EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ARTIKEL Oleh ERNA APRIYANTI NIM. 050111a013 PROGRAM STUDI ILMU FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN FEBRUARI, 2016 i HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Artikel dengan judul “Efek Ekstrak Etanol Daun Kesen (Muntingia calabura L.) Terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar” yang disusun oleh : Nama : Erna Apriyanti Nim : 050111a013 Program Studi : FARMASI Telah disetujui oleh pembimbing skripsi Program Studi Farmasi. Ungaran, Pembimbing Utama : Niken Dyahariesti, S.Farm.,Apt.,M.Si NIDN : 0609118702 ii Februari 2016 EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingiacalabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Erna Apriyanti*), NikenDyahariesti**), Dian Oktianti***) *) Mahasiswa Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran INTISARI Diabetes mellitus (penyakit gula darah) adalah suatu penyakit gangguan kesehatan, dimana kadar gula (glukosa) di dalam darah menjadi tinggi karena tidak dapat digunakan oleh tubuh. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L) mengandung flavonoid yang diduga mempunyai efek menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni pre and post test control group design. Sampel terdiri dari 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 3 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan dosis 0,1875 g/kg BB, 0,25 g/kg BB, 0,3125 g/kg BB. 1 kelompok kontrol negatif (aquadest + CMC Na 1%) dan 1 kelompok kontrol positif (metformin dosis 63 mg/kg BB). Data yang didapat berupakadar gula darah menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120, kemudian dihitung NILAI AUC. Nilai AUC dianalisis menggunakan parametrik ANOVA satu jalan dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) dosis 0,25 g/kg BB dan dosis 0,3125 g/kg BB memiliki efek menghambat peningkatan kadar gula darah dan sebanding dengan metformin (dosis 63 mg/kg BB) dengan signifikasi 0,157 dan 0,394 > p (0,05). Kata kunci : Daun kersen (Muntingia calabura L.), flavonoid, kadar gula darah, metformin iii ABSTRACT Diabetes mellitus is a disorder, in which the level of sugar (glucose) in the blood is high because it cannot be secreted by the body. The ethanol extract of kersen (Muntingiacalabura L) leaves contain flavonoid that is believed to have the effect in lowering blood sugar levels. This study aims to find the effects of extractedkersen (Muntingiacalabura L.) leaves in preventing increased blood sugar level in white male mice of Wistar lineage. This was a purely experimental study with pre-test and post-test control group design. The samples were consisted of 25 mices divided into 5 groups: three treatment groups were treated by extracted kersen (Muntingiacalabura L.) leaves with the doses of 0.1875 g/kg-BW, 0.25 g/kg-BW, 0.3125 g/kg-BW,one group as negative control (distilled water + 1% CMC Na) and one group as positive control (treated by metformin with the dose of 63 mg/kg-BW). The data obtained the blood sugar level in the minute of 0, 30, 60, 90 and 120, and then, the AUC values were calculated. The AUC values were analyzed by using the one way ANOVA parametric test with 95% confidence level. The results of this study indicate that the ethanol extract of kersen (Muntingiacalabura L.) leaves with the doses of 0.25 g/kg-BW and 0.3125 g/kg-BW has an effect in preventing increased blood sugar level and isproportional with metformin (with the dose of 63 mg/kg-BW) significantly with 0,157 and 0,394 > p (0,05). Keywords : Extracted kersen (Muntingiacalabura L.) leaves, flavonoid, blood sugar, metformin iv PENDAHULUAN Diabetes mellitus (penyakit gula darah) adalah suatu penyakit gangguan kesehatan, dimana kadar gula (glukosa) di dalam darah menjadi tinggi karena tidak dapat digunakan oleh tubuh. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) mengandung flavonoid yang diduga mempunyai efek menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan Cina. Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang (Elysa, 2011). Angka kesakitan dan kematian yang ditimbulkan dari penyakit ini sangat tinggi. Secara global WHO memperkirakan diabetes yang termasuk dalam PTM (penyakit tidak menular) ini telah menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan diseluruh dunia. Diabetes dapat menimbulkan komplikasi pada mata, ginjal, pembuluh darah dan saraf yang akan berakibat kematian (WHO, 2013). Penyakit diabetes melitus dapat diatasi dengan menggunakan insulin dan obat antidiabetik oral. Antidiabetik oral bekerja melalui beberapa cara untuk menurunkan kadar glukosa darah. Terdapat beberapa macam antidiabetik oral untuk mengendalikan glukosa darah penderita diabetes melitus salah satunya adalah metformin. Mahalnya obat sintetis, membuat masyarakat beralih menggunakan obat tradisional sebagai alternatif dalam pengobatan. Obat tradisional memiliki beragam kelebihan yaitu mudah diperoleh, harga murah, dan efek samping yang relatif kecil. Oleh karena itu, obat tradisional diharapkan mampu berperan dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit berdasarkan bukti-bukti ilmiah (Dalimartha,2008). Penelitian terdahulu tentang diabetes melitus yaitu penelitian yang dilakukan oleh Heru susanto (2013), adalah daun kedondong (Spondilas dulcis L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan, diketahui dapat mempunyai efek farmakologis antidiabetes (penurunan kadar gula darah), dimana mempunyai kandungan zat aktif flavonoid yang dapat menurunkan kadar gula darah pada dosis 125 mg/kg BB dan dosis 187,5 mg/kg BB. Berdasarkan Puspita (2010), tanaman tradisional yang digunakan untuk pengobatan diabetes melitus salah satunya adalah daun kersen (Muntingia calabura L.), karena mengandung zat aktif flavonoid yang diperkrakan dapat menurunkan kadar gula darah. Belum adanya laporan ilmiah mengenai efek penurunan kadar gula darah pada daun kersen (Muntingia calabura L.), maka peneliti tertarik untuk melalukan penelitian tentang daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap efek kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi glukosa monohidrat. METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan 1. Blender, neraca kasar, neraca hewan, erlenmeyer, corong, kain flanel, spuit, labu takar, ayakan no 30 mesh, beker gelas, gelas ukur, tabung reaksi, beker gelas, gelas ukur, kandang tikus, glukotes merk Easy Touch, skapel/ silet, kapas. 2. Daun kersen (Muntingia calabura L.) warna hijau tua yang diperoleh dari Ungaran, Candirejo. 3. Metformin, glukosa monohidrat, etanol 70%, kapas, strip test, metanol, H2SO4, karboksimetilselulose natrium (CMC Na 1 %), aquades. Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar 1 4. Hewan uji yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan galur wistar sebanyak 25 ekor dengan berat badan 180-200 gram dan berumur 2-3 bulan. Tikus ini dipelihara dengan kondisi yang sama selama 1 minggu agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya, baru kemudian digunakan untuk penelitian. Hewan uji diproleh dari laboraturium fisiologi hewan jurusan biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Prosedur Penelitian 1. Determinasi tanaman dilakukan di Laboraturium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponogoro semarang. 2. Daun kersen (Muntingia calabura L.) yang masih segar dipilih mana yang layak untuk digunakan kemudian dicuci dengan air mengalir sampai bersih lalu tiriskan, kemudian diranjang-ranjang dan dikeringkan dengan cara diletakkan ditempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan ditutup menggunakan kain hitam atau dapat dikeringkan dengan oven. Selanjutnya daun kersen (Muntingia calabura L.)di pilih kembali setelah mengalami proses pengeringan kemudian dihaluskan dengan blender kemudian diayak dengan nomer ayak 30 mesh sampai diperoleh serbuk halus dan disimpan dalam wadah tertutup rapat. 3. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.)diperoleh dengan cara maserasi yaitu ambil sebanyak 600 g serbuk simplisia ditambah dengan pelarut etanol 70% sebanyak 6 L. Maserasi dilakukan selama 7 hari dalam ruang yang terlindung dari cahaya matahari dan dilakukan pengadukan secara berkala. Setelah itu ekstrak yang diperoleh disaring dengan menggunakan kain flanel. Selanjutnya ekstrak diuapkan dengan waterbath pada temperatur 50°C hingga diperoleh ekstrak kental. 4. Serbuk CMC Na 1% ditimbang sebanyak 1 gram, kemudian dilarutkan dalam aquadest hangat, diaduk sambil ditambahkan aquadest sambil diaduk terus memakai batang pengaduk. Setelah larut baru ditambahkan dengan aquadest sampai mendapatkan volume 100 ml. 5. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan putih galur wistar, sehat, umur 2-3 bulan, sebanyak 25 ekor, dengan berat badan 180-200 gram. 6. Untuk memberikan makan setiap perlakuan dibuat sama jumlah dan jenisnya, yaitu makanan buatan pellet dengan merk yang sama. Selama adaptasi dan perlakuan tikus diberikan pellet ±20 gram dan 200 gram tikus per hari dengan minum ad libitum. 7. Perlakuan hewan uji Analisa Data Data yang diperoleh berupa kadar glukosa darah tikus sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (post-test) yang diperoleh selanjutnya dibuat kurva rata-rata kadar gula darah dan waktu, kemudian dihitung Area Under Curve (AUC). Kemudian dianalisis dengan SPSS for windows dengan taraf kepercayaan 95%. Data dianalisa dengan statistik parametrik ANOVA satu jalan kemudian dilanjutkan dengan uji LSD (Dahlan, 2011) Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar 2 Pemilihan 25 ekor tikus putih jantan galur wistar, umur 2-3 bulan (BB 180-200 g) dan diadaptasikan selama 1 minggu Pengelompokan hewan uji (5 kelompok) Menandai hewan uji Puasakan hewan uji selama 18 jam sebelum perlakuan Pengukuran kadar gula darah(pretest) Klp I Kontrol (-) diberi aquades + CMC Na 1% Klp II Kontrol (+) di beri metformin 63 mg/kg BB+CMC Na 1% Klp III Perlakuan 1 diberi ekstrak etanol daun kersen 0,1875 g/kg BB KLP IV Klp V Perlakuan 2 diberi ekstrak daun kersen 0,25 g/kg BB Perlakuan 3 diberi ekstrak etanol daun kersen 0,3125 g/kgBB Pembebanan glukosa monohidrat 6,75 mg/kg pada masingmasing kelompok tikus putih galur wistar Darah diambil pada bagian ujung ekor dengan scapel dan diukur pada menit ke 30, 60,90 dan 120 diukur dengan glukotes (post-test) Analisis AUC Analisis statistik Pembahasan dan kesimpulan Gambar Skema Prosedur Penelitian Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar 3 HASIL 1. Hasil Determinasi Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbiji) Kelas : Magnoliopsida (Dicotyledonae) Ordo : Malvales Famili : Elaeocarpaceae Genus : Muntingia Species : Muntingia calabura L. Nama lokal : Kersen Kunci determinasi : 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b135b-136b-139b-140b-142b-143b-146b-154b-155b-156b-162b-163b-167b-169b171b-177b-179a-180b-182b-183b-184b-185b-186a (Famili 73. Elaeocarpaceae) Muntingia calabura L (Steenis, 1992) 2. Pembuatan Serbuk Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Bahan utama yang digunakan adalah daun kersen (Muntingia calabura L.). Kemudian daun kersen yang sudah kering dihaluskan dengan cara diblender, kemudian diayak menggunakan ayakan No. 30 mesh hingga diperoleh serbuk halus. Pembuatan Serbuk Daun Kersen Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar 4 3. Pembuatan Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Pembuatan ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) menggunakan metode maserasi dingin. Maserat diuapkan dengan waterbath pada temperature 50oC hingga diperoleh ekstrak kental. Penguapan menggunakan waterbath 4. Hasil Identifikasi Flavonoid Hasil Identifikasi Flavonoid Daun Kersen 5. Hasil Rata-rata Kadar Gula Darah Tabel 2. Rata-rata Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diberi Ekstrak Dosis 0,1875 g/kg BB, 0,25 g/kg BB, 0,3125 g/kg BB Perlakuan Kontrol (-) Kontrol (+) Dosis 0,1875 g/kg BB Dosis 0,25 g/kgBB Dosis 0,3125 g/kg/BB Menit 0 96,20 98,80 95,60 97,80 99,40 Rata-rata Kadar Gula Darah (mg/dL) Menit 30 Menit 60 Menit 90 Menit 120 117,60 153,20 165,60 175,80 105,40 108,80 110,20 111,60 109,60 130,20 140,80 149,20 109,60 109,80 115,40 115,00 128,00 117,40 134,40 122,20 Keterangan : Kontrol (-) : Diberi Aquadest + CMCNa 1% Kontrol (+) : Diberi Metformin Dosis 63 mg/kg BB Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar 5 Tabel 3. Nilai AUC (Area Under Curve) Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih njantan Galur Wistar Terhadap Waktu selama 120 Menit Tiap Kelompok Perlakuan Hewan uji Kontrol (-) Kontrol (+) 17235,0 12615,0 1 17340,0 11955,0 2 19005,0 14490,0 3 17505,0 12855,0 4 14775,0 12525,0 5 Ratarata 17172,00 12888,00 1520,57 954,50 SD Dosis 0,1875 g/Kg BB 15675,0 14595,0 15750,0 16035,0 13395,0 15090,00 1094,18 Dosis 0,25 g/Kg BB Dosis 0,3125 g/Kg BB 12375,0 13545,0 15375,0 15825,0 13245,0 14073,00 1467,33 11820,0 12870,0 14010,0 14310,0 14940,0 13590,00 1241,83 Untuk mengetahui perbedaan efek ekstrak daun kersen terhadap kadar gula darah pada tiap kelompok perlakuan, maka data AUC yang didapatkan dilakukan uji statistik menggunakan SPSS versi 17. Tabel 4.Perbedaan Nilai AUC Kadar Glukosa Darah Berdasarkan Kelompok Perlakuan Variabel dependen Nilai AUC F hitung 8,531 p-value 0,000 Uji lanjut untuk mengetahui perlakuan yang mana yang memiliki efek yang berbeda, ini dilakukan dengan menggunakan uji LSD. Tabel 5. Uji Post Hoc Pasangan Perlakuan Kontrol Negatif vs kontrol Positif Kontrol Negatif vs dosis 0,1875 g Kontrol Negatif vs dosis 0,25 g Kontrol Negatif vs dosis 0,3125 g Kontrol Positif vs dosis 0,1875 g Kontrol Positif vs dosis 0,25 g Kontrol Positif vs dosis 0,3125 g Dosis 0,1875 g vs dosis 0,25 g dosis 0,1875 g vs dosis 0,3125 g dosis 0,25 g vs dosis 0,3125 g p-value 0,000 0,018 0,001 0,000 0,013 0,157 0,394 0,221 0,077 0,556 Kesimpulan Berbeda signifikan Berbeda signifikan Berbeda signifikan Berbeda signifikan Berbeda signifikan Berbeda tidak signifikan Berbeda tidak signifikan Berbeda tidak signifikan Berbeda tidak signifikan Berbeda tidak signifikan Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar 6 PEMBAHASAN Determinasi tehadap tanaman kersen (Muntingia calabura L.) telah dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Diponegoro Semarang. Identifikasi tanaman ini dilakukan pada tahap awal penelitian untuk mendapatkan kebenaran indentitas dari tanaman yang diteliti, menghindari kesalahan dalam pengumpulan bahan utama dan mencegah kemungkinan tercampurnya tanaman yang diteliti dengan tanaman lain. Identifikasi flavonoid daun kersen (Muntingia calabura L.) Terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi warna merah. Perubahan warna yang terjadi menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Adapun reaksi kimianya sebagai berikut : H OH- Flavonoid (warna hijau) Kalkon (warna merah) Hewan uji tikus putih jantan galur wistar diadaptasikan selama 1 minggu dengan tujuan agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya sehingga tikus tidak mengalami setres. Sebelum dilakukan penelitian, hewan uji dipuasakan terlebih dahulu selama 18 jam sebelum diberi perlakuan agar kondisi hewan uji sama dan mengurangi pengaruh makanan yang dikonsumsi terhadaap absorbsi obat yang diberikan, tetapi tetap diberi minum sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang selama dipuasakan. Masing-masing kelompok diberi perlakuan berbeda untuk dapat dilihat pengaruhnya terhadap kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar. Kelompok 1, tikus diberikan aquadest + CMC Na 1% peroral merupakan kontrol negatif. Kelompok 2, tikus diberikan metformin 63 mg/kg BB peroral merupakan kontrol positif. Kelompok 3, tikus diberikan ekstrak daun kersen 0,1875 g/kg BB peroral. Kelompok 4, tikus diberikan ekstrak daun kersen 0,25 g/kg BB peroral. Kelompok 5, tikus diberikan ekstrak daun kersen 0,3125 g/kg BB peroral. Setelah itu kadar gula darah diukur pada menit ke 30, 60, 90, dan 120 sebagai nilai post-test setelah pembebanan dengan alasan untuk mengetahui ada tidak efek terhadap kadar gula darah. Pengamatan dilakukan selama 2 jam karena metformin mencapai kadar puncak dalam darah setelah 1-3 jam, dimana kadar gula darah diukur sebanyak 4 kali, yaitu menit ke- 30, 60, 90, 120 sebagai kadar gula darah setelah perlakuan (post-test) dengan alasan untuk mengetahui ada tidaknya penurunan kadar gula darah. Darah diambil pada bagian ekor karena pada bagian ekor terdapat vena lateralis sehingga mudah dalam mengambil darah dengan menggunakan scapel. Nilai p-value kontrol positif dengan dosis 0,25 g/kg BB dan kontrol positif dengan dosis 0,3125 g/kg BB masing-masing sebesar 0,157 dan 0,394 >α (0,05), artinya bahwa tidak ada perbedaan efek secara bermakna terhadap penghambatan peningkatan kadar gula darah. Hal ini juga menunjukkan bahwa kontrol positif memiliki efek yang Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar 7 sebanding dengan ekstrak daun kersen dosis 0,3125 g/kg BB terhadap penghambatan peningkatan kadar gula darah karena memiliki nilai p-value lebih besar. Hal ini dapat dilihat dari mekanisme kerja metformin yaitu menghambat absorbsi glukosa dari saluran cerna, sedangkan flavonoid pada ekstrak etanol daun kersen memiliki mekanisme kerja menghambat kerja dari GLUT2 ( Glucose Transporter 2), suatu protein transporter glukosa yang terdapat pada membran usus. GLUT2 (Glucose Transporter 2) merupakan pengangkut glukosa dari saluran cerna masuk kedalam darah sehingga apabila GLUT2 (Glucose Tansporter 2) dihambat, glukosa yang masuk kedalam darah berkurang dan tidak terjadi penumpukan glukosa dalam darah sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Heru Susanto (2013). KESIMPULAN 1. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) mempunyai efek menghambat peningkatan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. 2. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) pada kelompok 4 (dosis 0,25 g/kg BB) dan kelompok 5 (dosis 0,3125 g/kg BB) dapat menghambat peningkatan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar sebanding dengan metformin dosis 63 mg/kg BB. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa lain selain flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) yang dapat berperan dalam menurunkan kadar gula darah. 2. Perlu dilakukan uji toksisitas dan efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan jangka panjang. DAFTAR PUSTAKA Dahlan, S., (2011), Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta. Dalimartha S., (2008), Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, 5, Dinamika Media, Jakarta. Depkes RI, (1979), Farmakope Indonesia Edisi III, 32, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Depkes RI, (1986), Sediaan Galenik, Hal 1-26, 56-57, Jakarta. WHO, (2013), The Diagnosis Treatmen and Prevention Of Diabetes Mellitus, background document, World Health Organization, Geneva. Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar 8