NEWS RELEASE Eksplorasi gagal, tiga kontrak migas US$1,2 miliar diputus. Jakarta, 16 November 2011, Pemerintah akhirnya memutus tiga kontrak perusahaan untuk kerja sama eksplorasi wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi senilai US$1,2 miliar karena tidak berhasil menemukan cadangan migas sesuai komitmen pasti eksplorasi. Kontrak yang diputus tersebut yakni Husky Oil East Bawean Ltd untuk Blok Bawean di Jawa Timur, Indonesia Papua Petroleum (Inparol) LTE Ltd untuk Blok Asmat di Papua, dan Nation Petroleum B.V untuk Blok Yapen di lepas pantai barat Papua. Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Gde Pradnyana mengatakan diterminasi kontrak tersebut disetujui pemerintah karena tidak ditemukan cadangan minyak dan gas selama 6 tahun masa eksplorasi. “Mereka [kontraktor] sudah 6 tahun melakukan eksplorasi, tetapi tidak dapat apa-apa [ditemukan cadangan minyak ataupun gas] di sana. Makanya, ketiga WK migas ini dikembalikan ke pemerintah dalam periode Januari—Oktober 2011,” ujarnya, hari ini. Dia mengungkapkan sebenarnya ada sembilan kontraktor lainnya yang juga belum menemukan cadangan minyak dan gas di wilayah kerjanya. Namun, kesembilan kontraktor itu telah mengajukan perpanjangan kepada pemerintah. Menurutnya, ketiga kontraktor migas yang diditerminasi itu sudah mengeluarkan investasi dengan total US$1,2 miliar. “Mereka memang sudah mengeluarkan duit dan tidak mendapatkan cost recovery, tetapi itu kan risiko mereka. Kan [mereka] sudah tidak bisa apa-apa,” tuturnya. Dalam kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC), ada sanksi bagi kontraktor yang tidak memenuhi komitmen. Terminasi tersebut merupakan sanksi maksimal jika dalam 10 tahun jangka waktu eksplorasi, kontraktor tidak kunjung mengembangkan lapangan migas atau WK-nya karena belum menemukan cadangan yang ekonomis untuk dikembangkan. Sebelum proses terminasi kontrak, juga ada sanksi bagi kontraktor yang tidak memenuhi komitmen, yakni, penalti berupa tambahan daerah yang dikembalikan ke pemerintah seluas 15% dari total WK migas pada akhir tahun ketiga untuk komitmen pasti 3 tahun pertama. Jadi, total luas WK Migas yang harus dikembalikan menjadi 35%. Sanksi itu diberikan untuk mendorong kontraktor agar segera mengembangkan lapangan migas setelah memenangkan tender, pasalnya, tujuan lapangan baru itu dikembangkan untuk menggantikan produksi lapangan tua yang terus turun. Untuk tahun ini, pemerintah mendapatkan komitmen investasi eksplorasi untuk sembilan wilayah kerja migas senilai US$106,9 juta dan signature bonus US$9,58 juta selama 3 tahun pertama eksplorasi. Komitmen investasi tersebut didapatkan dari sembilan pemenang lelang penawaran langsung WK migas tahap I 2011, yang dilaksanakan sejak 10 Juni 2011 hingga 25 Juli 2011. (bsi) Ref: http://www.bisnis.com/articles/eksplorasi-gagal-tiga-kontrak-migas-us$1-2-miliar-diputus