Radar,Rubrik Hukum,20 Juli 2014, Bisakah Desa Berubah Status

advertisement
RADAR SURABAYA MINGGU, 20 JULI 2014
HALAMAN 9
Waspadai Cacar Air (Bagian 2-Habis)
Jangan Sampai Menggaruk
karena Akan Menimbulkan Infeksi
Bisakah Desa
Berubah Status
PENGASUH rubrik Konsultasi
Hukum Radar Surabaya,
perkenalkan, nama saya Sutikno,
warga Sidoarjo. Perlu diketahui
bahwa saya merupakan pemerhati
pemerintahan desa di tempat saya
tinggal. Beberapa waktu lalu ketika
ada acara perkumpulan bersama
warga desa, saya mendengar dari
salah seorang perangkat desa bahwa
ada wacana mengubah desa itu
menjadi kelurahan dengan berdasar
pada peraturan baru.
Yang ingin saya tanyakan, sebagai
manusia awam dan penduduk desa,
apakah benar status desa bisa
berubah menjadi kelurahan? Jika
memang wacana itu jadi kenyataan,
sebagai orang desa, saya sangat
bangga dan berharap wacana
tersebut segera terwujud.
Karena itu, kami mohon informasi
dari pengasuh rubrik Konsultasi
Hukum yang budiman sehubungan
dengan berita tersebut. Atas
jawabannya, saya sampaikan terima
kasih banyak.
Sutikno
Di Sidoarjo
Jawaban:
Saudara penanya yang arif,
sebelum menjawab pertanyaan Anda,
kami ingin mengapresiasi kepedulian
Anda terhadap lingkungan tempat
Anda tinggal. Sikap yang Anda miliki
ini memberikan keyakinan kepada
kami bahwa Indonesia akan semakin
maju jika semua rakyatnya peduli
pada nasib bangsa dan negaranya.
Sehubungan dengan hal yang Anda
tanyakan tersebut, kami akan
memberitahukan bahwa segala
aturan yang berkaitan dengan
pemerintahan desa kini diatur dalam
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (UU Desa). Perubahan
status desa menjadi kelurahan diatur
dalam Pasal 11 Ayat (1) UU Desa.
Isinya, desa dapat berubah status
menjadi kelurahan dengan berdasar
prakarsa pemerintah desa dan badan
permusyawaratan desa melalui
musyawarah desa dengan
memperhatikan saran dan pendapat
masyarakat desa.
Pada ayat (2) dijelaskan bahwa
seluruh barang milik desa dan
sumber pendapatan desa yang
berubah menjadi kelurahan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menjadi kekayaan/aset pemerintah
daerah kabupaten/kota yang
digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di
kelurahan tersebut dan pendanaan
kelurahan dibebankan pada
anggaran pendapatan dan belanja
daerah kabupaten/kota.
Maksud “menjadi beban anggaran
pendapatan dan belanja daerah
kabupaten/kota” termasuk
memberikan dana purnatugas
(pesangon) bagi kepala desa dan
perangkat desa yang diberhentikan
sebagai akibat perubahan status desa
menjadi kelurahan. Semua itu terjadi
bila status desa berubah menjadi
kelurahan. Demikian penjelasan
yang dapat kami berikan. Semoga
bermanfaat dan terima kasih atas
pertanyaannya.
Walaupun merupakan penyakit yang
menular, herpes atau cacar air tidak
mematikan. Meski demikian, tetap
saja perlu dilakukan penanganan,
pengobatan, dan upaya untuk
meminimalkan gejala yang
ditimbulkan. Termasuk
mempercepat kesembuhan dan
meminimalkan bekas setelah cacar
air sembuh.
Nurista Purnamasari
Wartawan Radar Surabaya
P
ENANGANAN utama
penyakit ini, penderita
harus beristirahat untuk
memulihkan daya tahan
tubuh dan diisolasi agar
penyakit tidak menular kepada
orang lain. Selain itu, bintil-bintil
yang timbul tidak boleh digaruk.
Sebisa mungkin, bintil-bintil
tersebut jangan sampai pecah agar
tidak menginfeksi bagian lain dan
meninggalkan bekas luka.
“Bekas cacar air bisa hilang
seiring dengan berjalannya
waktu. Jika cacar air sampai
pecah dan menimbulkan luka,
bekasnya susah hilang dan
biasanya meninggalkan cekungan
luka,” jelas dokter Lili Soetjipto,
dokter umum Rumah Sakit (RS)
Adi Husada Undaan.
Untuk penanganan pada
lukanya, sebisa mungkin bintil
jangan sampai pecah dan
terinfeksi. Ada beberapa orang
yang percaya bahwa pemberian
parutan jagung muda dapat
mempercepat penyembuhan.
Anggapan tersebut ternyata
salah. Cara itu justru dapat
memperparah cacar air serta
menimbulkan infeksi dan iritasi
apabila parutan jagung kotor dan
mengandung bakteri. “Untuk
mengurangi rasa gatal, bisa
diberikan bedak antigatal atau
antiseptik saja,” tutur Lili.
Sebenarnya, tidak ada larangan
mandi bagi penderita cacar air.
Justru mandi dapat
meminimalkan infeksi bakteri.
Begitu juga keramas. Lebih baik
jika mandi airnya dicampur
dengan cairan antiseptik. Bisa
juga penderita hanya dilap/diseka
dengan cairan antiseptik,
kemudian dibilas.
“Berdasar pemahaman yang
salah dan sudah berkembang di
masyarakat, penderita cacar air
tidak boleh mandi. Kalau mereka
mandi, nanti malah penyakitnya
menyebar dan tidak sembuhsembuh. Sebenarnya, itu tidak
masalah dan justru baik untuk
mengurangi infeksi bakteri,”
jelas Lili.
Setelah mandi, gunakan
handuk yang halus. Handuk
tidak boleh digosok-gosok, cukup
dilap atau ditekan pada kulit
agar cacar air tidak pecah atau
lecet sehingga menimbulkan
infeksi atau bekas luka.
Pemberian salep tropikal
biasanya tidak banyak membantu.
NET
KONSULTASI: Sedini mungkin penderita cacar air harus memeriksakan kondisinya dengan dokter.
dr Lili Soetjipto
Dokter Umum
RS Adi Husada,
Undaan Wetan
NURISTA PURNAMASARI/RADAR
SURABAYA
Jenis salep tersebut hanya
memberikan sugesti kesembuhab.
Gunakan salep khusus antivirus
untuk mempercepat penyembuhan.
“Kalau mau memberi salep, tidak
boleh sembarang salep. Ada salep
antivirus tersendiri untuk
mengurangi infeksi dan
mempercepat penyembuhan,”
terang Lili.
Pengobatan dilakukan secara
simtomatis dengan beberapa jenis
obat, seperti antivirus, pereda
nyeri, salep atau bedak, serta
vitamin untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Meski
demikian, kebutuhan obat tiap
orang berbeda dan bergantung
pada tingkat keparahan cacar air.
“Yang utama, biasanya kami
memberikan antivirus dan
antibiotik. Jika cacar airnya
parah, kami berikan salep
antivirus,” tutur Lili.
Walaupun cacar air adalah
penyakit yang hanya sekali
diderita oleh seseorang dan
kebanyakan oleh anak-anak, tidak
berarti seseorang tidak bisa
mengalami penykit tersebut lagi.
Itu bisa terjadi pada siapa saja.
Itu disebut herpes sooster.
Herpes sooster biasanya muncul
karena virus herpes yang tertidur
dalam jaringan saraf kembali hidup
dan menimbulkan gejala lagi.
Gejala herpes sooster tidak separah
herpes yang pertama. Biasanya,
herpes sooster hanya terjadi di area
tertentu, tidak di seluruh tubuh.
“Karena herpes sooster merupakan
virus yang tertidur di suatu bagian
saraf, hanya di lokasi tempat virus
itu tertidur yang mengalami
gejala,” terang Lili.
Karena herpes sooster biasanya
menyerang saraf, biasanya timbul
rasa nyeri yang hebat. Herpes
sooster banyak dijumpai pada
orang dewasa atau orang tua.
Pencegahan herpes sooster bisa
dilakukan dengan vaksin. Tetapi,
vaksi hanya berfungsi mengurangi
gejala, tidak membuat orang kebal
selamanya. Vaksin bisa diberikan
berkali-kali jika seseorang belum
pernah mengalami herpes.
“Biasanya, kalau belum
mengalami herpes dalam waktu 10
hingga 20 tahun setelah vaksin,
seseorang bisa melakukan vaksin
lagi untuk memperkuat
kekebalan,” beber Lili. (*/c1/ono)
<m_ Ch_icWoWdj_
Tenangkan Pikiran dengan Yoga
KESEHATAN tidak hanya
berhubungan dengan fisik.
Kesehatan jiwa dan pikiran
juga perlu dijaga. Hal itulah
yang coba dilakukan Dwi
Krismayanti. Menurut dia,
kondisi jiwa dan pikiran
akan sangat memengaruhi
kesehatan fisik. Jadi, untuk
mendapatkan kesehatan
fisik, kondisi jiwa dan
pikiran harus sehat dan
seimbang, seperti terhindar
dari stres, tertekan, dan
bosan.
“Untuk mengatasi kondisi
jiwa dan pikiran yang sering
kacau dan tidak tenang, saya
memilih melakukan yoga,”
kata public relation
Surabaya Plaza Hotel
tersebut. Meski belum lama
menjalani yoga, wanita yang
akrab disapa Kris itu telah
merasakan berbagai
manfaatnya. Di antaranya,
pikiran menjadi tenang,
badan tidak mudah tegang,
serta badan merasa ringan
dan segar.
Manfaat bagi fisiknya juga
cukup banyak. Di antaranya,
menjaga bentuk tubuh,
membakar lemak dan kalori,
serta membentuk tubuh.
“Saya memang baru lima
bulan melakukan yoga. Meski
demikian, sudah banyak
manfaat yang saya rasakan.
Baik itu manfaat ke fisik
maupun psikis,” terangnya.
Kris menuturkan, dengan
rutin yoga, dirinya bebas
mengonsumsi makanan.
Sebab, dengan yoga, lemak
dan kalori terbakar secara
maksimal sehingga bentuk
tubuh bisa dipertahankan.
“Walaupun begitu, saya tetap
menjaga makanan.
Walaupun doyan makan apa
saja, saya tetap memilih
mana makanan yang sehat
dan yang tidak. Itu juga
menjadi upaya preventif
terhadap timbulnya penyakit
di tubuh saya,” tutur
penghobi kuliner tersebut.
Karena sudah merasakan
manfaat yang besar dari
yoga, Kris menyatakan akan
rutin menjalani olahraga
yang memadukan gerakangerakan aerobik itu. “Setelah rutin yoga, badan saya
juga menjadi lentur serta
tidak mudah capek dan
kaku-kaku. Saya juga
mengimbanginya dengan
minum banyak air putih
untuk kebutuhan metabolisme,” bebernya. (nur/c1/ono)
AHMAD KHUSAINI/RADAR SURABAYA
layouter: fatchur rizal
Download