EM 5 (1) (2016) Educational Management http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk KOMPETENSI GURU DALAM MEMEDIASI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TARHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA DI WILAYAH KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK Khoiruman Soleh , Agus Wahyudin, S.Martono Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Abstrak ________________ ___________________________________________________________________ Sejarah Artikel: Diterima 20 Maret 2016 Disetujui 12 Mei 2016 Dipublikasikan 20 Juni 2016 Guru sebagai agen pembelajaran merupakan ujung tombak yang berada pada barisan terdepan dalam pendidikan formal sehingga tidak mengherankan jika guru dijadikan pihak yang paling bertanggung jawab terkait dengan kualitas pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi guru dalam memediasi pengaruh kepemimpinan kepala sekolah tarhadap hasil belajar siswa pada sekolah lanjutan pertama di wilayah Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Adapun sampel yang digunakan pada penelitian ini sebesar 133 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru dan hasil belajar siswa ada pengaruh positif yang signifikan hal ini berimplikasi pada perlunya peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru yang dapat dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai workshop, seminar dan untuk peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru, memberikan kesempatan guru untuk studi lanjut kejenjang yang lebih tinggi, melaksanakan studi banding ke sekolah yang dianggap mempunyai kompetensi yang lebih tinggi. ______________ Keywords: Tteacher competencies, leadership, learning outcomes ____________________ Abstract ___________________________________________________________________ Teachers as agents of learning is the spearhead in the vanguard in formal education so that it is not surprising if the teacher made the most responsible party is related to the quality of education. The purpose of this research is to know the role of teacher competence in mediate the influence of the leadership of the principal to student learning outcomes on the first secondary school in district Bonang, Demak Regency. As for the samples used in the study of 133 respondents. The results of this research show that the leadership of the principal, teacher competency and learning outcomes of the students there are significant positive influence this implies the necessity of the improvement of the leadership of the principal and the teacher competency that can be done with hosts workshops for the improvement of the leadership of the principal and the competence of the teacher, the teacher provides opportunities for further studies to higher level, carry out a comparative study to the schools that are considered to have higher competency. © 2016 UniversitasNegeri Semarang Alamatkorespondensi: KampusUnnesBendanNgisor, Semarang, 50233 E-mail: [email protected] p-ISSN 2252-7001 e-ISSN 2502-454X 82 Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) memperkenalkan PENDAHULUAN mengorganisasikan Pendidikan merupakan salah satu faktor pada lembaga sekolah harus meliputi seluruh suasana belajar dan proses pembelajaran agar komponen yang ada di dalamnya. Perubahan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi keagamaan, pengendalian kekuatan diri, dalam lembaga sekolah harus mengacu kepada spiritual kebijakan di atasnya. Kebijakan tersebut adalah kepribadian, kebijakan kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa satu penentu pengorganisasian keberhasilan yaitu sangat menentukan. Arah manajemen harus memiliki motivasi kerja yang baik. Tanpa adanya motivasi yang baik dari dalam tenaga kependidikan, lingkungan, sarana, fasilitas, diri individu, tentunya hasil yang diharapkan proses pembelajaran, dan hasil atau output. kurang Semua komponen tersebut harus bersinergi sesuai dan yang sebagai lembaga peserta dan didik mengembangkan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah hal-hal yang menyebabkan organisasi tersebut sebagai pemimpin, harus menjalankan peran tidak dapat berfungsi dengan baik sesuai yang konsepsi Sekolah berkepribadian intelektual Pengembangan ini hendaknya bertolak dari Dalam maksimal. pendidikan formal bertujuan membentuk manusia perubahan lingkungan yang terjadi di masyarakat. diharapkan. fungsi-fungsi Setiap orang yang menggerakkan fungsi organik siswa, kurikulum, bahan ajar, guru, kepala sekolah, zaman dari tersebut juga sangat ditentukan oleh pimpinan. lain serta berkontribusi dalam pencapaian tujuan. tuntutan (money), bahan manusia (SDM) menjadi faktor penggerak yang memiliki komponen-komponen yang berkaitan satu sama dengan (man), uang Pada konteks ini, kompetensi sumber daya tugas sebagai pendidik. Sekolah sebagai suatu adalah manusia (material), mesin (machine) dan metode (method). tujuan bagi Guru dalam rangka melaksanakan tersebut pengarahan baik jika didukung oleh fungsi-fungsi sekunder, dimaksudkan untuk dijadikan pedoman, arah, dan Komponen-komponen (organizing), Fungsi organik manajemen akan berjalan dengan 2005 tentang Guru danDosen. Undang-undang ini pendidikan kebijakan (actuating/directing), dan pengawasan (controlling). memberlakukan Undang-Undang No. 14 tahun penyelenggara dan fungsi tersebut adalah perencanaan (planning), pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah telah sistem makro ada fungsi-fungsi organik manajemen. Fungsi- dari pendidikan yang berkualitas, faktor pendidik salah manajemen manajemen mikro dalam tataran manajemen pasti dan negara (UU Nomor 20 Tahun 2003). Perwujudan menjadi struktur, sekolah. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan memiliki lembaga, sehingga lebih dapat memenuhi visi dan misi nasional. Secara terminologi, pendidikan adalah untuk suatu cara proses, dan sistem lembaga yang bersangkutan terpenting dalam rangka mewujudkan tujuan dirinya perubahan manajemen untuk membantu keberhasilan guru pengembangan dan peserta didiknya. Kepala sekolah harus kelembagaan, tercermin adanya upaya untuk 83 Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) mampu memberikan pengaruh-pengaruh yang dituntut memiliki kemampuan manajerial. dapat membangkitkan semangat guru untuk Kemampuan ini diperlukan agar dalam mengelola melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga sekolah terjalin suasana yang kondusif. Proses kinerja mereka menjadi lebih baik. berlangsungnya manajemen sekolah pada intinya Kepala sekolah harus mampu dan dapat adalah saat berlangsungnya pembelajaran, yaitu memberikan perubahan-perubahan dalam cara terjadinya interaksi antara siswa dengan guru yang berfikir, bersikap, serta bertingkah laku terhadap didukung oleh perangkat lain sebagai bagian dari yang dipimpinnya (guru dan stafnya). Kepala proses sekolah dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu adalah kelebihan pengetahuan dan pengalaman wajib menghasilkan membantu guru-guru agar berkembang menjadi kelembagaan, pemotivasian staf, dan penyebaran guru yang profesional.Kepala sekolah sebagai inovasi, pemimpin harus mampu memberikan petunjuk menghasilkan dan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, kemauan pengkoordinasian kegiatan, monitor, dan evaluasi. tenaga kependidikan, membuka pembelajaran. (1) Daya proses dukung kepemimpinan keputusan– dan (2) tersebut proses keputusan manajemen aturan–aturan yang penyelenggaraan, komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Keberhasilan Kemampuan yang harus diwujudkan kepala ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah sekolah sebagai pemimpin dapat dianalisis dari dalam mengelola kepribadian, pengetahuan terhadap kependidikan, tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil salah keputusan, berpengaruh dalam meningkatkan Hasil Belajar. Dilihat dan dari kemampuan organisasi berkomunikasi. pendidikan secara satu Kepala pendidikan yang sekolah penyelenggaraan fungsional. administrasi melaksanakan fungsinya, sekolah sangat tenaga kependidikan komponen keseluruhan, kepala sekolah merupakan pejabat Dalam di pendidikan bertanggung kegiatan sekolah, yang yang jawab atas pendidikan, pembinaan tenaga kepala sekolah memiliki tugas (1) merencanakan, kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta menyusun, pemeliharaan sarana dan prasarana. membimbing, dan mengawasi kegiatan administrasi pendidikan sesuai dengan kebijaksanaan yang mengintegrasikan kegiatan dari telah dan (2) usaha kepala sekolah untuk mempengaruhi, mengkoordinasikan mendorong, membimbing, mengarahkan, dan di menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa, lingkungan sekolah, (3) menjalin hubungan dan dan masyarakat dalam mencapai tujuan dan misi kerja sama dengan orang tua siswa, lembaga yang telah ditetapkan. Peran kepala sekolah pemerintahan, sebagai melaporkan unit-unit ditetapkan, Kepemimpinan kepala sekolah merupakan serta hasil-hasil kerja yang masyarakat, pelaksanaan ada dan (4) pemimpin ditekankan pada kegiatan kemampuannya untuk mendayagunakan sumber administrasi di sekolah kepada atasan. Melihat daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan tugas yang begitu banyak, seorang kepala sekolah yang 84 ditetapkan sekolah. Memasuki era Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) desentralisasi dan otonomi daerah, kepala sekolah yang strategis dalam membimbing, mengarahkan, harus bertindak sebagai manajer dan pemimpin dan mendidik siswa dalam proses pembelajaran. yang efektif. Sebagai manajer, kepala sekolah Guru sebagai agen pembelajaran merupakan harus mampu mengatur agar semua potensi ujung tombak yang berada pada barisan terdepan sekolah dapat berfungsi secara optimal. Hal ini dalam dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu mengherankan jika guru dijadikan pihak yang melakukan fungsi-fungsi manajemen dengan baik. paling bertanggung jawab terkait dengan kualitas Fungsi (1) pendidikan. Sebagai agen pembelajaran guru (3) berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan Guru nasional (UU No.14 Tahun 2005), guru dituntut membimbing, memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi mengarahkan, dan teladan yang baik bagi peserta pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi didik. Guru dengan tugas serta tanggung jawab profesional dan kompetensi sosial. Guru tidak yang di embannya harus mampu menunjukkan hanya menguasai materi pelajaran (kompetensi kinerja yang baik demi tercapainya pendidikan professional), tetapi harus mampu mengelola yang bermutu. Keberhasilan kinerja akan tampak pembelajaran apabila terdapat motivasi dari kepala sekolah serta pedagogik), memiliki kepribadian yang mantap, lingkungan sekitar yang mendukung. Oleh karena berakhlak mulia, arif, berwibawa dan menjadi itu, berusaha teladan peserta didik (kompetensi kepribadian), meningkatkan kualitas kerjanya, kepala sekolah serta mampu berkomunikasi secara efektif dan juga mengupayakan efisien dengan peserta didik (kompetensi sosial). pemberdayaan para guru agar memiliki kinerja Empat kompetensi tersebut harus terintegrasi yang baik dan profesional dalam menjalankan dalam tugasnya. Seorang guru yang baik adalah guru profesional yang dimaksud adalah guru yang yang mampu mewujudkan suasana pembelajaran berkualitas, yang menyenangkan dan membuat peserta didik dikehendaki untuk mendatangkan belajar serta merasa nyaman. Guru yang berkepribadian tinggi mampu mempengaruhi proses belajar mengajar adalah guru yang mampu menjadi teladan bagi siswa yang nantinya akan menghasilkan prastasi pesera didiknya. Guru memiliki peran yang sangat belajar siswa yang baik. Guru profesional adalah penting mewujudkan orang yang memiliki kemampuan dan keahlian akuntabilitas penyelenggaraan dan pemberian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia layanan pendidikan yang bermutu. Tanpa guru mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai yang upaya guru dengan kemampuan maksimal. Kualitas peningkatan mutu pendidikan tidak akan dapat suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari dicapai secara maksimal. Guru memiliki peran peningkatan kualitas Hasil Belajar. Faktor guru manajemen perencanaan, (2) pengarahan, selain dan (4) tugas gurunya harus adalah pengorganisasian, dan mempunyai tersebut pengawasan. untuk sendiri yang berusaha mendasar memiliki dalam kompetensi tinggi, 85 pendidikan formal peserta sosok guru sehingga didik yang berkompetensi, (kompetensi profesional. dan tidak guru Guru yang Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) memegang peranan yang paling menentukan bagi kompetensi sosial guru, (5) Mengetahui pengaruh keberhasilan siswa. kepemimpinan kepala sekolah terhadap peran Peraturan Mendiknas Nomor 16 Tahun kompetensi kepribadian guru, (6) Mengetahui 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan pengaruh Kompetensi Guru disebutkan bahwa guru perlu terhadap hasil belajar siswa, (7) Mengetahui menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir pengaruh peran kompetensi profesional guru keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang terhadap hasil belajar, (8) Mengetahui pengaruh diampu. standar peran kompetensi sosial guru terhadap hasil tujuan belajar siswa, (9) Mengetahui pengaruh peran Guru kompetensi, perlu memahami kompetensi dasar dan peran pembelajaran dari mata pelajaran yang diampu. kompetensi Berdasarkan observasi terhadap guru-guru MTs belajar dan kepemimpinan SMPdi Kabupaten wilayah Demak Kecamatan dapat Bonang dikatakan bahwa kompetensi pedagogik guru kepribadian siswa, guru terhadap hasil (10) Mengetahui pengaruh kepala Sekolah memediasi terhadap peran kompetensi paedagogik guru, (11) beberapa guru kinerjanya masih rendah, hal ini Mengetahui terbukti belum sekolah memediasi terhadap peran kompetensi mengumpulkan RPP meskipun tahun pelajaran profesional guru, (12) Mengetahui pengaruh sudah berjalan, (2) kurangnya kemauan guru kepemimpinan menciptakan pembelajaran yang variatif, (3) terhadap peran kompetensi sosial guru, dan (13) pencapaian hasil ujian nasional belum sesuai Mengetahui dengan target yang dicanangkan sekolah, (4) sekolah memediasi terhadap peran kompetensi masih diketemukan adanya siswa yang tidak lulus kepribadian guru. dari (1) banyak yang pengaruh kepala pengaruh kepemimpinan sekolah kepala memediasi kepemimpinan kepala ujian akhir nasional yang disebabkan nilai mereka tidak memenuhi standar kelulusan, (5) sebagian METODE besar guru belum membuat bank soal yang Penelitian ini bertujuan untuk menguji Peran kompetensi guru dalam memediasi pengaruh kepala Sekolah terhadap hasil belajar siswa di Bonang Kabupaten Demak. Berdasarkan pengelompokan tersebut, maka penelitian ini termasuk penelitian penjelasan (explanatory research) karena penelitian ini bermaksud menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah para guru Sekolah Lanjutan Pertama di wilayah Kecamatan Bonang Kabupaten Demak tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah populasi 200 Responden. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan pola dibuatnya sendiri, dan (6) masih ada guru yang belum memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugasnya. Adapun tujuan pada penelitian ini (1) Mengetahui sekolah pengaruh terhadap Mengetahui kepemimpinan hasil pengaruh belajar kepala siswa, kepemimpinan (2) kepala sekolah terhadap peran kompetensi pedagogik guru, (3) Mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah profesional guru, terhadap (4) peran Mengetahui kompetensi pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap peran 86 Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) proportionate Stratified random sampling. hasil sampel yang digunakan sebesar 133 responden Hal ini ditunjukkan secara statistik signifikan pada level 5% (nilai thitung= 13,409 dan sig.0,000 lebih kecil dari 0,05). HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah Tabel 2. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah Terhadap hasil belajar siswa Terhadap Kompetensi paedagogik Pada hipotesis 1 (H1) dinyatakan bahwa Coefficientsa Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) .138 .212 .650 .517 1 KKS .701 .052 .761 13.409 .000 a. Dependent Variable: KPG Model kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah terbukti berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka secara statistik signifikan pada level 5% (nilai hipotesis thitung=12,651; sig.0,000), 3. terhadap kompetensi profesional guru Pada hipotesis 3 (H3) dinyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi profesional guru. yang dirumuskan level 5% (thitung12,219; sig.0,000). signifikan terhadap hasil belajar siswa, diterima. Tabel 3. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru Pada hipotesis 2 (H2) dinyatakan bahwa Coefficientsa Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) .256 .223 1.146 .254 1 KKS .675 .055 .730 12.219 .000 a. Dependent Variable: KPrg kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif Model signifikan terhadap kompetensi paedagogik guru. pengujian menunjukkan bahwa Hal ini ditunjukkan secara statistik signifikan pada kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif Terhadap Kompetensi paedagogik menunjukkan signifikan terhadap kompetensi profesional guru. bahwa Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah pengujian kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka Hasil bahwa Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah Hasil 2. dirumuskan diterima. Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) .176 .220 .800 .425 1 KKS .689 .054 .742 12.651 .000 a. Dependent Variable: HBS (H1) yang signifikan terhadap kompetensi paedagogik guru Terhadap hasil belajar siswa 1 (H2) kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif Tabel 1. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah hipotesis 2 bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi paedagogik guru. 87 Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) Berdasarkan hasil pengujian tersebut, sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap maka hipotesis 3 (H3) yang dirumuskan bahwa kompetensi kepribadian guru, Hal ini kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif ditunjukkan secara statistik signifikan signifikan terhadap kompetensi profesional guru, pada level 5% (thitung=2,569; sig.0,011). hipotesis diterima. 4. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah Tabel terhadap kompetensi sosial guru berpengaruh Pada hipotesis 4 (H4) dinyatakan bahwa Kepemimpinan positif kepala signifikan sekolah terhadap kompetensi Kepribadian guru kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) 3.909 .259 15.102 .000 1 KKS .165 .064 .219 2.569 .011 a. Dependent Variable: KKG signifikan terhadap kompetensi sosial guru. Hasil penelitian menyebutkan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi sosial guru. Hal ini ditunjukkan secara statistik signifikan pada level 5% (thitung=11,851; sig.0,000). Tabel 5. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, kepemimpinan 4. berpengaruh positif kepala signifikan maka hipotesis 5 (H5) yang dirumuskan bahwa sekolah kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap signifikan terhadap kompetensi kepribadian guru, kompetensi sosial guru diterima. Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) .323 .225 1.437 .153 1 KKS .660 .056 .719 11.851 .000 a. Dependent Variable: KSG 6. Pengaruh Kompetensi paedagogik Terhadap hasil belajar siswa Pada hipotesis 6 (H6) dinyatakan bahwa kompetensi paedagogik guruberpengaruh terhadap hasil belejar siswa. Hasil pengujian menunjukkan Berdasarkan hasil pengujian tersebut, bahwa kompetensi paedagogik guru berpengaruh maka hipotesis 4 (H4) yang dirumuskan bahwa terhadap hasil belejar siswa. Hal ini ditunjukkan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif secara statistik signifikan pada level 5% (nilai signifikan thitung= 13,409 dan sig.0,000 lebih kecil dari 0,05). terhadap kompetensi sosial guru, diterima. 5. Pengaruh Kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi Kepribadian guru. Pada hipotesis 5 (H5) dinyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi kepribadian guru. Hasil penelitian menyebutkan kepemimpinan kepala 88 Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) Tabel 6. Pengaruh Kompetensi Pada hipotesis 8 (H8) dinyatakan bahwa paedagogik kompetensi Terhadap hasil belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belejar siswa. Hal ini ditunjukkan secara statistik signifikan pada level 5% (thitung11,409; sig.0,000). Tabel maka hipotesis 6 (H6) yang dirumuskan bahwa Pengaruh Kompetensi professional guru terhadap hasil belajar siswa Pada hipotesis 7 (H7) dinyatakan bahwa kompetensi kepribadian guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Hasil penelitian menyebutkan Kompetensi Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) .138 .212 .650 .517 1 KPG .531 .052 .761 11.409 .000 a. Dependent Variable: HBS hasil belejar siswa diterima. guru 8. berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kompetensi paedagogik guruberpengaruh terhadap profesional berpengaruh menunjukkan bahwa kompetensi paedagogik guru Berdasarkan hasil pengujian tersebut, kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa. Hasil pengujian Coefficientsa Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) .138 .212 .650 .517 1 KPG .601 .052 .761 13.409 .000 a. Dependent Variable: HBS Model 7. paedagogik profesional Berdasarkan hasil pengujian tersebut, guru maka hipotesis 7 (H7) yang dirumuskan bahwa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, Hal ini kompetensi ditunjukkan secara statistik signifikan pada level terhadap hasil belajar siswa, hipotesis diterima. kepribadian guru berpengaruh 5% (thitung=2,569; sig.0,000). 9. Tabel 7. Kompetensi professional hasil belajar siswa guru Pada hipotesis 9 (H9) dinyatakan bahwa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kompetensi sosial guru berpengaruh terhadap hasil Coefficientsa Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) .138 .212 .650 .518 1 KPrg .752 .052 .761 12.409 .000 a. Dependent Variable: HBS Model belejar siswa, Hasil kompetensi guru 5% (thitung=1,00; sig.0,319). berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, diterima. 8. guru tidak menyebutkan berpengaruh ditunjukkan secara statistik signifikan pada level maka hipotesis 9 (H9) yang dirumuskan bahwa profesional sosial penelitian signifikan terhadap hasil belejar siswa. Hal ini Berdasarkan hasil pengujian tersebut, kompetensi Pengaruh Kompetensi sosial guru terhadap Pengaruh Kompetensi kepribadian guru terhadap hasil belajar siswa 89 Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) Tabel 9. Kompetensi sosial guru berpengaruh tidak terjadi efek mediasi Kompetensi Paedagogik terhadap hasil belajar siswa Guru dalam pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap hasil belajar siswa. Coefficientsa Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) 2.441 .494 4.937 .000 1 KSG .108 .108 .087 1.000 .319 a. Dependent Variable: HBS Model 11. Peran Kompetensi profesional guru dalam memediasi pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap hasil belajar siswa Berdasarkan hasil penelitian diketahui koefisiensi jalur pengaruh kepemimpinan kepala Berdasarkan hasil pengujian tersebut, sekolah terhadap hasil belajar melalui Kompetensi maka hipotesis 8 (H8) yang dirumuskan bahwa Professional Guru seperti tampak dalam gambar kompetensi sosial guru berpengaruh terhadap hasil berikut: belajar siswa, ditolak. Gambar 2. Efek mediasi kompetensi professional 10. guru Peran Kompetensi paedagogik guru dalam memediasi pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui β 1 : 0.689 koefisiensi jalur pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap hasil belajar melalui Kompetensi KKS KKS paedagogik guru seperti tampak dalam gambar berikut: β 3 : 0.675 Gambar 1. Efek mediasi kompetensi paedagogik KPrG β 7 : 0.752 guru β 1 : 0.689 Berdasarkan hasil penghitungan di atas HBS KKS menunjukan pengaruh langsung lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung. Hal itu ditunjukan β 2 : 0.701 KPG lebih besar dari hasil koefisien β3 x β7 lebih kecil β 6 : 0.531 dari koefisien β1 (0.675x0.752>0.689). artinya tidak terjadi efek mediasi Kompetensi Professional Guru dalam pengaruh kepemimpinan kepala Berdasarkan hasil penghitungan di atas menunjukan pengaruh langsung lebih besar dari sekolah terhadap hasil belajar siswa. pada pengaruh tidak langsung. Hal itu ditunjukan 12. Peran Kompetensi Kepribadian Guru dalam lebih besar dari hasil koefisien β2 x β6 lebih kecil memediasi pengaruh kepemimpinan kepala dari koefisien β1 (0.701 x 0.531 > 0.689). artinya sekolah terhadap hasil belajar siswa 90 Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) Berdasarkan hasil penelitian diketahui Gambar 4. Efek mediasi kompetensi sosial guru koefisiensi jalur pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap hasil belajar melalui Kompetensi 0.689 Kepribadian Guru seperti tampak dalam gambar HBS KKS berikut: Gambar 3. Efek mediasi kompetensi kepribadian 0.660 0.108 KSG guru β 1 : 0.689 Berdasarkan hasil penghitungan hasil penelitian di atas menunjukan pengaruh langsung lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung. Hal itu ditunjukan dari hasil β4.β8 β1 lebih kecil dari (0.660x0.108>0.689). artinya tidak terjadi efek mediasi antara kepemimpinan kepala sekolah memediasi kompetensi sosial guru terhadap hasil belajar siswa. HBS KKS KKG β 5 : 0.219 β 6 : 0.531 Berdasarkan hasil penghitungan di atas menunjukkan pengaruh langsung lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung. Hal itu ditunjukan PENUTUP lebih besar dari hasil koefisien β5 x β6 lebih kecil dari koefisien β1 (0.219 x 0.531>0.689). artinya Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terjadi efek mediasi Kompetensi Kepribadian kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru Guru dalam pengaruh kepemimpinan kepala dan hasil belajar siswa ada pengaruh positif yang sekolah terhadap hasil belajar siswa. signifikan. Kepemimpinan kepala sekolah dalam memediasi kompetensi pedagogik, profesional, memediasi pengaruh kepemimpinan kepala kepribadian, dan sosial guru terhadap hasil belajar sekolah terhadap hasil belajar siswa siswa. 13. Peran Kompetensi Berdasarkan hasil Sosial Guru penelitian diketahui koefisiensi jalur pengaruh kepemimpinan kepala Saran sekolah terhadap hasil belajar melalui Kompetensi Saran Sosial Guru seperti tampak dalam gambar berikut: penelitian ini adalah: 1) Kepala sekolah sebaiknya yang diberikan terkait dengan hasil mampu memberdayakan usulan-usulan positif guru dan terus memotivasi serta memfasilitasi berbagai hal yang dapat menjadi stimulus bagi guru untuk meningkatkan kompetensi, 2) Guru harus 91 terus berupaya meningkatkan Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) kompetensinya melalui seminar, John A. Ross & Peter Gray (2006), School Leadership workshop, And Student Achievement: The Mediating Effects pelatihan, dan studi lanjut. Of Teacher Beliefs, canadian journal of education DAFTAR PUSTAKA VOLUME 29, 798-822 Mangkunegara, Anwar Prabu. (2001). Manajemen Amirullah, dan Hanafi, Rindyah. 2002. Pengantar Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Maruyama, H. (2010). Sosial Competence: A Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Learning Outcome of Policy and School Practice in Cipta. Education for Sustainable Development in Cooper, David R. dan Emory, C. William. (1996). Japan. International Journal of Educational Metode Penelitian Bisnis. Jilid 1.Edisi ke 5. Policies, Vol. 4 (2), 5–18. Erlangga, Jakarta. Mulyasa. 2009. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Dimyati, 2002, Operations Research, Sinar Baru Guru, Remaja Rosda Karya. Algensindo, Bandung. Nawawi, Hadari, (2005), Manajemen Sumber Daya Ferdinand, Augusty; 2002: Structural Equation Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada Modeling dalam Penelitian Manajemen, University Press. Penerbit BP Undip, Edisike 2. Nuchiyah, Nunu (2007) Pengaruh Kepemimpinan Ghozali, Imam dan Fuad (2005), Structural Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Equation Modeling – Teori, Konsep dan. Terhadap Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Aplikasi, Badan Penerbit Universitas Dasar. Vol. V nomor 7. April 2007. Diponegoro. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Hair et al., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : Standar Kualifikasi Akademik dan New Jersy. Kompetensi Guru. Hamalik, Oemar, (2002), Psikoiogi Belajar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Mengajar, Bandung: Sinar baru. Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi Dan Standar Nasional Pendidikan. Motivasi. Jakarta: PT BumiAksara. Pusdiklat Depdiknas. 2003. Bahan Ajar Husein Umar, 1999, “Metode Penelitian Untuk Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Skripsi dan Tesis Bisnis”, Penerbit PT Raja Pusdiklat Depdiknas. Grafindo Persada, Jakarta. Rochmawati dan Siti Rahayu Binasih (2009) Indriyantoro, Nurdan B Supomo ; 2002 : Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Kepuasan Kerja terhadap Hasil Belajar di SMAN Manajemen, Edisi kedua, BPFE UGM Yogyakarta. 92 Khoiruman Soleh, dkk. / Educational Management 5 (1) (2016) Mojolaban. Jurnal Manajemen Bisnis Syariah Sukardi.2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Edisiketiga, No.1 Th. III Januari 2009. Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi Jilid Penerbit PT Bumi Aksara Jakarta. I. Yogyakarta : Aditya Media. Thoha, Miftah. 2006. Kepemimpinan dalam Sarwono.2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Manajemen. PT Raja Grafindo Persada. Kualitatif. Yogyakarta.: Graha Ilmu. Jakarta. UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business : A Skill-Building Approach, 3th ed. danDosen. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem New York, NY: John Wiley and Sons. Pendidikan Nasional. Solimun. (2002). Multivariate Analysis: Struktural Wahjosumidjo.2002. Kepemimpinan dan Motivasi Equation Modelling (SEM), .Lisrel dan Amos. Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Malang. Penerbit Universitas Negeri Winardi, J. 2002. Pemotivasian dalam Manajemen, Semarang. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka. Sugiyono. 2002. Statistik untuk Penelitian Bisnis. Cetakan ke4, CV Alfabeta Bandung. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. 93