bab v penutup

advertisement
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menguji
pengaruh
negatif
identifikasi
organisasional terhadap intensi keluar serta menganalisis efek pemediasian
komitmen afektif terhadap pengaruh identifikasi organisasional terhadap intensi
keluar. Berdasarkan hasil analisis data dan penyajian hipotesis, dapat disimpulkan
bahwa:
 Identifikasi organisasional memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap intensi keluar. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat identifikasi
organisasional pada seorang karyawan maka semakin rendah intensi
karyawan untuk keluar dari perusahaan akibat hubungan negatif tersebut. .
 Identifikasi organisasional memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen afektif. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat identifikasi
organisasional pada seorang karyawan, maka semakin tinggi pula komitmen
afektif yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan.
 Komitmen afektif memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap intensi
keluar. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat komitmen afektif pada seorang
karyawan, maka semakin rendah intensi karyawan untuk keluar dari
perusahaan tersebut.
 Komitmen afektif terbukti memediasi secara parsial hubungan antara
identifikasi organisasional yang dimiliki karyawan dengan intensi karyawan
untuk keluar dari perusahaan. Efek mediasi secara parsial terjadi ketika
69
variabel independen (identifikasi organisasional) dan variabel pemediasi
(komitmen afektif) memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel
dependen (intensi keluar). Mediasi parsial menghasilkan besaran pengaruh
pada persamaan variabel independen dan dependen lebih besar daripada
pengaruh persamaan variabel independen terhadap dependen melalui
variabel pemediasi.
5.2. Implikasi
5.2.1. Implikasi Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan
penentuan kebijakan bagi manajemen HRD di PT Telkom Indonesia, Divisi
Regional Jawa Tengah dan DIY pada khususnya, untuk mengatasi permasalahan
penarikan diri karyawan yang diakibatkan oleh permasalahan identifikasi
organisasional dan komitmen afektif yang ada pada diri karyawan. Komitmen
afektif diperlukan sebagai dasar dari perilaku kerja karyawan sehingga penting
bagi manajer untuk mengetahui cara meningkatkan komitmen afektif tersebut.
Hasil penelitian ini menyarankan para manajer untuk dapat meningkatkan
komitmen
afektif
karyawan
dengan
membangun
identifikasi
terhadap
organisasi/perusahaan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa identifikasi
organisasional terbukti akan menurunkan intensi keluar karyawan melalui
perantara berupa komitmen afektif. Oleh karena itu manajer dapat menekan
tingkat intensi keluar dengan meningkatkan identifikasi dan komitmen afektif
karyawan. Ketika karyawan mendefinisikan dirinya berdasarkan keanggotaannya
pada organisasi maka akan semakin kecil kemungkinan mereka untuk mencari
pekerjaan di tempat lain dan tetap berada di dalam organisasi.
70
5.2.2. Implikasi Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mendukung literatur empiris dalam
menjelaskan pengaruh identifikasi organisasional terhadap intensi keluar dan
komitmen afektif, pengaruh komitmen afektif terhadap intensi keluar dan
terdukungnya uji pemediasian variabel komitmen afektif terhadap hubungan
antara identifikasi organisasional dengan intensi keluar.
5.3. Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah berhasil menguji hipotesis yang diajukan, tetapi
penelitian ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut karena penelitian ini
masih memiliki keterbatasan, yaitu:
1. Pemilihan sampel hanya dilakukan pada satu Divisi di PT Telekomunikasi
Indonesia yaitu Divisi Regional Jawa Tengah dan DIY sehingga
memberikan keterbatasan generalisasi dan hasil penelitian. Oleh karena itu
penarikan simpulan untuk konteks PT Telkom secara keseluruhan harus
dilakukan secara hati-hati.
2. Aitem-aitem kuesioner dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian
sebelumnya yang memilih responden karyawan dengan konteks budaya
negara Barat. Hal tersebut dapat menyebabkan perbedaan konteks
penelitian
meskipun
permasalahan
common
method
bias
telah
diminimalisir dengan penggunaan variabel kontrol.
71
5.4. Saran
1) Bagi PT. Telekomunikasi Indonesia Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DIY
a) PT Telkom Indonesia dapat membangun identifikasi organisasional yang
lebih kuat dengan memperbaiki komunikasi dan penyebaran informasi
yang terjadi di dalam organisasi. Sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang telekomunikasi, pemanfaatan media sosial untuk membentuk group
chat sebagai media komunikasi dapat dimaksimalkan fungsinya untuk
menginformasikan perkembangan terbaru terkait perusahaan secara rutin
serta memperlancar komunikasi dua arah antar karyawan maupun antara
karyawan dengan atasan. Group chat dapat digunakan sebagai sarana
untuk saling berbagi kritik dan masukan baik dari pelanggan, masyarakat,
maupun media terkait kinerja perusahaan secara keseluruhan. Selain kritik
dan masukan, pemberitahuan mengenai prestasi dan pencapaian PT
Telkom juga penting disebarkan melalui media ini sehingga dapat
meningkatkan rasa bangga dan identifikasi karyawan terhadap organisasi.
Informasi-informasi tersebut kemudian dapat dirangkum dalam newsletter
yang disebarkan setiap bulan melalui email ke setiap karyawan. Newsletter
berfungsi selain sebagai media penyebaran informasi juga sebagai
pengingat bagi karyawan mengenai visi, misi dan tujuan organisasi dalam
jangka pendek dan jangka panjang. Pemanfaatan media group chat dan
newsletter efektif untuk meningkatkan pengetahuan karyawan terhadap
kondisi perusahaan saat ini, serta capaian yang akan diraih perusahaan di
masa depan untuk memberikan jaminan kepastian dan rasa aman kepada
karyawan.. Hal tersebut akan membangkitkan kesadaran, kepedulian, dan
72
rasa bangga karyawan menjadi bagain dari perusahaan dan lebih lanjut
akan berdampak pada meningkatnya identifikasi organisasional serta
mendorong tumbuhnya komitmen afektif dalam diri karyawan.
2. Bagi penelitian selanjutnya
a) Memperluas sampel penelitian. Penelitian dapat dilakukan tidak hanya
pada satu divisi PT Telkom Indonesia saja, namun dapat dilakukan juga di
seluruh divisi yang ada di Indonesia, sehingga hasil penelitian dapat
digeneralisir ke PT Telkom Indonesia secara keseluruhan.
b) Menambah atau menggunakan variabel dependen lain yang diprediksi
akan memengaruhi intensi keluar, seperti: kepuasan kerja, komitmen
organisasional, kinerja karyawan, burnout dan sebagainya.
73
Download