Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 43 Perancangan Web Komersial dan Analisis Pengaruhnya Pada UMKM Makanan Kabupaten Boyolali Terhadap Transaksi Penjualan Avin Wimar Budyastomoa, Eko Sediyonob (a) Mahasiswa Magister Sistem Informasi Program Pascasarjana - Universitas Diponegoro Jalan Imam Bardjo S.H. No. 5 Semarang - Indonesia (b) Magister Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Abstract Penelitian berupa pemanfaatan internet atau web komersial di lingkungan UMKM Boyolali untuk memasarkan produknya menarik dan perlu untuk diteliti. Dengan sinyalemen bahwa melalui web komersial pelaku UMKM semakin kreatif mengembangkan deversifikasi usahanya dan tidak hanya menembus pasar lokal tetapi juga pasar internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi berbasis web berwujud web komersial untuk UMKM dan menganalisis pengaruh web komersial terhadap pendapatan, biaya pemasaran dan transaksi penjualannya. Untuk mengukur pengaruh web komersial, digunakan analisis perhitungan dengan menggunakan paired samples test. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dengan menggunakan paired samples test adalah ada peningkatan yang positif terhadap pendapatan sebesar 9,1 % dan penurunan biaya pemasaran sebesar 48,3 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan web komersial membawa pengaruh yang positif terhadap pendapatan, biaya pemasaran dan transaksi penjualan UMKM makanan di kabupaten Boyolali. Keywords: Paired samples test; UMKM; Web Komersial 1. Pendahuluan Pada tahap penjajakan penelitian diperoleh informasi awal bahwa, UMKM di Kabupaten Boyolali berjumlah 26.126 tersebar di 19 Kecamatan. Pelaku UMKM tersebut masih sangat relatif kecil yang memanfaatkan jaringan internet untuk memasarkan produk utamanya pelaku UMKM bidang makanan. Kendatipun sudah ada pelaku UMKM memanfaatkan internet dalam hal ini web komersial masih terbatas seperti UMKM kerajinan tembaga di Tumang, kerajinan kulit ikan Pari di desa Sambon dan kerajinan batik. Pada umumnya pelaku UMKM memasarkan produknya melalui pasar konvensional. Hal ini tentu saja akan menghambat produk, pemasaran dan penghasilan pelaku UMKM. Untuk itu perlu dicari alternatif pemecahan masalah pemasasaran produk UMKM dari pemasaran konvensional ke pemasaran modern seperti web e-commerce (web komersial). Berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas penelitian ihwal pemanfaatan internet atau web komersial di lingkungan UMKM Boyolali untuk memasarkan produknya menarik dan perlu untuk diteliti. Dengan sinyalemen bahwa melalui web komersial pelaku UMKM semakin kreatif mengembangkan deversifikasi usahanya dan tidak hanya menembus pasar lokal tetapi juga pasar internasional. Hal ini akan menjawab permasalahan pemasaran yang dihadapi pelaku UMKM khususnya pelaku UMKM makanan. Permasalahannya adalah pelaku UMKM makanan di Boyolali belum memanfaatkan web komersial untuk memasarkan produknya dan bagaimana pengaruh terhadap pendapatan, biaya pemasaran dan jumlah transaksi sebelum dan sesudah memanfaatkan web komersial. Untuk itu ingin diketahui dan dianalisis pengaruh web komersial terhadap pendapatan, biaya pemasaran dan jumlah transaksi UMKM makanan di kabupaten Boyolali. Keistimewaan yang ditawarkan pada aplikasi ini adalah hak pelaku UMKM terhadap web komersial adalah memegang penuh hak akses sebagai admin, semisal meng-upload produk, meng-update produk, menghapus produk, mengubah tampilan, dan menghapus user. Sedangkan hak user sebagai calon pembeli hanyalah mengakses produk, mengisi form pendaftaran dan masuk sebagai user biasa. 2. Kerangka Teori 2.1 E-commerce Istilah e-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (website). E-commerce secara umum didefinisikan sebagai proses jual beli produk, jasa dan informasi antara penjual dan pembeli melalui media internet dengan memanfaatkan jaringan komputer. Seperti dikatakan (Coulter, 2005) bahwa e-commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. Shim et al. (2000) dalam Coulter (2005) mengemukakan bahwa e-commerce merupakan konsep Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa melalui internet. Jadi konsumen melakukan transaksi jual beli barang atau jasa secara langsung kepada penjual atau penyedia barang dan jasa melalui media internet dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Berkaitan definisi tentang e-commerce (Wira dan Iman, 2005 dalam Trisnani, 2008) mengatakan bahwa transaksi dalam e-commerce memiliki karakteristik yang sangat khusus, yaitu, (1) transaksi tanpa batas; pengusaha dapat memasarkan produknya ke seluruh pelosok dunia hanya dengan membuat situs web atau memasang iklan di situs internet, dan pelanggan dapat mengakses serta melakukan transaksi secara online tanpa dibatasi waktu; (2) transaksi anonim, yaitu penjual dan pembeli tidak perlu bertemu muka satu sama lain; (3) produk digital dan non digital; produk yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara men-download, sedangkan produk non digital dikirim secara langsung; (4) produk barang tak berwujud; banyak perusahaan yang menawarkan barang tak berwujud seperti data, informasi, perangkat lunak serta ide atau gagasan melalui internet. E-commerce dapat diterapkan dalam kegiatan bisnis perpustakaan. E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama. E-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi (Johnson, 2000). Gambar 1. Perbedaan transaksi secara manual dengan menggunakan E-Commerce (Sumber : Ricky Nurdiana, 2012 dalam Nursari, 2012). 2.2 UMKM Menurut Bab I Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang UMKM adalah kegiatan ekonomi masyarakat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil pendapatan tahunan, serta kepemilikan, sebagaimana yang ditentukan dalam undang-undang. Menurut UU UMKM Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 definisi UMKM adalah sebagai berikut: 44 a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana di atur dalam undang-undang ini. b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagimana dimaksud dalam undang-undang ini. c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tak langsung dari usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagimana dimaksud dalam undang-undang ini. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. 2.3 E-bisnis Secara garis besar e-bisnis didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan kegiatan jual beli secara langsung maupun tidak langsung dari penjual atau pengusaha ke pembeli dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi. E-bisnis adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara langsung dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi dari penjual ke pembeli. E-bisnis digunakan untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik (Ewawan, 2006 dalam Mattalatta, 2008). E-bisnis adalah kegiatan jual beli barang atau jasa langsung dari pengusaha ke konsumen melalui intenet dan juga melayani pelanggan dan dapat berkolaborasi dengan. mitra bisnis di dalam rantai suply chan untuk meningkatkan jumlah konsumen (Kalakota, 2000 dalam Coulter, 2005). E-bisnis adalah transaksi jual beli produk atau jasa dan informasi, yang mencakup layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik internet dalam sebuah organisasi (Turban). E-bisnis adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi (Steven, 2002 dalam Coulter, 2005). E-bisnis adalah suatu kegiatan yang mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan yaitu pembelian barang secara online baik retail maupun grosir dari Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis pengusaha atau penjual ke konsumen secara langsung (Johnson, 2000). 2.4 Paired Samples Tests Secara umum uji hipotesis beda dua rata-rata (paired samples tests ) digunakan untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berhubungan atau sering disebut dengan sampel berpasangan yang berasal dari populasi yang memiliki rata-rata (mean) sama. Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas atau berbeda. Ciri-siri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai dua perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh dua macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama, dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Uji t dua sampel dilakukan dalam dua langkah. Langkah pertama adalah menguji apakah variabel dari dua populasi bisa dianggap sama. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata populasi. 2.4.1 Prinsip Paired Samples Tests Paired samples tests merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-masalah praktis statistika. Uji -t termasuk dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis., uji -t digunakan ketika informasi mengenai nilai variabel populasi tidak diketahui. Uji -t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah mean sampel (dua buah variabel yang dibandingkan). Uji -t dapat dibagi menjadi dua, yaitu uji -t yang digunakan untuk pengujian hipotesis sampel dan uji -t yang digunakan untuk pengujian hipotesis dua sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji -t dengan dua sampel), maka uji -t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji -t untuk sampel bebas (independent) dan uji -t untuk sampel berpasangan (paired). Dalam lingkup uji-t untuk pengujian hipotesis dua sampel bebas, maka ada satu hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu apakah populasi diasumsikan homogen (sama) atau tidak. Bila populasi diasumsikan sama, maka uji -t yang digunakan adalah uji -t dengan asumsi homogen, sedangkan bila populasi dari dua sampel tersebut tidak diasumsikan homogen, maka yang lebih tepat adalah menggunakan uji -t dengan asumsi tidak homogen. Uji -t dengan ragam homogen dan tidak homogen memiliki rumus hitung yang berbeda. Untuk ragam yang homogen menggunakan rumus: t= X1 -X2 1 1 S√ + n1 n2 Keterangan: X1 = rataan sampel pertama, X2 = rataan sampel kedua, S = simpangan baku bersama, dan 45 n1, n2 = banyaknya masing-masing data sampel pertama dan kedua. Selanjutnya untuk sampel yang tidak homogen mempunyai rumus : 𝑥1− 𝑥2 𝑡= √𝑆 12 +𝑆 22 𝑛1 𝑛2 Keterangan: X1 = rataan sampel pertama, X2 = rataan sampel kedua, S = simpangan baku bersama, dan n1, n2 = banyaknya masing-masing data sampel pertama dan kedua Rumus untuk menghitung rata-rata (mean) ∑ 𝑋1 𝑋= 𝑛 Keterangan: X = nilai variabel bebas ∑ 𝑋1 = jumlah dari variabel x1 n = jumlah data Rumus untuk menghitung ragam (variance) 𝑆= Keterangan : S ∑( 𝑋1 − 𝑋2 ) n ∑ 𝑥1 −𝑥2 2 𝑛 = simpangan Baku = hasil dari kuadrat X1-X2 = jumlah data Rumus untuk menghitung standar deviasi 𝑆 = √𝑆 2 Keterangan: S = simpangan Baku Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Uji -t ini membandingkan satu kumpulan pengukuran yang kedua dari contoh yang sama. Uji ini sering digunakan untuk membandingkan skor “sebelum” dan “sesudah” percobaan untuk menentukan apakah perubahan nyata telah terjadi. Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai dua buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh dua macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama (sebelum) dan data dari perlakuan kedua (sesudah). Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. 2.4.2 Hipotesis Paired Samples Tests Uji Hipotesis adalah sebagai cara untuk melakukan pembuktian terhadap hipotesis yang diajukan, bentuk hipotesis uji banding dua sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. H0 : µ1 ˃ µ2 ( rataan kedua variabel sampel tidak memberikan pengaruh). Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 2. H1 : µ1 ˂ µ2 (rataan kedua variabel sampel memberikan pengaruh). 2.4.3 Interpretasi Paired Samples Tests A. Paired Samples Tests Untuk Pendapatan UMKM 1. Merumuskan hipotesis H0 :tidak ada pengaruh sebelum dan sesudah penggunaan website terhadap pendapatan H1 :ada pengaruh sebelum dan sesudah penggunaan website terhadap pendapatan 2. Menentukan thitung Untuk mengetahui thitung dapat dilihat pada kolom t pada paired samples tests , sedangkan untuk nilai signifikan menggunakan standar 0,05. 3. Menentukan ttabel ttabel dapat dilihat pada tabel statistik (ada pada halaman lampiran) pada signifikansi 0,05 dengan derajat bebas (df) n-1. 4. Kriteria pengujian Jika ttabel < thitung, maka H0 diterima Jika ttabel > thitung, maka H1 diterima dan H0 ditolak 5. Membuat kesimpulan Dengan menerima H0 berarti rataan ke dua variabel sama, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh terhadap pendapatan UMKM sebelum dan sesudah menggunakan website. Sebaliknya jika menolak H0 dan menerima H1 berarti rataan ke dua variabel berbeda, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa penggunaan website membawa pengaruh terhadap UMKM. B. 1. 2. 3 4 5 Paired Samples Tests Untuk Biaya Pemasaran UMKM Hipotesis H0 : tidak ada pengaruh sebelum dan sesudah penggunaan website terhadap biaya pemasaran H1 : ada pengaruh sebelum dan sesudah penggunaan website terhadap biaya pemasaran Menentukan thitung dan signifikansi Untuk mengetahui thitung dapat dilihat pada kolom t pada paired samples tests , sedangkan untuk nilai signifikansi menggunakan standar 0,05. Menentukan ttabel ttabel dapat dilihat pada tabel statistik (ada pada halaman lampiran) pada signifikansi 0,05 dengan derajat bebas (df) n-1. Kriteria pengujian Jika ttabel < thitung, maka H0 diterima Jika ttabel > thitung, maka H1 diterima dan H0 ditolak Membuat kesimpulan Dengan menerima H0 berarti rataan ke dua variabel sama, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan website terhadap biaya pemasaran. Sebaliknya jika menolak H0 dan menerima H1 berarti rataan ke dua variabel berbeda, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan website terhadap biaya pemasaran. 3 46 Metodologi Penelitian 3.1 Pengumpulan Data Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data berupa informasi tentang profil UMKM, produk UMKM, tempat usaha dan perizinannya. Untuk mendapat informasi tersebut, penulis datang ke Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali. Semua data telah tersedia di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali. Pada penelitian ini diambil sample UMKM yang memproduksi makanan kecil dan telah terpilih 10 sample, yakni: Abon Sapi “Rojokoyo”, Abon Lele” Alfadh”, Abon Lele “Nuke”, Aneka Snack “Amanah”, Aneka Kreasi Snack ”Hilda Vicky”, Yoghurt “Srikandi Barokah”, Aneka Criping “King”, Aneka Cemilan “ Lin Snack”, Aneka Keripik “Lima Bintang” dan Cakar Ayam “Mandiri Echo”. 3.2 Analisa Pada tahapan ini dilakukan analisa dari data yang telah didapat kemudian mengembangkan informasi yang dibutuhkan. Sebagai contoh menganalisa tentang sistem penjualan baik modern atau masih tradisional, jaringan pemasaran yang telah terjalin dan permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Dengan adanya analisa tersebut, penulis dapat mengembangkannya menjadi suatu gambaran dalam pembuatan website. 3.3 Desain Pada tahapan ini penulis menerjemahkan suatu analisa dalam bentuk rancangan program. Dalam perancangan program ini disungguhkan berbagai informasi tentang produk yang dihasilkan, cara pembelian, cara pemesanan, kontak person, dan informasi-informasi lainnya. Rancangan program ini masih dalam bentuk interface. 3.4 Pengkodean Hasil rancangan selanjutnya diubah menjadi baris perintah yang dimengerti oleh mesin dalam bentuk bahasa pemrograman. Penelitian ini menggunakan Joomla, sehingga baris perintah yang dipakai berbasis HTML dan Java Script. 3.5 Uji Coba Sistem yang dibuat masih dalam keadaan offline belum di upload ke internet. Sebelum di-upload ke internet, kesepuluh website ini harus diuji coba terlebih dahulu dengan cara user mendaftarkan diri di halaman website tersebut dan melakukan simulasi berbelanja. 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Data sebelum penelitian Data sebelum penelitian yang berhasil dikumpulkan adalah mengenai target pemasaran, pendapatan, biaya pemasaran dan kendala – kendala yang ada pada UMKM makanan di kabupaten Boyolali. Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 47 Tabel 1. Target pemasaran Tabel 1 mendeskripsikan target pemasaran UMKM dalam memasarkan produknya. Rata-rata daerah pemasaran UMKM hanya di sekitar Boyolali, Surakarta dan Klaten, namun ada juga sudah menembus pasaran Jakarta dan Lampung. Dari data yang diperoleh UMKM yang memasarkan produknya di luar kota eks Karesidenan Surakarta dikarena membuka agen-agen kecil dan kerabat yang menetap di daerah tersebut. Tabel 3 menjelaskan tentang pendapatan UMKM makanan sebelum menggunakan web komersial. Data tersebut diperoleh dari data laporan laba bersih UMKM bulan Juni 2012. Tabel 4. Biaya Pemasaran sebelum menggunakan website Tabel 2. Kendala yang dihadapi Pada tabel 4 tersebut mendeskripsikan biaya pemasaran rata-rata tiap UMKM sebelum menggunakan website. 4.2 Data setelah penelitian Penggunaan website komersial telah menunjukkan perubahan. Berikut data tersebut diperoleh dari data laporan laba bersih UMKM bulan Juni 2012 terlihat pada table 5. Tabel 5. Pendapatan Setelah Menggunakan Web Komersial Tabel 2 mendeskripsikan kendala UMKM selama menjalankan usahanya. Berdasarkan tabel di atas didapatkan kendala utama adalah pemasaran. Karena UMKM kabupaten Boyolali harus bersaing dengan produk UMKM dari daerah lain. Hal ini sangat berpengaruh terhadap sistem pemasaran. Tabel 3. Pendapatan UMKM makanan Menggunakan Web Komersial Sebelum Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis Dibawah ini gambar 2 mendeskripsikan grafik perkembangan pendapatan UMKM sebelum dan sesudah menggunakan web komersial. Walaupun kenaikannya tidak begitu banyak, namun ini sudah menunjukkan dampak yang positif. 3. 4. Gambar 2 Grafik Perkembangan Pendapatan UMKM Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Web Komersial A. 48 derajat kebebasan (df) n-1 atau 10-1= 9. Hasil yang diperoleh untuk ttabel adalah 2,262. Kriteria pengujian Jika ttabel < thitung, maka H0 diterima Jika ttabel > thitung, maka H1 diterima dan H0 ditolak Membuat kesimpulan Berdasarkan analisis ttabel. Karena nilai ttabel>thitung (2,262> -11,129) maka H1 diterima dan H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendapatan UMKM sebelum dan sesudah menggunakan website. Pembahasan Pengujian Menggunakan SPSS. Gambar 4. Output Paired Samples Tests Biaya Pemasaran Gambar 3 Output Paired Samples Tests Pendapatan Analisis gambar 3 Output Paired Samples Tests Statistics Untuk data sebelum menggunakan website, nilai ratarata adalah 2,04x106, jumlah data 10, deviasi standar 846167,832 dan standar error mean 267581,763. Sementara itu untuk data yang sesudah menggunakan website, nilai rata-rata adalah 2,21x106, standar deviasi 842549,042 dan standar error mean 266437,401. Output Paired Samples Tests Correlations Dari gambar 3 didapat nilai korelasi sebesar 0,998 dengan nilai signifikansi 0,000. Sehingga didapat kesimpulan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara pendapatan sebelum dan pendapat sesudah menggunakan website karena nilai yang mendekati 1. Output Paired Samples Tests Paired Samples Tests yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikansi antara pendapat sebelum dan sesudah menggunakan website menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Berikut langkahlangkah pengujiannya. 1. Hipotesis H0: tidak ada pengaruh antara pendapatan sebelum dan sesudah menggunakan website. H1: ada pengaruh antara pendapatan sebelum dan sesudah menggunakan website. 2. Pengujian Menentukan nilai thitung Dari gambar 3 diperoleh data bahwa thitung adalah -11,129 dan nilai signifikansinya adalah 0,000. Menentukan ttabel Nilai ttabel dapat dilihat pada tabel statistika (terlampir) pada nilai signifikansi 0,05 dengan Analisis gambar 4 Output Paired Samples Tests Statistics Biaya Pemasaran Untuk data sebelum menggunakan website, nilai ratarata adalah 1,75x105, jumlah data 10, deviasi standar 75461,543 dan standar error 23863,035 Sementara itu untuk data yang sesudah menggunakan website, nilai ratarata adalah 9,50 x105, standar deviasi dan standar error mean 16666,667. Output Paired Samples Tests Correlations Biaya pemasaran Dari gambar 4 didapat nilai korelasi sebesar 0,967 dengan nilai signifikansi 0,000. Sehingga didapat kesimpulan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara biaya pemasaran sebelum dan sesudah menggunakan website karena nilai yang mendekati 1. Output Paired Samples Tests Biaya pemasaran Paired Samples Tests yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikansi antara biaya pemasaran sebelum dan sesudah menggunakan website menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Berikut langkah-langkah pengujiannya. 1 Hipotesis H0: tidak ada pengaruh sebelum menggunakan website dan sesudah menggunakan website terhadap biaya pemasaran H1: ada pengaruh sebelum menggunakan website dan sesudah menggunakan website terhadap biaya pemasaran 2 Pengujian Menentukan nilai thitung Dari gambar 4.4 diperoleh data bahwa thitung adalah 7,236 dan nilai signifikansinya adalah 0,000. Menentukan nilai ttabel Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012) 3. 4. On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis Sedangkan untuk ttabel dapat dilihat pada tabel statistika (terlampir) pada nilai signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 10-1=9. Hasil yang diperoleh untuk ttabel adalah 2,262. Kriteria pengujian Berdasarkan uji t Jika ttabel > thitung, maka H0 diterima Jika ttabel < thitung, maka H1 diterima dan H0 ditolak Kesimpulan Berdasarkan analisis ttabel Karena nilai ttabel < thitung (2,262 < 7,236), maka H0 ditolak. Jadi ada pengaruh sebelum menggunakan website dan sesudah menggunakan website terhadap biaya pemasaran Jadi diketahui 352217777777,7778 Menghitung statistik deskriptif Menghitung simpangan baku Tabel 6. Pendapatan Sebelum dan Setelah Menggunakan Web Komersial nilai variance 49 nya adalah - Tabel 9. Biaya Pemasaran UMKM Sebelum dan Setelah Menggunakan Web Komersial. √−352217777777,7778 = 593479,382 Jadi nilai simpangan bakunya adalah 593479,382 Tabel 8. Tabel Untuk Menghitung Variance dan Standart Deviation Pendapatan Setelah Menggunakan Web Komersial Mean sebelum menggunakan web x1=∑ x1 𝑥1=20.400.000 n 10 = 2.040.000 = 2,04*106 Mean setelah menggunakan web 𝑥2=∑ 𝑥2 𝑛 𝑥2=22.100.000 10 = 2.210.000 = 2,21*106 Tabel 7. Tabel Untuk Menghitung Variance dan Standart Deviation Pendapatan Sebelum Menggunakan Web Komersial Menghitung nilai variance −3.169.960.000.000 9 =-352217777777,7778 Menghitung nilai variance 1.884.000.000.000 9 = 209333333333,3333 Jadi diketahui nilai variance nya adalah 209333333333,3333 Menghitung simpangan baku 𝑠 = √𝑆 2 𝑆 = √209333333333,33332 = 457529,5983139597 Jadi nilai simpangan bakunya adalah 457529,5983139597 Gambar 5 Prosentase Pendapatan UMKM Setelah Menggunakan Web Komersial Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis Gambar 5 menjelaskan prosentase pendapatan UMKM setelah menggunakan web komersial. Hal ini jelas menunjukkan pengaruh yang positif terhadap pendapatan UMKM makanan di kabupaten Boyolali. Untuk peningkatan rata-rata pendapatan keseluruhan UMKM adalah sebesar 9,1%. Mean biaya pemasaran sebelum menggunakan web x1=∑ x1 n 𝑥1=1.750.000 10 = 175.000 = 1,75*105 Mean biaya pemasaran setelah menggunakan web 𝑥2=∑ 𝑥2 𝑥 𝑛 2= 50 Menghitung nilai variance −7.550.000.000 9 = -838888888,8888889 Jadi diketahui nilai variance nya adalah 838888888,8888889 Menghitung simpangan baku 𝑠 = √𝑆 2 𝑆 = √−838888888,88888892 = -28963,57866163795 Jadi nilai simpangan bakunya adalah 28963,57866163795 950.000 10 = 9,50*10 Tabel 9. Untuk Menghitung Variance dan Stadart Deviation Biaya Pemasaran Sebelum Menggunakan Web Komersial Gambar 6 Prosentase Penurunan Biaya Pemasaran Setelah Menggunakan Web Komersial Menghitung nilai variance 41.250.000.000 9 = 4583333333,333333 Jadi diketahui nilai variance nya adalah 4583333333,333333 Menghitung simpangan baku 𝑠 = √𝑆 2 𝑆 = √4583333333,3333332 = 67700,320038633 Jadi nilai simpangan bakunya adalah 67700,320038633 Tabel 10. Tabel Untuk Menghitung Variance dan Stadart Deviation Biaya Pemasaran Setelah Menggunakan Web Komersial Gambar 6 menjelaskan tentang prosentasi penurunan biaya pemasaran setelah menggunakan web komersial. Prosentase penurunan biaya pemasaran berdampak positif setelah menggunakan web komersial. Sedangkan prosentase penurunan biaya pemasaran untuk semua UMKM makanan di kabupaten Boyolali sebesar 48,3 %. 5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan web komersial memberikan pengaruh yang positif untuk UMKM makanan di kabupaten Boyolali. Hasil yang didapatkan berdasarkan perhitungan menggunakan paired samples test dan perhitungan ratarata prosentase dari pendapatan dan biaya pemasaran sebelum dan setelah menggunakan web komersial, maka diperoleh data sebagai berikut: Kenaikan pendapatan UMKM makanan setelah menggunakan web komersial adalah sebesar 9,1 %. Penurunan biaya pemasaran UMKM makanan setelah menggunakan web komersial adalah sebesar 48,3 %. Selanjutnya untuk transaksi penjualan UMKM makanan juga mengalami peningkatan yaitu produk UMKM telah dikenal hingga Jakarta dan Bengkulu. Kendala yang dihadapi UMKM makanan di kabupaten Boyolali sebelum menggunakan web komersial adalah Pemasaran, modal, cuaca dan peralatan. Daftar Pustaka Asnur, D., 2010. Penyusunan Instrumen dan Pembangunan Sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UKM Terpilih. 5 (6), 119–144. Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis Asnur, D., 2010. Penyusunan Instrumen dan Pembangunan Sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UKM Terpilih. 5 (6) : 119–144. Coulter, G., Buddemeir, J., 2005. E-commerce outline. Website: www. http://www.e-commerce.net. Diakses 30 Januari 2012. Coulter, G., Buddemeir, J., 2005. E-commerce outline. Website: www. http://www.e-commerce.net. Diakses 30 Januari 2012. Johnson E.R., 2000. Ecommerce III. Website http://www.cimcor.com/. Diakses tanggal 30 Januari 2012. Johnson, E.R., 2000. Ecommerce III. Website http://www.cimcor.com/. Diakses tanggal 30 Januari 2012. 51 Mattalatta, A, 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 nomor 93. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Jakarta. Nursari, S., 2012. Apa itu E-commerce. Website: www.unpas.ac.id. Diakses tanggal 09 Maret 2012. Trisnani, 2008. Peran sistem informasi manajemen dalam meningkatkan usaha di lingkungan ukm dan koperasi (survei di kabupaten lombok timur) 2 (6). Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V. Surabaya. Turban, E., Aronson, J.E., Liang, T.P., 2004. Decision Support Systems and Intelligent Systems. New Jersey: Pearson Education