Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian PC Tablet iPad (Studi Pada Konsumen iPad di Semarang) Ferdian Ario Sasongko Imroatul Khasanah, S.E., M.M. ABSTRACT This research was based by the increasing number of PC Tablet on the market. One of them is iPad. Where is iPad always been a market leader since its first launch in 2010, although the number of competitor always rise. The aim of the research is to analyze the influence of consumer motivation, perceived quality, and consumer attitudes toward buying decision of the PC Tablet iPad . The result shows that consumers motivation, perceived quality, and consumer attitudes have significant relationship with buying decision. Perceived quality has higher influences for buying decisions than perceived quality and consumer attitudes. Keywords: Buying Decision, Consumer Motivation, Perceived Quality, Attitudes Consumer teknologi beralih pada kepuasan konsumen PENDAHULUAN yang mengutamakan pelayanan, (2). Dari Perkembangan dunia usaha dewasa konsumsi yang menekankan pada kepuasan ini telah diwarnai dengan berbagai macam beralih ke konsumsi yang menekankan pada persaingan di segala bidang. Termasuk pelestarian lingkungan, pemanfaatan sumber persaingan bisnis yang semakin ketat yang daya secara efisien, pencegahan polusi, dan akhirnya mengakibatkan perubahan perilaku pendaur ulangan, (3). Menurunnya data beli konsumen di dalam mengambil keputusan konsumen sejak terjadinya krisis ekonomi untuk membeli atau mengkonsumsi suatu tahun 1997, dimana semua perusahaan produk. Mengingat perkembangan teknologi tersebut mengakibatkan persaingan bisnis yang makin dinamis, manusia dituntut yang dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar mempengaruhi perilaku konsumen yang tidak meliputi 3 hal kalah bersaing. Melihat kondisi semakain ketat, sehingga yaitu: (1). akan Konsumen tersebut menyebabkan pebisnis semakin mempunyai perhatian yang lebih besar dituntut untuk mempunyai strategi yang terhadap kualitas dan nilai, (2). Waktu akan tepat sangat dalam memenuhi target volume penjualan (Januar, 2010). Untuk itulah, berharga Kesadaran setiap perusahaan bagi konsumen konsumen, terhadap (3). harga semakain besar (Dharmmesta, 1999). harus memahami perilaku konsumen pada Dalam meningkatkan pasar sasarannya karena kelangsungan hidup masing-masing perusahaan tersebut sebagai organisasi yang memenangkan persaingan tersebut dengan berusaha dan menampilkan produk yang terbaik dandapat keinginan para konsumen sangat tergantung memenuhi selera konsumen yang selalu pada perilaku konsumennya.Kondisi yang berkembang dan berubah-ubah (Kotler, selalu berubah mengakibatkan para pemasok 2000). mengalami kesulitan di dalam membentuk teknologi, masayarkat Indonesia Khususnya dan menciptakan pelanggan yang loyal. yang hidup diwilayah perkotaan mulai Perubahan mengalami perubahan gaya hidup. Saat ini memenuhi dari kebutuhan kondisi ini juga perusahaan persaingan harus dapat Seiring dengan berkembangnya mengakibatkan terjadinya pergeseran dari produk komputer yang mulai banyak perekonomian diantaranya, seperti: (1). Dari diperkenalkan oleh beberapa perusahaan produksi yang mengandalkan kemajuan adalah Komputer Tablet ( Tablet PC ). Secara strategi, tablet diluncurkan untuk punya menyasar ceruk pasar yang masih kosong, menggunakan laptopnya. jadi cukup jarang smartphone.Dalam Namun PC Tablet juga memiliki jangka menengah, kehadiran tablet akan kekurangan di balik kelebihan-kelebihan mempengaruhi penjualan pasar notebook & yang dimilikinya. Banyak sistem operasi PC smartphone.Namun, tablet dari berbagai merek. Ada iOS dari antara notebook laptop, menggantikan masing & tablet notebook mempunyai tidak sebab akan masing- kelebihan dan Apple, Android menggandeng dari Google banyak yang perusahaan, kekurangan. Notebook lebih cocok untuk BlackBerry OS, dan Windows serta paling penggunaan aplikasi yang berat seperti banyak dijumpai dipasaran. Mencocokkan editing dan presentasi, sedangkan tablet sistem operasi yang tepat bagi pengguna condong untuk browsing, gaming, dan akses ibarat mencari jodoh. Setiap orang memiliki email.Pasar komputer tablet di Indonesia ide berbeda tentang apa yang elegan dan pada tahun ini berpotensi mencapai 200 ribu indah. Untuk mengetahui lebih lanjut, unit. Faktor harga jual yang semakin konsumen ekonomis bakal menjadi faktor penting platform. Namun yang perlu diingat, tidak penetrasi seperti tablet di Indonesia (Ferrij Lumoring, 2011). perlu laptop memungkinkan Di sisi penjualan PC tablet, Nielsen menjumpai bahwa tablet Apple iPad masih memperlajari Windows mengganti setiap yang versi-versi perangkat, dalam PC tablet hanya dapat menggunakan satu pilihan sistem operasi. sangat dominan dengan pangsa pasar 82%. IOS Apple adalah platform selular Kemudian di tempat kedua ada Galaxy Tab yang digunakan oleh iPad, seperti yang yang sangat jauh jaraknya dengan market digunakan di iPhone dan iPod touch. Saat share cuma 4%. ini, banyak konsumen sudah akrab dengan Komputer sebagian IOS, sistem operasi ini sudah bisa dilihat di meminimalkan mana-mana seperti di televisi dan film. Pada pemakaian perangkat lain seperti komputer iPad dan iPad 2, iOS berguna dan berfungsi desktop. Sejumlah 35% pemilik tablet mirip mengaku jadi jarang memakai komputernya. tweak/modifikasi Sedangkan 32% konsumen tablet yang juga dengan layar lebih besar berukuran 9,7-inci. kalangan, tablet, ternyata juga bagi dengan iPhone, tertentu dengan disesuaikan Misalnya, aplikasi Built-in iPod yang ada begitu banyak cara pengaturannya, dijalankan di iPad, memiliki menu tambahan dibandingkan pengaturan folder seperti yang untuk pilihan navigasi tambahan yang tidak ditawarkan iOS, iOS tentu lebih baik. PC akan muat pada layar 3,5 inci. Secara umum, Tablet pilihan yang anda gunakan akan kekuatan besar iOS Apple ada dua : sangat tergantung pada preferensi pribadi pertama, sangat mudah digunakan; kedua, Anda. banyaknya pilihan aplikasi yang disediakan Sejak Android menjadi open-source, untuk iPad (lebih dari 65.000 aplikasi produsen memiliki beberapa peluang untuk spesifik pada saat tulisan ini ditulis) yang menciptakan desain dan fitur yang berbeda bisa di-download dengan mudah dan cepat untuk membedakan tablet mereka. Beberapa dan berfungsi dengan baik, tentunya dengan fitur di antaranya memiliki slot microSD, beberapa catatan kecil. port USB full-sized, dan output cro-HDMI. OS Google, Sejauh ini, hanya Asus yang bekerja ekstra Android, memiliki cerita yang berbeda. Ada memasukkan layar kacamata 3D gratis di beberapa versi dari Android, tetapi hanya Eee Pad Memo dan menawarkan keyboard satu (Android 3.0, alias Honeycomb) yang dengan Eee Pad Transformer dan Eee Pad dirancang khusus untuk tablet. Saat ini, Slider. hanya satu Honeycomb mobile PC Acer produksi tablet Iconia menggunakan Tab Android tidak memiliki pilihan A500 banyak dari segi aplikasi. Bahkan dengan membuatnya paling layak disebut sebagai dibukanya toko aplikasi Amazon yang baru pesaing iPad, untuk saat ini. Kelebihan saja diumumkan, jumlah aplikasi yang Android 3.0 adalah fitur-fitur yang semakin berjalan di tablet dengan OS Honeycomb ditingkatkan, kemampuan multitasking bar masih tetap rendah. Apple App Store diatur lebih baik daripada iOS, serta unggul dengan notifikasi e-mail. banyak. Tidak ada pesaing yang bisa baik dan menawarkan pilihan Sayangnya, kedua kekuatan tersebut, mengalahkan kelebihan yang dimiliki toko meskipun bermanfaat, tidak cukup kuat aplikasi Apple ini. Sebab aplikasi yang untuk menggulingkan iOS Apple ketika dibuat untuk tablet Android harus bekerja di dilihat dari sisi yang lain (atau secara beberapa ukuran layar, sedangkan aplikasi keseluruhan). Tampilan layar Honeycomb, iPad dirancang khusus untuk ukuran satu misalnya, dengan mudah berantakan karena perangkat. Kedengarannya sederhana, namun variasi dalam ukuran (dan produsen) (31,76%). Dapat disimpumkan bahwa PC memperumit segalanya. Semoga OS lain Tablet iPad menjadi PC Tablet yang paling bisa menyusul satu dari sekian kelebihan diinginkan Apple tersebut, tetapi jika kemudahan untuk mendapat aplikasi bagus adalah prioritas responden 77,78% responden ternyata telah utama Anda, Apple saat ini adalah yang memilih Apple iPad dan posisi kedua terbaik. 13,89% memilih samsung galaxy tab. oleh tablet responden. PC yang Sedangkan telah dimiliki Majalah SWA melakukan survei Sedangkan kepuasan terhadap tablet PC dilakukan Dwinanto yang sekarang dipakai dengan menggunakan Iskandar dan Sigit A. Nugroho ( riset : Dian interval 0-10 ternyata kepuasan pemakaian Solihati ) pada sejumlah eksekutif mengenai pada tablet PC iPad mencapai 8,23 dan 8,00 personal tecnology dan gadget pilihan pada tablet PC galaxy tab. yang oleh Eddy mereka. Survei dilakukan pada eksekutif Di Indonesia sendiri yang paling dari berbagai level mulai direktur, vice mencolok adalah persaingan dua vendor president, general manager, manajer senior , ternama yang menjadi market leader di pasar manjer dan staf supervisor dari berbagai PC tablet, yaitu antara Apple dangan iPad industri Responden terdiri dari 56 pria 29 nya dan Samsung dengan Galaxy tab perempuan, dengan rentang usia 20-60 tahun besutannya.Kedua tablet tersebut sangat survei terutama ditekankan pada 3 kategori mencuri gadget smartphone, notebook atau netbook Indonesia,khususnya dan PC tablet. Hasilnya adalah seluruh gadget.Dengan spesifikasi dan penggunaan responden pernah OS yang berbeda dari keduanya,masing- membeli smartphone 98,82% responden masing memiliki kelebihan dan kekurangan telah membeli notebook dan netbook dan masing-masing,setiap produk punya unique kurang dari separuhnya (42,35%) yang selling point tertentu yang dapat menarik membeli PC tablet. minat (100%) menyatakan perhatian konsumen, masyarakat para penggila termasuk harga Berdasarkan merek tablet PC yang jualnya.Memang dari kedua vendor tersebut mungkin akan dibeli, ternyata ada 3 merek belum merilis angka penjualan yang pasti yang mendominasi pilihan responden yaitu mengenai produk mereka di Indonesia, Apple tetapi (50,59%), (31,76%) dan Blackberry Samsung Playbook Galaxy Tab dari jumlah konsumen dan peningkatan penjualan yang di sampaikan oleh Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo).Dapat di simpulkan pasar demi merebut market share PC tablet yang didominasi oleh iPad. bahwa keduanya telah menjadi market Semakin majunya perekonomian dan leader dan memiliki pangsa pasar di teknologi, berkembang pula strategi yang Indonesia yang tidak jauh dengan pangsa harus dijalankan perusahaan khususnya pasar global mereka.Apple dengan iPad nya dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan masih merajai penjualan PC tablet di perlu memahami atau mempelajari perilaku Indonesia sejak pertama kali iPad di konsumen luncurkan,Apkomindo bahwa pembelian yang dilakukan oleh konsumen market share iPad di Indonesia sudah tersebut.Dalam menentukan jenis produk mencapai 81% sebuah angka yang fantastis atau yang menyebabkan Samsung dengan Galaxy mempertimbangkan tentang produk atau jasa tab apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan nya harus merinci segera mengejar perilaku banyak perhatian konsumen melalui inovasi adalah dari produk mereka. konsumen identik dengan kesan elegan yang hubungannya jasa, ketertinggalan mereka dengan merebut lebih Selama ini produk-produk dari Apple dalam dengan konsumen selalu konsumen.Perilaku perilaku yang dalam menggunakan, konsumen diperlihatkan mencari, membeli, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka dimilikinya, bentuk-bentuk produk yang harapkan stylish namun tidak kehilangan sisi glamor mereka (Schiffman dan Kanuk, 2000). nya.Maka dari itu dapat di lihat pada para akan memuaskan Hubungannya dengan iPad yang rata-rata buka pembelian merupakan first buyer, mereka yang pemahaman mengenai perilaku konsumen orang yang meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa iPad cenderung mendukung aktivitas mereka yang sangat membeli, bagaimana kebiasaan (how often) padat.Begitu juga dengan Samsung,Galaxy membeli dan dalam keadaan apa (under tab di desain serupa untuk orang-orang yang what condition) barang-barang dan jasa-jasa memiliki dibeli. gadget Keberhasilan dimana jasa, (what) dengan dibeli, atau membutuhkan perangkat mobile yang dapat kelekatan yang produk keputusan konsumen membeli suatu kebutuhan perusahaan (where) dalam mereka.Namun, perlu di pahami bahwa pemasaran perlu didukung pemahaman yang Samsung lebih mengarah ke seluruh segmen baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen pertimbangan dan mendorong diinginkan konsumen. Sehubungan dengan pembelian.Disamping motivasi mendasari keberadaan konsumen dan beraneka ragam seseorang perilakunya maka produsen harus benar- pembelian akan dipengaruhi juga oleh benar tanggap untuk melakukan pengamatan persepsinya terhadap menjadi diinginkan.Konsumen akan menampakkan keinginannya.Jadi pada dasarnya pengusaha perilakunya setelah melakukan persepsi mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan terhadap keputusan apa yang akan diambil memuaskan konsumen melalui produk yang dalam membeli suatu produk. ditawarkan. yang Faktor-faktor yang dapat untuk Menurut untuk yang perusahaan dapat merancang apa saja yang apa orang pengaruh melakukan melakukan terhadap Schiffman keputusan apa dan yang Kanuk mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu (2000) “Perception is process by which an faktor eksternal.Menurut individuals selects, organizers, and interprets Swasta dan Handoko (2000) faktor internal stimuli into the a meaningfull and coherent yang perilaku picture of the world”.Kurang lebihnya konsumen antara lain: 1) motivasi dan 2) bahwa persepsi merupakan suatu proses persepsi.Sedangkan menurut Schiffman dan yang membuat seseorang untuk memilih, Kanuk (2000) “Motivation can be described mengorganisasikan, as the driving force within individuals that menginterpretasikan rangsangan-rangsangan impels them to action”.Artinya motivasi yang diterima menjadi suatu gambaran yang adalah kekuatan pendorong dalam diri berarti dan lengkap tentang dunianya. seseorang yang memaksanya untuk Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai melakukan suatu tindakan. Sedangkan persepsi pelanggan terhadap kualitas produk internal dan dapat mempengaruhi Setiadi (2003) mendefinisikan motivasi secara konsumen adalah keadaan di dalam pribadi maksud yang diharapkan, dimana bersifat seseorang keinginan relatif terhadap alternatif-alternatif. Persepsi individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan kualitas dari suatu produk mempunyai guna mencapai suatu tujuan. kaitan erat dengan bagaimana suatu merek yang Dalam (2002) mendorong bidang menjelaskan pembelian adalah pemasaran keseluruhan dan berkenaan dengan Sigit tersebut dipersepsikan (Aaker, 1996, 1997 motivasi dalam Lindawati, 2005). Persepsi kualitas pertimbangan- yang dirasakan oleh konsumen berpengaruh bahwa terhadap kesediaan konsumen tersebut untuk Delabitta membeli sebuah produk (Chapman dan merupakan kepercayaan terhadap merek, Wahlers, 1999). komponen Selain persepsi akan muncul pula (2004) komponen afektif kognitif merupakan evaluasi merek dan komponen konatif menyangkut sikap seseorang dalam menilai suatu objek maksud yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sedangkan faktor eksternal datangnya dari Sikap luar sebagai suatu evaluasi yang atau niatan khususnya dari untuk membeli. produsen dalam menyeluruh dan memungkinkan seseorang upayanya memberikan rangsangan kepada untuk konsumen untuk memakai barang atau jasa merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang mereka tawarkan. yang dinilai. Menurut Robbins (2006) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian TELAAH TEORI evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa. Sedangkan menurut Perilaku Konsumen Simamora (2002) bahwa didalam sikap Perilaku konsumen merupakan terdapat tiga komponen yaitu: 1) Cognitive interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, component: kepercayaan konsumen dan perilaku, pengetahuan tentang objek.Yang dimaksud manusia melakukan kegiatan pertukaran objek adalah atribut produk, semakin positif dalam kepercayaan terhadap suatu merek suatu Marketing Society, ).Maka dalam kehidupan produk sehari-hari maka keseluruhan komponen dan lingkungannya kehidupan mereka keputusan dimana (American pembelian yang kognitif akan mendukung sikap secara dilakukan oleh konsumen didasarkan pada keseluruhan. pertimbangan 2) Affective component: yang berbeda-beda satu emosional yang merefleksikan perasaan dengan yang lainnya. Sementara itu perilaku seseorang terhadap suatu objek, apakah konsumen objek tersebut diinginkan atau disukai. 3) pemasaran yang terampil karena hal ini Behavioral merefleksikan dapat membangkitkan motivasi maupun kecenderungan dan perilaku aktual terhadap perilaku apabila hal tersebut didukung suatu objek, yang mana komponen ini dengan produk atau jasa didesain semenarik menunjukkan mungkin suatu component: kecenderungan tindakan.Menurut melakukan Loudan dan dapat dan dipengaruhi sedemikian rupa melalui guna memenuhi kebutuhan pelanggan. Kemudian Swasta dan Handoko (2000) menambahkan Kebutuhan sendiri muncul karena adanya faktor faktor yang mempengaruhi konsumen perilaku disini (state of tension) antara yang seharusnya disebutkan terdapat dua bagian besar yaitu dirasakan dan yang sesunguhnya dirasakan. faktor internal dan faktor eksternal. Kebutuhan konsumen itu sendiri, merasakan yang ketidaknyamanan dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi Motivasi Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk kebutuhan tersebut (Sumarwan, 2004). (2000) “Motivation can be described as the driving force within individuals that impels Persepsi Kualitas them to action”. Artinya motivasi adalah Disamping mendasari melakukan keputusan kekuatan pendorong dalam diri seseorang seseorang yang memaksanya untuk melakukan suatu pembelian akan dipengaruhi juga oleh tindakan. persepsinya Sedangkan Handoko untuk motivasi terhadap apa yang (2001) diinginkan.Persepsi terhadap kualitas dapat mengatakan bahwa motivasi adalah suatu didefinisikan sebagai persepsi pelanggan keadaan dalam pribadi yang mendorong terhadap keinginan keunggulan dari suatu produk atau jasa individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Setiadi (2003) mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi keinginan seseorang individu kegiatan-kegiatan yang mendorong untuk melakukan guna mencapai keseluruhan kualitas atau layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Zeithaml dalam Muafi dan Effendi, 2001). Sedangkan menurut Durianto, et al. (2004) pembahasan perceived quality suatu pelanggan terhadap produk dan atau atribut tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri yang dimiliki produk (kepentingan tiap seseorang akan menunjukkan suatu perilaku pelanggan berbeda). yang diarahkan pada suatu tujuan untuk Persepsi kualitas meliputi segala mencapai sasaran kepuasan. Dari beberapa sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu merek dipersepsikan sehingga dengan motivasi muncul karena kebutuhan yang diketahuinya persepsi pelanggan terhadap dirasakan oleh konsumen. kualitas dari merek yang dimiliki maka perusahaan dapat menentukan langkah- yang langkah apa yang dapat diambil guna pernyataanpernyataan memperkuat persepsi pelanggan terhadap evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau merek suatu yang dimiliki oleh perusahaan dinilai. peristiwa Sikap adalah atau penilaian (Robbins, 2006).Sikap tersebut. Persepsi kualitas dipengaruhi oleh adalah evaluasi umum yang dibuat manusia dua dimensi, yaitu dalam bentuk kualitas terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek, produk dan kualitas jasa (Lindawati, 2005). atau isu (Petty, Cocopio, 1986 dalam Azwar, Persepsi positif dapat terhadap dibangun kualitas melalui yang 2000). upaya Sedangkan definisi sikap menurut identifikasi dimensi kualitas yang dianggap Allport dalam Setiadi (2003) adalah suatu penting oleh pelanggan, dan membangun mental dan syaraf sehubungan dengan persepsi terhadap kualitas pada dimensi kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi penting merek tersebut (Aaker dalam Astuti melalui pengalaman dan memiliki pengaruh dan Cahyadi, 2007). Jika suatu produk yang mempunyai persepsi kualitas yang jelek terhadap maka akan berpengaruh terhadap merek dari dikemukakan produk tersebut juga akan menjadi jelek. Ini mengandung makna bahwa sikap adalah berarti bahwa semakin tinggi yang dirasakan mempelajari kecenderungan memberikan oleh konsumen, maka akan semakin tinggi tanggapan pula kesediaan konsumen tersebut untuk disenangi ataupun tidak disenangi secara akhirnya membeli (Chapman dan Wahlers, konsisten. mengarahkan perilaku. oleh terhadap dan atau dinamis Definisi Allport suatu yang tersebut objek baik 1999). Keputusan Pembelian Proses Sikap Konsumen pengambilan keputusan Selain persepsi akan muncul pula pembelian pada setiap orang pada dasarnya sikap seseorang dalam menilai suatu objek adalah sama, hanya saja semua proses yang akan diminati dan untuk dimiliki. tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para Sikap yang konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian, menyeluruh dan memungkinkan seseorang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi untuk yang dua kelompok yaitu konsumen akhir atau menguntungkan atau tidak terhadap objek individual dan konsumen organisasional sebagai merespon suatu evaluasi dengan cara atau konsumen industrial. Konsumen akhir Motivasi yang ada pada seseorang terdiri atas individu dan rumah tangga yang (konsumen) akan mewujudkan suatu tingkah bertujuan kebutuhan laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan sasaran kepuasan. Jadi motivasi bukanlah konsumen atas sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal organisasi, pemakai industri, pedagang dan yang dapat disimpulkan. Tiap kegiatan yang lembaga non-profit, tujuan pembeliannya dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh adalah sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, untuk memenuhi organisasional untuk terdiri keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya. kekuatan pendorong inilah yang kita sebut Perilaku konsumen dalam proses motivasi. pengambilan keputusan untuk melakukan Menurut Schiffman dan Kanuk ciri (2000) “Motivation can be described as the kepribadiannya, usia, pendapatan dan gaya driving force within individuals that impels hidupnya. them to action”. Artinya motivasi adalah pembelian akan diwarnai oleh Proses keputusan pembelian menurut kekuatan pendorong dalam diri seseorang Setiadi (2003) terdiri lima tahap yaitu yang memaksanya untuk melakukan suatu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, tindakan. Jika evaluasi alternatif, keputusan pembelian, motivasi yang paska pembelian. Keputusan pembelian tertentu, maka dia akan terdorong untuk menunjuk arti kesimpulan terbaik konsumen berperilaku menguasai produk tersebut. untuk melakukan pembelian. Konsumen Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka melakukan dalam dia akan mencoba untuk menghindari obyek mencapai kesimpulanya. Kualitas setiap yang bersangkutan. Implikasinya dalam kegiatan membentuk totalitas kesimpulan pemasaran adalah untuk kemungkinan orang terbaik tersebut berminat untuk membeli produk kegiatankegiatan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. seseorang tinggi mempunyai terhadap obyek atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Pengaruh Variabel Bebas Hubungan (2003) mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan di dalam Variabel Terikat Setiadi Terhadap Motivasi Konsumen dengan Keputusan Pembelian pribadi keinginan seseorang individu yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan suatu dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tujuan. Dalam motivasi terdapat hubungan tersebut dan berpengaruh secara langsung saling berkaitan dengan faktor – faktor kepada keputusan pembelian konsumen dan kebudayaan, sosial, dan pribadi. Faktor- loyalitas mereka terhadap merek (Durianto, faktor atau et al., 2004). Persepsi kualitas yang baik untuk akan mendorong keputusan pembelian dan tersebut mempengaruhi guna mencapai membangun motivasi pembeli melakukan suatu tindakan. menciptakan Dalam motivasi terdapat hubungan saling berkaitan terhadap produk tersebut. Selanjutnya mengingat persepsi faktor-faktor konsumen dapat diramalkan maka jika kebudayaan, sosial, dan pribadi. Faktor- persepsi kualitasnya negatif, produk tidak faktor atau akan disukai dan tidak akan bertahan lama untuk di pasar.Sebaliknya, jika persepsi kualitas Motivasi pelanggan positif maka produk akan disukai. tersebut mempengaruhi melakukan dengan loyalitas membangun motivasi suatu pembeli tindakan. seseorang sangat berhubungan erat dengan Banyak konteks menyebutkan perilakunya yang dipengaruhi olehfaktor- persepsi kualitas sebuah merek menjadi faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi alasan penting pembelian serta merek yang (Kotler, 2005). Selanjutnya, faktorfaktor mana akan dipertimbangkan pelanggan, tersebut berperan sangat besar pula dalam yang pada gilirannya akan mempengaruhi melatarbelakangi menentukan pelanggan dalam memutuskan merek yang motivasinya untuk melakukan keputusan akan dibeli (Durianto, et al., 2004). Selain pembelian. itu persepsi kualitas yang terkait erat dengan Berdasarkan dan uraian yang telah keputusan pembelian maka persepsi kualitas dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu dapat hipotesis sebagai berikut : program pemasaran khususnya program H1: Motivasi konsumen berpengaruh positif promosi (Durianto, et al., 2004). terhadap keputusan pembelian mengefektifkan semua elemen Persepsi merupakan realitas yang dinyatakan oleh konsumen dalam membuat Hubungan Persepsi Kualitas dengan keputusan, hal ini disebutkan Cleland dan Keputusan Pembelian Bruno dalam Simamora (2002) bahwa kualitas kualitas ada bila telah masuk ke dalam keseluruhan dari suatu produk atau jasa persepsi konsumen (quality only as is Persepsi terhadap perceived by customers) yang berarti bila jaringan konsumen telah mempersepsikan kualitas penelitiannya menunjukkan hal yang sama sebuah produk sebagai bernilai rendah, bahwa persepsi atas kualitas menjadi faktor maka kualitas produk itu rendah dan dominan sebaliknya apapun kualitasnya. Maka disini implikasinya persepsi menjadi lebih penting dari pada dimana terjadi probabilitas peningkatan realitas melalui tingkat pembelian serta kekuatan di karena konsumen membuat keputusannya berdasarkan persepsi bukan dalam Schiffman dan Kanuk dalam Lindawati (2005) konsumen percaya berdasarkan terhadap kualitas membantu evaluasi produk akan mereka merek, dalam fakta uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut : H2: Persepsi kualitas berpengaruh mereka dapat akhir pemilihan ditunjukkan Berdasarkan Menurut Hasil dalam persaingan. realitas. bahwa penjualan). positif terhadap keputusan pembelian untuk mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Menurut Lindawati (2005) Hubungan Sikap Konsumen dengan Keputusan Pembelian sendiri menyatakan beberapa peneliti telah Menurut Setiadi (2003) ada dua mencoba untuk mengintegrasikan konsep faktor yang dapat mempengaruhi maksud kualitas produk sebagai dasar pembelian pembelian dan keputusan pembelian. Faktor produk oleh konsumen dan sebuah studi pertama adalah sikap orang lain, sejauh menunjukkan bahwa dengan adanya produk mana sikap orang lain akan mengurangi quality alternatif pilihan seseorang akan tergantung akan menyebabkan tingkan pembelian yang semakin tingi pula. pada dua hal: (1). Intensitas sikap negatif Lebih lanjut dalam penelitiannya, orang lain tersebut terhadap alternatif Vranesevic (2003) memasukkan salah satu pilihan variabelnya yaitu persepsi terhadap kualitas konsumen untuk menuruti keinginan orang dalam proses pembelian diantara alternatif lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap yang ada dimana konsumen akan pertama negatif orang lain tersebut akan semakin kali mempersepsikan merek sebagai tanda dekat hubungan orang tersebut dengan kualitasnya konsumen, (penampilan fisik dan pengemasan, harga, dan reputasi dalam konsumen maka dan (2). semakin Motivasi besar kemungkinan konsumen akan (H1) : Motivasi konsumen berpengaruh menyelesaikan tujuan pembeliannnya. positif Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara terhadap keputusan pembelian PC tablet iPad. (H2) : Persepsi kualitas berpengaruh yang positif terhadap keputusan menguntungkan atau tidak terhadap obyek pembelian PC tablet iPad. yang dinilai. Menurut Robbins (2006:169) (H3) : Sikap konsumen berpengaruh sikap adalah pernyataan-pernyataan atau positif terhadap keputusan penilaian pembelian PC tablet iPad. evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Berdasarkan uraian yang telah METODE PENELITIAN dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu Definisi Operasional hipotesis sebagai berikut: Motivasi Konsumen Keadaan di pribadi yang mendorong untuk melakukan H3: Sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian seseorang keinginan individu kegiatan-kegiatan guna mencapai dalam suatu tujuan (Setiadi, 2003). Gambar 1 Persepsi Kerangka Pemikiran Teoritis terhadap Kualitas Persepsi keseluruhan pelanggan kualitas atau keunggulan dari suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Zeithaml dalam Muafi dan Effendi, 2001). Sikap Konsumen Kecenderungan dalam memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi Sumber: kumpulan berbagai jurnal dan secara konsisten (Allport dalam Setiadi, skripsi yang diolah Hipotesis dalam 2003). penelitian diuraikan sebagai berikut: ini dapat Keputusan Pembelian Suatu proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian dengan tujuan atau masalah penelitian yang alternatif, membuat keputusan pembelian dikembangkan (Ferdinand 2006). dan akhirnya didapatkan perilaku setelah Sampel yang diambil adalah yang peneliti membeli yaitu puas atau tidak puas atas temui di lapangan tanpa ada perencanaan suatu produk yang dibelinya (Kotler, 2005). pertemuan terlebih dahulu Populasi dan Sampel Penelitian Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk Populasi Menurut Sugiyono (2004), populasi adalah mengetahui kondisi data yang ada agar dapat wilayah generalisasi yang terdiri atas objek menentukan model análisis yang tepat. Data atau subjek yang mempunyai kualitas dan yang digunakan sebagai model regresi karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh berganda dalam menguji hipotesis haruslah peneliti untuk dipelajari dan kemudian menghindari ditarik kesimpulannya. Berdasarkan kualitas penyimpangan asumsi klasik. dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau objek Uji pengamatan yang minimal memiliki satu menguji ada atau tidaknya korelasi antara persamaan karakteristik. Populasi dalam variabel bebas (independen). Dilakukan penelitian ini adalah konsumen PC tablet dengan cara menganalisis matrik korelasi iPad di Kota Semarang. variabel-variabel independen. Jika variabel- terjadinya Uji Multikolinearitas multikolinearitas variabel Sampel kemungkinan independen digunakan saling untuk berkorelasi Sampel adalah sebagian dari populasi yang (diatas 0,9) dan nilai R2 yang dihasilkan mempunyai karakteristik yang relatif sama oleh estimasi model regresi empiris sangat dan dianggap dapat mewakili populasi tinggi, dan nilai tolerance < 0,10 atau sama Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dalam > penelitian ini adalah melalui 10 maka mengindikasikan adanya pendekatan non probability sampling yaitu multikolinieritas (Imam Ghozali, 2006). purposive sampling Berdasarkan purposive sampling, peneliti Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk memilih sampel purposif secara subjektif menguji apakah dalam model regresi terjadi dan dalam pemilihan sampel digunakan ketidaksamaan variance dari residual satu pertimbangan tertentu yang disesuaikan pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika Uji Heteroskedastisitas variance dari residual satu pengamatan ke variabel pengamatan yang lain tetap, maka disebut Konsumen; X2: Persepsi Kualitas; X3: Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Sikap Konsumen) yang dimasukkan ke Heteroskedastisitas. dalam model secara simultan atau bersama- sama Uji Normalitas independen mempunyai pengaruh Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel apakah Pembelian) (Ghozali 2006). dalam pengganggu distribusi model atau normal regresi, residual terhadap Keputusan Uji t (Uji Parsial) Uji t yaitu suatu uji yang digunakan untuk diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan mengetahui signifikansi pengaruh variabel bahwa nilai residual mengikuti distribusi independen (X1: Motivasi Konsumen; X2: normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji Persepsi Kualitas; X3: Sikap Konsumen) statistik menjadi tidak valid untuk jumlah secara parsial atau individual terhadap sampel variabel Untuk tidak. memiliki (Y: Motivasi Seperti kecil. atau variabel dependen (X1: menguji apakah dependen (Y: Keputusan distribusi variabel pengganggu atau residual Pembelian). normal ataukah tidak, maka dapat dilakukan analisis grafik atau dengan melihat normal Koefisisen Determinasi (R2) pada intinya probability digunakan untuk mengukur seberapa jauh plot yang membandingkan Koefisien Determinasi (R2) distribusi kumulatif dari data sesungguhnya kemampuan dengan distribusi kumulatif dari distribusi menerangkan variasi variabel dependen normal (Ghozali, 2006). (Ghozali, 2006). Nilai koefisian determinasi Uji Goodness of Fit adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 Ketepatan fungsi regresi sampel dalam yang kecil berarti kemampuan variabel- menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan variabel independen dalam menjelaskan Goodness staistik variabel dependen amat terbatas. Nilai yang setidaknya ini dapat diukur dari nilai mendekatkati satu (1) berarti variabel- koefisien determinasi, nilai statistik F, dan variabel independen memberikan hampir nilai statistik t semua informasi yang dibutuhkan untuk of Fitnya. Secara Uji F (Uji Simultan) Uji F adalah uji yang digunakan untuk menguji dan menunjukkan apakah semua model regresi memprediksi variabel dependen. dalam HASIL DAN PEMBAHASAN angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Asumsi Klasik Gambar 3 Uji Multikolinearitas Grafik Normal Probability Plot Tabel 1 Nilai Tolerance dan VIF Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Variabel Tolerance VIF Motivasi 0,963 1,038 Dependent Variable: y 1.0 0.8 Persepsi Kualitas 0,994 1,006 Sikap Konsumen 0,966 1,035 Expected Cum Prob Konsumen 0.0 0.0 Berdasarkan Tabel 4.18 di atas, 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob Sumber: data primer yang diolah, 2012 Grafik normal probality plot di atas memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,10 yang 0.4 0.2 Sumber: data primer yang diolah, 2012 terlihat bahwa tidak ada variabel yang 0.6 menunjukkan bahwa data menyebar berarti bahwa tidak terdapat korelasi antar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah variabel bebas yang lebih dari 95%. garis Gambar 2 Grafik Scatterplot model regresi Analisis Regresi Berganda Dari hasil tersebut, persamaan regresi yang Scatterplot diperoleh adalah sebagai berikut : Dependent Variable: y 4 Regression Studentized Residual maka memenuhi asumsi normalitas. Uji Heterokedastisitas diagonal, Y = 0,396X1 + 0,466X2 + 0,179X3 3 2 Keterangan: 1 Y: Keputusan Pembelian 0 -1 X1: Motivasi Konsumen -2 -3 -4 -2 0 2 4 Regression Standardized Predicted Value Sumber: data primer yang diolah, 2012 Dari grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah X2: Persepsi Kualitas X3: Sikap Konsumen Persamaan regresi berganda dijelaskan sebagai berikut: tersebut 1. Variabel independen Motivasi variabel independen yang meliputi motivas Konsumen (X1) berpengaruh positif konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan dengan nilai 0,396 terhadap variabel sikap konsumen (X3) secara simultan atau dependen Keputusan Pembelian (Y). bersama-sama 2. Variabel independen Persepsi Kualitas (X2) berpengaruh positif dengan nilai 0,466 terhadap variabel mempengaruhi keputusan pembelian (Y). Uji t (Uji Parsial) dependen Tabel 3 Keputusan Pembelian (Y). Hasil Uji t 3. Variabel independen Sikap Konsumen Coefficientsa Model (X3) berpengaruh positif dengan nilai 0,179 terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian (Y). 4. Variabel independen Persepsi Kualitas adalah variabel yang memiliki perngaruh paling besar terhadap variabel dependen Keputusan Penbelian (Y). Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF (Constant) -1,782 1,526 x1 ,433 ,083 x2 ,493 ,079 x3 ,186 ,079 -1,167 ,396 5,215 ,466 6,220 ,179 2,359 ,246 ,000 ,000 ,020 ,462 ,470 ,502 ,536 ,273 ,234 ,389 ,963 ,464 ,994 ,176 ,966 1,038 1,006 1,035 a. Dependent Variable: y Sumber: data primer yang diolah, 2012 1. Nilai t hitung pada variabel Motivasi Konsumen (X1) adalah sebesar 5,215 Tabel 2 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hasil Uji F Kesimpulan: variabel motivasi konsumen ANOVA b Regression Residual Total Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta berikut : Uji F (Uji Simultan) Model 1 1 Unstandardized Coefficients Hasil analisis uji t adalah sebagai Uji Goodness of Fit variabel Sum of Squares 128,871 147,879 276,750 df 3 96 99 Mean Square 42,957 1,540 F 27,887 Sig. ,000 a a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Nilai t hitung pada variabel Persepsi Sumber: data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan hasil uji ANOVA atau Kualitas (X2) adalah sebesar 6,220 dengan tingkat signifikansi 0,000. F test pada table 4.21 didapatkan F hitung Kesimpulan: variabel persepsi kualitas sebesar 27,887 dengan tingkat signifikansi berpengaruh 0,000. Karena F terhadap keputusan pembelian. hitung >F tabel (27,887 lebih besar dari 3,94) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa positif dan signifikan 3. Nilai t hitung pada variabel Sikap SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN Konsumen (X3) adalah sebesar 2,359 SARAN dengan tingkat signifikansi 0,020. Simpulan Kesimpulan: variabel sikap konsumen berpengaruh positif dan Masalah signifikan yang menjadi dasar penelitian ini adalah mengapa konsumen terhadap keputusan pembelian. cenderung memilih iPad sebagai pilihan PC Koefisien Determinasi (R2) Tablet mereka daripada PC Tablet yang lain. Tabel 4 Tingkat kepuasan terhadap merek PC tablet Hasil Koefisien Determinasi iPad yang mereka miliki cenderung lebih Model Summary R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics menempatkan iPad diatas merek PC Tablet b Model 1 ,682 ,466 ,449 1,24113 R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change ,466 27,887 3 96 ,000 a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y Tabel yang lain. Sejak diluncurkan pada tahun 2010 iPad menjadi leader dalam pengembangan PC Tablet di dunia sehingga iPad dapat dengan mudah menjadi market leader di pasar PC Tablet hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Meski mendapat Sumber: data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan a 4.23 terlihat persaingan yang ketat dari para pesaingnya, iPad mampu membuktikan bahwa tampilan output SPSS model summary merekalah yang menjadi market leader. besarnya Adjusted R Square adalah 0,449. Tujuan Hal variasi menganalisis pengaruh motivasi konsumen, keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan persepsi kualitas, dan sikap konsumen oleh variabel-variabel independen di atas. terhadap keputusan pembelian PC Tablet Sedangkan sisanya 55,1% (100% - 44,9% = iPad. ini berarti hanya 44,9% 55,1%) dijelaskan oleh sebab sebab lain diluar model. penelitian Berdasarkan ini adalah hasil untuk analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel persepsi pengaruh paling kualitas memiliki besar terhadap keputusan pembelian oleh konsumen diantara variabel bebas lainnnya yang diteliti yaitu sebesar 0,466. Kemudian mempertimbangkan produk mana yang pengaruh terbesar berikutnya adalah aka mereka beli. Pengaruh positif ini variabel motivasi konsumen sebesar nampak pada sebagian besar pernyataan 0,396 dan variabel sikap konsumen konsumen sebesar 0,179. menyatakan bahwa mereka membeli PC 2. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan PC memiliki positif terhadap keputusan pembelian PC dapat di andalkan ini berarti motivasi iPad yang Tablet iPad karena PC Tablet iPad bahwa motivasi konsumen berpengaruh Tablet iPad terbukti kebenarannya. Hal Tablet kualitas yang benar-benar 4. Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan konsumen bahwa sikap konsumen berpengaruh merupakan salah satu faktor yang dapat positif terhadap keputusan pembelian PC mendorong konsumen untuk melakukan Tablet iPad terbukti kebenarannya. Hal pembelian produk PC Tablet iPad. ini berarti sikap konsumen merupakan Pengaruh pada salah saru faktor yang dapat mendorong sebagian besar pernyataan konsumen PC konsumen untuk membeli PC Tablet Tablet iPad yang menyatakan bahwa PC iPad. Pengaruh positif ini Nampak pada Tablet iPad memiliki kualitas yang sebagian besar pernyataan konsumen PC terjamin dan konsumen tidak keberatan tablet iPad yang menyatakan bahwa untuk membayar harga yang mahal demi mereka merasa senang dan sangat sebuah kualitas. terbantu dengan kinerja yang dimiliki positif ini nampak 3. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa persepsi kualitas konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan PC Tablet iPad dalam melakukan pekerjaan yang mereka kerjakan. 5. Variasi keputusan pembelian di jelaskan pembelian PC Tablet iPad terbukti oleh kebenarannya. Hal ini berarti persepsi persepsi kualitas, dan sikap konsumen kualitas merupakan salah satu faktor sebesar 44,9% sedangkan sisanya 55,1% yang dapat mendorong konsumen untuk dijelaskan oleh variabel-variabel diluar melakukan pembelian produk PC Tablet model. iPad. Konsumen yakin bahwa berdasarkan evaluasi mereka terhadap kualitas akan dapat membantu dalam variabel motivasi konsumen, pengambilan sampel dilakukan pada saat Keterbatasan Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan. peneliti bertemu dengan konsumen PC Dengan Tablet iPad. Sehingga wilayah penelitian keterbatasan ini, diharapkan dapat dijadikan hanya berkisar dengan wilayah yang untuk melakukan perbaikan pada penelitian diketahui peneliti. mendatang. Adapun keterbatasan penelitian Saran ini adalah: Saran praktis dimunculkan 1. Dalam proses pengambilan data primer, berdasarkan teori-teori yang telah dibangun penelitian ini menggunakan kuesioner dan didasarkan pada hasil penelitian yang yang ditujukan kepada responden yang diperoleh. Hasil pengujian analisis dalam menanyakan pendapatnya tentang suatu penelitian ini dapat digunakan sebagai permasalahan. Dalam menjawab aspek- sumber tambahan referensi bagi penelitian aspek yang ditanyakan, responden tidak selanjutnya dan informasi bagi penyusunan terlepas rencana strategis pemasaran PC Tablet di dari subjektivitas dalam memberikan informasi yang menjadikan Indonesia. informasi yang didapatkan kurang detail. Implikasi Kebijakan 2. Keterbatasan lain dalam penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian yang adalah pada nilai koefisien determinasi menghasilkan (R2). Nilai Adjusted R Squre penelitian pengambilan ini adalah 0,449 yang berarti bahwa konsumen terhadap PC Tablet IPad yaitu: variabel-variabel yang diajukan dalam motivasi konsumen, sikap konsumen, dan penelitian ini hanya mampu menjelaskan persepsi kualitas. Maka dapat diajukan variasi keputusan pembelian sebesar beberapa saran kepada Apple Inc dan para 44,9%. Hal ini memberi peluang sebesar authorized dealernya adalah sebagai berikut: 55,1% atau 1. Variabel persepsi kualitas memberikan aspek-aspek lain diluar model penelitian pengaruh terbesar terhadap keputusan untuk menjelaskan variasi keputusan pembelian PC Tablet iPad. Hal ini perlu pembelian. diperhatikan 3. Dalam pada variabel-variabel pengambilan sampel, urutan pengaruh keputusan dan proses pembelian ditingkatkan oleh lokasi perusahaan mengingat bahwa indikator penelitian tidak tersebar secara merata di yang dipakai dalam pengukuran variabel seluruh Kota Semarang. Hal ini karena ini adalah kemudahan penggunaan, karakteristik tambahan yang menjadi konsumen pembeda, dan keandalan barang di pembelian PC Tablet iPad,dimana ini produk merupakan tersebut. Oleh karenanya mempengaruhi penggerak keputusan intern bagi tingkatkan kualitas PC Tablet iPad konsumen untuk melakukan keputusan memalui inovasi yang terus menerusa pembelian PC Tablet iPad. Indikator dan riset pada pasar pada saat ingin yang digunakan dalam variabel ini melakukan produksi PC Tablet untuk adalah harga produk, kualitas produk, mengetahui tanggapan dari para calon dan konsumen. Berdasarkan hawaban responden menyatakan bahwa mereka responden, mayoritas berpendapat tidak keberatan dengan harga dari PC bahwa teknologi dari PC Tablet iPad Tablet iPad karena mereka mendapatkan sangat dapat diandalkan khususnya pada kualitas yang terbaik yang ada pada PC penggunaan hardware-hardware yang Tablet iPad,ini menjadi catatan tersendiri digunakan iPad karena sebagai market leader tentunya sebagai innovator dalam perkembangan Apple Inc dan para authorized dealernya PC kemudahan harus memperhatikan harga, untuk harga penggunaan dan interface yang dimiliki dari PC Tablet iPad memang Apple Inc oleh PC Tablet iPad memberikan poin telah menerapkan strategi yang bagus tersendiri bagi konsumen, untuk itu perlu dengan menempatkan PC Tablet iPad dipertahankan keunggulan ini tanpa sebagai mengesampingkan adanya pembaharuan Brand interface pada pengoperasian PC Tablet menjadikan iPad. Desain dari PC Tablet iPad yang mempercayakan terkesan stylish dengan kualitas sehingga harga tidak pesaingnya menjadi suatu indikator yang negatif yang Tablet. menjadikan Serta lebih dibandingkan elegan para dan ketersediaan barang Equity barang. premium dari PC didukung Apple Tablet harga sendiri iPad dapat yang tinggi merupakan cirri khusus yang menjadikan dalam masyarakat menentukan keputusan pembelian PC mengenal dan memiliki motivasi Mayoritas prestise tersendiri ketika menggunakan Tablet PC Tablet iPad. konsumen 2. Variabel motivasi iPad. PC konsumen Banyaknya Tablet untuk user atau iPad juga konsumen mendorong calon konsumen potensial menunjukan seberapa jauh motivasi untuk menjadi konsumen karena mereka termotivasi dengan banyaknya user PC yang sangat kuat sehingga dapat dengan Tablet mudah menciptakan brand awareness di iPad dilingkungan mereka, sehingga mereka lebih tertarik untuk masyarakat. menggunakan PC Tablet iPad. menyatakan Responden mereka juga merasa senang 3. Terakhir variabel sikap konsumen juga menggunakan PC Tablet iPad karena PC merupakan variabel yang penting karena Tablet iPad banyak membantu dalam sikap konsumen yang positif akan mengerjakan beberapa pekerjaan. produk PC Tablet iPad juga merupakan pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian PC Tablet iPad. Meski Saran Penelitian yang Akan Datang Saran- saran yang dapat diajukan untuk penelitian yang akan datang antara variabel ini memiliki nilai dibawah dua lain meliputi: variabel sebelumnya, variabel ini tidak 1. Penelitian yang akan datang disarankan diboleh di kesampingkan begitu saja untuk menambah variabel-variabel baru karena menggunakan yang berpengaruh terhadap keputusan indikator merek produk, pengetahuan pembelian PC Tablet iPad seperti; tentang produk, dan perasaan sesorang Program Promosi (Bella, 2009), Citra terhadap produk. Mayoritas konsumen Merek, dan Brand Awareness (Fepria, mengetahui dengan baik baik dari 2009) sehingga mampu memberikan kualitas lainnya nilai indeks yang lebih tinggi serta dapat mengenai merek dan produk yang menghasilkan gambaran yang lebih luas merekan gunakan. Untuk itulah sikap tentang masalah penelitian yang sedang konsumen ini akan semakinmenguatkan diteliti. keputusan konsumen akan pembelian PC 2. Penelitian Tablet variabel ini maupun iPad. menyatakan faktor Mayoritas pengambilan sampel dan daerah yang digunakan untuk menyebarkan kuesioner dan hendaknya menggunakan objek lokasi memiliki pengetahuan tentang produk penelitian yang lebih luas dan merata di tersebut, oleh karenanya konsumen tidak seluruh ragu wilayah penelitian tidak hanya berkisar baik dalam mereka dalam telah mengenal bahwa responden mendatang merek menentukan Apple keputusan pembelian PC Tablet iPad. Ini di buktikan dengan brand equity apple Kota Semarang sehingga dengan wilayah yang diketahui peneliti. 3. Pengisian kuesioner harus benar-benar dipantau agar tidak ada jawaban yang kosong dan tidak terjadi kesalahan pengisian serta yang lebih utama adalah pembuatan butir-butir pertanyaan harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi kebingungan responden dalam mengisi dan jawaban yang dihasilkan dapat merepresentasikan hal-hal yang ditanyakan. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. 2000. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chapman, Joe dan Russ Wahlers. 1999. A Revision and Empirical Test of the Extended Price Perceived Quality Model. Journal of Marketing. p. 5364. Dharmmesta, B.S. 1999. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual sebagai Panduan bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14 (3). hal 73-78. Durianto, Darmadi, et al. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ekariana. 2011. Persaingan Komputer Tablet di Indonesia Makin Tinggi. www.indonesiafinancetoday.com. Diakses Tanggal 10 Januari 2012 Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Handoko, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Ketujuh. Yoyakarta: Penerbit BPFE. Ika, Aprilia. 2011. Penjualan Tablet Tekan Pasar Netbook 30%. www.indonesiafinancetoday.com. Diakses Tanggal 27 Februari 2012 Jamuar, Yan. 2010. Analisis Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Semarang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Kotler, Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Lindawati. 2005. Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Asosiasi Merek dalam Ekstensi Merek pada Produk Merek “Lifebouy” di Surabaya. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol. 4 (1). hal. 47-70. Loudan, David L and Albert J. Della Bitta. 2004. Consumer Behavior Concepts and Appications. Third Edition. Singapore: MC Graw Hill Inc. Muafi dan M.I. Effendi. 2001. Mengelola Ekuitas Merek: Upaya Memenangkan Persaingan di Era Global. EKOBIS. Vol.2. No.3. Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks. Kelompok Gramedia. Schiffman, Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk. 2000. Consumer Behavior, 7th Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall Inc. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media. Siagian, S.P. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sigit, Soehardi. 2002. Pemasaran Praktis, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Simamora, Henry. 2002. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia. Swasta, Basu dan Hani Handoko. 2000. Manajemen Permasaran Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Yogyakarta: Liberty. Syakur, Usman. Penetrasi Komputer Tablet Kian Agresif Tahun Ini. www.indonesiafinancetoday.com. Diakses Tanggal 11 Januari 2012 Vranesevic, Thomir. 2003. The Effect of The Brand on Perceived Quality of Food Product. Britist Food Journal. Vol. 105. No. 11. p. 811-825.