11\ esi tnpulan Dari pembahasan pada bab 1, bab 2, bab 3 dan bab 4, dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Untuk menganalisa suatu sistem tenaga listrik,ba ik pada kondisi normal atau pada saat terjadi gangguan sangat dibutuhkan simulasi sistem tenaga listrik yang dapat menggambarkan sistem tersebut secara tepat. 2. Untuk mensimulasikan sistem tenaga listrik,dapat digunakan network analyser atau komputer digital. 3. Pada simulasi sistem tenaga listrik dengan menggunakan network analyser, tidak banyak memerlukan persamaan-persamaan untuk merepresentasikan sistem tersebut. Pada . simulasi sistem tenaga listrik dengan network analyser, s~ luruh komponen sistem diberikan dalam bentuk fisisnya untuk menirukan komponen sistem yang sebenarnya dalam ukuran kecil. 4. Pada simulasi sistem tenaga listrik dengan meng168 169 gunakan komputer digital, banyak dibutuhkan persamaan-persamaan untuk merepresentasikan sistem secara tepat. 5. Untuk mensimulasikan sistem tenaga listrik, baik menggunakan network analyser maupun komputer digital seluruh komponen sistemnya diberikan dalam bentuk rangkaian s~ taranya. Pada network analyser, rangkaian setara dari komponen sistem tersebut dapat langsung diterapkan pada unitunit yang bersesuaian yang kemudian dihubung-hubungkan un~ tuk membentuk sistem seperti sistem yang disimulasikan. Pa da simulasi dengan komputer digital, konstanta-konstantayang diperoleh dari rangkaian setara komponen sistem digunakan untuk membentuk matrik impedansi atau matrik admitan si yang digunakan dalam perhitungan penyelesaian. 6. Pada simulasi dengan menggunakan network analy ser, dibutuhkan pengertian tentang pengaturan sistem untuk menentukan besaran-besaran sistem. Hal ini disebabkan kare na untuk menentukan besaran-besaran tersebut dilakukan secara menual. Pada simulasi ini juga dibutuhkan pengertian mengenai besaran .per satuan, karena seluruh besaran yang tertera pada panel telah diberikan dalam besara~ per satuan. Untuk simulasi sistem tenaga listrik pada saat terjadi suatu gangguan digunakan metode komponen simetri untuk merepresentasikan sistem tersebut. 7. Pada simulasi sistem tenaga listrik dengan menggunakan komputer digital, digunakan metode-metode penyelesaian dalam perhitungan untuk menentukan besaran-besaran- 170 si stern yang diinginkan. Pad a sirnulasi aliran daya digunakan , rnetode Newton Raphson dalarn bentuk polar dengan rnenggunakan rnatrik Yb us • Pacta sirnulasi untuk analisa gangguan, digunakan rnatrik Ybus untuk rnenghitung tegangan dan arus gangguannya. 8. Berdasarkan point 6, rnaka penggunaan network ana lyser sangat tepat untuk diterapkan pacta suatu laboratoriurn untuk rnenganalisa sistern tenaga listrik karena pengoperasian dari network analyser rnemberikan perasaan yang le- bih realistis dibandingkan dengan komputer digital. Akantetapi dengan pertirnbangan waktu serta dimensi dari network analyser dan komputer digital, maka sirnulasi sistem tenaga listrik lebih tepat dilakukan dengan rnenggunakan komputer digital. 9. Setelah rnelakukan beberapa kali pengukuran baik dengan menggunakan network analyser atau kornputer digital, maka dapat disimpulkan bahwa, komponen dari network analyser yang terdapat di laboratorium Analisa Sistern Tenaga pa da Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro ITS sudah tidak bekerja dengan baik. Hal ini dapat dilihat pacta hasil yang diperoleh dari pengukuran-pengukuran pacta bab 4. Keru~akan terse bu~ ter~e tak pad? oscillator yang merupa kan rangkaian pembangkit gelombang sinus yang berfungsi se bagai sumber tegangan. Demikian pula meter ukur digital pa da panel yang digunakan untuk rnengukur besaran-besaran sis tern sudah tidak berfungsi sebagairnana rnestinya.