Educational Management

advertisement
EM 5 (1) (2016)
Educational Management
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk
KOMPETENSI
GURU
DALAM
MEMEDIASI
PENGARUH
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TARHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA DI WILAYAH
KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK
Khoiruman Soleh  , Agus Wahyudin, S.Martono
Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
Sejarah Artikel:
Diterima 20 Maret 2016
Disetujui 12 Mei 2016
Dipublikasikan 20 Juni
2016
Guru sebagai agen pembelajaran merupakan ujung tombak yang berada pada barisan terdepan
dalam pendidikan formal sehingga tidak mengherankan jika guru dijadikan pihak yang paling
bertanggung jawab terkait dengan kualitas pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kompetensi guru dalam memediasi pengaruh kepemimpinan kepala sekolah tarhadap
hasil belajar siswa pada sekolah lanjutan pertama di wilayah Kecamatan Bonang Kabupaten
Demak. Adapun sampel yang digunakan pada penelitian ini sebesar 133 responden. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru dan hasil
belajar siswa ada pengaruh positif yang signifikan hal ini berimplikasi pada perlunya peningkatan
kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru yang dapat dilakukan dengan
menyelenggarakan berbagai workshop, seminar dan untuk peningkatan kepemimpinan kepala
sekolah dan kompetensi guru, memberikan kesempatan guru untuk studi lanjut kejenjang yang
lebih tinggi, melaksanakan studi banding ke sekolah yang dianggap mempunyai kompetensi yang
lebih tinggi.
______________
Keywords:
Tteacher competencies,
leadership, learning
outcomes
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
Teachers as agents of learning is the spearhead in the vanguard in formal education so that it is not
surprising if the teacher made the most responsible party is related to the quality of education. The
purpose of this research is to know the role of teacher competence in mediate the influence of the
leadership of the principal to student learning outcomes on the first secondary school in district
Bonang, Demak Regency. As for the samples used in the study of 133 respondents. The results of
this research show that the leadership of the principal, teacher competency and learning outcomes
of the students there are significant positive influence this implies the necessity of the improvement
of the leadership of the principal and the teacher competency that can be done with hosts
workshops for the improvement of the leadership of the principal and the competence of the
teacher, the teacher provides opportunities for further studies to higher level, carry out a
comparative study to the schools that are considered to have higher competency.
© 2016 UniversitasNegeri Semarang
Alamatkorespondensi:
KampusUnnesBendanNgisor, Semarang, 50233
E-mail: [email protected]
p-ISSN 2252-7001
e-ISSN 2502-454X

82
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
memperkenalkan
PENDAHULUAN
mengorganisasikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor
pada lembaga sekolah harus meliputi seluruh
suasana belajar dan proses pembelajaran agar
komponen yang ada di dalamnya. Perubahan
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
keagamaan,
pengendalian
kekuatan
diri,
dalam lembaga sekolah harus mengacu kepada
spiritual
kebijakan di atasnya. Kebijakan tersebut adalah
kepribadian,
kebijakan
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan
dirinya,
masyarakat,
bangsa
satu
penentu
pengorganisasian
keberhasilan
yaitu
sangat menentukan. Arah
manajemen harus memiliki motivasi kerja yang
baik. Tanpa adanya motivasi yang baik dari dalam
tenaga kependidikan, lingkungan, sarana, fasilitas,
diri individu, tentunya hasil yang diharapkan
proses pembelajaran, dan hasil atau output.
kurang
Semua komponen tersebut harus bersinergi sesuai
dan
yang
sebagai
lembaga
peserta
dan
didik
mengembangkan
dalam
rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah
hal-hal yang menyebabkan organisasi tersebut
sebagai pemimpin, harus menjalankan peran
tidak dapat berfungsi dengan baik sesuai yang
konsepsi
Sekolah
berkepribadian
intelektual
Pengembangan ini hendaknya bertolak dari
Dalam
maksimal.
pendidikan formal bertujuan membentuk manusia
perubahan
lingkungan yang terjadi di masyarakat.
diharapkan.
fungsi-fungsi
Setiap orang yang menggerakkan fungsi organik
siswa,
kurikulum, bahan ajar, guru, kepala sekolah,
zaman
dari
tersebut juga sangat ditentukan oleh pimpinan.
lain serta berkontribusi dalam pencapaian tujuan.
tuntutan
(money), bahan
manusia (SDM) menjadi faktor penggerak yang
memiliki
komponen-komponen yang berkaitan satu sama
dengan
(man), uang
Pada konteks ini, kompetensi sumber daya
tugas sebagai pendidik. Sekolah sebagai suatu
adalah
manusia
(material), mesin (machine) dan metode (method).
tujuan bagi Guru dalam rangka melaksanakan
tersebut
pengarahan
baik jika didukung oleh fungsi-fungsi sekunder,
dimaksudkan untuk dijadikan pedoman, arah, dan
Komponen-komponen
(organizing),
Fungsi organik manajemen akan berjalan dengan
2005 tentang Guru danDosen. Undang-undang ini
pendidikan
kebijakan
(actuating/directing), dan pengawasan (controlling).
memberlakukan Undang-Undang No. 14 tahun
penyelenggara
dan
fungsi tersebut adalah perencanaan (planning),
pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah telah
sistem
makro
ada fungsi-fungsi organik manajemen. Fungsi-
dari pendidikan yang berkualitas, faktor pendidik
salah
manajemen
manajemen mikro dalam tataran manajemen pasti
dan
negara (UU Nomor 20 Tahun 2003). Perwujudan
menjadi
struktur,
sekolah. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
memiliki
lembaga,
sehingga lebih dapat memenuhi visi dan misi
nasional. Secara terminologi, pendidikan adalah
untuk
suatu
cara
proses, dan sistem lembaga yang bersangkutan
terpenting dalam rangka mewujudkan tujuan
dirinya
perubahan
manajemen untuk membantu keberhasilan guru
pengembangan
dan peserta didiknya. Kepala sekolah harus
kelembagaan, tercermin adanya upaya untuk
83
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
mampu memberikan pengaruh-pengaruh yang
dituntut
memiliki
kemampuan
manajerial.
dapat membangkitkan semangat guru untuk
Kemampuan ini diperlukan agar dalam mengelola
melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga
sekolah terjalin suasana yang kondusif. Proses
kinerja mereka menjadi lebih baik.
berlangsungnya manajemen sekolah pada intinya
Kepala sekolah harus mampu dan dapat
adalah saat berlangsungnya pembelajaran, yaitu
memberikan perubahan-perubahan dalam cara
terjadinya interaksi antara siswa dengan guru yang
berfikir, bersikap, serta bertingkah laku terhadap
didukung oleh perangkat lain sebagai bagian dari
yang dipimpinnya (guru dan stafnya). Kepala
proses
sekolah dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu
adalah
kelebihan pengetahuan dan pengalaman wajib
menghasilkan
membantu guru-guru agar berkembang menjadi
kelembagaan, pemotivasian staf, dan penyebaran
guru yang profesional.Kepala sekolah sebagai
inovasi,
pemimpin harus mampu memberikan petunjuk
menghasilkan
dan pengawasan dalam rangka meningkatkan
pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program,
kemauan
pengkoordinasian kegiatan, monitor, dan evaluasi.
tenaga
kependidikan,
membuka
pembelajaran.
(1)
Daya
proses
dukung
kepemimpinan
keputusan–
dan
(2)
tersebut
proses
keputusan
manajemen
aturan–aturan
yang
penyelenggaraan,
komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas.
Keberhasilan
Kemampuan yang harus diwujudkan kepala
ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah
sekolah sebagai pemimpin dapat dianalisis dari
dalam mengelola
kepribadian, pengetahuan terhadap kependidikan,
tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan
visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil
salah
keputusan,
berpengaruh dalam meningkatkan Hasil Belajar.
Dilihat
dan
dari
kemampuan
organisasi
berkomunikasi.
pendidikan
secara
satu
Kepala
pendidikan
yang
sekolah
penyelenggaraan
fungsional.
administrasi
melaksanakan
fungsinya,
sekolah
sangat
tenaga kependidikan
komponen
keseluruhan, kepala sekolah merupakan pejabat
Dalam
di
pendidikan
bertanggung
kegiatan
sekolah,
yang
yang
jawab
atas
pendidikan,
pembinaan
tenaga
kepala sekolah memiliki tugas (1) merencanakan,
kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta
menyusun,
pemeliharaan sarana dan prasarana.
membimbing,
dan
mengawasi
kegiatan administrasi pendidikan sesuai dengan
kebijaksanaan
yang
mengintegrasikan
kegiatan
dari
telah
dan
(2)
usaha kepala sekolah untuk mempengaruhi,
mengkoordinasikan
mendorong, membimbing, mengarahkan, dan
di
menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa,
lingkungan sekolah, (3) menjalin hubungan dan
dan masyarakat dalam mencapai tujuan dan misi
kerja sama dengan orang tua siswa, lembaga
yang telah ditetapkan. Peran kepala sekolah
pemerintahan,
sebagai
melaporkan
unit-unit
ditetapkan,
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan
serta
hasil-hasil
kerja
yang
masyarakat,
pelaksanaan
ada
dan
(4)
pemimpin
ditekankan
pada
kegiatan
kemampuannya untuk mendayagunakan sumber
administrasi di sekolah kepada atasan. Melihat
daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan
tugas yang begitu banyak, seorang kepala sekolah
yang
84
ditetapkan
sekolah.
Memasuki
era
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
desentralisasi dan otonomi daerah, kepala sekolah
yang strategis dalam membimbing, mengarahkan,
harus bertindak sebagai manajer dan pemimpin
dan mendidik siswa dalam proses pembelajaran.
yang efektif. Sebagai manajer, kepala sekolah
Guru sebagai agen pembelajaran merupakan
harus mampu mengatur agar semua potensi
ujung tombak yang berada pada barisan terdepan
sekolah dapat berfungsi secara optimal. Hal ini
dalam
dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu
mengherankan jika guru dijadikan pihak yang
melakukan fungsi-fungsi manajemen dengan baik.
paling bertanggung jawab terkait dengan kualitas
Fungsi
(1)
pendidikan. Sebagai agen pembelajaran guru
(3)
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
Guru
nasional (UU No.14 Tahun 2005), guru dituntut
membimbing,
memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi
mengarahkan, dan teladan yang baik bagi peserta
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
didik. Guru dengan tugas serta tanggung jawab
profesional dan kompetensi sosial. Guru tidak
yang di embannya harus mampu menunjukkan
hanya menguasai materi pelajaran (kompetensi
kinerja yang baik demi tercapainya pendidikan
professional), tetapi harus mampu mengelola
yang bermutu. Keberhasilan kinerja akan tampak
pembelajaran
apabila terdapat motivasi dari kepala sekolah serta
pedagogik), memiliki kepribadian yang mantap,
lingkungan sekitar yang mendukung. Oleh karena
berakhlak mulia, arif, berwibawa dan menjadi
itu,
berusaha
teladan peserta didik (kompetensi kepribadian),
meningkatkan kualitas kerjanya, kepala sekolah
serta mampu berkomunikasi secara efektif dan
juga
mengupayakan
efisien dengan peserta didik (kompetensi sosial).
pemberdayaan para guru agar memiliki kinerja
Empat kompetensi tersebut harus terintegrasi
yang baik dan profesional dalam menjalankan
dalam
tugasnya. Seorang guru yang baik adalah guru
profesional yang dimaksud adalah guru yang
yang mampu mewujudkan suasana pembelajaran
berkualitas,
yang menyenangkan dan membuat peserta didik
dikehendaki untuk mendatangkan belajar serta
merasa nyaman. Guru yang berkepribadian tinggi
mampu mempengaruhi proses belajar mengajar
adalah guru yang mampu menjadi teladan bagi
siswa yang nantinya akan menghasilkan prastasi
pesera didiknya. Guru memiliki peran yang sangat
belajar siswa yang baik. Guru profesional adalah
penting
mewujudkan
orang yang memiliki kemampuan dan keahlian
akuntabilitas penyelenggaraan dan pemberian
khusus dalam bidang keguruan sehingga ia
layanan pendidikan yang bermutu. Tanpa guru
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai
yang
upaya
guru dengan kemampuan maksimal. Kualitas
peningkatan mutu pendidikan tidak akan dapat
suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari
dicapai secara maksimal. Guru memiliki peran
peningkatan kualitas Hasil Belajar. Faktor guru
manajemen
perencanaan,
(2)
pengarahan,
selain
dan
(4)
tugas
gurunya
harus
adalah
pengorganisasian,
dan
mempunyai
tersebut
pengawasan.
untuk
sendiri
yang
berusaha
mendasar
memiliki
dalam
kompetensi
tinggi,
85
pendidikan
formal
peserta
sosok
guru
sehingga
didik
yang
berkompetensi,
(kompetensi
profesional.
dan
tidak
guru
Guru
yang
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
memegang peranan yang paling menentukan bagi
kompetensi sosial guru, (5) Mengetahui pengaruh
keberhasilan siswa.
kepemimpinan kepala sekolah terhadap peran
Peraturan Mendiknas Nomor 16 Tahun
kompetensi kepribadian guru, (6) Mengetahui
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
pengaruh
Kompetensi Guru disebutkan bahwa guru perlu
terhadap hasil belajar siswa, (7) Mengetahui
menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
pengaruh peran kompetensi profesional guru
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
terhadap hasil belajar, (8) Mengetahui pengaruh
diampu.
standar
peran kompetensi sosial guru terhadap hasil
tujuan
belajar siswa, (9) Mengetahui pengaruh peran
Guru
kompetensi,
perlu
memahami
kompetensi
dasar
dan
peran
pembelajaran dari mata pelajaran yang diampu.
kompetensi
Berdasarkan observasi terhadap guru-guru MTs
belajar
dan
kepemimpinan
SMPdi
Kabupaten
wilayah
Demak
Kecamatan
dapat
Bonang
dikatakan
bahwa
kompetensi pedagogik guru
kepribadian
siswa,
guru terhadap hasil
(10)
Mengetahui
pengaruh
kepala
Sekolah
memediasi
terhadap peran kompetensi paedagogik guru, (11)
beberapa guru kinerjanya masih rendah, hal ini
Mengetahui
terbukti
belum
sekolah memediasi terhadap peran kompetensi
mengumpulkan RPP meskipun tahun pelajaran
profesional guru, (12) Mengetahui pengaruh
sudah berjalan, (2) kurangnya kemauan guru
kepemimpinan
menciptakan pembelajaran yang variatif, (3)
terhadap peran kompetensi sosial guru, dan (13)
pencapaian hasil ujian nasional belum sesuai
Mengetahui
dengan target yang dicanangkan sekolah, (4)
sekolah memediasi terhadap peran kompetensi
masih diketemukan adanya siswa yang tidak lulus
kepribadian guru.
dari
(1)
banyak
yang
pengaruh
kepala
pengaruh
kepemimpinan
sekolah
kepala
memediasi
kepemimpinan
kepala
ujian akhir nasional yang disebabkan nilai mereka
tidak memenuhi standar kelulusan, (5) sebagian
METODE
besar guru belum membuat bank soal yang
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
Peran kompetensi guru dalam memediasi
pengaruh kepala Sekolah terhadap hasil belajar
siswa di Bonang Kabupaten Demak. Berdasarkan
pengelompokan tersebut, maka penelitian ini
termasuk penelitian penjelasan (explanatory
research) karena penelitian ini bermaksud
menjelaskan hubungan kausal antar variabel
melalui pengujian hipotesis. Populasi dalam
penelitian ini adalah para guru Sekolah Lanjutan
Pertama di wilayah Kecamatan Bonang
Kabupaten Demak tahun pelajaran 2013/2014
dengan jumlah populasi 200 Responden. Sampel
dalam penelitian ini dipilih menggunakan pola
dibuatnya sendiri, dan (6) masih ada guru yang
belum memiliki rasa tanggung jawab terhadap
tugasnya.
Adapun tujuan pada penelitian ini (1)
Mengetahui
sekolah
pengaruh
terhadap
Mengetahui
kepemimpinan
hasil
pengaruh
belajar
kepala
siswa,
kepemimpinan
(2)
kepala
sekolah terhadap peran kompetensi pedagogik
guru, (3) Mengetahui pengaruh kepemimpinan
kepala
sekolah
profesional
guru,
terhadap
(4)
peran
Mengetahui
kompetensi
pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah terhadap peran
86
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
proportionate Stratified random sampling. hasil sampel
yang digunakan sebesar 133 responden
Hal ini ditunjukkan secara statistik signifikan pada
level 5% (nilai thitung= 13,409 dan sig.0,000 lebih
kecil dari 0,05).
HASIL PENELITIAN
1.
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
Tabel 2. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
Terhadap hasil belajar siswa
Terhadap Kompetensi paedagogik
Pada hipotesis 1 (H1) dinyatakan bahwa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) .138
.212
.650 .517
1
KKS
.701
.052
.761 13.409 .000
a. Dependent Variable: KPG
Model
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah terbukti berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka
secara statistik signifikan pada level 5% (nilai
hipotesis
thitung=12,651; sig.0,000),
3.
terhadap kompetensi profesional guru
Pada hipotesis 3 (H3) dinyatakan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
signifikan terhadap kompetensi profesional guru.
yang
dirumuskan
level 5% (thitung12,219; sig.0,000).
signifikan terhadap hasil belajar siswa, diterima.
Tabel 3. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kompetensi profesional guru
Pada hipotesis 2 (H2) dinyatakan bahwa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) .256
.223
1.146 .254
1
KKS
.675
.055
.730 12.219 .000
a. Dependent Variable: KPrg
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
Model
signifikan terhadap kompetensi paedagogik guru.
pengujian
menunjukkan
bahwa
Hal ini ditunjukkan secara statistik signifikan pada
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
Terhadap Kompetensi paedagogik
menunjukkan
signifikan terhadap kompetensi profesional guru.
bahwa
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
pengujian
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka
Hasil
bahwa
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
Hasil
2.
dirumuskan
diterima.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) .176
.220
.800 .425
1
KKS
.689
.054
.742 12.651 .000
a. Dependent Variable: HBS
(H1)
yang
signifikan terhadap kompetensi paedagogik guru
Terhadap hasil belajar siswa
1
(H2)
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
Tabel 1. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
hipotesis
2
bahwa
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
signifikan terhadap kompetensi paedagogik guru.
87
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap
maka hipotesis 3 (H3) yang dirumuskan bahwa
kompetensi kepribadian guru, Hal ini
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
ditunjukkan secara statistik signifikan
signifikan terhadap kompetensi profesional guru,
pada level 5% (thitung=2,569; sig.0,011).
hipotesis diterima.
4.
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
Tabel
terhadap kompetensi sosial guru
berpengaruh
Pada hipotesis 4 (H4) dinyatakan bahwa
Kepemimpinan
positif
kepala
signifikan
sekolah
terhadap
kompetensi Kepribadian guru
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) 3.909
.259
15.102 .000
1
KKS
.165
.064
.219 2.569 .011
a. Dependent Variable: KKG
signifikan terhadap kompetensi sosial guru. Hasil
penelitian menyebutkan kepemimpinan kepala
sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap
kompetensi sosial guru. Hal ini ditunjukkan secara
statistik signifikan pada level 5% (thitung=11,851;
sig.0,000).
Tabel
5.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
kepemimpinan
4.
berpengaruh
positif
kepala
signifikan
maka hipotesis 5 (H5) yang dirumuskan bahwa
sekolah
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
terhadap
signifikan terhadap kompetensi kepribadian guru,
kompetensi sosial guru
diterima.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) .323
.225
1.437 .153
1
KKS
.660
.056
.719 11.851 .000
a. Dependent Variable: KSG
6.
Pengaruh Kompetensi paedagogik Terhadap
hasil belajar siswa
Pada hipotesis 6 (H6) dinyatakan bahwa
kompetensi paedagogik guruberpengaruh terhadap
hasil belejar siswa. Hasil pengujian menunjukkan
Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
bahwa kompetensi paedagogik guru berpengaruh
maka hipotesis 4 (H4) yang dirumuskan bahwa
terhadap hasil belejar siswa. Hal ini ditunjukkan
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif
secara statistik signifikan pada level 5% (nilai
signifikan
thitung= 13,409 dan sig.0,000 lebih kecil dari 0,05).
terhadap
kompetensi
sosial
guru,
diterima.
5.
Pengaruh Kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kompetensi Kepribadian guru. Pada
hipotesis 5 (H5) dinyatakan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah berpengaruh positif signifikan
terhadap kompetensi kepribadian guru. Hasil
penelitian menyebutkan kepemimpinan kepala
88
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
Tabel
6.
Pengaruh
Kompetensi
Pada hipotesis 8 (H8) dinyatakan bahwa
paedagogik
kompetensi
Terhadap hasil belajar siswa
berpengaruh terhadap hasil belejar siswa. Hal ini
ditunjukkan secara statistik signifikan pada level
5% (thitung11,409; sig.0,000).
Tabel
maka hipotesis 6 (H6) yang dirumuskan bahwa
Pengaruh Kompetensi professional guru
terhadap hasil belajar siswa
Pada hipotesis 7 (H7) dinyatakan bahwa
kompetensi
kepribadian
guru
berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa Hasil penelitian
menyebutkan
Kompetensi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) .138
.212
.650 .517
1
KPG
.531
.052
.761 11.409 .000
a. Dependent Variable: HBS
hasil belejar siswa diterima.
guru
8.
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
kompetensi paedagogik guruberpengaruh terhadap
profesional
berpengaruh
menunjukkan bahwa kompetensi paedagogik guru
Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
kompetensi
guru
terhadap hasil belajar siswa. Hasil pengujian
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) .138
.212
.650 .517
1
KPG
.601
.052
.761 13.409 .000
a. Dependent Variable: HBS
Model
7.
paedagogik
profesional
Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
guru
maka hipotesis 7 (H7) yang dirumuskan bahwa
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, Hal ini
kompetensi
ditunjukkan secara statistik signifikan pada level
terhadap hasil belajar siswa, hipotesis diterima.
kepribadian
guru
berpengaruh
5% (thitung=2,569; sig.0,000).
9.
Tabel
7.
Kompetensi
professional
hasil belajar siswa
guru
Pada hipotesis 9 (H9) dinyatakan bahwa
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
kompetensi sosial guru berpengaruh terhadap hasil
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) .138
.212
.650 .518
1
KPrg
.752
.052
.761 12.409 .000
a. Dependent Variable: HBS
Model
belejar siswa, Hasil
kompetensi
guru
5% (thitung=1,00; sig.0,319).
berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa, diterima.
8.
guru
tidak
menyebutkan
berpengaruh
ditunjukkan secara statistik signifikan pada level
maka hipotesis 9 (H9) yang dirumuskan bahwa
profesional
sosial
penelitian
signifikan terhadap hasil belejar siswa. Hal ini
Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
kompetensi
Pengaruh Kompetensi sosial guru terhadap
Pengaruh Kompetensi kepribadian guru
terhadap hasil belajar siswa
89
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
Tabel 9. Kompetensi sosial guru berpengaruh
tidak terjadi efek mediasi Kompetensi Paedagogik
terhadap hasil belajar siswa
Guru dalam pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap hasil belajar siswa.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant) 2.441
.494
4.937 .000
1
KSG
.108
.108
.087 1.000 .319
a. Dependent Variable: HBS
Model
11. Peran Kompetensi profesional guru dalam
memediasi pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap hasil belajar siswa
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui
koefisiensi jalur pengaruh kepemimpinan kepala
Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
sekolah terhadap hasil belajar melalui Kompetensi
maka hipotesis 8 (H8) yang dirumuskan bahwa
Professional Guru seperti tampak dalam gambar
kompetensi sosial guru berpengaruh terhadap hasil
berikut:
belajar siswa, ditolak.
Gambar 2. Efek mediasi kompetensi professional
10.
guru
Peran Kompetensi paedagogik guru dalam
memediasi pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui
β 1 : 0.689
koefisiensi jalur pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap hasil belajar melalui Kompetensi
KKS
KKS
paedagogik guru seperti tampak dalam gambar
berikut:
β 3 : 0.675
Gambar 1. Efek mediasi kompetensi paedagogik
KPrG
β 7 : 0.752
guru
β 1 : 0.689
Berdasarkan hasil penghitungan di atas
HBS
KKS
menunjukan pengaruh langsung lebih besar dari
pada pengaruh tidak langsung. Hal itu ditunjukan
β 2 : 0.701
KPG
lebih besar dari hasil koefisien β3 x β7 lebih kecil
β 6 : 0.531
dari koefisien β1 (0.675x0.752>0.689). artinya
tidak terjadi efek mediasi Kompetensi Professional
Guru dalam pengaruh kepemimpinan kepala
Berdasarkan hasil penghitungan di atas
menunjukan pengaruh langsung lebih besar dari
sekolah terhadap hasil belajar siswa.
pada pengaruh tidak langsung. Hal itu ditunjukan
12. Peran Kompetensi Kepribadian Guru dalam
lebih besar dari hasil koefisien β2 x β6 lebih kecil
memediasi pengaruh kepemimpinan kepala
dari koefisien β1 (0.701 x 0.531 > 0.689). artinya
sekolah terhadap hasil belajar siswa
90
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui
Gambar 4. Efek mediasi kompetensi sosial
guru
koefisiensi jalur pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap hasil belajar melalui Kompetensi
0.689
Kepribadian Guru seperti tampak dalam gambar
HBS
KKS
berikut:
Gambar 3. Efek mediasi kompetensi kepribadian
0.660
0.108
KSG
guru
β 1 : 0.689
Berdasarkan hasil penghitungan hasil
penelitian di atas menunjukan pengaruh
langsung lebih besar dari pada pengaruh
tidak langsung. Hal itu ditunjukan dari hasil
β4.β8
β1
lebih
kecil
dari
(0.660x0.108>0.689). artinya tidak terjadi
efek mediasi antara kepemimpinan kepala
sekolah memediasi kompetensi sosial guru
terhadap hasil belajar siswa.
HBS
KKS
KKG
β 5 : 0.219
β 6 : 0.531
Berdasarkan hasil penghitungan di atas
menunjukkan pengaruh langsung lebih besar dari
pada pengaruh tidak langsung. Hal itu ditunjukan
PENUTUP
lebih besar dari hasil koefisien β5 x β6 lebih kecil
dari koefisien β1 (0.219 x 0.531>0.689). artinya
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
tidak terjadi efek mediasi Kompetensi Kepribadian
kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru
Guru dalam pengaruh kepemimpinan kepala
dan hasil belajar siswa ada pengaruh positif yang
sekolah terhadap hasil belajar siswa.
signifikan.
Kepemimpinan
kepala
sekolah
dalam
memediasi kompetensi pedagogik, profesional,
memediasi pengaruh kepemimpinan kepala
kepribadian, dan sosial guru terhadap hasil belajar
sekolah terhadap hasil belajar siswa
siswa.
13. Peran
Kompetensi
Berdasarkan
hasil
Sosial
Guru
penelitian
diketahui
koefisiensi jalur pengaruh kepemimpinan kepala
Saran
sekolah terhadap hasil belajar melalui Kompetensi
Saran
Sosial Guru seperti tampak dalam gambar berikut:
penelitian ini adalah: 1) Kepala sekolah sebaiknya
yang
diberikan
terkait
dengan
hasil
mampu memberdayakan usulan-usulan positif
guru dan terus memotivasi serta memfasilitasi
berbagai hal yang dapat menjadi stimulus bagi
guru untuk meningkatkan kompetensi, 2) Guru
harus
91
terus
berupaya
meningkatkan
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
kompetensinya
melalui
seminar,
John A. Ross & Peter Gray (2006), School Leadership
workshop,
And Student Achievement: The Mediating Effects
pelatihan, dan studi lanjut.
Of Teacher Beliefs, canadian journal of education
DAFTAR PUSTAKA
VOLUME 29, 798-822
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2001). Manajemen
Amirullah, dan Hanafi, Rindyah. 2002. Pengantar
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian
Maruyama, H. (2010). Sosial Competence: A
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Learning Outcome of Policy and School Practice in
Cipta.
Education for Sustainable Development in
Cooper, David R. dan Emory, C. William. (1996).
Japan. International Journal of Educational
Metode Penelitian Bisnis. Jilid 1.Edisi ke 5.
Policies, Vol. 4 (2), 5–18.
Erlangga, Jakarta.
Mulyasa. 2009. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi
Dimyati, 2002, Operations Research, Sinar Baru
Guru, Remaja Rosda Karya.
Algensindo, Bandung.
Nawawi, Hadari, (2005), Manajemen Sumber Daya
Ferdinand, Augusty; 2002: Structural Equation
Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada
Modeling dalam Penelitian Manajemen,
University Press.
Penerbit BP Undip, Edisike 2.
Nuchiyah, Nunu (2007) Pengaruh Kepemimpinan
Ghozali, Imam dan Fuad (2005), Structural
Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru
Equation Modeling – Teori, Konsep dan.
Terhadap Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan
Aplikasi, Badan Penerbit Universitas
Dasar. Vol. V nomor 7. April 2007.
Diponegoro.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Hair et al., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth
Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River :
Standar Kualifikasi Akademik dan
New Jersy.
Kompetensi Guru.
Hamalik, Oemar, (2002), Psikoiogi Belajar
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Mengajar, Bandung: Sinar baru.
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi Dan
Standar Nasional Pendidikan.
Motivasi. Jakarta: PT BumiAksara.
Pusdiklat Depdiknas. 2003. Bahan Ajar
Husein Umar, 1999, “Metode Penelitian Untuk
Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:
Skripsi dan Tesis Bisnis”, Penerbit PT Raja
Pusdiklat Depdiknas.
Grafindo Persada, Jakarta.
Rochmawati dan Siti Rahayu Binasih (2009)
Indriyantoro, Nurdan B Supomo ; 2002 :
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan
Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Kepuasan Kerja terhadap Hasil Belajar di SMAN
Manajemen, Edisi kedua, BPFE UGM
Yogyakarta.
92
Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016)
Mojolaban. Jurnal Manajemen Bisnis Syariah
Sukardi.2005. Metodologi Penelitian Pendidikan
Kompetensi dan Praktiknya, Edisiketiga,
No.1 Th. III Januari 2009.
Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi Jilid
Penerbit PT Bumi Aksara Jakarta.
I. Yogyakarta : Aditya Media.
Thoha, Miftah. 2006. Kepemimpinan dalam
Sarwono.2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan
Manajemen. PT Raja Grafindo Persada.
Kualitatif. Yogyakarta.: Graha Ilmu.
Jakarta.
UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for
Business : A Skill-Building Approach, 3th ed.
danDosen.
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
New York, NY: John Wiley and Sons.
Pendidikan Nasional.
Solimun. (2002). Multivariate Analysis: Struktural
Wahjosumidjo.2002. Kepemimpinan dan Motivasi
Equation Modelling (SEM), .Lisrel dan Amos.
Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Malang. Penerbit Universitas Negeri
Winardi, J. 2002. Pemotivasian dalam Manajemen,
Semarang.
Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka.
Sugiyono. 2002. Statistik untuk Penelitian Bisnis.
Cetakan ke4, CV Alfabeta Bandung.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : Alfabeta.
93
Download