Tulisan Roh Nubuat

advertisement
Edisi 203 – 14 September 2012
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 1
Edisi 203 – 14 September 2012
Penasihat:
- Pdt. Moldy Mambu
- Pdt. Noldy Sakul
- Pdt. Sammy Lee
Pimpinan Ministry :
Handry Sigar, Willy Wuisan, Yoshen Danun, Lucky
Mangkey
Pemred Handry Sigar
Wapemred Willy Wuisan
Sekretaris Meilien Langi-M
Bendahara Yoshen Danun
General Controller Yance Pua, Ellen Mangkey
HRD Pdtm. Davy Politon, Pdtm. Dale Sompotan
Koordinator Produksi Osvald Taroreh, Harold Somba
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry
Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John
Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal,
Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly
Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,
Pdt. Raymond Lohonauman
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold
Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung,
dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau
Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy,Pdt. Douglas
Sepang, Pdt. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green
Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung,
Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng, Janice Losung
Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan,
Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological
Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing
Catatan Kami Denny Kalangi
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan,
Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana
Samuel Rorimpandey, Herold Heydemans,
Belly Wungkana, Pdtm. Dave Tielung, Jimy Moedjahedy,
Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel
Tombeng, Edwin Tenda, pdtm. Raynald Makalew
Web Master Nielson Assa
Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan
Manfaat Ganda
- Kasih Bapa Sorgawi
PERSATUAN DAN TUGAS KITA
Tak Melampaui Kesanggupan Kita
SEORANG ANAK YANG MENYENTUH HATI
Prinsip Sola Scriptura
Tulisan Roh Nubuat
Keruntuhan Kota Yerusalem
Palakat Berita & Kegiatan
Jemaat
Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung
Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin
Wuisan Papua Govert Waramori, Noldy Abraham
Sulawesi Tengah Christian Siwy, Jawa Timur Pdtm.
Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt.
Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy
Kotamobagu Maikel Makarewa, Balikpapan Beverly
Nangon-Runturambi
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 2
Edisi 203 – 14 September 2012
Manfaat Ganda
KKR Akbar yang diadakan di Grand Kawanua Manado selama 8 malam 1 hari berakhir dengan babtisan 800
jiwa. Acara babtisan kudus berlangsung hari sabat sore di Manado International School, Kolongan Minahasa
Utara, disaksikan oleh jemaat-jemaat yang membawa langsung calon-calon babtisan setelah mereka diajar
oleh para gembala jemaat, kemudian dimatangkan di KKR Grand Kawanua oleh penceramah Internasional
Pdt. Mark Finley dengan penerjemah Pdt. Jonathan Kuntaraf.
Setiap malam selama KKR berlangsung, pengunjung yang sebagian besar anggota jemaat berbondongbondong datang mendengar Firman Tuhan yang sangat luar biasa dibawakan oleh hamba Tuhan Pdt. Mark
Finley. Memang, tujuan utama KKR ini adalah menarik jiwa sebanyak mungkin untuk dibawa kepada
Yesus, tetapi ada manfaat ganda yang lebih besar pada acara akbar ini, khusus buat umat-umat Tuhan dimana
iman mereka telah dikuatkan sehingga diharapkan KKR ini lebih memastikan mereka bahwa Revival
and Reformation harus terjadi secara menyeluruh baik kepada para pimpinan, para gembala jemaat
maupun seluruh anggota jemaat.
Tak dapat dipungkiri, selama ini moto ―Revival, Reformation & Beyond‖ yang terpampang di mimbar
jemaat bagaikan slogan belaka sebab tidak nampak perobahan yang signifikan dalam tingkah laku para
pimpinan, gembala jemaat maupun anggota jemaat.
Untuk menyegerahkan kedatangan Tuhan, RR&B perlu diaplikasikan oleh seluruh anggota jemaat
sehingga kita semua akan berpartisipasi pekerjaan yang maha pening ini, sehingga pekabaran tiga
malaikat lebih cepat menyebar kemana-mana. Kita patut mengapresiasi perkembangan yang cukup
pesat dari Hope Channel Indonesia dengan program-programnya yang sangat fantastis, mereka mulai
merambah di tiap propinsi di Indonesia.
BAIT Edisi minggu ini, selain memuat artikel-artikel dan berita-berita perihal kemajuan pekerjaan Tuhan
di berbagai jemaat, juga menyajikan Edisi Khusus untuk menginformasikan kepada seluruh penggemar
dan pencinta BAIT di seluruh dunia KKR Akbar di Grand Kawanua Manado tanggal 30 September – 8
Oktober 2012.
Besar harapan kami buletin BAIT edisi minggu ini dinantikan oleh para pembaca untuk menambah
motivasi dan iman kita sambil menunggu kedatangan Kristus kedua kali.
Salam,
Handry Sigar
Redaksi
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 3
Edisi 203 – 14 September 2012
Oleh : Pdt. Johny Salaga
1 Korintus 1 : 10 ―Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara demi nama Tuhan kita Yesus Kristus supaya kamu seia sekata
dan jangan ada perpecahan diantara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
Suatu hari saya sedang duduk di sebuah bengkel resmi zusuki
sambil menanti sepeda motor saya selesai di perbaiki. Saya
tertarik dengan beberapa slogan yang bertuliskan di dinding
bengkel itu. Diantaranya adalah 3K, yaitu:
1. Kimerareta koto wo = what has been decided = Apa yang
telah diputuskan/disepakati
2. Kimerareta tori = must be followed = harus dipatuhi
3. Kichin to mamoru = as per standart = sebagai suatu standar
kerja
Hal ini menunjukan adanya persatuan dalam perencanaan dan
adanya
persatuan
dalam
pelakasanaan sekaligus
menghilangkan prasangka tiba masa tiba akal. Adalah benar
segala sesuatu yang telah di rencanakan dan diputuskan
besama, pelaksanaanya perlu besama juga. Beberapa slogan
menarik lainnya yang perlu menjadi fokus pandangan kita
dalam kaitannya dengan persatuan:
1. ― Bhineka Tunggal Ika‖ , ditulis pada sebuah pita yang
terpampang pada kedua kaki burung garuda. Yang artinya:
Berbeda-beda tetapi satu jua. Menyatakan persatuan dalam
perbedaan.
2. Dalam bahasa Toraja, ―Misa’ kada diputuo, pantan kada
dipomate‖, sinonim dengan semboyan Bersatu kita teguh,
bercerai kita runtuh. Menyatakan betapa pentingnya
Pa’misaran kada (Persatuan, sepakat).
Sepakat
Bejana Advent Indonesia Timur
3.
mengandung arti tentang adanya kebersamaan. Jika ada
kebersamaan akan ada kekuatan dan oleh kekuatan itu ada
kehidupan.
Tidak seperti yang dikatakan oleh satu
pribahasa, bagaikan krakap tumbuh diatas batu hidup segan
matipun tak mau. Tetapi benar-benar kuat dan hidup.
Gagasan Bpk Sam Ratulangi dalam bahasa Tondano,
―Sitou timou tumou tou‖. Manusia hidup untuk saling
menghidupkan orang lain. Menyatakan tentang tanggung
jawab kita untuk membuat orang lain juga bisa hidup.
Bukan hanya saya dan saya.
Bilamana dunia menaruh peduli untuk terwujudnya persatuan
itu, bagaimana dengan umat Tuhan. Dalam hal ini anda dan
saya sebagai orang yang sangat antusias dalam
mengkhotbahkan tentang satu tema pengharapan ―Yesus
Datang Segera‖. Kita seharusnya menjadi orang pertama yang
peduli dengan persatuan itu.
Sebuah pepatah kuno yang mengatakan: ―No man can live as
an island‖, yang berarti tidak seorang pun yang bisa hidup
secara normal dengan cara mengisolasi dirinya.
Pulau
meskipun hanya sendiri di tengah-tengah lautan akan dapat
mempertahankan eksistensinya sebagai sebuah pulau. Tapi kita
manusia tidak. Kejadian 1 : 18 ―Tuhan Allah berfirman: Tidak
baik kalau itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan seorang
Page 4
Edisi 203 – 14 September 2012
penolong baginya, yang sepadan dengan dia.
Tuhan
memerintahkan kepada mereka untuk berkembang biak.
Yohanes 17 : 21 doa Tuhan Yesus untuk murid-murid-Nya dan
untuk semua orang menerima Dia sebagai Juruselamat dan
Tuhan, ―Supanya mereka semua menjadi satu,…‖. Dia yang
sanggup melihat akhir dari satu permulaan tahu dengan pasti
pergumulan yang begitu besar dan sangat hebat yang akan
dihadapi oleh umat-umat-Nya, menghendaki agar mereka
menjadi satu.
Dalam pandangan Tuhan Yesus, Persatuan atau kebersamaan
umat percaya adalah penting dan sangat penting terjalin dalam
kehidupan umat-Nya untuk menghadapi tantangan dan
pergumulan yang begitu hebat. Oleh bersatu mereka akan kuat,
kokoh dan tangguh, tanpa persatuan mereka akan tercerai berai,
lemah dan binasa. Sebuah pepatah dari negeri tirai bambu
mengatakan: ―Spuluh lidi yang diikat menjadi satu akan lebih
kokoh dibanding seribu lidi yang tercerai berai‖.
Apa Tugas Kita?
1 Petrus 2 : 9 ―Tetapi kamu adalah bangsa yang
terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya
yang ajaib‖. Kita dipanggil untuk memberitakan perbuatan-
perbuatan besar dari Dia yang memaggil kita keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Itu adalah injil
tentang Yesus Kristus, ―Kabar Baik‖ bagi dunia yang hampir
tenggelam dan binasa.
Markus 16 : 15 Lalu Ia berkata kepada mereka: ―Pergilah Ke
seluruh dunia, britakanlah injil kepada segala mahluk‖. Alfa &
Omega Jilid 6, 477, ―Perintah Juruselamat kepada muridmurid-Nya meliputi semua orang percaya. Perintah itu meliputi
segala orang percaya sampai akhir zaman…Semua orang yang
telah menerima hidup Kristus ditentukan untuk bekerja bagi
keselamatan sesama manusia. Untuk pekerjaan inilah jemaat
didirikan…‖. Pekerjaan ini akan dapat dilakukan dengan penuh
kuasa bilamana umat Tuhan bekerja sama dengan Kristus.
Tanpa persatuan sebuah komunitas akan rapuh.
Mari bersatu untuk menyelesaikan pekerjaan kekerjaan Tuhan,
sudah terlalu capek hidup didunia yang telah tua dan usang ini.
Tinggalkan segala pertengkaran dalam gereja, hidup dalam
kelemah lembutan, kesabaran dan kerendahan hati. Hidup
dalam kebenaran dan kesetiaan.
Mari bersatu untuk
mempercepat kedangan Kristus yang kedua kali, dan kita akan
segera berpindah ke dalam dunia baru dimana Kristus berada.
Tuhan Yesus memberkati, haleluyah, amin.
“PENCOBAAN YANG KITA ALAMI TIDAK MELAMPAUI
KESANGGUPAN KITA”
Oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau,S.Ag
I. Pendahuluan
Adalah lazim bagi setiap pendeta mendoakan
seseorang yang baru saja keluar dari air baptisan dengan
ucapan, ―biarlah Roh Kudus selalu menguatkan saudara……
yang baru saja dibaptiskan ini, agar dia tetap setia dan teguh di
dalam imannya saat dia menghadapi pencobaan yang diarahkan
kepadanya.‖ Hal ini juga diucapkan oleh para pandeta yang
baru saja membaptiskan lebih dari 1200 jiwa pada penutupan
Bejana Advent Indonesia Timur
KKR Pdt. Mark Finley pada hari Sabat, 9 September 2012 di
kolam baptisan Manadi International School setelah
berlangsungnya KKR ―Hope for Manado‖ sejak tanggal 31
Agustus di aula Grand Kawanua Hotel, Kairagi Manado. Di
antara yang dibaptiskan adalah seorang bapak yang sudah
berumur 67 tahun dimana telah lebih dari 38 tahun
meninggalkan kebenaran dan melakukan dosa mencobai Tuhan
Allah (1 Korintus 10:9) salah satu dosa itu yakni melanggar
Page 5
Edisi 203 – 14 September 2012
kekudusan hari Sabat. Puji Tuhan, bapak yang kelahiran desa
Kakas, memiliki anak pendeta KGPM di desa Nanasi, akhirnya
menyadari kesalahannya setelah dilawat oleh Roh Kudus.
Memang benar bahwa seseorang yang baru saja dibaptiskan
amat rentan terhadap pencobaan, sebab seseorang yang baru
saja dilahirkan kembali melalui air dan roh pada upacara
baptisan yang kudus adalah seorang bayi yang baru saja
dilahirkan kembali secara rohani dari manusia lamanya. Dan
sebagai ciptaan baru, dia benar-benar adalah jiwa yang baru di
dalam Kristus dimana masih bergantung dan membutuhkan
nasihat-nasihat Firman Allah yang datang dari para rohaniwan
dan tua-tua gereja berupa di dalam roh kelemah-lembutan dan
penuh kasih sayang. Dalam arti bahwa saat dia baru saja
diterima menjadi anggota gereja maka pendengaran dan
penglihatannya sangat membutuhkan perhatian dan perlakuan
yang lemah-lembut.
Paulus sendiri memberikan nasihat
kepada orang-orang Kristen yang baru bertobat dari kekafiran
dan keYahudian di dalam 1 Korintus 3:2 dengan sebutan
―susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan
keras,…‖
Jadi praktisnya bahwa orang yang baru saja
dibaptiskan sangat senang melihat anggota-anggota gereja yang
sudah lama di dalam kebenaran agar ―selalu merendahkan diri
seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus‖ (Efesus
55:21, band. Yakobus 4:10; 1 Petrus 5:5, 6). Dengan jalan ini
mereka akan menjadi betah di gereja, di lingkungan komunitas
yang masih baru bagi mereka. Namun bukan berarti bahwa
orang-orang yang masih baru di dalam kebenaran ini bebas dari
pencobaan.
Pencobaan tidak memadang bulu, dan saat
pencobaan itu datang maka itu tidak memilih-milih, apakah dia
masih baru atau sudah lama di dalam kebenaran Tuhan maka
itu akan selalu menimpa orang-orang Kristen.
II.
Pencobaan Yang Kita Alami Tidak Melampaui
Kesanggupan Kita
Betapapun, Alkitab begitu gamblang menyatakan bahwa
menyatakan bahwa pencobaan yang kita alami adalah
pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia (1
Korintus 10:13a). Kalau demikian, mengapa banyak orang
yang mengaku Kristen sering jatuh ke dalam pencobaan
padahal pencobaan yang mereka alami adalah pencobaan biasa?
Pencobaan biasa dalam arti tidak melebihi kekuatan manusia.
Ini mengingatkan kita kepada pencobaan yang dialami Yesus
Kristus di padang belantara yang mana secara jelas adalah
model pencobaan yang melebihi kekuatannya sebagai seorang
manusia yang merupakan oknum KeAllahan sudah menjelma
menjadi manusia sejak dikandung oleh Roh Kudus lewat rahim
Maria.
Namun sekalipun banyak orang sudah membaca cerita
pencobaan yang dialami Kristus sebagaimana yang tercatat di
dalam kitab-kitab Injil namun kebanyakan masih menerima
konsep bahwa Kristus dapat menanggung pencobaan sebanyak
tiga kali di pandang gurun itu karena dia adalah Allah. Banyak
yang menganggap sepi atau meremehkan pencobaan yang
Yesus alami sebagai sesuatu kemustahilan bahwa Dia dapat
menanggung dan mengalahkan pencobaan yang diarahkan
Bejana Advent Indonesia Timur
Setan kepada-Nya karena Di telah menggunakan kekuatan
keAllahannya.
Kalau memang demikian, mengapa Kristus
dicobai pada saat Dia sedang berpuasa, dan itu terjadi saat Dia
sudah berpuasa pada hari ke-40 (Matius 4:1). Jelas di sini
bahwa pencobaan dari Setan ini bukan hendak menyerang sisi
keAllah dari Yesus tetapi sebaliknya bahwa itu hendak
melumpuhkan ketergantungan Yesus kepada Allah Bapa-Nya.
Secara sepintas lalu, boleh jadi Setan hendak memanfaatkan
sifat kemanusiaan Yesus Kristus yang dianggapnya boleh jadi
sedang berada dalam kondisi yang lemah penuh kerapuhan dan
mudah jatuh yang mana bisa saja gagal menurut kehendak
Allah Bapa-Nya. Untuk itu Setan bisa saja mengambil
keuntungan dari kerapuhan Kristus yang sedang dalam keadaan
lapar secara fisik karena berpuasa sehingga dia anggap itu juga
bis melemahkan kekuatan-Nya secara mental dan pada
akhirnya tidak ada kekuatan sama sekali untuk menolak
pencobaan yang diarahkannya.
Padahal yang terjadi
sebaliknya, justru saat Kristus dalam kelemahan secara fisik
maka ketergantungan dan penyerahan-Nya kepada Allah Bapa
benar-benar terjadi secara total dicobai dengan maksud agar
Dia dapat mengambil bagian dalam kodrat ilah yang luput dari
hawa nafsu yang membinasakan (2 Petrus 1:4).
Tetapi yang jelas bahwa orang-orang Kristen sudah
diteladankan oleh Kristus satu roh ketergantungan secara total
kepada Allah Bapa yang memungkinkan mereka selalu
menang pada setiap pencobaan. Melalui kekuatan Roh
Kudus, tidak ada kata maaf bagi mereka yang sudah berada di
dalam kebenaran Kristus. Mengapa dosa masih berkuasa lagi
dalam diri orang percaya saat dia kalah menghadapi
peperangan iman, kalah melawan pencobaan? Jawabannya
sungguh sederhana, yaitu bahwa dia selalu memaafkan dirinya
bahwa memang dia masih manusia, tidak luput dari kelemahan.
Walaupun dia tidak pernah mengenyam pendidikan teologi
tentang pencobaan tapi sadar atau tidak bahwa dia sedang
menyokong satu konsep konsep klise bahwa sekali selamat
sudah selamat, yang mereka jabarkan kepada pemahaman
bahwa Kristus memang tidak pernah jatuh dalam dosa dan dia
selalu menang terhadap pencobaan karena Dia memiliki
kekuatan KeAllahan. Jadi dengan berkata bahwa ―saya kan
masih manusia,‖ ah kalian kalian kan orang-orang alim,
anggota majelis jemaat, anda kan pendeta, otomatis anda harus
jadi orang suci.
Padahal saat seorang tua-tua jemaat
memberikan nasihat kepada seseorang yang jatuh dalam
pencobaan maka maka orang itu hanya menjawab, ―uruslah
keselamatan masing-masing, jangan sok suci untuk menasihati
saya.‖ Pada akhirnya orang itu tidak pernah mau berpikiran
maju untuk bertumbuh di dalam iman dan di dalam
pengetahuan akan Tuhan Yesus Kristus (2 Petrus 3:18).
Paulus secara tegas menulis dalam Roma 6:12, ―Sebab itu
hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang
fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.‖
Pencobaan itu memang bukanlah dosa, tetapi apabila seseorang
jatuh ke dalam pencobaan maka dia pasti menjadi pendosa,
pelaku dosa atau berdosa. Memang kita adalah orang-orang
Page 6
Edisi 203 – 14 September 2012
berdosa dan Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar
tetapi orang berdosa (Matius 9:13), namun demikian setelah
kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi
kita maka kita tidak mungkin mempermalukan Kristus atas
pengakuan kita sebagai murid-murid-Nya hanya oleh sebatang
rokok, satu hari Sabat kita bekerja, dan memiliki wanita idaman
lain, atau laporan keuangan yang tidak transparan kepada
atasan, laporan kekuatan yang akuntabilitas kepada
perusahaaan rekanan ataupun kepada pemerintah terkait
perpajakan, atau laporan keuangan dari bendahara jemaat,
kantor konfrens kepada higher organization. Zakheus atau
Lewi sang pemungut cukai tidak lagi jadi penagih pajak yang
manipulatif setelah pertobatan mereka menjadi pengikut Yesus.
Abraham tidak lagi menjadi seorang pendusta setelah dia
disebut bapa segala orang percaya setelah melewati berbagai
pencobaan baik berdusta kepada Firaun di Mesir bahwa Sara
bukan istrinya tapi adiknya, Ini berarti bahwa pencobaan yang
menguji prinsip integritas moral kita tidaklah bersifat lokal atau
situasional tapi universal dan mendasar dimana prinsip
integritas yang tertuang ke dalam Hukum Allah itu mengikat
sepanjang waktu dimana itu bisa menembus batas-batas budaya
dan negara, dan denominasi, gender dan strata social. Bahkan
pencobaan itu tidak hanya terjadi di kalangan para penurut
Hukum Allah tetapi juga di kalangan yang bukan penurut
Hukum Allah seperti yang dialami Abraham. Tuhan Allah
tidak membebaskan Abraham dari keberdosaaan karena
ketidak-setiaan kepada istri yang sah karena Hagar adalah
seorang budak. Allah membebaskan Daud dari pelanggaran
dosa percabulan karena dia adalah seorang raja yang akan
menurunkan keturunan Mesias. Tindakan pengkianatan Yudas
Iskariot dan penyangkalan Petrus tidak dianggapYesus sebagai
tindakan berdosa hanya karena mereka adalah murid-murid
Kristus. Paulus mencatat bahwa oleh kehendak Allah kita
yang sudah mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadi kita maka kita akan tetap berada di dalam Dia karena
kita adalah ciptaan yang baru (2 Korintus 5:17).
Oleh
anugerah Kristus sajalah maka kita adalah orang-orang
merdeka, terlepas dari kutukan dan upah dosa dan ancaman
kematian kekal (Roma 6:23). Sebab oleh Allah kita berada
dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat
bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita
(1 Korintus 1:30).
Pada saat seseorang yang jatuh ke dalam pencobaan maka dia
harus mengambil hikmah dan pelajaran dari kejatuhan itu dan
tetap percaya bahwa dia masih memiliki Kristus sebagai
pengantaranya (1 Yohanes 2:1) untuk mengampuni dan
memberikan kekuatan dan kekebalan rohani menghadapi
pencobaan yang lebih hebat. Untuk itu doa-doa penyerahan
menuntut hikmat dalam mensiasati pencobaan yang lebih besar
itu amat dibutuhkan oleh setiap umat Allah (Yakobus 1:5).
Saat seseorang pernah jatuh kepada satu pencobaan yang
menyebabkan dia berbuat dosa yang mendatangkan maut yakni
dosa-dosa yang dilakukan setelah dia memperoleh pengetahuan
tentang kebenaran maka tidak ada lagi pengantaraan Kristus
untuk berlaku bagi orang itu, sebab dosa adalah pelanggaran
Bejana Advent Indonesia Timur
terhadap hukum Allah (Ibrani 10:26; 1 Yohanes 2:1, 2; 1
Yohanes 3:4; 1 Yohanes 5:16; ) sebab dia sudah mendukakan
bahkan menghujat Roh Allah (Matius 12:31, 32). Kalau
seseorang tetap berada di dalam Yesus, maka dia tidak berbuat
dosa lagi (1 Yohanes 3:6a) namun kalau seseorang sudah
mengandalkan dirinya sendiri maka di luar Kristus dia tidak
akan berbuat apa apa melawan pencobaan (Yohanes 15:5).
Pada saat hikmat dari Allah menjadi kekuatannya untuk
mengalahkan pencobaan maka dia pasti akan menjadi sahabat
lebih akrab dengan Yesus.
Orang yang selalu menang
gerhadap pencobaan akan selalu dikuduskan di dalam Kristus
dan semakin bertumbuh di dalam kasih karunia. ―Sebab Ia
yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka
semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu
menyebut mereka saudara (Ibrani 2:11). Yesus tidak pernah
malu mengkleim kita saudara-Nya sekalipun kita mungkin
pernah menjadi pendosa yang amat besar oleh mendukakan
Roh Kudus-Nya yang mana mengabaikan nasihat dalam Efesus
4:30) selama bertahun-tahun. Tapi anugerah Kristus sajalah
yang menolong kita dari bahaya kebinasaan kekal. Ingat,
pencobaan itu bukan dosa, siapapun tapi orang yang gagal
menghalau pencobaan pada akhirnya akan berbuat dosa.
Saudara, teman atau sesame anggota jemaat bisa menjadi
sarana pencobaan dari kuasa kegelapan. Tetapi pada akhirnya
pilihan kita sendiri yang menentukan apakah kita menolak atau
dikalahkan oleh pencobaan itu. Kesenangan dan kesusahan
bisa jadi sarana-sarana untuk mencobai seseorang. Pencobaan
berupa kesenangan dialami oleh raja Salomo. Dia pernah
digoda secara berkesinambungan oleh kesenangan pemanjaan
jasmani dan seksual yang menyebabkan dia berdosa di hadapan
Allah oleh melanggar hukum ke-7. Pencobaan berupa godaan
seksual pernah dialami Yusuf tapi dia akhirnya menang.
Pencobaan berupa kesusahan secara fisik dan materi pernah
dialami oleh Ayub dan dia akhirnya menang. Tapi Pencobaan
yang dalam rupa pemanjaan kesenangan jasmani dan kesusahan
pernah dialami raja Hizkia tapi dia gagal padahal dia pernah
jatuh sakit dan umurnya pernah diperpanjang Tuhan selama 15
tahun. Tapi saat duta besar dari Babilon datang mengunjungi
negaranya para akhirnya roh mengandalkan keuatan diri dia
kedepankan dan roh ketergantungan dan memuliakan Allah dia
kebelakangkan. (Yesaya 38, 39).
Gantinya menunjukkan
kemuliaan Allah melaliui sistem perbaktian di kaabah
Yerusalem kepada utusan Babilon justru senbaliknya, raja ini
hanya menunjukkan kemuliaan diri melalui gudang
persenjataannya sebagai symbol kemakmuran, kekuatan dan
kesenangan dirinya. Dicatat dalam Yesaya 36:1, ―maka dalam
tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja
Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu
merebutnya.‖ Pasal ini jelas menceritakan bahwa Yehuda
pernah luput dari serangan raja Asyur bernama Sanherib atas
campur tangan kuasa Tuhan. Tapi Hizkia sempat melupakan
pimpinan Tuhan ini dan tergoda mengandalkan kekuatan
dirinya sendiri pada beberapa waktu kemudian.
Ellen G. Whtie menulis: ―Penderitaan dan kemalangan boleh
jadi menyebabkan kesusahan, tetapi kemakmuran adalah yang
Page 7
Edisi 203 – 14 September 2012
paling berbahaya dalam kehidupan kerohanian.
Kecuali
manusia itu tunduk secara konstan kepada kehendak Allah,
kecuali ia disucikan oleh kebenaran, maka kemakmuran akan
membangkitkan secara pasti kecenderungan alamiah kepada
kegegabahan (kesemberonoan)‖ {Prophets and Kings, hlm. 59,
paragraf no. 3}. ―Satan has control of all whom God does not
especially guard. He will favor and prosper some in order to
further his own designs, and he will bring trouble upon others
and lead men to believe that it is God who is afflicting them.‖
{The Great Controversy, hlm. 589, parag. 2}. Sebagai orang
Kristen, marilah kita mensiasati kemakmuran dan kesusahan
oleh ketergantungan total kepada kehendak Allah agar kedua
aspek ini tidak menjadi pencobaan ampuh untuk
menjerumuskan kita kepada kekalahan dan kegagalan. Biarlah
ketergantungan kita total kepada Kristus dan berlangsung
secara berkelanjutan agar pengalaman Kristus benar-benar
menjadi pengalaman dan kemenangann Kristus akan menjadi
kemenangan kita. Allah tidak pernah dicobai oleh Setan
(Yakobus 1:13) kecuali Kristus di padang gurun (tercatat dalam
kitab-kitab Injil). Menjelang kedatangan Kristus kedua kali,
Setan terus melipatgandakan kuasa pencobaannya terhadap
mereka yang mengaku Kristen dan sebagaimana ketika dia
mencobai Yesus, sempat mengundurkan diri dari serangannya
untuk mencari waktu yang tepat (Lukas 4:13) demikian pun
saat dia mencobai para pengikut Kristus dewasa ini, dia juga
selalu mencari waktu yang tepat untuk mencobai dan
menjatuhkan para pengikut Kristus.
Sebagaimana Yesus
diserang dari segala titik, demikian pun para pengikut Kristus
saat ini. Saudara, teman dekat, istri atau suami sekalipun
Bejana Advent Indonesia Timur
bahkan sesama anggota jemaat bisa saja menjadi sarana
pencobaan dari kuasa kegelapan. Kita harus sadar bahwa
pencobaan di akhir zaman juga bertujuan melemahkan iman
umat-umat Allah. Bahkan pencobaan itu juga bermaksud untuk
mendinginkan kasih umat-umat Allah , jadi biarlah kasih kita
kepada Allah tidak menjadi dingin tetapi harus segenap hati,
segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan (Matius
24:13, 22:37, 38). Sehingga kita akan memiliki kasih yang
hangat kepada Allah bukan kasih yang suam-suam (Wahyu
3:15, 16). Ellen G. White menulis, ―pencobaan yang paling
kuat bukan maaf untuk dosa. Betapapun bersarnya tekanan
yang dikenakan terhadap jiwa, pelanggaran itu adalah
perbuatan kita. Bukanlah dengan kuasa bumi atau neraka yang
memaksa seseorang berdosa. Kemauan harus tidak dapat
memaksa, hati harus pasrah, atau nafsu tidak boleh menguasai
pertimbangan, bahkan kemauan tidak dapat memaksa kejahatan
terhadap kebenaran‖ (Maranatha hl. 225, paragraph 3). Janji
Tuhan dalam 1 Korintus 10:13a begitu jelas harus kita percayai
bahwa pencobaan yang bukan berasal dari diri kita sekalipun
atau pencobaan bukan yang diciptakan oleh hasil pemanjaan
hawa nafsu diri sekalipun harus kita ambil hikmahnya sebab itu
tidak pernah melampaui kesanggupan kita apalagi pencobaan
yang diciptakan dan oleh pemanjaan diri kita memerlukan
hikmat dari Allah untuk mengalahkannya. Inilah yang disebut
anugerah, apa yang Allah lakukan untuk mendatangkan
kebaikan bagi kita jelas menunjukkan anugerah-Nya yang
melimpah di luar dugaan dan apa yang kita pikirkan, harapkan
dan doakan (Efesus 3:20). ***
Page 8
Edisi 203 – 14 September 2012
Oleh : Bredly Sampouw
Nancy sedang berjalan-jalan di sebuah toko target
ketika melihat seorang kasir mengembalikan uang seorang
bocah laki-laki. Usia bocah itu tidak lebih dari 5 atau 6 tahun.
Kasir itu berkata, ―Maaf, uangmu tidak cukup untuk membeli
boneka ini.‖
Bocah itu menoleh ke wanita tua disebelahnya, ―Nek,
apakah uang saya memang tidak cukup?‖ Nenek itu menjawab,
―Engkau tahu bahwa engkau tidak punya cukup uang untuk
membeli boneka itu, Sayang.‖ Kemudian nenek itu meminta
bocah itu untuk tetap di situ selama lima menit sementara dia
melihat sekelilingnya. Nenek itu pergi dengan cepat. Bocah
itu masih tetap memegang boneka itu di tangannya.
Akhirnya nancy berjalan mendekatinya dan
menanyakan kepada siapa dia akan memberikan boneka itu.
―Adik perempuanku sangat menyenangi boneka ini. Ia begitu
menginginkannya untuk natal nanti. Ia yakin Santa Claus
akan memberinya. ― Kemudian dengan sedih ia berkata
kepada Nancy, ―Santa Claus tidak bisa memberinya sekarang.
Aku harus memberikan boneka ini kepada mamaku sehingga
dia bisa memberikannya kepada adikku ketika dia ke sana.‖
Matanya tampak sedih ketika ia berkata, ―Adikku sudah
bersama-sama Tuhan. Papa berkata bahwa mama akan segera
bertemu Tuhan sehingga aku kira dia dapat membawakan
boneka ini untuk adikku.‖
Bejana Advent Indonesia Timur
Hati nancy hampir berhenti. Bocah itu memandang
Nancy dan berkata, ―Saya memberi tahu papa supaya ia
memberitahu mama untuk tidak pergi dulu. Saya ingin dia
menunggu sampai saya pulang dari mal.‖ Kemudian dia
menunjukkan foto dirinya. Dia sedang tertawa. Dia kemudian
memberi tahu Nancy, ―Aku ingin Mama membawa foto ini
agar dia tidak melupakan aku. Aku mencintai mama dan
berharap dia tidak meninggalkanku. Tapi, Papa mengatakan
bahwa mama harus pergi bersama adikku.‖ Kemudian ia
melihat bonekanya kembali dengan sedih. Nancy segera
meraih dompetnya dan berkata kepada bocah itu, ―Coba engkau
cek uangmu kembali. Jangan-jangan cukup untuk membeli
boneka itu!? ―Oke‖, jawabnya, ―Aku harap uangku cukup.‖
Nancy menambahkan uangnya ke uang bocah itu tanpa
sepengetahuannya dan mereka mulai menghitungnya. Bocah
itu berkata, ―Terima kasih Tuhan karena memberi saya uang
yang cukup!‖ Lalu dia melihat Nancy dan berkata, ―Semalam,
sebelum tidur, aku berdoa kepada Tuhan untuk memberiku
cukup uang untuk membeli boneka ini, sehingga mama dapat
memberikannya kepada adikku. Tuhan mendengar doaku!
Aku juga ingin memiliki cukup uang untuk membeli setangkai
mawar putih untuk mama. Tetapi, aku tidak berani meminta
Tuhan terlalu banyak. Namun, dia memberiku uang untuk
membeli boneka dan mawar putih. Mamaku senang mawar
putih.‖
Page 9
Edisi 203 – 14 September 2012
Beberapa menit kemudian, nenek tua itu kembali dan
Nancy pergi. Nancy menyelesaikan belanja dengan pikiran
yang sama sekali berbeda dari saat berangkat belanja. Nancy
tidak bisa menghilangkan bayangan bocah laki-laki kecil itu
dari benaknya. Kemudian nancy ingat artikel surat kabar lokal
dua hari lalu yang menyebutkan bahwa seorang sopir truk yang
sedang mabuk menabrak mobil yang dikendarai oleh seorang
wanita muda dan seorang gadis kecil. Gadi kecil itu langsung
tewas saat itu juga dan ibunya dalam kondisi kritis. Keluarga
itu memutuskan untuk melepaskan alat bantu hidup karena
wanita muda itu tidak mungkin siuman dari komanya. Apakah
yang ditulis berita itu mama dan adik bocak laki-laki itu?
Nancy tidak bisa menghentikan langkahnya ketika
membeli seikat mawar poutih dan pergi ke tempat duka di
mana jenasah wanita muda itu dibaringkan untuk memberikan
penghormatan terakhir. Jenazah wanita itu di dalam peti sambil
memegang sekuntum mawar putih dengan foto bocah laki-laki
serta sebuah boneka di atas dadanya.
Nancy meninggalkan tempat duka itu dengan mata
berair. Nancy merasa hidupnya sudah diubahkan selamanya.
Kasih bocah laki-laki itu terhadap mama dan adik
perempuannya sungguh sulit dibayangkan. Hanya dalam
tempo sekian detik, seorang pengemudi truk mabuk merenggut
kasih itu darinya.
Inspirasi Untuk Direnungkan : Dunia sering kali
digambarkan seperti itu. Pemabuk yang tidak menyadari
keteledorannya menyebabkan sesamanya kehilangan orang
yang mereka kasihi. Namun, kita beruntung masih ada seorang
yang mau meneruskan kasih kepada yang membutuhkannya.
Untuk Dilakukan : “Aku memberikan perintah baru
kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama
seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus
saling mengasihi.” Yohanes 13 : 34
Saat kita berbagi kasih kepada orang lain, entah
dengan cara bagaimana Tuhan mengalirkan kasih-Nya yang
luar biasa kepada kita. Bagikan kasih, melalui kebaikan kepada
sesama yang terkecil sekalipun, niscaya kita klak menerima
balasannya yang sangat mulia serta tidak diharap oleh kita.
Pernahkah saudara menerima perbuatan baik dari seseorang
yang mungkin tidak kita kenal apakah di jalan, di mal, atau
dimana saja, dan ketika anda menerimanya, barulah sadar
mengapa? Hal itu terjadi. Ada banyak yang kita terima dari
orang lain disekitar kita yang tidak kita sadari itu adalah
balasan kasih yang kita telah berikan pada waktu yang lalu.
Karena itu bila saudara menemui seseorang yang memerlukan
pertolongan, bantuan disekitar kita janganlah segan bertidak
kalau hati saudara sudah tergerak. “Beri kasih , terima kasih
.”
Artikel Rohani
Apakah Tulisan-Tulisan Roh Nubuat
Menjauhkan Gereja Advent Dari Prinsip
Sola Scriptura?
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
Gembala Jemaat Nanasi & Nanasi Timur
Lanjutan .....
4. Aturan Keempat
 Kita harus menggunakan akal sehat dan pikiran yang disucikan seperti seperti yang kitaanalisa [hlm. 401]
perbedaan antara prinsip dan kebijakan
Selama komenter-komentar Ellen White di pertemuan
panitia sekolah St. Helena pada tahun 1904, dia menekankan
lagi satu prinsip hermeneutika yang hendak menolong mereka
dan yang lainnya ketika mencoba menerpakna prinsip dan
kebijakan. Ia memperhatika bahwa anggota-anggota gereja
sedang memperhatikan kata-katanya secara legalisti, tanpa
berpikir: "Mengapa, Sester White sudah mengatakan si anu;
dan oleh karena itu kita sedang menaikinya secara langsung."
Tanggapannya: "Allah menginginkan kita semua untuk
memiliki pikiran sehat, dan Ia menginginkan kita berpikir dari
akal sehat. Lingkungan-lingkungan mengubah kondisi-kondisi.
"1
Kekristenan adalah agama yang masuk diakal.
Allah
menanamkan di dalam para pria dan wanita bukan hanya
1
Selected Messages, book 3, hlm. 217. Lihat hlm. 395.
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 10
Edisi 203 – 14 September 2012
kesanggupan untuk menanggapi anugerah Allah (dan
kesanggupan untuk tidak menanggapi) tetapi juga kemampuan
untuk berpikir dari sebab kepada akibat.
Pada banyak
kesempatan Ellen White berkata, "Allah sudah memberikan
kita kuasa-kuasa untuk digunakan, untuk dikembangkan dan
dikuatkan oleh pendidikan.
Kita harus berpikir dan
memantulkan, secara berhati-hati menandai hubungan antara
sebab dan akibat. Ketika ini dipraktekkan . . . mereka boleh
menjawab sepenuhnya maksud Allah di dalam penciptaan
mereka."2
Dia tidak membuat alasan pemisah akhir dari yang
baik dan yang jahat. Pikiran, baginya, adalah kemampuan
memahami hal masuk akal dari nasihat Allah dan kesanggupan
untuk memantulkan akibat-akibat dari menuruti atau tidak
menurut nasihat itu.
Dia menjelaskan hubungan antara
kemauan Allah dan kuasa-kuasa berpikir manusia ini: "Kita
harus dituntun oleh teologia yang benar dan akal sehat."3
Baginya, pikiran yang disucikan, dan akal sehat adalah sinonim
yang sebenarnya.
Pikiran dan Hal-Hal Ekstrim.Setiap pokok bahasan,
apakah itu di dalam bidang teologi, hukum, etika, musik, seni
lukis, atauhukum konstitusi, ditimpakan dengan mereka yang
cenderung pergi kepada hal-hal yang ekstrim. Kita menyebut
kelompok-kelompok itu Farisi dan Saduki, konservatif atau
liberal, atau penganut literalis atau penganut simbolis, acuh tak
acuh (dingin) atau fanatik (panas), dst. Di dalam filsafat dan
agama, kita menyebut kelompok yang satu adalah penganut
objektivitas, dan yang lain adalah penganut subjektivitas. 4
Kebenaran (sebagai prinsip) bukanlah sesuatu jenis
yang seimbang antara dua kesalahan. Kebenaran melebihi
kesalahan atau kedua keekstriman oleh mengakui kebenarankebenaran masing-masing hal yang ekstrim ingin untuk
dijaga.5 Tetapi kebenaran tidak bekerja sama dengan roh
atau kesalahan-kesalahan yang masing-masing keekstriman
pegang. Ketika orang mengakui unsur kebenaran di dalam
lawan mereka, peristiwa yang luar biasa terjadi—
kedamaian berlaku, perdamaian terjadi, dan kesatuan yang
nyata berkembang. Kesatuan yang nyata bukanlah akibat
dari ajakan administrasi atau satu pilihan komite; kesatuan
terletak pada prinsip-prinsip penafsiran yang diterima
secara umum.
Pada saat yang sama, materi yang berurusan
dengan kebijakan (bukan prinsip) menuntut satu pendekatan
yang berbeda. Sebagai contoh, berkaitan dengan pakaian
Ellen White menulis: "Ada satu kedudukan menengah di
dalam hal-hal ini. Oh, bahwa kita semua boleh menemukan
secara bijak kedudukan itu dan memeliharanya." Berbicara
diet, dia menasihati: "Ambilah jalan tengah, hindari semua
hal yang ekstrim."6
Tetapi menghindari hal-hal yang ekstrim adalah lebih
dari pada sebuah materi intelektual. Beberapa orang boleh jadi
memikirkan secara intelektual ikatan yang benar antara prinsip
dan kebijakan, tetapi secara emosi mereka cenderung kepada
hal yang ekstrim. Bahkan ketika mereka mempromosikan
kebijakan yang benar, mereka mungkin juga secara jiwa
ekstrim yang panas atau dingin. Ellen White menaruh jarinya
pada masalah mereka, bahkan ketika kebijakan mereka itu
benar: "Kita sudah menemukan di dalam pengalaman kita
bahwa jikalau Setan tidak dapat memelihara jiwa-jiwa terikat di
dalam es kelalaian, maka ia akan mencoba untuk mendesak
mereka ke dalam api kefanatikan."7
Seorang teolog Advent yang dihormati yang berasal
dari generasi lebih awal mengingat bagaimana ia tanpa sengaja
menjalankan "api kefanatikan" di dalam menerapkan salah satu
dari prinsip-prinsip kesehatan Ellen White. Sementara menjual
buku-buku agama pada masa mudanya, M. L. Andreasen hidup
dengan granola (sejenis sereal mirip muesli yakni campuran
antara kacang-kacangan dan buah kering dimakan dengan susu
pada saat sarapanpagi.
Ia selalu membawa sertanya,
mencampurkan itu dengan air dan memakannya dua kali sehari.
Kemudian seseorang membaca dari salah satu buku-buku Ellen
White bahwa orang "makan terlalu banyak." Ia melihat ke
sekitar dan menemukan pembuktian yang cukup dari
pernyataan itu. Jadi, [hlm. 402] untuk menjadi setia kepada
terang baru, ia memotong jatah harian rangsumnya. Beberapa
waktu kemudian ia membaca sendiri pernyataan di dalam
Testimonies, volume 2, halaman 374: "Engkau makan terlalu
banyak." Itu menyebabkan dia berpikir lagi. Haruskah dia
memotong setengah bagian dari jatah makanan sehari-harinya?
Kemudian itu tertanam padanya. Ia adalah jujur dan ingin
2
Mind, Character, and Personality, vol. 2, hlm. 436.
Ibid., vol. 1, hlm. 148.
4
Testimonies, vol. 1, hlm. 425.
5
Lihat hlm. 260, 261.
6
Counsels on Diet and Foods, hlm. 211. Orang-orang Yunani kuno
sering membicarakan sikap tidak berlebih-lebihan ("tidak ada apa-apa yang
3
Bejana Advent Indonesia Timur
berlebihan") seperti penyelidikan untuk "golden mean" (kedudukan moderat
ideal antara dua hal yang ekstrim).
7
Testimonies, vol. 5, hlm. 644.
Page 11
Edisi 203 – 14 September 2012
melakukan yang benar tetapi ia sekarang berterima kasih
kepada Allah karena "sedikit pengertian yang baik."8
Oleh sebab Ellen White berkata pada beberapa
kesempatan bahwa "dua sajian makanan [harian] adalah lebih
baik dari pada tiga kali,"9 beberapa keluarga menjadikan itu
sebagai satu aturan bagi setiap orang, termasuk mereka yang
berada di dalam sanatorium-sanatorium. Di dalam rujukan
kepada sanatorium-sanatorium Ny. White menunjukkan
bagaimana untuk mengikatkan prinsip dengan kebijakan dan
lingkungan-lingkungan: "Jika, sesudah berbagi dengan sajian
makanan ketiga di sanatorium, anda akan melihat oleh akibatakibat bahwa ini sedang memelihara orang menjauhi lembaga
itu, tugasmu adalah sederhana. Kita harus mengingat bahwa
sementara ada beberapa orang yang lebih baik untuk memakan
hanya dua sajian makanan, ada orang yang lain yang memakan
secara ringan masing-masing sajian, dan yang merasa bahwa
mereka memerlukan sesuatu pada sore hari. . . .
[Menghapuskan sajian makanan ketiga boleh jadi ] melakukan
lebih merusak dari pada yang baik."10 Bahkan Ny. White
mengingatkan: "Praktek makan tetapi dua sajian makanan
sehari secara umum dijumpai sebuah keuntungan untuk
kesehatan; namun berada di bawah beberapa lingkungan
seseorang boleh jadi menuntut sajian makanan ketiga.
Betapapun, seharusnya, jika mengambil ketiga-tiganya, jadikan
amat ringan, dan ambilah makanan yang paling mudah
dicerna."11
berbahaya saudara dan saudari mengambil pandangan yang
ekstrim terhadap reformasi kesehatan?" Ia menjawab: "Ini
mungkin diharapkan di dalam semua yang mengemudikan
reformasi. . . . Adalah rencana Allah bahwa orang-orang yang
dipantaskan dengan pekerjaan itu haruslah secara bijaksana dan
bersungguh-sungguh
menetapkan reformasi kesehatan,
kemudian membiarkan orang itu menentukan perkara itu
dengan Allah dan jiwa-jiwa mereka. Adalah tugas mereka
setiap jalan yang memenuhi syarat untuk mengajarkannya
untuk membuat orang percaya dan menurut, dan semua orang
yang lain harus menjadi diam dan diajar."12
Ringkasnya. prinsip keempat dari hermeneutika
menerapkan kepada akal sehat di dalam mengikatkan prinsip
dengan kebijakan.
Ini menuntut baik kesehatan di dalam
pikiran maupun sikap tidak memihak. Ellen White dengan baik
berkata: "Ada satu kelas dari umat yang selalu bersedia
menyentuh beberapa persoalan, yang ingin menangkap
beberapa keganjilan dan keanehan dan baru; tetapi Allah akan
memiliki semua yang bergerak dengan tenang, penuh perhatian,
memilih kata-kata selaras dengan kebenaran untuk masa kini,
yang menuntut untuk disajikan kepada pikiran secara bebas
yamg mana secara emosional mungkin, sementara masih
mengemban intensitas dan kekhidmatan yang wajar itu seperti
yang harus diemban. Kita harus berjaga-jaga melawan hal-hal
ekstrim yang diciptakan, berjaga-jaga melawan dorongan
mereka yang hendak berada di dalam api atau di dalam air." 13
Pada tahun 1867 Ny.White menjawab beberapa
pertanyaan lazim berkenaan dengan reformasi kesehatan. Salah
satu dari pertanyaan itu adalah: "Apakah tidak ada yang
5. Aturan Kelima
 Kita harus memastikan bahwa kutipankutipan yang disangka benar-benar dituliskan
oleh penulis kepada siapa itu
dihubungkan.
Setiap figur publik
memiliki masalah
menghadapi orang yang tak berobah tentang apa
yang mereka "ketahui" yang pembicara atau yang
penulis sudah katakan. "Kepercayaan" mungkin
sama liarnya dengan daya khayal seseorang, tetapi
pembicara atau penulis masih harus mencoba untuk
mempertahankan dirinya sendiri melawan kesalahan
atau penyimpangan.
Secara jelas, pendapat
seseorang tidak memiliki rujukan bagi apa yang ia
"sedang kutip."
Kebanyakan adalah waktu ia
(pria/wanita) itu memperoleh informasinya dari
kelompok orang ketiga atau keempat. Kita sering
menyebut ini adalah ingatan-ingatan menyimpang
dan kesalahan-kesalahan datar dari "pernyataanpernyataan bersifat apokrip."
Masalah ini mencelakai Ellen White dari permulaan
pelayanannya yang mula-mula, dan bahkan dewasa
ini. Tercakup di dalam pernyataan-pernyataan yang
sudah dihubungkan secara tidak benar dengan dirinya adalah
topik berikut ini: (1) Penduduk planet-planet lain sekarang
sedang mengumpulkan buah untuk satu Sabat persinggahan di
8
Virginia Steinweg, Without Fear or Favor (Washington,
D.C.: Review and Herald Publishing Association, 1979), hlm. 53, 54.
9
Counsels on Diet and Foods,hlm. 141, 173; Testimonies, vol.
4, hlm. 416, 417.
10
Ibid., hlm. 283.
11
The Ministry of Healing, hlm. 321.
Bejana Advent Indonesia Timur
12
Review and Herald, 8 Oktober 1867.
13
Testimonies to Ministers,hlm. 227, 228.
Page 12
Edisi 203 – 14 September 2012
jalan menujuk ke sorga; (2) Ia melihat seorang malaikat sedang
berdiri dekat Uriah Smith mengilhami dia saat ia menulis
Thoughts on Daniel and the Revelation; (3) Roh Kudus yang
dahulunya adalah Melchizedek; (4) Ia menunjuk gunung
tertentu sebagai tempat tersembunyi yang aman pada masa
kesukaran; (5) Ia menamai kota-kota yang khusus, dst., yang
akan dihancurkan oleh datangnya gempa bumi, api, banjir, dst.;
(6) Kristus akan kembali pada tengah malam; (7) Telur-telur
seharusnya tidak pernah dimakan (melupakan konteks langsung
dan banyak pernyataan lain berkenaan dengan lingkungan-
lingkungan yang bermacam-macam); (8) Dia hendak menjadi
anggota 144,000; (9) Kegelapan harafiah akan menutupi bumi
sebagai tanda bahwa pintu kasihan [hlm. 403] sudah tertutup;
(10) Pekerjaan pengantaraan terakhir Kristus sebelum pintu
kasihan tertutup akan dibuat bagi anak-anak yang sudah
menyimpang dari gereja; (11) Kita akan kedapatan masih hidup
sebelum kita hidup selama 1000 tahun, dan saat kita akan
dihidupkan jika kita mati besok; (12) Seluruh gereja dan
konferens akan murtad, dst.
Tulisan Roh Nubuat
Kemenangan
AKHIR
Keruntuhan
Kota
Yerusalem
Oleh: ELLEN G. WHITE
Lanjutan ….
Seperti hamba-hamba Allah pada zaman dahulu
kala, banyak dari mereka yang "di siksa dan tidak mau
menerima pembebasan, supaya mereka menerima kebangkitan
yang lebih baik" (Iberani 11:25). Hal ini mengingatkan kepada
pikiran mereka kata-kata Guru mereka, yang bilamana di
aniaya demi Kristus, mereka akan sangat bersukacita karena
besarlah upah mereka di surga, karena demikianlah juga nabinabi di aniaya sebelum mereka. Mereka bersukacita karena
mereka dianggap layak menderita demi kebenaran. Dan
naynyian kemenangan berkumandang naik dari dalam api yang
mengamuk. Oleh iman mereka memandang ke atas, mereka
melihat Kristus dan malaikat-malaikat menghadapi peperangan
surga, memandang kepada mereka dengan penuh perhatian, dan
menghargai kesetiaan dan keteguhan hati mereka. Satu suara
turun dari takhta Allah kepada mereka, "Hendaklah engkau
Bejana Advent Indonesia Timur
setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu
mahkota kehidupan" (Wahyu 2:10).
Sia-sialah usaha Setan menghancurkan jemaat
Kristus dengan kekerasan. Pertentangan yang besar di mana
murid-murid Yesus menyerahkan hidup mereka, tidak berakhir
pada waktu murid-murid pembawa standar moral ini di bunuh.
Mereka menaklukkan pada waktu mereka dikalahkan. Pekerjapekerja Allah di bunuh, tetapi pekerjaan-Nya maju terus dengan
mantap. Kabar Injil itu terus tersebar, dan jumlah pengikutpengikut-Nya terus bertambah. Injil itu menerusi daerahdaerah yang tidak mudah dimasuki, bahkan sampai ke daerah
kekuaasaan Roma. Seorang Kristen dalam pembelaannya
berkata kepada penguasa kafir yang mendorong penganiayaan:
Engkau boleh "membunuh kami, menyiksa kami, menghukum
kami . . . . Ketidak-adilanmu adalah bukti bahwa kami tidak
bersalah . . . . Atau kejahatanmu tidak berguna bagimu."
Page 13
Edisi 203 – 14 September 2012
Semuanya itu menjadi undangan kuat memanggil orang lain
kepada keyakinannya yang kuat. "Semakin sering kami
engkau babat, semakin banyak kami bertumbuh, darah orangorang Kristen itu adalah benih." -- Tertullian's "Apology," par.
50 (ed. T. and T. Clark, 1869).
Ribuan orang dipenjarakan dan di bunuh, tetapi
yang lain muncul menggantikan tempat mereka. Dan mereka
yang telah mati syahid (martir) oleh karena iman mereka yang
teguh kepada Kristus, telah diperhitungkan Tuhan sebagai
penakluk. Mereka telah melakukan perjuangan dengan baik,
dan mereka akan menerima mahkota kemuliaan bilamana
Kristus datang kembali. Penderitaan yang mereka tanggung
telah membuat orang-orang Kristen semakin dekat kepada satu
sama lain dan kepada Penebus mereka. Teladan kehidupan
mereka dan sikap mereka menghadapi kematian telah menjadi
kesaksian abadi bagi kebenaran. Dan tanpa diharapkan
pengikut-pengikut Setan meninggalkan tugasnya dan
menggabungkan diri di bawah panji-panji Kristus.
Oleh sebab itu Setan menetapkan rencananya
untuk berperang lebih keras dan lebih berhasil melawan
pemerintaha Allah, dengan cara menanamkan panji-panjinya di
dalam jemaat Kristen. Jikalau para pengikut Kristus dapat di
tipu, dan di tuntun untuk melawan Allah, maka kekuatan,
ketahanan dan keteguhan mereka akan dapat dihancurkan, dan
mereka akan jatuh menjadi mangsa yang tidak berdaya.
Sekarang permusuhan besar ini berusaha
memenangkan dengan tipu daya licik apa yang tidak
dimenangkan dengan kekerasan. Penganiayaan dihentikan, dan
digantikan dengan daya tarik kekayaan duniawi yang berbahaya
dan kehormatan duniawi. Para pemuja berhala telah di tuntun
untuk menerima sebahagian iman Kristen, sementara mereka
menolak kebenaran-kebenaran penting lainnya. Mereka
mengaku menerima Yesus sebagai Anak Allah dan percaya
kepada kematian dan kebangkitan-Nya. Tetapi mereka tidak
punya pendirian mengenai dosa dan tidak merasa perlu bertobat
atau perubahan hati. Oleh karena pihak mereka telah memberi
konsesi, maka mereka mengusulkan agar orang-orang Kristen
juga memberi konsesi agar supaya semuanya boleh bersatu
dalam landasan iman dalam Kristus.
Sekarang jemaat berada dalam bahaya yang sangat
menakutkan. Penjara, penyiksaan, api dan pedang adalah lebih
berkat dibandingkan dengan ini. Sebagian orang Kristen berdiri
teguh dan menyatakan tanpa kompromi kepada Setan. Sebagian
yang lain setuju menyerah atau memodifikasi sebagian bentuk
kepercayaan mereka, dan bersatu dengan mereka yang telah
menerima sebagian Kekristenan itu, dan mengatakan bahwa ini
adalah bentuk pertobatan mereka sepenuhnya. Ini adalah masa
kesukaran dan penderitaan yang dalam kepada pengikutpengikut setia Kristus. Dengan jubah Kkekristenan yang purapura, Setan membuat dirinya disenangi oleh jemaat, untuk
merusak iman mereka, dan mengalihkan pikiran mereka dari
firman kebenaran.
Kebanyakan orang Kristen pada akhirnya setuju
menurunkan standar moral mereka, sehingga terbentuklah satu
persekutuan antara Kekristenan dan kekafiran. Meskipun
mereka yang berbakti kepada dewa-dewa mengaku bertobat
Bejana Advent Indonesia Timur
dan dipersatukan dengan gereja, mereka masih terus
bergantung kepada penyembahan berhalanya, hanya mengganti
obyek peribadatan mereka kepada patung Yesus, bahkan
patung-patung Maria dan orang-orang kudus lainnya. Dengan
demikian bau busuk ragi penyembahan berhala di bawa masuk
ke dalam gereja yang dilanjutkan dengan pekerjaan-pekerjaan
jahatnya. Ajaran-ajaran yang tidak kuat dan mantap, upacara
takhyul dan acara penyembahan berhala telah digabungkan
dengan iman dan peribadatannya. Sementara para pengikut
Kristus dipersatukan dengn para penyembah berhala, agama
Kristen telah menjadi rusak, dan jemaat telah kehilangan
kesucian dan kuasanya. Namun, ada sebahagian yang tidak
disesatkan oleh penipu ini.
Mereka masih tetap
mempertahankan kesetiaannya kepada Pencipta kebenaran, dan
berbakti hanya kepada Allah saja.
Akan selalu ada dua kelompok orang-orang yang
menyatakan dirinya pengikut-pengikut Kristus. Sementara yang
satu kelompok mempelajari kehidupan Juru Selamat dan
dengan sungguh-sungguh memperbaiki kekurangan mereka
serta menyesuaikan diri dengan Teladan mereka, kelompok
yang lain menghindari kebenaran yang praktis dan mudah
dimengerti, yang mengungkapkan kesalahan mereka. Bahkan
dalam keadaan terbaik sekalipun, jemaat itu tidak terdiri dari
orang-orang yang seluruhnya benar, suci dan sungguh-sungguh.
Juru Selamat kita mengajarkan bahwa mereka yang dengan
sengaja memanjakan diri dalam dosa tidak boleh di terima
menjadi anggota jemaat. Namun Ia menghubungkan kepada
diri-Nya orang-orang yang bertabiat buruk dan memberikan
kepada mereka manfaat pengajaran dan teladan-Nya, agar
supaya mereka boleh mempunyai kesempatan melihat
kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki kesalahankesalahan tersebut. Di antara ke dua belas rasul terdapat
seorang pengkhianat. Yudas di terima bukan karena cacad
tabiatnya, tetapi ia di terima meskipun tabiatnya demikian. Ia
telah dihubungkan dengan murid-murid itu, agar melalui
pengajaran dan teladan Kristus mudah-mudahan ia boleh
belajar apa itu tabiat Kristiani, dan dengan demikian di tuntun
untuk melihat kesalahannya, untuk bertobat, dan oleh rahmat
ilahi, menyucikan jiwanya "dalam menuruti kebenaran." Tetapi
Yudas tidak berjalan dalam terang yang dengan ramah
diizinkan bersinar kepadanya. Oleh memanjakan diri dalam
dosa, ia mengundang godaan Setan. Sikap tabiat buruknya
menjadi sangat menonjol. Ia menyerahkan pikirannya ke bawah
pengendalian kuasa kegelapan. Ia menjadi marah bilamana
kesalahannya di tegur, dan dengan demikian ia telah di tuntun
melakukan kejahatan mengerikan mengkhianati Tuhannya.
Demikianlah semua orang yang menyukai kejahatan yang
mengaku saleh, membenci mereka yang mengganggu
ketenangannya oleh menegur dosa-dosanya. Bilamana
kesempatan diberikan kepada mereka, seperti Yudas, mereka
akan mengkhianati yang menegur mereka meskipun demi
kebaikan mereka.
Para rasul menemui di dalam jemaat orang-orang
yang mengaku saleh sementara secara sembunyi-sembunyi
menyukai kejahatan. Ananias dan Safira bertindak sebagai
penipu, berpura-pura mengorbankan seluruh uangnya kepada
Page 14
Edisi 203 – 14 September 2012
Allah, pada waktu dengan tamaknya mereka menahan
sebahagian untuk mereka sendiri. Roh kebenaran yang
menyatakan kepada para rasul tabiat sebenarnya orang berpurapura ini. Dan pengadila Allah membebaskan jemaat dari titik
yang menodai kesuciannya. Tanda tindakan Roh Kristus di
dalam jemaat merupakan suatu teror kepada orang-orang
munafik dan pelaku kejahatan. Mereka tidak tahan lama
berhubungan dengan orang-orang yang senantiasa menjadi
wakil-wakil Kristus, dalam tabiat dan watak. Dan sementara
Bejana Advent Indonesia Timur
cobaan dan penganiayaan datang ke atas pengikut-pengikutNya, hanya mereka yang rela menyangkal semuanya demi
kebenaran saja yang menjadi murid-murid-Nya. Jadi selama
penganiayaan berlanjut, jemaat itu relatif tetap suci. tetapi
sesudah berhenti, orang-orang yang bertobat yang kurang
sungguh-sungguh dan kurang pengabdian ditambahkan, maka
terbukalah jalan bagi Setan untuk menjejakkan kakinya.
Bersambung .....
Page 15
Download