PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (MATA UANG INDONESIA) PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.............…….……………….……………..…………….………… 1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian....................……………………………………………… 4-5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian...............................………………………………….………… 6 Laporan Arus Kas Konsolidasian..............……………………………………………………...................... 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian..............………………………………........................... 8-62 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,2e,5,32 Investasi jangka pendek 2e,6,32 Pihak ketiga Pihak berelasi 2f,9a Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp699.758.828 pada tahun 2012 2e,7,10,18b,32 Piutang lain-lain 2e,32 Pihak ketiga Pihak berelasi 2f,9b Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp817.318.652 pada tahun 2012 2g,8,10,11 Uang muka dan beban dibayar di muka 2h 36.157.188.460 75.111.485.778 10.000.354.381 19.800.000 12.014.056.124 60.500.000 22.465.682.189 19.726.387.199 2.278.018.086 11.089.463 1.549.996.088 11.089.463 12.308.461.993 2.487.501.888 11.397.198.483 2.898.819.169 85.728.096.460 122.769.532.304 247.228.545.709 212.051.220.560 5.626.700.075 4.310.091.871 7.072.103.734 862.924.338 4.750.428.371 5.705.565.317 4.043.353.541 5.916.341.849 862.924.338 2.244.326.735 Jumlah Aset Tidak Lancar 269.850.794.098 230.823.732.340 JUMLAH ASET 355.578.890.557 353.593.264.644 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp166.623.528.860 pada Maret 2013 dan Rp163.116.079.540 2i,2l,8,10,11 pada tahun 2012 18a,18b Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp682.159.455 pada Maret 2013 dan Rp603.294.213 pada tahun 2012 2j,2l,8,10,11 Investasi pada Entitas Asosiasi 2k,12 Aset pajak tangguhan 2r,16d Beban tangguhan - hak atas tanah Aset tidak lancar lainnya Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban masih harus dibayar Utang pajak Pendapatan diterima di muka Penyisihan untuk penggantian perabot dan peralatan hotel Utang dividen Pihak ketiga Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 2e,13,32 2e,14,32 6.627.733.399 7.530.934.890 2f,9c 2e,15,32 16a 17 8.901.957.378 2.179.311.867 7.303.052.282 5.981.845.357 10.596.909.702 4.041.325.896 1.096.175.253 7.237.193.938 6.641.349.198 18.959.633.069 2m 1.227.439.054 805.702.546 267.989.020 269.016.020 16.325.000.000 15.400.000.000 59.411.238.059 61.981.330.810 2r,16d 2n,19 490.060.664 26.756.313.405 11.692.277 26.650.436.486 2e,18,32 31.882.410.150 36.707.410.150 59.128.784.219 63.369.538.913 118.540.022.278 125.350.869.723 20 21 77.835.463.000 48.799.165.625 77.835.463.000 48.799.165.625 2c,4 (40.480.159.767) (40.480.159.767) 2e,18,32 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham pada tahun 2013 dan Rp100 per saham pada tahun 2012 Modal dasar - 2.480.000.000 saham pada tahun 2013 dan 2.480.000.000 saham pada tahun 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 778.354.630 saham pada tahun 2013 dan 778.354.630 saham pada tahun 2012 Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 1.400.000.000 97.840.234.835 1.400.000.000 90.663.446.832 185.394.703.693 51.644.164.587 178.217.915.690 50.024.479.231 Jumlah Ekuitas 237.038.868.280 228.242.394.921 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 355.578.890.557 353.593.264.644 Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali 2b,29 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENDAPATAN DEPARTEMENTAL Kamar Makanan dan minuman Departemental lainnya 31 MARET 2013 31 MARET 2012 2o 29.304.989.648 18.110.057.547 2.602.245.188 31.396.591.281 19.576.394.568 2.430.199.135 50.017.292.383 53.403.184.984 1.992.603.816 5.732.812.151 291.248.389 2.289.552.445 6.143.169.135 192.233.200 8.016.664.356 7.461.801.158 1.091.536.478 8.624.954.780 6.808.914.280 1.391.109.009 Jumlah Beban Departemental 16.570.001.992 16.824.978.069 LABA KOTOR 33.447.290.391 36.578.206.915 8.041.733.036 4.621.826.489 1.102.369.846 1.493.353.262 7.848.875.845 4.661.328.871 1.217.406.670 1.677.169.375 Jumlah Beban Usaha 15.259.282.633 15.404.780.761 LABA USAHA 18.188.007.758 21.173.426.154 (2.065.669.574) (1.609.212.115) (305.392.341) (358.629.708) (225.781.064) (78.865.242) (36.098.599) (313.481.703) (2.246.638.756) (1.888.039.041) (320.281.029) (337.369.731) (149.205.536) (70.583.222) (55.026.879) (703.749.076) Jumlah Pendapatan Departemental BEBAN DEPARTEMENTAL Beban pokok penjualan Kamar Makanan dan minuman Departemental lainnya 2o Jumlah beban pokok penjualan Gaji dan tunjangan lainnya Lain-lain BEBAN USAHA Peralatan, pemeliharan, dan energi Gaji dan tunjangan lainnya Pemasaran Umum dan administrasi PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penyusutan aset tetap Beban bunga Beban sewa Pajak bumi dan bangunan Beban asuransi Penyusutan properti investasi Laba (rugi) selisih kurs - bersih Lain-lain- bersih 2o 23 24 25 2o 10 18a,18b 11 2p Jumlah Beban Lain-Lain - Bersih (4.993.130.346) (5.841.476.492) LABA SEBELUM BEBAN JASA MANAJEMEN, INSENTIF, DAN PEMASARAN 13.194.877.412 15.331.949.662 Beban Jasa Manajemen, Insentif, dan Pemasaran 28 LABA SEBELUM PENGHASILAN (BEBAN) KANTOR PUSAT 1.397.631.218 1.596.115.108 11.797.246.194 13.735.834.554 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENGHASILAN (BEBAN) KANTOR PUSAT Gaji dan tunjangan lainnya Umum dan administrasi Laba (rugi) investasi jangka pendek - bersih Penyusutan aset tetap Bagian laba bersih Entitas Asosiasi Pendapatan bunga Laba (rugi) selisih kurs - bersih Lain-lain 26 6 10 2k,12 9.947.721.551 2r,16b,16c LABA BERSIH TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 2b,29 JUMLAH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (2.451.996.770) (406.705.647) 321.523.738 (1.441.779.746) 374.266.303 151.332.708 5.818.403 1.598.016.368 (1.849.524.643) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali 31 MARET 2012 2o Jumlah Beban Kantor Pusat – Bersih BEBAN PAJAK PENGHASILAN 31 MARET 2013 2s,27 (1.151.248.192) (3.464.835.437) 10.270.999.117 468.752.021 8.796.473.359 10.739.751.138 - - 8.796.473.359 10.739.751.138 7.176.788.003 1.619.685.356 8.408.865.938 2.330.885.200 8.796.473.359 10.739.751.138 9,22 64,82 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 (2.418.602.511) (511.536.801) 261.384.624 (1.394.960.096) 148.083.494 307.537.150 12.812.084 130.446.619 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Saldo, 31 Desember 2011 Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Tambahan Modal Disetor Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Saldo laba Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunannya Kepentingan Nonpengendali Jumlah Ekuitas 64.862.885.500 152.000.000 (40.480.159.767) 1.300.000.000 135.080.053.176 160.914.778.909 44.548.539.587 205.463.318.496 (15.437.366.749) - (15.437.366.749) Dividen tunai 22 - - - - (15.437.366.749) Deviden saham 22 12.972.577.500 48.647.165.625 - - (61.619.743.125) - - - Pembentukan dana cadangan 22 - - - 100.000.000 (100.000.000) - - - Laba komprehensif tahun 2012 - - - - 32.740.503.530 32.740.503.530 8.637.466.644 41.377.970.174 Dividen Entitas Anak - - - - - - (3.161.527.000) (3.161.527.000) 77.835.463.000 48.799.165.625 (40.480.159.767) 1.400.000.000 90.663.446.832 178.217.915.690 50.024.479.231 228.242.394.921 - - - - 7.176.788.003 7.176.788.003 1.619.685.356 8.796.473.359 77.835.463.000 48.799.165.625 (40.480.159.767) 1.400.000.000 97.840.234.835 185.394.703.693 51.644.164.587 237.038.868.280 Saldo, 31 Desember 2012 Laba komprehensif tahun 2013 Saldo, 31 Maret 2013 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 MARET 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pendapatan bunga Pembayaran kas kepada pemasok, pihak ketiga dan pemerintah Pembayaran kas untuk gaji dan tunjangan lainnya Pembayaran bunga Pengeluaran untuk kegiatan usaha lainnya Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 31 MARET 2012 48.339.576.151 259.916.540 52.483.453.902 1.009.427.241 (26.556.710.328) (17.259.870.721) (1.609.212.115) (748.492.608) (34.413.254.123) (16.061.144.652) (1.716.285.473) (1.610.436.217) 1.925.206.919 (308.239.322) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan investasi jangka pendek Perolehan aset tetap Kenaikan (Penurunan) hubungan berelasi Perolehan investasi jangka pendek 1.637.240.059 (38.684.774.469) 1.083.136.614 (1.015.106.440) 1.564.729.946 (4.154.435.488) (17.025.002) (4.503.006.072) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (36.979.504.236) (7.109.736.616) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank (3.900.000.000) (3.650.000.000) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (3.900.000.000) (3.650.000.000) (38.954.297.318) (11.067.975.938) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 75.111.485.778 81.513.560.078 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 36.157.188.460 70.445.584.140 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 7 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Entitas Induk PT Pudjiadi And Sons Tbk ("Entitas Induk") didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No 6 tahun 1968, juncto Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta Notaris Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta, No. 34 tanggal 17 Desember 1970. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/278/16 tanggal 2 Agustus 1973. Anggaran dasar Entitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan; terakhir dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal 9 Agustus 2012 mengenai perubahan anggaran dasar Entitas Induk yaitu perubahan modal saham ditempatkan dan disetor penuh dan jumlah saham beredar dikarenakan pembagian dividen saham dan pemecahan saham (stock split) (Catatan 1b dan 22). Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0078957.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 4 September 2012. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Entitas Induk, ruang lingkup kegiatan Entitas Induk adalah di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain jasa akomodasi, perkantoran, perbelanjaan, apartemen, sarana rekreasi dan hiburan yang berada di lokasi hotel. Entitas Induk berkedudukan di Jakarta dan kantornya berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 126, Jakarta. Entitas Induk mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tahun 1970. b. Penawaran Umum Efek Entitas Induk Pada tanggal 8 Maret 1990, Entitas Induk memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. SI-086/SHM/MK.10/1990 untuk menawarkan 2.000.000 sahamnya kepada masyarakat melalui bursa efek di Indonesia. Harga penawaran saham perdana adalah Rp6.800 per saham. Saham-saham tersebut telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 1 Mei 1990. Pada tanggal 14 Agustus 1991, Entitas Induk melakukan pencatatan parsial atas 4.000.000 sahamnya, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 6.000.000 saham. Pada tanggal 14 Februari 1992 dan 17 Desember 1994, Entitas Induk membagikan saham bonus masing-masing sebanyak 1.350.000 saham dan 8.910.000 saham, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 16.260.000 saham. Pada tanggal 18 Oktober 1994 dan 19 Oktober 1994, Entitas Induk mencatatkan sisa sahamnya sebanyak 7.500.000 saham pada Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta (pada tahun 2008 kedua bursa tersebut telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia), sehingga jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 23.760.000 saham. Pada tanggal 21 Agustus 1995, Entitas Induk membagikan saham bonus sebanyak 1.188.000 saham, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 24.948.000 saham. Pada tanggal 14 April 1997, saham beredar tersebut dipecah menjadi sebanyak 24.948.000 saham, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 49.896.000 saham. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham, sebagaimana telah diaktakan dalam akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 51, tanggal 5 Desember 1997, para pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas I kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli saham biasa disertai dengan penerbitan waran yang terdiri dari 74.844.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp500 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp37.422.000.000 dan 4.989.600 waran yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama tersebut yang diberikan dengan cuma-cuma bagi pemegang saham. 8 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Entitas Induk (lanjutan) Waran yang diterbitkan pada Penawaran Umum Terbatas I ini diberi nama Waran Seri I yang mempunyai jangka waktu 5 (lima) tahun. HMETD tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 5 Juni 1998, sebagaimana telah dinyatakan dalam akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., pada tanggal yang sama, sehingga setelah tanggal tersebut jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 124.740.000 saham. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, No. 26 tanggal 19 Agustus 1999, para pemegang saham menyetujui untuk mengeksekusi waran sebagai peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 3.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar, sehingga nilai keseluruhannya sebesar Rp1.500.000. Dengan demikian jumlah saham beredar menjadi 124.743.000 lembar dengan nilai sebesar Rp62.371.500.000. Pada tanggal 24 Desember 2002, Entitas Induk melakukan eksekusi waran menjadi saham sebanyak 4.982.771 lembar dengan nilai sebesar Rp2.491.385.500 sehingga jumlah saham beredar menjadi 129.725.771 lembar dengan nilai sebesar Rp64.862.885.500. Eksekusi waran menjadi saham diaktakan dengan akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H, Notaris di Jakarta No. 51 tanggal 5 Desember 1997. Pada tanggal 16 Juli 2012, Entitas Induk membagikan dividen saham sebanyak 25.945.154 lembar dengan nilai sebesar Rp12.972.577.000, sehingga jumlah saham beredar menjadi 155.670.926 lembar dengan nilai sebesar Rp77.835.463.000. Pembagian dividen saham diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta No.19 tanggal 9 Agustus 2012 (Catatan 20 dan 22) . Pada tanggal 2 Oktober 2012, Entitas Induk melakukan pemecahan saham (stock split) untuk 1 lembar saham menjadi 5 lembar saham, sehingga jumlah saham beredar Entitas Induk menjadi sebanyak 778.354.630 lembar saham. Pemecahan saham (stock split) diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta No.19 tanggal 9 Agustus 2012 (Catatan 20 dan 22). c. Struktur Entitas Induk dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Entitas Induk dan Entitas Anak, (selanjutnya disebut Grup), dimana Entitas Induk atau melalui Entitas Anaknya mempunyai pemilikan suara Entitas Anak lebih dari 50%, yang terdiri dari: Kegiatan pokok Domisili Persentase Pemilikan Jumlah Aset (dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 31 Des 2013 2012 Jumlah Pendapatan (dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 31 Maret 2013 2012 Entitas Anak Yang Dikonsolidasi Langsung melalui Entitas Induk : PT Hotel Juwara Warga Perhotelan Bali 51,00% 170.032 166.856 21.844 24.412 PT Bali Realtindo Benoa*) Real Estat Bali 99,99% 47.115 47.047 - - PT Hotel Jaya Cikarang Perhotelan Cikarang 99,99% 14.000 - - - PT Jayakarta Realti Investindo*) Real Estat Jakarta 99,93% 4.810 4.456 - - 9 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Struktur Entitas Induk dan Entitas Anak (lanjutan) Kegiatan pokok Domisili Persentase Pemilikan Jumlah Aset (dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 31 Des 2013 2012 Jumlah Pendapatan (dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 31 Maret 2013 2012 Entitas Anak Yang Dikonsolidasi Tidak langsung melalui HJW, Entitas Anak : PT Hotel Jayakarta Flores Perhotelan Flores 99,99% 60.676 61.393 1.943 1.172 PT Jayakarta Padmatama Perhotelan Bali 99,80% 3.708 3.483 2.154 2.443 PT Bali Boga Rasa Jasa Boga Bali 95,00% 721 550 193 225 Semarang 51,00% 9.120 - - - Pengelolaan Hotel Jakarta 30,00% 9.096 8.633 1.623 1.733 Pengelolaan Hotel Jakarta 25,00% 9.096 8.633 1.623 1.733 PT Hotel Jaya Semarang Perhotelan Entitas Asosiasi Langsung melalui Entitas Induk : PT Jayakarta Inti Manajemen Tidak langsung melalui HJW, Entitas Anak : PT Jayakarta Inti Manajemen *) Entitas Anak dalam tahap pengembangan 1) Entitas Induk memiliki 51% hak kepemilikan atas PT Hotel Juwara Warga (HJW) dengan biaya perolehan sebesar Rp43.350.000.000 (Catatan 4). Modal dasar HJW sebesar Rp75.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp50.000.000.000. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan HJW adalah bergerak dalam bidang perhotelan dan memulai operasi komersialnya pada tahun 1983. Sesuai akta Notaris Weliana Salim, S.H., No. 08 tanggal 09 Mei 2011, HJW membagikan dividen saham sebesar 1 lembar saham kepada setiap pemilik 1 lembar saham dengan jumlah pembagian dividen saham sebesar Rp30.000.000.000 atau 30.000.000 lembar. Atas dividen saham tersebut, Entitas Induk memperoleh tambahan saham sebanyak 15.300.000 lembar atau sebesar Rp15.300.000.000, sedangkan persentase pemilikannya tetap sebesar 51%. 2) Sesuai akta Notaris No. 38 tanggal 7 April 1997 yang dibuat di hadapan Achmad Bajumi, S.H., pengganti Notaris Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Induk mendirikan PT Bali Bagus Benoa. Anggaran Dasar PT Bali Bagus Benoa telah mengalami perubahan melalui akta Notaris No. 149 tanggal 30 Juni 1997, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H, notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama semula PT Bali Bagus Benoa menjadi PT Bali Realtindo Benoa (BRB). Perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-5990.HT.01.01.TH.97 tanggal 2 Juli 1997. BRB didirikan dengan modal dasar sebesar Rp6.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp1.500.000.000. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan BRB adalah bidang pemborongan dan pembangunan rumah. Sesuai akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 114 tanggal 20 Juni 1998, Entitas Induk meningkatkan penyertaannya pada BRB dari sebesar 99,93% menjadi 99,99% dengan jumlah tambahan modal disetor sebesar Rp36.499.000.000, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor BRB menjadi sebesar Rp38.000.000.000. 10 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Struktur Entitas Induk dan Entitas Anak (lanjutan) Sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 4 pada tanggal 6 Juni 2001, BRB mengeluarkan 7.000 saham baru dengan nilai sebesar Rp7.000.000.000 yang seluruhnya disetor oleh Entitas Induk, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor BRB menjadi sebesar Rp45.000.000.000 dan jumlah kepemilikan saham Entitas Induk di BRB meningkat menjadi sebesar Rp44.999.000.000. Sampai saat ini BRB belum memulai kegiatan operasi komersialnya. 3) Sesuai akta Notaris No. 36 tanggal 7 April 1997, yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Bajumi, S.H., pengganti Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Induk mendirikan PT Jayakarta Realti Investindo (JRI) yang berkedudukan di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C2-14452.HT.01.01.TH.98. tanggal 22 September 2000. JRI didirikan dengan modal dasar sebesar Rp6.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp1.500.000.000, dengan persentase kepemilikan Entitas Induk sebesar 99,93%. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan JRI adalah bidang pemborongan dan pembangunan rumah dan sampai saat ini belum memulai kegiatan operasi komersialnya. 4) Sesuai akta No. 74 tanggal 21 Mei 2008, yang dibuat di hadapan Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., HJW mendirikan PT Hotel Jayakarta Flores (HJF) yang berkedudukan di Flores. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-30932.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 6 Juni 2008. HJF didirikan dengan modal dasar sebesar Rp10.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp2.500.000.000, dengan kepemilikan HJW sebesar 99,96 %. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan HJF adalah bidang perhotelan dan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 2011. Sebagaimana yang dinyatakan dalam akta Notaris Weliana Salim, S.H., No. 50 tanggal 22 Agustus 2011, HJW meningkatkan penyertaannya pada HJF dari sebesar 99,96% menjadi 99,99% dengan jumlah tambahan modal disetor sebesar Rp7.500.000.000, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor HJF menjadi sebesar Rp10.000.000.000. 5) Sesuai akta No. 32 tanggal 9 Februari 2001, yang dibuat di hadapan Notaris Josef Sunar Wibisono, S.H., HJW mendirikan PT Jayakarta Padmatama (Padmatama) yang berkedudukan di Bali. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-03362.HT.01.01.HT. 2003 tanggal 17 Februari 2003. Padmatama didirikan dengan modal dasar sebesar Rp2.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp500.000.000, dengan kepemilikan HJW sebesar 99,80 %. Seturut anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan Padmatama adalah bidang jasa pengelolaan properti, pembangunan, pengembangan dan perdagangan dan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 2001. 6) Sesuai akta No. 29 tanggal 11 Maret 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., HJW mendirikan PT Bali Boga Rasa (BBR) yang berkedudukan di Bali. BBR didirikan dengan modal dasar sebesar Rp300.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya, dengan kepemilikan HJW sebesar 95 %. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan BBR adalah bidang perdagangan, perindustrian dan jasa dan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 2011. 11 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Struktur Entitas Induk dan Entitas Anak (lanjutan) 7) Sebagaimana dijelaskan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 28 tanggal 18 Agustus 1998, Entitas Induk membeli saham PT Jayakarta Inti Manajemen (JIM) sebanyak 300.000 lembar saham dengan harga nominal sebesar Rp1.000 per lembar saham dengan jumlah kepemilikan sebesar Rp300.000.000 atau 30%. JIM berdomisili di Jakarta dan mempunyai usaha jasa pengelolaan hotel dan konsultasi. 8) Penyertaan HJW, sebesar 25% pada JIM diaktakan dengan akta Notaris Miryam Magdalena Indriani Wiardi, S.H., No. 53 tanggal 21 Juni 1995 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-12581.HT.01.01 Th.95 tanggal 4 Oktober 1995. 9) Sabagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Weliana Salim, S.H., Notaris di Jakarta, No.10 tanggal 18 Februari 2013, Entitas Induk mendirikan PT Hotel Jaya Cikarang (HJC) yang berkedudukan di Cikarang, Jawa Barat. HJC didirikan dengan modal dasar sebesar Rp20.000.000.000. Dari modal tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp14.000.000.000, dengan kepemilikan Entitas Induk sebesar 99,99%. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan HJC adalah bidang perhotelan dan fasilitas penunjang lainnya, yang mana sampai dengan laporan per 31 Maret 2013 entitas anak tersebut belum beroperasi. 10) Sesuai yang diungkapkan dalam akta Notaris Indah Indriani, S.H., Notaris di Semarang, No. 14, tanggal 8 Februari 2013, HJW, Entitas Anak, mendirikan PT Hotel Jaya Semarang (HJS) yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah. HJS didirikan dengan modal dasar Rp18.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp9.000.000.000, dengan kepemilikan HJW sebesar 51%. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan HJS adalah bidang jasa hotel dan fasilitas penunjang lainnya. Yang sampai dengan tanggal laporan per 31 Maret 2013 belum beroperasi. d. Dewan Komisaris, Direktur dan Karyawan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas Induk yang diaktakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1, tanggal 1 Juni 2012 dan No. 10, tanggal 06 Juni 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris : Gabriel Lukman Pudjiadi : Marianti Pudjiadi : Daryanto Mangun P. Yosodiningrat Presiden Direktur Direktur : Kristian Pudjiadi : Ariyo Tejo Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Grup memiliki masing-masing 1.165 dan 1.181 orang karyawan tetap (tidak diaudit). e. Komite Audit, Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan Pada tanggal 25 Juni 2012, berdasarkan surat pemberitahuan perubahan susunan komite audit Entitas Induk No.054/PS-DIR/VI/2012, Entitas Induk menunjuk Bapak Sahat Erich Estrada Hutagalung sebagai anggota Komite Audit Entitas Induk menggantikan Bapak Caroko. 12 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Susunan Komite Audit Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : Ketua Anggota Anggota : Daryanto Mangun P. Yosodiningrat : Sri Sunarmiatun : Sahat Erich Estrada Hutagalung Susunan Internal Audit Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : Ketua Anggota : Gatot Sanyoto : Retno Mulyaningsih Sekretaris Perusahaan Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah Dadang Suwarsa. f. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen Entitas Induk pada tanggal 29 April 2013. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7: “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. KEP-347/PM/2000 tanggal 25 Juni 2012. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi, diterbitkan dan diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan 13 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan) penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup. Grup telah menerapkan secara retrospektif PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada Entitas Anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; (v) konsolidasi atas Entitas Anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu Entitas Induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan Entitas Asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan, Entitas Anak, seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Entitas Induk atau melalui Entitas Anak memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham secara langsung atau tidak langsung. Semua saldo dan transaksi antar entitas yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasional Grup sebagai satu kesatuan usaha. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas Induk: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan 14 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan) posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. c. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akuisisi atau pelepasan Entitas Anak dari atau kepada entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest) dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No.38 (revisi 2004), “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transfer aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi Entitas induk atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai tercatat. c. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan) Selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan bank dan deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. e. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK 50 (revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK 55 (revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. PSAK Nomor 50 (revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No 55 (revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak untuk membeli atau menjual item nonkeuangan. PSAK 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai. Penerapan PSAK No 50 dan PSAK No 55 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. 15 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) Penerapan PSAK 60 memiliki dampak pada pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi (i) Aset keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang usaha, piutang lain-lain pihak ketiga, dan pihak berelasi. Klasifikasi (lanjutan) (ii) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang lain-lain pihak ketiga dan pihak berelasi, beban masih harus dibayar, utang dividen - pihak ketiga, dan utang bank jangka panjang. Pengakuan dan pengukuran (i) Aset keuangan Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan yaitu tanggal pada saat Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh 16 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan perubahan nilai wajar diakui sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Grup mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Grup tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Grup dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan. Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. a. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. b. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk ekuitas dan efek utang, adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif konsolidasian dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar. Grup mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Grup tidak mampu untuk memperdagangan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk 17 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) melakukannya secara signifikan berubah di masa mendatang, Grup dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Grup memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa. Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari asset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) (ii) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. a. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. b. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidiasan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan 18 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. a. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 19 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) a. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. b. Aset keuangan tersedia untuk dijual Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, Grup menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi atau kelompok investasi terjadi penurunan nilai. Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar investasi di bawah biaya perolehannya. 'Signifikan' yaitu evaluasi terhadap biaya perolehan awal investasi dan jangka panjang terkait periode dimana nilai wajar telah di bawah biaya perolehannya. Dimana ada bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dihapus dari pendapatan komprehensif lain dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidiasian, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung dalam pendapatan komprehensif konsolidasian lainnya. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Namun, jumlah yang dicatat untuk penurunan adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga di masa akan datang selanjutnya diakui berdasarkan pengurangan nilai tercatat aset, dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga dicatat sebagai bagian dari pendapatan keuangan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar dari instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui 20 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghentian Pengakuan a. Aset keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut. Dalam hal, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali. b. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. f. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Grup menerapkan PSAK No. 7 (revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup, jika: a. b. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak: (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; suatu pihak adalah Entitas Asosiasi Grup; 21 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan) c. d. e. f. g. suatu pihak adalah ventura bersama dimana salah satu dari Grup sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau dimana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. g. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal. Grup menentukan penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai, jika ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). i. Aset Tetap Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 (revisi 2011), “Aset Tetap”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Isu-isu utama dalam aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai aset tetap. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Grup memilih menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. 22 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut: Tahun 20 - 30 5-8 4-8 5 Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusustan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan. Aset dalam penyelesaian merupakan aset tetap dalam tahap penyelesaian, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat aset selesai secara substansial dan aset tersebut telah digunakan sesuai tujuannya. j. Properti Investasi Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 13 (revisi 2011), “Properti Investasi”. PSAK revisi ini mengatur pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi yang meliputi pengukuran properti investasi yang diakui dalam akun sewa dicatat sebagai sewa pembiayaan dan pengukuran dalam laporan keuangan lessor atas properti investasi yang disediakan kepada lessee sebagai sewa operasi. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Properti investasi Grup terdiri dari ruko dan apartemen yang dikuasai Grup untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Penyusutan bangunan ruko dan apartemen dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat bangunan selama 20 tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. 23 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Properti Investasi (lanjutan) Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan sendiri oleh Grup menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya. k. Investasi Pada Entitas Asosiasi Grup menerapkan PSAK No. 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi pada Entitas Asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Investasi Grup pada Entitas Asosiasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan Entitas Asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi atau tidak dilakukan pengujian penurunan nilai secara terpisah. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Entitas Induk pada Entitas Asosiasi. Bagian laba Entitas Asosiasi ditampilkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Entitas Asosiasi dan merupakan laba setelah pajak kepentingan nonpengendali di Entitas Anak dari Entitas Asosiasi. Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan mengunakan periode pelaporan yang sama dengan Grup. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menjadikan kebijakan akuntansi sama dengan kebijakan Grup. Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Grup pada Entitas Asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Ketika kehilangan pengaruh yang signifikan terhadap Entitas Asosiasi, Grup mengukur dan mengakui setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat Entitas Asosiasi setelah hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari penjualan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. l. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (revisi 2009). Penurunan Nilai Aset, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (revisi 2009) menggantikan PSAK No. 48 (revisi 1998), "Penurunan Nilai Aktiva". 24 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan (lanjutan) PSAK No. 48 (revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK revisi ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai rugi penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. m. Penyisihan untuk Penggantian Perabotan dan Peralatan Hotel Penyisihan untuk penggantian perabotan dan peralatan hotel ditetapkan sebesar 2% dari jumlah service charge untuk Hotel Jayakarta Jakarta, 1% dari jumlah service charge untuk Hotel Jayakarta Anyer dan Cisarua, dan 5% dari jumlah service charge untuk Hotel Jayakarta Bandung, Bali, Yogyakarta, Lombok, dan Flores. 25 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”, PSAK 24 (revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi aktuarial diakui sebagai laba atau rugi pada periode terjadinya sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Penerapan PSAK 24 (revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali pada pengungkapan yang diharuskan. Grup memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yang mana menggunakan pendekatan koridor. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah, dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun Grup berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan. Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang berpartisipasi. Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa periode jasa pegawai yang masuk program pensiun. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jika manfaat telah menjadi hak atau vested, segera setelah pengenalan program, atau perubahan, program pensiun, biaya jasa lalu diakui secara langsung. Grup mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas imbalan pasti dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. 26 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Grup telah menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat Pajak Hotel dan Restoran (PHR), dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Grup mengevaluasi pengakuan pendapatan dengan kriteria tertentu dalam rangka untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan dan beban bunga diakui: Penjualan jasa Pendapatan diakui pada saat jasa diberikan. Penjualan barang Pendapatan dari penjualan barang diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah kepada pembeli. Pendapatan bunga Pendapatan bunga yang timbul dari bank dan deposito yang dimiliki oleh Grup diakui pada saat terjadinya. Dividen Pendapatan diakui pada saat hak Grup untuk menerima pembayaran ditetapkan. Pendapatan sewa Pendapatan sewa yang timbul dari sewa peroperti investasi diakui saat jasa sewa diberikan. Pendapatan dari investasi jangka pendek Pendapatan dari investasi jangka pendek diakui pada saat terjadi perubahan nilai wajar investasi jangka pendek. Beban Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No 10 (revisi 2011), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing". PSAK revisi mengatur bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan konsolidasian entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang penyajian. Setiap entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsional. Penerapan PSAK revisi ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. 27 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs mata uang asing dan penjabaran aset dalam mata uang asing dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 nilai tukar yang digunakan untuk 1 USD masing-masing sebesar Rp9.719 dan Rp9.670. q. Informasi Segmen Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dan lingkungan ekonomi tempat entitas terlibat dan beroperasi. Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian. r. Perpajakan Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 46 (revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, Grup juga menerapkan ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. 28 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Perpajakan (lanjutan) Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan beda temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang, kecuali aset pajak tangguhan yang terkait dengan perbedaan permanen yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal aset dan liabilitas dalam transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan, pada saat transaksi dampaknya tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi. Namun, untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan yang terkait dengan investasi pada Entitas Anak. Aset pajak tangguhan diakui hanya sepanjang kemungkinan besar perbedaan temporer akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan konsolidasian. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. s. Laba Per Saham Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”, PSAK revisi menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (setelah disesuaikan dengan bunga atas saham preferen yang dapat dikonversi) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan diterbitkan pada saat pengkonversian semua instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif menjadi saham biasa. 29 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t. Penerapan PSAK dan ISAK Revisi Rangkuman PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 yang diterapkan oleh Grup sejak 1 Januari 2012 yang relevan: PSAK PSAK No. 10 (revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 13 (revisi 2011) “Properti Investasi”. PSAK No. 16 (revisi 2011) “Aset Tetap”. PSAK No. 24 (revisi 2010) “Imbalan Kerja”. PSAK No. 30 (revisi 2011), “Sewa”. PSAK No. 46 (revisi 2010) “Pajak penghasilan”. PSAK No. 50 (revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”. PSAK No. 55 (revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK No. 56 (revisi 2011) “Laba Per Saham”. PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. ISAK ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Berikut ini adalah standar akuntansi dan interpretasi revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012, yang tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK PSAK No. 18 (revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. PSAK No. 26 (revisi 2011), “Biaya Pinjaman”. PSAK No. 28 (revisi 2011), “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian”. PSAK No. 33 (revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”. PSAK No. 34 (revisi 2010), “Kontrak Konstruksi”. PSAK No. 36 (revisi 2011), “Asuransi Kontrak Asuransi Jiwa”. PSAK No. 45 (revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba”. PSAK No. 53 (revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”. PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”. PSAK No. 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”. PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”. ISAK ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. ISAK No. 15, PSAK No. 24 - “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya”. ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”. ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”. ISAK No. 19, “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”. ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya”. 30 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t. Penerapan PSAK dan ISAK Revisi (lanjutan) ISAK ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”. ISAK No. 23, “Sewa Operasi - Insentif”. ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa”. ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”. PPSAK PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK No. 27: “Akuntansi Perkoperasian”. PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK No. 5: “Interpretasi atas Par.14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual”. PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK No. 39: “Akuntansi Kerja Sama Operasi”. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Instrumen Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2e. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp23.165.441.017 dan Rp19.726.387.199 (Catatan 7). Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Grup mata uang fungsional adalah Rupiah. 31 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan) Pertimbangan (lanjutan) Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Estimasi dan asumsi Penilaian Instrumen Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi komprehensif konsolidasian Grup. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp70.932.132.579 dan Rp108.473.514.652 sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp72.987.454.096 dan Rp72.282.056.147 (Catatan 32). Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi antara 4 sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap dan properti investasi sebesar Rp247.228.545.709 dan Rp5.626.700.075 pada 31 Maret 2013 dan Rp212.051.220.560 dan Rp5.705.565.317 pada 31 Desember 2012 (Catatan 10 dan 11). Liabilitas imbalan kerja karyawan Penentuan utang dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup diakui segera dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan pada saat terjadi. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Grup pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp26.756.313.405 dan Rp26.650.436.486 (Catatan 19). 32 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan) Estimasi dan asumsi (lanjutan) Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan Aset dan Liabilitas pajak tangguhan diakui atas beda temporer sepanjang besar kemungkinannya bahwa beda temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diharuskan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Penyisihan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp13.120.780.645 dan Rp12.214.517.135 (Catatan 8). 4. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Berdasarkan akta Notaris Mintarsih Natamihardja, S.H., No 16, 17, 18 dan 19 tanggal 27 Desember 1999, Entitas Induk membeli saham PT Hotel Juwara Warga (HJW) dari pihak-pihak yang berada dalam pengendalian yang sama. Perhitungan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali atas transaksi pembelian saham HJW, Entitas Anak, adalah sebagai berikut: Harga Perolehan 43.350.000.000 Dikurangi nilai buku bersih Entitas Anak: Modal Saldo Rugi 20.000.000.000 ( 14.372.862.289) Bersih Bagian Entitas Induk - 51% (51% x 5.627.137.711) 5.627.137.711 (2.869.840.233) Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 33 40.480.159.767 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 31 MARET 2013 Kas Rupiah Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Nusa Tenggara Timur Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD298.177 pada tahun 2013 dan USD589.603 pada tahun 2012) PT Bank Central Asia Tbk (USD108.293 pada tahun 2013 dan USD118.216 pada tahun 2012) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (USD11.613 pada tahun 2013 dan USD30.729 pada tahun 2012) PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD4.427 pada tahun 2013 dan USD4.473 pada tahun 2012) Jumlah bank Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk Jumlah deposito berjangka Jumlah 31 DESEMBER 2012 1.204.349.870 230.358.765 13.615.508.748 491.594.974 7.659.228.544 2.773.128.146 64.343.697 3.969.567.871 530.041.249 502.068.935 175.003.665 115.990.438 22.757.053.416 12.840.307.359 7.591.857.860 6.172.320.861 4.466.862.200 3.491.646.886 778.701.439 497.662.672 117.853.586 31.839.493 2.897.977.801 5.701.464.499 1.052.496.337 1.143.151.428 112.866.412 297.147.501 43.021.773 43.257.813 35.207.188.460 65.931.127.013 750.000.000 200.000.000 4.000.000.000 1.750.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 700.000.000 - 950.000.000 8.950.000.000 36.157.188.460 75.111.485.778 Jangka waktu dari seluruh deposito berjangka adalah 1 bulan dan memperoleh bunga tahunan berkisar antara 4,25% sampai dengan 7% per tahun pada tahun 2013 dan 5% sampai dengan 7% per tahun pada tahun 2012. Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. 34 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek terdiri dari efek ekuitas dan reksadana dengan rincian sebagai berikut : 31 MARET 2013 Pihak ketiga Efek ekuitas PT Elnusa Tbk (ELSA) PT Panin Financial Tbk (PNLF) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) PT ABM Investama Tbk (ABMM) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) PT Hanson International Tbk (MYRX) PT Energy Mega Persada Tbk (ENRG) PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) PT United Tractors Tbk (UNTR) PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) PT Bank Artha Graha International Tbk (INPC) PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) PT Inter Delta Tbk (INTD) PT Lippo Securities Tbk (LPPS) PT Kertas Basuki Rahmat Tbk (KBRI - W) PT Multipolar Tbk (MLPL) PT Panin Financial Tbk (PNLF - W) PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Jumlah efek ekuitas Reksadana PT Danareksa Investment Management Jumlah pihak ketiga Pihak berelasi Efek ekuitas PT Pudjiadi Prestige Tbk Jumlah 35 31 DESEMBER 2012 1.352.420.000 1.555.750.000 897.000.000 943.750.000 1.231.414.000 1.016.250.000 767.000.000 750.000.000 1.296.000.000 470.000.000 317.500.000 247.500.000 205.025.000 125.000.000 153.000.000 106.000.000 176.850.000 136.500.000 93.005.000 63.000.000 53.000.000 48.840.000 25.080.000 18.430.000 14.400.000 1.395.000 36.000 226.000.000 71.000.000 636.000.000 630.000.000 540.000.000 317.500.000 285.000.000 247.000.000 232.500.000 170.275.000 125.000.000 111.000.000 106.000.000 99.450.000 98.500.000 97.500.000 89.870.000 56.250.000 53.000.000 48.840.000 24.200.000 20.370.000 12.525.000 2.015.000 13.000 - 8.596.481.000 7.767.472.000 1.403.873.381 4.246.584.124 10.000.354.381 12.014.056.124 19.800.000 60.500.000 10.020.154.381 12.074.556.124 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) Laba (rugi) atas investasi jangka pendek baik yang sudah direalisasi dan belum direalisasi disajikan secara bersih dalam akun ”Laba (rugi) Investasi Jangka Pendek - Bersih” sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Kantor Pusat pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut : 31 MARET 2013 7. 31 Desember 2012 Laba sudah direalisasi Laba (rugi) belum direalisasi 321.523.738 1.553.597.955 515.388.939 (3.224.198.691) Bersih 1.875.121.693 (2.708.809.752) PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 City ledger Guest ledger Sewa Lain-lain 21.495.254.698 698.106.541 972.079.778 - 16.220.622.209 3.248.714.285 611.563.904 345.245.629 Jumlah piutang usaha Penyisihan penurunan nilai 23.165.441.017 (699.758.828) 20.426.146.027 (699.758.828) Bersih 22.465.682.189 19.726.387.199 Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pemulihan selama tahun berjalan 699.758.828 - 342.186.172 603.002.723 (245.430.067) Jumlah penyisihan penurunan nilai 699.758.828 699.758.828 Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut : 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Sampai dengan 1 bulan 1 bulan - 3 bulan 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan 10.132.408.785 9.832.408.785 2.275.786.803 225.077.816 14.165.479.818 3.383.622.055 2.350.365.395 526.678.759 Jumlah piutang usaha Penyisihan penurunan nilai 23.165.441.017 (699.758.828) 20.426.146.027 (699.758.828) Bersih 22.465.682.189 19.726.387.199 36 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG USAHA (lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, semua piutang usaha Grup merupakan piutang usaha dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah. Tidak ada piutang usaha dari pihak berelasi dan tidak ada piutang usaha dalam mata uang asing. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari, dan pada periode berjalan manajemen berkeyakinan tidak memerlukan tambahan penyisihan penurunan. Sebagian piutang usaha Grup dengan jumlah sebesar Rp5.800.000.000 dijaminkan untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh HJW, Entitas Anak, dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18b) pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. 8. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari : 31 MARET 2013 Linen in operation China Glassware Makanan Minuman Lain - lain 31 DESEMBER 2012 5.924.492.362 3.131.799.574 1.089.258.998 473.535.445 2.501.694.266 5.822.081.139 2.351.105.383 1.251.412.998 291.791.946 2.498.125.669 Jumlah persediaan Penyisihan penurunan nilai 13.120.780.645 (812.318.652) 12.214.517.135 (817.318.652) Bersih 12.308.461.993 11.397.198.483 Persediaan lain-lain merupakan persediaan untuk keperluan tamu, alat cetak, peralatan untuk bungalow dan lain-lain. Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 817.318.652 (5.000.000) 698.522.026 118.796.626 Jumlah penyisihan penurunan nilai 812.318.652 817.318.652 Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu yang merupakan satu kesatuan dengan asuransi aset tetap dan properti investasi (Catatan 10 dan 11). Manajemen berpendapat nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan dan barang usang. 37 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha yang normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi, antara lain sebagai berikut: Rincian saldo dengan pihak berelasi: a. Investasi Jangka Pendek Ini merupakan investasi jangka pendek dalam bentuk efek ekuitas pada PT Pudjiadi Prestige Tbk masing-masing sebesar Rp19.800.000 dan Rp60.500.000 dan persentase investasi jangka pendek terhadap jumlah aset konsolidasian masing-masing sebesar 0,006% dan 0,017% pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (Catatan 6). b. Piutang Lain - Lain 31 MARET 2013 Jumlah PT Istana Kuta Ratu Prestige 8.620.463 Lain-lain 2.469.000 11.089.463 *) persentase terhadap jumlah aset konsolidasian 31 DESEMBER 2012 Persentase*) 0,002 0,001 0,003 Jumlah 8.620.463 2.469.000 11.089.463 Persentase*) 0,002 0,001 0,003 c. Utang Lain - Lain 31 MARET 2013 Jumlah 679.311.867 1.500.000.000 2.179.311.867 *) persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian PT Jayakarta Inti Manajemen PT Safindo Mediadana 31 DESEMBER 2012 Persentase*) 0,40 0,88 1,28 Jumlah 1.096.175.253 1.096.175.253 Persentase*) 0,87 0,87 d. Kompensasi pada Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi masing masing sebesar Rp1.065.867.248 pada 31 Maret 2013 dan 2012 sebesar Rp1.044.072.000. e. Sifat dan hubungan berelasi: No 1 2 3 Pihak-pihak berelasi PT Pudjiadi Prestige Tbk PT Istana Kuta Ratu Prestige PT Jayakarta Inti Manajemen Sifat hubungan Entitas Asosiasi Pemegang Saham Entitas Asosiasi 10. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2013 Penambahan/ Reklasifikasi Saldo Awal Pengurangan/ Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan Aset dalam penyelesaian 66.900.440.599 192.473.521.471 36.937.180.146 64.427.710.006 4.904.948.951 9.523.498.927 20.790.000.000 2.798.575.881 103.704.808 14.992.493.780 - 87.690.440.599 195.272.097.352 36.937.180.146 64.531.414.814 4.904.948.951 24.515.992.707 Jumlah biaya perolehan 375.167.300.100 38.684.774.469 - 413.852.074.569 38 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) 2013 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan Penambahan/ Reklasifikasi Saldo Awal Pengurangan/ Reklasifikasi Saldo Akhir 87.598.002.558 21.028.894.181 50.329.988.934 4.159.193.867 1.184.833.319 772.538.111 1.471.044.552 79.033.338 - 88.782.835.877 21.801.432.292 51.801.033.486 4.238.227.205 Jumlah akumulasi penyusutan 163.116.079.540 3.507.449.320 - 166.623.528.860 Nilai Buku 212.051.220.560 2012 247.228.545.709 Penambahan/ Reklasifikasi Saldo Awal Pengurangan/ Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan Aset dalam penyelesaian 63.159.038.569 185.696.885.517 36.301.344.458 59.144.892.312 4.901.062.919 1.799.816.705 3.741.402.030 8.674.502.815 635.835.688 5.416.143.106 362.446.032 10.303.733.802 1.897.866.861 133.325.412 358.560.000 2.580.051.580 66.900.440.599 192.473.521.471 36.937.180.146 64.427.710.006 4.904.948.951 9.523.498.927 Jumlah biaya perolehan 351.003.040.480 29.134.063.473 4.969.803.853 375.167.300.100 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan 80.033.441.403 17.938.741.738 45.281.499.846 4.156.344.515 8.162.680.973 3.090.152.443 5.181.814.500 316.133.352 598.119.818 133.325.412 313.284.000 87.598.002.558 21.028.894.181 50.329.988.934 4.159.193.867 Jumlah akumulasi penyusutan 147.410.027.502 16.750.781.268 1.044.729.230 163.116.079.540 Nilai Buku 203.593.012.978 212.051.220.560 Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: 31 MARET 2013 31 MARET 2012 Beban lain - lain - bersih Beban kantor pusat - bersih 2.065.669.574 1.441.779.746 2.317.221.978 1.394.960.096 Jumlah 3.507.449.320 3.712.182.074 2 Sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Entitas Induk seluas 10.000 m yang terletak di Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, berikut bangunan Hotel Jayakarta Bandung seluas 4.717 m2 yang terdiri dari 138 unit kamar dijaminkan untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) (Catatan 18a). Bangunan Hotel Jayakarta Bandung atas nama Entitas Induk seluas 4.396 m2 dan terdiri dari 75 unit kamar dijaminkan untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 18a). Beberapa tanah milik Entitas Induk digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 18a), sebagaimana yang dinyatakan dalam akta Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata S.H., No. 35 dan 36 tanggal 15 Juli 2008, terdiri dari: · HGB No.146 atas tanah seluas 3.325 m2 yang terletak di Mangga Besar. · HGB No. 147 atas tanah seluas 4.014 m2 yang terletak di Mangga Besar. · HGB No. 211 atas tanah seluas 3.556 m2 yang terletak di Mangga Besar. 39 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Beberapa tanah milik HJW, Entitas Anak, yaitu HGB No. 214, 215, 217, 220, 237 dan 296 masingmasing terletak di Kabupaten Badung, Kuta Bali digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18b), sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Putut Mahendra S.H., No. 66 tanggal 25 September 2008. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 aset tetap, persediaan dan properti investasi Grup (Catatan 8 dan 11), telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu kepada PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sejumlah USD54.770.000 (atau setara dengan Rp529.625.900.000) dan USD54.490.000 (atau setara dengan Rp494.115.320.000), yang menurut pendapat manajemen Grup, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Aset dalam penyelesaian merupakan biaya renovasi kantor pusat dan unit-unit hotel yang masih dalam tahap pengerjaan. Rincian aset dalam penyelesaian sesuai lokasi unit Grup pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : Lokasi 31 MARET 2013 Kantor pusat 18.564.385.030 Cisarua Bali Bandung Lombok Anyer Yogyakarta Jakarta Jumlah 4.387.807.802 387.959.875 322.000.000 709.872.000 143.968.000 24.515.992.707 Tingkat penyelesaian 10% 31 DESEMBER 2012 95% 95% 75% 50% 10% 4.170.596.250 Tingkat Penyelesaian 10% 4.387.807.802 362.300.000 322.000.000 280.794.875 9.523.498.927 95% 95% 75% 50% - Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, seluruh aset tetap Grup digunakan untuk kegiatan operasional. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap. Hasil penilaian atas aset tetap bangunan dan prasarana Grup yang dilaksanakan dalam beberapa tanggal di tahun 2012 untuk keperluan utang bank adalah sebagai berikut: Tanggal Entitas Induk Nilai pasar Penilai Independen Penilaian Jakarta Bandung Anyer Cisarua 293.500.000.000 201.700.000.000 61.200.000.000 21.779.000.000 Mustain Masjhuri Mustain Masjhuri Mustain Masjhuri Mustain Masjhuri 40 25 Juni 25 Juni 25 Juni 25 Juni 2012 2012 2012 2012 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Entitas Anak Bali Teguh Hermawan, Yusuf dan Rekan Teguh Hermawan, Yusuf dan Rekan 457.924.000.000 Flores 60.602.000.000 11 September 2012 11 September 2012 11. PROPERTI INVESTASI Rincian properti investasi Grup pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 2013 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Apartemen Ruko 3.311.008.880 2.997.850.650 - - 3.311.008.000 2.997.850.650 Jumlah biaya perolehan 6.308.859.530 - - 6.308.859.530 Akumulasi Penyusutan Apartemen Ruko 303.509.147 299.785.066 41.392.109 37.473.133 - 344.901.256 337.258.199 Jumlah akumulasi penyusutan 603.294.213 78.865.242 - 682.159.455 Nilai Buku 5.705.565.317 2012 Saldo Awal 5.626.700.075 Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Apartemen Ruko 3.311.008.880 2.997.850.650 - - 3.311.008.880 2.997.850.650 Jumlah biaya perolehan 6.308.859.530 - - 6.308.859.530 Akumulasi Penyusutan Apartemen Ruko 137.958.703 149.892.533 165.550.444 149.892.533 - 303.509.147 299.785.066 Jumlah akumulasi penyusutan 287.851.236 315.442.977 - 603.294.213 Nilai Buku 6.021.008.294 5.705.565.317 Beban penyusutan properti investasi disajikan dalam akun ”Beban Penyusutan Properti Investasi” sebagai bagian dari pendapatan (beban) lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian masing-masing sebesar Rp78.865.242 dan Rp70.583.222 untuk 31 Maret 2013 dan 2012. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, properti investasi Grup telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu yang merupakan satu kesatuan dengan asuransi persediaan dan aset tetap (Catatan 8 dan 10). Manajemen berpendapat nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko - risiko tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai properti investasi. 41 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Akun ini merupakan investasi Grup pada Entitas Asosiasi dengan rincian sebagai berikut: Entitas Asosiasi Kepemilikan Langsung Metode Ekuitas PT Jayakarta Inti Manajemen (Catatan 1c) Kepemilikan Melalui HJW, Entitas Anak Metode Ekuitas PT Jayakarta Inti Manajemen (Catatan 1c) Jumlah Persentase Pemilikan 30% 25% 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 2.350.959.201 2.205.465.567 1.959.132.669 1.837.887.974 4.310.091.869 4.043.353.541 Penyertaan Entitas Induk dan HJW, Entitas Anak, pada PT Jayakarta Inti Manajemen (JIM) dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 30% dan 25% dinyatakan sebagai berikut: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Nilai tercatat awal oleh Entitas Induk Ditambah bagian atas laba bersih Dikurangi dividen yang diterima 2.205.465.567 145.493.634 - 1.958.726.487 546.739.080 (300.000.000) Jumlah 2.350.959.201 2.205.465.567 Nilai tercatat awal oleh HJW Ditambah bagian atas laba bersih Dikurangi dividen yang diterima 1.837.887.974 121.244.695 - 1.632.272.072 455.615.902 (250.000.000) Jumlah 1.959.132.669 1.837.887.974 Rincian bagian laba bersih JIM yang diserap oleh Entitas Induk dan HJW, Entitas Anak pada 31 Maret 2013 dan 2012, dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Kantor Pusat” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, adalah sebagai berikut : 31 MARET 2013 31 MARET 2012 Entitas Induk HJW 145.493.634 121.244.695 80.772.815 67.310.679 Jumlah 266.738.329 148.083.494 13. UTANG USAHA Utang usaha seluruhnya merupakan utang kepada pemasok atas pembelian persediaan hotel. Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut : 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Sampai dengan 1 bulan 1 bulan - 3 bulan 3 bulan - 6 bulan 3.484.401.676 2.322.934.450 820.397.273 6.541.411.115 820.397.273 169.126.502 Jumlah utang usaha 6.627.733.399 7.530.934.890 42 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG USAHA (lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, semua utang usaha Grup merupakan utang usaha dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah. Tidak ada utang usaha dari pihak berelasi dan tidak ada utang usaha dalam mata uang asing. 14. UTANG LAIN – LAIN Akun ini terdiri dari: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Service charge yang belum dibagikan Lain-lain 1.841.490.734 7.060.466.644 2.289.692.490 1.751.633.406 Jumlah 8.901.957.378 4.041.325.896 15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Listrik dan air Jasa manajemen, insentif dan pemasaran Gaji dan tunjangan lainnya Bunga Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) 2.643.892.880 2.274.514.517 1.067.756.649 69.779.965 1.247.108.271 2.831.598.451 2.470.072.424 302.922.645 72.869.202 1.559.731.216 Jumlah 7.303.052.282 7.237.193.938 16. PERPAJAKAN a. Utang Pajak Akun ini terdiri dari : 31 MARET 2013 Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak lainnya: Pajak Hotel dan Restoran Pajak Pertambahan Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Jumlah 31 DESEMBER 2012 34.045.755 51.947.603 3.432.044.517 43.355.832 594.094.793 188.848.615 770.184.473 3.129.046.629 2.172.211.841 15.403.226 276.192.414 1.915.818.856 - 5.981.845.357 6.641.349.198 b. Manfaat (beban) pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari: 31 MARET 2013 Pajak kini Pajak tangguhan (2.175.041.264) 1.023.793.072 Beban pajak penghasilan - bersih (1.151.248.192) 43 31 MARET 2012 (2.257.542.613) 2.726.294.634 468.752.021 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 31 MARET 2013 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi: Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Induk Beda temporer Rugi belum direalisasi atas investasi jangka pendek Penyisihan imbalan kerja karyawan 31 MARET 2012 7.747.398.2998 8.754.808.045 (2.190.477.168) (2.750.708.975) 5.556.921.130 6.004.099.070 1.553.597.955 384.294.314 99.178.086 887.865.008 Beda tetap Kesejahteraan karyawan Jamuan dan sumbangan Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Pendapatan sewa Pendapatan bunga Laba penjualan investasi jangka pendek 135.357.839 48.192.456 102.271.786 29.005.156 (736.554.157) (151.332.708) (302.065.410) (752.228.950) (307.537.150) (230.317.208) Penghasilan kena pajak Entitas Induk 6.488.411.419 6.240.487.538 Perhitungan beban pajak dan utang pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 31 MARET 2013 31 MARET 2012 Beban pajak kini Entitas Induk Entitas Anak 1.622.102.855 554.805.659 1.560.121.885 697.420.728 Jumlah beban pajak kini 2.176.788.003 2.257.542.613 845.073.376 537.080.679 499.864.982 464.956.336 1.382.154.055 964.821.318 Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Entitas Induk Entitas Anak Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 44 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak kini (lanjutan) 31 MARET 2013 31 MARET 2012 Utang pajak penghasilan Entitas Induk Entitas Anak 777.029.479 17.724.980 1.060.256.903 232.464.392 Jumlah utang pajak penghasilan 794.754.459 1.292.721.295 Entitas Induk akan melaporkan jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun 2012 dalam Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahunan (SPT) Entitas Induk yang akan disampaikan ke Kantor Pajak. d. Pajak tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan dan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Saldo 1 Januari 2013 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Entitas Induk: Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Rugi belum/telah direalisasi atas investasi jangka pendek Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan penurunan nilai piutang Aset (liabilitas) pajak tangguhan Entitas Induk – bersih Aset pajak tangguhan Entitas Anak: Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak 31 Maret 2013 Dibebankan (dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi komprehensif konsolidasian Saldo 31 Maret 2013 3.312.540.373 617.352.484 96.073.579 - 3.408.613.952 617.352.484 875.503.270 312.883.136 1.188.386.406 98.804.441 84.327.855 - 98.804.441 84.327.855 4.988.528.423 927.813.426 5.916.341.849 408.956.715 746.805.170 1.155.761.885 5.397.485.138 1.674.618.596 7.072.103.734 (11.692.277) 45 (478.368.387) (490.060.664) PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak tangguhan (lanjutan) 31 Desember 2012 Dibebankan (dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi komprehensif konsolidasian Saldo 1 Januari 2012 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Entitas Induk: Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Rugi belum direalisasi atas investasi jangka pendek Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan penurunan nilai piutang Aset (liabilitas) pajak tangguhan Entitas Induk - bersih Aset pajak tangguhan Entias Anak Aset pajak tangguhan Saldo 31 Desember 2012 3.112.674.329 809.579.775 199.866.044 (192.227.291) 3.312.540.373 617.352.484 71.382.986 804.120.284 875.503.270 71.302.976 60.688.928 27.501.465 23.638.927 98.804.441 84.327.855 4.125.628.994 1.573.587.212 5.699.216.206 862.899.429 (645.773.786) 217.125.643 - (11.692.277) Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak 4.988.528.423 927.813.426 5.916.341.849 (11.692.277) 17. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Terdiri dari: 31 MARET 2013 Uang muka tamu Lain - lain Jumlah 31 DESEMBER 2012 8.929.794.496 1.667.115.206 16.227.397.100 2.732.235.969 10.596.909.702 18.959.633.069 Uang muka tamu merupakan uang muka yang diterima oleh Entitas Induk dan HJW, Entitas Anak, dari pelanggan atas sewa pakai kamar hotel. 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG Terdiri dari: 31 MARET 2013 Entitas Induk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Investasi Renovasi Kredit Investasi Refinancing Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II Jumlah 46 31 DESEMBER 2012 5.900.000.000 15.687.738.870 6.400.000.000 17.062.738.870 11.725.000.000 14.894.671.280 12.387.500.000 16.257.171.280 48.207.410.150 52.107.410.150 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Entitas Induk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Investasi Renovasi Kredit Investasi Refinancing Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II 5.725.000.000 2.000.000.000 5.500.000.000 2.000.000.000 3.100.000.000 5.500.000.000 2.450.000.000 5.450.000.000 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun 16.325.000.000 15.400.000.000 Bagian jangka panjang 31.882.410.150 36.707.410.150 a. Pinjaman yang diperoleh Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), terdiri dari: i. Kredit Investasi, diperoleh tahun 2006 dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp15.600.000.000. Pinjaman ini diangsur dalam periode 3 (tiga) bulanan dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 16% per tahun dan dibayarkan pada tanggal 23 setiap bulannya. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Entitas Induk pada tanggal 23 Desember 2012. ii. Kredit Investasi Renovasi, diperoleh pada tanggal 15 Juli 2008 yang digunakan untuk keperluan renovasi Hotel Jayakarta Jakarta, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp12.500.000.000. Pinjaman ini diangsur dalam periode 3 (tiga) bulanan yang dimulai pada tanggal 23 September 2008 sampai dengan tanggal 23 Desember 2015. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 11,50% per tahun dan dibayarkan pada tanggal 23 setiap bulannya. iii. Kredit Investasi Refinancing, diperoleh pada tanggal 15 Juli 2008 yang digunakan untuk keperluan pelunasan pinjaman kepada PT Bank Resona Perdania dan Victoria Securities International Corp. dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp24.900.000.000. Pinjaman ini diangsur dalam periode 3 (tiga) bulanan yang dimulai pada tanggal 23 September 2008 sampai dengan tanggal 23 Desember 2015. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 11,50% per tahun dan dibayarkan pada tanggal 23 setiap bulannya. Atas pinjaman ini, Entitas Induk memberikan jaminan sebagai berikut: Bangunan Hotel Jayakarta Bandung milik Entitas Induk seluas 4.396 m2 yang terdiri dari 75 unit kamar (Catatan 10). Sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan atas nama Entitas Induk seluas 10.000 m2 yang terletak di Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, berikut bangunan Hotel Jayakarta Bandung seluas 4.717 m2 yang terdiri dari 138 unit kamar (Catatan 10). Hak atas tanah dan bangunan Hotel Jayakarta Jakarta milik Entitas Induk dengan bukti kepemilikan HGB No.146, 147 dan 211 (Catatan 10). Batasan-batasan yang diberikan kepada Entitas Induk, kecuali dengan persetujuan Mandiri, sebagai berikut: Memindahkan barang jaminan Melunasi utang Entitas induk kepada pemilik/pemegang saham. Beban bunga atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masing-masing sebesar Rp 861.561.338 dan Rp 858.566.224 pada 31 Maret 2013 dan 2012. 47 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Pinjaman yang diperoleh HJW, Entitas Anak, dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Niaga), terdiri dari: i. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I yang diperoleh pada tanggal 25 September 2008 dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp28.000.000.000. Pinjaman ini diangsur dalam periode 3 (tiga) bulanan setiap tanggal 30 sampai dengan tanggal 30 September 2016. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun. ii. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II yang diperoleh pada tanggal 25 September 2008 dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp23.000.000.000. Pinjaman ini diangsur dalam periode 3 (tiga) bulanan setiap tanggal 30 sampai dengan tanggal 30 Desember 2016. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun. Untuk pinjaman-pinjaman ini, HJW memberikan jaminan berupa hak atas tanah berikut bangunan Hotel Jayakarta Bali milik HJW, Entitas Anak dengan bukti kepemilikan HGB No. 214, 215, 217, 220, 237 dan 296 serta fidusia atas piutang usaha (Catatan 7 dan 10), sesuai dengan akta Notaris No.66 dari Notaris Putut Mahendra, S.H., pada tanggal yang sama. Batasan-batasan yang diberikan kepada HJW, kecuali dengan persetujuan Niaga, sebagai berikut: Melakukan perubahan anggaran dasar HJW termasuk di dalamnya pemegang saham, pengurus, permodalan dan nilai saham. Membagikan dividen. Memindah-tangankan barang jaminan. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi yang wajar. Mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan HJW kepada pihak lain. Melunasi utang HJW kepada pemilik/pemegang saham. Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi. Beban bunga atas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk masing-masing sebesar Rp747.650.777 dan Rp 1.029.472.817 pada 31 Maret 2013 dan 2012. 19. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Entitas Induk mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan hasil perhitungan aktuarial yang dilakukan oleh PT Pointera Aktuarial Strategis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 1 Maret 2013 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Sedangkan untuk per 31 Maret 2013 pencatatan imbalan kerja didasarkan kepada perhitungan wajar oleh perseroan. Asumsi utama yg digunakan untuk perhitungan aktuarial pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, sebagai berikut: 31 MARET 2013 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Tingkat kematian Metode penilaian 31 DESEMBER 2012 5% 6% 12% 10% 55 Tahun 55 Tahun 100 % TMI99 100 % TMI99 Projected Unit Credit Projected Unit Credit 48 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Perubahan liabilitas imbalan kerja karyawan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Saldo awal liabilitas bersih Beban tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan 26.650.436.486 545.342.868 (439.465.949) 22.760.907.489 5.548.132.038 (1.658.603.041) Liabilitas Imbalan Kerja 26.756.313.405 26.650.436.486 20. MODAL SAHAM Kepemilikan saham Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan laporan PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : Jumlah Saham Jumlah Saham Pemegang Saham Ditempatkan dan Disetor penuh Persentase Pemilikan Jumlah PT Istana Kuta Ratu Prestige PT Jayakarta Investindo Lenawati Setiadi Pudjiadi Marianti Pudjiadi Mahendra Gabriel Lukman Pudjiadi Kristian Pudjiadi Ariyo Tejo Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 433.557.550 194.836.635 50.320.790 10.149.860 10.038.900 9.983.540 3.120.000 66.347.355 55,70% 25,03% 6,47% 1,30% 1,29% 1,28% 0,40% 8,53% 43.355.755.000 19.483.663.500 5.032.079.000 1.014.986.000 1.003.890.000 998.354.000 312.000.000 6.634.735.500 Jumlah 778.354.630 100,00% 77.835.463.000 Pada tanggal 16 Juli 2012, Entitas Induk membagikan dividen saham sebanyak 25.945.155 saham dengan nilai sebesar Rp12.972.577.500, sehingga jumlah saham beredar menjadi 155.670.926 saham dengan nilai sebesar Rp77.835.463.000. Entitas Induk juga melakukan pemecahan saham (stock split) untuk 1 lembar saham menjadi 5 lembar saham pada tanggal 2 Oktober 2012, sehingga jumlah saham beredar Entitas Induk sebanyak 155.670.926 saham menjadi sebanyak 778.354.630 saham (Catatan 1b). Kepemilikan saham Entitas Induk pada tanggal 31 Maret 2013 berdasarkan laporan PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh Persentase Pemilikan Jumlah PT Istana Kuta Ratu Prestige PT Jayakarta Investindo Lenawati Setiadi Pudjiadi Marianti Pudjiadi Mahendra Gabriel Lukman Pudjiadi Kristian Pudjiadi Ariyo Tejo Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 433.557.550 194.836.635 50.320.790 10.149.860 10.038.900 9.983.540 3.120.000 66.347.355 55,70% 25,03% 6,47% 1,30% 1,29% 1,28% 0,40% 8,53% 43.355.755.000 19.483.663.500 5.032.079.000 1.014.986.000 1.003.890.000 998.354.000 312.000.000 6.634.735.500 Jumlah 778.354.630 100,00% 77.835.463.000 49 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. TAMBAHAN MODAL DISETOR Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 rincian akun tambahan modal disetor adalah sebagai berikut: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Agio saham yang berasal dari dividen saham (Catatan 22) Agio saham yang berasal dari penawaran umum perdana Pembagian saham bonus 48.647.165.625 48.647.165.625 1.340.000.000 (1.188.000.000) 1.340.000.000 (1.188.000.000) Jumlah 48.799.165.625 48.799.165.625 22. SALDO LABA, DIVIDEN DAN DANA CADANGAN Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas Induk yang diadakan pada tanggal 1 Juni 2012, dan telah diaktakan dengan akta Notaris No.1 pada tanggal yang sama oleh Notaris Fathiah Helmi, S.H., diputuskan bahwa penetapan penggunaan laba Entitas Induk tahun 2011 adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp15.437.366.749 untuk 129.725.771 lembar saham atau Rp119 per saham, pembentukan dana cadangan sebesar Rp100.000.000, pembagian tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebesar-besarnya 8 % dari laba bersih tahun buku 2011, serta membagikan dividen saham sebesar 25.945.155 saham dengan harga sesuai harga pasar saham Entitas Induk satu hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham tersebut yaitu pada harga Rp2.375. Dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Entitas Induk yang diaktakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal 19 Agustus 2012, diketahui bahwa para pemegang saham menyetujui antara lain hal sebagai berikut: 1. Pembagian dividen tunai sebesar Rp15.437.366.749 atau sebesar Rp119 setiap saham yang akan dibayarkan atas 129.725.771 saham. 2. Pembagian dividen saham kepada setiap pemegang 5 lembar saham Entitas Induk akan memperoleh 1 lembar dividen saham yang merupakan saham baru yang dikeluarkan dari sahamsaham yang masih dalam simpanan dengan nilai nominal Rp500 per saham. Harga dividen saham saat dibagikan sebesar Rp2.375 mengakibatkan peningkatan modal saham ditempatkan dan disetor masing-masing penuh sebesar Rp12.972.577.500 dan tambahan modal disetor sebesar Rp48.647.165.625. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0078957.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 4 September 2012. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas Induk yang diadakan pada tanggal 6 Juni 2011, dan telah diaktakan dengan akta Notaris No.10 pada tanggal yang sama oleh Notaris Fathiah Helmi, S.H., diputuskan bahwa penetapan penggunaan laba Entitas Induk tahun 2010 adalah pembagian dividen sebesar Rp7.783.546.260 untuk 129.725.771 lembar saham atau Rp60 per saham, pembentukan dana cadangan sebesar Rp100.000.000 serta pembagian tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebesar-besarnya 10 % dari laba bersih tahun buku 2010. 50 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. BEBAN USAHA - PERALATAN, PEMELIHARAAN DAN ENERGI Akun ini terdiri dari: 31 MARET 2013 31 MARET 2012 Listrik dan air Bahan bakar Perbaikan dan pemeliharaan 4.055.862.412 2.054.446.050 1.933.424.574 3.666.139.323 2.167.556.300 2.015.180.222 Jumlah 8.041.733.036 7.848.875.845 24. BEBAN USAHA - PEMASARAN Akun ini terdiri dari: 31 MARET 2013 Iklan dan promosi Perjalanan Jamuan Majalah dan koran Telekomunikasi Cetakan dan perlengkapan kantor Lain-lain (di bawah Rp50 juta) Jumlah 31 MARET 2012 550.913.388 215.368.404 76.165.536 37.904.039 100.957.409 26.488.365 94.572.705 463.971.061 243.484.343 66.486.021 51.297.145 105.337.824 53.735.840 233.094.436 1.102.369.846 1.217.406.670 25. BEBAN USAHA - UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: 31 MARET 2013 Komisi kartu kredit Transportasi Jamuan Cetakan dan perlengkapan kantor Pajak dan perijinan Telekomunikasi Pakaian seragam Perjalanan dinas kantor Keamanan Lain-lain (di bawah Rp50Juta) Jumlah 31 MARET 2012 240.542.270 56.973.778 60.036.161 112.002.687 113.042.414 90.892.949 24.947.452 74.055.428 14.932.000 705.928.123 217.432.780 57.581.444 119.434.746 103.720.638 127.896.078 104.478.161 64.877.430 97.262.909 784.485.189 1.493.353.262 1.677.169.375 26. BEBAN KANTOR PUSAT - UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: 31 MARET 2013 31 MARET 2012 Perjalanan dan transportasi Jasa profesional Telekomunikasi Lain-lain (di bawah Rp50Juta) 42.169.800 45.000.000 12.746.297 306.789.550 122.664.450 107.600.000 22.423.123 258.849.228 Jumlah 406.705.647 511.536.801 51 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. LABA PER SAHAM DASAR Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba komprehensif dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan: 31 MARET 2013 Laba usaha Laba komprehensif Rata-rata jumlah lembar saham beredar Laba usaha per saham Laba per saham 18.188.007.758 8.796.473.359 778.354.630 23,37 9,22 31 MARET 2012 21.173.426.154 8.408.865.938 129.725.771 163,22 64,82 28. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING Entitas Induk dan HJW, Entitas Anak mengadakan perjanjian manajemen dengan PT Jayakarta Inti Manajemen (JIM), pihak berelasi, dimana JIM bersedia untuk memberikan bantuan jasa manajemen dan keagenan dengan tugas-tugas sebagai berikut: a. Mengelola dan mengoperasikan hotel berdasarkan prosedur operasional dan teknik manajemen yang dipergunakan oleh JIM, b. Mengembangkan kebijakan dan program pemasaran, c. Menyusun sistem akuntansi dan pengendalian internal hotel, d. Menetapkan semua harga, daftar harga, tariff dan daftar tarif. 28. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Sebagai imbalannya, Entitas Induk dan HJW berkewajiban membayar jasa insentif manajemen sebesar 2,5% dari laba usaha hotel, jasa manajemen sebesar 1% dari jumlah pendapatan departemental hotel dan jasa pemasaran sebesar 0,75% dari jumlah pendapatan departemental hotel. Jasa-jasa tersebut di atas diperhitungkan tiap bulannya. Perjanjian ini telah dimulai sejak tahun 1995 dan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perpanjangan perjanjian. Perubahan terakhir adalah tanggal 1 September 2010 dan akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2015. 29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Perhitungan kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasikan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Saldo awal tahun Bagian kepentingan nonpengendali atas laba bersih tahun berjalan Dividen 50.024.479.231 44.548.539.587 1.619.685.356 - 8.637.466.644 (3.161.527.000) Saldo akhir tahun 51.644.164.587 50.024.479.231 Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas-Entitas Anak yang dikonsolidasikan sesuai nama Entitas Anak adalah sebagai berikut : 31 MARET 2013 PT Hotel Juwara Warga PT Bali Realtindo Benoa 51.635.148.569 4.710.287 52 31 DESEMBER 2012 50.016.667.795 4.703.555 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT Jayakarta Realti Investindo PT Hotel Jaya Cikarang Jumlah 53 3.305.731 1.000.000 3.107.881 51.644.164.587 50.024.479.231 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dalam hal pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank, transaksi valuta asing dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh masing-masing unit usaha sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian dari Grup yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan. Batasan kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan dimonitor secara teratur oleh unit-unit usaha terkait. Maksimum risiko kredit yang dihadapi oleh Grup kurang lebih sebesar nilai tercatat bersih dari piutang usaha sebesar Rp22.465.682.189, piutang lain-lain - pihak ketiga sebesar Rp 2.278.018.086, dan piutang lain-lain - pihak berelasi sebesar Rp11.089.463 pada 31 Desember 2012. Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Grup pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012: 31 MARET 2013 31 DESEMBER 2012 Piutang usaha Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi 22.465.682.189 19.726.387.199 2.278.018.086 11.089.463 1.549.996.088 11.089.463 Jumlah 24.754.789.738 21.287.472.750 Risiko Nilai Tukar Risiko mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas usaha Grup. Eksposur fluktuasi nilai tukar atas Grup berasal dari nilai tukar antara dolar Amerika dan Rupiah. Berikut adalah posisi aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012: 31 MARET 2013 Mata Uang Ekuivalen Rp Asing USD 31 DESEMBER 2012 Mata Uang Ekuivalen Rp Asing USD Aset: Kas dan setara kas 422.509 4.106.362.323 743.021 7.185.021.241 Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, kurs konversi yang digunakan diungkapkan pada Catatan 2p mengenai kebijakan akuntansi. 54 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Sensitivitas Kurs Mata Uang Asing Berikut adalah sensitivitas Grup terhadap kenaikan atau penurunan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada tanggal laporan posisi keuangan, yang menggunakan 10% tingkat sensitivitas untuk tujuan pelaporan risiko kurs mata uang asing secara internal kepada personel manajemen kunci, dan pengungkapan berikut merupakan hasil penelaahan manajemen atas kemungkinan perubahan kurs mata uang asing yang wajar. Jika Rupiah menguat 10% terhadap dolar Amerika Serikat, maka jumlah laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 akan melemah sebesar Rp 410.562.633, sedangkan jika Rupiah melemah 10% terhadap dolar Amerika Serikat, akan terjadi dampak berlawanan terhadap jumlah laba komprehensif, dengan besaran yang sama. Dampak perubahan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tersebut terutama berasal dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan dalam dolar Amerika Serikat. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan. 55 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko Likuiditas (lanjutan) Tabel di bawah merupakan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Maret 2013 <=1 bulan Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang usaha Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban masih harus dibayar Utang dividen Utang bank Total Liabilitas 1-3 bulan 3-6 bulan 31 MARET 2013 6-12 bulan >= 12 bulan Jumlah 36.157.188.460 - - - - 36.157.188.460 10.000.354.381 19.800.000 2.500.864.619 9.832.408.785 10.132.408.785 - - 10.000.354.381 19.800.000 22.465.682.189 2.278.018.086 - - - - 2.278.018.086 11.089.463 50.967.315.009 9.832.408.785 10.132.408.785 - - 11.089.463 70.932.132.579 820.397.273 2.322.934.450 3.484.401.676 - - 6.627.733.399 6.231.370.165 - 2.670.587.213 1.096.175.253 1.083.136.614 - - 8.901.957.378 2.179.311.867 5.942.441.826 12.994.209.264 1.360.610.456 3.900.000.000 11.350.307.372 3.900.000.000 8.467.538.290 267.989.020 7.800.000.000 8.067.989.020 32.607.410.150 32.607.410.150 7.303.052.282 267.989.020 48.207.410.150 73.487.454.096 56 PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Pengelolaan modal Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Manajemen Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat memilih menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode yang disajikan. Kebijakan Grup adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar. 32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain - pihak ketiga, utang usaha - pihak ketiga, utang lain-lain - pihak ketiga, beban masih harus dibayar, dan utang dividen - pihak ketiga mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari utang bank jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala. Nilai wajar dari piutang dan hutang lain-lain pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan. 57