4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi kenaikan pendapatan nasional riil atau kenaikan produk nasional bruto (Gross National Product) riil di negara tersebut. GNP (Gross National Product) disebut juga produk nasional bruto adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan satuan uang. GNP dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara yang berada pada negara tersebut, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi. Faktor ekonomi meliputi (1) Sumber alam atau tanah, yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan. (2) Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut akumulasi modal atau pembentukan modal. (3) Organisasi, yang berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi modal, tenaga kerja, dan membantu meningkatkan produktivitasnya. (4) Kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi sebagai hasil pembaruan atau teknik penelitian baru. Perubahan ini menaikkan produktivitas tenaga kerja, modal, dan faktor produksi lain. Ada beberapa faktor penting 5 pertumbuhan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi modern, yaitu penemuan ilmiah, inovasi atau pembaruan, penyempurnaan, dan penyebarluasan penemuan. (5) Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti pentingnya pembagian kerja bagi perkembangan ekonomi, di antaranya perbaikan kemampuan produksi tenaga kerja, tenaga kerja lebih efisien, penghematan waktu, penemuan mesin baru, dan produksi meningkat. Sedangkan faktor non-ekonomi meliputi (1) Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan membawa ke arah penalaran, menanamkan semangat baru, menghasilkan perubahan pandangan, harapan, struktur, dan nilai-nilai sosial. Orang dibiasakan menabung, berinvestasi, dan menikmati risiko untuk memperoleh keuntungan. (2) Modal manusia (human capital). Pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi dan produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal manusia, yaitu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seluruh penduduk negara tersebut. Jumlah penduduk yang melonjak cepat merupakan penghambat bagi pembangunan di negara berkembang. (3) Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan tidak korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan ketertiban, stabilitas, dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan. Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi negara terbelakang. 2.2 Peranan Modal Manusia (human capital) dalam Pertumbuhan Ekonomi Konsep modal manusia secara sederhana dapat diartikan sebagai modal yang terdapat dalam diri manusia untuk mencapai kesejahteraannya. Dua unsur utama modal manusia adalah kesehatan dan pendidikan (Bank Dunia 2007). Keduanya saling terkait satu dengan yang lainnya. Kesehatan seseorang akan mempengaruhi orang itu dalam proses pembelajaran sehingga dapat berprestasi. Pendidikan yang baik akan membuat orang sadar akan pentingnya kesehatan. 6 Kesehatan menjadi pilar utama manusia untuk dapat beraktivitas. Kesehatan mampu menambah produktifitas pekerja melalui peningkatan kemampuan fisik, seperti kekuatan dan stamina, dan juga kemampuan mental, seperti fungsi kognitif dan kemampuan logika. Maka kesehatan merupakan salah satu bentuk kebebasan yang menjadi hak seseorang untuk mencapai kesejahteraan. Masyarakat dengan derajat kesehatan rendah tidak memiliki kebebasan dalam mengambil tindakan, bekerja, dan pengambilan keputusan. Sama halnya dengan masyarakat miskin, di mana kebebasan mereka juga terputus. Kemiskinan dapat mempengaruhi kesehatan dalam banyak hal. Yang paling banyak ditemui, (1) masyarakat miskin tidak memiliki uang untuk mengakses perawatan kesehatan; (2) masyarakat miskin seringkali mengalami kondisi kekurangan gizi; (3) masyarakat miskin seringkali hidup di pemukiman padat dan kumuh tanpa akses air bersih dan sanitasi dasar; (4) masyarakat miskin seringkali tinggal jauh dari tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, atau dokter; (5) masyarakat miskin kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang arti hidup sehat. Pendidikan sangat penting manfaatnya bagi manusia, khususnya bagi kelompok miskin. Manfaat utama pendidikan adalah mampu mengangkat harkat dan martabat manusia. Bagi kelompok miskin, pendidikan dapat digunakan untuk memutus lingkaran setan kemiskinan. Masyarakat miskin hanya memiliki apa yang ada pada diri mereka. Penguatan unsur dasar modal manusia, kesehatan dan pendidikan mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam kegiatan ekonomi. Kesehatan yang baik adalah modal dasar untuk dapat bekerja. Ditambah dengan keterampilan dan keahlian khusus akan menciptakan atau menangkap peluang-peluang yang nantinya membawa mereka keluar dari perangkap kemiskinan. Pengaruh positif dari kualitas modal manusia terhadap pertumbuhan ekonomi telah banyak ditemukan di berbagai studi. Modal manusia yang berkualitas dapat diasosiasikan dengan berkurangnya tingkat kejahatan dan meningkatnya kualitas hidup. 7 Pembentukan modal manusia merupakan suatu proses untuk memperoleh dan meningkatkan jumlah orang yang mempunyai keahlian, pendidikan, dan pengalaman yang menentukan bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pembentukan modal manusia dikaitkan dengan investasi pada manusia dan pengembangannya sebagai suatu sumber yang kreatif dan produktif. Hal ini juga berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia dan perencanaan tenaga kerja yang mengacu kepada pengembangan jangka panjang kebutuhan tenaga kerja terdidik bagi perekonomian (Jhingan, 1983). Para ekonom berpendapat bahwa langkanya investasi pada modal manusia merupakan penyebab lambannya pertumbuhan ekonomi negara terbelakang. Tanpa mengembangkan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan, serta menaikkan tingkat keterampilan, dan efiensi fisik masyarakat, maka produktivitas modal fisik akan merosot. 2.3 Model-model Pertumbuhan Ekonomi Model Pertumbuhan Ekonomi Domar Model pertumbuhan ekonomi klasik yang dikemukakan oleh Domar memiliki dasar pemikiran sebagai berikut (Chiang & Wainwright, 2005): 1. Setiap perubahan dalam tingkat arus investasi per tahun I(t) akan menghasilkan dua pengaruh yaitu permintaan agregat serta kapasitas produksi ekonomi. 2. Pengaruh permintaan akibat perubahan dalam I(t) beroperasi melalui proses multiplier (penggandaan), yang diasumsikan bekerja seketika itu juga. Jadi kenaikan dalam I(t) akan menaikkan tingkat arus pendapatan per tahun Y(t) sebesar kelipatan dari pertambahan dalam I(t). Multipliernya adalah k = 1 / s , dengan s merupakan konstanta yang menunjukkan kecenderungan menabung marjinal tertentu (konstan). Dengan asumsi bahwa I(t) merupakan satusatunya yang mempengaruhi tingkat arus pendapatan, maka dapat dinyatakan bahwa: dY dI 1 = . dt dt s (2.1) 8 3. Kapasitas pengaruh investasi diukur dengan perubahan tingkat output potensial ekonomi yang mampu diproduksi. Dengan mengasumsikan rasio kapasitas modal yang konstan, dapat ditulis κ K ≡ρ (= suatu konstansta) (2.2) dengan κ menunjukkan banyaknya output produksi per tahun, dan ρ menunjukkan rasio kapasitas modal tertentu. Hal ini berarti bahwa persedian modal K(t) perekonomian secara potensial sanggup memproduksi output tahunan sebesar κ ≡ ρK . Dari fungsi produksi ini ( κ ≡ ρK ) maka dκ = ρdK dan dκ dK =ρ = ρI . dt dt (2.3) Dalam model Domar, ekuilibrium didefinisikan sebagai situasi di mana faktor-faktor produksi digunakan sepenuhnya. Oleh karena itu untuk mencapai ekuilibrium diperlukan permintaan agregat yang tepat sama dengan output potensial yang dapat dihasilkan dalam satu tahun, yaitu Y = κ . Akan tetapi, bila sejak awal dimulai dari situasi ekuilibrium, persyaratannya akan berkurang menjadi menyeimbangkan perubahan kapasitas dan permintaan agregat, yaitu dY dκ . = dt dt (2.4) Model Pertumbuhan Ekonomi Solow Dalam model pertumbuhan neoklasik Solow (1956), tenaga kerja dimasukkan sebagai salah satu variabel dari fungsi produksi, sehingga modal dan tenaga kerja dapat dikombinasikan dalam berbagai proporsi. Fungsi produksi model pertumbuhan ekonomi Solow ditunjukkan dengan persamaan berikut: Y = F ( K , L) ( K , L > 0) (2.5) dengan Y adalah output (setelah penyusutan), K adalah modal, dan L adalah tenaga kerja, yang semuanya digunakan dalam pengertian makro. Diasumsikan bahwa FK dan FL adalah positif (produk marjinal yang positif), serta FKK dan FLL adalah negatif. Sedangkan fungsi produksi F homogen secara linear, sehingga dapat ditulis: yang digunakan adalah 9 ⎛K ⎞ Y = LF ⎜ ,1⎟ = Lo/ (k ) ⎝L ⎠ dengan k ≡ (2.6) K . Karena Y bergantung pada K dan L, maka untuk menentukan L kedua variabel, Solow berasumsi bahwa: dK K& ≡ = sY dt (2.7) L& dL / dt ≡ =n. L L (2.8) Simbol s menggambarkan kecenderungan menabung marjinal (konstan), dan n adalah laju pertumbuhan tenaga kerja (konstan). Dengan memperhatikan asumsi tersebut bisa dilihat bahwa persamaan (2.7) dan (2.8) tidak menjelaskan bagaimana tingkat K dan L ditentukan, tetapi menjelaskan penentuan tingkat perubahan K dan L. Persamaan (2.6), (2.7), dan (2.8) merupakan model yang lengkap. Untuk memecahkan model ini, pertama akan disederhanakan menjadi satu persamaan dalam satu variabel, yaitu dengan menyubstitusikan persamaan (2.6) ke dalam (2.7) sehingga diperoleh: K& = sLo/ (k ) . Karena k = (2.9) K ⇔ K = kL , maka dengan mendiferensialkan K = kL dan dengan L menggunakan persamaan (2.8), diperoleh: K& = Lk& + kL& = Lk& + knL . (2.10) Dari persamaan (2.9), (2.10), dan dengan menghilangkan L, maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut: k& = so/ (k ) − nk . (2.11) Persamaan (2.11) merupakan persamaan dasar dari model pertumbuhan ekonomi Solow, yang merupakan persamaan diferensial dari variabel k, dengan dua parameter s dan n. 10 2.4 Ekuilibrium Ekuilibrium adalah suatu kumpulan variabel-variabel terpilih yang saling berhubungan (interrelated) dan disesuaikan satu dengan yang lainnya dengan cara sedemikian rupa, sehingga tidak ada kecenderungan yang melekat (inherent) dalam model tersebut untuk berubah (Chiang & Wainwright, 2005). Pernyataan terpilih menunjukkan kenyataan ada variabel yang tidak dimasukkan ke dalam model, sehingga apabila modelnya diperluas dengan memasukkan variabel tambahan maka ekuilibrium pada model semula tidak dapat digunakan lagi. Pernyataan saling berhubungan menunjukkan bahwa untuk dapat mencapai ekuilibrium, semua variabel dalam model harus secara bersamaan dalam keadaan tetap. Sedangkan pernyataan melekat menunjukkan bahwa dalam mendefinisikan ekuilibrium keadaan tetap variabel dalam model hanya didasarkan pada penyeimbangan kekuatan internal dari model tersebut, sedangkan faktorfaktor eksternal dianggap tetap. Pada intinya, ekuilibrium untuk suatu model tertentu adalah suatu keadaan yang mempunyai ciri tidak adanya kecenderungan untuk berubah atau suatu keadaan yang ideal.