BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini penggunaan magnetic nanopartickles (MNPs) sebagai perangkat elektronik semakin banyak diminati, hal ini didasarkan pada keunikan sifat kemagnetan yang dimilikinya. Bahan magnetik berukuran nano secara umum sangat berguna untuk beragam aplikasi di berbagai bidang seperti perangkat telekomunikasi, biomedis, biosensor, pengobatan kanker dll. Salah satu nanopartikel magnetik yang sering digunakan yaitu Manganese Ferrit (MnFe2O4) yang digolongkan sebagai ferrit lunak. Spesifikasi penggunaannya dalam perangkat elektronik seperti pada media penyimpanan data, chip memori komputer dan bidang biomedis sebagai drug delivery, hal ini dikarenakan MnFe2O4 memiliki anisotropik magnetik yang rendah pada suhu kamar, dimana pada suhu kamar, energi thermalnya akan menghalangi kembalinya energi anisotropik untuk berada pada statenya yang terendah. Kondisi ini akan memunculkan sifat superparamagnetik yang sangat berguna pada alat-alat yang sudah disebutkan sebelumnya. Dalam mensintesis material ini telah dikembangkan berbagai macam metode di antaranya: metode sol-gel, flash combustion, sitrat, keramik, kopresipitasi, solid state dan metode lainnya (Ahmed dkk, 2008). Di antara metode tersebut, metode kopresipitasi merupakan metode yang cukup efektif dan relatif sederhana dibanding metode lainnya. Hal ini dikarenakan metode kopresipitasi dalam prosesnya menggunakan suhu rendah dan mudah untuk mengontrol ukuran partikel sehingga waktu yang dibutuhkan relatif lebih singkat. Produk dari metode ini memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dan lebih homogen daripada metoda solid state dan ukuran partikel yang lebih besar dari pada metode sol-gel. 1 2 Karena ukuran nanopartikel menjadi salah satu kunci masalah dalam ruang lingkup sintesis maka perlu dilakukan modifikasi dan pengontrolan terhadap distribusi ukurannya agar diperoleh keseragaman ukuran. Salah satu zat yang dapat dipakai untuk membentuk dan sekaligus mengontrol ukuran dan struktur pori dari partikel adalah polyethylene glicol (PEG). Penelitian ini digunakan PEG-4000. Penggunaan PEG ini bertujuan untuk menambah dispersibilitas, biokompabilitas dan stabilitas kimia nanopartikel yang diperoleh yakni MnFe 2O4, yang merupakan material sentral dalam penelitian ini. Penelitian ini akan mengkaji nanopartikel MnFe2O4, yang akan diteliti dengan menggunakan metode kopresipitasi. Pada penelitian sebelumnya, Setiadi dkk (2013) telah berhasil melakukan penelitian dengan mensintesis nanopartikel CoFe2O4 dengan metode kopresipitasi. Maka sebagai variasi kajian, nanopartikel MnFe2O4 dipilih karena mempunyai sifat superparamagnetik pada ukuran yang hampir sama seperti yang dimiliki CoFe2O4 namun memiliki resistivitas yang jauh lebih rendah dari CoFe2O4. Selain itu dengan kemampuan biokompabilitas yang dimilikinya (Tomsdorf dkk, 2007), menyebabkan nanopartikel magnetik MnFe2O4 banyak digunakan dalam berbagai bidang biomedis jika dibandingkn dengan Fe3O4, γ-Fe2O3, CoFe2O4, dan NiFe2O4. Sedangkan Sam dkk (2011) telah melakukan penelitian dengan untuk dua metode yakni, kopresipitasi dan flash combustion, dan hasilnya didapatkan variasi ukuran yang jauh lebih kecil. Untuk itu dalam penelitian ini akan dikaji lebih mendalam tentang hubungan antara ukuran butir terhadap sifat kemagnetan material dengan memvariasikan parameter-parameter sintesis seperti yang dilakukan oleh Setiadi dkk ( 2013) dengan material yang berbeda yakni CoFe2O4, demi mendapatkan sifat nanopartikel MnFe2O4 yang lebih efektif dan berkualitas dalam pengaplikasiannya. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dilatarbelakangi oleh penelitian ini adalah: a. Bagaimana pengaruh variasi parameter sintesis (suhu, konsentrasi NaOH, durasi pengadukan) terhadap struktur kristal dan ukuran butir nanopartikel. 3 b. Bagaimana cara menentukan pengaruh ukuran butir dan derajat kristalinitas terhadap sifat kemagnetan nanopartikel hasil sintesis. c. Bagaimana melakukan fungsionalisasi nanopartikel MnFe2O4 dengan PEG-4000 beserta studi sifatnya. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini akan dibatasi hanya tentang pengkajian parameter sintesis yakni pada hubungan suhu (27°C, 50°C, dan 80°C), konsentrasi NaOH (1,5, 5, dan 10 M) , dan durasi pengadukan ( 90, 120 dan 150 menit) terhadap karakteristik nanopartikel MnFe2O4 yang meliputi ukuran butir partikel dan struktur kristalnya, serta analisis hubungan distribusi ukuran butir, kristalinitas nanopartikel dan kehadiran fasa pengotor α-Fe2O4 (hematite) pada nanopartikel MnFe2O4 yang dihasilkan dari variasi parameter sintesis terhadap sifat kemagnetannya. Fungsionalisasi nanopartikel MnFe2O4 juga akan dikaji dengan memodifikasi MnFe2O4 dengan PEG-4000. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menentukan pengaruh parameter sintesis (suhu, konsentrasi NaOH, durasi pengadukan) terhadap struktur kristal dan ukuran butir nanopartikel. b. Menentukan karakteristik kemagnetan nanopartikel MnFe2O4 hasil sintesis dan ketergantungannya terhadap ukuran butir dan kristalinitasnya. c. Melakukan fungsionalisasi nanopartikel MnFe2O4 dengan PEG-4000 disertai analisa terhadap sifatnya. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk: a. Memberikan informasi tentang ukuran butir dan sifat kemagnetan (Magnetic Saturation, koersivitas) nanopartikel MnFe2O4 yang dapat digunakan sebagai bahan purifikasi, penghantaran obat (drug delivery), pengobatan kanker dll. 4 b. Memberikan informasi tentang pengontrolan butir disertai sifat kemagnetannya c. Dapat digunakan sebagai rujukan dalam penelitian lanjutan, demi pengembangan nanoparikel sintesis MnFe2O4. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan thesis ini dibagi menjadi 6 bagian, yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka, dasar teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran serta lampiran. a. Bab I merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dilakukannya penelitian mengenai sintesis dan karakterisasi sifat kemagnetan nanopartikel MnFe2O4 beserta fungsionalisasi dengan PEG4000, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan tesis. b. Bab II berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan kajian MnFe2O4 dan fungsionalisasi nanopartikel dengan PEG. c. Bab III berisi dasar teori yang berkaitan dengan terminologi sifat kemagnetan, jenis-jenis sifat magnetik pada material, nanopartikel magnetik dan sifat superparamagnetik, metode sintesis dengan kopresipitasi, sifat-sifat MnFe2O4, PEG dan karakterisasi material. d. Bab IV menjelaskan metode penelitian yang mencakup alat dan bahan yang digunakan dalam mensintesis MnFe2O4, langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian serta teknik pengolahan datanya. e. Bab V memperlihatkan hasil yang diperoleh dari setiap proses penelitian dan pembahasannya. f. Bab VI memaparkan kesimpulan dari hasil eksperimen dan saran untuk penelitian di masa mendatang. Daftar pustaka mencantumkan seluruh pustaka yang menjadi acuan dan lampiran berisi data-data yang diperoleh dalam penelitian.