Signifikansi Perbedaan Ontologi dan Epistemologi KELOMPOK 4: DERIS DESMAWAN FAJRI HERLAMBANG DWI PUSPITA SARI RESHA MONIYANA RIO PONCO INDRAJID Signifikansi Perbedaan Ontologi dan Epistemologi Kesimpang-siuran isu mengenai ontology (studi tentang “menjadi”, intinya mempelajari pertanyaan tentang keberadaan suatu entitas) dan isu mengenai epistemology (studi tentang “mengetahui”, intinya mempelajari apa itu pengetahuan dan bagaimana pengetahuan tersebut ) telah menjadi salah satu kunci yang membingungkan dalam filsafat. Isu-isu ini telah banyak timbul di berbagai sekolah filsafat dan hampir selalu mengabaikan bentuk ontology dibandingkan dengan epistemology. Dalam trend kaum postmodern saat ini, merupakan hal yang biasa untuk mengabaikan keberadaan realitas yang terpisah dari ilmu pengetahuan kita (biasanya dipahami sebagai representasi linguistic kita) atau untuk mengabaiakan ilmu pengetahuan sebagai refleksi keberadaan dunia. Roy Bhaskar telah mengidentifikasi apa yang disebutnya dengan kebohongan epistemic: pertanyaan-pertanyaan mengenai ontology yang tereduksi oleh pertanyaan mengenai epistemology. Kemudian, kebohongan epistemic akan berasumsi bahwa untuk beberapa pertanyaan mengenai apakah ada atau tidak ada, kita harus mensubsitusikan pertanyaan menjadi bagaimana kita tahu bahwa hal itu ada atau tidak ada. untuk beberapa teori yang mempertanyakan apa itu ilmu pengetahuan, kita harus memiliki presuposisi mengenai seperti apa dunia. Oleh karena itu kita harus mengasumsikan bahwa dunia ada di jalur yang membuat teori kita mengenai pengetahuan menjadi mungkin. Tidak ada batasan dalam memiliki teori ontology, hanya merupakan pertanyaan apakah hal itu sudah diketahui dan dipelajari atau apakah hal itu tertinggal menjadi presuposisi yang implicit terhadap teori epistemology sesorang. Kasus menarik lainnya mengenai kebingungan antara ontology dan epistemology adalah hermeneutics. Hermeneutics cenderung untuk berkonsentrasi pada studi mengenai masyarakat dibandingkan mengenai alam, biasanya meninggalkan ranah alam ke positivism. Mereka menyatakan bahwa studi mengenai masyarakat secara radikal sangat berbeda dengan studi mengenai alam ketika membicarakan pemikiran, kita perlu untuk membedakan antara mempelajari pemikiran sebagai pertanyaan epistemology (melihatnya sebagai bagian kecil dari refleksi tentang dunia) dan melihatnya sebagai pertanyaan mengenai ontology (mempertanyakan pemikiran macam apa dan bagaimana hal tersebut dimungkinkan). Secara alami pemikiran tidak akan ada jika ia tidak memiliki fungsi epistemology, namun kita tetap akan melihatnya dan bertanya secara umum bagaimana pemikiran tersebut. Walaupun terdapat beberapa keterkaitan antara ide dan realitas (merupakan suatu tugas mengenai epistemology untuk didiskusikan), ide secara radikal berbeda dibandingkan dengan hal-hal mengenai ide tersebut (seperti ide mereka tentang ide orang lain). Signifikansi Perbedaan Ontologi dan Epistemologi Keharusan konseptual cenderung cocok dengan keharusan ontological, tapi kemudian, ada poin konsep. Konsep yang tidak menangkap sesuatu mengenai sifat ontological dari sesuatu biasanya tidak diterima untuk berbagai alasan. Keterkaitan antara dua hal yang bekerja bersama bukan merupakan sesuatu yang timbul dari gagasan baru. Terdapat juga beberapa proses dan isu-isu mengenai pemikiran yang dianalogikan untuk proses dan isu realitas dimana Hegel dapat mengambil keuntungan dengan mengkonstruksi filosofinya. Ilmu atau alam suatu fikiran-fikiran yaitu sebuah konstruksi sosial.Demikian pula ketika andy mengklaim bahwa enstein menunjukkan bahwa konsep yang sederhana ruang dan waktu, abstraksi dari latihan manusia mengukur ruang dan waktu, praktek-praktek yang tidak dapat eksis secara independen dari sosialisasi kemanusiaankemanusiaan tidak dapat dibantah. Disisi lain, yang intinya adalah ruang dan waktu dapat dan memang ada secara independen dari sosialisasi kemanusiaan. Konsep pada umumnya terdiri dari beberapa konsep selain diri sendiri. Dalam hal ini konsep ruang dan waktu. Demikian juga, praktek pengukuran berarti membuat pengeluaran sesuatu selain praktek pengukuran itu sendiri. Kebutuhan knseptual tidak cendrung mencocokan kebutuhan ontologis, tetapi itulah titik konsepnya. Konsep yang tidak menangkap sesuatu tentang sifat ontologis sesuatu yang biasanya ditolak untuk suatu yang sangat beralasan Signifikansi Perbedaan Ontologi dan Epistemologi Eksitensi uang tidak dapat di bedakan melalui konseptual sendiri sejak komoditas di produksi dan di tukar melalui barter yang di lakukan pada periode yang lama sebelum mengenal uang. Kemudian, konseptualisasi komoditas yang cukup menunjukan seolah kecenderungan karena membuat uang. Kecenderungan tersebut benar adanya dan tidak dapat ditentukan tanpa input empiris pada transisi dari kategori ke kategori berikutnya, pada kasus tertentu pertukaran komoditas sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan tidak ada perubahan yang berarti. Sehingga jika menyederhanakan eksistensi penambahan nilai dari pertukaran komoditas ini akan membuktikan beberapa kasus tidak benar. Semuanya bisa saja meningkat secara potensial jika penggunaan sistem produksi komoditas dapat meningkat sehingga nilai lebih meningkat melalui produksi komoditas. Untuk berfikir bahwa dunia akan selalu mengikuti kebutuhan konseptual hanya karena secara konsep benar untuk mengasumsikan bahwa semua kecendrungan yang diperlukan harus selalu diaktualisasikan dimanapun. Poinnya adalah ruang dan waktu itu sendiri, sebagai konsep oposisi ruang dan waktu yang ada secara objektif. Meskipun konsep berjalan secara objektif dalam bentuk ontologi, pada bentuk epistemologi , sebagai konsep suatu yang di subjekan mereka. Mereka mengunakan alat berusaha untuk memahami ruang dan waktu, tetapi bukan mereka sendiri yang memiliki pandangan ruang dan waktu secara radikal. Masing-masing konsep ruang dan waktu mencerminkan alam ruang dan waktu baik atau buruk, tetapi tidak satupun ruang dan waktu mereka berkonsep ruang dan waktu yang ada. Hal ini benar untuk mengatakan konsep ruang dan waktu memiliki basis material di alam, hal ini tak pernah ku abaikan. Tetapi sederhanya ketidaksepahaman ini mengatakan berarti bahwa konsep ruang dan waktu secara objektive tergantung dirinya sendiri. Melalui penjelasan dan kualifikasi, pemikiran boleh saja di istilahkan pemikiran objektif – antara yang masuk dalam bentuk yang lebih secara spesial didiskusikan pada logika umum, dimana mereka selalu diperlakukan sebagai bentuk pemikiran sadar. Logika meskipun menyadakan dengan metafisika, ilmu berfikir mengatur dan menolong pada pemikiran. Pemikiran yang terakreditasi pada percepatan dan kepentingan sesuatu. Ada kemungkinan merasa melalui sisi koin logis dengan metafisik, semenjak tujuan itu sebagai alat dengan pencerminan terhadap alam dunia. Tetapi ini bukan dunia yang dimaksud. Logika adalah alat yang dapat kita mengerti seperti metafisika dengan logika, metafisika adalah logika. dwi Pada tingkat dimana pengetahuan teoritis membuat perbedaan praktis manusia, pada tingkat mana pengetahuan teoritis tidak membuat perbedaan untuk praktek manusia, pernyataan bahwa mereka semua berhasil hidup dengan baik dengan cara mereka sendiri, menunjukkan bahwa konsep-konsep perubahan yang tanpa anomali. Pada kenyataannya itu adalah penemuan nonkorespondensi antara konsep adalah konsep yang sering menyebabkan pencarian untuk konsep yang lebih baik. Jika konsep dan apa yang mereka konsep adalah satu dan sama ini non-korespondensi tidak akan pernah terjadi ilmu pengetahuan dapat dipelajari dalam dua aspek, pertama, sebagai proses sosio-historis dan kedua sebagai seperangkat teori tentang dunia alam dan sosial. secara singkat jawaban saya untuk pertanyaan Anda adalah: "bahwa semua ini merupakan teori yang ada dari hal yang sama secara independen, yang semuanya memiliki setidaknya beberapa derajat kebenaran, tidak ada yang benar-benar benar, maka kami memilih salah satu dengan kekuatan yang paling jelas. ini mengacu pada ilmu pengetahuan hanya dalam aspek kedua, karena ini adalah yang ada di masalah. tapi ini sama sekali tidak membuat saya berhenti mempelajari ilmu pengetahuan sebagai proses sosial. ilmu pengetahuan dapat dipelajari sehubungan dunia sosial (yang juga memiliki hubungan kausal untuk itu), tetapi istilah "menjadi dasar konsepsi berbeda" ini membingungkan dan membawa Anda untuk mengurangi ke sebuah fenomena murni sosial. fajri Untuk menghindari kebingungan,maka harus menunjukkan bahwa dengan ontologi berarti studi tentang sifat berada pada umumnya. Teori-teori ilmiah spesifik tidak merupakan ontologi ontologi melainkan memberikan penjelasan tentang jenis umum yang ada dan, karenanya, dapat memberikan penjelasan tentang apa yang pada umumnya seperti teori ilmiah spesifik. Perbedaan ontologi / epistemologi harus dilakukan juga dalam kaitannya dengan masalah yang sedikit lebih kompleks dari ilmu sosial. Saya katakan lebih kompleks karena masalah ini dapat dikotori oleh fakta bahwa ketika objek studi ilmiah adalah masyarakat, maka tidak dapat dikatakan bahwa objek studi independen ada masyarakat seperti terjadi dalam ilmu pengetahuan alam. Namun studi masyarakat sebagai jenis tertentu entitas dan studi proses mengetahui masyarakat yang berbeda, meskipun saling terkait. Pada yang pertama, itu adalah entitas pemikiran terikat yang merupakan objek studi, kedua, diperkirakan itu yang sedang dipelajari. Dengan demikian, hal yang pertama adalah sesuatu yang seharusnya bertanggung jawab dalam teori umum dari ontologi, sedangkan soal harusnya kedua untuk bertanggung jawab dalam teori epistemologi.