bab ii landasan teori - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Teori-teori Dasar Umum Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Perancangan
Menurut John W. Satsinger, Robert Jackson, dan Stephen Burd [2010, p.5]
perancangan sistem adalah proses menentukan secara rinci bagaimana komponenkomponen dari sistem informasi harus diimplementasikan secara baik.
Sedangkan menurut Lonnie D. Bentley [2007, p,33] perancangan sistem adalah
pengembangan atau spesifikasi dari solusi teknikal. Berbasis komputer untuk
persyaratan bisnis yang diidentifikasi dalam analisis sistem.
Bedasarkan pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan, perancangan sistem
adalah suatu tahapan dimana kita harus menentukan bagaimana membangun dan
menyusun sebuah sistem informasi yang baik sesuai dengan kebutuhan pemakai
informasi.
2.1.2 Pengertian Sistem
Menurut O’Brien & Marakas [2010, p.26] Sistem adalah sekelompok komponen
yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas, bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur.
Menurut Satzinger et al [2010, p.5] Sistem adalah kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu hasil.
Berdasarkan pendapat dari ahli di atas penulis menyimpulkan, sistem adalah
sekelompok komponen yang kompleks dan saling berinteraksi dimana sistem tersebut
memproses input yang diterima dan menghasilkan output bagi lingkungan sekitar
sistem tersebut.
2.1.3 Pengertian Informasi
Menurut O’Brien & Marakas [2010, p.34] informasi adalah data yang telah diubah
menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu.
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Berdasarkan pendapat dari ahli di atas penulis menyimpulkan, informasi adalah hasil
dari pengolahan lebih lanjut dari data yang disimpan. Jika perusahaan telah menyimpan
data mentah dari kejadian terdahulu, perusahaan bisa menggunakan data mengolahnya
kembali, sehingga mendapat informasi yang terdahulu dan terbaru.
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Dimas (2013, p.1) Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan
informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan
operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orangorang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu
perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi
manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi yang
menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku
yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat kebutusan,
stock buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer
juga bisa tahu buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa
memutuskan buku tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
Gambar 2.1 Information Systems and Component Parts
2.1.5 Fungsi Sistem Informasi
Fungsi Sistem Informasi menurut James A. O’Brien [2010, p.7] adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis,
seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan
manajemen sumberdaya manusia.
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral
pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.
c. Sumber
utama
informasi
dan
dukungan
yang
dibutuhkan
untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan
praktisi bisnis.
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang
kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar
global.
e. Peluang berkarir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria
dan wanita.
f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan toko
bisnis yang membentuk jaringan.
2.1.6 Komponen Sistem Informasi
Menurut James A. O’Brien [2010, p.26] empat konsep utama yang dapat
diaplikasikan ke semua jenis Sistem Informasi, yakni :
a. Teknologi, jaringan komputer merupakan sistem informasi yang terdiri dari
hardware, software, management data dan jaringan komunikasi.
b. Aplikasi, E-Bussiness dan E-Commerce membantu menghubungkan aplikasi
dengan sistem informasi bisnis
c. Development
d. Management
2.1.7 Pengertian Internet
Menurut Kotler dan Armstrong [2010, p.26] internet adalah sebuah web publik
yang luas dari jaringan komputer yang menghubungkan pengguna dari segala macam
di seluruh dunia ke satu sama lain dan ke “repositori informasi” yang luar biasa besar.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas maka penulis menyimpulkan, bahwa
internet adalah sebuah jaringan global yang dapat menghubungkan jutaan orang di
seluruh dunia melalui perantara komputer.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
2.1.8 Pengertian PHP atau Hypertext Preprocessor
Menurut Andre [2011] PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang
didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai
bahasa pemrograman umum . PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus
Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat
di http://www.php.net. PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP
diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa
pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).
Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai
dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa
tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang
powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi
juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress,
joomla, dll.
Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah
kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari
singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor
Berdasarkan pendapat ahli di atas penulis menyimpulkan, PHP adalah sebuah
bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat sebuah web.
2.2 Teori Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
2.2.1 Pengertian Analisis Sistem
Menurut Satzinger, Jackson, Burd [2011, p.5] “systems analysis and design (SA&D)
is about providing the tools and techniques to you, the developer, so you can
understand the need (business need), capture the vision, define a solution, communicate
the vision and the solution, build the solution and direct others in building the solution,
confirm that the solution meets the need, and launch the solution application”. Dapat
diterjemahkan sebagai analisis dan desain sistem (SA&D) adalah tentang menyediakan
alat dan teknik untuk Anda, pengembang, sehingga Anda dapat memahami kebutuhan
(kebutuhan bisnis), menangkap visi, menentukan solusi, mengkomunikasikan visi dan
solusi, membangun solusi dan lain-lain langsung dalam membangun solusi,
mengkonfirmasi bahwa solusi memenuhi kebutuhan, dan meluncurkan aplikasi solusi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
2.2.2 Langkah-langkah Analisis Sistem
Menurut Lonnie D. Bentley [2010, p.30] “System development processa set of
activities, methods, best practices, deliverables, and automated tools that stakeholders
use to develop and maintain information systems and software” , yang dapat
diterjemahkan sebagai sekumpulan akitivitas, metode, praktek-praktek terbaik,dapat
dikirim,
dan
automasi
peralatan
dimana
pengguna
menggunkannya
untuk
mengembangkan dan mengurus sistem informasi dan software.
Banyak organisasi yang menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam proses
pengembangan sistem. Pendektana itu meliputi langkah-langkah berikut :
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Menganalisa dan memahami masalah.
c. Mengidentifikasi kebutuhan solusi dan harapan.
d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih langkah terbaik.
e. Merancang solusi yang terpilih.
f. Mengimplementasi solusi yang terpilih.
g. Mengevaluasi hasilnya ( jika masalah belum terselesaikan, kembali ke
langkah1
2.2.3 Object Oriented Analysis & Design (OOAD)
Anindita Hazra [2013, p.2] menyatakan pengertian dari object oriented yaitu “Object
oriented implies that objects play a central role, and we elaborate this further as a
perspective that views the elements of a given situation by decomposing them into
objects and object relationships.”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas mengenai object orientation dapat ditarik
kesimpulan bahwa object oriented analysis and design merupakan aktivitas untuk
menentukan problem domain dan kemudian mencari pemecahan masalah yang logical
dalam suatu wadah, yaitu objek itu sendiri.
2.2.4 System Development Life Cycle
Sistem informasi dibuat dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang
terjadi dalam proses bisnis. Di dalam pemecahan masalah haruslah produktif, dan hal
ini butuh diorganisir dan sesuai dengan tujuan. Sebagian proyek pengembangan sistem
informasi sangatlah besar, membutuhkan ribuan jam untuk dikerjakan oleh banyak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
pekerja dan mencakup beberapa tahun dalam pengerjaannya. Agar proyek
pengembangan sistem menjadi sukses, orang-orang yang mengerjakan sistem harus
mempunyai detail perencanaan untuk dijadikan pedoman.
Salah satu pedoman, konsep dasar dalam pengembangan sistem informasi adalah
System Development Life Cycle (Bender, p.5) menjelaskan secara rinci mengenai
System Development Life Cycle (SDLC) yaitu, “A systems development lifecycle
(SDLC) has three primary objectives: ensure that high quality systems are delivered,
provide strong management controls over the projects, and maximize the productivity
of the systems staff. In order to meet these objectives the SDLC has many specific
requirements it must meet. including: being able to support projects and systems of
various scopes and types,supporting all of the technical activities, supporting all of the
management activities,being highly usable, and providing guidance on how to install
it.The technical activities include: system definition (analysis, design, coding),
testing,system installation (e.g., training, data conversion), production support (e.g.,
problemmanagement),
defining
releases,
evaluating
alternatives,
reconciling
information across”. Hal tersebut dapat diartikan bahwa systems development lifecycle
(SDLC) adalah siklus atau proses dari sebuah alur aplikasi atau perangkat lunak dalam
produktivitasnya. Adapun menurut Satzinger tahap-tahap SLDC meliputi
2.2.5.1 Project Planning
Memaparkan bahwa tujuan utama dari project planning adalah untuk
mengidentifikasi cakupan dari sistem baru dan meyakinkan bahwa proyek ini
layak, membuat jadwal, merencanakan sumber data, dan penganggaran sebagai
pengingat akan proyek. Project planning diidentifikasikan menjadi 5 aktivitas
a. Mendefinisikan permasalahan
b. Membuat jadwal proyek
c. Konfirmasi kelayakan proyek
d. Menentukan staf yang akan berkontribusi dalam proyek
e. Meluncurkan proyek
Aktivitas yang paling penting dalam project planning adalah ketika
mendefinisikan permasalahan yang terjadi dalam sebuah proses bisnis dan
cakupan dari solusi yang dibutuhkan. Setelah itu baru bisa dimulai langkahlangkah berikutnya dengan membuat jadwal proyek secara rinci dan bisa
sekaligus menentukan staf yang akan berkontribusi dalam proyek. Lalu kelayakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
sebuah proyek juga perlu dikonfirmasi karena sebagian besar proyek merupakan
bagian dari sebuah
enterprise-wide strategic plan.
Analisa kelayakan
menginvestigasi sisi ekonomis, oganisasional, tehnikal, sumber daya, dan
kelayakan jadwal. Lalu setelah semua perencaaan proyek diulas oleh manajemen
atas dan proyek telah diinisiasi maka secara resmi proyek dapat di umumkan dan
dikomunikasikan.
2.2.5.2 Analysis
Menjelaskan bahwa tujuan dari fase analysis adalah untuk memahami dan
mendokumentasi kebutuhan bisnis dan memproses kebutuhan dari sistem yang
baru. Kata kunci yang dipakai selama kegiatan analisis adalah penemuan dan
pemahaman. Berikut ini adalah enam aktivitas yang menjadi bagian dalam
aktivitas analisis,
a. Mengumpulkan informasi
b. Mendefinisikan kebutuhan system
c. Membuat purwa-rupa untuk penemuan kebutuhan
d. Menentukan prioritas kebutuhan
e. Menghasilkan dan mengevaliasi alternatif-alternatif
f. Mengulas rekomendasi dengan pihak manajemen
Mengumpulkan informasi merupakan bagian yang paling mendasar dalam
aktivitas analysis. Untuk mengumpulkan informasi dapat dilakukan beberapa cara
dimulai dari observasi kepada user yang melakukan pekerjaannya, dengan
melakukan wawancara, membaca dokumen-dokumen yang sudah ada mengenai
prosedur, aturan-aturan bisnis serta mengidentifikasi job description, serta dengan
meninjau automated systems yang sedang berjalan. Dalam rangka menambah
informasi tidak jarang juga dilakukan pengumpulan informasi dari pemakai
sistem, mungkin termasuk manajemen menengah, senior excutives, atau pihak
external. Pengumpulan informasi merupakan kegiatan inti dalam penemuan dan
pemahaman. Setelah informasi terkumpul, informasi tersebut harus ditinjau,
dianalisa kembali dan dibuat struktur informasinya. Melalui hal tersebut, akan
bisa dikembangkan sebuah pemahaman umum mengenai kebutuhan sistem yang
baru. Lalu akan bisa dibuat purwa-rupa sistem yang baru agar bisa diulas oleh
para calon pemakai sistem. Melalui ulasan dari calon pemakai maka akan datang
banyak masukan-masukan yang akan dibutuhkan oleh sistem baru agar nantinya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
dapat diimplementasikan secara efektif. Lalu kita bisa menentukan prioritas
kebutuhan dan kemudian bisa dihasilkan banyak alternative yang senantiasa
dievaluasi.Pada akhirnya
alternative
yang telah dievaluasi dipilih dan
direkomendasikan kepada manajemen atas. Rekomendasi tersebut merupakan
rekapitulasi hasil dari fase analysis dan secara bersama-sama tim akan membuat
keputusan mengenai alternatif tersebut.
2.2.5.3 Design
Mengungkapkan tujuan dari aktivitas design adalah untuk mendisain sistem
yang menjadi solusi dari kebutuhan yang sudah didefinisikan dan keputusan yang
dibuat melalui fase analysis. Berikut ini tujuh aktivitas mayor yang harus
diselesaikan selama fase design,
a. Mendesain dan mengintegrasikan jaringan
b. Mendesain arsitektur aplikasi
c. Mendesain user interface
d. Mendesain system interface
e. Mendesain dan mengintegrasikan database
f. Membuat purwa-rupa untuk detail desain
g. Mendesain dan mengintegrasikan kontrol sistem
2.2.5.4 Implementation
Aktivitas implementasi menghasilkan sistem final yang sedang dibuat, dites,
dan diinstal. Tujuan dari aktivitas ini tidak hanya menghasilkan sistem informasi
yang reliable dan berfungsi penuh, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa semua
pemakai sudah dilatih dan organisasi tersebut sudah siap untuk menggunakan
sistem tersebut dan mendapatkan manfaatnya. Berikut ada lima aktivitas inti
dalam melakukan fase implementasi.
a. Menyusun komponen software
b. Verifikasi dan melakukan tes
c. Melakukan konversi data
d. Melakukan pelatihan kepada users dan mendokumentasi sistem
e. Melakukan instalasi sistem
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.2.5.5 Support
Memaparkan tujuan aktivitas support sebagai bentuk penjagaan terhadap
sebuah sistem yang sedang berjalan agar tetap produktif selama beberapa tahun
semenjak tahap instalasi telah dilakukan. Aktivitas support berjalan hanya ketika
sistem yang baru telah selesai diinstal dan diletakkan ke dalam proses produksi,
dan beroperasi sesuai sistem alur produksi. Tiga aktivitas inti yang seringkali
muncul selama fase support adalah,
a. Pemeliharaan sistem
b. Peningkatan sistem
c. Memberikan dukungan terhadap sistem
2.3
UML (Unified Modeling Language)
Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa yang
digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu adanya
standarisasi agar orang di berbagai Negara dapat mengerti pemodelan perangkat lunak.
Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala untuk menceritakan sebuah ide
dengan tujuan untuk memahami hal yang sama tidaklah mudah, oleh karena itu diperlukan
sebuah bahasa pemodelan perangkat lunak yang dapat dimengerti oleh banyak orang.
Menurut Rosa AS dan M.Shalahuddin [2013:137] dalam buku Rekayasa perangkat lunak
(terstruktur dan beroirientasi objek) bagian dari pada UML terdiri atas beberapa diagram
yaitu :
2.3.1 Usecase Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara
satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa
saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Menurut Rosa AS dan
M.Shalahuddin [2013:155]
Syarat penamaan pada use case adalah nama di definisikan sesimpel mungkin dan
dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut
aktor dan use case.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
a. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi itu sendiri, jadi walaupun
simbol dari actor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan atar unit atau aktor. Berikut adalah simbol-simbol yang ada
pada diagram use case :
Berikut adalah symbol-simbol dalam Use Case
Tabel 2.1 Simbol-simbol pemodelan Use Case Diagram ( Wiley, 2010)
GAMBAR
NAMA
KETERANGAN
Aktor adalah orang atau sistem yang berasal dari
manfaat dan eksternal untuk subjek.
1. Digambarkan
sebagai
salah
satu
tongkat
(default) atau jika aktor non-manusia yang
terlibat, sebagai persegi panjang dengan aktor
<<>> di dalamnya (alternatif).
2. label dengan perannya.
Actor
3. Dapat
dikaitkan
dengan
aktor-aktor
lain
menggunakan spesialisasi / asosiasi superclass,
dilambangkan dengan panah dengan panah
berongga.
Ditempatkan di luar batas subjek.
Termasuk nama subjek di dalam atau di atas.
Subject
Boundary
Merupakan lingkup subjek, misalnya, sistem
atau individu proses bisnis.
Merupakan kasus penggunaan khusus ke yang
lebih umum.
Generalization
Memiliki panah yang diambil dari kasus
penggunaan khusus untuk kasus penggunaan
dasar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Merupakan dimasukkannya fungsi satu kasus
penggunaan dalam yang lain.
Include
Memiliki panah yang diambil dari kasus
penggunaan dasar untuk kasus penggunaan
digunakan.
Merupakan perpanjangan dari kasus penggunaan
untuk memasukkan perilaku opsional.
Extend
Association
Memiliki panah yang diambil dari kasus
penggunaan ekstensi untuk kasus penggunaan
dasar.
Link aktor dengan use case (s) dengan yang
berinteraksi.
Use Case:
1. Merupakan bagian utama dari fungsi sistem.
Use case
2. Dapat memperpanjang kasus penggunaan lain.
3. Dapat mencakup use case lain.
4. Apakah ditempatkan di dalam batas sistem.
Apakah label dengan frase kata kerja-kata benda
deskriptif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Gambar 2.2 Contoh use case diagram
Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D. [2010;161]
2.3.2 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja)
atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat
lunak. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktifitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktifitas yang dapat dilakukan
oleh sistem.Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal
berikut :
 Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
 Urutan atau pengelompokan tampilah dari sistem / user interface dimana setiap
aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
 Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
Berikut adalah symbol-simbol dalam Activity Diagram
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Tabel 2.2 simbol-simbol pada diagram aktifitas (Rosa A. S, 2013)
Nama
Status Awal
Keterangan
Statuss awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.
Aktifitas
Aktifitas yang dilakukan sistem , aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja
Percabangan/decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu
Asosiasi penggabungan dimana lebih
Penggabungan/ join
dari satu aktivitas digabungkan menjadi
satu.
Status Akhir
Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir.
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terjadi.
atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram
Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D. [2010;163]
2.3.3 Sequence Diagram
Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada urutan pertukaran
pesan/data dalam suatu waktu tertentu yang dilakukan oleh sekumpulan objek atau
aktor yang mengerjakan pekerjaan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati [2011].
Sequence
Diagram
message.Interaction
biasanya
tersusun
menghubungkan
2
dari
elemen
obyek
dengan
obyek,
interaction
pesannya.Diagram
dan
ini
menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang dibangun. Untuk satu use case bisa
dibuat beberapa sequence diagram, karena satu use case biasanya terdiri dari beberapa
aktivitas yang harus dilakukan dan masing-masing aktivitas ini bisa direpresentasikan
dalam satu sequence diagram. Berikut adalah symbol-simbol dalam Sequence
Diagram:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Tabel 2.3 Simbol-simbol pada diagram aktifitas (Rosa A. S, 2013)
Nama
Aktor
Keterangan
Orang, proses atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat diluar sistem informasi itu sendiri,
jadi walaupun symbol aktor adalah gambar
orang, biasanya dinyatakan menggunakan
atau
kata benda diawal fase nama aktor.
Nama
aktor
Tanpa waktu aktif
Garis Hidup/ Life line
Object
Waktu Aktif
Menyatakan kehidupan suatu objek.
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan didalamnya, missal
Maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan
dalam metode login(), Aktor tidak memiliki
waktu aktif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat.
Pesan tipe Call
Menyatakan suatu objek memanggil operasi /
metode yangbada pada objek lain atau dirinya
sendiri,
1: nama_metode()
Pesan tipe Return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objekk
yang menerima kembalian.
Pesan tipe Destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create
maka ada destroy.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram
Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D. [2010;198]
2.3.4 Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki
apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

Atribut merupakan variable-variable yang dimiliki oleh suatu kelas.

Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Diagram kelas dibnuat agar pembuat program atau programmer membuat kelaskelas sesuai rancangan dan perangkat lunak sinkron. Banyak berbagai kasus,
perancangan kelas yang dibuat tidak sesuai dengan kelas-kelas yang dibuat pada
perangkat lunak, sehingga tidaklah ada gunanya lagi sebuah perancangan karena apa
yang dirancang dan hasil jadinya tidak sesuai. Kelas-kelas yang ada pada struktur
sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga
pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas-kelas di dalam
program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur
kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut :

Kelas main.
Kelas main memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.

Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.

Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian
use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses
bisnis pada perangkat lunak.

Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah
kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Jenis-jenis kelas
diatas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai dengan pertimbangan yang
dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang sebaiknya ada pada struktur kelas
tetapada. Susunan kelas juga dapat ditambahkan kelas utilitas (utility class)seperti
koneksi data base, membaca file teks dan lain sebagainya sesuai dengan
kebutuhan.
Dalam mendefinisikan metode yang ada di dalam kelas perlu memperhatikan apa
yang disebut dengan cohesion dan coupling. Cohesion adalah ukuran sebarapa dekat
keterkaitan instruksi di dalam sebuah metode terkait satu sama lain. Sedangkan
coupling adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan instruksi antara metode yang satu
dengan metode yang lain di dalam sebuah kelas. Sebagai aturan secara umum maka
sebuah metode yang dibuat harus memiliki kadar cohesion dan kadar coupling yang
lemah.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada class diagram :
Tabel 2.4 simbol-simbol pada Class Diagram (Rosa A.S, 2013)
Simbol
Deskripsi
Kelas
Kelas pada struktur sistem.
Nama_kelas
+atribut
+operasi()
Antarmuka / interface
Sama dengan konsep interface
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
dalam pemograman berorientasi
objek.
Nama_interface
Asosiasi / association
Relasi antarkelas dengan makna
umum, asosiasi biasanya juga
disertai dengan multiplicity
Asosiasi berarah / directed
association
Relasi antarkelas dengan makna
kelas yang satu digunakan oleh
kelas yang lain, asosiasi biasanya
juga disertai dengan multiplicity.
Generalisasi / generalization
Relasi antarkelas dengan makna
generalisasi - spesialisasi (umum
khusus)
Kebergantungan / dependency
Relasi antarkelas dengan makna
kebergantungan antarkelas
Agregasi / aggregation
Relasi antarkelas dengan makna
semua – bagian (whole – part )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Tabel 2.4 Contoh class diagram
Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D. [2010;174]
2.4 Rekayasa Perangkat Lunak
Perangkat lunak atau software berbeda dengan program komputer. Software tidak
hanya mencakup program, melainkan juga semua dokumentasi dan konfigurasi data
yang berhubungan, yang dibutuhkan untuk membuat program dapat beroperasi dengan
benar. Perangkat lunak merupakan instruksi-instruksi yang jika dijalankan akan
menyediakan fungsi yang diperlukan, struktur data yang memungkinkan program untuk
memanipulasi informasi, dokumen yang menyatakan operasi dan kegunaan program
Roger S. Pressman [2010].
Sistem perangkat lunak terdiri dari:
a. Sejumlah program yang terpisah
b. File-file konfigurasi
c. Dokumentasi sistem
d. Dokumentasi user
Dari beberapa definisi tersebut dapat dilihat bahwa pemeliharaan untuk rekayasa
perangkat lunak sangatlah penting. Definisi ini menganggap bahwa pendekatan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
digunakan harus sistematis, disiplin, dan terukur bukan hanya didasarkan pada ilmu
komputer dan matematika. Selain itu juga mencakup studi dalam rekayasa perangkat
lunak, yaitu studi dan mencari metode, teknik, alat, dan lain sebagainya.
Penelitian terhadap rekayasa perangkat lunak sangat penting karena produksi
perangkat lunas sulit, jauh lebih sulit daripada perkiraan banyak orang. Menurut Roger
S. Pressman [2010] rekayasa perangkat lunak dikelompokkan dalam beberapa lapisan
atau layers, antara lain:
Gambar 2.4 Software engineering layers (Roger S. Pressman, 2010: p14)
Landasan paling dasar yang mendukung rekayasa perangkat lunak adalah fokus
kepada kualitas atau quality focus. Yang menjadi pondasi suatu rekayasa perangkat
lunak adalah lapisan proses. Proses merupakan perekat yang memegang lapisan
teknologi bersama dan memungkinkan pengembangan rasional dan tepat waktu bagi
perangkat lunak komputer. Proses mendefiniskan kerangka kerja untuk satu set area
proses kunci atau key process areas (KPAs) yang harus dibentuk untuk pengiriman
efektif teknologi rekayasa perangkat lunak. Area proses kunci membentuk dasar bagi
kontrol manajemen proyek piranti lunak dan menetapkan konteks dimana metode
teknis yang diterapkan, pekerjaan produk (model, dokumen, data, laporan, formulir,
dan lain sebaginya) diproduksi, kualitas dijamin, tonggak ditetapkan, dan perubahan
dikelola dengan baik. Metode rekayasa perangkat lunak menyediakan teknis bagaimana
membangun perangkat lunak. Metode tersebut mencakup tugas-tugas analis seperti
kebutuhan, desain, konstruksi program, pengujian, dan metode rekayasa support.
Perangkat lunak bergantung pada sekumpulan prinsip dasar yang mengatur setiap area
teknologi dan termasuk aktifitas modelling dan teknik deskriptif lainnya. Alat rekayasa
perangkat lunak memberikan dukungan otomatis atau semi-otomatis untuk proses dan
alat methods. Ketika alat yang digunakan terintegrasi maka informasi yang dibuat oleh
satu alat, dapat digunakan oleh yang lain. Kasus menggabungkan software, hardware,
dan rekayasa perangkat lunak database (repositori berisi informasi penting tentang
analisis, desain, konstruksi program, dan pengujian) untuk menciptakan sebuah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
lingkungan piranti lunak rekayasa analog dengan CAD (Computer Aided Design) atau
CAE (Computer Aided Engineering) untuk hardware. Roger S. Pressman: [2010].
2.4.1
Waterfall
Dalam pembuatan suatu aplikasi terdapat beberapa model proses, salah satu dari
model proses yang digunakan adalah Waterfall Model. Menurut Pressman (2010)
model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, Dalam tahapan proses
pada waterfall model menurut Pressman terdapat 5 Tahapan, yaitu:
Gambar 2. 5 Model Waterfall Pressman (2010)
1. Communication (Project Initiation, Requirements Gathering)
Pada tahap awal ini sebelum memulai pekerjaan teknis, diperlukan komunikasi
terlebih dahulu untuk memahami dan mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Pada tahapan ini mencakup tahapan Project Initiation seperti analisa
permasalahaan yang ada serta tujuan yang diinginkan, dan requirement
gathering yaitu mengumpulkan data-data yang akan dibutuhkan.
2. Planning(Estimating, Scheduling, Tracking)
Pada tahapan ini adalah tahap perencanaan untuk melakukan estimasi
mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan sistem, penjadwalan,
dan tracking proses pengerjaan sistem.
3.
Modeling (Analysis, Design)
Tahap ini merupakan tahap perancangan dan pemodelan arsitektur sistem
dengan tujuan menerjemahkan kebutuhan elemen sistem ke dalam sebuah
model-model diagram.
4. Construction (Code, Test)
Pada tahapan ini merupakan tahap pengkodean sesuai dengan rancangan
aplikasi yang telah dibuat. Setelah pengkodean selesai maka selanjutnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat untuk menemukan
kesalahan-kesalahan pada sistem tersebut kemudian dapat diperbaiki.
5. Deployment (Delivery, Support, Feedback)
Pada tahap Deployment sistem yang telah dibuat diimplementasikan oleh user.
Selain implementasi, pada tahap ini juga mencakup tahap pemeliharaan,
perbaikan, evaluasi dan pengembangan agar sistem dapat berjalan dengan baik
dan dapat berkembang sesuai dengan fungsinya.
2.5 XAMPP
XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan
sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP. XAMPP mengkombinasikan
beberapa paket perangkat lunak berbeda ke dalam satu paket [Yoga, 2014].
Gambar 2.6 Logo XAMPP
XAMPP merupakan singkatan dari :
X : (baca:cross) merupakan arti dari cross-platform
A : Apache
M : MySQL
P : PHP
P : Perl
XAMPP merupakan perangkat lunak gratis dan mudah dalam penggunaannya yang
memuat distribusi paket Apache seperti MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan open
source yang telah dibuat dengan sangat mudah dalam instalasi dan penggunaan.
2.5.1 MySQL
MySQL merupakan suatu database server relational yang merupakan perangkat
lunak tak berbayar dan berada di bawah lisensi GNU (General Public Licence).
MySQL bersifat Open Source sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan
modifikasi pada source code-nya sehingga sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
sendiri. MySQL merupakan database server multi-user dan multi-thread yang tangguh.
Dengan memiliki banyak feature MySQL dapat bersaing dengan database komersial
sekalipun.
Pada umumnya perintah-perintah yang sering digunakan dalam MySQL adalah
select (mengambil), insert (menambah), update (mengubah), dan delete (menghapus).
Disamping itu, MySQL juga menyediakan perintah-perintah untuk membuat database,
field, dan lain sebagainya.
Ada beberapa kelebihan dari MySQL antara lain :
a. Bersifat open source.
b. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language)
c. Super Performance dan Reliable
d. Sangat mudah dipelajari
e. Memiliki dukungan support pengguna MySQL
f. Bersifat multi platform
g. Multiuser
Server database MySQL mempunyai kecepatan akses tinggi, serta mudah dalam
penggunaanya dan handal. Fitur utama pada MySQL ditulis dalam bahasa C dan C++
sehingga dapat bekerja dalam berbagai platform.
2.5.2 Apache Tomcat
Apache Tomcat merupakan sebuah web server yang bersifat open source dan
mendukung untuk penggunaan JSP (Java Server Pages). Secara default, server tomcat
ini belum memiliki package admin, sehingga tidak ada akses untuk admin. Yang
disediakan hanyalah tomcat manager untuk mendeploy aplikasi web melalui file .war
dari java web.
Apache Tomcat merupakan implementasi software open source dari Java Servlet dan
Java Server Pages Technology. Java Servlet dan Java Server Pages merupakan
spesifikasi yang dikembangkan di bawah Java Community Process.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Gambar 2.7 Logo Apache Tomcat
2.5.3 Database
Data memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan suatu organisasi atau
perusahaan. Data yang baik merupakan data yang dapat disusun dalam basis data
sehingga basis data tersebut dapat digunakan secara optimal bagi organisasi atau
perusahaan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa data bisnis
perusahaan atau organisasi.
2.5.3.1 Pengertian Database
Pengertian umum definisi dari database adalah berbagi (shared), penyimpanan
yang saling terhubung (intergration collection), kumpulan (repository) yang
terintegrasi dari data. Dua kata yang menitik beratkan pada pendefinisian dari
database adalah berbagi (shared) dan saling terhubung (integrated). Berbagi
(shared) berarti beberapa pengguna dapat meng-akses data didalam database
secara bersama-sama. Yang terhubung (integrated) berarti menghilangkan data
yang terduplikasi (informasi yang ditulis lebih dari satu kali). Sebagai contoh
informasi tentang data mahasiswa mungkin saja tersebar diberbagai komputer
namun jikalau diletakkan dalam satu server data mahasiswa dan data tersebut
diakses secara bersama-sama oleh pengguna maka dapat dikatakan database.
[Masya 2010].
Pengertian database atau basis data menurut Indrajani [2011] adalah sebagai
berikut:
a. Basis data merupakan kumpulan terpadu dari elemen data logis yang
saling berhubungan. Basis data mengonsolidasi banyak catatan yang
sebelumnya disimpan dalam file terpisah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
b. Merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan
deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya, basis data merupakan tempat
penyimpanan data yang besar, di mana dapat digunakan oleh banyak
pengguna. Seluruh item basis data tidak lagi dimiliki oleh satu departemen
melainkan menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan
bersama.
2.5.3.2 DBMS (Database Management System)
Database
Management
System
merupakan
perangkat
lunak
yang
memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan, membuat, merawat, dan
mengatur akses ke basis data. Pada umumnya DBMS memungkinkan pengguna
untuk mendefinisikan Database melalui Data Definition Language (DDL).
Menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan pada data yang disimpan di
Database. Kemudian juga memungkinkan insert, update, delete, dan mengambil
data dari Database melalui Data Manipulation Language (DML), mempunyai
pusat penyimpanan bagi semua data dan deskripsi data memungkinkan DML
untuk menyediakan fasilitas umum bagi data tersebut yang dikenal dengan bahasa
query [Connolly and Begg 2005].
Penggunaan DBMS mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan
kerugian DBMS [Connolly and Begg 2005, p.26] adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan DBMS

Kontrol terhadap redudansi data
Sistem akan menghilangkan berbagai duplikasi data karena didukung
dengan adanya integrasi file.

Konsistensi data
Dengan menghilangkan atau mengendalikan redudansi, maka risiko
dari inkonsistensi akan terjadi. Apabila sebuah item data disimpan
hanya sekali dalam Database, maka jika ada perubahan nilainya maka
pengguna DBMS dapat secara cepat mengakses nilai yang terbaru.

Informasi yang lebih dari sejumlah data yang sama.
Dengan integrasi dari operasional, memungkinkan bagi organisasi
untuk mengambil data tambahan dari informasi yang sama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33

Pembagian data
Biasanya file dimiliki oleh sebuah departemen atau yang memilikinya.
Namun pada DBMS database dimiliki oleh perusahaan atau organisasi
dan bukan milik bagian tertentu.

Meningkatkan integritas data
Integritas database mengacu pada validitas dan konsistensi data yang
tersimpan.

Meningkatkan keamanan
Keamanan database adalah fasilitas pengaturan akses pada database
sehingga melindungi dari pihak-pihak yang tidak berhak dalam
mengakses,menambah,mengubah, dan menghapus.

Meningkatnya standardisasi
Dalam memudahkan bagi pengguna DBMS, maka dalam penamaan
tabel, field, tipe data, hak akses, dan sebagainya harus dibuat sesuai
dengan standar dan dokumentasinya.

Skala ekonomi
Menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam satu
Database, dan menciptakan kumpulan aplikasi yang bekerja pada salah
satu sumber data, yang berdampak pada penghematan biaya.

Keseimbangan konflik kebutuhan
Pengguna dalam perusahaan mungkin memiliki kebutuhan yang tidak
sama dengan pengguna lainnya. Dengan adanya DBMS maka dapat
membuat keputusan tentang desain dan penggunaan operasional basis
data secara keseluruhan.

Meningkatkan akses data dan tanggapan
Sebagai akibat adanya integrasi, data yang melintasi batas-batas
departemen menjadi dapat diakses secara langsung ke pengguna akhir.
Dengan demikian menyediakan suatu sistem dengan potensi yang lebih
banyak mengenai fungsionalitas dapat digunakan untuk memberikan
layanan yang lebih baik untuk pengguna akhir.

Peningkatan produktivitas
DBMS menyediakan banyak fungsi yang baku di mana seorang
programmer dapat menuliskan fungsi-fungsi baku tersebut dalam suatu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
instruksi pada aplikasi.
DBMS
menyediakan semua rutinitas
penanganan file tingkat rendah yang khas dalam program aplikasi.
Penyediaan fungsi tersebut memungkinkan programmer untuk
berkonsentrasi pada fungsi khusus yang diperlukan oleh pengguna
tanpa takut dalam melakukan implementasi tingkat rendah secara
detail.

Peningkatan pemeliharaan melalui independensi data
Dalam sistem berbasis files, deskripsi data dan logika untuk mengakses
data dibangun ke dalam setiap program aplikasi, sehingga menjadikan
ketergantungan data terhadap aplikasi. Suatu perubahan pada struktur
data, perubahan pada cara data disimpan dalam disk, akan memerlukan
perubahan data dalam program yang telah didefinisikan sebelumnya.
Pada DBMS, terjadi pemisahan data dengan aplikasi program dan akan
kebal terhadap perubahan data. Hal ini biasa disebut dengan istilah
independensi data.

Peningkatan konkurensi
Dalam beberapa sistem berbasis file, jika dua atau lebih pengguna
diizinkan untuk mengakses file yang sama secara bersamaan, sangat
memungkinkan akses tersebut saling mengganggu satu sama lain,
sehingga dapat menyebabkan hilangnya informasi atau bahkan
hilangnya integritas. Pada DBMS dapat melakukan pengaturan akses
data yang dilakukan secara bersamaan.

Peningkatan backup dan jasa pemulihan
Fasilitas backup dan restore disediakan oleh DBMS untuk mengurangi
kegagalan sistem atau aplikasi program.
b. Kelemahan DBMS

Kompleksitas
Penyediaan pengaturan fungsi-fungsi yang terdapat pada DBMS
menjadikan DBMS sebuah perangkat lunak yang cukup rumit dan
kompleks. Desainer basis data, developer data database administrator,
dan pengguna akhir harus memahami fungsi tersebut agar dapat
mengambil keunggulan secara penuh. Kegagalan untuk memahami
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
sistem dapat mengarah pada sesuatu keputusan desain yang buruk,
sehingga menjadi konsekuensi serius bagi organisasi dikemudian hari.

Biaya DBMS yang mahal
Biaya DBMS bervariasi, tergantung pada lingkungan dan fungsi yang
disediakan.

Ukuran
Kerumitan
dan
besarnya
fungsionalitas
menyebabkan
DBMS
memerlukan banyak megabytes apda ruang disk dan membutuhkan
banyak memori untuk menjalankannya secara efisien.

Biaya penambahan perangkat keras
Persyaratan penyimpanan disk untuk DBMS dan database mungkin
membutuhkan
pembelian
perangkat
kerang
tambahan
sebagai
pendukung.

Adanya biaya konversi
Biaya konversi ini akan digunakan untuk proses konversi ke DBMS
sebagai sistem yang baru.

Kinerja
Pada DBMS ditulis lebih umum dan melayani banyak aplikasi
sehingga akan mengakibatkan beberapa aplikasi berjalan lebih lambat
dari yang biasa digunakan.

Dampak suatu kegagalan yang tinggi
Apabila DBMS mengalami kerusakan maka akan berdampak pada
seluruh pengguna dan sistem informasi yang mengakses DBMS karena
adanya ketergantungan terhadap DBMS tersebut.
c.
Komponen DBMS
Komponen pada DBMS dapat dibedakan menjadi lima (Indrajani,
2011:p11-12), yaitu:
 Hardware atau perangkat keras atau peranti keras
Hardware ini diperlukan oleh DBMS dan aplikasi. Contoh dari
perangkat keras antara lain personal computer, notebook, mainframe,
serta jaringan komputer.
 Software atau perangkat lunak atau peranti lunak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Beberapa penggunaan software, yaitu:
o Perangkat lunak sistem operasi komputer untuk PC biasa
ataupun server 2008, contohnya Windows XP, Windows
Server, Linux, dan lain sebagainya.
o Perangkat lunak untuk database, contohnya Microsoft SQL
2008, Oracle, dan MySQL.
o Perangkat lunak untuk pemrograman, contohnya program Java,
.Net 2005, C++.
o Perangkat lunak untuk jaringan seperti Cisco
 Data
Merupakan komponen terpenting DBMS karena penghubung antara
komputer dengan manusia.
 Prosedur
Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan
penggunaan basis data, di mana pengguna sistem dan pengelola basis
data membutuhkan dokumentasi ini untuk menjalankan dan
menggunakan sistem.
 Manusia
Disini dibedakan menjadi beberapa fungsi menurut peranannya.
Fungsi tersebut antara lain:
o Data dan Database Administrator, orang atau sekelompok
orang yang bertanggung jawab untuk manajemen dan
pengendalian basis data.
o Database Desainer, dibedakan menjadi perancang basis data
secara logika dan fisik.
o Application Developer atau Programmer, merupakan tenaga
ahli komputer yang berfungsi untuk mengembangkan programprogram aplikasi yang diperlukan dalam manajemen basis data.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
o End user, termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah
pemilik sistem (enterprise) para manager, supervisor, operator,
pelanggan dan sebaginya yang terlibat langsung dalam
penggunaan basis data.
2.5.3.3 Bahasa Database
Digunakan untuk membuat dan memanipulasi objek-objek dan data pada
database. Interaksi bahasa langsung dengan database disebut query language.
Sedangkan bahasa yang digunakan pada program disebut dengan sublanguage.
Ada beberapa komponen bahasa database yaitu: [Masya, 2010]
a. Data Definition Language (DDL) yaitu bahasa SQL yang digunakan untuk
mendefinisikan, menghapus, memberi hak akses ataupun menganalisa
objek-objek database. Seperti CREATE, ALTER, DROP, RENAME,
TRUNCATE, ANALYZE, GRANT, REVOKE.
Contoh syntax sql : CREATE DATABASE perpustakaan
b. Data Manipulation Language (DML) yaitu bahasa yang digunakan untuk
memanipulasi objek-objek yang ada di database. Seperti DELETE,
INSERT, SELECT, UPDATE.
Contoh syntax sql : SELECT * FROM buku
c. Transaction
Control
Statement
seperti
COMMIT,
ROLLBACK,
SAVEPOINT, SET TRANSACTION.
Contoh syntax sql :
SQL> DELETE FROM CUSTOMERS
WHERE AGE = 25;
SQL> ROLLBACK;
d. System Control Statement seperti ALTER SYSTEM.
e. Embedded SQL Statement merupakan kombinasi DDL, DML, Transaction
Control Statement dalam sebuah bahasa data language seperti DECLARE,
CURSOR, OPEN, CLOSE, DECLARE DATABASE, CONNECT,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
DECLARE
STATEMENT,
DESCRIBE,
WHENEVER,
FETCH,
EXECUTE, EXECUTE IMMEDIATE.
2.6
Pelanggan
Pelanggan adalah masyarakat pada umumnya membutuhkan barang dan jasa yang
berpotensi melakukan pembelian. Pelanggan adalah raja dan anda harus bisa melayani
dengan baik apa saja yang anda miliki , mereka membayarnya sesuai dengan kebutuhannya,
adapun yang diinginkan pelanggan adalah :

Pelanggan ingin dibuat bahagia atau puas.

Pelanggan tidak ingin dibebankan macam-macam dalam bentuk uang maupun
waktu.

Pelanggan ingin kebutuhannya terpenuhi sesuai dengan harapan yang dibuatnya.
Adapun teori pelanggan menurut para ahli lainnya meliputi :

Lupiyoadi
Pelanggan merupakan seseorang yang secara berulang-ulang datang ke tempat yang
sama ketika menginginkan untuk membeli suatu barang atau memperoleh jasa
karena merasa puas dengan barang maupun jasa tersebut.

Cambridge Internationa Dictionary
Pelanggan adalah orang yang membeli barang atau menggunakan jasa.
2.7
Meter Regulating Station (MRS)
Meter Regulating Station (MR/S) adalah salah satu unit lengkap pendukung dalam
distribusi gas yang berfungsi sebagai alat distribusi pengguna gas dari pipa distribusi ke
pelanggan [Yudha Susilo, 2010].
2.7.1 Fungsi Utama MRS
Menurut Bengbeng [2010, p.1] Dapat dijelaskan bahwa fungsi MRS meliputi :
 Regulating (regulator/katup penurun tekanan) untuk menurunkan dari tekanan
besar ke tekanan yang diinginkan serta memenuhi kapasitas yang diminta. Tanpa
regulating, system pengapian pada tungku / oven / alat pembakar lainnya sukar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
dikendalikan karena tidak adanya system yang mengatur besaran kapasitas dan
tekanan gas, sehingga panas yang dihasilkan tidak sempurna.
 Metering adalah tempat pencatatan semua besaran gas yang telah digunakan oleh
konsumen. MRS memberikan kontrol dan akurasi yang tepat untuk tekanan dan
kapasitas gas yang diinginkan konsumen.
2.7.2 Karakteristik MRS
MR/S merupakan satu rangkaian dari berbagai komponen yang dirakit menjadi
satu kesatuan Station. Untuk kondisi “darurat” dengan rumus perhitungan tertentu
MR/S sangat fleksibel untuk diubah / dirakit kembali sesuai kebutuhan dengan
mengganti komponen – komponennya.
2.7.3 Komponen Utama MRS
Menurut Yudha Susilo Komponen-komponen utama MR/S meliputi [2010, p.1]:

Slum Shut Valve
Gambar 2.8 Slum Shut Valve
Adalah sebuah alat untuk membatasi tekanan, slam shut valve ini dapat
berdiri sendiri (individual) atau menyatu dengan regulator (integral). Pada
unit MR/S slam shut valve dipasang sebelum regulator dan lajur sensing
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
dipasang sebelum wafer check valve (katup searah). Slam shut valve selalu
terbuka dan akan menutup jika ada tekanan balik yang melebihi nilai yang
telah ditetapkan sebelumnya (set point). Kecepatan menutup dari slam shut
harus tidak melebihi 1 detik. Untuk membuka kembali slamshut valve ini
dengan cara manual yaitu dengan memutar tangkai yang tersedia berlawanan
arah jarum jam atau dengan membalikan draat ke penutup tangkai

Monitor/Active Regulator
Gambar 2.9 Regulator
Regulator tekanan tinggi mempunyai tekanan keluaran dalam satuan barG
atau psiG. Regulator digunakan dari upstream (hulu) ke servis regulator
domestic dari transmisi ke distribusi.

Safety Valve Relief
Gambar 2.10 Safety Relief Valve
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Adalah sebuah alat untuk pelepas tekanan yang berlebihan. Pada satuan unit
MR/S relief valve dipasang sesudah regulator Relief valve akan selalu tertutup
dan akan membuka jika tekanan masuk yang melebihi nilai yang telah
ditentukan sebelumnya.

Wafer Check Valve
Gambar 2.11 Wafer Check Valve
Adalah sebuah alat untuk memberi proteksi pada sistem dua lajur (Twin
Stream) baik Monitor/Active - Slam Shut - Relief valve maupun Active - Slam
shut - Relief valve. Jika lajur pekerja berjalan normal melepas kapasitas dan
tekanan gas maka wafer check valve membuka dan pada lajur siaga wafer
check Valve menutup berarti mengisolasi tekanan yang lebih tinggi menuju
slam shut valve melalui sensing line. Jika pemakaian gas berhenti maka
tekanan keluar akan naik, jika tekanan itu naik mencapai nilai yang telah
ditentukan untuk relief valve maka ia akan melepas gas ke udara (atmosphere)
melalui pipa pembuangan. Jika terjadi kerusakan pada lajur pekerja berarti
tekanan naik kenilai yang telah ditentukan untuk slam shut valve maka ia akan
menutup, pada saat tekanan pada bagian hilir (down stream) mencapai nilai
yang telah ditentukan untuk Active regulator pada lajur siaga (Stand-by
stream) maka wafer check valve akan membuka dan meneruskan distibusi gas
kepada pelanggan. Dengan menggunakan wafer check valve maka setting
point untuk slamshut, relief valve dan monitor regulator dan monitor regulator
(tipe twin stream) sama besarannya lajur pekerja atau siaga.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42

Meter Gas
Gambar 2.12 Meter Gas
Meter Turbine menerima gas melalui bagian inlet (perhatikan tanda panah
di body) yang menunjukan arah dari gas yang akan lewat. Meter Turbine
mempunyai moncong (Nose Cone) gas melalui sisi dari nose cone tersebut dan
memutar roda turbine (turbine wheeel) dengan sumbu yang berputar karena
roda bola (Ball Bearing) dengan gir juga sepasang roda gir yang memutar
sumbu yang dihubungkan dengan roller index yang mempunyai angka-angka
dalam meter kubik (m3)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43

Temperature Gauge
Gambar 2.13 Temperature Gauge
Adalah alat untuk mengukur (mengetahui) suhu (temperature) pada
Metering Station, temperature gauge dipasang di bagian hilir down stream
turbine meter. Perhatikan tangkai yang akan dipasang harus disesuaikan
dengan diameter pipa agar gas yang lewat benar benar dapat menyentuh
tangkai temperature gauge untuk mengetahui suhu dari gas, adapun bentuknya
juga bermacam-macam ada dengan dial yang mempunyai back connection
(alat menyambung pada bagian belakang) ada yang berbentuk lurus dan siku
(angle) ukuran sambungan yang biasa dipakai 1/2" NPTM. Rentang ukur
(range) dari temperature gauge dari 0 sampai 50 º C kalau di Eropa atau pada
suhu dibawah 0ºC terdapat juga range -20º sampai 60ºC. Material yang dipakai
juga bermacam-macam tergantung dari pemakaian, misal bronze, satinless
steel dll.
2.8
Electronic Volume Corrector (EVC)
Menurut Yudha Susilo [2010, p.4] Electronic Volume Corrector (EVC) adalah alat
penghitung koreksi volume gas dari kondisi pengukuran menjadi kondisi kontrak (base
condition). Terdiri dari beberapa bagian:

Sensor tekanan (pressure sensor) gunanya untuk membaca tekanan gas pada saat
dilakukan pengukuran volume gas.

Sensor suhu (temperature sensor) gunanya untuk memebaca suhu gas pada saat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
dilakukan pengukuran volume gas.

Pendata volume, gunanya untuk membaca volume gas yang telah diukur oleh
meter gas

Unit pengkoreksi (Korektor) adalah unit yang melakukan perhitungan koreksi
dengan data dari ketiga bagian lain diatas dan menampilkan hasil perhitungan
koreksinya.
2.9 Operasi (Operation)
Operasi adalah kesatuan kegiatan dari keseluruhan fungsi yang ada di perusahaan
untuk melaksanakan rencana strategis untuk dapat terus bertahan dan beroperasi. Kegiatan
produksi dan manufaktur adalah bagian dari fungsi operasi. Pada umumnya terdiri atas
berbagai fungsi seperti pembelian, pengelolaan material, produksi, kontrol persediaan,
kontrol kualitas output dan pemeliharaan.Menurut [Fogarty, Schroedee, 1994]. Selain itu
ada beberapa teori dari pada ahli yang menerangkan tentang operasional antara lain sebagai
berikut :

Widjono H. S.
Operasional ialah suatu batasan pengertian yang dijadikan sebagai pedoman untuk
dapat melakukan sesuatu kegiatan maupun pekerjaan.

Rhonda Abrams dam Alice Laplante
Operasional merupakan aspek yang terpenting karena tanpa adanya operasional,
maka tidak ada yang bisa dikerjakan.

Nursalam
Operasional merupakan definisi berdasarkan karakteristik yang dapat diamati dari
suatu yang yang dikerjakan tersebut.

Asep Hermawan
Definisi operasional adalah penjelasan bagaimana dapat mengukur variable. Dalam
Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan angka – angka ataupun atribut –
atribut tertentu.

Budi Pranata
Operasional merupakan kuantitas ataupun jumlah yang tidak cocok.

Walizer dan Wienir
Definisi operasional merupakan seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa
yang harus diamati(observasi) dan bagaimana juga mengukur suatu variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
ataupun konsep definisi operasional tersebut
dan dapat membantu kita untuk
mengklasifikasi gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari suatu variable.
2.10 Pemeliharaan (Maintenance)
Menurut Budi Wahyono pemeliharaan atau Maintenance adalah suatu kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau
penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi yang
memuaskan sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan diadakannya maintenanceadalah:

Memungkinkan tercapainya jumlah produk melalui operasi fasilitas secara tepat

Memaksimalkan umur ekonomis peralatan/fasilitas produksi

Memaksimalkan kapasitas produksi dan peralatan

Meminimalkan frekuensi kerusakan dan kegagalan proses operasi

Menjaga keamanan peralatan.
Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pemeliharaan adalah sebagai berikut:

Agar mesin dan peralatan operasi dapat dipergunakan dalam waktu yang relatif
lebih panjang

Agar pelaksanaan proses operasi dalam perusahaan berjalan dengan lancer

Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat sesuai dengan yang direncanakan

Menekan biaya pemeliharaan bagian mesin dan peralatan operasi

Menjaga keselamatan para pekerja.
Jenis-jenis pemeliharaan ada dua macam, yaitu:

Prefentive Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu
kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga
dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih
tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah
terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila terjadi kerusakan peralatan
operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total.
Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat
efektif dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
unit, yaitu
peralatan
atau
fasilitas yang membahayakan
kesehatan
dan
keselamatan kerja, mempengaruhi produk yang dihasilkan, dapat menyebabkan
kemacetan seluruh proses produksi, dan apabila modal yang ditanam untuk fasilitas
ini relatif rebih mahal.
Corrective Maintenance

Disebut
juga break
down maintenance, yaitu
kegiatan
pemeliharaan
dan
perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan
fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
2.11 Gas Bumi
Minyak bumi dan gas alam adalah campuran kompleks hidrokarbon dan senyawasenyawa organik lain. Komponen hidrokarbon adalah komponen yang paling banyak
terkandung di dalam minyaak bumi dan gas alam. Gas alam terdiri dari alkana suku rendah,
yaitu metana, etana, propana, dan butana. Selain alkana juga terdapat berbagai gas lain
seperti karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), beberapa sumur gas juga
mengandung helium.
Sedangkan hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana
dan sikloalkana, senyawa lain yang terkandung didalam minyak bumi diantaranya adalah
Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam
terutama Nikel, Besi dan Tembaga. Komposisi minyak bumi sangat bervariasi dari satu
sumur ke sumur lainnya dan dari daerah ke daerah lainnya.
Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi.
Berdasarkan hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut :

Karbon : 83,0-87,0 %

Hidrogen : 10,0-14,0 %

Nitrogen : 0,1-2,0 %

Oksigen : 0,05-1,5 %

Sulfur : 0,05-6,0 %
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47

Alkana (parafin)
CnH2n + 2 , alkana ini memiliki rantai lurus dan
bercabang, fraksi ini merupakan yang terbesar di dalam minyak mentah.

Sikloalkana (napten)
CnH2n , Sikloalkana ada yang memiliki cincin
5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana.

Aromatik
CnH2n -6
Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam
bensin karena :
-
Memiliki harga anti knock yang tinggi
-
Stabilitas penyimpanan yang baik
-
Kegunaannya
yang
lain
sebagai
bahan
bakar
(fuels)
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada
sumber
dari minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan
hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang (disebut sebagai
crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang
terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang
paling sedikit.
Zat-zat Pengotor yang sering terdapat dalam minyak bumi:

Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih
tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan
akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam
keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari
oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.

Senyawaan Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik
dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk
itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam
bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa
monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam
Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48

Senyawaan Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9
%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat
racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil.
Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen
klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak
dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang
tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.

Konstituen Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses
catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan
produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power
generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen
logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang
dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama
vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan
turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download