PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK

advertisement
PT PUDJIADI AND SONS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(MATA UANG INDONESIA)
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.............…….……………….……………..…………….………… 1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian....................……………………………………………… 4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian...............................………………………………….…………
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian..............……………………………………………………......................
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian..............………………………………........................... 8-62
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
2d,2e,5,32
Investasi jangka pendek
2e,6,32
Pihak ketiga
Pihak berelasi
2f,9a
Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar Rp699.758.828
pada tahun 2012
2e,7,10,18b,32
Piutang lain-lain
2e,32
Pihak ketiga
Pihak berelasi
2f,9b
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar Rp817.318.652
pada tahun 2012
2g,8,10,11
Uang muka dan beban dibayar di muka
2h
36.157.188.460
75.111.485.778
10.000.354.381
19.800.000
12.014.056.124
60.500.000
22.465.682.189
19.726.387.199
2.278.018.086
11.089.463
1.549.996.088
11.089.463
12.308.461.993
2.487.501.888
11.397.198.483
2.898.819.169
85.728.096.460
122.769.532.304
247.228.545.709
212.051.220.560
5.626.700.075
4.310.091.871
7.072.103.734
862.924.338
4.750.428.371
5.705.565.317
4.043.353.541
5.916.341.849
862.924.338
2.244.326.735
Jumlah Aset Tidak Lancar
269.850.794.098
230.823.732.340
JUMLAH ASET
355.578.890.557
353.593.264.644
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp166.623.528.860
pada Maret 2013 dan Rp163.116.079.540 2i,2l,8,10,11
pada tahun 2012
18a,18b
Properti investasi - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp682.159.455 pada Maret 2013 dan
Rp603.294.213 pada tahun 2012
2j,2l,8,10,11
Investasi pada Entitas Asosiasi
2k,12
Aset pajak tangguhan
2r,16d
Beban tangguhan - hak atas tanah
Aset tidak lancar lainnya
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban masih harus dibayar
Utang pajak
Pendapatan diterima di muka
Penyisihan untuk penggantian perabot
dan peralatan hotel
Utang dividen
Pihak ketiga
Bagian utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun
2e,13,32
2e,14,32
6.627.733.399
7.530.934.890
2f,9c
2e,15,32
16a
17
8.901.957.378
2.179.311.867
7.303.052.282
5.981.845.357
10.596.909.702
4.041.325.896
1.096.175.253
7.237.193.938
6.641.349.198
18.959.633.069
2m
1.227.439.054
805.702.546
267.989.020
269.016.020
16.325.000.000
15.400.000.000
59.411.238.059
61.981.330.810
2r,16d
2n,19
490.060.664
26.756.313.405
11.692.277
26.650.436.486
2e,18,32
31.882.410.150
36.707.410.150
59.128.784.219
63.369.538.913
118.540.022.278
125.350.869.723
20
21
77.835.463.000
48.799.165.625
77.835.463.000
48.799.165.625
2c,4
(40.480.159.767)
(40.480.159.767)
2e,18,32
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
Modal saham - nilai nominal Rp100 per
saham pada tahun 2013 dan Rp100
per saham pada tahun 2012
Modal dasar - 2.480.000.000 saham pada
tahun 2013 dan 2.480.000.000 saham
pada tahun 2012
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- 778.354.630 saham pada tahun 2013
dan 778.354.630 saham pada
tahun 2012
Tambahan modal disetor
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
1.400.000.000
97.840.234.835
1.400.000.000
90.663.446.832
185.394.703.693
51.644.164.587
178.217.915.690
50.024.479.231
Jumlah Ekuitas
237.038.868.280
228.242.394.921
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
355.578.890.557
353.593.264.644
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali
2b,29
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENDAPATAN DEPARTEMENTAL
Kamar
Makanan dan minuman
Departemental lainnya
31 MARET 2013
31 MARET 2012
2o
29.304.989.648
18.110.057.547
2.602.245.188
31.396.591.281
19.576.394.568
2.430.199.135
50.017.292.383
53.403.184.984
1.992.603.816
5.732.812.151
291.248.389
2.289.552.445
6.143.169.135
192.233.200
8.016.664.356
7.461.801.158
1.091.536.478
8.624.954.780
6.808.914.280
1.391.109.009
Jumlah Beban Departemental
16.570.001.992
16.824.978.069
LABA KOTOR
33.447.290.391
36.578.206.915
8.041.733.036
4.621.826.489
1.102.369.846
1.493.353.262
7.848.875.845
4.661.328.871
1.217.406.670
1.677.169.375
Jumlah Beban Usaha
15.259.282.633
15.404.780.761
LABA USAHA
18.188.007.758
21.173.426.154
(2.065.669.574)
(1.609.212.115)
(305.392.341)
(358.629.708)
(225.781.064)
(78.865.242)
(36.098.599)
(313.481.703)
(2.246.638.756)
(1.888.039.041)
(320.281.029)
(337.369.731)
(149.205.536)
(70.583.222)
(55.026.879)
(703.749.076)
Jumlah Pendapatan Departemental
BEBAN DEPARTEMENTAL
Beban pokok penjualan
Kamar
Makanan dan minuman
Departemental lainnya
2o
Jumlah beban pokok penjualan
Gaji dan tunjangan lainnya
Lain-lain
BEBAN USAHA
Peralatan, pemeliharan, dan energi
Gaji dan tunjangan lainnya
Pemasaran
Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penyusutan aset tetap
Beban bunga
Beban sewa
Pajak bumi dan bangunan
Beban asuransi
Penyusutan properti investasi
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Lain-lain- bersih
2o
23
24
25
2o
10
18a,18b
11
2p
Jumlah Beban Lain-Lain - Bersih
(4.993.130.346)
(5.841.476.492)
LABA SEBELUM BEBAN JASA MANAJEMEN,
INSENTIF, DAN PEMASARAN
13.194.877.412
15.331.949.662
Beban Jasa Manajemen, Insentif, dan
Pemasaran
28
LABA SEBELUM PENGHASILAN (BEBAN)
KANTOR PUSAT
1.397.631.218
1.596.115.108
11.797.246.194
13.735.834.554
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENGHASILAN (BEBAN) KANTOR PUSAT
Gaji dan tunjangan lainnya
Umum dan administrasi
Laba (rugi) investasi jangka pendek - bersih
Penyusutan aset tetap
Bagian laba bersih Entitas Asosiasi
Pendapatan bunga
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Lain-lain
26
6
10
2k,12
9.947.721.551
2r,16b,16c
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Pendapatan komprehensif lain
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
2b,29
JUMLAH
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
(2.451.996.770)
(406.705.647)
321.523.738
(1.441.779.746)
374.266.303
151.332.708
5.818.403
1.598.016.368
(1.849.524.643)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali
31 MARET 2012
2o
Jumlah Beban Kantor Pusat – Bersih
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
31 MARET 2013
2s,27
(1.151.248.192)
(3.464.835.437)
10.270.999.117
468.752.021
8.796.473.359
10.739.751.138
-
-
8.796.473.359
10.739.751.138
7.176.788.003
1.619.685.356
8.408.865.938
2.330.885.200
8.796.473.359
10.739.751.138
9,22
64,82
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
(2.418.602.511)
(511.536.801)
261.384.624
(1.394.960.096)
148.083.494
307.537.150
12.812.084
130.446.619
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Saldo, 31 Desember 2011
Modal Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
Tambahan
Modal Disetor
Jumlah Ekuitas
yang Dapat
Diatribusikan
Kepada Pemilik
Entitas Induk
Saldo laba
Telah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunannya
Kepentingan
Nonpengendali
Jumlah
Ekuitas
64.862.885.500
152.000.000
(40.480.159.767)
1.300.000.000
135.080.053.176
160.914.778.909
44.548.539.587
205.463.318.496
(15.437.366.749)
-
(15.437.366.749)
Dividen tunai
22
-
-
-
-
(15.437.366.749)
Deviden saham
22
12.972.577.500
48.647.165.625
-
-
(61.619.743.125)
-
-
-
Pembentukan dana
cadangan
22
-
-
-
100.000.000
(100.000.000)
-
-
-
Laba komprehensif tahun
2012
-
-
-
-
32.740.503.530
32.740.503.530
8.637.466.644
41.377.970.174
Dividen Entitas Anak
-
-
-
-
-
-
(3.161.527.000)
(3.161.527.000)
77.835.463.000
48.799.165.625
(40.480.159.767)
1.400.000.000
90.663.446.832
178.217.915.690
50.024.479.231
228.242.394.921
-
-
-
-
7.176.788.003
7.176.788.003
1.619.685.356
8.796.473.359
77.835.463.000
48.799.165.625
(40.480.159.767)
1.400.000.000
97.840.234.835
185.394.703.693
51.644.164.587
237.038.868.280
Saldo, 31 Desember 2012
Laba komprehensif tahun
2013
Saldo, 31 Maret 2013
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 MARET 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pendapatan bunga
Pembayaran kas kepada pemasok, pihak ketiga dan
pemerintah
Pembayaran kas untuk gaji dan tunjangan lainnya
Pembayaran bunga
Pengeluaran untuk kegiatan usaha lainnya
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
31 MARET 2012
48.339.576.151
259.916.540
52.483.453.902
1.009.427.241
(26.556.710.328)
(17.259.870.721)
(1.609.212.115)
(748.492.608)
(34.413.254.123)
(16.061.144.652)
(1.716.285.473)
(1.610.436.217)
1.925.206.919
(308.239.322)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan investasi jangka pendek
Perolehan aset tetap
Kenaikan (Penurunan) hubungan berelasi
Perolehan investasi jangka pendek
1.637.240.059
(38.684.774.469)
1.083.136.614
(1.015.106.440)
1.564.729.946
(4.154.435.488)
(17.025.002)
(4.503.006.072)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(36.979.504.236)
(7.109.736.616)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran utang bank
(3.900.000.000)
(3.650.000.000)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(3.900.000.000)
(3.650.000.000)
(38.954.297.318)
(11.067.975.938)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
75.111.485.778
81.513.560.078
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
36.157.188.460
70.445.584.140
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Entitas Induk
PT Pudjiadi And Sons Tbk ("Entitas Induk") didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman
Modal Dalam Negeri No 6 tahun 1968, juncto Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta
Notaris Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta, No. 34 tanggal 17 Desember 1970. Akta pendirian
ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No. Y.A.5/278/16 tanggal 2 Agustus 1973. Anggaran dasar Entitas Induk telah mengalami beberapa
kali perubahan; terakhir dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal
9 Agustus 2012 mengenai perubahan anggaran dasar Entitas Induk yaitu perubahan modal saham
ditempatkan dan disetor penuh dan jumlah saham beredar dikarenakan pembagian dividen saham
dan pemecahan saham (stock split) (Catatan 1b dan 22). Perubahan anggaran dasar tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. AHU-0078957.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 4 September 2012.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Entitas Induk, ruang lingkup kegiatan Entitas Induk adalah
di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain jasa
akomodasi, perkantoran, perbelanjaan, apartemen, sarana rekreasi dan hiburan yang berada di
lokasi hotel. Entitas Induk berkedudukan di Jakarta dan kantornya berlokasi di Jalan Hayam Wuruk
No. 126, Jakarta. Entitas Induk mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tahun 1970.
b. Penawaran Umum Efek Entitas Induk
Pada tanggal 8 Maret 1990, Entitas Induk memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. SI-086/SHM/MK.10/1990 untuk menawarkan 2.000.000
sahamnya kepada masyarakat melalui bursa efek di Indonesia. Harga penawaran saham perdana
adalah Rp6.800 per saham. Saham-saham tersebut telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta pada
tanggal 1 Mei 1990.
Pada tanggal 14 Agustus 1991, Entitas Induk melakukan pencatatan parsial atas 4.000.000
sahamnya, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 6.000.000 saham. Pada tanggal
14 Februari 1992 dan 17 Desember 1994, Entitas Induk membagikan saham bonus masing-masing
sebanyak 1.350.000 saham dan 8.910.000 saham, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi
sebesar 16.260.000 saham.
Pada tanggal 18 Oktober 1994 dan 19 Oktober 1994, Entitas Induk mencatatkan sisa sahamnya
sebanyak 7.500.000 saham pada Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta (pada tahun 2008
kedua bursa tersebut telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia), sehingga jumlah saham yang
beredar menjadi sebesar 23.760.000 saham.
Pada tanggal 21 Agustus 1995, Entitas Induk membagikan saham bonus sebanyak 1.188.000
saham, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 24.948.000 saham. Pada tanggal
14 April 1997, saham beredar tersebut dipecah menjadi sebanyak 24.948.000 saham, sehingga
jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 49.896.000 saham.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham, sebagaimana telah diaktakan dalam akta
Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 51, tanggal 5 Desember 1997, para pemegang saham
menyetujui Penawaran Umum Terbatas I kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli saham biasa disertai dengan penerbitan
waran yang terdiri dari 74.844.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp500 per saham
yang ditawarkan dengan harga Rp500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar
Rp37.422.000.000 dan 4.989.600 waran yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama tersebut
yang diberikan dengan cuma-cuma bagi pemegang saham.
8
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Entitas Induk (lanjutan)
Waran yang diterbitkan pada Penawaran Umum Terbatas I ini diberi nama Waran Seri I yang
mempunyai jangka waktu 5 (lima) tahun. HMETD tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh pada
tanggal 5 Juni 1998, sebagaimana telah dinyatakan dalam akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H.,
pada tanggal yang sama, sehingga setelah tanggal tersebut jumlah saham yang beredar menjadi
sebesar 124.740.000 saham.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris
Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, No. 26 tanggal 19 Agustus 1999, para pemegang saham
menyetujui untuk mengeksekusi waran sebagai peningkatan modal ditempatkan dan disetor
sebanyak 3.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar, sehingga nilai keseluruhannya
sebesar Rp1.500.000. Dengan demikian jumlah saham beredar menjadi 124.743.000 lembar dengan
nilai sebesar Rp62.371.500.000.
Pada tanggal 24 Desember 2002, Entitas Induk melakukan eksekusi waran menjadi saham
sebanyak 4.982.771 lembar dengan nilai sebesar Rp2.491.385.500 sehingga jumlah saham beredar
menjadi 129.725.771 lembar dengan nilai sebesar Rp64.862.885.500. Eksekusi waran menjadi
saham diaktakan dengan akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H, Notaris di Jakarta No. 51 tanggal
5 Desember 1997.
Pada tanggal 16 Juli 2012, Entitas Induk membagikan dividen saham sebanyak 25.945.154 lembar
dengan nilai sebesar Rp12.972.577.000, sehingga jumlah saham beredar menjadi 155.670.926
lembar dengan nilai sebesar Rp77.835.463.000. Pembagian dividen saham diputuskan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris
di Jakarta No.19 tanggal 9 Agustus 2012 (Catatan 20 dan 22) .
Pada tanggal 2 Oktober 2012, Entitas Induk melakukan pemecahan saham (stock split) untuk
1 lembar saham menjadi 5 lembar saham, sehingga jumlah saham beredar Entitas Induk menjadi
sebanyak 778.354.630 lembar saham. Pemecahan saham (stock split) diputuskan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris
di Jakarta No.19 tanggal 9 Agustus 2012 (Catatan 20 dan 22).
c. Struktur Entitas Induk dan Entitas Anak
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Entitas Induk dan Entitas Anak, (selanjutnya
disebut Grup), dimana Entitas Induk atau melalui Entitas Anaknya mempunyai pemilikan suara
Entitas Anak lebih dari 50%, yang terdiri dari:
Kegiatan
pokok
Domisili
Persentase
Pemilikan
Jumlah Aset
(dalam jutaan
Rupiah)
31 Maret
31 Des
2013
2012
Jumlah Pendapatan
(dalam jutaan
Rupiah)
31 Maret
31 Maret
2013
2012
Entitas Anak
Yang Dikonsolidasi
Langsung melalui
Entitas Induk :
PT Hotel Juwara
Warga
Perhotelan
Bali
51,00%
170.032
166.856
21.844
24.412
PT Bali Realtindo
Benoa*)
Real Estat
Bali
99,99%
47.115
47.047
-
-
PT Hotel Jaya
Cikarang
Perhotelan
Cikarang
99,99%
14.000
-
-
-
PT Jayakarta Realti
Investindo*)
Real Estat
Jakarta
99,93%
4.810
4.456
-
-
9
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Struktur Entitas Induk dan Entitas Anak (lanjutan)
Kegiatan
pokok
Domisili
Persentase
Pemilikan
Jumlah Aset
(dalam jutaan
Rupiah)
31 Maret
31 Des
2013
2012
Jumlah Pendapatan
(dalam jutaan
Rupiah)
31 Maret
31 Maret
2013
2012
Entitas Anak
Yang Dikonsolidasi
Tidak langsung melalui
HJW, Entitas Anak :
PT Hotel Jayakarta
Flores
Perhotelan
Flores
99,99%
60.676
61.393
1.943
1.172
PT Jayakarta
Padmatama
Perhotelan
Bali
99,80%
3.708
3.483
2.154
2.443
PT Bali Boga Rasa
Jasa Boga
Bali
95,00%
721
550
193
225
Semarang
51,00%
9.120
-
-
-
Pengelolaan
Hotel
Jakarta
30,00%
9.096
8.633
1.623
1.733
Pengelolaan
Hotel
Jakarta
25,00%
9.096
8.633
1.623
1.733
PT Hotel Jaya Semarang Perhotelan
Entitas Asosiasi
Langsung melalui
Entitas Induk :
PT Jayakarta Inti
Manajemen
Tidak langsung melalui
HJW, Entitas Anak :
PT Jayakarta Inti
Manajemen
*) Entitas Anak dalam tahap pengembangan
1)
Entitas Induk memiliki 51% hak kepemilikan atas PT Hotel Juwara Warga (HJW) dengan biaya
perolehan sebesar Rp43.350.000.000 (Catatan 4). Modal dasar HJW sebesar
Rp75.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar
Rp50.000.000.000. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan HJW adalah
bergerak dalam bidang perhotelan dan memulai operasi komersialnya pada tahun 1983.
Sesuai akta Notaris Weliana Salim, S.H., No. 08 tanggal 09 Mei 2011, HJW membagikan
dividen saham sebesar 1 lembar saham kepada setiap pemilik 1 lembar saham dengan jumlah
pembagian dividen saham sebesar Rp30.000.000.000 atau 30.000.000 lembar. Atas dividen
saham tersebut, Entitas Induk memperoleh tambahan saham sebanyak 15.300.000 lembar atau
sebesar Rp15.300.000.000, sedangkan persentase pemilikannya tetap sebesar 51%.
2)
Sesuai akta Notaris No. 38 tanggal 7 April 1997 yang dibuat di hadapan Achmad Bajumi, S.H.,
pengganti Notaris Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Induk mendirikan PT Bali
Bagus Benoa. Anggaran Dasar PT Bali Bagus Benoa telah mengalami perubahan melalui akta
Notaris No. 149 tanggal 30 Juni 1997, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H, notaris di
Jakarta, mengenai perubahan nama semula PT Bali Bagus Benoa menjadi PT Bali Realtindo
Benoa (BRB). Perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-5990.HT.01.01.TH.97 tanggal 2 Juli 1997. BRB
didirikan dengan modal dasar sebesar Rp6.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah
ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp1.500.000.000. Sesuai dengan anggaran dasar,
ruang lingkup kegiatan BRB adalah bidang pemborongan dan pembangunan rumah.
Sesuai akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 114 tanggal 20 Juni 1998, Entitas Induk
meningkatkan penyertaannya pada BRB dari sebesar 99,93% menjadi 99,99% dengan jumlah
tambahan modal disetor sebesar Rp36.499.000.000, sehingga jumlah modal ditempatkan dan
disetor BRB menjadi sebesar Rp38.000.000.000.
10
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Struktur Entitas Induk dan Entitas Anak (lanjutan)
Sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 4 pada tanggal 6 Juni
2001, BRB mengeluarkan 7.000 saham baru dengan nilai sebesar Rp7.000.000.000 yang
seluruhnya disetor oleh Entitas Induk, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor BRB
menjadi sebesar Rp45.000.000.000 dan jumlah kepemilikan saham Entitas Induk di BRB
meningkat menjadi sebesar Rp44.999.000.000. Sampai saat ini BRB belum memulai kegiatan
operasi komersialnya.
3)
Sesuai akta Notaris No. 36 tanggal 7 April 1997, yang dibuat di hadapan Notaris Achmad
Bajumi, S.H., pengganti Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Induk mendirikan
PT Jayakarta Realti Investindo (JRI) yang berkedudukan di Jakarta. Akta pendirian tersebut
telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat
keputusan No. C2-14452.HT.01.01.TH.98. tanggal 22 September 2000. JRI didirikan dengan
modal dasar sebesar Rp6.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan
disetor penuh sebesar Rp1.500.000.000, dengan persentase kepemilikan Entitas Induk sebesar
99,93%. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan JRI adalah bidang
pemborongan dan pembangunan rumah dan sampai saat ini belum memulai kegiatan operasi
komersialnya.
4)
Sesuai akta No. 74 tanggal 21 Mei 2008, yang dibuat di hadapan Notaris Evi Susanti Panjaitan,
S.H., HJW mendirikan PT Hotel Jayakarta Flores (HJF) yang berkedudukan di Flores. Akta
pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-30932.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal
6 Juni 2008. HJF didirikan dengan modal dasar sebesar Rp10.000.000.000. Dari modal dasar
tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp2.500.000.000, dengan kepemilikan
HJW sebesar 99,96 %. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan HJF adalah
bidang perhotelan dan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 2011.
Sebagaimana yang dinyatakan dalam akta Notaris Weliana Salim, S.H., No. 50 tanggal 22
Agustus 2011, HJW meningkatkan penyertaannya pada HJF dari sebesar 99,96% menjadi
99,99% dengan jumlah tambahan modal disetor sebesar Rp7.500.000.000, sehingga jumlah
modal ditempatkan dan disetor HJF menjadi sebesar Rp10.000.000.000.
5)
Sesuai akta No. 32 tanggal 9 Februari 2001, yang dibuat di hadapan Notaris Josef Sunar
Wibisono, S.H., HJW mendirikan PT Jayakarta Padmatama (Padmatama) yang berkedudukan
di Bali. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia Nomor C-03362.HT.01.01.HT. 2003 tanggal 17 Februari 2003. Padmatama
didirikan dengan modal dasar sebesar Rp2.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah
ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp500.000.000, dengan kepemilikan HJW sebesar
99,80 %. Seturut anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan Padmatama adalah bidang jasa
pengelolaan properti, pembangunan, pengembangan dan perdagangan dan memulai kegiatan
operasi komersialnya pada tahun 2001.
6)
Sesuai akta No. 29 tanggal 11 Maret 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Evi Susanti
Panjaitan, S.H., HJW mendirikan PT Bali Boga Rasa (BBR) yang berkedudukan di Bali. BBR
didirikan dengan modal dasar sebesar Rp300.000.000. Dari modal dasar tersebut telah
ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya, dengan kepemilikan HJW sebesar 95 %. Sesuai
dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan BBR adalah bidang perdagangan,
perindustrian dan jasa dan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 2011.
11
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Struktur Entitas Induk dan Entitas Anak (lanjutan)
7)
Sebagaimana dijelaskan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 28 tanggal 18 Agustus
1998, Entitas Induk membeli saham PT Jayakarta Inti Manajemen (JIM) sebanyak 300.000
lembar saham dengan harga nominal sebesar Rp1.000 per lembar saham dengan jumlah
kepemilikan sebesar Rp300.000.000 atau 30%. JIM berdomisili di Jakarta dan mempunyai
usaha jasa pengelolaan hotel dan konsultasi.
8)
Penyertaan HJW, sebesar 25% pada JIM diaktakan dengan akta Notaris Miryam Magdalena
Indriani Wiardi, S.H., No. 53 tanggal 21 Juni 1995 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-12581.HT.01.01 Th.95 tanggal 4 Oktober
1995.
9) Sabagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Weliana Salim, S.H., Notaris di Jakarta, No.10
tanggal 18 Februari 2013, Entitas Induk mendirikan PT Hotel Jaya Cikarang (HJC) yang
berkedudukan di Cikarang, Jawa Barat. HJC didirikan dengan modal dasar sebesar
Rp20.000.000.000. Dari modal tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar
Rp14.000.000.000, dengan kepemilikan Entitas Induk sebesar 99,99%. Sesuai dengan
anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan HJC adalah bidang perhotelan dan fasilitas penunjang
lainnya, yang mana sampai dengan laporan per 31 Maret 2013 entitas anak tersebut belum
beroperasi.
10) Sesuai yang diungkapkan dalam akta Notaris Indah Indriani, S.H., Notaris di Semarang, No. 14,
tanggal 8 Februari 2013, HJW, Entitas Anak, mendirikan PT Hotel Jaya Semarang (HJS) yang
berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah. HJS didirikan dengan modal dasar
Rp18.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar
Rp9.000.000.000, dengan kepemilikan HJW sebesar 51%. Sesuai dengan anggaran dasar,
ruang lingkup kegiatan HJS adalah bidang jasa hotel dan fasilitas penunjang lainnya. Yang
sampai dengan tanggal laporan per 31 Maret 2013 belum beroperasi.
d. Dewan Komisaris, Direktur dan Karyawan
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas Induk yang diaktakan
dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1, tanggal 1 Juni 2012 dan No. 10, tanggal 06 Juni
2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31
Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
: Gabriel Lukman Pudjiadi
: Marianti Pudjiadi
: Daryanto Mangun P. Yosodiningrat
Presiden Direktur
Direktur
: Kristian Pudjiadi
: Ariyo Tejo
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Grup memiliki masing-masing 1.165 dan 1.181
orang karyawan tetap (tidak diaudit).
e. Komite Audit, Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan
Pada tanggal 25 Juni 2012, berdasarkan surat pemberitahuan perubahan susunan komite audit
Entitas Induk No.054/PS-DIR/VI/2012, Entitas Induk menunjuk Bapak Sahat Erich Estrada
Hutagalung sebagai anggota Komite Audit Entitas Induk menggantikan Bapak Caroko.
12
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Susunan Komite Audit Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah
sebagai berikut :
Ketua
Anggota
Anggota
: Daryanto Mangun P. Yosodiningrat
: Sri Sunarmiatun
: Sahat Erich Estrada Hutagalung
Susunan Internal Audit Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah
sebagai berikut :
Ketua
Anggota
: Gatot Sanyoto
: Retno Mulyaningsih
Sekretaris Perusahaan Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah
Dadang Suwarsa.
f.
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen
Entitas Induk pada tanggal 29 April 2013.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7: “Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. KEP-347/PM/2000 tanggal 25 Juni 2012.
Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang
telah direvisi, diterbitkan dan diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (revisi 2009), “Penyajian
Laporan Keuangan”.
PSAK No. 1 (revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan,
komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus,
perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang,
informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain,
sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan
komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten
dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan beberapa
PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada
catatan ini.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep
biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan
13
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
Grup telah menerapkan secara retrospektif PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan
secara prospektif: (i) rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan
nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada Entitas Anak; (iii) perubahan
kepemilikan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara
potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; (v) konsolidasi atas Entitas Anak yang
memiliki pembatasan jangka panjang.
PSAK No. 4 (revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu Entitas Induk, dan akuntansi
untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan Entitas Asosiasi ketika
laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas
Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian
telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan, Entitas Anak, seperti yang
disebutkan pada Catatan 1c, dimana Entitas Induk atau melalui Entitas Anak memiliki lebih dari
50% kepemilikan saham secara langsung atau tidak langsung.
Semua saldo dan transaksi antar entitas yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasional
Grup sebagai satu kesatuan usaha.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas Induk:
• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian; dan
• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang masing-masing disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan
14
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk.
c. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Akuisisi atau pelepasan Entitas Anak dari atau kepada entitas yang merupakan entitas
sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang
sama (pooling of interest) dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No.38 (revisi 2004),
“Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transfer aset, liabilitas, saham, dan
instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi
bagi Entitas induk atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi
atas kepemilikan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan,
maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai tercatat.
c. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan)
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan bank dan deposito jangka pendek yang jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.
e. Instrumen Keuangan
Efektif 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK 50 (revisi 2010), "Instrumen Keuangan:
Penyajian", PSAK 55 (revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara
prospektif.
PSAK Nomor 50 (revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", menetapkan prinsip penyajian
instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas
keuangan.
PSAK No 55 (revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", menetapkan
prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa
kontrak untuk membeli atau menjual item nonkeuangan.
PSAK 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai
instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi
pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta
menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan
juga analisis sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait
dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan
signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam
bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang
diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai.
Penerapan PSAK No 50 dan PSAK No 55 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
15
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Penerapan PSAK 60 memiliki dampak pada pengungkapan dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Klasifikasi
(i) Aset keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Grup
menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek pihak ketiga dan
pihak berelasi, piutang usaha, piutang lain-lain pihak ketiga, dan pihak berelasi.
Klasifikasi (lanjutan)
(ii) Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas keuangan yang dicatat
berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas
keuangan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang lain-lain pihak ketiga dan pihak
berelasi, beban masih harus dibayar, utang dividen - pihak ketiga, dan utang bank jangka
panjang.
Pengakuan dan pengukuran
(i) Aset keuangan
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi
yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah
pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan
pengakuannya pada tanggal perdagangan yaitu tanggal pada saat Grup berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau
penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya
ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang
ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh
16
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan)
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada
nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan perubahan nilai wajar
diakui sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Grup mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, untuk menentukan apakah niat
untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Grup tidak mampu untuk
memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk
menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Grup dapat memilih untuk
mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke
pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo
tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang
ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan.
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
(i) Aset keuangan (lanjutan)
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
aset keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
a. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Kecuali jika dampak diskonto tidak
material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
b. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk ekuitas dan efek utang, adalah aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba
rugi komprehensif konsolidasian dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut
dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam
pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif
direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam biaya keuangan dan
dihapus dari cadangan nilai wajar.
Grup mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk
menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Grup tidak mampu untuk memperdagangan aset keuangan
karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk
17
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan)
melakukannya secara signifikan berubah di masa mendatang, Grup dapat memilih untuk
mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman
yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi
pinjaman yang diberikan dan piutang dan Grup memiliki maksud dan kemampuan untuk
memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki
kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa.
Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari asset keuangan tersedia untuk dijual,
keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas
diamortisasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama sisa umur dari
investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan
diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset
dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset,
maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
(ii) Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan, dalam hal pinjaman dan
utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
a. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga
efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya
perolehan.
Beban bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan
atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
b. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan
diakui melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan
posisi keuangan konsolidiasan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
18
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada
penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length
market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial
sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan
termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan
hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan),
dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
a.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas
aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup
menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup
memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai
diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga
variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
19
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya
dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan
penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan
tersebut.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
a.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai
tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang
nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan
menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah
dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan
pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan
dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
b.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, Grup menilai pada setiap tanggal pelaporan
apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi atau kelompok investasi terjadi penurunan
nilai.
Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, bukti obyektif
akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar
investasi di bawah biaya perolehannya. 'Signifikan' yaitu evaluasi terhadap biaya perolehan
awal investasi dan jangka panjang terkait periode dimana nilai wajar telah di bawah biaya
perolehannya. Dimana ada bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukur sebagai selisih
antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada
investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dihapus dari pendapatan komprehensif lain dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui
laporan laba rugi komprehensif konsolidiasian, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai
diakui langsung dalam pendapatan komprehensif konsolidasian lainnya.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai
dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi. Namun, jumlah yang dicatat untuk penurunan adalah kerugian
kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini,
dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pendapatan bunga di masa akan datang selanjutnya diakui berdasarkan pengurangan nilai tercatat aset,
dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dengan
tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga dicatat sebagai bagian dari
pendapatan keuangan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar dari instrumen utang meningkat dan
peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan
nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui
20
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan)
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Penghentian Pengakuan
a. Aset keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer
hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas
untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti
kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a)
Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup
tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah
menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial
tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun
mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan
Grup terhadap aset keuangan tersebut.
Dalam hal, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur
sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang
diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
b. Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang
sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
f.
Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
Grup menerapkan PSAK No. 7 (revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi
mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup, jika:
a.
b.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak:
(i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama
dengan Grup;
(ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau
(iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
suatu pihak adalah Entitas Asosiasi Grup;
21
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
f.
Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)
c.
d.
e.
f.
g.
suatu pihak adalah ventura bersama dimana salah satu dari Grup sebagai venturer;
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup;
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan
oleh atau dimana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu
seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau
entitas yang terkait dengan Grup.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian.
g. Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi
bersih. Harga perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode first in, first out
(FIFO). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal. Grup
menentukan penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai, jika ada, berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
h. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing beban dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method).
i.
Aset Tetap
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 (revisi 2011), “Aset Tetap”. PSAK revisi ini
mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami
informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Isu-isu
utama dalam aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan
penurunan nilai aset tetap. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Grup memilih menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika
memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian
jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
22
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
i.
Aset Tetap (lanjutan)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Tahun
20 - 30
5-8
4-8
5
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada
tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusustan direview dan disesuaikan, setiap
akhir tahun, bila diperlukan.
Aset dalam penyelesaian merupakan aset tetap dalam tahap penyelesaian, yang dinyatakan pada
biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap
yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat aset selesai secara substansial dan aset
tersebut telah digunakan sesuai tujuannya.
j.
Properti Investasi
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 13 (revisi 2011), “Properti Investasi”. PSAK
revisi ini mengatur pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi yang meliputi
pengukuran properti investasi yang diakui dalam akun sewa dicatat sebagai sewa pembiayaan dan
pengukuran dalam laporan keuangan lessor atas properti investasi yang disediakan kepada lessee
sebagai sewa operasi. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat
termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika
kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
Properti investasi Grup terdiri dari ruko dan apartemen yang dikuasai Grup untuk menghasilkan
sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Penyusutan bangunan ruko dan apartemen dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat bangunan selama 20 tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan
yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau
pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun
terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang
ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau
selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan
hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh
pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
23
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
j.
Properti Investasi (lanjutan)
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan metode
biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan sendiri oleh Grup menjadi
properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai
dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
k. Investasi Pada Entitas Asosiasi
Grup menerapkan PSAK No. 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini
diterapkan secara retrospektif dan mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi pada Entitas
Asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang diterapkan, penurunan
nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.
Investasi Grup pada Entitas Asosiasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi
adalah entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi
ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diterima
dari investee sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan Entitas Asosiasi termasuk
dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi atau tidak dilakukan pengujian penurunan nilai
secara terpisah.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas
Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Grup
mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam
laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari
transaksi-transaksi antara Grup dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan
kepentingan Entitas Induk pada Entitas Asosiasi.
Bagian laba Entitas Asosiasi ditampilkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba
yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Entitas Asosiasi dan merupakan laba setelah
pajak kepentingan nonpengendali di Entitas Anak dari Entitas Asosiasi.
Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan mengunakan periode pelaporan yang sama
dengan Grup. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menjadikan kebijakan akuntansi sama
dengan kebijakan Grup.
Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Grup pada
Entitas Asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang
obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai.
Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah
terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Ketika kehilangan pengaruh yang signifikan terhadap Entitas Asosiasi, Grup mengukur dan
mengakui setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat Entitas Asosiasi
setelah hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari
penjualan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
l.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (revisi 2009). Penurunan Nilai Aset, termasuk
goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (revisi
2009) menggantikan PSAK No. 48 (revisi 1998), "Penurunan Nilai Aktiva".
24
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
l.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan (lanjutan)
PSAK No. 48 (revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat
tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya jika
jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.
Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK revisi ini mensyaratkan entitas
mengakui rugi penurunan nilai.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset
(yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat
digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup
membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya,
kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari
aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya,
maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar
nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian sebagai rugi penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai,
estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang
dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model
penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan
oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar
terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten
dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka
entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan
asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi
penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi
penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan
tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan
jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama
sisa umur manfaatnya.
m. Penyisihan untuk Penggantian Perabotan dan Peralatan Hotel
Penyisihan untuk penggantian perabotan dan peralatan hotel ditetapkan sebesar 2% dari jumlah
service charge untuk Hotel Jayakarta Jakarta, 1% dari jumlah service charge untuk Hotel Jayakarta
Anyer dan Cisarua, dan 5% dari jumlah service charge untuk Hotel Jayakarta Bandung, Bali,
Yogyakarta, Lombok, dan Flores.
25
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
n. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”, PSAK 24
(revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk
imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba
atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi
aktuarial diakui sebagai laba atau rugi pada periode terjadinya sebagai bagian dari pendapatan
komprehensif lain.
Penerapan PSAK 24 (revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan
konsolidasian, kecuali pada pengungkapan yang diharuskan. Grup memilih mempertahankan
kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yang mana menggunakan
pendekatan koridor.
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode
akrual.
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah, dan uang penghargaan masa kerja dihitung
berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan
Undang-undang No. 13/2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun
Grup berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa
perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup akan melebihi imbalan pensiun
minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan.
Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.
Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan
pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja karyawan yang berpartisipasi.
Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai
kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini
liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan
selama perkiraan rata-rata sisa periode jasa pegawai yang masuk program pensiun.
Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) sepanjang
periode sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jika manfaat telah menjadi hak atau vested,
segera setelah pengenalan program, atau perubahan, program pensiun, biaya jasa lalu diakui
secara langsung.
Grup mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan
pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen
atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas imbalan pasti dan
keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
26
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Grup telah menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur
perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta
memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya
dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak
termasuk diskon, rabat Pajak Hotel dan Restoran (PHR), dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Grup mengevaluasi pengakuan pendapatan dengan kriteria tertentu dalam rangka untuk
menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kriteria pengakuan berikut khusus juga
harus dipenuhi sebelum pendapatan dan beban bunga diakui:
Penjualan jasa
Pendapatan diakui pada saat jasa diberikan.
Penjualan barang
Pendapatan dari penjualan barang diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah
kepada pembeli.
Pendapatan bunga
Pendapatan bunga yang timbul dari bank dan deposito yang dimiliki oleh Grup diakui pada saat
terjadinya.
Dividen
Pendapatan diakui pada saat hak Grup untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Pendapatan sewa
Pendapatan sewa yang timbul dari sewa peroperti investasi diakui saat jasa sewa diberikan.
Pendapatan dari investasi jangka pendek
Pendapatan dari investasi jangka pendek diakui pada saat terjadi perubahan nilai wajar investasi
jangka pendek.
Beban
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No 10 (revisi 2011), "Pengaruh Perubahan Kurs
Valuta Asing". PSAK revisi mengatur bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan
kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan konsolidasian entitas dan bagaimana
menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang penyajian. Setiap entitas
mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsional.
Penerapan PSAK revisi ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
27
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan
dan kerugian dari selisih kurs mata uang asing dan penjabaran aset dalam mata uang asing dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
periode berjalan.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 nilai tukar yang digunakan untuk 1 USD
masing-masing sebesar Rp9.719 dan Rp9.670.
q. Informasi Segmen
Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi mengatur
pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan dari aktivitas bisnis dan lingkungan ekonomi tempat entitas terlibat dan
beroperasi.
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan
produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan
ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen
lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan
secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang
memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar
perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian.
r.
Perpajakan
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 46 (revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, Grup juga
menerapkan ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham”. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui
langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara
pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang,
seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak
tersebut dapat direalisasikan.
28
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
r.
Perpajakan (lanjutan)
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan beda temporer yang
boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba
kena pajak pada masa mendatang, kecuali aset pajak tangguhan yang terkait dengan perbedaan
permanen yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal aset dan liabilitas dalam transaksi
yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan, pada saat transaksi dampaknya tidak mempengaruhi
laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi. Namun, untuk perbedaan temporer dapat
dikurangkan yang terkait dengan investasi pada Entitas Anak. Aset pajak tangguhan diakui hanya
sepanjang kemungkinan besar perbedaan temporer akan dibalik di masa depan yang dapat
diperkirakan dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan
temporer dapat dimanfaatkan.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi
jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak
tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui
sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak
tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode
saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang
berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan konsolidasian.
Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama
tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan
secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak
tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau
Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Grup
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
s. Laba Per Saham
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”,
PSAK revisi menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan
daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama dan antara
periode pelaporan yang berbeda untuk entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak
berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang
beredar pada periode yang bersangkutan.
Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk (setelah disesuaikan dengan bunga atas saham preferen yang dapat
dikonversi) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode ditambah
jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan diterbitkan pada saat pengkonversian semua
instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif menjadi saham biasa.
29
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
t.
Penerapan PSAK dan ISAK Revisi
Rangkuman PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 yang
diterapkan oleh Grup sejak 1 Januari 2012 yang relevan:
PSAK










PSAK No. 10 (revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
PSAK No. 13 (revisi 2011) “Properti Investasi”.
PSAK No. 16 (revisi 2011) “Aset Tetap”.
PSAK No. 24 (revisi 2010) “Imbalan Kerja”.
PSAK No. 30 (revisi 2011), “Sewa”.
PSAK No. 46 (revisi 2010) “Pajak penghasilan”.
PSAK No. 50 (revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”.
PSAK No. 55 (revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
PSAK No. 56 (revisi 2011) “Laba Per Saham”.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
ISAK

ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”.
Berikut ini adalah standar akuntansi dan interpretasi revisi yang berlaku efektif pada tanggal
1 Januari 2012, yang tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
PSAK












PSAK No. 18 (revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”.
PSAK No. 26 (revisi 2011), “Biaya Pinjaman”.
PSAK No. 28 (revisi 2011), “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian”.
PSAK No. 33 (revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.
PSAK No. 34 (revisi 2010), “Kontrak Konstruksi”.
PSAK No. 36 (revisi 2011), “Asuransi Kontrak Asuransi Jiwa”.
PSAK No. 45 (revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba”.
PSAK No. 53 (revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.
PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”.
PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”.
PSAK No. 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”.
PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”.
ISAK






ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”.
ISAK No. 15, PSAK No. 24 - “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan
Interaksinya”.
ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”.
ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”.
ISAK No. 19, “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan
dalam Ekonomi Hiperinflasi”.
ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang
Sahamnya”.
30
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
t.
Penerapan PSAK dan ISAK Revisi (lanjutan)
ISAK

ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”.

ISAK No. 23, “Sewa Operasi - Insentif”.

ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal
Sewa”.

ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
PPSAK




PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”.
PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK No. 27: “Akuntansi Perkoperasian”.
PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK No. 5: “Interpretasi atas Par.14 PSAK No. 50 (1998) tentang
Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual”.
PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK No. 39: “Akuntansi Kerja Sama Operasi”.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan
yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut
dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam
periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat keputusan berikut,
yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian:
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (revisi 2011)
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2e.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor
pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
cadangan penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan untuk
penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp23.165.441.017 dan Rp19.726.387.199 (Catatan 7).
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas
beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari
jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Grup mata uang fungsional adalah Rupiah.
31
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)
Pertimbangan (lanjutan)
Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan
estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi
dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau
situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
Estimasi dan asumsi
Penilaian Instrumen Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar,
yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas
pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah
perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda.
Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung
laba atau rugi komprehensif konsolidasian Grup. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember
2012 masing-masing sebesar Rp70.932.132.579 dan Rp108.473.514.652 sedangkan nilai
tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasi pada tanggal 31 Maret
2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp72.987.454.096 dan Rp72.282.056.147
(Catatan 32).
Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi
Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis
aset tetap dan properti investasi antara 4 sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara
umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian
dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap dan
properti investasi sebesar Rp247.228.545.709 dan Rp5.626.700.075 pada 31 Maret 2013 dan
Rp212.051.220.560 dan Rp5.705.565.317 pada 31 Desember 2012 (Catatan 10 dan 11).
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Penentuan utang dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri
karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda
dari asumsi yang ditetapkan Grup diakui segera dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dan pada saat terjadi.
Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan
pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi
secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai
tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Grup pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31
Desember 2012 sebesar Rp26.756.313.405 dan Rp26.650.436.486 (Catatan 19).
32
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan
usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah
akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan
Aset dan Liabilitas pajak tangguhan diakui atas beda temporer sepanjang besar kemungkinannya
bahwa beda temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diharuskan
dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan
dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Penyisihan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat
persediaan Grup sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 31 Maret
2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp13.120.780.645 dan Rp12.214.517.135
(Catatan 8).
4. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Berdasarkan akta Notaris Mintarsih Natamihardja, S.H., No 16, 17, 18 dan 19 tanggal
27 Desember 1999, Entitas Induk membeli saham PT Hotel Juwara Warga (HJW) dari pihak-pihak yang
berada dalam pengendalian yang sama.
Perhitungan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali atas transaksi pembelian saham
HJW, Entitas Anak, adalah sebagai berikut:
Harga Perolehan
43.350.000.000
Dikurangi nilai buku bersih Entitas Anak:
Modal
Saldo Rugi
20.000.000.000
( 14.372.862.289)
Bersih
Bagian Entitas Induk - 51%
(51% x 5.627.137.711)
5.627.137.711
(2.869.840.233)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
33
40.480.159.767
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari:
31 MARET 2013
Kas
Rupiah
Bank
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank International Indonesia Tbk
PT Bank Nusa Tenggara Timur
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(USD298.177 pada tahun 2013 dan
USD589.603 pada tahun 2012)
PT Bank Central Asia Tbk
(USD108.293 pada tahun 2013 dan
USD118.216 pada tahun 2012)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(USD11.613 pada tahun 2013 dan
USD30.729 pada tahun 2012)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(USD4.427 pada tahun 2013 dan
USD4.473 pada tahun 2012)
Jumlah bank
Deposito Berjangka
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank Mega Tbk
PT Bank International Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Permata Tbk
Jumlah deposito berjangka
Jumlah
31 DESEMBER 2012
1.204.349.870
230.358.765
13.615.508.748
491.594.974
7.659.228.544
2.773.128.146
64.343.697
3.969.567.871
530.041.249
502.068.935
175.003.665
115.990.438
22.757.053.416
12.840.307.359
7.591.857.860
6.172.320.861
4.466.862.200
3.491.646.886
778.701.439
497.662.672
117.853.586
31.839.493
2.897.977.801
5.701.464.499
1.052.496.337
1.143.151.428
112.866.412
297.147.501
43.021.773
43.257.813
35.207.188.460
65.931.127.013
750.000.000
200.000.000
4.000.000.000
1.750.000.000
1.500.000.000
1.000.000.000
700.000.000
-
950.000.000
8.950.000.000
36.157.188.460
75.111.485.778
Jangka waktu dari seluruh deposito berjangka adalah 1 bulan dan memperoleh bunga tahunan
berkisar antara 4,25% sampai dengan 7% per tahun pada tahun 2013 dan 5% sampai dengan 7% per
tahun pada tahun 2012.
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2013 dan
31 Desember 2012.
34
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
INVESTASI JANGKA PENDEK
Investasi jangka pendek terdiri dari efek ekuitas dan reksadana dengan rincian sebagai berikut :
31 MARET 2013
Pihak ketiga
Efek ekuitas
PT Elnusa Tbk (ELSA)
PT Panin Financial Tbk (PNLF)
PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
PT ABM Investama Tbk (ABMM)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk (BJBR)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)
PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN)
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)
PT Hanson International Tbk (MYRX)
PT Energy Mega Persada Tbk (ENRG)
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP)
PT Mustika Ratu Tbk (MRAT)
PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK)
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA)
PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO)
PT Bank Victoria International Tbk (BVIC)
PT United Tractors Tbk (UNTR)
PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU)
PT Asiaplast Industries Tbk (APLI)
PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO)
PT Buana Listya Tama Tbk (BULL)
PT Bank Artha Graha International Tbk (INPC)
PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI)
PT Inter Delta Tbk (INTD)
PT Lippo Securities Tbk (LPPS)
PT Kertas Basuki Rahmat Tbk (KBRI - W)
PT Multipolar Tbk (MLPL)
PT Panin Financial Tbk (PNLF - W)
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Jumlah efek ekuitas
Reksadana
PT Danareksa Investment Management
Jumlah pihak ketiga
Pihak berelasi
Efek ekuitas
PT Pudjiadi Prestige Tbk
Jumlah
35
31 DESEMBER 2012
1.352.420.000
1.555.750.000
897.000.000
943.750.000
1.231.414.000
1.016.250.000
767.000.000
750.000.000
1.296.000.000
470.000.000
317.500.000
247.500.000
205.025.000
125.000.000
153.000.000
106.000.000
176.850.000
136.500.000
93.005.000
63.000.000
53.000.000
48.840.000
25.080.000
18.430.000
14.400.000
1.395.000
36.000
226.000.000
71.000.000
636.000.000
630.000.000
540.000.000
317.500.000
285.000.000
247.000.000
232.500.000
170.275.000
125.000.000
111.000.000
106.000.000
99.450.000
98.500.000
97.500.000
89.870.000
56.250.000
53.000.000
48.840.000
24.200.000
20.370.000
12.525.000
2.015.000
13.000
-
8.596.481.000
7.767.472.000
1.403.873.381
4.246.584.124
10.000.354.381
12.014.056.124
19.800.000
60.500.000
10.020.154.381
12.074.556.124
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan)
Laba (rugi) atas investasi jangka pendek baik yang sudah direalisasi dan belum direalisasi disajikan
secara bersih dalam akun ”Laba (rugi) Investasi Jangka Pendek - Bersih” sebagai bagian dari
Pendapatan (Beban) Kantor Pusat pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan
rincian sebagai berikut :
31 MARET 2013
7.
31 Desember 2012
Laba sudah direalisasi
Laba (rugi) belum direalisasi
321.523.738
1.553.597.955
515.388.939
(3.224.198.691)
Bersih
1.875.121.693
(2.708.809.752)
PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
City ledger
Guest ledger
Sewa
Lain-lain
21.495.254.698
698.106.541
972.079.778
-
16.220.622.209
3.248.714.285
611.563.904
345.245.629
Jumlah piutang usaha
Penyisihan penurunan nilai
23.165.441.017
(699.758.828)
20.426.146.027
(699.758.828)
Bersih
22.465.682.189
19.726.387.199
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Saldo awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
Pemulihan selama tahun berjalan
699.758.828
-
342.186.172
603.002.723
(245.430.067)
Jumlah penyisihan penurunan nilai
699.758.828
699.758.828
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut :
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Sampai dengan 1 bulan
1 bulan - 3 bulan
3 bulan - 6 bulan
> 6 bulan
10.132.408.785
9.832.408.785
2.275.786.803
225.077.816
14.165.479.818
3.383.622.055
2.350.365.395
526.678.759
Jumlah piutang usaha
Penyisihan penurunan nilai
23.165.441.017
(699.758.828)
20.426.146.027
(699.758.828)
Bersih
22.465.682.189
19.726.387.199
36
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, semua piutang usaha Grup merupakan piutang
usaha dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah. Tidak ada piutang usaha dari pihak berelasi
dan tidak ada piutang usaha dalam mata uang asing.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari, dan pada periode
berjalan manajemen berkeyakinan tidak memerlukan tambahan penyisihan penurunan.
Sebagian piutang usaha Grup dengan jumlah sebesar Rp5.800.000.000 dijaminkan untuk utang bank
jangka panjang yang diperoleh HJW, Entitas Anak, dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18b) pada
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012.
8.
PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari :
31 MARET 2013
Linen in operation
China Glassware
Makanan
Minuman
Lain - lain
31 DESEMBER 2012
5.924.492.362
3.131.799.574
1.089.258.998
473.535.445
2.501.694.266
5.822.081.139
2.351.105.383
1.251.412.998
291.791.946
2.498.125.669
Jumlah persediaan
Penyisihan penurunan nilai
13.120.780.645
(812.318.652)
12.214.517.135
(817.318.652)
Bersih
12.308.461.993
11.397.198.483
Persediaan lain-lain merupakan persediaan untuk keperluan tamu, alat cetak, peralatan untuk
bungalow dan lain-lain.
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
817.318.652
(5.000.000)
698.522.026
118.796.626
Jumlah penyisihan penurunan nilai
812.318.652
817.318.652
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap
resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu yang
merupakan satu kesatuan dengan asuransi aset tetap dan properti investasi (Catatan 10 dan 11).
Manajemen berpendapat nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup
berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan dan barang usang.
37
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha yang normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi, antara
lain sebagai berikut:
Rincian saldo dengan pihak berelasi:
a. Investasi Jangka Pendek
Ini merupakan investasi jangka pendek dalam bentuk efek ekuitas pada PT Pudjiadi Prestige Tbk
masing-masing sebesar Rp19.800.000 dan Rp60.500.000 dan persentase investasi jangka
pendek terhadap jumlah aset konsolidasian masing-masing sebesar 0,006% dan 0,017% pada
tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (Catatan 6).
b. Piutang Lain - Lain
31 MARET 2013
Jumlah
PT Istana Kuta Ratu Prestige
8.620.463
Lain-lain
2.469.000
11.089.463
*) persentase terhadap jumlah aset konsolidasian
31 DESEMBER 2012
Persentase*)
0,002
0,001
0,003
Jumlah
8.620.463
2.469.000
11.089.463
Persentase*)
0,002
0,001
0,003
c. Utang Lain - Lain
31 MARET 2013
Jumlah
679.311.867
1.500.000.000
2.179.311.867
*) persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian
PT Jayakarta Inti Manajemen
PT Safindo Mediadana
31 DESEMBER 2012
Persentase*)
0,40
0,88
1,28
Jumlah
1.096.175.253
1.096.175.253
Persentase*)
0,87
0,87
d. Kompensasi pada Dewan Komisaris dan Direksi
Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi masing masing sebesar
Rp1.065.867.248 pada 31 Maret 2013 dan 2012 sebesar Rp1.044.072.000.
e. Sifat dan hubungan berelasi:
No
1
2
3
Pihak-pihak berelasi
PT Pudjiadi Prestige Tbk
PT Istana Kuta Ratu Prestige
PT Jayakarta Inti Manajemen
Sifat hubungan
Entitas Asosiasi
Pemegang Saham
Entitas Asosiasi
10. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
2013
Penambahan/
Reklasifikasi
Saldo Awal
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
66.900.440.599
192.473.521.471
36.937.180.146
64.427.710.006
4.904.948.951
9.523.498.927
20.790.000.000
2.798.575.881
103.704.808
14.992.493.780
-
87.690.440.599
195.272.097.352
36.937.180.146
64.531.414.814
4.904.948.951
24.515.992.707
Jumlah biaya perolehan
375.167.300.100
38.684.774.469
-
413.852.074.569
38
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan)
2013
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
Penambahan/
Reklasifikasi
Saldo Awal
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo Akhir
87.598.002.558
21.028.894.181
50.329.988.934
4.159.193.867
1.184.833.319
772.538.111
1.471.044.552
79.033.338
-
88.782.835.877
21.801.432.292
51.801.033.486
4.238.227.205
Jumlah akumulasi penyusutan
163.116.079.540
3.507.449.320
-
166.623.528.860
Nilai Buku
212.051.220.560
2012
247.228.545.709
Penambahan/
Reklasifikasi
Saldo Awal
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
63.159.038.569
185.696.885.517
36.301.344.458
59.144.892.312
4.901.062.919
1.799.816.705
3.741.402.030
8.674.502.815
635.835.688
5.416.143.106
362.446.032
10.303.733.802
1.897.866.861
133.325.412
358.560.000
2.580.051.580
66.900.440.599
192.473.521.471
36.937.180.146
64.427.710.006
4.904.948.951
9.523.498.927
Jumlah biaya perolehan
351.003.040.480
29.134.063.473
4.969.803.853
375.167.300.100
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
80.033.441.403
17.938.741.738
45.281.499.846
4.156.344.515
8.162.680.973
3.090.152.443
5.181.814.500
316.133.352
598.119.818
133.325.412
313.284.000
87.598.002.558
21.028.894.181
50.329.988.934
4.159.193.867
Jumlah akumulasi penyusutan
147.410.027.502
16.750.781.268
1.044.729.230
163.116.079.540
Nilai Buku
203.593.012.978
212.051.220.560
Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:
31 MARET 2013
31 MARET 2012
Beban lain - lain - bersih
Beban kantor pusat - bersih
2.065.669.574
1.441.779.746
2.317.221.978
1.394.960.096
Jumlah
3.507.449.320
3.712.182.074
2
Sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Entitas Induk seluas 10.000 m yang
terletak di Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, berikut bangunan Hotel
Jayakarta Bandung seluas 4.717 m2 yang terdiri dari 138 unit kamar dijaminkan untuk utang bank
jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) (Catatan 18a).
Bangunan Hotel Jayakarta Bandung atas nama Entitas Induk seluas 4.396 m2 dan terdiri dari 75 unit
kamar dijaminkan untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 18a).
Beberapa tanah milik Entitas Induk digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang diperoleh dari
Mandiri (Catatan 18a), sebagaimana yang dinyatakan dalam akta Notaris Evy Hybridawati
Wargahadibrata S.H., No. 35 dan 36 tanggal 15 Juli 2008, terdiri dari:
· HGB No.146 atas tanah seluas 3.325 m2 yang terletak di Mangga Besar.
· HGB No. 147 atas tanah seluas 4.014 m2 yang terletak di Mangga Besar.
· HGB No. 211 atas tanah seluas 3.556 m2 yang terletak di Mangga Besar.
39
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan)
Beberapa tanah milik HJW, Entitas Anak, yaitu HGB No. 214, 215, 217, 220, 237 dan 296 masingmasing terletak di Kabupaten Badung, Kuta Bali digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang
diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18b), sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris
Putut Mahendra S.H., No. 66 tanggal 25 September 2008.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 aset tetap, persediaan dan properti investasi
Grup (Catatan 8 dan 11), telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya
berdasarkan suatu paket polis tertentu kepada PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, pihak ketiga,
dengan jumlah pertanggungan masing-masing sejumlah USD54.770.000 (atau setara dengan
Rp529.625.900.000) dan USD54.490.000 (atau setara dengan Rp494.115.320.000), yang menurut
pendapat manajemen Grup, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya renovasi kantor pusat dan unit-unit hotel yang masih
dalam tahap pengerjaan. Rincian aset dalam penyelesaian sesuai lokasi unit Grup pada tanggal 31
Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
Lokasi
31 MARET 2013
Kantor pusat
18.564.385.030
Cisarua
Bali
Bandung
Lombok
Anyer
Yogyakarta
Jakarta
Jumlah
4.387.807.802
387.959.875
322.000.000
709.872.000
143.968.000
24.515.992.707
Tingkat
penyelesaian
10%
31 DESEMBER 2012
95%
95%
75%
50%
10%
4.170.596.250
Tingkat
Penyelesaian
10%
4.387.807.802
362.300.000
322.000.000
280.794.875
9.523.498.927
95%
95%
75%
50%
-
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, seluruh aset tetap Grup digunakan untuk
kegiatan operasional.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada
indikasi penurunan nilai aset tetap.
Hasil penilaian atas aset tetap bangunan dan prasarana Grup yang dilaksanakan dalam beberapa
tanggal di tahun 2012 untuk keperluan utang bank adalah sebagai berikut:
Tanggal
Entitas Induk
Nilai pasar
Penilai Independen
Penilaian
Jakarta
Bandung
Anyer
Cisarua
293.500.000.000
201.700.000.000
61.200.000.000
21.779.000.000
Mustain Masjhuri
Mustain Masjhuri
Mustain Masjhuri
Mustain Masjhuri
40
25 Juni
25 Juni
25 Juni
25 Juni
2012
2012
2012
2012
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan)
Entitas Anak
Bali
Teguh Hermawan,
Yusuf dan Rekan
Teguh Hermawan,
Yusuf dan Rekan
457.924.000.000
Flores
60.602.000.000
11 September 2012
11 September 2012
11. PROPERTI INVESTASI
Rincian properti investasi Grup pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai
berikut :
2013
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Apartemen
Ruko
3.311.008.880
2.997.850.650
-
-
3.311.008.000
2.997.850.650
Jumlah biaya perolehan
6.308.859.530
-
-
6.308.859.530
Akumulasi Penyusutan
Apartemen
Ruko
303.509.147
299.785.066
41.392.109
37.473.133
-
344.901.256
337.258.199
Jumlah akumulasi penyusutan
603.294.213
78.865.242
-
682.159.455
Nilai Buku
5.705.565.317
2012
Saldo Awal
5.626.700.075
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Apartemen
Ruko
3.311.008.880
2.997.850.650
-
-
3.311.008.880
2.997.850.650
Jumlah biaya perolehan
6.308.859.530
-
-
6.308.859.530
Akumulasi Penyusutan
Apartemen
Ruko
137.958.703
149.892.533
165.550.444
149.892.533
-
303.509.147
299.785.066
Jumlah akumulasi penyusutan
287.851.236
315.442.977
-
603.294.213
Nilai Buku
6.021.008.294
5.705.565.317
Beban penyusutan properti investasi disajikan dalam akun ”Beban Penyusutan Properti Investasi”
sebagai bagian dari pendapatan (beban) lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
masing-masing sebesar Rp78.865.242 dan Rp70.583.222 untuk 31 Maret 2013 dan 2012.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, properti investasi Grup telah diasuransikan
terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu
yang merupakan satu kesatuan dengan asuransi persediaan dan aset tetap (Catatan 8 dan 10).
Manajemen berpendapat nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari risiko - risiko tersebut.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada
indikasi penurunan nilai properti investasi.
41
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Akun ini merupakan investasi Grup pada Entitas Asosiasi dengan rincian sebagai berikut:
Entitas Asosiasi
Kepemilikan Langsung
Metode Ekuitas
PT Jayakarta Inti Manajemen
(Catatan 1c)
Kepemilikan Melalui HJW,
Entitas Anak
Metode Ekuitas
PT Jayakarta Inti Manajemen
(Catatan 1c)
Jumlah
Persentase
Pemilikan
30%
25%
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
2.350.959.201
2.205.465.567
1.959.132.669
1.837.887.974
4.310.091.869
4.043.353.541
Penyertaan Entitas Induk dan HJW, Entitas Anak, pada PT Jayakarta Inti Manajemen (JIM) dengan
persentase kepemilikan masing-masing sebesar 30% dan 25% dinyatakan sebagai berikut:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Nilai tercatat awal oleh Entitas Induk
Ditambah bagian atas laba bersih
Dikurangi dividen yang diterima
2.205.465.567
145.493.634
-
1.958.726.487
546.739.080
(300.000.000)
Jumlah
2.350.959.201
2.205.465.567
Nilai tercatat awal oleh HJW
Ditambah bagian atas laba bersih
Dikurangi dividen yang diterima
1.837.887.974
121.244.695
-
1.632.272.072
455.615.902
(250.000.000)
Jumlah
1.959.132.669
1.837.887.974
Rincian bagian laba bersih JIM yang diserap oleh Entitas Induk dan HJW, Entitas Anak pada 31 Maret
2013 dan 2012, dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Kantor Pusat” dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian, adalah sebagai berikut :
31 MARET 2013
31 MARET 2012
Entitas Induk
HJW
145.493.634
121.244.695
80.772.815
67.310.679
Jumlah
266.738.329
148.083.494
13. UTANG USAHA
Utang usaha seluruhnya merupakan utang kepada pemasok atas pembelian persediaan hotel.
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut :
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Sampai dengan 1 bulan
1 bulan - 3 bulan
3 bulan - 6 bulan
3.484.401.676
2.322.934.450
820.397.273
6.541.411.115
820.397.273
169.126.502
Jumlah utang usaha
6.627.733.399
7.530.934.890
42
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG USAHA (lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, semua utang usaha Grup merupakan utang
usaha dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah. Tidak ada utang usaha dari pihak berelasi dan
tidak ada utang usaha dalam mata uang asing.
14. UTANG LAIN – LAIN
Akun ini terdiri dari:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Service charge yang belum dibagikan
Lain-lain
1.841.490.734
7.060.466.644
2.289.692.490
1.751.633.406
Jumlah
8.901.957.378
4.041.325.896
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Listrik dan air
Jasa manajemen, insentif dan pemasaran
Gaji dan tunjangan lainnya
Bunga
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta)
2.643.892.880
2.274.514.517
1.067.756.649
69.779.965
1.247.108.271
2.831.598.451
2.470.072.424
302.922.645
72.869.202
1.559.731.216
Jumlah
7.303.052.282
7.237.193.938
16. PERPAJAKAN
a. Utang Pajak
Akun ini terdiri dari :
31 MARET 2013
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pajak lainnya:
Pajak Hotel dan Restoran
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Bumi dan Bangunan
Jumlah
31 DESEMBER 2012
34.045.755
51.947.603
3.432.044.517
43.355.832
594.094.793
188.848.615
770.184.473
3.129.046.629
2.172.211.841
15.403.226
276.192.414
1.915.818.856
-
5.981.845.357
6.641.349.198
b. Manfaat (beban) pajak penghasilan
Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:
31 MARET 2013
Pajak kini
Pajak tangguhan
(2.175.041.264)
1.023.793.072
Beban pajak penghasilan - bersih
(1.151.248.192)
43
31 MARET 2012
(2.257.542.613)
2.726.294.634
468.752.021
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
31 MARET 2013
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
Dikurangi:
Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak
Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Induk
Beda temporer
Rugi belum direalisasi atas
investasi jangka pendek
Penyisihan imbalan kerja karyawan
31 MARET 2012
7.747.398.2998
8.754.808.045
(2.190.477.168)
(2.750.708.975)
5.556.921.130
6.004.099.070
1.553.597.955
384.294.314
99.178.086
887.865.008
Beda tetap
Kesejahteraan karyawan
Jamuan dan sumbangan
Penghasilan yang pajaknya bersifat final:
Pendapatan sewa
Pendapatan bunga
Laba penjualan investasi jangka pendek
135.357.839
48.192.456
102.271.786
29.005.156
(736.554.157)
(151.332.708)
(302.065.410)
(752.228.950)
(307.537.150)
(230.317.208)
Penghasilan kena pajak Entitas Induk
6.488.411.419
6.240.487.538
Perhitungan beban pajak dan utang pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
31 MARET 2013
31 MARET 2012
Beban pajak kini
Entitas Induk
Entitas Anak
1.622.102.855
554.805.659
1.560.121.885
697.420.728
Jumlah beban pajak kini
2.176.788.003
2.257.542.613
845.073.376
537.080.679
499.864.982
464.956.336
1.382.154.055
964.821.318
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka
Entitas Induk
Entitas Anak
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
44
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak kini (lanjutan)
31 MARET 2013
31 MARET 2012
Utang pajak penghasilan
Entitas Induk
Entitas Anak
777.029.479
17.724.980
1.060.256.903
232.464.392
Jumlah utang pajak penghasilan
794.754.459
1.292.721.295
Entitas Induk akan melaporkan jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun 2012 dalam Surat
Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahunan (SPT) Entitas Induk yang akan disampaikan ke
Kantor Pajak.
d. Pajak tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan dan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan atas
beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku untuk 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo
1 Januari 2013
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Entitas Induk:
Penyisihan imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Rugi belum/telah direalisasi atas
investasi jangka pendek
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Penyisihan penurunan nilai piutang
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Entitas Induk – bersih
Aset pajak tangguhan Entitas Anak:
Aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan
Entitas Anak
31 Maret 2013
Dibebankan
(dikreditkan) pada
Laporan Laba Rugi
komprehensif
konsolidasian
Saldo
31 Maret 2013
3.312.540.373
617.352.484
96.073.579
-
3.408.613.952
617.352.484
875.503.270
312.883.136
1.188.386.406
98.804.441
84.327.855
-
98.804.441
84.327.855
4.988.528.423
927.813.426
5.916.341.849
408.956.715
746.805.170
1.155.761.885
5.397.485.138
1.674.618.596
7.072.103.734
(11.692.277)
45
(478.368.387)
(490.060.664)
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak tangguhan (lanjutan)
31 Desember 2012
Dibebankan
(dikreditkan) pada
Laporan Laba Rugi
komprehensif
konsolidasian
Saldo
1 Januari 2012
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Entitas Induk:
Penyisihan imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Rugi belum direalisasi atas
investasi jangka pendek
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Penyisihan penurunan nilai piutang
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Entitas Induk - bersih
Aset pajak tangguhan Entias Anak
Aset pajak tangguhan
Saldo
31 Desember 2012
3.112.674.329
809.579.775
199.866.044
(192.227.291)
3.312.540.373
617.352.484
71.382.986
804.120.284
875.503.270
71.302.976
60.688.928
27.501.465
23.638.927
98.804.441
84.327.855
4.125.628.994
1.573.587.212
5.699.216.206
862.899.429
(645.773.786)
217.125.643
-
(11.692.277)
Liabilitas pajak tangguhan
Entitas Anak
4.988.528.423
927.813.426
5.916.341.849
(11.692.277)
17. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Terdiri dari:
31 MARET 2013
Uang muka tamu
Lain - lain
Jumlah
31 DESEMBER 2012
8.929.794.496
1.667.115.206
16.227.397.100
2.732.235.969
10.596.909.702
18.959.633.069
Uang muka tamu merupakan uang muka yang diterima oleh Entitas Induk dan HJW, Entitas Anak,
dari pelanggan atas sewa pakai kamar hotel.
18. UTANG BANK JANGKA PANJANG
Terdiri dari:
31 MARET 2013
Entitas Induk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kredit Investasi Renovasi
Kredit Investasi Refinancing
Entitas Anak
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II
Jumlah
46
31 DESEMBER 2012
5.900.000.000
15.687.738.870
6.400.000.000
17.062.738.870
11.725.000.000
14.894.671.280
12.387.500.000
16.257.171.280
48.207.410.150
52.107.410.150
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Entitas Induk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kredit Investasi Renovasi
Kredit Investasi Refinancing
Entitas Anak
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II
5.725.000.000
2.000.000.000
5.500.000.000
2.000.000.000
3.100.000.000
5.500.000.000
2.450.000.000
5.450.000.000
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun
16.325.000.000
15.400.000.000
Bagian jangka panjang
31.882.410.150
36.707.410.150
a. Pinjaman yang diperoleh Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), terdiri dari:
i. Kredit Investasi, diperoleh tahun 2006 dengan batas maksimum pinjaman sebesar
Rp15.600.000.000. Pinjaman ini diangsur dalam periode 3 (tiga) bulanan dan akan berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 16% per tahun dan
dibayarkan pada tanggal 23 setiap bulannya. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Entitas Induk
pada tanggal 23 Desember 2012.
ii. Kredit Investasi Renovasi, diperoleh pada tanggal 15 Juli 2008 yang digunakan untuk
keperluan renovasi Hotel Jayakarta Jakarta, dengan batas maksimum pinjaman sebesar
Rp12.500.000.000. Pinjaman ini diangsur dalam periode 3 (tiga) bulanan yang dimulai pada
tanggal 23 September 2008 sampai dengan tanggal 23 Desember 2015. Pinjaman ini dikenai
bunga sebesar 11,50% per tahun dan dibayarkan pada tanggal 23 setiap bulannya.
iii. Kredit Investasi Refinancing, diperoleh pada tanggal 15 Juli 2008 yang digunakan untuk
keperluan pelunasan pinjaman kepada PT Bank Resona Perdania dan Victoria Securities
International Corp. dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp24.900.000.000. Pinjaman ini
diangsur dalam periode 3 (tiga) bulanan yang dimulai pada tanggal 23 September 2008 sampai
dengan tanggal 23 Desember 2015. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 11,50% per tahun dan
dibayarkan pada tanggal 23 setiap bulannya.
Atas pinjaman ini, Entitas Induk memberikan jaminan sebagai berikut:
 Bangunan Hotel Jayakarta Bandung milik Entitas Induk seluas 4.396 m2 yang terdiri dari 75
unit kamar (Catatan 10).
 Sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan atas nama Entitas Induk seluas 10.000 m2 yang
terletak di Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, berikut bangunan Hotel
Jayakarta Bandung seluas 4.717 m2 yang terdiri dari 138 unit kamar (Catatan 10).
 Hak atas tanah dan bangunan Hotel Jayakarta Jakarta milik Entitas Induk dengan bukti
kepemilikan HGB No.146, 147 dan 211 (Catatan 10).
Batasan-batasan yang diberikan kepada Entitas Induk, kecuali dengan persetujuan Mandiri,
sebagai berikut:

 Memindahkan barang jaminan
 Melunasi utang Entitas induk kepada pemilik/pemegang saham.
Beban bunga atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masing-masing sebesar Rp
861.561.338 dan Rp 858.566.224 pada 31 Maret 2013 dan 2012.
47
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
b. Pinjaman yang diperoleh HJW, Entitas Anak, dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Niaga), terdiri dari:
i. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I yang diperoleh pada tanggal 25 September 2008
dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp28.000.000.000. Pinjaman ini diangsur dalam
periode 3 (tiga) bulanan setiap tanggal 30 sampai dengan tanggal 30 September 2016.
Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun.
ii. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II yang diperoleh pada tanggal 25 September 2008
dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp23.000.000.000. Pinjaman ini diangsur dalam
periode 3 (tiga) bulanan setiap tanggal 30 sampai dengan tanggal 30 Desember 2016.
Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun.
Untuk pinjaman-pinjaman ini, HJW memberikan jaminan berupa hak atas tanah berikut
bangunan Hotel Jayakarta Bali milik HJW, Entitas Anak dengan bukti kepemilikan HGB
No. 214, 215, 217, 220, 237 dan 296 serta fidusia atas piutang usaha (Catatan 7 dan 10),
sesuai dengan akta Notaris No.66 dari Notaris Putut Mahendra, S.H., pada tanggal yang sama.
Batasan-batasan yang diberikan kepada HJW, kecuali dengan persetujuan Niaga, sebagai
berikut:








Melakukan perubahan anggaran dasar HJW termasuk di dalamnya pemegang saham,
pengurus, permodalan dan nilai saham.
Membagikan dividen.
Memindah-tangankan barang jaminan.
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari pihak lain, kecuali dalam rangka
transaksi yang wajar.
Mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan HJW kepada
pihak lain.
Melunasi utang HJW kepada pemilik/pemegang saham.
Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan
kepentingan pribadi.
Beban bunga atas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk masing-masing sebesar
Rp747.650.777 dan Rp 1.029.472.817 pada 31 Maret 2013 dan 2012.
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Entitas Induk mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan hasil perhitungan aktuarial yang
dilakukan oleh PT Pointera Aktuarial Strategis untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012, berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 1 Maret 2013 dengan
menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Sedangkan untuk per 31 Maret 2013 pencatatan
imbalan kerja didasarkan kepada perhitungan wajar oleh perseroan.
Asumsi utama yg digunakan untuk perhitungan aktuarial pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember
2012, sebagai berikut:
31 MARET 2013
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Usia pensiun
Tingkat kematian
Metode penilaian
31 DESEMBER 2012
5%
6%
12%
10%
55 Tahun
55 Tahun
100 % TMI99
100 % TMI99
Projected Unit Credit Projected Unit Credit
48
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
Perubahan liabilitas imbalan kerja karyawan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Saldo awal liabilitas bersih
Beban tahun berjalan
Pembayaran selama tahun berjalan
26.650.436.486
545.342.868
(439.465.949)
22.760.907.489
5.548.132.038
(1.658.603.041)
Liabilitas Imbalan Kerja
26.756.313.405
26.650.436.486
20. MODAL SAHAM
Kepemilikan saham Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan laporan
PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
Jumlah Saham
Jumlah Saham
Pemegang Saham
Ditempatkan dan
Disetor penuh
Persentase
Pemilikan
Jumlah
PT Istana Kuta Ratu Prestige
PT Jayakarta Investindo
Lenawati Setiadi Pudjiadi
Marianti Pudjiadi Mahendra
Gabriel Lukman Pudjiadi
Kristian Pudjiadi
Ariyo Tejo
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
433.557.550
194.836.635
50.320.790
10.149.860
10.038.900
9.983.540
3.120.000
66.347.355
55,70%
25,03%
6,47%
1,30%
1,29%
1,28%
0,40%
8,53%
43.355.755.000
19.483.663.500
5.032.079.000
1.014.986.000
1.003.890.000
998.354.000
312.000.000
6.634.735.500
Jumlah
778.354.630
100,00%
77.835.463.000
Pada tanggal 16 Juli 2012, Entitas Induk membagikan dividen saham sebanyak 25.945.155 saham
dengan nilai sebesar Rp12.972.577.500, sehingga jumlah saham beredar menjadi 155.670.926
saham dengan nilai sebesar Rp77.835.463.000. Entitas Induk juga melakukan pemecahan saham
(stock split) untuk 1 lembar saham menjadi 5 lembar saham pada tanggal 2 Oktober 2012, sehingga
jumlah saham beredar Entitas Induk sebanyak 155.670.926 saham menjadi sebanyak 778.354.630
saham (Catatan 1b).
Kepemilikan saham Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 berdasarkan laporan PT EDI
Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor penuh
Persentase
Pemilikan
Jumlah
PT Istana Kuta Ratu Prestige
PT Jayakarta Investindo
Lenawati Setiadi Pudjiadi
Marianti Pudjiadi Mahendra
Gabriel Lukman Pudjiadi
Kristian Pudjiadi
Ariyo Tejo
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
433.557.550
194.836.635
50.320.790
10.149.860
10.038.900
9.983.540
3.120.000
66.347.355
55,70%
25,03%
6,47%
1,30%
1,29%
1,28%
0,40%
8,53%
43.355.755.000
19.483.663.500
5.032.079.000
1.014.986.000
1.003.890.000
998.354.000
312.000.000
6.634.735.500
Jumlah
778.354.630
100,00%
77.835.463.000
49
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 rincian akun tambahan modal disetor adalah
sebagai berikut:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Agio saham yang berasal dari
dividen saham (Catatan 22)
Agio saham yang berasal dari
penawaran umum perdana
Pembagian saham bonus
48.647.165.625
48.647.165.625
1.340.000.000
(1.188.000.000)
1.340.000.000
(1.188.000.000)
Jumlah
48.799.165.625
48.799.165.625
22. SALDO LABA, DIVIDEN DAN DANA CADANGAN
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas Induk yang diadakan pada tanggal
1 Juni 2012, dan telah diaktakan dengan akta Notaris No.1 pada tanggal yang sama oleh Notaris
Fathiah Helmi, S.H., diputuskan bahwa penetapan penggunaan laba Entitas Induk tahun 2011 adalah
pembagian dividen tunai sebesar Rp15.437.366.749 untuk 129.725.771 lembar saham atau Rp119
per saham, pembentukan dana cadangan sebesar Rp100.000.000, pembagian tantiem kepada
Dewan Komisaris dan Direksi sebesar-besarnya 8 % dari laba bersih tahun buku 2011, serta
membagikan dividen saham sebesar 25.945.155 saham dengan harga sesuai harga pasar saham
Entitas Induk satu hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham tersebut yaitu pada harga Rp2.375.
Dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Entitas Induk yang diaktakan dalam akta Notaris
Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal 19 Agustus 2012, diketahui bahwa para pemegang saham
menyetujui antara lain hal sebagai berikut:
1. Pembagian dividen tunai sebesar Rp15.437.366.749 atau sebesar Rp119 setiap saham yang
akan dibayarkan atas 129.725.771 saham.
2. Pembagian dividen saham kepada setiap pemegang 5 lembar saham Entitas Induk akan
memperoleh 1 lembar dividen saham yang merupakan saham baru yang dikeluarkan dari sahamsaham yang masih dalam simpanan dengan nilai nominal Rp500 per saham. Harga dividen
saham saat dibagikan sebesar Rp2.375 mengakibatkan peningkatan modal saham ditempatkan
dan disetor masing-masing penuh sebesar Rp12.972.577.500 dan tambahan modal disetor
sebesar Rp48.647.165.625.
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0078957.AH.01.09.Tahun
2012 tanggal 4 September 2012.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas Induk yang diadakan pada tanggal
6 Juni 2011, dan telah diaktakan dengan akta Notaris No.10 pada tanggal yang sama oleh Notaris
Fathiah Helmi, S.H., diputuskan bahwa penetapan penggunaan laba Entitas Induk tahun 2010 adalah
pembagian dividen sebesar Rp7.783.546.260 untuk 129.725.771 lembar saham atau Rp60 per
saham, pembentukan dana cadangan sebesar Rp100.000.000 serta pembagian tantiem kepada
Dewan Komisaris dan Direksi sebesar-besarnya 10 % dari laba bersih tahun buku 2010.
50
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. BEBAN USAHA - PERALATAN, PEMELIHARAAN DAN ENERGI
Akun ini terdiri dari:
31 MARET 2013
31 MARET 2012
Listrik dan air
Bahan bakar
Perbaikan dan pemeliharaan
4.055.862.412
2.054.446.050
1.933.424.574
3.666.139.323
2.167.556.300
2.015.180.222
Jumlah
8.041.733.036
7.848.875.845
24. BEBAN USAHA - PEMASARAN
Akun ini terdiri dari:
31 MARET 2013
Iklan dan promosi
Perjalanan
Jamuan
Majalah dan koran
Telekomunikasi
Cetakan dan perlengkapan kantor
Lain-lain (di bawah Rp50 juta)
Jumlah
31 MARET 2012
550.913.388
215.368.404
76.165.536
37.904.039
100.957.409
26.488.365
94.572.705
463.971.061
243.484.343
66.486.021
51.297.145
105.337.824
53.735.840
233.094.436
1.102.369.846
1.217.406.670
25. BEBAN USAHA - UMUM DAN ADMINISTRASI
Akun ini terdiri dari:
31 MARET 2013
Komisi kartu kredit
Transportasi
Jamuan
Cetakan dan perlengkapan kantor
Pajak dan perijinan
Telekomunikasi
Pakaian seragam
Perjalanan dinas kantor
Keamanan
Lain-lain (di bawah Rp50Juta)
Jumlah
31 MARET 2012
240.542.270
56.973.778
60.036.161
112.002.687
113.042.414
90.892.949
24.947.452
74.055.428
14.932.000
705.928.123
217.432.780
57.581.444
119.434.746
103.720.638
127.896.078
104.478.161
64.877.430
97.262.909
784.485.189
1.493.353.262
1.677.169.375
26. BEBAN KANTOR PUSAT - UMUM DAN ADMINISTRASI
Akun ini terdiri dari:
31 MARET 2013
31 MARET 2012
Perjalanan dan transportasi
Jasa profesional
Telekomunikasi
Lain-lain (di bawah Rp50Juta)
42.169.800
45.000.000
12.746.297
306.789.550
122.664.450
107.600.000
22.423.123
258.849.228
Jumlah
406.705.647
511.536.801
51
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. LABA PER SAHAM DASAR
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba komprehensif dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan:
31 MARET 2013
Laba usaha
Laba komprehensif
Rata-rata jumlah lembar saham beredar
Laba usaha per saham
Laba per saham
18.188.007.758
8.796.473.359
778.354.630
23,37
9,22
31 MARET 2012
21.173.426.154
8.408.865.938
129.725.771
163,22
64,82
28. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING
Entitas Induk dan HJW, Entitas Anak mengadakan perjanjian manajemen dengan PT Jayakarta Inti
Manajemen (JIM), pihak berelasi, dimana JIM bersedia untuk memberikan bantuan jasa manajemen
dan keagenan dengan tugas-tugas sebagai berikut:
a. Mengelola dan mengoperasikan hotel berdasarkan prosedur operasional dan teknik manajemen
yang dipergunakan oleh JIM,
b. Mengembangkan kebijakan dan program pemasaran,
c. Menyusun sistem akuntansi dan pengendalian internal hotel,
d. Menetapkan semua harga, daftar harga, tariff dan daftar tarif.
28. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
Sebagai imbalannya, Entitas Induk dan HJW berkewajiban membayar jasa insentif manajemen
sebesar 2,5% dari laba usaha hotel, jasa manajemen sebesar 1% dari jumlah pendapatan
departemental hotel dan jasa pemasaran sebesar 0,75% dari jumlah pendapatan departemental
hotel. Jasa-jasa tersebut di atas diperhitungkan tiap bulannya.
Perjanjian ini telah dimulai sejak tahun 1995 dan telah mengalami beberapa kali perubahan dan
perpanjangan perjanjian. Perubahan terakhir adalah tanggal 1 September 2010 dan akan berakhir
pada tanggal 31 Agustus 2015.
29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Perhitungan kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasikan pada
tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Saldo awal tahun
Bagian kepentingan nonpengendali
atas laba bersih tahun berjalan
Dividen
50.024.479.231
44.548.539.587
1.619.685.356
-
8.637.466.644
(3.161.527.000)
Saldo akhir tahun
51.644.164.587
50.024.479.231
Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas-Entitas Anak yang dikonsolidasikan sesuai
nama Entitas Anak adalah sebagai berikut :
31 MARET 2013
PT Hotel Juwara Warga
PT Bali Realtindo Benoa
51.635.148.569
4.710.287
52
31 DESEMBER 2012
50.016.667.795
4.703.555
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT Jayakarta Realti Investindo
PT Hotel Jaya Cikarang
Jumlah
53
3.305.731
1.000.000
3.107.881
51.644.164.587
50.024.479.231
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko nilai tukar,
risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan
mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko dalam hal pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan
instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup
dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk deposito
pada bank, transaksi valuta asing dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari
piutang usaha dari pelanggan.
Risiko kredit pelanggan dikelola oleh masing-masing unit usaha sesuai dengan kebijakan, prosedur
dan pengendalian dari Grup yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan. Batasan
kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang
pelanggan dimonitor secara teratur oleh unit-unit usaha terkait.
Maksimum risiko kredit yang dihadapi oleh Grup kurang lebih sebesar nilai tercatat bersih dari piutang
usaha sebesar Rp22.465.682.189, piutang lain-lain - pihak ketiga sebesar Rp 2.278.018.086, dan
piutang lain-lain - pihak berelasi sebesar Rp11.089.463 pada 31 Desember 2012.
Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Grup pada
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012:
31 MARET 2013
31 DESEMBER 2012
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
22.465.682.189
19.726.387.199
2.278.018.086
11.089.463
1.549.996.088
11.089.463
Jumlah
24.754.789.738
21.287.472.750
Risiko Nilai Tukar
Risiko mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu
instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko
perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas usaha Grup.
Eksposur fluktuasi nilai tukar atas Grup berasal dari nilai tukar antara dolar Amerika dan Rupiah.
Berikut adalah posisi aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31
Desember 2012:
31 MARET 2013
Mata Uang
Ekuivalen
Rp
Asing
USD
31 DESEMBER 2012
Mata Uang
Ekuivalen
Rp
Asing
USD
Aset:
Kas dan setara kas
422.509
4.106.362.323
743.021
7.185.021.241
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, kurs konversi yang digunakan diungkapkan
pada Catatan 2p mengenai kebijakan akuntansi.
54
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Nilai Tukar (lanjutan)
Sensitivitas Kurs Mata Uang Asing
Berikut adalah sensitivitas Grup terhadap kenaikan atau penurunan kurs Rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat pada tanggal laporan posisi keuangan, yang menggunakan 10% tingkat sensitivitas
untuk tujuan pelaporan risiko kurs mata uang asing secara internal kepada personel manajemen kunci,
dan pengungkapan berikut merupakan hasil penelaahan manajemen atas kemungkinan perubahan
kurs mata uang asing yang wajar.
Jika Rupiah menguat 10% terhadap dolar Amerika Serikat, maka jumlah laba komprehensif untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 akan melemah sebesar Rp 410.562.633, sedangkan
jika Rupiah melemah 10% terhadap dolar Amerika Serikat, akan terjadi dampak berlawanan terhadap
jumlah laba komprehensif, dengan besaran yang sama. Dampak perubahan kurs Rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat tersebut terutama berasal dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan dalam
dolar Amerika Serikat.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.
Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas
keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran
liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek
maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
55
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Tabel di bawah merupakan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Maret 2013
<=1 bulan
Aset
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Jumlah Aset
Liabilitas
Utang usaha
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban masih harus
dibayar
Utang dividen
Utang bank
Total Liabilitas
1-3 bulan
3-6 bulan
31 MARET 2013
6-12 bulan
>= 12 bulan
Jumlah
36.157.188.460
-
-
-
-
36.157.188.460
10.000.354.381
19.800.000
2.500.864.619
9.832.408.785
10.132.408.785
-
-
10.000.354.381
19.800.000
22.465.682.189
2.278.018.086
-
-
-
-
2.278.018.086
11.089.463
50.967.315.009
9.832.408.785
10.132.408.785
-
-
11.089.463
70.932.132.579
820.397.273
2.322.934.450
3.484.401.676
-
-
6.627.733.399
6.231.370.165
-
2.670.587.213
1.096.175.253
1.083.136.614
-
-
8.901.957.378
2.179.311.867
5.942.441.826
12.994.209.264
1.360.610.456
3.900.000.000
11.350.307.372
3.900.000.000
8.467.538.290
267.989.020
7.800.000.000
8.067.989.020
32.607.410.150
32.607.410.150
7.303.052.282
267.989.020
48.207.410.150
73.487.454.096
56
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Pengelolaan modal
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan peringkat kredit yang
tinggi dan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi
pemegang saham.
Manajemen Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan
perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat
memilih menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham. Tidak ada perubahan yang
dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode yang disajikan.
Kebijakan Grup adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan
pembiayaan pada biaya yang wajar.
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain - pihak
ketiga, utang usaha - pihak ketiga, utang lain-lain - pihak ketiga, beban masih harus dibayar, dan
utang dividen - pihak ketiga mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang
singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Nilai wajar dari utang bank jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya
dinilai ulang secara berkala.
Nilai wajar dari piutang dan hutang lain-lain pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena
nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari
aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan
untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
57
Download