Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Proyek Proyek merupakan kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumberdaya tertentu dan bertujuan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Kegiatan proyek dalam proses mencapai hasil akhirnya dibatasi oleh waktu dan biaya. Berbeda dengan kegiatan operasional, proyek sifatnya dinamis, tidak rutin, multi kegiatan dengan intensitas yang berubahubah, serta memiliki siklus yang pendek. Pelaksanaan proyek dalam organisasi pada umumnya dilakukan untuk mencapai tujuan khusus, aktivitasnya ditentukan dengan jelas kapan dimulai dan kapan berakhir, serta adanya pembatasan dana untuk menjalankan aktivitas proyek. Perencanaan proyek terdiri dari tiga tahap : 1. Membuat uraian kegiatan-kegiatan, menyusun logika urutan kejadian-kejadian, menentukan syarat-syarat pendahuluan, menguraikan interaksi dan interdependensi antara kegiatan-kegiatan. 2. Penaksiran waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap kegiatan, menegaskan kapan suatu kegiatan berlangsung dan kapan berakhir. 3. Menetapkan alokasi biaya dan peralatan guna pelaksanaan tiap kegiatan. Manajemen proyek adalah perencanaan, penjadwalan, pengkoordinasian, memimpin, mengendalikan sumber-sumber daya dan sumber lainnya untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan. Universitas Mercu Buana 7 Laporan Tugas Akhir Manajemen proyek mempunyai tiga tahapan sebagai berikut: 1. Perencanaan, yang meliputi identifikasi kegiatan, perkiraan waktu kegiatan, dan hubungan logika ketergantungan antar kegiatan, yaitu dengan metode CPM dan PERT yang menghasilkan diagram network. 2. Penjadwalan, berdasarkan tahapan perencanaan dibuatlah penjadwalan sumberdaya yang diperlukan seperti tenaga kerja, mesin dan biaya untuk setiap pekerjaan. 3. Pengendalian, disinilah perusahaan mengawasi sumberdayanya, biayanya, kualitas dan anggaran, ini juga merevisi atau mengubah rencana dan mengganti sumberdaya untuk menepati waktu dan permintaan biaya. 2.2 Kriteria Proyek Adapun kriteria dari proyek yaitu: 1. Memiliki tujuan yang khusus (Produk akhir). 2. Jumlah biaya, sasaran dan jadwal proyek telah ditetapkan. 3. Bersifat sementara, artinya umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. 4. Kegiatannya tidak rutin, tidak berulang-ulang dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berjalan. 2.3 Sasaran Proyek dan Tiga Kendala Dalam proses mencapai tujuan proyek ada batasan yang harus dipenuhi yaitu besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga hal tersebut merupakan parameter penting bagi penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Ketiga batasan diatas disebut tiga kendala: Anggaran proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Universitas Mercu Buana 8 Laporan Tugas Akhir Jadwal proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Mutu produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan. Input Fungsi Manajemen Proyek Tujuan, Sasaran, Informasi, Data serta Sumber Daya Perencanaan penjadwalan Pengendalian Output Optimasi kinerja Proyek - Biaya Mutu Waktu Gambar 2.1 Proses Manajemen Proyek 2.4 Aspek-Aspek Dalam Manajemen Proyek Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi dan menjadi masalah dalam manajemen proyek serta membutuhkan penanganan yang cermat adalah sebagai berikut: Aspek Keuangan: Masalah ini berkaitan dengan pembelanjaan dan pembiayaan proyek. Aspek Anggaran Biaya: Masalah ini berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian biaya selama proyek berlangsung. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia: Masalah ini berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi SDM selama proyek berlangsung yang berfluktuatif. Aspek Manajemen Produksi: Masalah ini berkaitan dengan hasil akhir dari proyek. Aspek Harga: Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal persaingan harga. Universitas Mercu Buana 9 Laporan Tugas Akhir Aspek Efektifitas dan Efisiensi: Masalah ini dapat merugikan bila fungsi produk yang dihasilkan tidak terpenuhi atau tidak efektif atau tidak efisien. Aspek Pemasaran: Masalah ini timbul berkaitan dengan perkembangan faktor eksternal sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi, mutu produk serta analisis pasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan. Aspek Mutu: Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir. Aspek Waktu: Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila terlambat dari yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat dipercepat. 2.5 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisiendengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk organisasi (pendekatan manajemen) dalam suatu proyek adalah: Jenis proyek. Keadaan anggaran biaya (kecepatan pengembalian investasi). Keadaan dan kemampuan pemberi tugas yang berkaitan dengan teknis dan administratif. Sifat proyek: tunggal, berulang sama, jangka panjang. Pengorganisasian sebagai suatu proses meliputi berbagai rangkaian kegiatan seperti: 1. Perumusan tujuan, yaitu perumusan secara jelas mengenai untuk mencapai tujuan. Segala sesuatunya untuk menentukan bentuk, susunan, corak dan besarnya organisasi. Universitas Mercu Buana 10 Laporan Tugas Akhir 2. Penetapan tugas pokok, yaitu tugas-tugas yang merupakan bagian-bagian dari tujuan organisasi. 3. Perincian kegiatan, yaitu mengadakan identifikasi kegiatan-kegiatan yang penting dalam perincian kegiatan. 4. Pengelompokan kegiatan-kegiatan dalam fungsi-fungsi, yaitu pengelompokan kegiatan saling berhubungan erat berdasarkan diferensiasi horizontal dan vertikal. 5. Pembagian fungsi dalam satuan-satuan organisasi, yaitu membentuk kerangka satuan dalam biro, direktorat bagian, seksi panitia, team kerja dan sebagainya, serta pembagian kerja menurut tempat, fungsi disamping itu juga penyusunan prosedur dan tata kerja. 6. Pelimpahan kewenangan, yaitu melengkapi tiap satuan organisasi dengan kewenangan yang sesuai dengan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan. 7. Pengadaan dan pengisian tenaga kerja, yaitu pengadaan (recruiting) tenaga dan pengisian satuan-satuan organisasi dengan tenaga yang telah terpilih keterampilannya sesuai dengan fungsi dan tugas yang diisyaratkan untuk masing-masing satuan organisasi. 8. Pengadaan sarana, yaitu melengkapi organisasi dengan peralatan fisik maupun keuangan sesuai dengan jumlah, tugas dan fungsi yang diisyaratkan untuk mencapai tujuan organisasi. 2.6 Ukuran, Kompleksitas dan Macam Proyek Sampai saat ini belum ada kriteria yang telah dibakukan untuk dapat mengatakan besar kecilnya suatu proyek secara kuantitatif, dikarenakan banyaknya ragam proyek sehingga besarnya ukuran proyek yang satu belum tentu sama dengan Universitas Mercu Buana 11 Laporan Tugas Akhir ukuran proyek yang lain. Sedangkan kompleksitas proyek, tergantung dari hal-hal sebagai berikut: Jumlah macam kegiatan di dalam proyek. Macam dan jumlah hubungan antar kelompok (organisasi) di dalam proyek. Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan didalam proyek dengan pihak luar. Kompleksitas tidak tergantung dari besar kecilnya ukuran suatu proyek. Proyek kecil dapat saja bersifat lebih kompleks dari pada proyek dengan ukuran lebih besar. Tahun 1990 G.J. Ritz, menyusun kriteria ukuran proyek yang didefinisikan sebagai Project EMK (Proyek Engineering, Manufaktur dan Konstruksi) seperti diperlihatkan pada table 2.1 Tabel 2.1 Kriteria Ukuran Proyek E-MK (Engineering-Manufaktur-Konstruksi) Ukuran Man-Hour Man-Hour Sis.Control Sis.Control ($.Juta) Kantor Pusat Lapangan Biaya Jadwal (000) (000) 4-40 24-240 PC Bagan Balok 40-200 240-1200 PC CPM 200-500 1200-3000 Main Frame CPM Computerize 500-900 3000-6000 Main Frame CPM Main Frame 1.600-4000 10000-24000 Main Frame CPM Sub Kontrak Kecil 1-10 Medium 11-75 Besar 80-200 Super 250-600 Mega 1000-3000 Universitas Mercu Buana 12 Laporan Tugas Akhir Jenis-Jenis Proyek Dilihat dari komponen kegiatan utamanya, maka jenis proyek dapat dikelompokkan menjadi: 1. Proyek Engineering-Konstruksi Komponen kegiatan utamanya terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan konstruksi. Proyek macam ini misalnya: pembangunan gedung, jembatan, pelabuhan, jalan raya, Fasilitas industry dan lain-lain. 2. Proyek Engineering-Manufaktur Proyek ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk baru. Jadi, produk tersebut adalah hasil usaha kegiatan proyek. Atau dengan kata lain proyek manufaktur merupakan proses untuk menghasilkan produk baru. Kegiatan utamanya meliputi: desain engineering, product development, pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan. Misalnya, pembuatan ketel uap, generator listrik, mesin pabrik, kendaraan mobil, dan lainnya. Kegiatan manufaktur dilakukan berulang-ulang, rutin dan menghasilkan produk yang sama dengan terdahulu, maka kegiatan ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai proyek. 3. Proyek Penelitian dan pengembangan Proyek Penelitian dan pengembangan bertujuan melakukan penelitian dan pengenbangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam mengejar hasil akhir, proyek ini sering kali menempuh proses yang berubahubah demikian pula dengan lingkup kerjanya. Agar tidak melebihi anggaran atau Universitas Mercu Buana 13 Laporan Tugas Akhir jadwal secara substansial, maka perlu diberikan batasan yang ketat masalah tersebut. 4. Proyek Pelayanan Manajemen Banyak perusahaan-perusahaan yang memerlukan proyek ini diantaranya: Merancang program efisiensi dan penghematan. Proyek merancang system informasi manajemen yang meliputi perangkat lunak maupun perangkat keras. Merancang diversifikasi, akuisisi (pengambil alihan) dan merger (penggabungan). Proyek pelayanan manajemen tidak membuahkan hasil dalam bentuk fisik akan tetapi hasilnya berupa laporan akhir. 5. Proyek kapital Umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian material dan peralatan (mesin-mesin), manufaktur (fabrikasi) dan konstruksi pembangunan fasilitas produksi. 6. Proyek Radio Telekomunikasi Dimaksudkan untuk menbangun jaringan telekomunikasi yang dapat menjangkau area yang luas dengan biaya yang relatif tidak terlalu mahal. 7. Proyek Konservasi Bio-Diversity Berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan. Salah satu pendekatan yang terkenal ialah aplikasi system IPAS (Integrated Protected Area System), yaitu menentukan daerah yang dilindungi atau “protected Area”, “Zona buffer”, dan “adjacent area”. Aspek yang dijangkau system IPAS amat luas, meliputi social, ekosistem, kependudukan dan lain-lain. Universitas Mercu Buana 14 Laporan Tugas Akhir 2.7 Perkiraan Waktu Waktu memiliki hubungan yang erat dengan biaya, apabila waktu pelaksanaan proyek bertambah panjang, maka biaya pelaksanaan bertambah panjang, demikian berlaku sebaliknya. Ada beberapa factor yang menentukan lama kegiatan yaitu: 1. Volume pekerjaan. 2. Tenaga kerja. 3. Cuaca. 4. Lokasi proyek. 2.7.1 Prosedur Perkiraan Waktu a. Setiap kegiatan dievaluasi secara terpisah, untuk tenaga kerja dan peralatanyang akan dipakai. Jumlah tenaga dan peralatan dapat diperkirakan berdasarkan pengalaman. b. Hitung durasi kegiatan dengan mengawali volume kegiatan dengan keterlibatan tenaga kerja dan peralatan. Didapat besarnya durasi kegiatan dari tenaga kerja dan peralatan. Besarnya durasi kegiatan dinyatakan dalam satuan waktu jam atau hari kerja. c. Tambahan faktor ketidakpastian durasi terhadap durasi yang telah diperoleh sebelumnya. Faktor ketidakpastian ini disebabkan oleh keterlambatan pelaksanaan. Besarnya persentase tergantung dari pengalaman kontraktor. Universitas Mercu Buana 15 Laporan Tugas Akhir 2.8 Struktur Biaya Proyek Biaya Proyek Fixed Capital Direct Cost Working Capital Indirect Cost Working Capital Adalah biaya atau modal kerja yang digunakan untuk pembelian bahan-bahan proses produksi, material, dan bahan-bahan bersifat habis terpakai. Working capital meliputi: Inventory Cost, bahan mentah dan lain-lain. Pembelian suku cadang dan lain-lain. Fixed Capital Adalah modal tetap dan merupakan bagian dari biaya proyek yang digunakan untuk membangun instalasi atau pengadaan produk proyek seperti: Studi kelayakan. Design Engineering. Pengadaan peralatan utama, dan lain-lain. Modal tetap terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung Biaya langsung Adalah biaya yang dikeluarkan untuk segala sesuatu yang akan menjadikan komponen permanent hasil akhir proyek. Biaya ini meliputi: Persiapan lahan. Universitas Mercu Buana 16 Laporan Tugas Akhir Pembebasan tanah. Pengadaan peralatan utama. Merakit dan memasang peralatan. Electrical. Pembangunan gedung, fasilitas dan lain-lain. Biaya tidak langsung Adalah biaya yang digunakan untuk manajemen, jasa dan lain-lain. Biaya ini meliputi: Gaji dan pengeluaran lain bagi tenaga administrasi, tim penyelia, dan manajemen proyek. Biaya pengadaan fasilitas sementara keperluan proyek. Menyewa atau membeli alat-alat untuk konstruksi. Ongkos menyewa kantor, termasuk keperluan utility seperti listrik dan air. 2.9 Metode Perkiraan Biaya Memperkiraan biaya proyek merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan cukup rumit bagi kontraktor. Bagi pemilik proyek, ketepatan perkiraan perkiraan sangat penting karena pengeluarannya akan dibatasi oleh perkiraan tersebut. Dalam menganalisa dan memperkirakan biaya proyek, kontraktor berpedoman pada metode penganalisaan biaya. Secara umum ada 3 macam metode analisa biaya umum yang digunakan yaitu: 1. Metode luas volume. 2. Metode penggunaan unit. 3. Metode jumlah dan harga. Universitas Mercu Buana 17 Laporan Tugas Akhir Pemilihan metode yang digunakan pada satu tahap pembangunan akan ditentukan oleh lengkap atau tidaknya data mengenai harga-harga yang berlaku terhadap jenis proyek yang bersangkutan. 2.9.1 Metode Luas dan Volume Cara perhitungan pada metode ini adalah dengan mengalikan jumlah ukuran kubik yang berada dalam bangunan dengan harga per ukuran kubiknya dan luas daerah bangunan tersebut dikalikan dengan harga yang diduga persatuan luasnya. Penilaian ataas unsur nilai bangunan meliputi ukuran, garis, keliling, tinggi, jumlah lantai, jenis konstruksi dan pemakaian sumber daya. Dan harus diperhatikan bahwa harga satuan bangunan sejenis tersebut tidak mencakup hal-hal seperti: 1. Pembangunan tapak (site development). 2. Harga tanah. 3. Biaya pergantian pelayanan professional seperti: arsitek, surveying, test laboratorium, dan sebagainya. Metode luas dan volume biasanya digunakan untuk memperkirakan biaya pembangunan pada tahap gagasan. Dasar pemikiran ini biasanya disebut cost of proposal. 2.9.2 Metode Penggunaan Unit Metode penggunaan unit menghasilkan perkiraan biaya dengan mengkalikan harga unit peralatan yang digunakan dengan jumlah unit. Metode ini banyak dipakai untuk peralatan Mechanical & Engineering, sanitary dan sebagainya. Khususnya pada pembangunan gudang, kantor dan rumah tinggal. Universitas Mercu Buana 18 Laporan Tugas Akhir 2.9.3 Metode Jumlah dan Harga Metode ini banyak dipakai pada tahap perancangan lanjut dimana ukuran bahan dan pekerjaan sudah dapat diperkirakan dengan pasti. Suatu cara yang umum dikenal dalam mengadakan analisa biaya dengan metode ini adalah membuat daftar kuantitas dan harga pekerjaan (Bill Of Quantities/BOQ). 2.10 Perencanaan dan Penjadwalan Proyek Perencanaan waktu atau jadwal proyek meliputi langkah-langkah yang bertujuan agar proyek dapat diselesaikan sesuai dengan sasaran waktu yang ditetapkan. Perencanaan waktu memberikan masukan kepada perencanaan sumber daya agar sumber daya tersebut siap pada waktu diperlukan. Perencanaan tersebut terdiri dari penentuan definisi komponen kegiatan, dan perkiraan kurun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing komponen kegiatan. Hasil langkah-langkah tersebut kemudian dianalisis dengan berbagai metode dan teknik untuk menyusun jadwal proyek. Penjadwalan memiliki pengertian secara khusus sebagai durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian aktivitas kerja yang ada dalam kegiatan. Penjadwalan juga merupakan proses penyusunan daftar pekerjaan yang akan dilakukan untuk mencapai atau mewujudkan satuan tujuan tertentu. Karena penjadwalan proyek merupakan hal yang paling penting sehingga dalam merencanakannyaharus realistis berdasarkan data-data dan informasi tentang proyek. Proses perencanaan dan pengendalian jadwal proyek terdiri dari 3 tahap yaitu: Planning, monitoring /controlling, dan Up dating. Dalam usaha meningkatkan kualitas perencanaan proyek telah diperkenalkan berbagai teknik dan metode perencanaan terutama dalam menyusun jadwal, antara Universitas Mercu Buana 19 Laporan Tugas Akhir lainbagan balok (bar-chart), analisis jaringan kerja (CPM, PERT, PDM, GER, T dan lain-lain). Meskipun demikian, mengingat teknik dan metode tersebut berfungsi sebagai alat, maka penggunaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Ketepatan pemilihan teknik dan metode yang diperlukan. Penguasaan sepenuhnya oleh perencana. Pemahaman aplikasinya oleh penyelia yang hendak menerapkannya di lapangan. Keuntungan dari penggunaan analisa jaringan kerja adalah: 1. Dapat merencanakan suatu proyek secara keseluruhan. 2. Penjadwalan pekerjaan dalam urutan yang praktis dan efisien. 3. Pengadaan pengawasan dan pembagian kerja maupun biaya. 4. Penjadwalan ulang untuk mengatasi hambatan dan keterlambatan. 5. Menentukan kemungkinan pertukaran antara waktu dan biaya. 2.10.1 PERT Program Evaluation and Review Technique (PERT) mula-mula dikembangkan oleh Navy Special Project Office atau biro proyek khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, dengan bekerja sama dengan perusahaan jasa konsultsi manajemen Booz, Allen and Hamilton. Teknik PERT menekankan pada pengurangan penundaan produksi maupun rintangan berupa konflik-konflik, mengkoordinasikan dan menyelaraskan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan, dan mempercepat penyelesaian proyek. Teknik ini memungkinkan dihasilkannya pekerjaan yang terawasi dan teratur. 2.10.2 CPM Pada tahun 1956 Morgan Walker dari DuPont Company, mencari cara yang lebih baik dalam penggunaan komputer Univac milik perusahaan, kerjasamanya dengan James E. Kelly dari group perencana konstruksi internal Remington Rand dalam Universitas Mercu Buana 20 Laporan Tugas Akhir menggunakan komputer Univac untuk melakukan penjadwalan konstruksi menghasilkan metode yang rasional, tertib, dan mudah untuk menggambarkan proyek dalam komputer. Pertam kali metode ini disebut William – Kelly method, dan akhirnya disebut Critical Path Method (CPM). CPM merupakan suatu teknik perencanaan dengan analisis jaringan (network) berdasarkan logika ketergantungan antar aktivitas yang ada dalam proyek. Pada CPM dapat terjawab hal-hal yang belum bisa digunakan pada bagan balok, seperti berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek, kegiatan mana yang bersifat kritis, jika terjadi keterlambatan maka bagaimana pengaruhnya terhadap kegiatan yang lain. PERT dan CPM keduanya mengikuti lima langkah dasar : 1. Mendefinisikan kegiatan yang dilakukan dan menyiapkan struktur pekerjaan terperinci (WBS). 2. Membangun hubungan antar kegiatan, memutuskan kegiatan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu dan mana yang harus mengikuti yang lain. 3. Menggambarkan jaringan kerja yang menghubungkan keseluruhan kegiatan. 4. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan, yang disebut jalur kritis. 5. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian pekerjaan secara menyeluruh. Ada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai berikut : a. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator. Universitas Mercu Buana 21 Laporan Tugas Akhir b. Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat, terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek. c. Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya. d. Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil), sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan. PERT dan CPM adalah sangat penting karena dua metode ini bisa membantu dan menjawab pertanyaan seperti berikut: a. Kapan keseluruhan proyek akan diselesaikan. b. Apa aktifitas kritis atau tugas-tugas dalam proyek yakni satu pekerjaan yang akan menunda keseluruhan proyek jika pekerjaan itu terlambat. c. Apakah aktifitas non-kritis yakni pekerjaan-pekerjaan yang bisa berjalan terlambat tanpa menunda penyelesaian keseluruhan proyek. d. Probabilitas apa yang akan membuat proyek itu diselesaikan pada tanggal tertentu. e. Pada suatu tanggal tertentu, apakah proyek sesuai jadwal, dibelakang jadwal atau mendahului jadwal. f. Pada suatu tanggal yang telah ditentukan, apakah jumlah uang yang dibelanjakan itu sama, kurang dari atau lebih besar dari jumlah yang telah dianggarkan. Universitas Mercu Buana 22 Laporan Tugas Akhir g. Apakah ada sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan proyek tepat pada waktunya. h. Jika proyek harus diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih singkat, apa cara paling baik untuk menyelesaikan proyek ini dengan biaya yang sekecil mungkin. 2.11 Membuat Diagram Jaringan Kerja Langkah pertama dalam jaringan PERT dan CPM adalah menbagi keseluruhan pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan menurut struktur pekerjaan terperinci (WBS). Ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan kerja : Kegiatan pada titik (Activity on Node – AON) Kegiatan pada panah (Activity on Arrow – AOA) Pada AON, titik menunjukkan kegiatan dan pada AOA, panah menunjukkan kegiatan. Setiap kegiatan memerlukan waktu dan sumber daya. Perbedaan mendasar antara AOA dan AON adalah pada AON titik mewakili kegiatan, pada jaringan AOA titik merupakan waktu mulai dan selesainya suatu kegiatan yang disebut kejadian. Artinya titik pada AOA tidak membutuhkan waktu maupun sumber daya. 2.11.1 Jenis Kegiatan dan Istilah yang Digunakan Untuk Jaringan Kerja Dalam menggambarkan suatu jaringan kerja digunakan tiga buah simbol sebagai berikut: 1. Anak panah (arrow : ) : menyatakan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan jangka waktu tertentu dalam pemakaian sejumlah sumber daya (sumber tenaga, peralatan, material, biaya). Universitas Mercu Buana 23 Laporan Tugas Akhir 2. Lingkaran kecil (node : ) : menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa atau event. Kejadian didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. ) : menyatakan kegiatan semu atau dummy. 3. Anak panah terputus-putus ( Dummy tidak mempunyai jangka waktu tertentu, karena tidak memakai sejumlah sumber daya. Penggunaan simbol-simbol ini mengikuti aturan-aturan sebagai berikut: 1. Di antara dua event yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah. 2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau nomor urut event. 3. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor tinggi. 4. Diagram hanya memiliki sebuah initial evet dan sebuah terminal event. Tabel 2.2 Perbandingan Penggunaan AON Dan AOA No Kegiatan Pada Titik (AON) 1. Kegiatan Kegiatan Pada Panah (AOA) A mendahului A B C B, C dapat dikerjakan A B C setelah B selesai. C dapat 2 dikerjakan jika A C B Universitas Mercu Buana A A dan B selesai. C B 24 Laporan Tugas Akhir 3 B A A dapat dimulai A C D C selesai. C dan D tidak C A C B C dapat dimulai hingga A dan B B B hingga A C 4 B dan C tidak keduanya C C D C selesai. Langkah kedua dalam penyusunan jaringan kerja adalah menyusun kembali komponen-komponen pada butir pertama, menjadi mata rantai dengan urutan yang sesuai dengan logika ketergantungan. Urutan ini dapat berbentuk seri dan atau parallel. Lankah ketiga yaitu memberikan perkiraan kurun waktu bagi masing-masing kegiatan yang dihasilkan dari penguraian lingkup proyek, seperti tersebut pada langkah pertama. Terdapat perbedaan pokok dalam memperkirakan kurun waktu kegiatan antara CPM dan PERT. Yang pertama menggunakan angka perkiraan tunggal sedangkan yang kedua memakai tiga angka perkiraan. Langkah keempat yaitu mengidentifikasi jalur kritis (critical path) dan float pada jaringan kerja. Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam lingkup proyek, yang bila terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Sedangkan float adalah “tenggang waktu” suatu kegiatan tertentu yang nonkritis dari proyek. Universitas Mercu Buana 25 Laporan Tugas Akhir Bila semua langkah diatas telah diselesaikan, dilanjutkan dengan usaha-usaha meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya, yang meliputi kegiatan sebagai berikut: Menentukan jadwal yang paling ekonomis. Meminimalkan fluktuasi pemakaian sumber daya. 2.11.2 Penentuan Waktu Setelah jaringan kerja dapat digambarkan, kemudian diestimasikan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan menganalisis seluruh diagram network untuk menentukan waktu terjadinya masing-masing event. Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu ini, akan terdapat satu atau beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada jaringan kerja tersebut yang menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini disebut lintasan kritis (critical path). Jalur kritis adalah jalur yang memiliki rangkaian komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian yang tercepat. Pada jalur ini terletak kegiatan-kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Selain lintasan kritis, terdapat lintasan-lintasan lain yang mempunyai jangka waktu yang lebih pendek daripada lintasan kritis. Dengan demikian, maka lintasan yang tidak kritis ini mempunyai jangka waktu untuk bisa terlambat, yang disebut float/slack. Float/slack memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada sebuah jaringan kerja, dan ini dipakai pada waktu penggunaan network dalam praktek, atau digunakan pada waktu mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan, dan tenaga kerja. Universitas Mercu Buana 26 Laporan Tugas Akhir 11.3 Notasi yang Digunakan Untuk mempermudah perhitungan penentuan waktu digunakan notasi-notasi sebagai berikut: TE = earliest event occurrence time, yaitu saat tercepat terjadinya event. TL = latest event occurrence time, yaitu saat paling lambat terjadinya event. ES = earliest activity start time, yaitu saat paling cepat dimulainya aktivitas. EF = earliest activity finish time, yaitu saat paling cepat diselesaikannya aktivitas. LS = latest activity start time, yaitu saat paling lambat dimulainya aktivitas. LF = latest activity finish time, yaitu saat paling lambat diselesaikannya aktivitas. t = activity duration time, yaitu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. S = total slack/float SF = free slack/float Asumsi yang digunakan dalam melakukan perhitungan adalah: 1. Proyek hanya memiliki satu initial event dan satu terminal event. 2. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol 3. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah TL = TE untuk event ini. 2.11.4 Cara Perhitungan Adapun cara perhitungan yang harus dilakukan terdiri atas dua cara, yaitu: Perhitungan maju (forward computation) Perhitungan mundur (backward computation) Untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur, lingkaran event di bagi atas tiga bagian: Universitas Mercu Buana 27 Laporan Tugas Akhir Keterangan: a = nomor event. b = saat tercepat terjadinya event, yang merupakan hasil perhitungan maju. c = saat paling lambat terjadinya event, yang merupakan hasil perhitungan mundur. 1. Perhitungan maju (forward computation) Pada perhitungan ini, perhitungan bergerak dari initial event menuju ke terminal event. Tujuannya adalah untuk menghitung saat yang paling cepat terjadinya events dan saat paling cepat dimulainya serta diselesaikannya aktivitas-aktivitas. ES dan EF ditentukan selama perhitungan ini. Aturan atau kaidah dalam penyusunan jaringan kerja: Suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai. Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai paling awal ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan. EF = ES + D Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu. Universitas Mercu Buana 28 Laporan Tugas Akhir 2. Perhitungan mundur (backward computation) Pada perhitungan ini, perhitungan bergerak dari terminal event menuju ke initial event. Tujuannya adalah untuk menghitung saat paling lambat terjadinya events dan saat paling lambat dimulainya dan diselesaikannya aktivitas-aktivitas. LS dan LF ditentukan selama perhitungan ini. Aturan atau kaidah dalam penyusunan jaringan kerja: Jika suatu kegiatan adalah predecessor bagi suatu kegiatan, LF predecessor = LS kegiatan successornya. Jika suatu kegiatan adalah predecessor bagi lebih dari suatu kegiatan yang secara langsung mengikutinya, maka nilai LF diambil dari nilai minimum ES kegiatan-kegiatan yang mengikutinya. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan. LS = LF – D 2.12 Pengertian dan Macam Float Float dapat didefinisikan sebagai sejumlah waktu yang tersedia dalam suatu kegiatan sehingga memungkinkan penundaan atau perlambatan kegiatan tersebut secara sengaja atau tidak sengaja, tetapi penundaan tersebut tidak menyebabkan proyek menjadi terlambat dalam penyelesaiannya. Macam Float: a. Float Total (FT) adalah jumlah waktu di mana waktu penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaian proyek secara keseluruhan. Float Total = LS – EF atau Float Total = LF – EF Universitas Mercu Buana 29 Laporan Tugas Akhir b. Float Bebas (FF) adalah jumlah waktu di mana penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari dimulainya aktivitas yang lain atau saat paling cepat terjadinya event lain pada network. FF(1-2) = ES(2-3) – EF(1-2) 2.13 Kerangka Konseptual Manajemen proyek dalam merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan secara teliti yang menyangkut semua kegiatan proyek dengan Diagram Network CPM akan terlihat hubungan saling ketergantungan antara kegiatan satu dengan yang lainnya dan dapat diketahui kegiatan mana yang merupakan kegiatan kritis. Melalui Diagram Network dengan CPM diharapkan dapat mengatasi adanya keterlambatan sehingga penetapan waktu dan biaya yang lebih efisien dalam penyelesaian berbagai aktivitas dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Manajemen Proyek Tenik Penentuan Jalur Kritis dengan CPM Efisiensi Waktu dan Biaya Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.14 Tingkat Kritis Suatu Jalur Ada tiga tingkat kritis suatu jalur yaitu: a. Jalur Kritis Suatu jalur yang memerlukan perhatian yang maksimal dari pengelola proyek, terutama pada periode perencanaan dan implementasi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan, misalnya diberikan prioritas yang utama Universitas Mercu Buana 30 Laporan Tugas Akhir dalam alokasi sumber daya yang dapat berupa tenaga kerja, peralatan atau penyelia. Pengalaman menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan kritis dari suatu proyek umumnya kurang dari 20 persen total pekerjaan, sehingga memberi perhatian lebih kepadanya. Dianggap tidak akan mengganggu kegiatan yang lain bila telah direncanakan dengan sebaik-baiknya. b. Jalur Hampir Kritis Jalur ini memerlukan prioritas perhatian dari pengelola yang tidak sebesar pada kegiatan dijalur kritis. Meskipun demikian, bila tidak cukup diperhatikan bisa berubah menjadi kritis karena memiliki float yang tidak besar. c. Jalur Kurang Kritis Kegiatan-kegiatan pada jalur ini pada umumnya dianggap kurang memerlukan perhatian dari pucuk pimpinan proyek terutama dalam aspek jadwal. 2.15 Mempersingkat Waktu Penyelesaian Seperti telah disebutkan bahwa CPM memakai satu angka estimasi bagi kurun waktu masing-masing kegiatan dengan penggunaan sumber daya pada tingkat normal. Proses mempercepat kurun waktu disebut dengan crash program dan di dalam menganalisis proses tersebut digunakan asumsi sebagai berikut : a. Sumber daya yang tersedia bukan merupakan kendala. b. Bila menginginkan waktu penyelesaian lebih cepat dengan lingkup yang sama, maka keperluan akan sumber daya akan bertambah. Sumber daya ini dapat berupa tenaga kerja, material, peralatan, dan bentuk lain yang dapat dinyatakan dalam sejumlah dana. Universitas Mercu Buana 31 Laporan Tugas Akhir 2.15.1 Tujuan Program Percepatan Waktu Tujuan dari program percepatan waktu adalah memperoleh jadwal penyelesaian kegiatan atau proyek dengan kenaikan harga yang minimal. Secara umum waktu dan biaya proyek dibagi menjadi: a. Kurun waktu normal : Adalah kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai selesai, dengan cara yang efisien tapi diluar pertimbangan adanya kerja lembur dan usaha-usaha khusus lainnya seperti menyewa peralatan-peralatan yang lebih canggih. b. Biaya normal : Biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dengan kurun waktu normal. c. Kurun waktu dipersingkat (crash Time) : Waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan secara teknis, masih mungkin disini dianggap sumber daya bukan sumber kendala. d. Biaya untuk dipersingkat (Crash Cost) : jumlah biaya langsung untuk penyelesaian pekerjaan dengan kurun waktu dipersingkat. Crashing kegiatan melibatkan empat langkah sebagai berikut : Langakah 1 : Menghitung biaya crash perminggu (satuan waktu yang lain untuk setiap kegiatan dalam jaringan). Jika biaya crash linear menurut waktu maka rumusnya : Langkah 2 : Dengan menggunakan waktu kegiatan yang ada, temukan jalur kritis pada jaringan kerja. Kenali jalur kritis. Universitas Mercu Buana 32 Laporan Tugas Akhir Langkah 3 : Jika ada satu jalur kritis, pilihlah kegiatan pada jalur yang masih bisa dilakukan percepatan dan mempunyai biaya crash kecil. Jika terdapat lebih dari satu maka pilihlah suatu kegiatan dari setiap jalur kritis sedemikian rupa sehingga setiap kegiatan yang dipilih masih bisa dipercepat dan biaya crash total perperiode dari semua kegiatan yang dipilih adalah yang terkecil. Langkah 4 : Perbarui semua kegiatan, jika batas waktu yang diinginkan tercapai , berhenti. Jika tidak kembali ke langkah 2. Universitas Mercu Buana 33