E Magazine 19 Maret 2017 - REC | Reformed Exodus Community

advertisement
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
Panggilan Beribadah
Votum
Bacaan Bertanggapan
Pujian Pengakuan Dosa
Doa Pengakuan Dosa Secara
Pribadi
Doa Pengakuan Dosa
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup baru
Pujian “Salam Damai” / “Shalom
shalom”
Pujian Syukur 1
Pujian Syukur 2
Pengakuan Iman
Pujian
Doa Firman Tuhan
Khotbah
Persembahan
Doa Persembahan & Doa Syafaat
Pengumuman & Seri Pembinaan
Doxology /
“Kami memuji Kebesaran-Mu”
Doa berkat
Amin / “Thank You Lord”
Theme Song “Jesus At The Center“
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Jemaat
Liturgos
Liturgos
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Petugas Doa
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
2
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Telp : 0815 5055 985
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A.
Telp. 081-233780070
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Telp.081-331515954
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAM
Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K.
Telp. 081-931003006
Email: [email protected] /
[email protected]
GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN
Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Telp. 081-13321904
Email: [email protected]
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Kasih Yang Bebas Tapi Adil
(Roma 9:14-18)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
P
ersoalan yang diuraikan Paulus di Roma 9 adalah ketidaktaatan
sebagian besar orang Israel kepada Allah (ketidakpercayaan kepada
injil), padahal mereka adalah umat pilihan (ayat 1-5). Jika Allah sudah
memilih mereka, bagaimana mungkin pilihan itu bisa gagal? Jika Allah
sudah berfirman bahwa Israel adalah umat kesayangan-Nya, bagaimana
mungkin firman itu tidak digenapi?
Menurut Paulus, pilihan Allah tidak pernah gagal. Firman Allah selalu
digenapi (ayat 6a). Untuk menunjukkan kebenaran ini, Paulus menerangkan
arti pilihan yang sesungguhnya. Pilihan ilahi tidak terikat pada faktor
etnis maupun biologis. Tidak semua bangsa Israel adalah umat pilihan
(ayat 6b). Tidak semua keturunan Abraham secara jasmani adalah anak
Abraham (ayat 7a).
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Pemilihan ilahi atas nenek
moyang Israel sendiri,
misalnya atas Ishak (ayat 7b-9) dan
Yakub (ayat 10-13), sudah memberi
bukti yang tak terbantahkan bahwa
pilihan memang bukan ditentukan
oleh faktor biologis. Walaupun
Ishak dan Ismael sama-sama anak
Abraham, hanya Ishak yang disebut
anak pilihan. Walaupun Yakub dan
Esau anak kembar, hanya Yakub
yang disebut Israel. Dengan kata
lain, pilihan ya pilihan. Jika semua
bangsa Israel secara jasmani adalah
umat pilihan, maka itu berarti Allah
tidak melakukan pilihan apapun.
Yang menjadi inti masalah adalah
alasan di balik pemilihan tersebut.
Pilihan dibangun di atas kedaulatan
Allah. Kedaulatan dalam memanggil
Abraham, mengikat perjanjian
dengan dia, dan memberikan
janji tentang keturunan (ayat 8-9).
Kedaulatan dalam mengasihi Yakub
tanpa tergantung pada perbuatannya
(ayat 11-13). Kedaulatan Allah
adalah kuncinya. Tidak ada faktor
manusiawi pun yang dijadikan
pertimbangan. Semua terserah
Allah.
Kasih Allah yang ditunjukkan
melalui pilihan-Nya yang bebas atas
Ishak dan Yakub ini menimbulkan
sebuah persoalan lain. Apakah
Allah adil ketika melakukan
pemilihan yang berdaulat tersebut?
Bukankah pemilihan yang terkesan
“semena-mena” itu menunjukkan
ketidakadilan Allah?
Terhadap dugaan bahwa Allah
mungkin telah bertindak secara
tidak adil, Paulus memberikan
jawaban yang tegas sekali: mustahil!
(mē genoito, ayat 14b). Seruan ini
muncul berkali-kali dalam Surat
Roma, dan diterjemahkan dengan
“sekali-kali tidak!” (3:4, 6; 6:2, 15;
7:7, 13) atau “sama sekali tidak!”
(3:31; 11:1, 11). Semua orang kuno
yang memahami budaya Yunani
pasti mengerti ketegasan dalam mē
genoito.
Untuk memahami jawaban Paulus,
kita harus mengerti dua hal: arti
“keadilan Allah” dalam Alkitab dan
dua kutipan Perjanjian Lama Roma
9:15 dan 17. Mari kita lihat satu per
satu.
5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Keadilan Allah (ayat apa yang menjadi haknya”. Keadilan
berhubungan kepantasan atau
14)
kelayakan, bukan kesamarataan.
Banyak orang menilai keadilan secara
distributif. Artinya, keadilan identik Bagaimana dengan keadilan Allah?
dengan kesamarataan. Orang yang Secara hurufiah ayat 14b berbunyi:
adil adalah yang memperlakukan “Adakah ketidakbenaran pada diri
Allah?” (mē adikia para tō theō).
semua orang secara sama.
Jadi, keadilan Allah dalam konteks
Jika dicermati lebih dalam, konsep ini identik dengan kebenaran-Nya.
ini sebenarnya bermasalah. Rata
dalam hal apa? Apakah “semua Menurut Alkitab kebenaran Allah
orang” berarti setiap individu tidak diukur berdasarkan kesesuaian
secara mutlak? Sebagai contoh, tindakan Allah dengan norma
Tuan A memberikan uang sebesar eksternal tertentu. Allah sendiri
Rp. 6.000.000 setiap bulan kepada yang menjadi ukuran kebenaran.
selama
Allah
anaknya yang sedang berkuliah di Maksudnya,
luar kota, sedangkan gaji karyawan melakukan segala sesuatu sesuai
di kantornya hanya Rp. 4.000.000 dengan natur-Nya sebagai Allah (Dia
per bulan. Si anak mendapatkan ini memang tidak bisa melakukan yang
tanpa bekerja maupun meminta. sebaliknya), tindakan itu tergolong
Karyawan harus bekerja keras benar. Natur-Nya sebagai Pencipta,
untuk memperoleh uang yang lebih misalnya, membenarkan Dia untuk
sedikit. Apakah Tuan A bertindak melakukan hal yang berbeda kepada
dengan adil? Tentu saja! Dia berhak gumpalan tanah liat yang sama
memberikan uangnya kepada (9:20-21).
anaknya. Dia berhak menentukan
jumlahnya. Selama upah karyawan Secara lebih khusus, kebenaran Allah
tidak dikorbankan demi uang saku dalam Alkitab dapat dimengerti
anaknya, Tuan A tetap layak disebut sebagai kesetiaan Allah terhadap
adil. Jadi, adil sebetulnya berarti nama atau diri-Nya sendiri. Di
“memberikan kepada seseorang beberapa teks, kebenaran dan
6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ kesetiaan Allah dikaitkan
secara erat atau bahkan
dianggap sinonim (Neh 9:33; Mzm
85:11-12; 143:1; juga Mzm 40:11;
89:15). Kebenaran Allah juga
dihubungkan dengan diri atau nama
Allah sendiri (Mzm 143:11; Dan
9:14-19; Yes 48:9, 11; Yeh 36:22-32).
Konsep di atas sangat sukar
dipahami, apalagi diamini, oleh
manusia yang berdosa. Dosa telah
membuat kita cenderung ingin
mengambil penilaian moral di
tangan kita sendiri. Sama seperti
Hawa, kita mudah tergoda untuk
menentukan sendiri apa yang benar
dan apa yang salah (Kej 3:5).
Dua kutipan Perjanjian Lama
(ayat 15-18)
Jawaban tegas Paulus di ayat
14b disokong dengan dua alasan
(kata sambung “sebab” di ayat 15
dan 17): kebebasan Allah dalam
menunjukkan kemurahan kepada
orang tertentu dan kebebasan Allah
dalam mengeraskan hati orang yang
lain. Dua keterangan ini sama-sama
dilandaskan pada kutipan kitab suci.
Alkitab menjadi dasar kebenaran
dan pijakan bersama dalam semua
pembahasan.
Keluaran 33:19 (Roma 9:15)
Ayat 15 adalah kutipan dari Keluaran
33:19b, yang merupakan respons
Allah terhadap permintaan Musa
untuk diizinkan melihat kemuliaanNya (Kel 33:18). Yang perlu untuk
diperhatikan di sini adalah alasan
Musa merasa perlu untuk melihat
kemuliaan TUHAN. Permohonan
ini didorong oleh kebutuhan Musa
untuk mendapat kepastian bahwa
TUHAN sendiri benar-benar akan
tetap menyertai umat-Nya (Kel
33:15-17). Musa sangat memerlukan
jaminan ini, karena ia sadar bahwa
bangsa Israel semestinya memang
tidak layak untuk mendapatkan
penyertaan TUHAN. Mereka telah
menyembah anak lembu emas
(Kel 32). Jika TUHAN berjalan di
tengah mereka, pastilah mereka
akan binasa (Kel 33:3, 5). Dengan
melihat kemuliaan TUHAN, Musa
akan diyakinkan bahwa Allah tidak
akan menarik penyertaan-Nya atas
bangsa yang tegar tengkuk tersebut.
7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Musa ingin melihat kemuliaan TUHAN (Kel 33:18). Menariknya,
jawaban TUHAN justru menyinggung tentang tiga hal: kebaikan
(LAI:TB “kegemilangan-Ku”, lit. “kebaikan-Ku”), nama, dan kemurahan/
belas kasihan-Nya (Kel 33:19). Dengan kata lain, kemuliaan TUHAN
dimanifestasikan secara jelas melalui kedaulatan-Nya dalam menunjukkan
tiga hal tersebut.
Latar belakang Perjanjian Lama ini sangat berguna dalam memahami
pemikiran Paulus di Roma 9:15-16. Dia memilih untuk mendekati isu
tentang keadilan dari sisi natur Allah. Dari sisi kemuliaan Allah. Topik
inilah yang ia jadikan pijakan bersama (common ground) dengan pembaca
Surat Roma. Maksudnya, seandainya mereka benar-benar mengerti dan
menerima Allah apa adanya (sesuai dengan hakikat-Nya yang mulia),
mereka seharusnya setuju bahwa Allah yang mulia memiliki kebebasan
dan kedaulatan dalam memberikan kebaikan dan kemurahan kepada
siapa saja. Jika Allah harus menunjukkan belas kasihan kepada semua
orang, kita telah merendahkan hakikat-Nya sebagai Allah. Dia tidak bebas
dalam mengambil keputusan atau melakukan suatu tindakan.
Lagipula dari sisi manusia sendiri, tidak ada satu pun yang pantas
menerima belas kasihan Allah. Sama seperti bangsa Israel yang tegar
tengkuk dan pantas dimurkai Allah (Kel 33:3, 5), demikian pula semua
orang berada memang berada di bawah murka Allah (Rm 1:18; 3:20).
Jika Allah tidak menunjukkan kebaikan-Nya kepada siapa pun juga, Dia
tidak akan disalahkan. Memang tidak ada satu pun yang layak menerima
kebaikan itu. Jika Allah menunjukkan kebaikan-Nya kepada orang-orang
tertentu, Dia juga berhak melakukannya. Dia memang Allah yang mulia.
Dia memang Allah yang baik. Tidak ada sesuatu atau seseorang pun yang
berhak menghalangi Dia melakukan kebaikan.
8
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Keluaran 9:16 (Roma 9:17-18)
Kutipan dari Keluaran 9:16 merujuk pada hukuman yang akan ditimpakan
TUHAN kepada Firaun di Keluaran 14:26-31. Allah mengeraskan hati
Firaun sehingga dia mengejar bangsa Israel. Tujuan ultimat dari semuanya
ini adalah kemuliaan TUHAN sendiri (Kel 14:4, 17-18). Kemasyuran
Firaun dan kehebatan hukuman yang menimpa dia menjadi sarana efisien
dan efektif untuk menyatakan kemuliaan TUHAN di seluruh dunia kuno.
Peristiwa di Laut Teberau pasti menjadi buah bibir semua orang.
Yang menjadi sorotan utama dalam pengutipan kisah ini di Roma 9:17
adalah tujuan ilahi untuk menyatakan kuasa Allah dan memasyurkan
nama-Nya ke seluruh bumi. Kutipan ini dimulai dengan “itulah sebabnya”,
dan ditambah dengan “supaya Aku”. Ini menunjukkan bahwa tujuan ilahi
ini bahkan mendahului keberadaan dan kebesaran Firaun. Hukuman
di Laut Teberau bukanlah konsekuensi, melainkan tujuan dari seluruh
kisah di Keluaran 4-14. Tindakan Allah yang mengeraskan hati Firaun
dimaksudkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Beberapa orang mencoba menghindari kesulitan dengan menafsirkan
tindakan Allah yang mengeraskan hati Firaun sebagai hukuman atas Firaun
yang lebih dahulu mengeraskan hati. Upaya ini bertabrakan dengan firman
Tuhan. TUHAN sudah berencana mengeraskan hati Firaun (Kel 4:21; 7:3)
sebelum Firaun mengeraskan hatinya sendiri (Kel 7:22, 8:15, 19, 9:12).
Sama seperti Allah berdaulat memberikan belas kasihan kepada orangorang tertentu (tanpa ditentukan oleh perbuatan mereka), demikian pula
Ia berdaulat mengeraskan hati orang-orang yang lain dengan alasan yang
sama (Rm 9:18). Allah berdaulat melakukan hal yang berbeda terhadap
gumpalan tanah liat yang sama (Rm 9:21). Seandainya pengerasan hati
Firaun merupakan respons Allah terhadap kebebalan hati Firaun, Paulus
tidak perlu mengantisipasi sanggahan di Roma 9:19. Pembacanya akan
maklum dengan tindakan tersebut.
9
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Penjelasan ini tidak boleh diartikan bahwa Firaun dibuat jahat
oleh TUHAN. Tindakan Allah tidak mengubah Firaun dari
orang baik menjadi jahat, dari orang yang penurut menjadi tidak taat.
Dalam kenyataannya, tidak ada seorang pun yang terlahir dalam keadaan
tanpa dosa (Kej 6:5, 21; Mzm 51:7). Pada saat yang sama kita perlu
menambahkan bahwa bukan keberdosaan Firaun yang membuat Allah
mengeraskan hatinya. Pengerasan hati oleh TUHAN hanya memastikan
bahwa Firaun akan dihukum, dan melalui hal itu nama TUHAN akan
dimuliakan.
Ada dua pertanyaan yang perlu direnungkan sebagai penutup. “Apakah
Allah berhak bertindak demikian?” Jawabannya adalah positif. Dia berhak
melakukan apa saja yang seturut dengan natur-Nya untuk kemuliaan-Nya
sendiri. “Apakah Firaun akan selamat apabila TUHAN tidak mengeraskan
hatinya?” Jawabannya adalah negatif. Jika Allah tidak mengeraskan
hatinya, Firaun tetap akan binasa oleh kesalahannya yang lain. Hanya saja,
hukuman itu tidak akan membawa kemuliaan yang besar seperti yang
terjadi di Keluaran 14.
Kiranya Roh Kudus sendiri yang memampukan kita untuk memahami
doktrin yang sukar ini. Kiranya pengertian kita tentang kasih Allah
diperdalam. Hendaknya kita selalu mengingatkan diri sendiri bahwa kita
bisa saja termasuk dalam golongan yang dikeraskan hatinya. Namun,
syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus, kita justru dipilih secara bebas
untuk menikmati belas kasihan Allah. Soli Deo Gloria.
10
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Bersyukur untuk pembangunan tower radio yang sudah
selesai.
•Doakan untuk persiapan siaran
•Doakan untuk kemandirian pelayanan di Sorong
•Doakan untuk kesehatan, kerohanian para hamba Tuhan dan
staf di Sorong
2. Doakan untuk persiapan pelayanan Paskah REC.
•Doakan untuk panitia yang mempersiapkan.
•Doakan agar jemaat terus mengalami pembaharuan rohani
11
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 107:
Apa tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam
hubungan yang kedua?
Jawaban :
Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum
yang kedua ialah, menerima, mematuhi, dan memelihara agar tetap
murni dan utuh seluruh ibadah serta pranata keagamaan yang telah
Allah tetapkan dalam Firman- Nya, khususnya doa dan pengucapan
syukur dalam nama Kristus, upaya membaca, memberitakan, dan
mendengarkan Firman, pelayanan dan penerimaan sakramensakramen, pemerintahan gereja dan disiplin gereja, jabatan
pemberitaan Firman dan upaya menghidupi para pelayannya, puasa
keagamaan, bersumpah demi nama Allah dan bernzar kepadaNya; begitu pula segala upaya menolak, membenci, dan menentang
segala jenis ibadah yang tidak benar, serta (sesuai dengan tempat
dan panggilan masing-masing) menjauhkannya bersama semua
benda yang termasuk agama berhala.
a. Ula 32:46-47; Mat 28:20; Kis 2:42; 1Ti 6:13-14. b.
Fil 4:6; Efe 5:20. c. Ula 17:18-19; Kis 15:21; 2Ti 4:2;
Yak 1:21-22; Kis 10:33. d. Mat 28:19; 1Ko 11:23- 30.
e. Mat 18:15-17; 16:19; 1Ko 5; 12:28. f. Efe 4:11-12;
1Ti 5:17-18; 1Ko 9:7- 15. g. Yoe 2:12-13; 1Ko 7:5. h.
Ula 6:13. i. Yes 19:21; Maz 76:12. j. Kis 17:16- 17; Maz
16:4. k. Ula 7:5; Yes 30:22.
12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
TEROBOSAN MENJADI ORANGTUA
Membuat Terobosan Atau Menciptakan penghambat
P
erkenankan saya memberikan
definisi tentang terobosan,
yang bisa kita terapkan pada anakanak kita entah mereka masih bayi
ataupun sudah remaja.
terobosan: suatu kemajuan atau
perubahan penting yang membuat
kondisi seorang anak lebih
memungkinkan untuk meraih
potensinya; terjadinya bisa tibatiba, namun biasanya timbul sebagai
hasil rangsangan terus-menerus dari
pihak orangtua atau orang dewasa
lain
yang
mempedulikannya;
hasilnya bersifat jangka panjang dan
mengubah kehidupan anak tersebut.
SERANGKAIAN TEROBOSAN
Orangtua saya mencontohkan
kehidupan yang penuh terobosan,
dan hal ini diajarkan kepada saya.
Kadangkala terobosan tersebut
direncanakan dengan cermat,
misalnya sistem pemberian upah
untuk saudara-saudara saya dan
saya sendiri (Terobosan no. 6).
13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Pada kesempatan lain,
ketika
saya
adalah
salah seorang kandidat peraih
penghargaan Mahasiswa yang
Memberi Harapan. Ternyata ada
seorang mahasiswa lain yang nilainilainya seri dengan saya. Ayah saya,
yang ketika itu menjabat sebagai
dekan, bertanggung jawab untuk
mengatasi kondisi tersebut.
cepat akan menelusuri jalan dalam
rangka meraih potensi mereka.
Mereka membutuhkan orangtua
untuk menolongnya. Tetapi untuk
menolong anak-anak mengalami
terobosan,
orangtua
perlu
mengalaminya sendiri terlebih
dahulu. Anda tidak bisa memberikan
apa yang Anda tidak miliki.
PENGHALANG TERHADAP
Ayah TEROBOSAN
Sebelum acara wisuda,
mengajak saya berbicara empat
mata, “John, Ayah tidak bisa
memberikan penghargaan ini
kepadamu. Penghargaan ini tidak
diperlukan olehmu untuk mencapai
keberhasilanmu.
Sebaliknya,
penghargaan ini akan sangat berarti
baginya.”
Komentar Ayah tersebut memberi
dampak besar kepada saya. Ini
merupakan suatu terobosan yang
penting dalam hidup saya.
ORANGTUA MEMIMPIN . . .
ANAK MENGIKUTI
Anak-anak jarang mengalami
terobosan dengan sendirinya.
Tanpa didampingi, hanya segelintir
di antara mereka yang dengan
Anak-anak
tidak
menyukai
terobosan, karena orangtua mereka
belum mengalaminya sendiri dalam
bidang pengasuhan. Inilah lima
jenis penghalang yang paling lazim
terjadi.
1. Tidak mencoba menciptakan
terobosan melainkan mengikuti
pola pengasuhan lama. Kabar
gembiranya, kita dapat mengubah
pola tersebut. Sadarilah bahwa
menciptakan terobosan merupakan
bagian hakiki dalam mengasuh
anak.
2. Tidak mencoba sesuatu yang
inovatif atau kreatif karena keduanya
bertentangan dengan pola pikir
tradisional. Kalau Anda berusaha
14
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ melepaskan diri dari
pola pengasuhan negatif
yang berkembang dalam
keluarga asal, nasihat dari mereka
tidak akan berguna, Anda hanya
akan mengulangi kesalahan mereka.
5. Ingin menyerah apabila tidak
langsung melihat hasil terobosan
yang tengah kita upayakan. Sekalipun
anak-anak kita menanggapi upaya
kita dengan positif, mungkin kita
harus lama menunggu hasilnya. Ini
bisa mematahkan semangat. Tetapi
3. Selalu beranggapan bahwa menciptakan terobosan dalam
anak-anak tidak akan memberi kehidupan seorang anak merupakan
tanggapan yang positif. Menjadi proses panjang.
orangtua bisa menyebabkan kita
terperangkap dalam kebiasaan KAPAN
KITA
BISA
yang tidak baik terus-menerus. MENGALAMI TEROBOSAN?
Sebagai orangtua, kita tidak boleh Tiga syarat berikut (untuk anak dan
menyerah atau menjadi pesimistis. juga orangtua) membuat seseorang
Apabila kita melihat peluang untuk siap untuk mengalami terobosan
membuat terobosan, kita perlu
memanfaatkannya dengan yakin 1. Ketika Kita Merasa Tertekan
bahwa anak-anak kita mampu dan Tatkala seseorang merasa tertekan
mau memberi tanggapan yang – secara emosional, fisik, atau
positif.
rohani – tekanan itu menciptakan
iklim untuk bertumbuh. Rasa sakit
4.
Kita
mendambakan mempercepat terjadinya perubahan.
kesempurnaan. Selalu menunjukkan Kalau Anda sedang mengalami
kesalahan
pada
saat
anak- kesulitan dengan salah seorang anak
anak melakukan sesuatu, akan
mematahkan semangat mereka
untuk mencoba. Sebaliknya, kita
harus belajar memiliki pengharapan
yang realistis dan menerima apa
yang sudah mereka lakukan sebaikbaiknya sekalipun tidak sempurna.
15
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Anda, Anda adalah calon pembuat terobosan.
2. Ketika Kita Melihat Terang Itu
Anna Freud berkata, “Otak yang kreatif diketahui sanggup bertahan dalam
menghadapi setiap proses penempaan seberat apa pun.” Roger von Oech
menyodorkan 10 penghalang berpikir kreatif, semuanya disimpulkan
dalam kolom sebelah kiri. Di sebelah kanan adalah 10 frase yang saya
gunakan untuk menetralkannya:
Itu tidak masuk akal.
Ikuti peraturan.
Praktis dalam banyak segi.
Dengarkan intuisi Anda.
Pikirkan mengenai hasilnya.
Tidak perlu efisien.
Berbuat salah dan belajar dari
Berbuat salah adalah keliru.
kesalahan berarti satu langkah lebih
dekat kepada terobosan.
Kemungkinan-kemungkinan tidak
Hanya ada satu jawaban benar.
pernah berakhir.
Main-main itu sembrono.
Main-main itu menyegarkan.
Hindari kemenduaan.
Jalani saja bila ada kemenduaan.
Itu bukan bagian saya.
Jangan batasi lingkup pemikiran.
Jangan bodoh.
Ambil langkah iman.
Saya kreatif – saya diciptakan seperti
Saya tidak kreatif.
gambar Allah!
3. Ketika Kita Menerima Kekuatan
Kekuatan itu dapat berasal dari:
Izin. Anda diizinkan menjadi orangtua seperti yang Allah inginkan. Anda
bisa membantu anak-anak Anda menerobos banyak penghalang yang
mereka hadapi dalam perjalanan meraih potensi mereka.
16
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Kebebasan. Fred Rowe, psikiater khusus anak-anak dan remaja
berkata, “Jika berbicara tentang pengasuhan, tidak ada yang
disebut pakar.” Apabila Anda tidak merasa wajib mendengarkan para
pakar, Anda mempunyai kebebasan. Peluang akan berlipat ganda dan
kreativitas Anda juga akan meningkat.
Percaya diri. Mencoba hal baru dalam bidang apa pun membutuhkan rasa
percaya diri, namun mencoba untuk menjadi inovatif khususnya dalam
hal pengasuhan bisa menakutkan. Bagaimanapun, percaya diri dapat
Anda miliki apabila Anda mengetahui bahwa Allah memanggil Anda
untuk memikul tugas ini (Ef 6:4).
Rasa humor. Suatu hari ketika kami berbelanja di sebuah toko, seperti
biasanya, Ayah melemparkan beberapa kotak sereal, kalengan, dsb. Adalah
tugas saya dan Larry, kakak saya untuk menangkapnya dan meletakkan di
keranjang. Kemudian Ayah melemparkan sekaleng jagung lebih kencang
daripada semestinya. Larry, bergegas menangkapnya, namun kaleng
itu melintasi kepalanya dan jatuh di lorong sebelah. Terdengar suara
benda-benda berjatuhan. Lemparan
Ayah membuat sederet saus pecah
Bagaimanapun,
berantakan. Ternyata Ayah hanya
percaya diri dapat
tertawa. Tentu saja ia membayar
ganti rugi tersebut.
Anda miliki apabila
Pertolongan
Allah.
Akhirnya,
kekuatan terakhir yang bisa diperoleh
seseorang adalah pertolongan Allah.
Bagaimana Allah menolong saya?
Saya sarankan Anda mulai berdoa
untuk meminta hikmat. Mintalah
Allah juga memberi Anda kerinduan
dan kekuatan untuk berubah.
Anda mengetahui
bahwa Allah
memanggil Anda
untuk memikul tugas
ini
17
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Sebagai orangtua, kita condong lebih banyak meminta agar
Allah mengubah anak-anak kita. Tetapi yang benar adalah
bahwa kita tidak akan mampu mengubah mereka jika kita sendiri tidak
membuat perubahan yang diperlukan dalam diri kita terlebih dulu.
Terobosan ibarat batu loncatan dalam kehidupan seseorang. Setiap kali
Anda mengalami terobosan, Anda memiliki kesempatan lebih baik untuk
mengalami terobosan yang lain. Dalam kehidupan, jika Anda tidak
mengikuti arah menuju potensi yang Allah karuniakan, Anda sedang
berada di jalan yang salah.
Ringkasan pendahuluan: Breakthrough Parenting
John C. Maxwell
bersambung …
18
e
B agaim an a m enan g at as go d aan m as t u r b as i ?#Q and A
MAGZ
Bagaimana menang atas godaan
masturbasi?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 12 Maret 2017)
indarilah setiap sumber godaan. Pada saat istri Potifar memegang
jubah Yusuf dan merayunya untuk berzinah, Yusuf tidak hanya
berdiam diri sambil menantikan pertolongan TUHAN. Ia bukan hanya
menyatakan bahwa perzinahan itu sebuah dosa. Yang ia lakukan adalah
“meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar” (Kejadian
39:12b). Dengan kata lain, ia segera meninggalkan sumber godaan.
H
Paulus berkali-kali menegaskan poin yang sama. Dosa seksual maupun
nafsu orang muda harus dijauhi (1 Korintus 6:18; 2 Timotius 2:22). Dalam
bahasa asli Alkitab, “menjauhi” di sini artinya “melarikan diri” (lihat
mayoritas versi Inggris). Bukan sekadar menghindari secara perlahan.
19
e
B agaim an a m enan g at as go d aan m as t u r b as i ?#Q and A
MAGZ Diperlukan langkah yang tegas dan cepat.
Situs internet yang menawarkan pornografi, pergaulan yang
buruk, tempat yang sepi, dan berbagai sumber godaan lain harus segera
ditinggalkan. Tidak mengakses internet di kamar adalah strategi yang baik
untuk menghindari pornografi. Usahakan penggunaan internet hanya
dilakukan di tempat yang terbuka.
Di samping itu, beberapa aktivitas positif juga dapat dilakukan sebagai
salah satu cara menghindari godaan. Menyibukkan diri dengan berbagai
kegiatan bisa mengurangi pikiran kotor yang bisa muncul. Berfokus pada
hal yang lain juga sangat efektif untuk menggeser pikiran dari fantasi
seksual. Banyak berolah raga bukan hanya menghindarkan diri dari pikiran
berdosa, melainkan juga memberikan istirahat dan kesegaran bagi tubuh
dan pikiran.
Temukan dan selesaikan sumber masalah. Dalam banyak kasus, masturbasi
bukanlah melulu persoalan biologis. Aspek yang terkait bukan hanya
seksualitas. Sebagian orang melakukan masturbasi sebagai strategi untuk
menyikapi (secara keliru) sebuah persoalan lain yang lebih mendalam,
misalnya penolakan dari orang lain, tekanan di kehidupan, pelecehan
seksual, dan sebagainya. Dalam kalimat yang lebih sederhana, masturbasi
seringkali merupakan bukti dari ketidakutuhan diri. Masturbasi adalah
salah satu ekspresi dari diri yang tidak utuh.
Satu-satunya solusi bagi masalah pelik ini adalah menemukan diri di
dalam Allah melalui Yesus Kristus. Bapa gereja Agustinus, seorang pemikir
Kristen yang paling berpengaruh di abad ke-4, pernah mengalami hal
ini. Ia mencoba segala sesuatu yang bisa membuat dirinya tenang. Seks
bebas adalah salah satunya. Akhirnya ia mengakui bahwa jiwanya tidak
mungkin mendapatkan ketenangan kecuali jiwanya tenang di dalam Allah
Penciptanya.
20
e
B agaim an a m enan g at as go d aan m as t u r b as i ?#Q and A
MAGZ Alkitab berkali-kali memberitahukan bahwa nilai seseorang
tidak ditentukan oleh masa lalu atau jasa orang tersebut. Semua
orang telah berbuat dosa dan kehilangan Allah (Roma 3:23). Tidak ada
seorang pun yang dapat membuat Allah terkesan. Itulah sebabnya Allah
menerima orang apa adanya. Kristus mati bagi orang-orang pilihan pada
saat mereka masih lemah dan berdosa (Roma 5:5-8). Mereka dibayar
dengan harga yang jauh lebih mahal daripada emas dan perak, yaitu
darah Kristus yang sempurna (1 Petrus 1:18-19). Tidak peduli seberapa
buruk keadaan dan masa lalu seseorang, hal itu tidak akan pernah bisa
menghalangi kasih Allah bagi orang tersebut. Dia tahu kalau manusia itu
hanyalah seumpama debu (Mazmur 103:14) dan cacing (Yesaya 41:14)
yang sangat hina, tetapi kasih-Nya tidak pernah terbatasi oleh kehinaan
tersebut.
Carilah rekan atau pembimbing yang tepat. Dalam kedaulatan-Nya Allah
sudah menetapkan bahwa pertumbuhan rohani adalah produk komunitas.
Orang Kristen bukanlah pejuang semata wayang. Alkitab mengajarkan
bahwa berdua lebih baik daripada seorang diri, karena dapat menyediakan
pertolongan dan bantuan (Pengkhotbah 4:12). Komunitas yang baik dapat
menyediakan nasihat dan dorongan (Ibrani 10:24-25).
Dalam memerangi masturbasi, seseorang membutuhkan rekan atau
pembimbing. Pada saat ia lelah dan kalah, orang lain dapat menguatkan
dan menasihati. Orang lain juga bisa mendoakan dan memantau
progres pergumulan. Jika yang menjadi rekan atau pembimbing pernah
menghadapi godaan serupa namun berhasil mengalahkannya, hal ini akan
semakin baik. Pertemanan yang ada akan menjadi sebuah pemuridan.
Soli Deo Gloria.
21
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
MISTERI YANG AGUNG
(Lanjutan tgl 12 Maret 2017)
B. Paulus
T
etapi janganlah kita berhenti pada orang besar dalam sejarah gereja
ini. Marilah kita melihat sosok yang menjadi sumber dari pemikiran
Calvin, yaitu Rasul Paulus yang diilhami Roh Kudus. Pauluslah yang
menuliskan bahwa orang-orang yang telah terlebih dahulu dikasihi Allah
dipredestinasikan-Nya; dan orang-orang yang Ia dipredestinasikan-Nya
ini, dipanggil-Nya; dan orang-orang yang yang Ia panggil ini, dibenarkan
serta dimuliakan-Nya. Pauluslah yang menyatakan: “Jadi hal itu tidak
tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kemurahan
hati Allah.” I apula yang mengutip Firman Allah yang berkata: “Aku
mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” “Ia menaruh belah kasihan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang
dikehendaki-Nya.” “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah
Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya:
22
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ ‘Mengapakahengkau membentuk aku demikian?’ Apakah tukang
periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya? Pauluslah yang
berbicara mengenai orang-orang yang telah dipilih di dalam
Kristus sebelum dunia dijadikan supaya mereka menjadi suci dan tak
bercacat, mereka yang telah dipredestinasikan untuk diangkat menjadi
anak-anak Allah.
Namun siapakah dengan sejujurnya dapat menyatakan bahwa penganut
paham predestinasi yang paling besar ini tidak berapi-api bekerja bagi
Tuhan? Tidaklah ia menjerit, “Celakalah aku bila aku tidak mengabarkan
Injil Yesus Kristus, karena aku berkewajiban mengabarkannya”? bukankah
pengetahuan yang diperoleh Paulus dalam penglihatan yang ia terima,
bahwa Tuahn memiliki banyak umat di Korintus, mendorong Paulus untuk
tetap tinggal di kota itu selama satu setengah tahun untuk bekerja dengan
giat agar orang-orang kepunyaan Allah disana dapat mendengar berita
Injil dan diselamatkan? Apakah pernyataan Paulus bahwa Ia mendoakan
gereja-gereja yang baru berdiri saat itu siang dan malam tanpa berhenti
menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pemilihan Allah memadamkan
semangatnya? Tidakkah kerja beratnya selama tiga tahun di Efesus yang
disertai derai air mata menunjukkan kesungguhan dari seseorang yang
merasa tidak pernah dapat berbuat cukup banyak bagi Tuhan? Bukankah
Paulus juga yang mengatakan bahwa ia tidak memperhitungkan hidupnya
sedikit pun asal ia dapat menyaksikan anugerah Allah? Apakah anda akan
menganggap ia sebagai orang yang tidak berkeinginan untuk bekerja
giat bagi Allah, ia yang karena memberitakan Injil, tiga kali mengalami
penderaan dengan rotan, satu kali dilempar batu, tiga kali mengalami
kapal hancur; terombang-ambing di laut selama 24 jam; yang begitu sering
berpergian memberitakan Injil, dan dalam perjalanannya menghadapi
ancaman bahaya tenggelam, ancaman serangan dari para perampok, dari
bangsanya sendiri yang memusuhinya, dari bangsa kafir, bahaya dikotakota, di gurun, di laut, di dalam kerja keras dan jerih lelah, didalam
berjaga-jaga, didalam kelaparan dan kehausan, didalam berpuasa, didalam
23
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ kedinginan dan ketelanjangan? Apakah semangat yang dimiliki
Paulus adalah semangat yang dingin, beku, tidak berperasaan,
tidak berapi-api, dan tidak berinisiatif?
Bersambung……...
Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
24
e
Dim an ak ah Tuh an m e m an ggi l Ab r ah am ? | #D OYO U KNOW
MAGZ
Dimanakah Tuhan memanggil Abraham?
B
agian ini menjelaskan lokasi
diberikanya perintah Allah
kepada Abraham, sebuah perintah
sekaligus janji khusus yang diberikan
Allah kepada Abraham:
Pergilah dari negerimu dan dari
sanak saudaramu dan dari rumah
bapamu ini ke negeri yang akan
Kutunjukkan kepadamu; Aku akan
membuat engkau menjadi bangsa
yang besar, dan memberkati engkau
serta membuat namamu masyhur;
dan engkau akan menjadi berka. Aku
akan memberkati orang-orang yang
memberkati engkau, dan mengutuk
orang-orang yang mengutuk engkau,
dan olehmu semua kaum di muka
bumi akan mendapat berkat (Kej.
12:1-3).
Dalam Kej. 11:27-12:4 ada semacam
kronologi
yang
digambarkan
bahwa setelah meninggalkan tanah
kelahirannya, Ur-Kasdim, Abraham
dan keluarganya pergi ke Haran dan
menetap di sana (11:31). Setelah
gambaran tentang Abraham dan
keluarganya yang tinggal di Haran,
25
e
Dim an ak ah Tu h an m e m an ggi l Ab r ah am ? | #D OYO U KNOW
MAGZ
bahkan ayah Abraham, Terah, meninggal di Haran, maka kisah
ini berlanjut dengan kemunculan Kej. 12. Kejadian 12 dimulai
dengan kisah tentang Tuhan yang berfirman kepada Abraham (ay. 1-3).
Dengan kata lain, jika menuruti kronologi peristiwa-peristiwa di atas,
Allah berfirman ketika Abraham sudah ada di Haran.
Pemaparan kisah ini akan terlihat berbeda dengan apa yang dituliskan
Lukas dalam Kisah 7:1-4:
“Jawab Stefanus: “Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah!
Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur
kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di
Haran, dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan
setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah
ini, tempat kamu diam sekarang.”
Dalam Kisah 7, ada indikasi bahwa Allah berfirman kepada Abraham
(12:1-3) ketika dia masih tinggal di Ur-Kasdim (Mesopotamia), bukan di
Haran.
Bagaimana kedua ‘pernyataan’ ini diharmoniskan dan mana yang benar ?
Tidak ada yang salah dengan kedua pernyataan yang seakan berkontradiksi
tersebut. Tuhan memang berfiman kepada Abraham di Ur-Kasdim, bukan
di Haran. Untuk memahaminya ada beberapa hal yang perlu dijelaskan
untuk menjawab dua keterangan yang seakan berkontradiksi :
1. Kejadian 11:27-32 (daftar keturunan) dan 12:1-3 (perintah Allah)
bukanlah merupakan cerita yang bersifat kronologis. Hal ini memang
sesuatu yang lazim dalam kitab Kejadian, sebagai contohnya adalah Kej.
5:32 dan Kej. 6. Kej. 5:32 menyatakan bahwa setelah Nuh berumur 500
tahun, Nuh memperanakkan Sem, Ham dan Yafet. Lalu Kej. 6 dilanjutkan
dengan kisah tentang murka Tuhan atas dosa yang makin bertambah di
26
e
Dim an ak ah Tu h an m e m an ggi l Ab r ah am ? | #D OYO U KNOW
MAGZ
muka bumi dan ay. 8 menggambarkan kontras kejahatan umat
manusia dengan kasih karunia Allah atas Nuh. Ketika ay. 9
memulai lagi kemunculan riwayat Nuh, maka ay. 10 menampilkan, “Nuh
memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. Bukankah
jika Kej. 5 dan 6 bersifat kronologis, maka tindakan Nuh yang memiliki
3 anak, yaitu Sem, Ham dan Yafet, terjadi 2 kali? Nah itulah salah satu
karakteristik kitab Kejadian. Dari sini dapat disimpulkan bahwa ketika
Allah menampilkan perintah sekaligus janjiNya kepada Abraham di 12:13, hal ini bukan terjadi di Haran, melainkan Ur-Kasdim. Kej. 11:27-32
hanya berfungsi untuk menyiapkan konteks geografis dari pasal 12.
2. Penyelidikan eksegesa terhadap perintah Tuhan kepada Abraham dalam
12:1-3 lebih condong menyatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘negerimu
(‘eres) dan ‘sanak saudara’ (moledet) bukanlah Haran, melainkan UrKasdim. Kata ‘eres moledet juga muncul di Kej. 11:28 yang diterjemahkan
LAI dengan ‘negeri kelahiran‘. Secara umum ‘eres moledet diterjemahkan
sebagai negeri dimana seseorang dilahirkan. Abraham lahir di Ur-Kasdim,
bukan di Haran.
3. Pemanggilan Allah terhadap Abraham di Ur-Kasdim, bukan di Haran,
diperkuat oleh beberapa bagian Alkitab lainnya:
Lagi firman TUHAN kepadanya: “Akulah TUHAN, yang membawa
engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu
menjadi milikmu.” (Gen 15:7)
Engkaulah TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya
keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan kepadanya nama Abraham. (Neh
9:7)
Kesimpulan: Dengan penjelasan di atas, menjadi semakin jelas bahwa tidak
ada kontradiksi antara Kej. 11:27-12:4 dan Kisah 7:1-4. Tuhan memanggil
Abraham pergi keluar dari tanah kelahirannya ketika Abraham masih
tinggal di Ur-Kasdim, bukan sesudah Abraham singgah di Haran.
NK_P
27
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
HAK UNTUK MENGATUR SEGALANYA
(Lanjutan tgl 12 Maret 2017)
eberapa tahun berlalu, pekerjaan
bapak Beaver dan bapak Trainer
berjalan terus seperti pada awalnya.
Kemudian negeri itu terancam
terjadi peperagan. Lebih parah lagi,
para misionaris dicap sebagai musuh
rakyat. Maka terjadilah evakuasi
besar-besaran. Bagi bapak Beaver
dan bapak Trainer, mungkin sudah
waktunya diberikan cuti panjang
dan seandainya tidak demikianpun,
bertahan di ladang misi hanya akan
B
memperparah keadaan orang-orang
Kristen lokal di sana. Keduanya
mengemasi barang-barang yang
dianggap penting dan sesegera
mungkin pergi dari negeri itu,
tepat pada waktunya saat perang
dimulai. Seandainya mereka masih
berlama-lama tinggal di sana,
maka mereka akan ditempatkan
di camp konsentrasi. Setibanya di
rumah, mereka tidak beristirahat,
tetapi mendapat undangan untuk
menceritakan pengalaman selama
28
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ menjadi misionaris, bagaimana campur tangan Tuhan secara ajaib
dalam setiap pelayanan mereka. Pada akhir setiap pemberitaan,
mereka memohon. “Berdoalah bagi orang-orang Kristen yang
ada di sana. Sebagai akibat perang, kami tidak pernah lagi mendengar
berita tentang berita mereka. Berdoalah agar mereka tetap setia dan supaya
di tengah-tengah peperangan dan kesusahan yang mereka alami, gerejagereja tetap bisa bertumbuh dan berkembang dan lebih banyak lagi jiwa
dibawa kepada Kristus.”
Saat perang usai, hubungan persahabatan antara negara telah terjalin
kembali. Kedua misionaris sudah merasakan manfaat cuti panjang yang
menyegarkan secara jasmani dan spiritual. Kedua orang ini tetap berharap
penuh untuk kembali ke ladang pekerjaan mereka semula, untuk berjumpa
dengan orang-orang Kristen yang mereka kasihi. Tapi nyatanya hal itu
tidak terjadi, karena mereka berdua menerima panggilan lain dan tidak
bisa kembali ke ladangnya semula. Sebagai gantinya, misionaris lain yang
diutus melayani ladang-ladang misi mereka, para pekerja baru yang tidak
mengetahui sejarah dari pos-pos misi itu atau pekerjaan apa yang sudah
dan yang belum dilakukan.
Pos misi bapak Beaver sejak dahulu disokong dengan sejumlah besar uang
dari luar negeri. Seorang yang telah menjadi percaya, akan menerima
bantuan sejumlah dana atau mungkin mendapat pekerjaan atau bantuan
sekolah gratis bagi anak-anak mereka. Ada banyak orang yang telah
belajar dan diterima menjadi anggota gereja. Ketika pecah perang dan
para misionaris pulang, pekerjaan-pekerjaan dan bantuan itupun terhenti
dan sekolah tutup. Sehingga terjadi kekacauan di sana, tidak ada orang
yang menggaji penginjil lokal, maka lambat laun mereka pindah ke
tempat-tempat lain atau melakukan kembali pekerjaan duniawi. Para
diaken dan penatua sudah terbiasa menerima perintah dan tidak pernah
mempunyai inisiatif dalam mengelola segalanya sendiri. bahkan di antara
para pemimpin itupun ada orang-orang bergabung dengan gereja, bukan
29
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ karena mereka sudah benar-benar bertobat, tetapi sekedar untuk
menerima keuntungan materi.
Begitu bapak Beaver pergi, mereka bertengkar sendiri, mengenai siapa
yang akan menggantikan kedudukan bapak Beaver dan menjadi pemimpin
besar. Tidak ada orang yang sanggup menyelenggarakan kebaktikan, sebab
semuanya diurus sendiri oleh bapak Beaver serta para pekerja upahannya,
yang saat itu juga pergi. Tidak seorangpun di antara diaken dan penatua
yang pernah menyampaikan sebuah kotbah seumur hidupnya. Beberapa
orang mencobanya, tetapi upaya mereka tidak menarik pengunjung,
sehingga semakin hari orang yang hadir semakin berkurang dan nyaris
habis. Kemudian mulailah pertikaian mengenai tanah dan bangunan.
Bangunan bukanlah milik mereka tetapi milik dewan misi, tetapi tentu
saja gereja yang harus memeliharanya, sementara misionaris itu pergi.
Beberapa orang yang menamakan diri mereka keluarga Kristen, mulai
menempati gedung-gedung kosong itu, dengan atau tanpa persetujuan
dari para diaken dan penatua. Tetapi para penatua dan diaken berpikir,
dari pada gedung itu kosong, lebih baik didiami dan tentu saja mereka
harus membayar sejumlah uang sewa( dan sekalipun mereka tidak
pernah membayar sewa). Kebaktian akhrinya lambat laun menjadi
terhenti. Beberapa orang Kristen yang tulus dan setia kepada Tuhan, tetap
berkumpul di sebuah rumah untuk mengadakan kebaktian, tetapi karena
tidak ada seorangpun yang pernah dilatih untuk berkotbah, akhirnya
persekutuan itu hanya untuk menyanyi, membaca Alkitab dan berdoa.
Bersambung………..
30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN
Senin, 20 Maret 2017
HADAPILAH DENGAN BIJAKSANA
(Bacaan: II Raja-raja 20:1-11)
Film Agneepath menceritakan seorang guru yang mengajarkan kebaikan
kepada masyarakat di salah satu desa di Negara India. Guru tersebut sangat
dihormati oleh masyarakat. Dinanath Chauhan itulah namanya. Suatu
ketika guru Dinanath difitnah oleh beberapa orang yang benci dengannya
dan pada akhirnya guru Dinanath digantung sampai mati. Sungguh kejam,
bukan? Bukankah seharusnya Agneepath layak mendapat balasan yang
baik?
Ini juga yang dialami Hizkia. Dia adalah seorang raja Yehuda yang
melakukan apa yang benar dihadapan Tuhan (18:3; 20:3). Tetapi Tuhan
memberikan sakit yang akan merenggut nyawanya (1). Mendengar hal
itu Hizkia berpaling untuk berdoa dan menangis dengan sangat (2-3).
Apakah hal ini adil bagi Hizkia? Secara akal manusia, ini tidaklah adil,
bukan? Bisa saja Hizkia protes dan marah kepada Tuhan. Tetapi Hizkia
mengambil langkah yang tepat yaitu berdoa dengan sungguh-sungguh
dan berserah penuh kepada Tuhan (3).
Bagaimana dengan saudara jika berada di posisi Hizkia? Bagaiman jika
tiba-tiba dokter memvonis saudara bahwa penyakit saudara tidak akan
kunjung sembuh dan akan merenggut nyawa. Apa yang akan saudara
lakukan? Mari bersikaplah seperti Hizkia. Disaat terjepit Hizkia tidak
memberontak, tidak bersungut-sungut, tidak marah terhadap Tuhan
bahkan tidak berkata bahwa Allah itu tidak adil. Tetapi Hizkia berdoa
dengan sungguh-sungguh dan penuh penyerahan diri. Sehingga Tuhan
mendengar dan mengabulkan doa Hizkia. Hizkia mendapat perpanjangan
umur lima belas tahun. Bukan hanya itu saja melainkan Tuhan akan
melepaskan Hizkia dan kotanya dari tangan raja Asyur, Tuhan akan
31
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ memagari kotanya (6). Jadi, tetap percaya dan berserah penuh
kepada Tuhan. Maka Tuhan akan menunjukkan kuasa dan
keajaibanNya.
Selasa, 21 Maret 2017
TETAPLAH TAAT
(Bacaan: Hosea 1:1-3)
Ada seorang pemuda kaya yang baru menerima Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat. Dalam perjalanan hidupnya mengiring Tuhan, tidak
semudah yang dibayangkannya. Lambat laun Tuhan mengambil semua
yang ia miliki. Sehingga orang-orang mencibirnya karena perpindahan
agama dan masalah yang dihadapinya. Semua orang tidak ada yang
mendukungnya bahkan keluarganya pun menentang akan hal tersebut.
Tetapi pemuda tersebut tetap teguh dalam mempertahankan imannya.
Pemuda tersebut lebih memantapkan hatinya untuk mengikut Tuhan
daripada mendengar perkataan orang-orang sekitarnya.
Demikian juga dengan Hosea. Hosea tidak peduli orang akan berkata
apa dengan dirinya di saat menikah dengan seorang sundal oleh sebab
ketaatannya pada perintah Tuhan. Hosea adalah seorang nabi Tuhan
pada zaman Uzia (1). Pada zaman itu terjadi suatu kekacauan rohani
di bangsa Israel. Sehingga Tuhan memberi perintah kepada nabi Hosea
untuk menikahi seorang sundal yang bernama Gomer binti Diblaim
(2). Seorang nabi menikah dengan seorang pelacur? Tidak masuk akal,
bukan? Tetapi Hosea taat dan melakukan apa yang Tuhan katakan, yaitu
menikahi Gomer binti Diblaim (3). Hosea tidak memberontak, tidak
bersungut-sungut bahkan Hosea tidak berkata bahwa Allah itu tidak adil
tetapi Hosea taat dan melakukan.
Mungkin kita punya masalah yang berbeda dengan nabi Hosea. Tidak
menikah dengan seorang pelacur. Tetapi permasalahannya adalah saudara
32
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ dikucilkan oleh orang-orang sekitar karena saudara percaya
Yesus, saudara tidak memiliki teman karena saudara percaya
Yesus, saudara tidak diberi jabatan yang layak karena keimanan
saudara, tidak ada yang mau menikah dengan saudara karena keimanan
saudara, dst. Dengan masalah yang demikian, apakah saudara mau
melepaskan iman saudara demi jabatan, demi kalangan tertentu, demi
teman, demi jodoh, dst? Mari kita bersikap seperti nabi Hosea yang taat
kepada Allah meskipun menurut kita hal itu sulit diterima akal.
Rabu, 22 Maret 2017
BUTUH HIKMAT TUHAN
(Bacaan: I Samuel 2:11-26)
Dalam Kompasiana Beyond Blogging, pada tanggal 24 Juni 2015 dicatat
bahwa Arseto Pariadji, anak seorang pendiri Gereja Tiberias Indonesia
terjerat kasus narkoba. Hal ini menggemparkan anak-anak Tuhan bahkan
orang yang tidak mengenal Tuhan. Bagaimana bisa seorang anak pendeta
dapat terjerat kasus narkoba? Kita mengetahui bahwa orang tuanya adalah
seorang pelayan Tuhan, Hamba Tuhan bahkan Gembala gereja. Mungkin
anaknya pun terlibat dalam pelayanan. Tetapi mengapa hal itu bisa terjadi?
Ternyata ini bukan sebuah kisah baru. Imam Elipun mengalami hal
yang sama. Anaknya melakukan hal-hal yang tidak baik dan tidak
menyenangkan hati Tuhan, padahal Imam Eli adalah seorang hamba
Tuhan yang baik, taat (12-17). Ternyata menjadi seorang hamba Tuhan
bukan sebuah jaminan bisa menghasilkan keturunan yang kudus. Butuh
hikmat dari Tuhan untuk mendidik dengan benar keturunan yang Tuhan
berikan. Imam Eli sekalipun rohani namun kurang tegas di dalam mendidik
anak-anakNya. Itu sebabnya anak-anaknya tidak menghargai kekudusan
Tuhan dan akhirnya menerima penghukuman dari Tuhan. Dalam situasi
yang demikian, jangan bertanya mengapa Tuhan tega kasih anak seperti
demikian. Ingat bahwa Tuhan penuh dengan kasih, namun Ia juga adil.
33
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ Pola asuh yang diberikan oleh orang tua akan menghasilkan
keturunan yang sesuai.
Bagaimana dengan saudara? Bagaimana dengan anak-anak saudara?
Apakah keluarga dan anak-anak saudara sudah hidup berkenan dihadapan
Tuhan? Atau sebaliknya, anak-anak saudara terjerat dalam kasus narkoba,
free seks, criminal, penyimpangan seks, dst? Sedangkan saudara sendiri
menyandang sebagai Penatua, aktivis, atau pelayan Tuhan. Jangan salahkan
Tuhan jika hal ini terjadi kepada anak-anak saudara, segeralah minta
pengampunan kepada Allah. Mintalah hikmat di dalam mendidik anakanak. Jangan pernah belajar untuk membangun keluarga yang baik.
Kamis, 23 Maret 2017
RELA DIPERLAKUKAN TIDAK ADIL
(Bacaan: Matius 26:47-56)
Sally adalah anak dari orang yang sangat kaya raya. Sally memiliki temanteman yang selalu bersamanya. Suatu hari papanya terjerat dalam kasus
korupsi dan pada akhirnya keluarga sally jatuh miskin. Di saat terpuruk
itulah teman-teman sally menjauhinya dan tidak mau berteman lagi
dengannya. Sally pun semakin terpuruk dengan keadaannya. Karena tidak
ada lagi teman yang dapat diajak cerita dan berbagai dengannya.
Di dalam perikop ini dijelaskan bahwa Yesus dikhianati oleh muridnya,
yaitu Yudas Iskariot (47-49). Bukan hanya itu saja di ayat 56b dikatakan
bahwa murid-murid yang lain juga meninggalkan Dia. Sungguh ironi,
bukan? Mereka dekat dengan Yesus jika ada hal yang senang tetapi di saat
Yesus berada di dalam kesulitan semua murid-muridnya meninggalkan
Dia. Apakah hal ini adil bagi Yesus? Secara manusia pastinya tidak adil,
bukan? Yesus menghadapi persidangan demi persidangan seorang diri.
Semua hal itu dilaluinya dengan seorang diri, tidak ada teman-teman/
murid-muridNya lagi yang bersama denganNya.
34
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ Apakah saudara pernah mengalamin ketidakadilan? Apakah harihari ini saudara sedang mengalaminya? Ditinggalkan seorang
sahabat, teman, pasangan? Dikhianati oleh teman, sahabat, pasangan?
Sungguh menyakitkan, bukan? Kiranya apa yang dilakukan oleh Tuhan
Yesus menjadi teladan bagi kita. Tuhan Yesus tidak marah, kecewa apa
lagi mencaci maki murid-muridNya. Justru Tuhan Yesus mengajarkan
tentang pengampunan. Yesus juga mengajarkan dimana seorang sahabat
rela menyerahkan nyawanya (Yoh.15:13).
Jumat, 24 Maret 2017
PERCAYAKAN HIDUPMU KEPADA TUHAN
(Bacaan: Ayub 1:1-22)
Myfirstclasslife.com pada tanggal 1 bulan Desember 2016 mencatat
10 orang yang pernah menikmati puncak kekayaan jutaan dolar, tapi
kemudian jatuh dari tempat tinggi alias bangkrut. Salah satu diantaranya
adalah Kim Scmitz. Kim memiliki kekayaan mencapai US$ 200 juta dan
dalam sekejap seluruh kekayaannya raib dalam sekejap. Dikarenakan
terjadi perampokan dikediamannya di Selandia Baru.
Ayub pun merasakan apa yang dirasakan oleh Kim Scmitz. Bahkan
kepedihan yang dirasakan Ayub lebih daripada Kim Scmitz. Seperti yang
dicatat di dalam alkitab, Ayub adalah orang yang paling kaya dari semua
orang di sebelah timur (1-3). Kekayaan yang diraihnya raib, hilang,
lenyap seketika itu juga bahkan anak-anaknya pun meninggal dunia (419). Padahal Ayub adalah orang yang percaya kepada Tuhan, takut akan
Tuhan, saleh, jujur dan menjauhi kejahatan (1). Bagaimana mungkin Allah
menimpakan itu semua kepadanya? Bagaimana mungkin Allah yang adil
itu mengambil semua yang dimiliki oleh Ayub? Apakah hal ini adil buat
Ayub? Ayub yang pekerja keras mengumpulkan kekayaannya dengan
sekejap Allah mengambil itu semua. Disaat Allah mengambil itu semua,
Ayub tidak memberontak terhadap Allah bahkan Ayub tidak mengatakan
35
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ bahwa Allah itu tidak adil. Tetapi Ayub berkata “dengan telanjang
aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan
kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang mengambil,
Terpujilah nama Tuhan!” (21).
Jika kita berada di situasi Ayub, apa yang akan saudara lakukan? Saudara
memiliki pabrik, distro, rumah makan, klinik, dst. Saudara sudah merintis
usaha mulai muda hingga saat ini dengan susah payah dan banyak
pengorbanan tenaga bahkan uang. Tiba-tiba Tuhan ijinkan pabrik atau
usaha saudara terbakar habis dan tidak menyisakan sedikit pun. Maukah
kita belajar seperti Ayub dan berkata “Tuhan yang memberi, Tuhan
juga yang mengambil.” Apapun yang terjadi di dalam hidup kita, Tuhan
punya rencana yang indah bukan rencana kecelakaan (Yer. 29:11). Jadi,
percayakan seluruh hidup saudara kepada Tuhan, karena saudara adalah
milik Tuhan. Tuhan pasti memelihara hidup saudara.
Sabtu, 25 Maret 2017
UNTUK MENUNJUKAN KUASANYA
(Bacaan: Lukas 5:12-16)
Grezia Epiphania dianugerahkan suara yang bagus dan indah oleh
Tuhan. Grezia mempersembahkan suaranya untuk kemuliaan Tuhan.
Meskipun secara fisik Grezia tidaklah sempurna. Matanya yang buta
sejak lahir tidak dapat melihat indahnya dunia ini. Tetapi Grezia tetap
memuji Tuhan lewat suara indahnya. Grezia tidak menyesali hidupnya
bahkan Grezia tidak berkata bahwa Tuhan itu tidak adil. Sebaliknya
Grezia bersyukur meskipun memiliki kekurangan, kekurangan
tersebut tidak menjadi penghalang baginya untuk memuliakan nama
Tuhan.
Dalam teks kita menceritakan tentang seorang penyakit kusta yang
disembuhkan oleh Tuhan. Pada zaman itu orang yang menderita
36
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ kusta harus diasingkan dari keluarga dan masyarakat sekitar.
Karena suatu hal yang jijik dan najis. Ketika orang kusta
itu melihat Yesus, ia segera menemuinya dan meminta kesembuhan
(12). Ia tidak mempedulikan apa yang akan dikatakan orang-orang
disekitarnya, ia memiliki keyakinan bahwa hanya Tuhan Yesus yang
mau menerima dan menyembuhkannya. Pada akhirnya Yesuspun
menyembuhkannya (13) dan orang kusta tersebut menjadi kesaksian
bagi orang-orang sekitarnya. Meskipun Yesus telah melarang keras
untuk tidak memberitahukan kepada orang-orang (14-15).
Mungkin saudara memiliki kekurangan dalam hal fisik, sehingga saudara
mengalami keterpurukan, keputusasaan dan ingin mengakhiri hidup.
Ingat saudara Allah itu sangat mengasihi saudara dan Tuhan selalu
menerima saudara apa adanya. Meskipun saudara tidak sempurna,
karena di dunia ini tidak ada satu manusiapun yang sempurna hanya
Tuhan saja yang sempurna. Ketidaksempurnaan saudara dibuat Allah
untuk menunjukkan kuasaNya yang ajaib (II Kor. 12:9). Sehingga
saudara dapat menjadi garam dan terang dunia bagi kemuliaan
namaNya.
37
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 20 Maret 2017
23.00
Selasa, 21 Maret 2017
18.30
Rabu, 22 Maret 2017
Kamis, 23 Maret 2017
19.00
06.00
19.00
Jumat, 24 Maret 2017
Sabtu, 25 Maret 2017
06.00
18.30
22.00
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio
Bahtera Yudha , 96,4 FM
HUT: Anak Mario Ananda Salim
HUT: Sdri. Intha Alice M
STAR: KITAB DANIEL
Oleh: Edo Walla, M.Div
Latihan Musik KU 3
Doa Pagi
Latihan Musik KU 1 dan KU 2
HUT: Sdri. Debby Tresiani Kualepa
HUT: Sdri. Bertha Rose Djaningrum
Cahyo
HUT: Bp. Herry Judianto
HUT: Ibu Carla Pelamonia
Doa Pemuridan
Persekutuan Pemuda
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan,
penatua, dan jemaat
mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia
dan hikmat Tuhan
menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh
dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.”
38
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 19 Maret 2017
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Heri
Kristanto
Liturgos
Sdr. Aaron
Pelayan
Musik
Sdr.
Michael
Sdr. Apin
Sdr. Yeyel
Sdr. Arka
Pelayan
LCD
Sdr. Evan
Ev. Troy Hiendratno, M.div.
Sdri. Angie
Ev. Edo Walla
Sdri. Henny
Bp. Koesoemo
Ev. Edo
Walla
Bp. Eliazar
Sdr. Ishak
Sdr. Willy
Sdr. Irsan
Sdr. Hizkia
Sdr. Ishak
Bp.
Haryadi
TEAM
Ibu Herlin
Sdri.
Melissa
Sdr. Felix T
Sdr. Ishak
Sdri. Natalia
Sdr. Agus P
Bp. Suyono
Doa Syafaat
Singer
(Pk. 10.00)
Ibu Wilis
Ibu Vonny
Bp.
Kani
Penyambut Sdri. Angie Budijanto
Ibu Eriana
Jemaat
Sdr. Aaron
Ibu Santi
Ibu Febry
Sdr. Pracipta
Bp. Willy
Doa Pra
& pasca
Ibadah
(07.00)
Kasih Yang Bebas Tetapi Adil (Roma 9:14-18)
Tema
Doa
Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarian
varian
Bp.
Budijanto
Bp. Willy
Ev. Heri
Sdr. Felix
Tanzil
Sdri.
Vivien
Sdri. Clara
Sdr. Irsa
Sdri. Marlin
Sdri.
Victory
Sdri.
Ester
Sdr. Mito
Sdri. Eka
Bp. Koesoemo
Ev. Edo
Walla
Sdri.
Ester
Sdr. Mito
TEAM
Sdri. Nike
Sdri. Ester
Ev. Dodik
Ibu Vena
Sdri. Krisna
39
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 26 Maret 2017
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Heri
Kristanto
Liturgos
Sdri. Dewi
Pelayan
Musik
Sdr. Michael
Sdr. Arka
Sdr. Evan
Sdr. Andreas
Pelayan
LCD
Sdr. Apin
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
(Pk.
10.00)
Ev. Edo
Walla
Sdri. Laura
Ibu Maria
Sdri.
Grace
Bp. Eliazar
Sdr. Ishak
Sdr. Toni
Sdr. Irsan
Sdr. Hizkia
Sdri. Jane
TEAM
Sdr. Kevin T
Sdr.
Andrew
S d r i .
Marlin
Sdri. Ririt
Sdri. Melissa
Ibu Lusiana
Ibu Suani
Bp. Tontji
Sdri. Debora
Ibu Fenissa Sdr. Brenda
Sdri. Fancy
Ibu Herlin Sdr. Kevin
Die
Sdri. Fancy
Ev.
Yohanes
Dodik
Ibu Debby Bp. Willy T
Sdr. Nobel
Sdr. Yono
Bp. Donny
Ibu Ike
Doa Syafaat
Ibu Suani
Bp. Tontji
Ibu Carla
Doa Pra
& pasca
Ibadah
Ev. Heri
Bp. Willy
Ev. Dodik
Singer
Ibu Santi
Sdri.
Krisna
Bp. Eddy
Ibu Sisca
Sdri. Kezia
Sola
Sdr. Haris
Doa
Persembahan
(07.00)
Eksposisi I Korintus
Tema
Penyambut
Jemaat
Ibadah
Umum II
Cab.
Cab. Ba- Bavarivarian
an
Bp.
Sdri.
Andrew L
Nike
Ibu Ruth Sdr. Andi
Ibu Maria
Sdri.
Grace
Bp.
Andrew L
Sdri.
Nike
Sdri.
Clarine
Sdri.
Victory
Sdr.
Fredy
Sdri.
Enty
40
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU
19 Maret 2017
19 Maret 2017
Liturgis
Kak Kezia
Kak Vena
Pelayan Musik
Kak Calvin
Kak Willy
Doa Pra/Pasca
SM
Kak Debby
Kak Dessy
Tema
Allah menciptakan binatang
dan manusia
Hari Sabat
Bahan Alkitab
Kejadian 1:24-31; 2:7,18-25
Kejadian 2:1-31; 1:28-30
Sion
Kak Budi
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Venna
Ksk Mei
Nazareth
Kak Debby
Kak Evelyn
Betlehem
Kak Fenny
Kak Santi
Keterangan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
IBADAH PEMUDA
Sabtu, 18 Maret 2017
Sabtu, 25 Maret 2017
Tema
“Bagaimana cara melepaskan diri
dari keterikatan pada masturbasi”
NOBAR
Pengkhotbah
Pdt. Reyco
Pdt. Reyco
Litrugos
Sdri. Marlin
Sdr. Fredy
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdr. Yansen
Sdr. Frans
Penyambut Jemaat
Sdr. Comando
Sdr. Benny
Sdri. Ida
Sdr. Benzan
Petugas Doa
Sdri. Milka
Sdri. Enty
Singer
Sdri. Yanti
Sdr. Fredy
Sdri. Jenny
Sdri. Alince
Keterangan
(Pk. 18.30 WIB)
(Pk. 18.30 WIB)
41
e
Data Keh adir an Je m aat
MAGZ
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Umum 1
42 orang
Umum 2
104 Orang
Umum 3
64 Orang
Sekolah Minggu
36 Orang
Remaja
Pemuda
Minggu, 12 Maret
2017
Keterangan
40 Orang
Cab. Bavarian KU 1
32 Orang
Cab. Bavarian KU 2
42 Orang
6 Orang
21 Orang
SM : 58 Orang
Remaja : 33 Orang
Batu Aji : 82 Orang
POS Batam
(Gabungan)
42
Download