Blok 1.6 SIKLUS KEHIDUPAN “Student’s Guide” FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG – INDONESIA 2011 BLOK 1.6 SIKLUS KEHIDUPAN PENDAHULUAN Tumbuh kembang adalah proses yang terjadi pada setiap makhluk hidup. Anak bukanlah dewasa kecil, tapi mempunyai sifat dan fisiologi yang berbeda dengan dewasa, ia harus bertumbuh dan berkembang dengan baik agar menjadi sosok berkualitas dan berguna bagi masarakat. Dimulai dari pertumbuhan sel menjadi organ dan kemudian berkembang menjadi matang sehingga menjadi manusia dewasa dan kemudian berkelanjutan mengalami proses penuaan dan penurunan fungsi organ. Selama masa intra uterine, janin bertumbung dan berkembang dengan cepat sekali, dari satu buah sel akan tumbuh menjadi seorang bayi yang setelah lahir harus terpisah dari ibunya. Setiap tahapan intrauterine merupakan tahapan-tahapan yang sangat penting dan spesifik sehingga harus merupakan perhatian yang baik. Setelah bayi lahir akan terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan yang juga merupakan tahapan-tahapan penting sehingga akan melalui masa bayi, anak, remaja, mencapai dewasa dan akhirnya akan mengalami penuaan. Dalam tahapan proses bertumbuh dan berkembang sangat banyak keadaan yang dapat mempengaruhi yaitu faktor internal maupun eksternal. Untuk dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal perlu memenuhi tiga kebutuhan utama yang harus didapatkan seorang anak antara lain “asah, asuh dan asih” Menua adalah proses yang mengubah seorang dewasa sehat menjadi seorang yang “frail”dengan berkurangnya sebagian besar cadangan system fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian. Sering dengan bertambahnya usia , terjadi berbagai perubahan fisiologis yang tidak hanya berpengaruh terhadap penampilan fisik, namun juga terhadap fungsi dan tanggapannya pada kehidupan sehari-hari. Gerontology adalah ilmu yang mempelajari proses menua dan semua aspk biologi, sosiologi, dan sejarah yang terkait dengan penuaan. Geriatric merupakan cabang ilmu kedokteran yang mengobati kondisi dan penyakit yang dikaitkan dengan proses menua dan usia lanjut. Pasien geriatric adalah pasien usia lanjut dengan multipatologi. Karakteristik pasien geriatri adalah :Multipatologi, tampilan klinis tidak khas, polifarmasi, fungsi organ menurun, usia lebih dari 60 tahun, gangguan status fungsional, gangguan nutrisi dan gizi. Menatalaksana pasien anak membutuhkan pendekatan paripurna dimulai dari usaha promotif, preventif, kuratif dan kuratif dengan memperhatikan kebutuhan asa, asih dan asuh. Menatalaksana pasien geriatri juga mebutuhkan penatalaksanaan yang paripurna yang dilakukan dengan system kerja yang bersifat interdisiplin. Pada blok ini akan dibahas : Modul 1 menerangkan pertumbuhan intrauterin pada kehamilan normal serta berbagai faktor yang mempengaruhinya Modul 2 menerangkan keadaan fisiologis bayi baru lahir , perinatal, dan neonatus serta permasalahannya dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga. Modul 3 menerangkan menjelaskan tumbuh kembang bayi dan balita serta gangguannya dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga. Modul 4 menerangkan tahap tumbuh kembang anak usia sekolah dan gangguannya dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga. Modul 5 menerangkan tahap tumbuh kembang remaja dan berbagai gangguan yang dapat terjadi dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga. Modul 6 menerangkan perubahan pada usia tua dan gangguannya dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga METODE PEMBELAJARAN Aktivitas pembelajaran Tutorial Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan metode seven jump. Jika berhalangan karena satu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 X 24 jam. Skill’s lab Kegiatan untuk mendapatkan ketrampilan medik, mulai dari komunikasi, ketrampilan laboratorium, prosedural dan ketrampilan klinik. Kuliah pengantar Kuliah yang diberikan oleh pakar bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar. Konsultasi dengan pakar dapat dilakukan apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya. Belajar mandiri Sebagai seorang dewasa mahasiswa diharapkan mampu belajar mandiri, merupak ketrampilan yang penting untuk ke depannya. Ketrampilan ini meliputi minat pribadi, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber yang tersedia, mengerti informasi dengan mengguanakan strategi pembelajaran yang berbeda. Belajar mandiri adalah cirri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir untuk memperoleh informasi. Diskusi kelompok tanpa tutor Mahasiswa dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuannya dapat berupa identifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran, memastikan bahwa kelompok tersebut sudah cukup mendapatkan informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan merumuskan informasi yang belum dan akan didiskusikan dengan pakar. Diskusi pleno Diskusi pleno bertujuan menyamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk menghindarkan kesalahan dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang telah didapatkan. Diskusi pleno dilakukan sekali seminggu dengan cara mengemukakan masalah, mekanisme, pemecahan masalah yang dihadiri oleh pakar. POHON TOPIK BLOK 1.6 SIKLUS KEHIDUPAN KONSEPSI JANIN FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL NEONATUS TUMBUH DAN KEMBANG: BAYI ANAK REMAJA GERIATRI FISIK PSIKOSOSIAL METABOLIK MENTAL SOSIAL INFEKSI COMPREHENSIVE GERIATRIC ASSESMENT TERAPI MULTIDISIPLIN DEGENERATIF TRAUMA / FALLS TUJUAN PEMBELAJARAN BLOK 1.6 SIKLUS KEHIDUPAN TUJUAN BLOK Mahasiswa mampu menjelaskan siklus hidup / tumbuh kembang anak mulai dari masa janin sampai tua. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pertumbuhan intrauterin pada kehamilan normal serta berbagai faktor yang mempengaruhi 2. Mahasiswa mampu menjelaskan keadaan fisiologis bayi baru lahir , perinatal, dan neonatus serta permasalahannya dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga 3. Mahasiswa mampu menjelaskan tumbuh kembang bayi dan balita serta gangguannya dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga 4. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia sekolah dan gangguannya dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga 5. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang remaja dan berbagai gangguan yang dapat terjadi dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga 6. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan pada usia tua dan gangguannya (sindrom geriatri) dengan menggunakan pendekatan sebagai dokter keluarga PENILAIAN Tujuan pembelajaran akan dinilai dengan menggunakan berbagai jenis ujian, sebagai berikut : 1. Evaluasi normatif (40% dari nilai akhir) a. Penilaian tutorial selama diskusi kelompok kecil (20% dari nilai akhir). Jika mahasiswa tidak dating pada satu pertemuan mereka harus melapor pada tutor dalam 2 x 24 jam dan membawa atau mengirim surat keterangan dari dokter atau orang tua agar mendapat penilaian dari tutor. Setelah 2 x 24 jam mahasiswa tersebut tidak akan memperoleh penilaian. b. Jika mahasiswa tidak lulus ujian skills lab, maka instruktur akan memberikan kesempatan untuk ujian ulangan sebanyak satu kali. Jika masih tidak lulus maka mahasiswa tersebut dianggap tidak lulus blok 11. 2. Ujian Blok (60% dari nilai akhir) pada minggu terakhir blok ini anda akan menjalani ujian blok untuk menilai pemahaman terhadap tujuan pembelajaran. Walaupun ujian ini diadakan di akhir blok, sangat dianjurkan anda untuk mempersiapkan diri mulai dari permulaan blok. Manajemen waktu yang baik sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran anda sendiri. Mahasiswa yang menghadiri kurang dari 75% aktiviitas blok (tutorial, kuliah, praktikum) tidak akan diizinkan mengikuti ujian blok. SKENARIO 1 KEHAMILAN YANG MERISAUKAN Ny.Ana 29 tahun, setelah 6 tahun masa perkawinannya baru saat ini terlambat haid 4 minggu yang disertai dengan rasa mual dan sering kencing serta merasa nyeri di payudara. Setelah diperiksa dokter, Ny. Ana dinyatakan hamil 6 minggu dengan ditemukan kantong kehamilan pada USG. Kemudian dokter menganjurkan untuk makan dengan gizi yang sesuai serta kontrol teratur. Ny. Ana takut minum obat karena akan berefek pada janinnya. Tetapi pada kehamilan 8 minggu Ny.Ana dirawat karena perdarahan dengan diagnosis abortus imminens. Pada pemeriksaan kehamilan 20 minggu Ny. Ana merasa perutnya sesak dan dari pemeriksaan USG terlihat janin hidrocephalus dan spina bifida. Pada kehamilan 28 minggu Ny.Ana merasa perutnya tegang dan keluar darah dari kemaluan. Kemudian dirawat dengan diagnosis partus prematurus imminens. Setelah 3 hari dirawat Ny.Ana dibolehkan pulang dan dinasehatkan untuk memeriksakan diri satu bulan lagi, tetapi jika merasa ada keluhan maka harus secepatnya memeriksakan diri. Pada kehamilan 38 minggu terasa perut sakit menjalar ke ari-ari dan disertai keluar lendir campur darah. Kemudian diputuskan untuk dilakukan seksio sesarea, karena anak letak sunsang dengan Zatuchni score 1 dan anaknya setelah lahir dikonsulkan ke dokter bedah syaraf. Si ibu selama operasi terjadi perdarahan hebat sehingga dilakukan ligasi arteri uterina. Bagaimana anda menjelaskan kehamilan Ny.Ana serta usaha untuk menghindari hal tersebut pada kehamilan berikutnya? SKENARIO 2 BUAH HATIKU Ny.Baby, 34 tahun, sangat bahagia dengan kelahiran anak pertamanya, laki-laki di rumah bidan tempat dia selalu kontrol kehamilan, bayi ini sangat ditunggu-tunggunya karena ia sudah 4 tahun menikah dan sudah 3 kali mengalami keguguran. Tetapi kebahagiannya terusik karena bidan mengatakan bahwa anaknya harus dirujuk ke rumah sakit karena berat badan lahirnya rendah 2100 gram, saat ini sesak nafas dan merintih. Ny.Baby berpikir kenapa ia susah sekali mendapatkan buah hati, sedangkan tetangganya yang saat ini dalam penjara hamil diluar nikah, dan pada saat lahir anaknya sehat dan langsung dicekik sehingga meninggal. Di rumah sakit dokter melakukan anamnesis pada bidan serta keluarga yang mengantar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sianosis, nafas cuping hidung, takipneu, dan hipotermia, selain itu juga ditemukan undesensus testis. Bayi ini dirawat di inkubator, diberi oksigen dan dipasang infus. Kemudian petugas rumah sakit berpesan supaya ASI-nya dapat dikirimkan. Ny.Baby memang berniat untuk memberikan ASI ekslusif pada bayinya supaya bayinya dapat mencapai tumbuh-kembang yang optimal. Ny.baby berjanji dia harus kuat supaya selama di rumah sakit dapat ikut merawat bayinya dan bisa memberikan ASI langsung, agar tidak menjadi kuning seperti bayi yang sama-sama dirawat atau mengalami kejang seperti bayi yang lain. Ny.Baby sering berkonsultasi dengan bidan dan dokter yang merawat bayinya, apa yang harus ia lakukan agar anaknya sembuh dan kalau pulang nanti apa yang harus ia kontrol. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada bayi Ny.Baby? SKENARIO 3 “KEZY” Pada kegiatan bulanan di “PAUD Kencana” kecamatan Andalas, terlihat beberapa orang anak balita yang asyik bermain dengan mengunakan alat permainan edukatif yang sudah disediakan oleh petugas. Tetapi diantara anak-anak tersebut terlihat seorang anak laki-laki yang sangat kurus, mukanya pucat, dan cengeng tidak ikut bermain dengan gembira bersama temannya. Setelah didekati ia menyebutkan namanya Kezy, umurnya 5 tahun dan mengatakan kakinya sakit dibawa berjalan. Setelah diperiksa kelihatan paha kanannya bengkak dan agak merah. Pada saat ditanyakan pada orang tuanya, mengatakan kakinya bengkak setelah imunisasi pada 2 hari yang lalu, dan anaknya juga demam. Selain itu orang tuanya mengatakan bahwa anaknya tidak mau makan, cuma suka makan kerupuk saja dan ibunya sudah berusaha membelikan obat dan vitamin supaya anaknya mau makan dan menjadi gemuk seperti anak temannya yang lahap kalau makan dan suka makan fast food. Melihat kondisi Kezy petugas membawa Kezy dan orang tuanya ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan dan nasehat tentang gizi anaknya. Pada pemeriksaan fisik oleh dokter di puskesmas ditemukan pasien anemis, pada KMS didapatkan BGM. Pada bekas tempat injeksi terlihat tanda-tanda inflamasi. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Kezy dan cara mengatasinya? SKENARIO 4 MANA PERHATIANMU SAYANG…. Paman Davis terpaksa meminta izin tidak masuk kerja karena pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan Davis, laki-laki, umur 8 tahun, kelas 1 SD karena disuruh oleh ibu guru kelasnya. Menurut ibu gurunya, selama dalam proses belajar Davis kurang perhatian dan sangat hiperaktif serta suka mengganggu temannya, apalagi tahun ini dia tinggal kelas. Davis diasuh oleh pamannya sejak ibunya meninggal 4 tahun yang lalu. Sebelum meninggal, Ibu Davis depresi karena ditinggal ayah Davis yang menikah lagi. Ibu guru mengatakan bahwa ada anak tetangganya yang autism mengalami perbaikan sesudah mendapatkan pengobatan. Dari alloanamnesis, dokter mendapatkan informasi bahwa Davis sangat nakal sehingga sering dimarahi dan dicubit oleh tantenya. Pada pemeriksaan didapatkan Davis kurang gizi, pada kulit terlihat hiperpigmentasi, krusta, dan hematom bekas trauma tumpul. Selama pemeriksaan Davis tidak memperhatikan apa yang ditanyakan oleh dokter dan tidak mau diam, apa yang ada di meja dokter diobrak abriknya. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Davis dan bagaimana mengatasinya? SKENARIO 5 KEMANA AKAN KUCARI…? Keluarga Pak Remato panik karena anak perempuannya yang berumur 13 tahun, kelas 1 SMP, tidak pulang ke rumah sejak kemarin. Pak Remato bertambah cemas dengan kejadian akhir-akhir ini dimana anak perempuan sering dibawa lari oleh pacarnya dan diberi obat-obat terlarang. Pagi sebelum berangkat ke sekolah putrinya tampak murung dan sedih, karena kecewa tidak diberi uang oleh ibunya. Sejak meningkat remaja dan mengalami menarche serta ada perubahan pada fisiknya, putrinya jadi suka berlama-lama di kamar dan selalu memperhatikan penampilannya. Anaknya yang laki-laki berumur 16 tahun tidak suka keluyuran, rajin belajar dan suka berolah raga. Keluarga Pak Remato, tadinya mencemaskan anak laki-lakinya akan seperti anak tetangganya yang suka bergadang, duduk dipinggir jalan, merokok, dan suka mengganggu orang yang lewat. Pak Remato merasa selama ini sudah memberikan perhatian pada anaknya termasuk kesehatan terutama kebutuhan gizi dan imunisasi. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada keluarga Pak Remato dan bagaimana mengatasinya? SKENARIO 6 PENGALAMAN BU NARTI DI PANTI WREDA Bu Narti, seorang ibu yang telah mengabdikan dirinya pada suatu panti wreda datang ke dokter terdekat, minta tolong supaya dokter bisa datang ke panti karena ada nenek yang tidak bisa jalan setelah jatuh terpeleset di kamar mandi. Sebelum jatuh, keluhan sempoyongan telah diutarakannya, namun tidak mau disuruh istirahat, beliau selalu berusaha melakukan pekerjaan yang menurutnya masih bisa dikerjakan. Nenek mempuyai riwayat hipertensi, diabetes dan sakit jantung. Satu tahun terakhir nenek suka lupa nama teman-teman di panti, kadang lupa apakah sudah mandi atau belum. Setelah diperiksa, dokter menganjurkan agar nenek dibawa ke rumah sakit, karena dicurigai ada fraktur pada tulang femur kiri.. Untuk pertolongan pertama, dokter memberikan 3 macam obat. Setelah dokter pulang, Bu Narti bingung untuk memberikan obat pada nenek, karena nenek sedang minum 3 macam obat pula dari dokter jantung. Setelah dibujuk, akhirnya nenek mau dirawat di rumah sakit. Berdasarkan hasil rontgen, nenek mengalami fraktur collum femoris sinistra, dianjurkan operasi tapi nenek menolak. Selama perawatan nafsu makan nenek berkurang, tampak lebih kurus dari biasanya. Nenek merasa kesepian dan sedih karena tidak ada yang mengunjunginya, kecuali pengurus panti. Nenek merasa hidupnya hampa dan tak berguna, terkadang air mata menetes di pipi. Setelah 1 minggu dirawat, dokter mengatakan terjadi imobilisasi sehingga timbul ulkus decubitus stadium 2 di bokong nenek, otot-otot tungkai mengalami atrofi, persendian kaku dan ngilu bila digerakkan. Nenek semakin lemah dan tak berdaya. Sebagai seorang calon dokter, bagaimana anda bisa menjelaskan berbagai kondisi yang terjadi dan sikap apa yang seharusnya dilakukan pada nenek? Daftar nama Tutor Blok 1.6 ( Siklus Kehidupan ) No Nama Tutor Kelompok Tempat 1 DR. Dra.Yusticia Katar, Apt 1 Ruang A1 ( Gedung A,B,C,D ) 2 Dra. Elmatris SY, MS 2 Ruang A2 ( Gedung A,B,C,D ) 3 Dra. Hasmiwati, M.Kes 3 Ruang A3 ( Gedung A,B,C,D ) 4 Dra. Gusti Revilla, M.Kes 4 Ruang A4 ( Gedung A,B,C,D ) 5 Dra. Arni Amir, MS 5 Ruang A5 ( Gedung A,B,C,D ) 6 Dra. Elliza Anas, MS 6 Ruang B1 ( Gedung A,B,C,D ) 7 Dra. Nuzulia Irawati, MS 7 Ruang B2 ( Gedung A,B,C,D ) 8 Dra. Ellizabeth Bahar, M.Kes 8 Ruang B3 ( Gedung A,B,C,D ) 9 Dra. Salma Salim, Apt 9 Ruang B4 ( Gedung A,B,C,D ) 10 Drs. Adrial, M.Kes 10 Ruang B5 ( Gedung A,B,C,D ) 11 Dra. Machdawati Masri, MSi, Apt 11 Ruang C1 ( Gedung A,B,C,D ) 12 Drs. Julizar, M.Kes. Apt 12 Ruang C2 ( Gedung A,B,C,D ) 13 Dra. Nasni Yetti 13 Ruang C3 ( Gedung A,B,C,D ) 14 Dra. Eti Yerizel, MS 14 Ruang C4 ( Gedung A,B,C,D ) 15 Drs. Jusral Jivai, MS, Apt 15 Ruang C5 ( Gedung A,B,C,D ) 16 Drs. Endrinaldi, MS 16 Ruang C6 ( Gedung A,B,C,D ) 17 Drs. Almurdi, M.Kes 17 Ruang D1 ( Gedung A,B,C,D ) 18 dr. Roza Silvia 18 Ruang D2 ( Gedung A,B,C,D ) 19 dr. Sudirman Lubait 19 Ruang D3 ( Gedung A,B,C,D ) 20 Drg. Mustafa Noer, MS 20 Ruang D4 ( Gedung A,B,C,D ) 21 dr. Fika Tri Anggraini 21 Ruang D5 ( Gedung A,B,C,D ) 22 Dra. Yustini Alioes, MSi, Apt 22 Ruang D6 ( Gedung A,B,C,D ) 23 Dra. Daryati Mardja, Apt 23 Ruang E1 ( Gedung E / F ) 24 Dra. Dian Pertiwi, MS 24 Ruang E3 ( Gedung E / F ) 25 Dra. Elly Usman, MSi. Apt 25 Ruang E4 ( Gedung E / F ) 26 Dra. Erlina Rustam, MS. Apt 26 Ruang E5 ( Gedung E / F ) 27 DR. drg. Isnindiah Koerniati, MS 27 Ruang E6 ( Gedung E / F ) 28 Dra. Asterina, MS 28 Ruang Tutorial Bagian Kimia Tutorial dilaksanakan setiap hari Senin jam 09.00 – 10.50 dan Kamis jam 09.00 - 10.50 Wib.