strategi public relations pt. cipta sumber sejahtera dalam mengelola

advertisement
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. CIPTA
SUMBER SEJAHTERA DALAM MENGELOLA
CITRA MEREK ANDRE VALENTINO
Lola Elvinna
Jalan petogoan 1 no 59 kebayoran baru, Jakarta selatan
081219497750
[email protected]
Bhernadetta Pravitta Wahyuningtyas, S.Sos.,M.Si
ABSTRAK
Brand Image pada dasarnya merupakan suatu pencapaian yang diinginkan oleh setiap
perusahaan. Untuk mencapai brand image dapat digunakan strategi integrated marketing
communication yang salah satu fungsinya adalah peran public relations. Dalam perusahaan PT.
Cipta Sumber Sejahtera public relations memiliki peran untuk mengelola brand image Andre
Valentino. Kegiatan Public relations yang terlibat seperti lobbying dan publisitas untuk
mendukung berkembang dan bertahannya brand image Andre Valentino. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan
data, wawancara dan observasi, teknik pengumpulan data yaitu dengan pengodean strauss dan
corbin dari hasil wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi. Hasil yang dicapai
dalam penelitian ini adalah memperoleh ilmu dan data-data yang diperlukan oleh penulis dalam
melakukan penelitian guna mengetahui bagaimana cara perusahaan untuk mengelola brand image
Andre Valentino dengan adanya peran public relations yang membantu mengelola brand Andre
Valentino. Simpulan, Public relations melibatkan berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan mengelola brand image.Untuk mencapai brand image dibutuhkan waktu
yang tidak sebentar. Dan seorang praktisi public relations harus dapat memiliki kemampuan
persuasi yang baik, memiliki hubungan baik dengan media.
Kata Kunci:
Strategi IMC, Public Relations, Citra Merek, Andre Valentino.
Pendahuluan
Seiring berkembangnya waktu gaya hidup semakin berubah menjadi serba praktis dan canggih
begitu pula dengan selera publik yang menyukai brand dan produk yang terlihat menawan atau terlihat
mahal. Dengan perubahan gaya hidup mempengaruhi pasar persaingan bisnis dimana pada masa ini brand
memiliki peran. Brand menjadi sebuah dasar dari nyawa sebuah produk sekaligus perusahaan yang sedang
berkembang maupun yang baru akan berkecimpung dalam dunia bisnis ini. Jika pihak perusahaan tidak
pintar mengembangkan dan menjaga brand image mereka maka sering kali satu atau dua bahkan lebih akan
meninggalkan kancah pasar bisnis dan brand hilang begitu saja dari pasar bisnis ini. Menurut Kenedy dan
Dermawan (2009: 109) merek atau brand dapat disebut dengan pelabelan. Dengan terbentuknya brand
dapat membantu konsumen membeli produk. Brand juga berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap
suatu produk, yang diyakini tidak saja dapat memenuhi kebutuhan mereka, tetapi dapat memberikan
kepuasan yang lebih baik dan terjamin.
Dalam strategi membangun brand sebagian besar orang beranggapan, bahwa membangun brand
yang pertama kali menggunakan iklan besar-besaran. Fakta membuktikan ternyata perusahaan-perusahaan
yang telah melegenda dunia membangun brand untuk pertama kali menggunakan public relations. Public
relations melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan brand image.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi sepatu yang dikelola oleh PT. Cipta Sumber
Sejahtera dengan brand Andre Valentino. Brand Andre Valentino ini menjadi salah satu produsen sepatu
kasual dan resmi buatan tangan asal Tanggerang dan letak perkantoran di Jakarta. Usaha sepatu ini dirintis
sejak tahun 1993 dengan langsung memasuki pasar di Singapura kemudian pada tahun 1995 merabah ke
Malaysia dan baru dipasarkan untuk segmen kelas atas Indonesia pada 1996. Awalnya Andre Valentino
hanya membuka toko di Sogo, Jakarta. Kini sudah merabah berbagai kota di Jawa dan Bali hingga
Banjarmasin, Balikpapan, Medan, Palembang dan Bandar Lampung. Dengan memiliki jaminan kualitas dan
model produksi terkini brand Andre Valentino telah dikenal dan diminati oleh banyak konsumen.
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/01/10430380/Andre.Valentino.Sepatu.RI.Rasa )
Menurut Kenedy dan Dermawan (2009: 111) di Indonesia dengan terpengaruhnya perkembangan
teknologi dan modernisiasi sering kali membuat merek luar negeri lebih mendominasi karena banyak dari
publik beranggapan produk yang berasal dari asing “made in….”, selalu dianggap memberikan jaminan
kepuasan dengan alasan produk yang diciptakan melalui proses yang rumit dan hati hati sehingga
memberikan hasil yang baik, lebih halus dan lebih kuat. Sebab ini yang menyebabkan sering kali produk
lokal sukar untuk berkembang di kampung halamannya sendiri.
Dari pernyataan di atas penulis ingin meneliti bagaimana pihak perusahaan dapat mengelola dengan
baik brand image dari brand Andre Valentino ini yang sudah lahir dan berkembang dari kecil dengan asal
mula adalah buatan Indonesia ternyata dapat berkembang di negara asalnya dan terlebih dimulai dari negara
tetangga dalam perkenalan mereknya. Dari pernyataan yang menarik minat penulis, penulis bermaksud
meneliti strategi apa dan bagaimanakah perusahaan dapat mengelola brand image mereka dengan baik
hingga dapat bertahan, berkembang di antara saingan saingannya yang banyak terutama dari pasar merek
internasional.
Rumusan Masalah
1. Strategi integrated marketing communication apa yang digunakan brand Andre Valentino dalam
menyusun konsep brand mereka?
2. Bagaimana peran public relations apa saja yang dilakukan oleh PT. Cipta Sumber Sejahtera dalam
mengelola brand image Andre Valentino?
Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan Andre Valentino dalam menyusun konsep
brand mereka.
2. Untuk mengetahui peran public relations dalam mengelola brand image Andre Valentino.
State Of The Art
•
Penelitian yang telah dilakukan oleh Indryani Savitri dengan judul karya ilmiah Strategi Public
Relations Oriflame Terhadap Brand Image Oriflame pada tahun 2011 dan kesimpulan penelitian
berikut adalah benar adanya strategi public relations Oriflame sangat berpengaruh terhadap brand
image yang terbentuk dimata masyarakat yang dilakukan melalui berbagai cara iklan di media, dari
katalog, event-event yang dibuat oleh pihak Oriflame.
Alasan dalam memilih karya ilmiah ini sebagai state of the art untuk permulaan penelitian
dikarenakan penelitian ini memiliki kesamaan dalam membahas brand image dan public relations
tetapi objek penelitian yang berbeda dan peran public relationsnya pun memiliki fungsi berbeda
dengan penelitian yang akan dilakukan.
•
Penelitian yang dilakukan oleh Cooky Tri Adhikara, Sindy Kusuma dalam bentuk jurnal Binus
Business Review dengan judul Brand Revitalization: Pernciptaan Brand Image Produk Green
Sands Bebas Alkohol melalui Marketing Communication (Advertising dan Public Relations) pada
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. pada Mei 2011 dengan kesimpulan penelitian berikut: penelitian
ini menganalisis citra merek dan pengaruh PR terhadap penciptaan citra merek produk Green
Sands Alcohol-Free.
Untuk alasan penulis menggunkan jurnal ini sebagai state of the art dari peneilitian, karena penulis
melihat jurnal ini memiliki kesan kuat terhadap citra merek produk dimana dalam penelitian yang
akan dilakukan peneliti akan meneliti citra mereka dari Andre Valentino yang sama-sama
merupakan suatu produk. Perbedaanya terdapat dalam penciptaan citra merek dengan pengelolaan
citra merek.
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang merupakan salah satu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang
yang diamati dengan analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada
generalisasi.
Dengan
jenis
penelitian
deskritif,
yaitu
peneliti
dapat
mendeskripsikan,mengeksplorasi penelitian secara menyeluruh dan mendalam. Penelitian ini menggunakan
metode:
Data Primer
Data primer adalah data yang yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan ,
kelompok , atau organisasi. Seperti dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa
dilakukan oleh peneliti.
Wawancara
Wawancara adalah suatu kegiatan yang berlangsung antara dua orang yang saling bertatap muka
dan mereka saling bertukar informasi. Teknik mengumpulkan data dalam wawancara ini menurut Elvinaro
(2010: 78) adalah teknik mengumpulkan data lengkap atau informasi dengan cara bertatap muka langsung
dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.
Observasi
Observasi penelitian difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena penelitian.
Fenomena ini mencangkup interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi diantara subjek yang diteliti
sehingga metode ini memiliki keunggulan, yakni mempunyai dua bentuk data: interaksi dan percakapan.
Artinya selain perilaku nonverbal juga mencangkup perilaku verbal dari orang-orang yang diamati.
(Ardianto, 2010: 180) Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terus terang atau
tersamar yang artinya dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti melakukan dengan terus terang tidak
sembunyi–bunyi terhadap sumber penelitian. Penelitian yang dilakukan hanya dalam mengamati objek dan
subjek penelitian. Peneliti tidak turun langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh PT Cipta Sumber
Sejahtera.
Narasumber
1.
Ibu Sri Rejeki selaku Consultant dari Corporate Marketing Communication – PT.Cipta Sumber
Sejahtera. Pemilihan terhadap Ibu Sri Rejeki sebagai narasumber karena Ia bertanggung jawab atas
semua kegiatan , perencanaan dari komunikasi untuk menjaga hubungan internal maupun external
perusahaan dan memiliki peran dalam meningkatkan citra brand dan perusahaan.
2.
Ibu Anna Rosiana selaku bagian Operasional Promotion – PT Cipta Sumber Sejahtera. Pemilihan
terhadap Ibu Anna sebagai narasumber karena bertanggung jawab atas operasional promotion
terhadap brand.
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan akan disajikan dengan baik oleh
pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain seperti perusahaan ataupun yang lainnya data sekunder
dapat berbentuk dalam tabel–tabel atau diagram–diagram atau pun jenis lainnya. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan beberapa data sekunder seperti berikut:
a) Company Profile PT. Cipta Sumber Sejahtera
b) Website resmi brand Andre Valentino
c)
Sejumlah media cetak , berupa surat kabar maupun media internet mengenai brand Andre
Valentino
d)
Beberapa arsip lain yang didapat dari PT Cipta Sumber Sejahtera mengenai brand Andre
Valentino .
Metode Keabsahan Data
Terkadang sering terjadi keraguan terhadap kebenaran penelitian kualitatif yang dikarenakan
beberapa hal, seperti subjektifitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam hal penelitian kualitatif.
Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi dan wawancara terhadap beberapa pihak
dianggap mengandung banyak kelemahan karena dilakukan secara terbuka dan tanpa control.Sumber data
kualitatif yang credible akan mempengaruhi keabsahan data dari penelitian. Oleh karena itu dibutuhkan
beberapa cara dalam menentukan keabsahan data, yaitu: (Bryman,2008:376)
• Kredibilitas (Credibility), yaitu apakah proses dan hasil penelitian dapat di percaya
atau diterima.Penerapan derajat kepercayaan pada dasaranya menggantikan konsep
validitas internal dari non-kualitatif. Dalam menguji keabsahan data peneliti
menggunakan teknik observasi secara terus menerus dan sungguh-sungguh, sehingga
peneliti semakin mendalami fenomena social yang diteliti seperti apa adanya.
Peneliti juga dapat melihat secara langsung dan jelas kejadian-kejadian yang sebenar
benarnya yang mana bisa digunakan sebagai data penelitian. Didukung dengan data
dari hasil wawancara yang dilah penulis melalui coding atas 3 tahap ,Open coding di
bagian ini semua hasil wawancara ditranskip ke dalamnya dan dapat dilihat. Axial
coding dan Selective coding berbeda dengan Open coding disini penulis akan
memilih transkip wawancara yang dirasa paling banyak memberikan informasi
sehingga data wawancara dapat dianalisa dengan akurat.
• Transferabilitas (Transferability), yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan
pada situasi yang lain. Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu
penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang
sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sample yang secara representative
mewakili populasi itu. Di dalam penelitian ini kualitas transferability yaitu berupa
penyajian data deskriptif yang lengkap, misalnya melalui latar belakang
permasalahan yang bisa diterapkan perusahaan.
• Ketergantungan (Dependability), yaitu merupakan hasil penelitian yang mengacu
pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data,membentuk dan
menggunakan konsep-konsep ketika membuat interprestasi untuk menarik
kesimpulan. Pada penelitian ini dapat dikatakan dependability atau ketergantungan
karena penulis melakukan observasi secara konsisten dalam yang dirasa cukup untuk
memperoleh data yang diperlukan.
• Konfirmabilitas (Confirmability), yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan
kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan
dicantumkan dalam laporan lapangan. Pada penelitian ini penulis akan
memperlihatkan hasil penelitian kepada narasumber yang kemudian akan
dikonfirmasi oleh narasumber agar hasilnya lebih objektif.
HASIL DAN BAHASAN
Teori Umum
Pada bab ini, penulis akan menuliskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, teori-teori
ini terdiri dari teori umum maupun teori khusus. Teori-teori tersebut mengenai strategi, komunikasi, public
relations, brand, dan citra maupun brand image.
Menurut dewan pengajar marketing di Universitas Northwestern dalam Shimp (2003: 24) IMC
adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasive kepada
pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan
efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap pelanggan dengan
produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan, adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan
di masa datang. Lebih jauh lagi, IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang
dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan.
Definisi Public Relations
Menurut IPRA (The International Public relations associations), PR adalah fungsi manajemen yang
terencana dan berkesinambungan, yang dengan itu organisasi – organisasi dan lembaga – lembaga yang bersifat
umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitanya
atau yang mungki nada hubungannya dengan jalan menilai pendapat umum diantara mereka, untuk
mengorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang
bercencana dan tersebar luas, mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan
bersama yang lebih efisien. (Effendi, 2006: 117)
Brand
Kata brand dalam bahasa inggris pada mulanya adalah “sepotong kayu yang hangus.” Sekarang ini
merek merupakan bagian dari sebuah produk. Semakin penting fungsi marketing bagi suatu perusahanaan
biasanya semakin penting pula fungsi merek. Jadi yang dimaksud dengan merek atau brand adalah suatu
lambang yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu produk dalam perdagangan sehingga lambang itu
dapat membedakannya dari produk serupa dari pesaingnya. (Sastradipoera, 2003: 133)
Definisi Merek atau brand menurut Straub and Artner (1994: 391) adalah: “brand it a name, symbol
design or combination of them that indentifies the goods or service of a company “
American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai “nama, tanda, symbol, desain, atau
kombinasi dari keseluruhannya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari penjual
atau sekelompok penjual, agar dapat dibedakan dari kompetitornya.” (Shimp, 2003: 8)
Teori Khusus
Lobbying
Menurut Reddi (2009:21) lobbying berasal dari kata latin lobia yang berarti percakapan berjalan
yang pertama kali digunakan dalam arti biara monastik. Dari kata latin munculah lobbying sebagai salah
satu teknik manajemen untuk mempengaruhi proses legislatif. Jadi lobbying adalah proses di mana individu
atau kelompok berusaha untuk mempengaruhi mereka yang berkuasa.
Publisitas
Scott M Cutlip dalam Reddi (2009: 10) mendefinisikan publisitas sebagai “dissemination of
information , making matters public from the point of view on one who wishes to inform others” selain itu
disebut juga sebagai distribusi informasi sistematis public tentang lembaga, individu, produk, ide ataupun
layanan jasa. Dalam menempatkan informasi dalam media berita untuk menarik perhatian public terhadap
produk maupun jasa merupakan suatu publisitas. Publisitas juga melibatkan penyampaian informasi ke
massa atau pemirsa yang ditargetkan berdasarkan suatu produk atau program dalam bentuk berita maupun
iklan.
Brand Positioning
Brand positioning adalah sebuah konsep, dimana memiliki penegertian sebagai proses yang
digunakan dalam pemasaran untuk posisi atau membuat identitas atau citra nama sebuah merek di benak
konsumen. Untuk penentuan posisi merek, perusahaan mengidentifikasi keadaan di pasar untuk produk
tertentu maka mereka memanfaatkan strategi pemasaran tradisional seperti distribusi, promosi, harga,
persaingan, dan kemasan untuk membuat kesan di benak konsumen. (Al Ries dan Jack Trout, 2001: 90)
Citra Merek (Brand Image)
Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengigat
sebuah merek tertentu . Asosiasi tersebut secara sendirinya dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra
tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain.
Berbedanya citra yang terbayangkan ini mengenai suatu merek seperti merek produk salah satunya. Citra
merek yang positif selalu diharapkan dan menjadi salah satu tujuan dari setiap perusahaan karena jika suatu
merek sudah memiliki citra merek yang baik maka kelangsungan merek tersebut akan mudah untuk
berkembang dan mulai mengambil posisi di hati konsumennya. Maka sebuah perusahaan harus dapat
memposisikan citra merek mereka di pasaran. Citra merek ini dapat dibentuk melalui beberapa point seperti
jenis, dukungan, kekuatan dan keunikan suatu brand tersebut. (Shimp, 2003: 12)
Pembahasan
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap narasumber telah penulis kategorikan kedalam 4
kategori analisis dimana kategori ini akan menjadi acuan pada pembahasan penelitian yang akan penulis
gabungkan dengan teori-teori yang mendukung penelitian ini. Kategori nya sebagai berikut :
1. Positioning brand andre valentino
2. Upaya mengelola brand image
3. Strategy Public Relations Publisitas
4. Strategy Public Relations Lobbying
Positioning brand Andre Valentino
Untuk penentuan posisi merek, perusahaan mengidentifikasi keadaan di pasar untuk produk tertentu
maka mereka memanfaatkan strategi pemasaran.Al Ries mengakatan bahwa salah satu kunci sukses merek
yang mencoba memposisikan produknya di benak pelanggan adalah jika si merek ini mampu memiliki satu
atau dua kata sakti yang dalam membenam di benak mereka. Sehingga dikemudian dalam menentukan
target market harus jelas juga bagaimana positioning dari merek mereka. (Al Ries dan Jack Trout 2001 :
90).
“Jadi kita positioning nya dengan cara , kita memasarkan pertama kali di Singapur dan di Asia
Pasifik baru Indonesia. karena kita ingin positioning, karena barang yang dari Indonesia dulu baru ke luar
negeri akan susah dari pada kita ke luar negeri dulu jadi kita sudah teruji dan ketika masuk ke Indonesia
akan jauh lebih mudah di terima.(SR)”
Sesuai dengan teori brand positioning yang menyatakan sebagai proses untuk mendapatkan identitas
atau brand image di benak konsumennya sebuah perusahaan harus meletakan brand positioning mereka
terlebih dahulu di pasar market. Dapat kita lihat cara kerja perusahaan Cipta Sumber Sejahtera dalam
memposisikan brand Andre Valentino sebagai sepatu yang telah memiliki brand tingkat asia seperti
Singapura, Malaysia, Vietnam, dan sebagainya. Setelah berkembang di pasar asia, menguasai pangsa pasar
di Singapore yang kemudian andre valentino mulai berkembang ke tanah air dengan menjadi salah satu
produksi sepatu lokal atau asli buatan Indonesia yang terkenal dengan sepatu rasa Italy ini. Ketika mereka
kembali ke Indonesia mereka telah memiliki positioning yang baik di pasar market. Karena mereka telah
dapat berkembang di asia terlebih dahulu sehingga mereka mendapatkan kepercayaan, brand positioning di
benak konsumen mereka ini merupakan suatu kepandain dalam memainkan peran brand positioning produk
mereka. Mereka mendapatkan feed back dan kepercayaan dari konsumen mereka. Bahkan terkadang brand
mereka sering kali membuat konsumen keliru aka asal muasalnya yang ternyata asli buatan Indonesia ini.
Upaya mengelola brand image
Menurut Management Study Guide, Ide di balik citra merek adalah bahwa konsumen tidak
membeli hanya produk / jasa tetapi juga citra yang terkait dengan produk / layanan. Brand image harus
positif, unik dan instan. Brand image dapat diperkuat dengan menggunakan komunikasi proses, publisitas
mulut, alat-alat promosi lainnya, dan lain-lain. Brand image tidak akan dibuat, tetapi secara otomatis
terbentuk. Oleh karena itu dalam mengelola brand image Andre Valentino pihak perusahaan juga harus
melaksanakan kegiatan yang di sebutkan tadi seperti proses komunikasi internal yang maksudnya setiap
perusahaan untuk mencapai brand image yang baik harus dapat memulainya dari dalam perusahaan seperti
yang dilakukan pihak Andre Valentino berdasarkan pernyataan narasumber berikut,
“kalo untuk internal kami ada melakukan pengarahan,motivation, untuk seluruh tim di seluruh
Indonesia maupun bagian – bagian lain dimana untuk membangun citra perusahaan kami juga
membutuhkan yang baik terlebih dahulu dari dalam perusahaan”(An)
Seperti yang terjadi dalam perusahaan PT. Cipta Sumber Sejahtera dalam mengolah brand image
Andre Valentino mereka pun menjalankan komunikasi internal dimana hal ini dapat membantu memperkuat
brand image. Pihak perusahaan memberikan pengarahan, motivasi kepada seluruh tim mereka di Indonesia
agar seluruh karyawan dapat bekerja sama dan bersama – sama bersemangat, kompak dalam membangun
dan mengembangkan brand image yang kuat dan lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Karena untuk
mencapai kepuasan pada pelanggan dan mencapai brand image yang kuat harus diperkuat dari dalam
terlebih dahulu hingga komunikasi internal akan mendukung keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan
perusahaan pada brand Andre Valentino.
Strategy Public Relations Publisitas
Tapi publisitas bukan public relations tetapi merupakan alat yang digunakan oleh praktisi public
relations. Oleh karena itu publisitas telah didefinisikan sebagai seni berurusan dengan orang-orang dalam
massa. Fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan perhatian publik untuk perusahaan, produk klien, atau
jasa. Publisitas mencapai tujuannya bila memberikan informasi kepada target audiens. Dalam publikasi
berita ini diterbitkan bebas biaya atas kebijakan media. (Reddi , 2009:10)
Kegiatan publisitas sering kali memberikan keuntungan bagi perusahaan yang melakukan press
conference, atau perkenalan produk seperti yang di jelaskan oleh Cutlip dalam Reddi di atas begitu juga
dengan yang di nyatakan oleh narasumber dari andre valentino :
“yaitu saya membuat sekarang dancing shoes , sepatu kita sepatu british dancing shoes ,cara
louncing nya, kalo saya sekedar melouncingnya , satu melouncing sendiri takut banyak biaya yah kan, dua
itu tidak efektif karena saya tidak dapet follower langsung gitu loh Nah saya dekati Ibu mentri juru wajik
itu dia punya club dansa orang – orang top . Saya nanti melounchingnya di club dance beliau lalu
mengundang wartawan – wartawan dan mereka wawancara orang – orang untuk sepatu dancing andre
valentino”(SR)
Seperti yang diketahui publisitas telah didefinisikan sebagai seni berurusan dengan orang-orang
dalam massa. Fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan perhatian publik untuk perusahaan, produk
klien, atau jasa. Publisitas mencapai tujuannya bila memberikan informasi kepada target audiens. Oleh
karena itu acara perkenalan produk yang di lakukan brand Andre Valentino menjadi salah satu kegiatan
publisitas yang mereka lakukan untuk menarik wartawan agar nantinya wartawan akan menyampaikan
berita ini kepada public. Dan tentunya acara ini sudah memiliki target yang akan menjadi sasaran dari
brand andre valentino itu sendiri dengan meliputi juga menaikan brand image mereka di mata public.
Strategy Public Relations Lobbying
Menurut Reddi dalam bukunya Effective Public Relations and Media Strategy (2009:21) , Lobbying
berasal dari kata latin lobia yang berarti percakapan berjalan yang pertama kali digunakan dalam arti biara
monastik. Dari kata latin munculah lobbying sebagai salah satu teknik manajemen untuk mempengaruhi
proses legislatif. Jadi lobbying adalah proses di mana individu atau kelompok berusaha untuk
mempengaruhi mereka yang berkuasa.
Cabang spesialis Public relation dalam melakukan lobbying berdedikasi juga terhadap organisasi
komersial , citra perdagangan amal maupun kelompok pemerintahan. Seperti halnya yang dilakukan brand
andre valentino dalam melaksanakan kegiatan public relations lobbying berdasarkan pernyataan narasumber
“contohnya itu untuk bazar – bazar di kementrian saya dekati bapak-bapak menteri juga yang
biasanya mereka memakai sepatu beli yah , sepatu di DPR sama di kementriankan beli semua tuh yah mba.
Karena kita sudah waktu lalu menjadi icon sepatu Indonesia tahun oktober 2010 nah nama kita ,kita
manfaatkan ini saya datengi bapak – bapak mentrinya dengan ibu-ibu mentri tadi . Ibu , Bapak saya boleh
gak mereseleri sepatu bapak?boleh aja mba dateng, ini no asistennya bapak . Saya telponin , saya bawa
sepatu macem-macem saya seragamin. Setelah itu mentri – mentri memerintahkan ke anak buahnya bikin
bazar yah andre valentino jadi bazar internal akhirnya di seluruh koperasinya kita yang pegang.”(SR)
Sesuai dengan pengertian lobbying yang menjadi alat komunikasi dan persuasi yang di lakukan
praktisi public relations dengan memakai individu atau kelompok untuk berusaha mempengaruhi mereka
yang berkuasa. Begitu juga yang di lakukan praktisi marketing communication dari brand andre valentino
mereka percaya dengan melobby orang–orang yang berkuasa akan mempengaruhi opini, sudut pandang dari
publik. Terbukti kegiatan ini sudah cukup banyak menguntungkan brand andre valentino yang menjadikan
orang–orang yang memiliki kuasa sebagai sasaran target untuk produk sepatu mereka karena orang–orang
berpengaruh sering kali menjadi panutan dari public dari sini lah cara padang yang digunakan praktisi
public relations brand andre valentino dalam menerapkan kegiatannya.
Dalam mengelola brand image dibutuhkan brand positioning dan usaha atau peran dari public
relations yang akan saling mempengaruhi perkembangan dalam pengelolaan brand image. Seperti dalam
menentukan brand positioning PT. Cipta Sumber Sejahtera memposisikan brand Andre Valentino dengan
memperkenalkan brand nya di luar negeri terlebih dahulu baru mulai memasarkan brand Andre Valentino
ke Indonesia setelah mendapatkan positioning yang baik karena pihak perusahaan percaya jika sudah dapat
memasuki pangsa pasar luar negeri (asia) akan lebih mudah diterima di Indonesia. Perusahaan juga
menetapkan brand positiong Andre Valentino sebagai sepatu yang elegan dan menawan dengan target
konsumen tertentu.
Hanya dengan brand positioning tidaklah cukup dalam mengelola brand image Andre Valentino,
oleh karena itu peran public relations memiliki andil dalam mengelola brand image seperti apa yang
dilakukan praktisi public relations Andre Valentino mereka menjalankan fungsi publisitas dan lobbying
dimana dengan menggunakan publisitas brand Andre Valentino telah sering kali melakukan kegiatankegiatan seperti launching produk, ataupun membuat press release yang memiliki nilai-nilai berita.
Tentunya untuk mendukung kegiatan publisitas seorang praktisi public relations harus dapat melihat nilai
suatu berita dan memiliki hubungan baik dengan media. Sama halnya dengan kegiatan lobbying seorang
praktisi public relations sebaiknya memiliki kemampuan dalam melakukan persuasi karena disaat mereka
melakukan kegiatan melobby, mereka harus dapat memberikan keyakinan dan keahliannya dalam menarik
audience mereka. Dengan suksesnya kegiatan lobbying maka akan mudah bagi perusahaan untuk
mendapatkan kerja sama dengan perusahaan-perusaan swasta maupun pemerintahan yang akan membantu
dalam pengelolaan brand image Andre Valentino.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan analisa dari bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Strategi integrated marketing communication (IMC) merupakan strategi yang digunakan oleh
perusahaan Andre Valentino, karena di dalamnya terdapat public relations yang berperan dalam perusahaan
PT. Cipta Sumber Sejahtera dalam mengelola brand image Andre Valentino.
2. Strategi yang digunakan oleh public relations perusahaan saling berkaitan satu sama lainnya.
Seperti fungsi publisitas dimana seorang praktisi public relations harus memiliki hubungan yang baik
dengan media relations dan sebaiknya hubungan ini menjadi sebuah pertemanan dan kedekatan layaknya
seorang saudara karena dengan begitu akan sangat membantu dalam publisitas perusahaan.
3. Pada fungsi lobbying ada baiknya seorang praktisi public relations dapat memiliki kemampuan
persuasi kepada sasarannya. Lobbying juga ada baiknya dilakukan kepada orang-orang yang memiliki
kekuasaan atau jabatan akan dapat mempengaruhi publik.
4. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan memiliki setiap proses yang berbeda tetapi tetap memiliki
pengaruh terhadap brand image Andre Valentino. Seperti brand positioning sebuah perusahaan harus dapat
meletakannya sesuai dengan visi dan misi yang ingin mereka peroleh pada pangsa pasar brand mereka.
Saran
Setelah melakukan obesrvasi dan wawancara penelitian ini maka peneliti memiliki beberapa saran
kepada pihak perusahaan sebagai berikut:
1. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan promosi terhadap brand Andre Valentino agar lebih
dikenal oleh masyarakat dalam negeri. Dengan lebih memaksimalkan dalam kegiatan kalender event pada
setiap acara yang akan dilangsungkan di outlet dan mall yang akan dijadikan target sasaran.
2. Perusahaan juga sebaiknya lebih mengembangkan produk-produknya dalam mengikuti
perkembangan mode agar penjualan dapat lebih ditingkatkan. Dengan cara mengikuti perkembangan
fashion terkini tetapi tetap mempertahankan ke aslian dari produk.
3. Dengan perkembangan teknologi yang sedang maju sebaiknya perusahaan lebih mengembangkan
lagi branding pada media sosial dan website yang sudah dimiliki. Dengan cara melakukan kerjasama
dengan digital agency ataupun melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menggunakan media sosial agar
brand Andre Valentino lebih terkenal secara global dan mengikuti perkembangan inovasi teknologi.
REFERENSI
Al Ries dan Jack Trout (2001). The marketing classic and Positioning : The Battle for Your Mind.
USA : McGraw-hill company
Ardianto , Elvinaro (2010). Metodelogi Penelitian untuk Public Relations :Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Bungin, Burhan. (2005). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media.
Darmadi Durianto , Sugiarto & Tony Sitinjak (2003) , Strategi Menaklukan Pasar : Melalui Riset
Ekuitas dan Perilaku Merek , Cetakan ke tiga . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Estaswara. (2008). Think IMC : Efektifitas Komunikasi Untuk Meningkatkan Loyalitas Merek dan
Laba Perusahaan . Jakarta : Erlangga
Jefkins, Frank disempurnakan oleh Daniel Yadien.(2003) Public Relations Edisi Kelima. Penerbit:
Erlangga.
Kotler,Philip ; Armstrong,Gary;Sabran,Bop (2008) . Prinsip-prinsip pemasaran ,edisi keduabelas
jilid I. Jakarta : Erlangga
Kotler,Philip dan Keller,Kevin Lane ;Benyamin,Molan(translator) (2007). Manajemen Pemasaran
,edisi keduabelas jilid 2 ..Jakarta : Indeks
Reddi,C.V.Narashima (2009). Effective Public Relations and Media Strategy, New Delhi : Asoke K
Ghosh
Ruslan,Roesady (2005). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : konsepsi dan
aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Santoso Teguh (2011),Marketing Strategic: Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing .
Yogyakarta : Oryza .
Sastradipoera ,Komaruddin (2003). Manajemen marketing suatu pendekatan ramuan marketing,
edisi1. Bandung : Kappa Sigma
Shimp, Terence A. (2003). Periklanan Promosi : Aspek Tambahan, Komunikasi Pemasaran
Terpadu , edisi kelima,Jilid I. Jakarta : Erlangga
Sugiyono(2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfa Beta.
Suwandi,Basrowi (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Suyanto , M (2004) . Smart in Entrepreneur Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top Dunia .
Yogyakarta : ANDI
Website :
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/01/10430380/Andre.Valentino.Sepatu.RI.Rasa)
Diunduh pada Minggu,1 agustus 2010, pkl 10.43 WIB
www.Andrevalentino.com
Jurnal
Harlow (dalam jurnal Strategi Public Relations PT. Blue Bird Group dalam menghadapi Camuflage
marketing, 2010 , hal 8)
Savitri, Indriyani. (2011). Strategi Public Relations Oriflame Terhadap Brand Image Oriflame. Disertai
tidak diterbitkan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Bina Nusantara.
Adhikara, Cooky; Kusuma Sindy. (2011) Brand Revitalization: Penciptaan Brand Image Produk Green
Sands Bebas Alkohol Melalui Marketing Communication (Advertising dan Public Relations) Pada
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Jakarta: Jurnal Binus Business Review.
RIWAYAT PENULIS
Nama
Tempat/tgl/bln/thn
Pendidikan
Universitas
Bidang
Tahun
: Lola Elvinna
: Jakarta / 05/07/1990
: S1
: Bina Nusantara
: Marketing Komunikasi (Public Relations)
: 2012
DAFTAR PUSTAKA
Al Ries dan Jack Trout (2001). The marketing classic and Positioning : The Battle for
Your Mind. USA : McGraw-hill company
Ardianto , Elvinaro (2010). Metodelogi Penelitian untuk Public Relations : Kuantitatif
dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Bungin, Burhan. (2005). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media.
Darmadi Durianto; Sugiarto; Tony Sitinjak (2003). Strategi Menaklukan Pasar : Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku Merek , Cetakan ke tiga . Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Estaswara. (2008). Think IMC : Efektifitas Komunikasi Untuk Meningkatkan Loyalitas
Merek dan Laba Perusahaan. Jakarta : Erlangga
Jefkins, Frank disempurnakan oleh Daniel Yadien.(2003) Public Relations Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga.
Kenedy,E Jhon; Soemanegara, R Dermawan. (2009). Marketing Communication:
Strategy and Tactic. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2003, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kesembilan, Jakarta, PT. Indeks Gramedia
Kotler,Philip ; Armstrong,Gary; Sabran,Bop. (2008) . Prinsip-prinsip pemasaran, edisi
keduabelas jilid I. Jakarta : Erlangga
Kotler,Philip dan Keller,Kevin Lane ;Benyamin,Molan(translator) (2007). Manajemen
Pemasaran ,edisi keduabelas jilid 2 ..Jakarta : Indeks
Reddi,C.V.Narashima (2009). Effective Public Relations and Media Strategy, New Delhi
: Asoke K Ghosh
Ruslan,Roesady (2005). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : konsepsi
dan aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Santoso Teguh (2011),Marketing Strategic: Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing
. Yogyakarta: Oryza .
Sastradipoera ,Komaruddin (2003). Manajemen marketing suatu pendekatan ramuan
marketing, edisi1. Bandung : Kappa Sigma
Shimp, Terence A. (2003). Periklanan Promosi: Aspek Tambahan, Komunikasi
Pemasaran Terpadu , edisi kelima,Jilid I. Jakarta: Erlangga
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfa Beta.
Suwandi,Basrowi (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Suyanto , M (2004) . Smart in Entrepreneur Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top
Dunia . Yogyakarta : ANDI
Jurnal
Harlow. (2010). Strategi Public Relations PT. Blue Bird Group dalam menghadapi
Camuflage marketing. Jakarta: PT. Blue Bird Group
Savitri, Indriyani. (2011). Strategi Public Relations Oriflame Terhadap Brand Image
Oriflame. Disertai tidak diterbitkan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Bina
Nusantara.
Adhikara, Cooky; Kusuma Sindy. (2011) Brand Revitalization: Penciptaan Brand Image
Produk Green Sands Bebas Alkohol Melalui Marketing Communication
(Advertising dan Public Relations) Pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Jakarta:
Jurnal Binus Business Review.
Website
Ant, Djumaena. (2010). Andre Valentino Sepatu RI “Rasa Itali” diakses 1 agustus 2010
dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/01/10430380/Andre.Valentino.Sepatu.R
I.Rasa
www.Andrevalentino.com
Download