perkembangan perdagangan indonesia dengan mesir

advertisement
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA
PERIODE : JANUARI – AGUSTUS 2013
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Agustus
2013 sebesar US$ 2.703,74 miliar atau meningkat 8,26% apabila dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2012, sebesar US$ 2.497,36 miliar. Total
perdagangan tersebut terdiri dari nilai ekspor RR China ke Dunia sebesar
US$ 1.429,67 miliar, meningkat 9,17% bila dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 1.309,58 miliar. Sementara itu, nilai
impor RR China dari Dunia pada periode Januari-Agustus 2013 sebesar
US$ 1.274,07 miliar meningkat 7,26% apabila dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 1.187,78 miliar.
2. Neraca perdagangan RR China dengan Dunia periode Januari-Agustus 2013
tercatat surplus sebesar US$ 155,60 miliar atau meningkat 27,75% bila
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat surplus sebesar
US$ 121,80 miliar.
3. Negara tujuan ekspor RR China terbesar pada periode ini adalah Hongkong sebesar
US$ 256,79 miliar, meningkat 31,71% dibanding periode yang sama tahun 2012,
sebesar US$ 194,96 miliar; kemudian, Amerika Serikat sebesar US$ 232,81 miliar
(2,79%), ke Jepang sebesar US$ 95,07 miliar (- 3,52%). Sementara itu, negara asal
impor RR China terbesar pada periode ini, adalah Korea Selatan dengan nilai
US$ 118,42 miliar, meningkat 13,36% dibanding periode yang sama tahun 2012;
Taiwan sebesar US$ 105,71 miliar (28,54%); Jepang sebesar US$ 104,86 miliar (12,63%), dan China FTZ dengan nilai impor US$ 102,49 miliar (19,22% ).
4. Beberapa komoditi impor Non Migas RR China terbesar dari Dunia pada periode
Januari-Agustus 2013, yang meningkat bila dibanding periode yang sama tahun
2012, antara lain :
 Electronic Integrated Circuits and Microassemblies (HS 8542) sebesar
US$ 155,60 miliar, meningkat 33,09%;
 Country Specific Special Provisions (HS 9800) sebesar US$ 71,35 miliar,
(62,36% );
 Iron Ores & Concentrates, incl Roasted Iron (HS 2601) sebesar US$ 67,40
miliar ( 1,07% ) ;
 Liquid Crystal Devices Nesoi; Lasers, Other Than L (HS 9013) sebesar
US$ 37,57 miliar ( 8,04% ) ;
 Electrical Appartus For Line Telephony Or Line (HS 8517) sebesar US$ 29,42
miliar, (33,16%) ;
 Soybeans Whether Or Not Broken (HS 1201) sebesar US$ 24,91 miliar,
(11,92%);
 Diodes, Transistors And Similar Devices; Photosens (HS 8541) sebesar
US$ 19,64 miliar ( 16,70%).
5. Beberapa komoditi ekspor Non Migas RR China terbesar ke Dunia, pada periode
Januari-Agustus 2013, yang meningkat bila dibanding periode yang sama tahun
2012, antara lain :
 Electrical Apparatus For Line Telephony or Line Te (HS 8517) sebesar
US$ 106,17 miliar, meningkat 16,75% dibanding periode yang sama tahun 2012;
 Electronic Integrated Circuits and Microassemblies (HS 8542) sebesar
US$ 65,85 miliar (131,84% );
 Liquid Crystal Devices Nesoi; Lasers, Other Than (HS 9013) sebesar US$ 26,00
miliar ( 6,61%);
 Articles Of Jewelry And Parts Thereof, Of Precious (HS 7113) sebesar
US$ 19,96 miliar, meningkat 32,49% dibanding periode yang sama tahun 2012;
 Electrical Transformers, Static Converters Or Induct (HS 8504) sebesar
US$ 19,40 miliar, meningkat 28,89% dibanding periode yang sama tahun 2012.
B. Perkembangan Perdagangan Bilateral RR China dengan Indonesia
1. Total nilai perdagangan RR China dengan Indonesia pada periode Januari-Agustus
2013 sebesar US$ 44.867,47 juta, meningkat 5,43% apabila dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2012, sebesar US$ 42.558,33 juta. Total perdagangan
tersebut terdiri dari nilai ekspor RR China ke Indonesia sebesar 24.389,66 juta,
meningkat sebesar 12,20% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2012, yang tercatat sebesar US$ 21.738,07 juta. Sementara itu, nilai impor RR
China dari Indonesia pada periode Januari-Agustus 2013 sebesar US$ 20.477,81
juta, turun sebesar 1,64% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2012, yang tercatat sebesar US$ 20.820,26 juta. Neraca perdagangan Indonesia
dengan RR China periode Januari-Agustus 2013 tercatat defisit bagi Indonesia
sebesar US$ 3.911,85 juta, meningkat 326,22% apabila dibandingkan dengan
periode Januari-Agustus 2012, yang tercatat defisit sebesar US$ 917,81 juta.
2. Beberapa komoditi ekspor Indonesia ke RR China periode Januari-Agustus 2013
antara lain, adalah :
 Lignite, not Agglomerated, mencapai US$ 1.972,57 juta, turun sebesar 7,83%;
 Other Bituminous Coal, Not Agglomerated, mencapai US$ 1.923,33 juta, naik
4,29%;
 Nickel Ores & Concentrates, mencapai US$ 1.895,09 juta, naik 4,27% ;
 Aluminium Ores & Concentrates, mencapai US$ 1.549,11 juta, naik 60,81% ;
 Other Coal, not Agglomerated,nes, mencapai US$ 1.358,08 juta, turun 27,66%.
C. Informasi Lainnya
1. Pertumbuhan ekonomi RR China kuartal ketiga tahun 2013
Ekonomi RR China bertumbuh sebesar 7,8% antar tahun pada kuartal ketiga tahun 2013,
menunjukan perbaikan aktivitas ekonomi setelah kuartal kedua tahun 2013 ekonomi RR
China melambat hingga 7,5% saja. Selama tiga kuartal tahun 2013 ekonomi RR China
bertumbuh 7,7% antar tahun. Pertumbuhan ekonomi RR China terutama didorong
pertumbuhan sektor tersier sebesar 8,4% antar tahun. Sedangkan, sektor, konsumsi
berkontribusi 45,9% untuk pertumbuhan ekonomi, dan dari investasi.
Perkembangan ini menunjukkan kestabilan ekonomi RR China yang didukung pandangan
positif untuk perbaikan ke depan. Sehingga, tercapai titik baru standar ekonomi RR China,
meskipun perlu diperhatikan kenyataan di lapangan atas usaha-usaha perbaikan struktur
utang, nilai tambah dan melonjaknya harga properti.
Bank Dunia awal Oktober merilis prediksi baru untuk perkembangan ekonomi RR China
dengan perkiraan yang lebih lambat dibanding prediksi bulan Maret; yaitu dari tingkat
pertumbuhan ekonomi 8,3% menjadi hanya 7,5%. Gubernur Bank Sentral RR China
(PBOC) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi RR China secara keseluruhan tahun
2013 akan melebihi target pemerintah tahun 2013 yaitu sebesar 7,5%.
Beberapa pemerintah daerah telah mengambil langkah khusus untuk mengurangi efek
perlambatan pertumbuhan ekonominya. Contoh terakhir adalah Jiangsu, yang melakukan
investasi sebesar US$ 87,6 miliar pada tahun 2013. Target utamanya adalah mempercepat
pembangunan bandara udara dan kereta api. Kota Nanjing juga dilaporkan memberikan
kupon diskon kepada warga yang menggunakan jasa kereta api super cepat antara
Hangzhou, Shanghai dan Nanjing.
2. Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) RR China: Januari –
September 2013
Indeks harga konsumen berkembang cepat pada September 2013, mencapai 3,1%. Selama
tiga kuartal tahun 2013, tingkat inflasi rata-rata RR China sebesar 2,5%. Pengumuman
pemerintah menyebutkan peningkatan harga makanan sebagai pemicu peningkatan inflasi.
Adapun 30% dari indeks dengan mengukur pergerakan harga bahan-bahan makanan.
Pada September 2013, indeks harga makanan meningkat 6,1% . Sedangkan, produk-produk
non makanan meningkat 1,6%. Perkembangan ini menunjukkan dipercepatnya permintaan
dan harga untuk produk-produk non pangan. Sedangkan, untuk produk makanan,
peningkatan inflasinya melambat berdasarkan data terakhir hasil pertanian RR China. Hasil
panen makanan pokok (musim panas) bertumbuh 1,5% antar tahun, yang mencapai 132
juta ton. Sedangkan, hasil daging ternak secara total mencapai 5,8 juta ton, atau bertumbuh
1,3%. Sedangkan, tingkat inflasi produsen menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
ekonomi yang semakin tinggi. Indeks harga produsen pada September 2013, tercatat masih
minus 1,3%.
3. Perkembangan Investasi di RR China : Januari – September 2013
Investasi sebagai salah satu sumber utama ekonomi RR China menunjukkan perubahan
struktur pada kuartal ketiga 2013. Perubahan secara umum cukup positif dan sesuai
ekspektasi restrukturisasi industri, namun masih perlu diperdebatkan kebutuhan
kecepatannya. Pertama untuk investasi aset tetap hingga September 2013 bertumbuh 20,2%
antar tahun (YTD) mencapai US$ 5,07 triliun. Pertumbuhan investasi di sektor
infrastruktur bertumbuh lebih cepat dibandingkan rata-rata mencapai 25,1% untuk tiga
kuartal 2013 dan mengambil proporsi sekitar 15% dari total investasi aset tetap.
Investor swasta juga merupakan sumber penting investasi dengan porsi hampir 67% dari
total investasi. Sedangkan investasi aset tetap dari dana asing berkurang 8,5% antar tahun.
Pertumbuhan investasi pada sektor properti selama tiga kuartal mencapai 19,7% antar
tahun atau lebih kecil 0,6% dibandingkan tingkat paruh pertama tahun 2013. Namun, telah
meningkat 0,4% dibandingkan tingkat 8 bulan 2013. Secara sektor, sektor primer mencapai
pertumbuhan cepat hingga 31,1% antar tahun, namun porsinya tetap masih lebih kecil
dibandingkan sektor sekunder dan tersier.
4. RR China Menambah Perjanjian Swap dengan Euro
Pemerintah RR China melalui bank sentralnya awal Oktober 2013 menandatangani kontrak
untuk perjanjian swap hingga 350 miliar yuan, dan berlaku selama tiga tahun. Perjanjian ini
menempatkan RR China termasuk yang terbesar kedua, dimana terbesar pertama adalah
Korea Selatan. Penyedia jasa keuangan SWIFT pada Oktober 2013 juga mengumumkan
status yuan sebagai mata uang kedelapan yang paling banyak diperdagangkan atau
mengungguli Krona Swedia dan Won Korea. Selain Uni Eropa, Inggris diperkirakan dalam
waktu dekat akan mengambil langkah baru dalam statusnya sebagai penyedia jasa
keuangan yuan; SWIFT menyebut sekitar 40% dari total perdagangan yuan di dunia
dilakukan di Inggris.
5. Pemerintah Pusat RR China Memberikan Hadiah Subsidi Polusi Udara
Pemerintah pusat RR China menjanjikan hadiah subsidi hingga USD 817 juta untuk
pengurangan polusi udara di 6 daerah utama. Kementerian Keuangan menyebut Beijing,
Tianjin, Hebei, Shanxi, Shandong serta Mongolia Dalam sebagai daerah yang berhak
mendapatkan bantuan. Kriteria pemberian subsidi oleh pemerintah termasuk target
pengurangan polusi, investasi dan pengurangan partikel 2,5 mikronnya. Ini merupakan
dana tambahan, di samping total dana pemerintah yang dikucurkan pada Juli 2013; jumlah
dana mencapai US$ 277 miliar yang rencananya diberikan hingga 2018.
Sumber : Laporan Atdag Beijing, Oktober 2013
Download