sangat efektif dan membuka
ketahan keunggulan biaya diatas kompetitor. Target dari strategi biaya rendah alah
biaya yang relative rendah dibandingkan dengan kompetitor, tidak secara mutlak
biaya paling renang yang dimungkinkan, suatu perusahaan mencapai kepemimpinan
45
biaya yang rendah ketika perusahaan itu menjadi suatu industri yang dapat
menyediakan biaya yang paling murah dibandingkan hanya menjadi salah satu dari
beberapa pesaing yang memiliki rata-rata biaya rendah yang serupa.
Dasar untuk menjadi pemimpin dengan biaya yang rendah untuk keunggulan
persaingan adalah dengan memiliki biaya secara menyeluruh yang lebih rendah
dibandingkan kompetitor. Pemimpin dengan biaya rendah yang sukses adalah
mereka yang mampu mencari jalan degan tepat supaya biaya yang dikeluarkan lebih
kecil dalam menjalankan bisnis.
Untuk mencapai keunggulan biaya, biaya kumulatif perusahaan yang
melewati value chain sebuah perusahaan harus lebih rnudah dibandingkan biaya
kompetitif kompetitor. Ada dua cara untuk mengatasi persoalan ini :
1. Lakukan pekerjaan yang lebih baik dibanding kompetitor dari aktivitas
intertnal value chain yang efisien dan mengatur faktor-faktor yang dapat
menurunkan biaya dari aktivitas value chain.
2. Merubah value chain perusahaan dengan memotong beberapa aktivitas biaya
produksi. Membuatnya lebih ringkas sehingga biaya yang dikeluarkan lebih
murah.
3.5.8.2 Strategi Produk yang Berbeda (Differentiation Product)
Strategi diferensiasi adalah suatu pendekatan bersaing yagn menarik dimana
kebutuhan dan kesukaan pembeli yang terlalu beragam dapat terpenuhi dari produk
yang standar atau dari kemampuan penjual yang serupa. Untuk mencapai kesuksesan
dalam strategi ni, perusahaan harus mempelajari kebutuhan dan prilaku dari pembeli
secara cermat, dan mempelajarinya apa yang sebenarnya benar- benar penting bagi
46
pembeli, apa yang pembeli pikir itu berharga, dan berupa yang bersedia mereka
bayarkan utnuk suatu produk atau jasa. Selanjtunya perusahaan harus mampu
memasukkan semua atribut yang diinginkan pembeli ke dalam suatu produk atau jasa
yang akan ditawarkan yang dapat terlihat berbeda dari produk kompetitor. Semakin
banyak produk berbeda yang ditawarkan oleh perusahaan, maaka semakin terikat
pelanggan dengan perusahaan dan menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih
kuat.
Inti dari penawaran produk yang berbeda kepada pelanggan adalah utnuk
menjadi unit dengan maksud menjadi berharga utnuk pelanggan dan dapat bertahan.
Dengan keberhasilan produk yang berbeda memungkinkan perusahaan untuk:
1. Menentukan harga yagn tinggi utnuk produk tersebut.
2. Mengingkatkan unit penjualan.
3. Mendapatkan pelanggan yang setia kepada brand tersebut.
Dasar dari pembedaan produk untuik keunggulan bersaing adalah produk atau
jasa yang ditawarkan memiliki atribut yang berbeda jauh dari yang ditawarkan oleh
produk kompetitor atau kemampuan utnuk menyampaikan nilai lebih kepada
pelanggan yang tidak dapat dilakukan oleh kompetitor.Ada empat pendekatan dasar
untuk melakukan hal ini :
1. Membuat produk perusahaan lebih ekonomis utnuk pembeli yang membeli di
perusahaan dengan cara mengurangi biaya bahan mentah, misalnya degnan
mengurangi biaya penyimpanan dengan menggunakan sistem jus-in-time.
2. Menggabungkan semua karakteristik yang dapat meningkatkan kinerja
seorang pembeli utnuk membeli produk tersebut.
47
3. Menggabungkan semua karakteristik yang dapat meningkatkan kepuasan
konsumen dan pelanggan yang tidak dapat dinilai dengan uang atau dengan
cara yang tidak terlihat.
4. Mneyampaikan nilai dari produk atau jasa kepada konsumen dan pelanggan
melalui kemampuan daya saing yang tidak dimiliki dan tidak dapat dilakukan
oleh kompetitor untuk menyamai.
3.5.8.3 Strategi Harga Terbaik (Best-Cost-Strategy)
Strategi harga terbaik memiliki tujuan memberikan nilai tambah utnuk uang
yagn dikeluarkan oleh pembeli. Tujuannya adalah untuk menyampaikan nilai lebih
kepada pembeli dengan memuaskan harapan mereka yang didasarkan pada kunci
atribut kualitas-jasa-karakteristik-penampilan dan memenuhi harapan mereka pada
harga.Suatu perusahaan mencapai status strategi harga terbaik melalui kemampuan
perusahaan dalam menggabungkan atribut- atribut yang menarik degan harga yang
lebih murah dibandingkan kompetitor.
Agar strategi ini dapat berhasil, perusahaan harus memiliki sumber daya dan
kemampuan utnuk mencapai kualitas produk yang baik hingga yang luar biasa
dengan harga yang lebih murah dibandingkan kompetitor, menggabungkan
penampilan karakteristik produk degnan harga yagn lebih murah dibangdingkan
kompetitor, memcocokkan penampilan dari produk dengan harga yang lebih murah
dibandingkan kompetior, menyediakan pelayanan kepada pelanggany ang baik
hingga luar biasa dengan harga yang lebih murah dibanding competitor.
48
3.5.8.4 Strategi yang Fokus pada Target Pasar Tertentu (Market Niche Strategi)
Yang membedakan antara strategi fokus dengan strategi biaya murah atau
strategi produk yang berbeda adalah bahwa strategi fokus hanya memberi
perhatiannya khusus pada pangsa pasar yang sempit dari total pasar yagn ada.
Segmentasi target pasardapat dibagi menjadi geografi khusus, dengan permintaan
khusus atas suatu produk, atau dengan atribut khusus dari sebuah produk yang
dimunculkan hanya untuk pangsa pasar tertentu. Tujuan dari strategi fokus ini adalah
untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik melalui pelayanan kepada target pasar
tertentu. Tujuan dari strategi fokus ini adalah utnuk melakukan pekerjaan yagn lebih
baik melalui pelayanan kepada target pasar tertentu dibandingkan kompetitor.
Dasar- dasar yang menjadi fokus untuk keunggulan bersaing dalam strategi
ini adalah biaya yang murah dibanding kompetior dalam melayani target pasar
tertentu yang dituju, dan atau kemampuan untuk menawarkan sesuatu kepada
pembeli dari pangsa pasar tertentu yang mereka terima sebagai sesuatu yagn
dirasakan unik dan sesuai dengan kesukaan merkea dan mereka merasa lebih baik.
Download