Perancangan Web Komersial dan Analisis Pengaruhnya Pada

advertisement
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012)
On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
43
Perancangan Web Komersial dan Analisis Pengaruhnya
Pada UMKM Makanan Kabupaten Boyolali
Terhadap Transaksi Penjualan
Avin Wimar Budyastomoa, Eko Sediyonob
(a)
Mahasiswa Magister Sistem Informasi
Program Pascasarjana - Universitas Diponegoro
Jalan Imam Bardjo S.H. No. 5 Semarang - Indonesia
(b) Magister Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Abstract
Penelitian berupa pemanfaatan internet atau web komersial di lingkungan UMKM Boyolali untuk memasarkan produknya menarik dan
perlu untuk diteliti. Dengan sinyalemen bahwa melalui web komersial pelaku UMKM semakin kreatif mengembangkan deversifikasi
usahanya dan tidak hanya menembus pasar lokal tetapi juga pasar internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang
sistem informasi berbasis web berwujud web komersial untuk UMKM dan menganalisis pengaruh web komersial terhadap pendapatan,
biaya pemasaran dan transaksi penjualannya. Untuk mengukur pengaruh web komersial, digunakan analisis perhitungan dengan
menggunakan paired samples test. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dengan menggunakan paired samples test adalah ada
peningkatan yang positif terhadap pendapatan sebesar 9,1 % dan penurunan biaya pemasaran sebesar 48,3 %. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penggunaan web komersial membawa pengaruh yang positif terhadap pendapatan, biaya pemasaran dan transaksi
penjualan UMKM makanan di kabupaten Boyolali.
Keywords: Paired samples test; UMKM; Web Komersial
1. Pendahuluan
Pada tahap penjajakan penelitian diperoleh informasi
awal bahwa, UMKM di Kabupaten Boyolali berjumlah
26.126 tersebar di 19 Kecamatan. Pelaku UMKM tersebut
masih sangat relatif kecil yang memanfaatkan jaringan
internet untuk memasarkan produk utamanya pelaku
UMKM bidang makanan. Kendatipun sudah ada pelaku
UMKM memanfaatkan internet dalam hal ini web
komersial masih terbatas seperti UMKM kerajinan
tembaga di Tumang, kerajinan kulit ikan Pari di desa
Sambon dan kerajinan batik. Pada umumnya pelaku
UMKM
memasarkan produknya melalui pasar
konvensional. Hal ini tentu saja akan menghambat produk,
pemasaran dan penghasilan pelaku UMKM. Untuk itu
perlu dicari alternatif pemecahan masalah pemasasaran
produk UMKM dari pemasaran konvensional ke
pemasaran modern seperti web e-commerce
(web
komersial).
Berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas
penelitian ihwal pemanfaatan internet atau web komersial
di lingkungan UMKM Boyolali untuk memasarkan
produknya menarik dan perlu untuk diteliti. Dengan
sinyalemen bahwa melalui web komersial pelaku UMKM
semakin kreatif mengembangkan deversifikasi usahanya
dan tidak hanya menembus pasar lokal tetapi juga pasar
internasional. Hal ini akan menjawab permasalahan
pemasaran yang dihadapi pelaku UMKM khususnya
pelaku UMKM makanan. Permasalahannya adalah pelaku
UMKM makanan di Boyolali belum memanfaatkan web
komersial untuk memasarkan produknya dan bagaimana
pengaruh terhadap pendapatan, biaya pemasaran dan
jumlah transaksi sebelum dan sesudah memanfaatkan web
komersial. Untuk itu ingin diketahui dan dianalisis
pengaruh web komersial terhadap pendapatan, biaya
pemasaran dan jumlah transaksi UMKM makanan di
kabupaten Boyolali. Keistimewaan yang ditawarkan pada
aplikasi ini adalah hak pelaku UMKM terhadap web
komersial adalah memegang penuh hak akses sebagai
admin, semisal meng-upload produk, meng-update
produk, menghapus produk, mengubah tampilan, dan
menghapus user. Sedangkan hak user sebagai calon
pembeli hanyalah mengakses produk, mengisi form
pendaftaran dan masuk sebagai user biasa.
2. Kerangka Teori
2.1 E-commerce
Istilah e-commerce pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1994 pada saat pertama kali banner elektronik
dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu
halaman web (website). E-commerce secara umum
didefinisikan sebagai proses jual beli produk, jasa dan
informasi antara penjual dan pembeli melalui media
internet dengan memanfaatkan jaringan komputer. Seperti
dikatakan (Coulter, 2005) bahwa e-commerce adalah suatu
proses membeli dan menjual produk-produk secara
elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke
perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi
bisnis.
Shim et al. (2000) dalam Coulter (2005)
mengemukakan bahwa e-commerce merupakan konsep
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012)
On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli
barang atau jasa melalui internet. Jadi konsumen
melakukan transaksi jual beli barang atau jasa secara
langsung kepada penjual atau penyedia barang dan jasa
melalui media internet dengan syarat-syarat yang sudah
ditentukan.
Berkaitan definisi tentang e-commerce (Wira dan Iman,
2005 dalam Trisnani, 2008) mengatakan bahwa transaksi
dalam e-commerce memiliki karakteristik yang sangat
khusus, yaitu, (1) transaksi tanpa batas; pengusaha dapat
memasarkan produknya ke seluruh pelosok dunia hanya
dengan membuat situs web atau memasang iklan di situs
internet, dan pelanggan dapat mengakses serta melakukan
transaksi secara online tanpa dibatasi waktu; (2) transaksi
anonim, yaitu penjual dan pembeli tidak perlu bertemu
muka satu sama lain; (3) produk digital dan non digital;
produk yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui
internet dengan cara men-download, sedangkan produk
non digital dikirim secara langsung; (4) produk barang tak
berwujud; banyak perusahaan yang menawarkan barang
tak berwujud seperti data, informasi, perangkat lunak serta
ide atau gagasan melalui internet. E-commerce dapat
diterapkan dalam kegiatan bisnis perpustakaan.
E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan
transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan
internet sebagai media komunikasi yang paling utama.
E-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan,
pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui
internet.
Beberapa
perusahaan
memilih
untuk
menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan
metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya
menggunakan
internet
secara
eksklusif
untuk
mendapatkan para pelanggan yang berpotensi (Johnson,
2000).
Gambar 1. Perbedaan transaksi secara manual dengan
menggunakan E-Commerce (Sumber : Ricky Nurdiana, 2012
dalam Nursari, 2012).
2.2 UMKM
Menurut Bab I Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1995 tentang UMKM adalah kegiatan
ekonomi masyarakat yang berskala kecil dan memenuhi
kriteria kekayaan bersih atau hasil pendapatan tahunan,
serta kepemilikan, sebagaimana yang ditentukan dalam
undang-undang.
Menurut UU UMKM Republik Indonesia nomor 20
tahun 2008 definisi UMKM adalah sebagai berikut:
44
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana di atur
dalam undang-undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagimana
dimaksud dalam undang-undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tak langsung dari usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagimana dimaksud dalam undang-undang
ini.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998
pengertian UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas
merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
2.3 E-bisnis
Secara garis besar e-bisnis didefinisikan sebagai
aktivitas yang berkaitan kegiatan jual beli secara langsung
maupun tidak langsung dari penjual atau pengusaha ke
pembeli dengan memanfaatkan internet sebagai medium
komunikasi dan transaksi.
E-bisnis adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara
langsung
dilakukan dengan menggunakan teknologi
informasi dari penjual ke pembeli. E-bisnis digunakan
untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis
perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani
kepuasan pelanggan secara lebih baik (Ewawan, 2006
dalam Mattalatta, 2008).
E-bisnis adalah kegiatan jual beli barang atau jasa
langsung dari pengusaha ke konsumen melalui intenet dan
juga melayani pelanggan dan dapat berkolaborasi dengan.
mitra bisnis di dalam rantai suply chan untuk
meningkatkan jumlah konsumen (Kalakota, 2000 dalam
Coulter, 2005).
E-bisnis adalah transaksi jual beli produk atau jasa
dan informasi, yang mencakup layanan pelanggan,
kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik
internet dalam sebuah organisasi (Turban).
E-bisnis adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan
proses bisnis utama seperti perancangan produk,
pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui
penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data
yang telah terkomputerisasi (Steven, 2002 dalam Coulter,
2005).
E-bisnis adalah suatu kegiatan yang mengenai
penggunaan teknologi internet untuk melakukan
transformasi proses bisnis yang dilakukan yaitu pembelian
barang secara online baik retail maupun grosir dari
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012)
On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
pengusaha atau penjual ke konsumen secara langsung
(Johnson, 2000).
2.4 Paired Samples Tests
Secara umum uji hipotesis beda dua rata-rata (paired
samples tests ) digunakan untuk melakukan pengujian
terhadap dua sampel yang berhubungan atau sering disebut
dengan sampel berpasangan yang berasal dari populasi
yang memiliki rata-rata (mean) sama. Uji-t berpasangan
(paired t-test) adalah salah satu metode pengujian
hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas atau
berbeda. Ciri-siri yang paling sering ditemui pada kasus
yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian)
dikenai dua perlakuan yang berbeda. Walaupun
menggunakan individu yang sama, peneliti tetap
memperoleh dua macam data sampel, yaitu data dari
perlakuan pertama, dan data dari perlakuan kedua.
Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu
tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek
penelitian. Uji t dua sampel dilakukan dalam dua langkah.
Langkah pertama adalah menguji apakah variabel dari dua
populasi bisa dianggap sama. Selanjutnya dilakukan
pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata
populasi.
2.4.1 Prinsip Paired Samples Tests
Paired samples tests merupakan statistik uji yang
sering kali ditemui dalam masalah-masalah praktis
statistika. Uji -t termasuk dalam golongan statistika
parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian
hipotesis., uji -t digunakan ketika informasi mengenai nilai
variabel populasi tidak diketahui. Uji -t adalah salah satu
uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan yang signifikan dari dua buah mean sampel
(dua buah variabel yang dibandingkan). Uji -t dapat dibagi
menjadi dua, yaitu uji -t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis sampel dan uji -t yang digunakan untuk
pengujian hipotesis dua sampel. Bila dihubungkan dengan
kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus
bagi uji -t dengan dua sampel), maka uji -t dibagi lagi
menjadi 2, yaitu uji -t untuk sampel bebas (independent)
dan uji -t untuk sampel berpasangan (paired). Dalam
lingkup uji-t untuk pengujian hipotesis dua sampel bebas,
maka ada satu hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu
apakah populasi diasumsikan homogen (sama) atau tidak.
Bila populasi diasumsikan sama, maka uji -t yang
digunakan adalah uji -t dengan asumsi homogen,
sedangkan bila populasi dari dua sampel tersebut tidak
diasumsikan homogen, maka yang lebih tepat adalah
menggunakan uji -t dengan asumsi tidak homogen. Uji -t
dengan ragam homogen dan tidak homogen memiliki
rumus hitung yang berbeda. Untuk ragam yang homogen
menggunakan rumus:
t=
X1 -X2
1
1
S√ +
n1 n2
Keterangan:
X1
= rataan sampel pertama,
X2
= rataan sampel kedua,
S
= simpangan baku bersama, dan
45
n1, n2 = banyaknya masing-masing data sampel pertama
dan kedua.
Selanjutnya untuk sampel yang tidak homogen
mempunyai rumus :
𝑥1− 𝑥2
𝑡=
√𝑆 12 +𝑆 22
𝑛1
𝑛2
Keterangan:
X1
= rataan sampel pertama,
X2
= rataan sampel kedua,
S
= simpangan baku bersama, dan
n1, n2
= banyaknya masing-masing data sampel
pertama dan kedua
Rumus untuk menghitung rata-rata (mean)
∑ 𝑋1
𝑋=
𝑛
Keterangan:
X
= nilai variabel bebas
∑ 𝑋1 = jumlah dari variabel x1
n
= jumlah data
Rumus untuk menghitung ragam (variance)
𝑆=
Keterangan :
S
∑( 𝑋1 − 𝑋2 )
n
∑ 𝑥1 −𝑥2
2
𝑛
= simpangan Baku
= hasil dari kuadrat X1-X2
= jumlah data
Rumus untuk menghitung standar deviasi
𝑆 = √𝑆 2
Keterangan:
S
= simpangan Baku
Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu
metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan
tidak bebas (berpasangan). Uji -t ini membandingkan satu
kumpulan pengukuran yang kedua dari contoh yang sama.
Uji ini sering digunakan untuk membandingkan skor
“sebelum” dan “sesudah” percobaan untuk menentukan
apakah perubahan nyata telah terjadi. Ciri-ciri yang paling
sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu
individu (objek penelitian) dikenai dua buah perlakuan
yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang
sama, peneliti tetap memperoleh dua macam data sampel,
yaitu data dari perlakuan pertama (sebelum) dan data dari
perlakuan kedua (sesudah). Perlakuan pertama mungkin
saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan
sama sekali terhadap objek penelitian.
2.4.2
Hipotesis Paired Samples Tests
Uji Hipotesis adalah sebagai cara untuk melakukan
pembuktian terhadap hipotesis yang diajukan, bentuk
hipotesis uji banding dua sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. H0 : µ1 ˃ µ2 ( rataan kedua variabel sampel tidak
memberikan pengaruh).
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012)
On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
2. H1 : µ1 ˂ µ2 (rataan kedua variabel sampel memberikan
pengaruh).
2.4.3 Interpretasi Paired Samples Tests
A. Paired Samples Tests Untuk Pendapatan UMKM
1. Merumuskan hipotesis
H0 :tidak ada pengaruh sebelum dan sesudah
penggunaan website terhadap pendapatan
H1 :ada pengaruh sebelum dan sesudah penggunaan
website terhadap pendapatan
2. Menentukan thitung
Untuk mengetahui thitung dapat dilihat pada kolom t
pada paired samples tests , sedangkan untuk nilai
signifikan menggunakan standar 0,05.
3. Menentukan ttabel
ttabel dapat dilihat pada tabel statistik (ada pada
halaman lampiran) pada signifikansi 0,05 dengan
derajat bebas (df) n-1.
4. Kriteria pengujian

Jika ttabel < thitung, maka H0 diterima

Jika ttabel > thitung, maka H1 diterima dan H0
ditolak
5. Membuat kesimpulan
Dengan menerima H0 berarti rataan ke dua variabel
sama, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa
tidak ada pengaruh terhadap pendapatan UMKM
sebelum dan sesudah menggunakan website.
Sebaliknya jika menolak H0 dan menerima H1 berarti
rataan ke dua variabel berbeda, sehingga
menghasilkan kesimpulan bahwa penggunaan
website membawa pengaruh terhadap UMKM.
B.
1.
2.
3
4
5
Paired Samples Tests Untuk Biaya Pemasaran
UMKM
Hipotesis
H0 : tidak ada pengaruh sebelum dan sesudah
penggunaan website terhadap biaya pemasaran
H1 : ada pengaruh sebelum dan sesudah penggunaan
website terhadap biaya pemasaran
Menentukan thitung dan signifikansi
Untuk mengetahui thitung dapat dilihat pada kolom t
pada paired samples tests , sedangkan untuk nilai
signifikansi menggunakan standar 0,05.
Menentukan ttabel
ttabel dapat dilihat pada tabel statistik (ada pada
halaman lampiran) pada signifikansi 0,05 dengan
derajat bebas (df) n-1.
Kriteria pengujian
 Jika ttabel < thitung, maka H0 diterima
 Jika ttabel > thitung, maka H1 diterima dan H0 ditolak
Membuat kesimpulan
Dengan menerima H0 berarti rataan ke dua variabel
sama, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa
tidak ada pengaruh penggunaan website terhadap
biaya pemasaran. Sebaliknya jika menolak H0 dan
menerima H1 berarti rataan ke dua variabel berbeda,
sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa ada
pengaruh penggunaan website terhadap biaya
pemasaran.
3
46
Metodologi Penelitian
3.1 Pengumpulan Data
Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data berupa
informasi tentang
profil UMKM, produk UMKM,
tempat usaha dan perizinannya. Untuk mendapat informasi
tersebut, penulis datang ke Dinas Koperasi dan UMKM
Kabupaten Boyolali. Semua data telah tersedia di Dinas
Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali. Pada
penelitian ini diambil sample UMKM yang memproduksi
makanan kecil dan telah terpilih 10 sample, yakni: Abon
Sapi “Rojokoyo”, Abon Lele” Alfadh”, Abon Lele
“Nuke”, Aneka Snack “Amanah”, Aneka Kreasi Snack
”Hilda Vicky”, Yoghurt “Srikandi Barokah”, Aneka
Criping “King”, Aneka Cemilan “ Lin Snack”, Aneka
Keripik “Lima Bintang” dan Cakar Ayam “Mandiri Echo”.
3.2 Analisa
Pada tahapan ini dilakukan analisa dari data yang telah
didapat kemudian mengembangkan informasi yang
dibutuhkan. Sebagai contoh menganalisa tentang sistem
penjualan baik modern atau masih tradisional, jaringan
pemasaran yang telah terjalin dan permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM.
Dengan adanya analisa tersebut, penulis dapat
mengembangkannya menjadi suatu gambaran dalam
pembuatan website.
3.3 Desain
Pada tahapan ini penulis menerjemahkan suatu analisa
dalam bentuk rancangan program. Dalam
perancangan program ini disungguhkan berbagai
informasi tentang produk yang dihasilkan, cara pembelian,
cara pemesanan, kontak person, dan informasi-informasi
lainnya. Rancangan program ini masih dalam bentuk
interface.
3.4 Pengkodean
Hasil rancangan selanjutnya diubah menjadi baris
perintah yang dimengerti oleh mesin dalam bentuk bahasa
pemrograman. Penelitian ini menggunakan Joomla,
sehingga baris perintah yang dipakai berbasis HTML dan
Java Script.
3.5 Uji Coba
Sistem yang dibuat masih dalam keadaan offline belum
di upload ke internet. Sebelum di-upload ke internet,
kesepuluh website ini harus diuji coba terlebih dahulu
dengan cara user mendaftarkan diri di halaman website
tersebut dan melakukan simulasi berbelanja.
4
Hasil dan Pembahasan
4.1 Data sebelum penelitian
Data sebelum penelitian yang berhasil dikumpulkan
adalah mengenai target pemasaran, pendapatan, biaya
pemasaran dan kendala – kendala yang ada pada UMKM
makanan di kabupaten Boyolali.
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012)
On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
47
Tabel 1. Target pemasaran
Tabel 1 mendeskripsikan target pemasaran UMKM
dalam memasarkan produknya. Rata-rata daerah
pemasaran UMKM hanya di sekitar Boyolali, Surakarta
dan Klaten, namun ada juga sudah menembus pasaran
Jakarta dan Lampung. Dari data yang diperoleh UMKM
yang memasarkan produknya di luar kota eks Karesidenan
Surakarta dikarena membuka agen-agen kecil dan kerabat
yang menetap di daerah tersebut.
Tabel 3 menjelaskan tentang pendapatan UMKM
makanan sebelum menggunakan web komersial. Data
tersebut diperoleh dari data laporan laba bersih UMKM
bulan Juni 2012.
Tabel 4. Biaya Pemasaran sebelum menggunakan website
Tabel 2. Kendala yang dihadapi
Pada tabel 4 tersebut mendeskripsikan biaya pemasaran
rata-rata tiap UMKM sebelum menggunakan website.
4.2 Data setelah penelitian
Penggunaan website komersial telah menunjukkan
perubahan. Berikut data tersebut diperoleh dari data
laporan laba bersih UMKM bulan Juni 2012 terlihat pada
table 5.
Tabel 5. Pendapatan Setelah Menggunakan Web
Komersial
Tabel 2 mendeskripsikan kendala UMKM selama
menjalankan usahanya. Berdasarkan tabel di atas
didapatkan kendala utama adalah pemasaran. Karena
UMKM kabupaten Boyolali harus bersaing dengan produk
UMKM dari daerah lain. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap sistem pemasaran.
Tabel
3.
Pendapatan UMKM makanan
Menggunakan Web Komersial
Sebelum
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012)
On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
Dibawah ini gambar 2 mendeskripsikan grafik
perkembangan pendapatan UMKM sebelum dan sesudah
menggunakan web komersial. Walaupun kenaikannya
tidak begitu banyak, namun ini sudah menunjukkan
dampak yang positif.
3.
4.
Gambar 2 Grafik Perkembangan Pendapatan UMKM
Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Web
Komersial
A.
48
derajat kebebasan (df) n-1 atau 10-1= 9. Hasil
yang diperoleh untuk ttabel adalah 2,262.
Kriteria pengujian
 Jika ttabel < thitung, maka H0 diterima

Jika ttabel > thitung, maka H1 diterima dan H0
ditolak
Membuat kesimpulan

Berdasarkan analisis ttabel.
Karena nilai ttabel>thitung (2,262>
-11,129) maka H1 diterima dan H0 ditolak. Jadi
dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh
pendapatan UMKM sebelum dan sesudah
menggunakan website.
Pembahasan
Pengujian Menggunakan SPSS.
Gambar 4. Output Paired Samples Tests Biaya Pemasaran
Gambar 3 Output Paired Samples Tests Pendapatan
Analisis gambar 3
Output Paired Samples Tests Statistics
Untuk data sebelum menggunakan website, nilai ratarata adalah 2,04x106, jumlah data 10, deviasi standar
846167,832 dan standar error mean 267581,763.
Sementara itu untuk data yang sesudah menggunakan
website, nilai rata-rata adalah 2,21x106, standar deviasi
842549,042 dan standar error mean 266437,401.
Output Paired Samples Tests Correlations
Dari gambar 3 didapat nilai korelasi sebesar 0,998
dengan nilai signifikansi 0,000. Sehingga didapat
kesimpulan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara
pendapatan sebelum dan pendapat sesudah menggunakan
website karena nilai yang mendekati 1.
Output Paired Samples Tests
Paired Samples Tests yang digunakan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikansi antara
pendapat sebelum dan sesudah menggunakan website
menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Berikut langkahlangkah pengujiannya.
1. Hipotesis
H0: tidak ada pengaruh antara pendapatan sebelum
dan sesudah menggunakan website.
H1: ada pengaruh antara pendapatan sebelum dan
sesudah menggunakan website.
2. Pengujian
 Menentukan nilai thitung
Dari gambar 3 diperoleh data bahwa thitung adalah
-11,129 dan nilai signifikansinya adalah 0,000.
 Menentukan ttabel
Nilai ttabel dapat dilihat pada tabel statistika
(terlampir) pada nilai signifikansi 0,05 dengan
Analisis gambar 4
Output Paired Samples Tests Statistics Biaya Pemasaran
Untuk data sebelum menggunakan website, nilai ratarata adalah 1,75x105, jumlah data 10, deviasi standar
75461,543 dan standar error 23863,035 Sementara itu
untuk data yang sesudah menggunakan website, nilai ratarata adalah 9,50 x105, standar deviasi dan standar error
mean 16666,667.
Output Paired Samples Tests Correlations Biaya
pemasaran
Dari gambar 4 didapat nilai korelasi sebesar 0,967
dengan nilai signifikansi 0,000. Sehingga didapat
kesimpulan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara
biaya pemasaran sebelum dan sesudah menggunakan
website karena nilai yang mendekati 1.
Output Paired Samples Tests Biaya pemasaran
Paired Samples Tests yang digunakan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikansi antara
biaya pemasaran sebelum dan sesudah menggunakan
website menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Berikut
langkah-langkah pengujiannya.
1
Hipotesis
H0: tidak ada pengaruh sebelum menggunakan
website dan sesudah menggunakan website
terhadap biaya pemasaran
H1: ada pengaruh sebelum menggunakan website
dan sesudah menggunakan website terhadap
biaya pemasaran
2
Pengujian
 Menentukan nilai thitung
Dari gambar 4.4 diperoleh data bahwa thitung
adalah 7,236 dan nilai signifikansinya adalah
0,000.
 Menentukan nilai ttabel
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012)
3.
4.
On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
Sedangkan untuk ttabel dapat dilihat pada tabel
statistika (terlampir) pada nilai signifikansi 0,05
dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 10-1=9.
Hasil yang diperoleh untuk ttabel adalah 2,262.
Kriteria pengujian
Berdasarkan uji t
 Jika ttabel > thitung, maka H0 diterima
 Jika ttabel < thitung, maka H1 diterima dan H0 ditolak
Kesimpulan
 Berdasarkan analisis ttabel
Karena nilai ttabel < thitung (2,262 < 7,236), maka
H0 ditolak. Jadi ada
pengaruh sebelum
menggunakan website dan sesudah menggunakan
website terhadap biaya pemasaran
Jadi diketahui
352217777777,7778
Menghitung statistik deskriptif
Menghitung simpangan baku
Tabel 6. Pendapatan Sebelum dan Setelah Menggunakan
Web Komersial
nilai
variance
49
nya
adalah
-
Tabel 9. Biaya Pemasaran UMKM Sebelum dan Setelah
Menggunakan Web Komersial.
√−352217777777,7778 = 593479,382
Jadi nilai simpangan bakunya adalah 593479,382
Tabel 8. Tabel Untuk Menghitung Variance dan Standart
Deviation Pendapatan Setelah Menggunakan Web
Komersial
Mean sebelum menggunakan web
x1=∑ x1
𝑥1=20.400.000
n
10
= 2.040.000
= 2,04*106
Mean setelah menggunakan web
𝑥2=∑ 𝑥2
𝑛
𝑥2=22.100.000
10
= 2.210.000
= 2,21*106
Tabel 7. Tabel Untuk Menghitung Variance dan Standart
Deviation Pendapatan Sebelum Menggunakan
Web Komersial
Menghitung nilai variance
−3.169.960.000.000
9
=-352217777777,7778
Menghitung nilai variance
1.884.000.000.000
9
=
209333333333,3333
Jadi diketahui nilai variance nya adalah
209333333333,3333
Menghitung simpangan baku
𝑠 = √𝑆 2
𝑆 = √209333333333,33332
= 457529,5983139597
Jadi nilai simpangan bakunya adalah
457529,5983139597
Gambar 5 Prosentase Pendapatan UMKM
Setelah Menggunakan Web Komersial
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012)
On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
Gambar 5 menjelaskan prosentase pendapatan UMKM
setelah menggunakan web komersial. Hal ini jelas
menunjukkan pengaruh yang positif terhadap pendapatan
UMKM makanan di kabupaten Boyolali. Untuk
peningkatan rata-rata pendapatan keseluruhan UMKM
adalah sebesar 9,1%.
Mean biaya pemasaran sebelum menggunakan web
x1=∑ x1
n
𝑥1=1.750.000
10
= 175.000
= 1,75*105
Mean biaya pemasaran setelah menggunakan web
𝑥2=∑ 𝑥2 𝑥
𝑛
2=
50
Menghitung nilai variance
−7.550.000.000
9
= -838888888,8888889
Jadi diketahui nilai variance nya adalah 838888888,8888889
Menghitung simpangan baku
𝑠 = √𝑆 2
𝑆 = √−838888888,88888892
= -28963,57866163795
Jadi nilai simpangan bakunya adalah 28963,57866163795
950.000
10
= 9,50*10
Tabel 9. Untuk Menghitung Variance dan Stadart
Deviation Biaya
Pemasaran Sebelum Menggunakan Web Komersial
Gambar 6 Prosentase Penurunan Biaya Pemasaran
Setelah Menggunakan Web Komersial
Menghitung nilai variance
41.250.000.000
9
= 4583333333,333333
Jadi diketahui nilai variance nya adalah
4583333333,333333
Menghitung simpangan baku
𝑠 = √𝑆 2
𝑆 = √4583333333,3333332
= 67700,320038633
Jadi nilai simpangan bakunya adalah 67700,320038633
Tabel 10. Tabel Untuk Menghitung Variance dan Stadart
Deviation Biaya Pemasaran Setelah Menggunakan Web
Komersial
Gambar 6 menjelaskan tentang prosentasi penurunan
biaya pemasaran setelah menggunakan web komersial.
Prosentase penurunan biaya pemasaran berdampak positif
setelah menggunakan web komersial. Sedangkan
prosentase penurunan biaya pemasaran untuk semua
UMKM makanan di kabupaten Boyolali sebesar 48,3 %.
5.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah penggunaan web komersial memberikan pengaruh
yang positif untuk UMKM makanan di kabupaten
Boyolali. Hasil yang didapatkan berdasarkan perhitungan
menggunakan paired samples test dan perhitungan ratarata prosentase dari pendapatan dan biaya pemasaran
sebelum dan setelah menggunakan web komersial, maka
diperoleh data sebagai berikut: Kenaikan pendapatan
UMKM makanan setelah menggunakan web komersial
adalah sebesar 9,1 %. Penurunan biaya pemasaran UMKM
makanan setelah menggunakan web komersial adalah
sebesar 48,3 %. Selanjutnya untuk transaksi penjualan
UMKM makanan juga mengalami peningkatan yaitu
produk UMKM telah dikenal hingga Jakarta dan
Bengkulu. Kendala yang dihadapi UMKM makanan di
kabupaten Boyolali sebelum menggunakan web komersial
adalah Pemasaran, modal, cuaca dan peralatan.
Daftar Pustaka
Asnur, D., 2010. Penyusunan Instrumen dan Pembangunan
Sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UKM Terpilih.
5 (6), 119–144.
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2012)
On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
Asnur, D., 2010. Penyusunan Instrumen dan Pembangunan
Sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UKM Terpilih.
5 (6) : 119–144.
Coulter, G., Buddemeir, J., 2005. E-commerce outline. Website:
www. http://www.e-commerce.net. Diakses 30 Januari
2012.
Coulter, G., Buddemeir, J., 2005. E-commerce outline. Website:
www. http://www.e-commerce.net. Diakses 30 Januari
2012.
Johnson
E.R.,
2000.
Ecommerce
III.
Website
http://www.cimcor.com/. Diakses tanggal 30 Januari 2012.
Johnson,
E.R.,
2000.
Ecommerce
III.
Website
http://www.cimcor.com/. Diakses tanggal 30 Januari 2012.
51
Mattalatta, A, 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2008 nomor 93. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia. Jakarta.
Nursari, S., 2012. Apa itu E-commerce. Website:
www.unpas.ac.id. Diakses tanggal 09 Maret 2012.
Trisnani, 2008. Peran sistem informasi manajemen dalam
meningkatkan usaha di
lingkungan ukm dan koperasi
(survei di kabupaten lombok timur) 2 (6). Balai Pengkajian
dan Pengembangan Informasi Wilayah V. Surabaya.
Turban, E., Aronson, J.E., Liang, T.P., 2004. Decision Support Systems
and Intelligent Systems. New Jersey: Pearson Education
Download