BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjurian adalah proses penilaian yang bertujuan untuk memberikan nilai terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, penjurian dapat berupa proses, cara, perbuatan menilai dan memutuskan (dalam perlombaan, pertandingan, dan sebagainya). Hasil dari penjurian adalah pemenang yang merupakan objek yang memperoleh nilai tertinggi dalam proses penilaian. Proses penjurian bisa dilakukan pada berbagai kegiatan, misalnya perlombaan musik, perlombaan menari, rekrutmen karyawan, rekrutmen pemain sepak bola, dan lain sebagainya. Setiap kegiatan akan menggunakan kriteria penilaian yang berbeda sesuai dengan keputusan tim penilai atau juri dari kegiatan tersebut. Pada era sekarang meskipun perkembangan teknologi semakin pesat namun proses penjurian masih banyak yang menggunakan cara manual. Hal ini tentu akan menyulitkan tim penilai apabila kegiatan yang dinilainya memiliki kriteria penilaian yang banyak. Terkadang juga penjurian secara manual akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam menentukan keputusan, sebab tentu tim juri harus berpikir secara matang untuk mempertimbangkan setiap nilai dari alternatif yang ada. Di samping itu, penjurian yang secara penuh dilakukan dengan cara manual tentu akan memperoleh hasil keputusan yang kurang baik, karena tidak menutup kemungkinan faktor human error pasti bisa saja terjadi. Apalagi bila proses penjurian dilakukan untuk jumlah peserta dan kriteria yang banyak tentu dalam menentukan hasil akan membutuhkan waktu yang lama dan membingungkan karena kemampuan komputasi manusia tidaklah secanggih komputer. Efisiensi dan efektivitas biaya juga merupakan kendala apabila sistem penjurian dilakukan penuh dengan cara manual. Selain beberapa kekurangan tersebut, hal yang tidak kalah penting yang jarang ditemukan pada penjurian dengan cara manual adalah proses penyimpanan dan pengolahan data yang terstruktur. Sistem pendukung keputusan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi informasi dari data yang telah diolah dengan relevan 1 2 dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat (Indrawati, dkk., 2011). Dengan adanya sistem pendukung keputusan, proses penentuan keputusan bisa dilakukan dengan lebih mudah. Banyak metode yang bisa digunakan dalam merancang suatu sistem pendukung keputusan seperti AHP (Analytical Hierarchy Process), SAW (Simple Additive Weighting), Fuzzy dan lain sebagainya (Maulana, 2012). Dari beberapa metode tersebut, metode SAW merupakan metode yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Metode ini juga merupakan metode yang paling mudah untuk diaplikasikan, karena mempunyai algoritma yang tidak terlalu rumit (Oktaputra dan Noersasongko, 2014). Selain itu, pada penelitian Pratama, dkk (2014) yang membahas tentang SPK pemberian kredit kendaraan bermotor pada Pratama Finance dengan metode SAW, menyebutkan bahwa hasil akurasi perbandingan sistem Pratama Finance dengan sistem pendukung keputusan pemberian kredit menggunakan metode SAW didapatkan tingkat akurasi sebesar 77,7%. Akurasi metode SAW ini dianggap layak untuk digunakan karena pada penelitian Dimas F. Putranto yang membahas tentang Implementasi Sistem Perekomendasian Penerima Beasiswa dengan Analytical Hierarchy Process menyimpulkan bahwa dengan akurasi metode AHP yang lebih kecil yaitu sebesar 64% dianggap cukup layak untuk digunakan sebagai sistem pendukung keputusan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode SAW juga pantas untuk diterapkan dalam sebuah sistem pendukung keputusan. Dari permasalah yang dijelaskan di atas, maka penulis akan membuat sebuah sistem yang akan berguna dalam proses penjurian. Sistem yang akan dibangun adalah sebuah sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan saran keputusan pemenang terhadap tim juri. Sistem akan dibangun dengan menggunakan metode SAW, dimana kriteria yang akan digunakan sebagai parameter penilaian akan dinamis sesuai dengan jenis kegiatan yang akan dinilai. Sistem ini dibangun agar bisa digunakan dalam segala jenis kegiatan yang menggunakan proses penjurian. Diharapkan dengan sistem ini, proses penjurian bisa berjalan dengan lebih mudah meskipun kriteria yang digunakan dalam penilaian tergolong banyak. Sistem akan dibangun dengan berbasis web agar lebih mudah untuk digunakan oleh banyak orang karena pengaksesan sistem bisa dilakukan dengan hanya menggunakan koneksi internet. 3 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menerapkan metode SAW dalam sistem pendukung keputusan pada setiap kegiatan yang menggunakan proses penjurian? 2. Bagaimana menerapkan metode SAW dalam sistem pendukung keputusan dengan kriteria penilaian yang dinamis? 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan uraian permasalah diatas, penulis membatasi masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: 1. Sistem yang dibangun berbasis WEB. 2. Untuk menggunakan sistem, user harus terdaftar sebagai member. 3. Dalam proses penjurian satu kegiatan, nilai yang digunakan atau diinputkan ke sistem diambil dari satu juri atau merupakan nilai akumulasi dari seluruh tim juri. 4. Nilai peserta yang diinputkan ke dalam sistem adalah nilai crisp. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Menerapkan metode SAW dalam membangun sebuah sistem pendukung keputusan yang berguna bagi kegiatan yang memerlukan proses penjurian. 2. Membangun sebuah sistem pendukung keputusan dengan permasalahan dan kriteria penilaian yang dinamis. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari perancangan sistem pendukung keputusan ini adalah terbantunya proses pengambilan keputusan dalam suatu kegiatan yang memerlukan proses penjurian. 1.6. Metodologi Penulisan Adapun metode penulisan yang digunakan yaitu metode kepustakaan dan studi literatur. Dimana materi yang penulis dapatkan berasal dari buku dan internet.