BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap hipotesis dari pemasalahan yang diangkat mengenai pengaruh struktur modal, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan dengan agency cost sebagai variable intervening pada perusahaan go public non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 perbandingan perusahaan yang mengalami financial distress dan tidak yang telah dijelaskan pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Struktur modal tidak berpengaruh terhadap agency cost pada perusahaan yang mengalami financial distress dan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap agency cost pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress. 2. Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap agency cost baik pada perusahaan yang mengalami financial distress maupun tidak. 3. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap agency cost baik pada perusahaan yang mengalami financial distress maupun tidak. 4. Struktur modal tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang mengalami financial distress dan struktur modal 168 169 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress. 5. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan baik pada perusahaan yang mengalami financial distress maupun tidak. 6. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang mengalami financial distress dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress. 7. Agency cost tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan baik pada perusahaan yang mengalami financial maupun tidak. Maka agency cost tidak berfungsi sebagai variabel intervening baik pada perusahaan yang mengalami financial distress dan tidak. 5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran dalam penelitian selanjutnya yaitu, sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Berdasarkan penelitian ini, rata-rata kinerja perusahaan yang ditunjukkan dengan ROA sebesar 7,07% dimana 54,9% perusahaan memiliki ROA dibawah rata-rata. Perusahaan diharapkan memberikan kebijakankebijakan yang tepat untuk menunjang kinerja perusahaan secara maksimal. Selain itu, perusahaan diharapkan menggunakan proporsi hutang yang tepat 170 didalam struktur keuangan perusahaan sehingga tidak membawa perusahaan kepada kondisi kesulitan keuangan (financial distress). 2. Bagi Investor Sebaiknya melihat dari segi kinerja perusahaan (ROA) karena dengan tingginya ROA, diharapkan bisa memberikan signal positif bagi pelaku pasar sehingga meningkatkan return yang diharapkan baik yaitu berupa capital gain dan dividen yang tinggi. 5.3. Keterbatasan Hasil penelitian ini menemukan beberapa keterbatasan yaitu: 1. Pada perusahaan yang mengalami financial distress, besarnya nilai Adjusted R square dalam persamaan regresi pertama sebesar 0,492 yang berarti hanya 49,2 persen yang berarti besar variasi variabel agency cost (AC) pada perusahaan go public non keuangan yang terdaftar di BEI yang dapat diterangkan oleh variasi variabel struktur modal (LTD), kepemilikan manajerial (MOWN) dan ukuran perusahaan (SIZE) adalah sebesar 49,2 persen sedang sisanya 50,8 persen dipengaruhi variabel lain di luar model penelitian. Dan dalam persamaan regresi kedua nilai Adjusted R square sebesar 0,330 yang berarti besar variasi variabel kinerja perusahaan (ROA) pada perusahaan go public non keuangan yang terdaftar di BEI yang dapat diterangkan oleh variasi variabel struktur modal (LTD), kepemilikan manajerial (MOWN), ukuran perusahaan (SIZE) dan agency cost (AC) adalah sebesar 33,0 persen sedang sisanya 67,0 persen dipengaruhi variabel lain di luar model penelitian. 171 2. Pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress, besarnya nilai Adjusted R square dalam persamaan regresi pertama sebesar 0,535 yang berarti hanya 53,5 persen yang berarti besar variasi variabel agency cost (AC) pada perusahaan go public non keuangan yang terdaftar di BEI yang dapat diterangkan oleh variasi variabel struktur modal (LTD), kepemilikan manajerial (MOWN) dan ukuran perusahaan (SIZE) adalah sebesar 53,5 persen sedang sisanya 46,5 persen dipengaruhi variabel lain di luar model penelitian. Dan dalam persamaan regresi kedua nilai Adjusted R square sebesar 0,199 yang berarti besar variasi variabel kinerja perusahaan (ROA) pada perusahaan go public non keuangan yang terdaftar di BEI yang dapat diterangkan oleh variasi variabel struktur modal (LTD), kepemilikan manajerial (MOWN), ukuran perusahaan (SIZE) dan agency cost (AC) adalah sebesar 19,9 persen sedang sisanya 80,1 persen dipengaruhi variabel lain di luar model penelitian. 3. Variabel agency cost tidak berpengaruh dan tidak dapat memediasi karena agency cost dapat dikontrol dengan baik oleh manajemen sehingga tidak memberikan pengaruh ke kinerja perusahaan. 4. Data kemungkinan bias karena dilakukan transformasi saat uji normalitas dan heteroskedastisitas data di persamaan regresi pertama dan kedua. 172 5.4. Agenda Penelitian Selanjutnya Dengan adanya keterbatasan penelitian maka penelitian selanjutnya perlu dilakukan perbaikan agar hasilnya menjadi lebih baik maka untuk penelitian selanjutnya perlu : 1. Menambahkan variabel lain yang mempengaruhi agency cost dan kinerja perusahaan di luar variabel yang diteliti agar dapat menghasilkan hasil penelitian yang lebih optimal dan variatif. 2. Harus hati-hati dalam memilih variabel yang digunakan sebagai variabel intervening. 3. Menganalisis variabel lain yang secara teori dapat menjadi variabel intervening atas pengaruh struktur modal, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan selain agency cost.