A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan Beribadah Votum Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Persembahan Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Petugas Doa Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah 2 Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL POS PI BATAM Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] / [email protected] GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN Pdt. Novida Lassa, M.Th. Telp. 081-13321904 Email: [email protected] 3 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Kasih Yang Bebas Tapi Adil (Roma 9:14-18)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M P ersoalan yang diuraikan Paulus di Roma 9 adalah ketidaktaatan sebagian besar orang Israel kepada Allah (ketidakpercayaan kepada injil), padahal mereka adalah umat pilihan (ayat 1-5). Jika Allah sudah memilih mereka, bagaimana mungkin pilihan itu bisa gagal? Jika Allah sudah berfirman bahwa Israel adalah umat kesayangan-Nya, bagaimana mungkin firman itu tidak digenapi? Menurut Paulus, pilihan Allah tidak pernah gagal. Firman Allah selalu digenapi (ayat 6a). Untuk menunjukkan kebenaran ini, Paulus menerangkan arti pilihan yang sesungguhnya. Pilihan ilahi tidak terikat pada faktor etnis maupun biologis. Tidak semua bangsa Israel adalah umat pilihan (ayat 6b). Tidak semua keturunan Abraham secara jasmani adalah anak Abraham (ayat 7a). 4 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Pemilihan ilahi atas nenek moyang Israel sendiri, misalnya atas Ishak (ayat 7b-9) dan Yakub (ayat 10-13), sudah memberi bukti yang tak terbantahkan bahwa pilihan memang bukan ditentukan oleh faktor biologis. Walaupun Ishak dan Ismael sama-sama anak Abraham, hanya Ishak yang disebut anak pilihan. Walaupun Yakub dan Esau anak kembar, hanya Yakub yang disebut Israel. Dengan kata lain, pilihan ya pilihan. Jika semua bangsa Israel secara jasmani adalah umat pilihan, maka itu berarti Allah tidak melakukan pilihan apapun. Yang menjadi inti masalah adalah alasan di balik pemilihan tersebut. Pilihan dibangun di atas kedaulatan Allah. Kedaulatan dalam memanggil Abraham, mengikat perjanjian dengan dia, dan memberikan janji tentang keturunan (ayat 8-9). Kedaulatan dalam mengasihi Yakub tanpa tergantung pada perbuatannya (ayat 11-13). Kedaulatan Allah adalah kuncinya. Tidak ada faktor manusiawi pun yang dijadikan pertimbangan. Semua terserah Allah. Kasih Allah yang ditunjukkan melalui pilihan-Nya yang bebas atas Ishak dan Yakub ini menimbulkan sebuah persoalan lain. Apakah Allah adil ketika melakukan pemilihan yang berdaulat tersebut? Bukankah pemilihan yang terkesan “semena-mena” itu menunjukkan ketidakadilan Allah? Terhadap dugaan bahwa Allah mungkin telah bertindak secara tidak adil, Paulus memberikan jawaban yang tegas sekali: mustahil! (mē genoito, ayat 14b). Seruan ini muncul berkali-kali dalam Surat Roma, dan diterjemahkan dengan “sekali-kali tidak!” (3:4, 6; 6:2, 15; 7:7, 13) atau “sama sekali tidak!” (3:31; 11:1, 11). Semua orang kuno yang memahami budaya Yunani pasti mengerti ketegasan dalam mē genoito. Untuk memahami jawaban Paulus, kita harus mengerti dua hal: arti “keadilan Allah” dalam Alkitab dan dua kutipan Perjanjian Lama Roma 9:15 dan 17. Mari kita lihat satu per satu. 5 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Keadilan Allah (ayat apa yang menjadi haknya”. Keadilan berhubungan kepantasan atau 14) kelayakan, bukan kesamarataan. Banyak orang menilai keadilan secara distributif. Artinya, keadilan identik Bagaimana dengan keadilan Allah? dengan kesamarataan. Orang yang Secara hurufiah ayat 14b berbunyi: adil adalah yang memperlakukan “Adakah ketidakbenaran pada diri Allah?” (mē adikia para tō theō). semua orang secara sama. Jadi, keadilan Allah dalam konteks Jika dicermati lebih dalam, konsep ini identik dengan kebenaran-Nya. ini sebenarnya bermasalah. Rata dalam hal apa? Apakah “semua Menurut Alkitab kebenaran Allah orang” berarti setiap individu tidak diukur berdasarkan kesesuaian secara mutlak? Sebagai contoh, tindakan Allah dengan norma Tuan A memberikan uang sebesar eksternal tertentu. Allah sendiri Rp. 6.000.000 setiap bulan kepada yang menjadi ukuran kebenaran. selama Allah anaknya yang sedang berkuliah di Maksudnya, luar kota, sedangkan gaji karyawan melakukan segala sesuatu sesuai di kantornya hanya Rp. 4.000.000 dengan natur-Nya sebagai Allah (Dia per bulan. Si anak mendapatkan ini memang tidak bisa melakukan yang tanpa bekerja maupun meminta. sebaliknya), tindakan itu tergolong Karyawan harus bekerja keras benar. Natur-Nya sebagai Pencipta, untuk memperoleh uang yang lebih misalnya, membenarkan Dia untuk sedikit. Apakah Tuan A bertindak melakukan hal yang berbeda kepada dengan adil? Tentu saja! Dia berhak gumpalan tanah liat yang sama memberikan uangnya kepada (9:20-21). anaknya. Dia berhak menentukan jumlahnya. Selama upah karyawan Secara lebih khusus, kebenaran Allah tidak dikorbankan demi uang saku dalam Alkitab dapat dimengerti anaknya, Tuan A tetap layak disebut sebagai kesetiaan Allah terhadap adil. Jadi, adil sebetulnya berarti nama atau diri-Nya sendiri. Di “memberikan kepada seseorang beberapa teks, kebenaran dan 6 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ kesetiaan Allah dikaitkan secara erat atau bahkan dianggap sinonim (Neh 9:33; Mzm 85:11-12; 143:1; juga Mzm 40:11; 89:15). Kebenaran Allah juga dihubungkan dengan diri atau nama Allah sendiri (Mzm 143:11; Dan 9:14-19; Yes 48:9, 11; Yeh 36:22-32). Konsep di atas sangat sukar dipahami, apalagi diamini, oleh manusia yang berdosa. Dosa telah membuat kita cenderung ingin mengambil penilaian moral di tangan kita sendiri. Sama seperti Hawa, kita mudah tergoda untuk menentukan sendiri apa yang benar dan apa yang salah (Kej 3:5). Dua kutipan Perjanjian Lama (ayat 15-18) Jawaban tegas Paulus di ayat 14b disokong dengan dua alasan (kata sambung “sebab” di ayat 15 dan 17): kebebasan Allah dalam menunjukkan kemurahan kepada orang tertentu dan kebebasan Allah dalam mengeraskan hati orang yang lain. Dua keterangan ini sama-sama dilandaskan pada kutipan kitab suci. Alkitab menjadi dasar kebenaran dan pijakan bersama dalam semua pembahasan. Keluaran 33:19 (Roma 9:15) Ayat 15 adalah kutipan dari Keluaran 33:19b, yang merupakan respons Allah terhadap permintaan Musa untuk diizinkan melihat kemuliaanNya (Kel 33:18). Yang perlu untuk diperhatikan di sini adalah alasan Musa merasa perlu untuk melihat kemuliaan TUHAN. Permohonan ini didorong oleh kebutuhan Musa untuk mendapat kepastian bahwa TUHAN sendiri benar-benar akan tetap menyertai umat-Nya (Kel 33:15-17). Musa sangat memerlukan jaminan ini, karena ia sadar bahwa bangsa Israel semestinya memang tidak layak untuk mendapatkan penyertaan TUHAN. Mereka telah menyembah anak lembu emas (Kel 32). Jika TUHAN berjalan di tengah mereka, pastilah mereka akan binasa (Kel 33:3, 5). Dengan melihat kemuliaan TUHAN, Musa akan diyakinkan bahwa Allah tidak akan menarik penyertaan-Nya atas bangsa yang tegar tengkuk tersebut. 7 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Musa ingin melihat kemuliaan TUHAN (Kel 33:18). Menariknya, jawaban TUHAN justru menyinggung tentang tiga hal: kebaikan (LAI:TB “kegemilangan-Ku”, lit. “kebaikan-Ku”), nama, dan kemurahan/ belas kasihan-Nya (Kel 33:19). Dengan kata lain, kemuliaan TUHAN dimanifestasikan secara jelas melalui kedaulatan-Nya dalam menunjukkan tiga hal tersebut. Latar belakang Perjanjian Lama ini sangat berguna dalam memahami pemikiran Paulus di Roma 9:15-16. Dia memilih untuk mendekati isu tentang keadilan dari sisi natur Allah. Dari sisi kemuliaan Allah. Topik inilah yang ia jadikan pijakan bersama (common ground) dengan pembaca Surat Roma. Maksudnya, seandainya mereka benar-benar mengerti dan menerima Allah apa adanya (sesuai dengan hakikat-Nya yang mulia), mereka seharusnya setuju bahwa Allah yang mulia memiliki kebebasan dan kedaulatan dalam memberikan kebaikan dan kemurahan kepada siapa saja. Jika Allah harus menunjukkan belas kasihan kepada semua orang, kita telah merendahkan hakikat-Nya sebagai Allah. Dia tidak bebas dalam mengambil keputusan atau melakukan suatu tindakan. Lagipula dari sisi manusia sendiri, tidak ada satu pun yang pantas menerima belas kasihan Allah. Sama seperti bangsa Israel yang tegar tengkuk dan pantas dimurkai Allah (Kel 33:3, 5), demikian pula semua orang berada memang berada di bawah murka Allah (Rm 1:18; 3:20). Jika Allah tidak menunjukkan kebaikan-Nya kepada siapa pun juga, Dia tidak akan disalahkan. Memang tidak ada satu pun yang layak menerima kebaikan itu. Jika Allah menunjukkan kebaikan-Nya kepada orang-orang tertentu, Dia juga berhak melakukannya. Dia memang Allah yang mulia. Dia memang Allah yang baik. Tidak ada sesuatu atau seseorang pun yang berhak menghalangi Dia melakukan kebaikan. 8 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Keluaran 9:16 (Roma 9:17-18) Kutipan dari Keluaran 9:16 merujuk pada hukuman yang akan ditimpakan TUHAN kepada Firaun di Keluaran 14:26-31. Allah mengeraskan hati Firaun sehingga dia mengejar bangsa Israel. Tujuan ultimat dari semuanya ini adalah kemuliaan TUHAN sendiri (Kel 14:4, 17-18). Kemasyuran Firaun dan kehebatan hukuman yang menimpa dia menjadi sarana efisien dan efektif untuk menyatakan kemuliaan TUHAN di seluruh dunia kuno. Peristiwa di Laut Teberau pasti menjadi buah bibir semua orang. Yang menjadi sorotan utama dalam pengutipan kisah ini di Roma 9:17 adalah tujuan ilahi untuk menyatakan kuasa Allah dan memasyurkan nama-Nya ke seluruh bumi. Kutipan ini dimulai dengan “itulah sebabnya”, dan ditambah dengan “supaya Aku”. Ini menunjukkan bahwa tujuan ilahi ini bahkan mendahului keberadaan dan kebesaran Firaun. Hukuman di Laut Teberau bukanlah konsekuensi, melainkan tujuan dari seluruh kisah di Keluaran 4-14. Tindakan Allah yang mengeraskan hati Firaun dimaksudkan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa orang mencoba menghindari kesulitan dengan menafsirkan tindakan Allah yang mengeraskan hati Firaun sebagai hukuman atas Firaun yang lebih dahulu mengeraskan hati. Upaya ini bertabrakan dengan firman Tuhan. TUHAN sudah berencana mengeraskan hati Firaun (Kel 4:21; 7:3) sebelum Firaun mengeraskan hatinya sendiri (Kel 7:22, 8:15, 19, 9:12). Sama seperti Allah berdaulat memberikan belas kasihan kepada orangorang tertentu (tanpa ditentukan oleh perbuatan mereka), demikian pula Ia berdaulat mengeraskan hati orang-orang yang lain dengan alasan yang sama (Rm 9:18). Allah berdaulat melakukan hal yang berbeda terhadap gumpalan tanah liat yang sama (Rm 9:21). Seandainya pengerasan hati Firaun merupakan respons Allah terhadap kebebalan hati Firaun, Paulus tidak perlu mengantisipasi sanggahan di Roma 9:19. Pembacanya akan maklum dengan tindakan tersebut. 9 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Penjelasan ini tidak boleh diartikan bahwa Firaun dibuat jahat oleh TUHAN. Tindakan Allah tidak mengubah Firaun dari orang baik menjadi jahat, dari orang yang penurut menjadi tidak taat. Dalam kenyataannya, tidak ada seorang pun yang terlahir dalam keadaan tanpa dosa (Kej 6:5, 21; Mzm 51:7). Pada saat yang sama kita perlu menambahkan bahwa bukan keberdosaan Firaun yang membuat Allah mengeraskan hatinya. Pengerasan hati oleh TUHAN hanya memastikan bahwa Firaun akan dihukum, dan melalui hal itu nama TUHAN akan dimuliakan. Ada dua pertanyaan yang perlu direnungkan sebagai penutup. “Apakah Allah berhak bertindak demikian?” Jawabannya adalah positif. Dia berhak melakukan apa saja yang seturut dengan natur-Nya untuk kemuliaan-Nya sendiri. “Apakah Firaun akan selamat apabila TUHAN tidak mengeraskan hatinya?” Jawabannya adalah negatif. Jika Allah tidak mengeraskan hatinya, Firaun tetap akan binasa oleh kesalahannya yang lain. Hanya saja, hukuman itu tidak akan membawa kemuliaan yang besar seperti yang terjadi di Keluaran 14. Kiranya Roh Kudus sendiri yang memampukan kita untuk memahami doktrin yang sukar ini. Kiranya pengertian kita tentang kasih Allah diperdalam. Hendaknya kita selalu mengingatkan diri sendiri bahwa kita bisa saja termasuk dalam golongan yang dikeraskan hatinya. Namun, syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus, kita justru dipilih secara bebas untuk menikmati belas kasihan Allah. Soli Deo Gloria. 10 e MAGZ Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G POKOK DOA SYAFAAT 1. Bersyukur untuk pembangunan tower radio yang sudah selesai. •Doakan untuk persiapan siaran •Doakan untuk kemandirian pelayanan di Sorong •Doakan untuk kesehatan, kerohanian para hamba Tuhan dan staf di Sorong 2. Doakan untuk persiapan pelayanan Paskah REC. •Doakan untuk panitia yang mempersiapkan. •Doakan agar jemaat terus mengalami pembaharuan rohani 11 e MAGZ K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G KATEKISMUS WESTMINSTER Pertanyaan 107: Apa tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hubungan yang kedua? Jawaban : Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kedua ialah, menerima, mematuhi, dan memelihara agar tetap murni dan utuh seluruh ibadah serta pranata keagamaan yang telah Allah tetapkan dalam Firman- Nya, khususnya doa dan pengucapan syukur dalam nama Kristus, upaya membaca, memberitakan, dan mendengarkan Firman, pelayanan dan penerimaan sakramensakramen, pemerintahan gereja dan disiplin gereja, jabatan pemberitaan Firman dan upaya menghidupi para pelayannya, puasa keagamaan, bersumpah demi nama Allah dan bernzar kepadaNya; begitu pula segala upaya menolak, membenci, dan menentang segala jenis ibadah yang tidak benar, serta (sesuai dengan tempat dan panggilan masing-masing) menjauhkannya bersama semua benda yang termasuk agama berhala. a. Ula 32:46-47; Mat 28:20; Kis 2:42; 1Ti 6:13-14. b. Fil 4:6; Efe 5:20. c. Ula 17:18-19; Kis 15:21; 2Ti 4:2; Yak 1:21-22; Kis 10:33. d. Mat 28:19; 1Ko 11:23- 30. e. Mat 18:15-17; 16:19; 1Ko 5; 12:28. f. Efe 4:11-12; 1Ti 5:17-18; 1Ko 9:7- 15. g. Yoe 2:12-13; 1Ko 7:5. h. Ula 6:13. i. Yes 19:21; Maz 76:12. j. Kis 17:16- 17; Maz 16:4. k. Ula 7:5; Yes 30:22. 12 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ TEROBOSAN MENJADI ORANGTUA Membuat Terobosan Atau Menciptakan penghambat P erkenankan saya memberikan definisi tentang terobosan, yang bisa kita terapkan pada anakanak kita entah mereka masih bayi ataupun sudah remaja. terobosan: suatu kemajuan atau perubahan penting yang membuat kondisi seorang anak lebih memungkinkan untuk meraih potensinya; terjadinya bisa tibatiba, namun biasanya timbul sebagai hasil rangsangan terus-menerus dari pihak orangtua atau orang dewasa lain yang mempedulikannya; hasilnya bersifat jangka panjang dan mengubah kehidupan anak tersebut. SERANGKAIAN TEROBOSAN Orangtua saya mencontohkan kehidupan yang penuh terobosan, dan hal ini diajarkan kepada saya. Kadangkala terobosan tersebut direncanakan dengan cermat, misalnya sistem pemberian upah untuk saudara-saudara saya dan saya sendiri (Terobosan no. 6). 13 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Pada kesempatan lain, ketika saya adalah salah seorang kandidat peraih penghargaan Mahasiswa yang Memberi Harapan. Ternyata ada seorang mahasiswa lain yang nilainilainya seri dengan saya. Ayah saya, yang ketika itu menjabat sebagai dekan, bertanggung jawab untuk mengatasi kondisi tersebut. cepat akan menelusuri jalan dalam rangka meraih potensi mereka. Mereka membutuhkan orangtua untuk menolongnya. Tetapi untuk menolong anak-anak mengalami terobosan, orangtua perlu mengalaminya sendiri terlebih dahulu. Anda tidak bisa memberikan apa yang Anda tidak miliki. PENGHALANG TERHADAP Ayah TEROBOSAN Sebelum acara wisuda, mengajak saya berbicara empat mata, “John, Ayah tidak bisa memberikan penghargaan ini kepadamu. Penghargaan ini tidak diperlukan olehmu untuk mencapai keberhasilanmu. Sebaliknya, penghargaan ini akan sangat berarti baginya.” Komentar Ayah tersebut memberi dampak besar kepada saya. Ini merupakan suatu terobosan yang penting dalam hidup saya. ORANGTUA MEMIMPIN . . . ANAK MENGIKUTI Anak-anak jarang mengalami terobosan dengan sendirinya. Tanpa didampingi, hanya segelintir di antara mereka yang dengan Anak-anak tidak menyukai terobosan, karena orangtua mereka belum mengalaminya sendiri dalam bidang pengasuhan. Inilah lima jenis penghalang yang paling lazim terjadi. 1. Tidak mencoba menciptakan terobosan melainkan mengikuti pola pengasuhan lama. Kabar gembiranya, kita dapat mengubah pola tersebut. Sadarilah bahwa menciptakan terobosan merupakan bagian hakiki dalam mengasuh anak. 2. Tidak mencoba sesuatu yang inovatif atau kreatif karena keduanya bertentangan dengan pola pikir tradisional. Kalau Anda berusaha 14 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ melepaskan diri dari pola pengasuhan negatif yang berkembang dalam keluarga asal, nasihat dari mereka tidak akan berguna, Anda hanya akan mengulangi kesalahan mereka. 5. Ingin menyerah apabila tidak langsung melihat hasil terobosan yang tengah kita upayakan. Sekalipun anak-anak kita menanggapi upaya kita dengan positif, mungkin kita harus lama menunggu hasilnya. Ini bisa mematahkan semangat. Tetapi 3. Selalu beranggapan bahwa menciptakan terobosan dalam anak-anak tidak akan memberi kehidupan seorang anak merupakan tanggapan yang positif. Menjadi proses panjang. orangtua bisa menyebabkan kita terperangkap dalam kebiasaan KAPAN KITA BISA yang tidak baik terus-menerus. MENGALAMI TEROBOSAN? Sebagai orangtua, kita tidak boleh Tiga syarat berikut (untuk anak dan menyerah atau menjadi pesimistis. juga orangtua) membuat seseorang Apabila kita melihat peluang untuk siap untuk mengalami terobosan membuat terobosan, kita perlu memanfaatkannya dengan yakin 1. Ketika Kita Merasa Tertekan bahwa anak-anak kita mampu dan Tatkala seseorang merasa tertekan mau memberi tanggapan yang – secara emosional, fisik, atau positif. rohani – tekanan itu menciptakan iklim untuk bertumbuh. Rasa sakit 4. Kita mendambakan mempercepat terjadinya perubahan. kesempurnaan. Selalu menunjukkan Kalau Anda sedang mengalami kesalahan pada saat anak- kesulitan dengan salah seorang anak anak melakukan sesuatu, akan mematahkan semangat mereka untuk mencoba. Sebaliknya, kita harus belajar memiliki pengharapan yang realistis dan menerima apa yang sudah mereka lakukan sebaikbaiknya sekalipun tidak sempurna. 15 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Anda, Anda adalah calon pembuat terobosan. 2. Ketika Kita Melihat Terang Itu Anna Freud berkata, “Otak yang kreatif diketahui sanggup bertahan dalam menghadapi setiap proses penempaan seberat apa pun.” Roger von Oech menyodorkan 10 penghalang berpikir kreatif, semuanya disimpulkan dalam kolom sebelah kiri. Di sebelah kanan adalah 10 frase yang saya gunakan untuk menetralkannya: Itu tidak masuk akal. Ikuti peraturan. Praktis dalam banyak segi. Dengarkan intuisi Anda. Pikirkan mengenai hasilnya. Tidak perlu efisien. Berbuat salah dan belajar dari Berbuat salah adalah keliru. kesalahan berarti satu langkah lebih dekat kepada terobosan. Kemungkinan-kemungkinan tidak Hanya ada satu jawaban benar. pernah berakhir. Main-main itu sembrono. Main-main itu menyegarkan. Hindari kemenduaan. Jalani saja bila ada kemenduaan. Itu bukan bagian saya. Jangan batasi lingkup pemikiran. Jangan bodoh. Ambil langkah iman. Saya kreatif – saya diciptakan seperti Saya tidak kreatif. gambar Allah! 3. Ketika Kita Menerima Kekuatan Kekuatan itu dapat berasal dari: Izin. Anda diizinkan menjadi orangtua seperti yang Allah inginkan. Anda bisa membantu anak-anak Anda menerobos banyak penghalang yang mereka hadapi dalam perjalanan meraih potensi mereka. 16 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Kebebasan. Fred Rowe, psikiater khusus anak-anak dan remaja berkata, “Jika berbicara tentang pengasuhan, tidak ada yang disebut pakar.” Apabila Anda tidak merasa wajib mendengarkan para pakar, Anda mempunyai kebebasan. Peluang akan berlipat ganda dan kreativitas Anda juga akan meningkat. Percaya diri. Mencoba hal baru dalam bidang apa pun membutuhkan rasa percaya diri, namun mencoba untuk menjadi inovatif khususnya dalam hal pengasuhan bisa menakutkan. Bagaimanapun, percaya diri dapat Anda miliki apabila Anda mengetahui bahwa Allah memanggil Anda untuk memikul tugas ini (Ef 6:4). Rasa humor. Suatu hari ketika kami berbelanja di sebuah toko, seperti biasanya, Ayah melemparkan beberapa kotak sereal, kalengan, dsb. Adalah tugas saya dan Larry, kakak saya untuk menangkapnya dan meletakkan di keranjang. Kemudian Ayah melemparkan sekaleng jagung lebih kencang daripada semestinya. Larry, bergegas menangkapnya, namun kaleng itu melintasi kepalanya dan jatuh di lorong sebelah. Terdengar suara benda-benda berjatuhan. Lemparan Ayah membuat sederet saus pecah Bagaimanapun, berantakan. Ternyata Ayah hanya percaya diri dapat tertawa. Tentu saja ia membayar ganti rugi tersebut. Anda miliki apabila Pertolongan Allah. Akhirnya, kekuatan terakhir yang bisa diperoleh seseorang adalah pertolongan Allah. Bagaimana Allah menolong saya? Saya sarankan Anda mulai berdoa untuk meminta hikmat. Mintalah Allah juga memberi Anda kerinduan dan kekuatan untuk berubah. Anda mengetahui bahwa Allah memanggil Anda untuk memikul tugas ini 17 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Sebagai orangtua, kita condong lebih banyak meminta agar Allah mengubah anak-anak kita. Tetapi yang benar adalah bahwa kita tidak akan mampu mengubah mereka jika kita sendiri tidak membuat perubahan yang diperlukan dalam diri kita terlebih dulu. Terobosan ibarat batu loncatan dalam kehidupan seseorang. Setiap kali Anda mengalami terobosan, Anda memiliki kesempatan lebih baik untuk mengalami terobosan yang lain. Dalam kehidupan, jika Anda tidak mengikuti arah menuju potensi yang Allah karuniakan, Anda sedang berada di jalan yang salah. Ringkasan pendahuluan: Breakthrough Parenting John C. Maxwell bersambung … 18 e B agaim an a m enan g at as go d aan m as t u r b as i ?#Q and A MAGZ Bagaimana menang atas godaan masturbasi? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M (Lanjutan tgl 12 Maret 2017) indarilah setiap sumber godaan. Pada saat istri Potifar memegang jubah Yusuf dan merayunya untuk berzinah, Yusuf tidak hanya berdiam diri sambil menantikan pertolongan TUHAN. Ia bukan hanya menyatakan bahwa perzinahan itu sebuah dosa. Yang ia lakukan adalah “meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar” (Kejadian 39:12b). Dengan kata lain, ia segera meninggalkan sumber godaan. H Paulus berkali-kali menegaskan poin yang sama. Dosa seksual maupun nafsu orang muda harus dijauhi (1 Korintus 6:18; 2 Timotius 2:22). Dalam bahasa asli Alkitab, “menjauhi” di sini artinya “melarikan diri” (lihat mayoritas versi Inggris). Bukan sekadar menghindari secara perlahan. 19 e B agaim an a m enan g at as go d aan m as t u r b as i ?#Q and A MAGZ Diperlukan langkah yang tegas dan cepat. Situs internet yang menawarkan pornografi, pergaulan yang buruk, tempat yang sepi, dan berbagai sumber godaan lain harus segera ditinggalkan. Tidak mengakses internet di kamar adalah strategi yang baik untuk menghindari pornografi. Usahakan penggunaan internet hanya dilakukan di tempat yang terbuka. Di samping itu, beberapa aktivitas positif juga dapat dilakukan sebagai salah satu cara menghindari godaan. Menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan bisa mengurangi pikiran kotor yang bisa muncul. Berfokus pada hal yang lain juga sangat efektif untuk menggeser pikiran dari fantasi seksual. Banyak berolah raga bukan hanya menghindarkan diri dari pikiran berdosa, melainkan juga memberikan istirahat dan kesegaran bagi tubuh dan pikiran. Temukan dan selesaikan sumber masalah. Dalam banyak kasus, masturbasi bukanlah melulu persoalan biologis. Aspek yang terkait bukan hanya seksualitas. Sebagian orang melakukan masturbasi sebagai strategi untuk menyikapi (secara keliru) sebuah persoalan lain yang lebih mendalam, misalnya penolakan dari orang lain, tekanan di kehidupan, pelecehan seksual, dan sebagainya. Dalam kalimat yang lebih sederhana, masturbasi seringkali merupakan bukti dari ketidakutuhan diri. Masturbasi adalah salah satu ekspresi dari diri yang tidak utuh. Satu-satunya solusi bagi masalah pelik ini adalah menemukan diri di dalam Allah melalui Yesus Kristus. Bapa gereja Agustinus, seorang pemikir Kristen yang paling berpengaruh di abad ke-4, pernah mengalami hal ini. Ia mencoba segala sesuatu yang bisa membuat dirinya tenang. Seks bebas adalah salah satunya. Akhirnya ia mengakui bahwa jiwanya tidak mungkin mendapatkan ketenangan kecuali jiwanya tenang di dalam Allah Penciptanya. 20 e B agaim an a m enan g at as go d aan m as t u r b as i ?#Q and A MAGZ Alkitab berkali-kali memberitahukan bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh masa lalu atau jasa orang tersebut. Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan Allah (Roma 3:23). Tidak ada seorang pun yang dapat membuat Allah terkesan. Itulah sebabnya Allah menerima orang apa adanya. Kristus mati bagi orang-orang pilihan pada saat mereka masih lemah dan berdosa (Roma 5:5-8). Mereka dibayar dengan harga yang jauh lebih mahal daripada emas dan perak, yaitu darah Kristus yang sempurna (1 Petrus 1:18-19). Tidak peduli seberapa buruk keadaan dan masa lalu seseorang, hal itu tidak akan pernah bisa menghalangi kasih Allah bagi orang tersebut. Dia tahu kalau manusia itu hanyalah seumpama debu (Mazmur 103:14) dan cacing (Yesaya 41:14) yang sangat hina, tetapi kasih-Nya tidak pernah terbatasi oleh kehinaan tersebut. Carilah rekan atau pembimbing yang tepat. Dalam kedaulatan-Nya Allah sudah menetapkan bahwa pertumbuhan rohani adalah produk komunitas. Orang Kristen bukanlah pejuang semata wayang. Alkitab mengajarkan bahwa berdua lebih baik daripada seorang diri, karena dapat menyediakan pertolongan dan bantuan (Pengkhotbah 4:12). Komunitas yang baik dapat menyediakan nasihat dan dorongan (Ibrani 10:24-25). Dalam memerangi masturbasi, seseorang membutuhkan rekan atau pembimbing. Pada saat ia lelah dan kalah, orang lain dapat menguatkan dan menasihati. Orang lain juga bisa mendoakan dan memantau progres pergumulan. Jika yang menjadi rekan atau pembimbing pernah menghadapi godaan serupa namun berhasil mengalahkannya, hal ini akan semakin baik. Pertemanan yang ada akan menjadi sebuah pemuridan. Soli Deo Gloria. 21 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ MISTERI YANG AGUNG (Lanjutan tgl 12 Maret 2017) B. Paulus T etapi janganlah kita berhenti pada orang besar dalam sejarah gereja ini. Marilah kita melihat sosok yang menjadi sumber dari pemikiran Calvin, yaitu Rasul Paulus yang diilhami Roh Kudus. Pauluslah yang menuliskan bahwa orang-orang yang telah terlebih dahulu dikasihi Allah dipredestinasikan-Nya; dan orang-orang yang Ia dipredestinasikan-Nya ini, dipanggil-Nya; dan orang-orang yang yang Ia panggil ini, dibenarkan serta dimuliakan-Nya. Pauluslah yang menyatakan: “Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kemurahan hati Allah.” I apula yang mengutip Firman Allah yang berkata: “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” “Ia menaruh belah kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.” “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: 22 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ ‘Mengapakahengkau membentuk aku demikian?’ Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya? Pauluslah yang berbicara mengenai orang-orang yang telah dipilih di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan supaya mereka menjadi suci dan tak bercacat, mereka yang telah dipredestinasikan untuk diangkat menjadi anak-anak Allah. Namun siapakah dengan sejujurnya dapat menyatakan bahwa penganut paham predestinasi yang paling besar ini tidak berapi-api bekerja bagi Tuhan? Tidaklah ia menjerit, “Celakalah aku bila aku tidak mengabarkan Injil Yesus Kristus, karena aku berkewajiban mengabarkannya”? bukankah pengetahuan yang diperoleh Paulus dalam penglihatan yang ia terima, bahwa Tuahn memiliki banyak umat di Korintus, mendorong Paulus untuk tetap tinggal di kota itu selama satu setengah tahun untuk bekerja dengan giat agar orang-orang kepunyaan Allah disana dapat mendengar berita Injil dan diselamatkan? Apakah pernyataan Paulus bahwa Ia mendoakan gereja-gereja yang baru berdiri saat itu siang dan malam tanpa berhenti menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pemilihan Allah memadamkan semangatnya? Tidakkah kerja beratnya selama tiga tahun di Efesus yang disertai derai air mata menunjukkan kesungguhan dari seseorang yang merasa tidak pernah dapat berbuat cukup banyak bagi Tuhan? Bukankah Paulus juga yang mengatakan bahwa ia tidak memperhitungkan hidupnya sedikit pun asal ia dapat menyaksikan anugerah Allah? Apakah anda akan menganggap ia sebagai orang yang tidak berkeinginan untuk bekerja giat bagi Allah, ia yang karena memberitakan Injil, tiga kali mengalami penderaan dengan rotan, satu kali dilempar batu, tiga kali mengalami kapal hancur; terombang-ambing di laut selama 24 jam; yang begitu sering berpergian memberitakan Injil, dan dalam perjalanannya menghadapi ancaman bahaya tenggelam, ancaman serangan dari para perampok, dari bangsanya sendiri yang memusuhinya, dari bangsa kafir, bahaya dikotakota, di gurun, di laut, di dalam kerja keras dan jerih lelah, didalam berjaga-jaga, didalam kelaparan dan kehausan, didalam berpuasa, didalam 23 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ kedinginan dan ketelanjangan? Apakah semangat yang dimiliki Paulus adalah semangat yang dingin, beku, tidak berperasaan, tidak berapi-api, dan tidak berinisiatif? Bersambung……... Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer 24 e Dim an ak ah Tuh an m e m an ggi l Ab r ah am ? | #D OYO U KNOW MAGZ Dimanakah Tuhan memanggil Abraham? B agian ini menjelaskan lokasi diberikanya perintah Allah kepada Abraham, sebuah perintah sekaligus janji khusus yang diberikan Allah kepada Abraham: Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berka. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat (Kej. 12:1-3). Dalam Kej. 11:27-12:4 ada semacam kronologi yang digambarkan bahwa setelah meninggalkan tanah kelahirannya, Ur-Kasdim, Abraham dan keluarganya pergi ke Haran dan menetap di sana (11:31). Setelah gambaran tentang Abraham dan keluarganya yang tinggal di Haran, 25 e Dim an ak ah Tu h an m e m an ggi l Ab r ah am ? | #D OYO U KNOW MAGZ bahkan ayah Abraham, Terah, meninggal di Haran, maka kisah ini berlanjut dengan kemunculan Kej. 12. Kejadian 12 dimulai dengan kisah tentang Tuhan yang berfirman kepada Abraham (ay. 1-3). Dengan kata lain, jika menuruti kronologi peristiwa-peristiwa di atas, Allah berfirman ketika Abraham sudah ada di Haran. Pemaparan kisah ini akan terlihat berbeda dengan apa yang dituliskan Lukas dalam Kisah 7:1-4: “Jawab Stefanus: “Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang.” Dalam Kisah 7, ada indikasi bahwa Allah berfirman kepada Abraham (12:1-3) ketika dia masih tinggal di Ur-Kasdim (Mesopotamia), bukan di Haran. Bagaimana kedua ‘pernyataan’ ini diharmoniskan dan mana yang benar ? Tidak ada yang salah dengan kedua pernyataan yang seakan berkontradiksi tersebut. Tuhan memang berfiman kepada Abraham di Ur-Kasdim, bukan di Haran. Untuk memahaminya ada beberapa hal yang perlu dijelaskan untuk menjawab dua keterangan yang seakan berkontradiksi : 1. Kejadian 11:27-32 (daftar keturunan) dan 12:1-3 (perintah Allah) bukanlah merupakan cerita yang bersifat kronologis. Hal ini memang sesuatu yang lazim dalam kitab Kejadian, sebagai contohnya adalah Kej. 5:32 dan Kej. 6. Kej. 5:32 menyatakan bahwa setelah Nuh berumur 500 tahun, Nuh memperanakkan Sem, Ham dan Yafet. Lalu Kej. 6 dilanjutkan dengan kisah tentang murka Tuhan atas dosa yang makin bertambah di 26 e Dim an ak ah Tu h an m e m an ggi l Ab r ah am ? | #D OYO U KNOW MAGZ muka bumi dan ay. 8 menggambarkan kontras kejahatan umat manusia dengan kasih karunia Allah atas Nuh. Ketika ay. 9 memulai lagi kemunculan riwayat Nuh, maka ay. 10 menampilkan, “Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. Bukankah jika Kej. 5 dan 6 bersifat kronologis, maka tindakan Nuh yang memiliki 3 anak, yaitu Sem, Ham dan Yafet, terjadi 2 kali? Nah itulah salah satu karakteristik kitab Kejadian. Dari sini dapat disimpulkan bahwa ketika Allah menampilkan perintah sekaligus janjiNya kepada Abraham di 12:13, hal ini bukan terjadi di Haran, melainkan Ur-Kasdim. Kej. 11:27-32 hanya berfungsi untuk menyiapkan konteks geografis dari pasal 12. 2. Penyelidikan eksegesa terhadap perintah Tuhan kepada Abraham dalam 12:1-3 lebih condong menyatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘negerimu (‘eres) dan ‘sanak saudara’ (moledet) bukanlah Haran, melainkan UrKasdim. Kata ‘eres moledet juga muncul di Kej. 11:28 yang diterjemahkan LAI dengan ‘negeri kelahiran‘. Secara umum ‘eres moledet diterjemahkan sebagai negeri dimana seseorang dilahirkan. Abraham lahir di Ur-Kasdim, bukan di Haran. 3. Pemanggilan Allah terhadap Abraham di Ur-Kasdim, bukan di Haran, diperkuat oleh beberapa bagian Alkitab lainnya: Lagi firman TUHAN kepadanya: “Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu.” (Gen 15:7) Engkaulah TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan kepadanya nama Abraham. (Neh 9:7) Kesimpulan: Dengan penjelasan di atas, menjadi semakin jelas bahwa tidak ada kontradiksi antara Kej. 11:27-12:4 dan Kisah 7:1-4. Tuhan memanggil Abraham pergi keluar dari tanah kelahirannya ketika Abraham masih tinggal di Ur-Kasdim, bukan sesudah Abraham singgah di Haran. NK_P 27 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ HAK UNTUK MENGATUR SEGALANYA (Lanjutan tgl 12 Maret 2017) eberapa tahun berlalu, pekerjaan bapak Beaver dan bapak Trainer berjalan terus seperti pada awalnya. Kemudian negeri itu terancam terjadi peperagan. Lebih parah lagi, para misionaris dicap sebagai musuh rakyat. Maka terjadilah evakuasi besar-besaran. Bagi bapak Beaver dan bapak Trainer, mungkin sudah waktunya diberikan cuti panjang dan seandainya tidak demikianpun, bertahan di ladang misi hanya akan B memperparah keadaan orang-orang Kristen lokal di sana. Keduanya mengemasi barang-barang yang dianggap penting dan sesegera mungkin pergi dari negeri itu, tepat pada waktunya saat perang dimulai. Seandainya mereka masih berlama-lama tinggal di sana, maka mereka akan ditempatkan di camp konsentrasi. Setibanya di rumah, mereka tidak beristirahat, tetapi mendapat undangan untuk menceritakan pengalaman selama 28 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ menjadi misionaris, bagaimana campur tangan Tuhan secara ajaib dalam setiap pelayanan mereka. Pada akhir setiap pemberitaan, mereka memohon. “Berdoalah bagi orang-orang Kristen yang ada di sana. Sebagai akibat perang, kami tidak pernah lagi mendengar berita tentang berita mereka. Berdoalah agar mereka tetap setia dan supaya di tengah-tengah peperangan dan kesusahan yang mereka alami, gerejagereja tetap bisa bertumbuh dan berkembang dan lebih banyak lagi jiwa dibawa kepada Kristus.” Saat perang usai, hubungan persahabatan antara negara telah terjalin kembali. Kedua misionaris sudah merasakan manfaat cuti panjang yang menyegarkan secara jasmani dan spiritual. Kedua orang ini tetap berharap penuh untuk kembali ke ladang pekerjaan mereka semula, untuk berjumpa dengan orang-orang Kristen yang mereka kasihi. Tapi nyatanya hal itu tidak terjadi, karena mereka berdua menerima panggilan lain dan tidak bisa kembali ke ladangnya semula. Sebagai gantinya, misionaris lain yang diutus melayani ladang-ladang misi mereka, para pekerja baru yang tidak mengetahui sejarah dari pos-pos misi itu atau pekerjaan apa yang sudah dan yang belum dilakukan. Pos misi bapak Beaver sejak dahulu disokong dengan sejumlah besar uang dari luar negeri. Seorang yang telah menjadi percaya, akan menerima bantuan sejumlah dana atau mungkin mendapat pekerjaan atau bantuan sekolah gratis bagi anak-anak mereka. Ada banyak orang yang telah belajar dan diterima menjadi anggota gereja. Ketika pecah perang dan para misionaris pulang, pekerjaan-pekerjaan dan bantuan itupun terhenti dan sekolah tutup. Sehingga terjadi kekacauan di sana, tidak ada orang yang menggaji penginjil lokal, maka lambat laun mereka pindah ke tempat-tempat lain atau melakukan kembali pekerjaan duniawi. Para diaken dan penatua sudah terbiasa menerima perintah dan tidak pernah mempunyai inisiatif dalam mengelola segalanya sendiri. bahkan di antara para pemimpin itupun ada orang-orang bergabung dengan gereja, bukan 29 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ karena mereka sudah benar-benar bertobat, tetapi sekedar untuk menerima keuntungan materi. Begitu bapak Beaver pergi, mereka bertengkar sendiri, mengenai siapa yang akan menggantikan kedudukan bapak Beaver dan menjadi pemimpin besar. Tidak ada orang yang sanggup menyelenggarakan kebaktikan, sebab semuanya diurus sendiri oleh bapak Beaver serta para pekerja upahannya, yang saat itu juga pergi. Tidak seorangpun di antara diaken dan penatua yang pernah menyampaikan sebuah kotbah seumur hidupnya. Beberapa orang mencobanya, tetapi upaya mereka tidak menarik pengunjung, sehingga semakin hari orang yang hadir semakin berkurang dan nyaris habis. Kemudian mulailah pertikaian mengenai tanah dan bangunan. Bangunan bukanlah milik mereka tetapi milik dewan misi, tetapi tentu saja gereja yang harus memeliharanya, sementara misionaris itu pergi. Beberapa orang yang menamakan diri mereka keluarga Kristen, mulai menempati gedung-gedung kosong itu, dengan atau tanpa persetujuan dari para diaken dan penatua. Tetapi para penatua dan diaken berpikir, dari pada gedung itu kosong, lebih baik didiami dan tentu saja mereka harus membayar sejumlah uang sewa( dan sekalipun mereka tidak pernah membayar sewa). Kebaktian akhrinya lambat laun menjadi terhenti. Beberapa orang Kristen yang tulus dan setia kepada Tuhan, tetap berkumpul di sebuah rumah untuk mengadakan kebaktian, tetapi karena tidak ada seorangpun yang pernah dilatih untuk berkotbah, akhirnya persekutuan itu hanya untuk menyanyi, membaca Alkitab dan berdoa. Bersambung……….. 30 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E RENUNGAN HARIAN Senin, 20 Maret 2017 HADAPILAH DENGAN BIJAKSANA (Bacaan: II Raja-raja 20:1-11) Film Agneepath menceritakan seorang guru yang mengajarkan kebaikan kepada masyarakat di salah satu desa di Negara India. Guru tersebut sangat dihormati oleh masyarakat. Dinanath Chauhan itulah namanya. Suatu ketika guru Dinanath difitnah oleh beberapa orang yang benci dengannya dan pada akhirnya guru Dinanath digantung sampai mati. Sungguh kejam, bukan? Bukankah seharusnya Agneepath layak mendapat balasan yang baik? Ini juga yang dialami Hizkia. Dia adalah seorang raja Yehuda yang melakukan apa yang benar dihadapan Tuhan (18:3; 20:3). Tetapi Tuhan memberikan sakit yang akan merenggut nyawanya (1). Mendengar hal itu Hizkia berpaling untuk berdoa dan menangis dengan sangat (2-3). Apakah hal ini adil bagi Hizkia? Secara akal manusia, ini tidaklah adil, bukan? Bisa saja Hizkia protes dan marah kepada Tuhan. Tetapi Hizkia mengambil langkah yang tepat yaitu berdoa dengan sungguh-sungguh dan berserah penuh kepada Tuhan (3). Bagaimana dengan saudara jika berada di posisi Hizkia? Bagaiman jika tiba-tiba dokter memvonis saudara bahwa penyakit saudara tidak akan kunjung sembuh dan akan merenggut nyawa. Apa yang akan saudara lakukan? Mari bersikaplah seperti Hizkia. Disaat terjepit Hizkia tidak memberontak, tidak bersungut-sungut, tidak marah terhadap Tuhan bahkan tidak berkata bahwa Allah itu tidak adil. Tetapi Hizkia berdoa dengan sungguh-sungguh dan penuh penyerahan diri. Sehingga Tuhan mendengar dan mengabulkan doa Hizkia. Hizkia mendapat perpanjangan umur lima belas tahun. Bukan hanya itu saja melainkan Tuhan akan melepaskan Hizkia dan kotanya dari tangan raja Asyur, Tuhan akan 31 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ memagari kotanya (6). Jadi, tetap percaya dan berserah penuh kepada Tuhan. Maka Tuhan akan menunjukkan kuasa dan keajaibanNya. Selasa, 21 Maret 2017 TETAPLAH TAAT (Bacaan: Hosea 1:1-3) Ada seorang pemuda kaya yang baru menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dalam perjalanan hidupnya mengiring Tuhan, tidak semudah yang dibayangkannya. Lambat laun Tuhan mengambil semua yang ia miliki. Sehingga orang-orang mencibirnya karena perpindahan agama dan masalah yang dihadapinya. Semua orang tidak ada yang mendukungnya bahkan keluarganya pun menentang akan hal tersebut. Tetapi pemuda tersebut tetap teguh dalam mempertahankan imannya. Pemuda tersebut lebih memantapkan hatinya untuk mengikut Tuhan daripada mendengar perkataan orang-orang sekitarnya. Demikian juga dengan Hosea. Hosea tidak peduli orang akan berkata apa dengan dirinya di saat menikah dengan seorang sundal oleh sebab ketaatannya pada perintah Tuhan. Hosea adalah seorang nabi Tuhan pada zaman Uzia (1). Pada zaman itu terjadi suatu kekacauan rohani di bangsa Israel. Sehingga Tuhan memberi perintah kepada nabi Hosea untuk menikahi seorang sundal yang bernama Gomer binti Diblaim (2). Seorang nabi menikah dengan seorang pelacur? Tidak masuk akal, bukan? Tetapi Hosea taat dan melakukan apa yang Tuhan katakan, yaitu menikahi Gomer binti Diblaim (3). Hosea tidak memberontak, tidak bersungut-sungut bahkan Hosea tidak berkata bahwa Allah itu tidak adil tetapi Hosea taat dan melakukan. Mungkin kita punya masalah yang berbeda dengan nabi Hosea. Tidak menikah dengan seorang pelacur. Tetapi permasalahannya adalah saudara 32 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ dikucilkan oleh orang-orang sekitar karena saudara percaya Yesus, saudara tidak memiliki teman karena saudara percaya Yesus, saudara tidak diberi jabatan yang layak karena keimanan saudara, tidak ada yang mau menikah dengan saudara karena keimanan saudara, dst. Dengan masalah yang demikian, apakah saudara mau melepaskan iman saudara demi jabatan, demi kalangan tertentu, demi teman, demi jodoh, dst? Mari kita bersikap seperti nabi Hosea yang taat kepada Allah meskipun menurut kita hal itu sulit diterima akal. Rabu, 22 Maret 2017 BUTUH HIKMAT TUHAN (Bacaan: I Samuel 2:11-26) Dalam Kompasiana Beyond Blogging, pada tanggal 24 Juni 2015 dicatat bahwa Arseto Pariadji, anak seorang pendiri Gereja Tiberias Indonesia terjerat kasus narkoba. Hal ini menggemparkan anak-anak Tuhan bahkan orang yang tidak mengenal Tuhan. Bagaimana bisa seorang anak pendeta dapat terjerat kasus narkoba? Kita mengetahui bahwa orang tuanya adalah seorang pelayan Tuhan, Hamba Tuhan bahkan Gembala gereja. Mungkin anaknya pun terlibat dalam pelayanan. Tetapi mengapa hal itu bisa terjadi? Ternyata ini bukan sebuah kisah baru. Imam Elipun mengalami hal yang sama. Anaknya melakukan hal-hal yang tidak baik dan tidak menyenangkan hati Tuhan, padahal Imam Eli adalah seorang hamba Tuhan yang baik, taat (12-17). Ternyata menjadi seorang hamba Tuhan bukan sebuah jaminan bisa menghasilkan keturunan yang kudus. Butuh hikmat dari Tuhan untuk mendidik dengan benar keturunan yang Tuhan berikan. Imam Eli sekalipun rohani namun kurang tegas di dalam mendidik anak-anakNya. Itu sebabnya anak-anaknya tidak menghargai kekudusan Tuhan dan akhirnya menerima penghukuman dari Tuhan. Dalam situasi yang demikian, jangan bertanya mengapa Tuhan tega kasih anak seperti demikian. Ingat bahwa Tuhan penuh dengan kasih, namun Ia juga adil. 33 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ Pola asuh yang diberikan oleh orang tua akan menghasilkan keturunan yang sesuai. Bagaimana dengan saudara? Bagaimana dengan anak-anak saudara? Apakah keluarga dan anak-anak saudara sudah hidup berkenan dihadapan Tuhan? Atau sebaliknya, anak-anak saudara terjerat dalam kasus narkoba, free seks, criminal, penyimpangan seks, dst? Sedangkan saudara sendiri menyandang sebagai Penatua, aktivis, atau pelayan Tuhan. Jangan salahkan Tuhan jika hal ini terjadi kepada anak-anak saudara, segeralah minta pengampunan kepada Allah. Mintalah hikmat di dalam mendidik anakanak. Jangan pernah belajar untuk membangun keluarga yang baik. Kamis, 23 Maret 2017 RELA DIPERLAKUKAN TIDAK ADIL (Bacaan: Matius 26:47-56) Sally adalah anak dari orang yang sangat kaya raya. Sally memiliki temanteman yang selalu bersamanya. Suatu hari papanya terjerat dalam kasus korupsi dan pada akhirnya keluarga sally jatuh miskin. Di saat terpuruk itulah teman-teman sally menjauhinya dan tidak mau berteman lagi dengannya. Sally pun semakin terpuruk dengan keadaannya. Karena tidak ada lagi teman yang dapat diajak cerita dan berbagai dengannya. Di dalam perikop ini dijelaskan bahwa Yesus dikhianati oleh muridnya, yaitu Yudas Iskariot (47-49). Bukan hanya itu saja di ayat 56b dikatakan bahwa murid-murid yang lain juga meninggalkan Dia. Sungguh ironi, bukan? Mereka dekat dengan Yesus jika ada hal yang senang tetapi di saat Yesus berada di dalam kesulitan semua murid-muridnya meninggalkan Dia. Apakah hal ini adil bagi Yesus? Secara manusia pastinya tidak adil, bukan? Yesus menghadapi persidangan demi persidangan seorang diri. Semua hal itu dilaluinya dengan seorang diri, tidak ada teman-teman/ murid-muridNya lagi yang bersama denganNya. 34 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ Apakah saudara pernah mengalamin ketidakadilan? Apakah harihari ini saudara sedang mengalaminya? Ditinggalkan seorang sahabat, teman, pasangan? Dikhianati oleh teman, sahabat, pasangan? Sungguh menyakitkan, bukan? Kiranya apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus menjadi teladan bagi kita. Tuhan Yesus tidak marah, kecewa apa lagi mencaci maki murid-muridNya. Justru Tuhan Yesus mengajarkan tentang pengampunan. Yesus juga mengajarkan dimana seorang sahabat rela menyerahkan nyawanya (Yoh.15:13). Jumat, 24 Maret 2017 PERCAYAKAN HIDUPMU KEPADA TUHAN (Bacaan: Ayub 1:1-22) Myfirstclasslife.com pada tanggal 1 bulan Desember 2016 mencatat 10 orang yang pernah menikmati puncak kekayaan jutaan dolar, tapi kemudian jatuh dari tempat tinggi alias bangkrut. Salah satu diantaranya adalah Kim Scmitz. Kim memiliki kekayaan mencapai US$ 200 juta dan dalam sekejap seluruh kekayaannya raib dalam sekejap. Dikarenakan terjadi perampokan dikediamannya di Selandia Baru. Ayub pun merasakan apa yang dirasakan oleh Kim Scmitz. Bahkan kepedihan yang dirasakan Ayub lebih daripada Kim Scmitz. Seperti yang dicatat di dalam alkitab, Ayub adalah orang yang paling kaya dari semua orang di sebelah timur (1-3). Kekayaan yang diraihnya raib, hilang, lenyap seketika itu juga bahkan anak-anaknya pun meninggal dunia (419). Padahal Ayub adalah orang yang percaya kepada Tuhan, takut akan Tuhan, saleh, jujur dan menjauhi kejahatan (1). Bagaimana mungkin Allah menimpakan itu semua kepadanya? Bagaimana mungkin Allah yang adil itu mengambil semua yang dimiliki oleh Ayub? Apakah hal ini adil buat Ayub? Ayub yang pekerja keras mengumpulkan kekayaannya dengan sekejap Allah mengambil itu semua. Disaat Allah mengambil itu semua, Ayub tidak memberontak terhadap Allah bahkan Ayub tidak mengatakan 35 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ bahwa Allah itu tidak adil. Tetapi Ayub berkata “dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang mengambil, Terpujilah nama Tuhan!” (21). Jika kita berada di situasi Ayub, apa yang akan saudara lakukan? Saudara memiliki pabrik, distro, rumah makan, klinik, dst. Saudara sudah merintis usaha mulai muda hingga saat ini dengan susah payah dan banyak pengorbanan tenaga bahkan uang. Tiba-tiba Tuhan ijinkan pabrik atau usaha saudara terbakar habis dan tidak menyisakan sedikit pun. Maukah kita belajar seperti Ayub dan berkata “Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang mengambil.” Apapun yang terjadi di dalam hidup kita, Tuhan punya rencana yang indah bukan rencana kecelakaan (Yer. 29:11). Jadi, percayakan seluruh hidup saudara kepada Tuhan, karena saudara adalah milik Tuhan. Tuhan pasti memelihara hidup saudara. Sabtu, 25 Maret 2017 UNTUK MENUNJUKAN KUASANYA (Bacaan: Lukas 5:12-16) Grezia Epiphania dianugerahkan suara yang bagus dan indah oleh Tuhan. Grezia mempersembahkan suaranya untuk kemuliaan Tuhan. Meskipun secara fisik Grezia tidaklah sempurna. Matanya yang buta sejak lahir tidak dapat melihat indahnya dunia ini. Tetapi Grezia tetap memuji Tuhan lewat suara indahnya. Grezia tidak menyesali hidupnya bahkan Grezia tidak berkata bahwa Tuhan itu tidak adil. Sebaliknya Grezia bersyukur meskipun memiliki kekurangan, kekurangan tersebut tidak menjadi penghalang baginya untuk memuliakan nama Tuhan. Dalam teks kita menceritakan tentang seorang penyakit kusta yang disembuhkan oleh Tuhan. Pada zaman itu orang yang menderita 36 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ kusta harus diasingkan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Karena suatu hal yang jijik dan najis. Ketika orang kusta itu melihat Yesus, ia segera menemuinya dan meminta kesembuhan (12). Ia tidak mempedulikan apa yang akan dikatakan orang-orang disekitarnya, ia memiliki keyakinan bahwa hanya Tuhan Yesus yang mau menerima dan menyembuhkannya. Pada akhirnya Yesuspun menyembuhkannya (13) dan orang kusta tersebut menjadi kesaksian bagi orang-orang sekitarnya. Meskipun Yesus telah melarang keras untuk tidak memberitahukan kepada orang-orang (14-15). Mungkin saudara memiliki kekurangan dalam hal fisik, sehingga saudara mengalami keterpurukan, keputusasaan dan ingin mengakhiri hidup. Ingat saudara Allah itu sangat mengasihi saudara dan Tuhan selalu menerima saudara apa adanya. Meskipun saudara tidak sempurna, karena di dunia ini tidak ada satu manusiapun yang sempurna hanya Tuhan saja yang sempurna. Ketidaksempurnaan saudara dibuat Allah untuk menunjukkan kuasaNya yang ajaib (II Kor. 12:9). Sehingga saudara dapat menjadi garam dan terang dunia bagi kemuliaan namaNya. 37 e P E N G UM UM AN MAGZ AGENDA MINGGU INI Hari / Tanggal Pukul Senin, 20 Maret 2017 23.00 Selasa, 21 Maret 2017 18.30 Rabu, 22 Maret 2017 Kamis, 23 Maret 2017 19.00 06.00 19.00 Jumat, 24 Maret 2017 Sabtu, 25 Maret 2017 06.00 18.30 22.00 Keterangan Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Anak Mario Ananda Salim HUT: Sdri. Intha Alice M STAR: KITAB DANIEL Oleh: Edo Walla, M.Div Latihan Musik KU 3 Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Sdri. Debby Tresiani Kualepa HUT: Sdri. Bertha Rose Djaningrum Cahyo HUT: Bp. Herry Judianto HUT: Ibu Carla Pelamonia Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.” 38 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 19 Maret 2017 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 10.00 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) Ibadah Umum II (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (Pk. 17.00) Pengkhotbah Ev. Heri Kristanto Liturgos Sdr. Aaron Pelayan Musik Sdr. Michael Sdr. Apin Sdr. Yeyel Sdr. Arka Pelayan LCD Sdr. Evan Ev. Troy Hiendratno, M.div. Sdri. Angie Ev. Edo Walla Sdri. Henny Bp. Koesoemo Ev. Edo Walla Bp. Eliazar Sdr. Ishak Sdr. Willy Sdr. Irsan Sdr. Hizkia Sdr. Ishak Bp. Haryadi TEAM Ibu Herlin Sdri. Melissa Sdr. Felix T Sdr. Ishak Sdri. Natalia Sdr. Agus P Bp. Suyono Doa Syafaat Singer (Pk. 10.00) Ibu Wilis Ibu Vonny Bp. Kani Penyambut Sdri. Angie Budijanto Ibu Eriana Jemaat Sdr. Aaron Ibu Santi Ibu Febry Sdr. Pracipta Bp. Willy Doa Pra & pasca Ibadah (07.00) Kasih Yang Bebas Tetapi Adil (Roma 9:14-18) Tema Doa Persembahan Cab. Ba- Cab. Bavarian varian Bp. Budijanto Bp. Willy Ev. Heri Sdr. Felix Tanzil Sdri. Vivien Sdri. Clara Sdr. Irsa Sdri. Marlin Sdri. Victory Sdri. Ester Sdr. Mito Sdri. Eka Bp. Koesoemo Ev. Edo Walla Sdri. Ester Sdr. Mito TEAM Sdri. Nike Sdri. Ester Ev. Dodik Ibu Vena Sdri. Krisna 39 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 26 Maret 2017 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 10.00 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (Pk. 17.00) Pengkhotbah Ev. Heri Kristanto Liturgos Sdri. Dewi Pelayan Musik Sdr. Michael Sdr. Arka Sdr. Evan Sdr. Andreas Pelayan LCD Sdr. Apin Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M. (Pk. 10.00) Ev. Edo Walla Sdri. Laura Ibu Maria Sdri. Grace Bp. Eliazar Sdr. Ishak Sdr. Toni Sdr. Irsan Sdr. Hizkia Sdri. Jane TEAM Sdr. Kevin T Sdr. Andrew S d r i . Marlin Sdri. Ririt Sdri. Melissa Ibu Lusiana Ibu Suani Bp. Tontji Sdri. Debora Ibu Fenissa Sdr. Brenda Sdri. Fancy Ibu Herlin Sdr. Kevin Die Sdri. Fancy Ev. Yohanes Dodik Ibu Debby Bp. Willy T Sdr. Nobel Sdr. Yono Bp. Donny Ibu Ike Doa Syafaat Ibu Suani Bp. Tontji Ibu Carla Doa Pra & pasca Ibadah Ev. Heri Bp. Willy Ev. Dodik Singer Ibu Santi Sdri. Krisna Bp. Eddy Ibu Sisca Sdri. Kezia Sola Sdr. Haris Doa Persembahan (07.00) Eksposisi I Korintus Tema Penyambut Jemaat Ibadah Umum II Cab. Cab. Ba- Bavarivarian an Bp. Sdri. Andrew L Nike Ibu Ruth Sdr. Andi Ibu Maria Sdri. Grace Bp. Andrew L Sdri. Nike Sdri. Clarine Sdri. Victory Sdr. Fredy Sdri. Enty 40 e JADWAL P E NATAL AYANAN MAGZ SEKOLAH MINGGU 19 Maret 2017 19 Maret 2017 Liturgis Kak Kezia Kak Vena Pelayan Musik Kak Calvin Kak Willy Doa Pra/Pasca SM Kak Debby Kak Dessy Tema Allah menciptakan binatang dan manusia Hari Sabat Bahan Alkitab Kejadian 1:24-31; 2:7,18-25 Kejadian 2:1-31; 1:28-30 Sion Kak Budi Kak Budi Getsemani Kak Suani Kak Suani Yerusalem Kak Venna Ksk Mei Nazareth Kak Debby Kak Evelyn Betlehem Kak Fenny Kak Santi Keterangan (Pk. 09.30 WIB) (Pk. 09.30 WIB) IBADAH PEMUDA Sabtu, 18 Maret 2017 Sabtu, 25 Maret 2017 Tema “Bagaimana cara melepaskan diri dari keterikatan pada masturbasi” NOBAR Pengkhotbah Pdt. Reyco Pdt. Reyco Litrugos Sdri. Marlin Sdr. Fredy Pelayan Musik TEAM TEAM Pelayan LCD Sdr. Yansen Sdr. Frans Penyambut Jemaat Sdr. Comando Sdr. Benny Sdri. Ida Sdr. Benzan Petugas Doa Sdri. Milka Sdri. Enty Singer Sdri. Yanti Sdr. Fredy Sdri. Jenny Sdri. Alince Keterangan (Pk. 18.30 WIB) (Pk. 18.30 WIB) 41 e Data Keh adir an Je m aat MAGZ DATA KEHADIRAN JEMAAT Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Umum 1 42 orang Umum 2 104 Orang Umum 3 64 Orang Sekolah Minggu 36 Orang Remaja Pemuda Minggu, 12 Maret 2017 Keterangan 40 Orang Cab. Bavarian KU 1 32 Orang Cab. Bavarian KU 2 42 Orang 6 Orang 21 Orang SM : 58 Orang Remaja : 33 Orang Batu Aji : 82 Orang POS Batam (Gabungan) 42