BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Umum Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Perancangan Menurut John W. Satsinger, Robert Jackson, dan Stephen Burd [2010, p.5] perancangan sistem adalah proses menentukan secara rinci bagaimana komponenkomponen dari sistem informasi harus diimplementasikan secara baik. Sedangkan menurut Lonnie D. Bentley [2007, p,33] perancangan sistem adalah pengembangan atau spesifikasi dari solusi teknikal. Berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasi dalam analisis sistem. Bedasarkan pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan, perancangan sistem adalah suatu tahapan dimana kita harus menentukan bagaimana membangun dan menyusun sebuah sistem informasi yang baik sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi. 2.1.2 Pengertian Sistem Menurut O’Brien & Marakas [2010, p.26] Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Menurut Satzinger et al [2010, p.5] Sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu hasil. Berdasarkan pendapat dari ahli di atas penulis menyimpulkan, sistem adalah sekelompok komponen yang kompleks dan saling berinteraksi dimana sistem tersebut memproses input yang diterima dan menghasilkan output bagi lingkungan sekitar sistem tersebut. 2.1.3 Pengertian Informasi Menurut O’Brien & Marakas [2010, p.34] informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu. 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 Berdasarkan pendapat dari ahli di atas penulis menyimpulkan, informasi adalah hasil dari pengolahan lebih lanjut dari data yang disimpan. Jika perusahaan telah menyimpan data mentah dari kejadian terdahulu, perusahaan bisa menggunakan data mengolahnya kembali, sehingga mendapat informasi yang terdahulu dan terbaru. 2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Menurut Dimas (2013, p.1) Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orangorang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat kebutusan, stock buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya. Gambar 2.1 Information Systems and Component Parts 2.1.5 Fungsi Sistem Informasi Fungsi Sistem Informasi menurut James A. O’Brien [2010, p.7] adalah : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumberdaya manusia. b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan. c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis. d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. e. Peluang berkarir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita. f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan toko bisnis yang membentuk jaringan. 2.1.6 Komponen Sistem Informasi Menurut James A. O’Brien [2010, p.26] empat konsep utama yang dapat diaplikasikan ke semua jenis Sistem Informasi, yakni : a. Teknologi, jaringan komputer merupakan sistem informasi yang terdiri dari hardware, software, management data dan jaringan komunikasi. b. Aplikasi, E-Bussiness dan E-Commerce membantu menghubungkan aplikasi dengan sistem informasi bisnis c. Development d. Management 2.1.7 Pengertian Internet Menurut Kotler dan Armstrong [2010, p.26] internet adalah sebuah web publik yang luas dari jaringan komputer yang menghubungkan pengguna dari segala macam di seluruh dunia ke satu sama lain dan ke “repositori informasi” yang luar biasa besar. Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas maka penulis menyimpulkan, bahwa internet adalah sebuah jaringan global yang dapat menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia melalui perantara komputer. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 2.1.8 Pengertian PHP atau Hypertext Preprocessor Menurut Andre [2011] PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum . PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net. PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client). Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll. Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor Berdasarkan pendapat ahli di atas penulis menyimpulkan, PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat sebuah web. 2.2 Teori Analisa dan Perancangan Sistem Informasi 2.2.1 Pengertian Analisis Sistem Menurut Satzinger, Jackson, Burd [2011, p.5] “systems analysis and design (SA&D) is about providing the tools and techniques to you, the developer, so you can understand the need (business need), capture the vision, define a solution, communicate the vision and the solution, build the solution and direct others in building the solution, confirm that the solution meets the need, and launch the solution application”. Dapat diterjemahkan sebagai analisis dan desain sistem (SA&D) adalah tentang menyediakan alat dan teknik untuk Anda, pengembang, sehingga Anda dapat memahami kebutuhan (kebutuhan bisnis), menangkap visi, menentukan solusi, mengkomunikasikan visi dan solusi, membangun solusi dan lain-lain langsung dalam membangun solusi, mengkonfirmasi bahwa solusi memenuhi kebutuhan, dan meluncurkan aplikasi solusi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 2.2.2 Langkah-langkah Analisis Sistem Menurut Lonnie D. Bentley [2010, p.30] “System development processa set of activities, methods, best practices, deliverables, and automated tools that stakeholders use to develop and maintain information systems and software” , yang dapat diterjemahkan sebagai sekumpulan akitivitas, metode, praktek-praktek terbaik,dapat dikirim, dan automasi peralatan dimana pengguna menggunkannya untuk mengembangkan dan mengurus sistem informasi dan software. Banyak organisasi yang menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam proses pengembangan sistem. Pendektana itu meliputi langkah-langkah berikut : a. Mengidentifikasi masalah. b. Menganalisa dan memahami masalah. c. Mengidentifikasi kebutuhan solusi dan harapan. d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih langkah terbaik. e. Merancang solusi yang terpilih. f. Mengimplementasi solusi yang terpilih. g. Mengevaluasi hasilnya ( jika masalah belum terselesaikan, kembali ke langkah1 2.2.3 Object Oriented Analysis & Design (OOAD) Anindita Hazra [2013, p.2] menyatakan pengertian dari object oriented yaitu “Object oriented implies that objects play a central role, and we elaborate this further as a perspective that views the elements of a given situation by decomposing them into objects and object relationships.”. Berdasarkan pendapat para ahli diatas mengenai object orientation dapat ditarik kesimpulan bahwa object oriented analysis and design merupakan aktivitas untuk menentukan problem domain dan kemudian mencari pemecahan masalah yang logical dalam suatu wadah, yaitu objek itu sendiri. 2.2.4 System Development Life Cycle Sistem informasi dibuat dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam proses bisnis. Di dalam pemecahan masalah haruslah produktif, dan hal ini butuh diorganisir dan sesuai dengan tujuan. Sebagian proyek pengembangan sistem informasi sangatlah besar, membutuhkan ribuan jam untuk dikerjakan oleh banyak http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 pekerja dan mencakup beberapa tahun dalam pengerjaannya. Agar proyek pengembangan sistem menjadi sukses, orang-orang yang mengerjakan sistem harus mempunyai detail perencanaan untuk dijadikan pedoman. Salah satu pedoman, konsep dasar dalam pengembangan sistem informasi adalah System Development Life Cycle (Bender, p.5) menjelaskan secara rinci mengenai System Development Life Cycle (SDLC) yaitu, “A systems development lifecycle (SDLC) has three primary objectives: ensure that high quality systems are delivered, provide strong management controls over the projects, and maximize the productivity of the systems staff. In order to meet these objectives the SDLC has many specific requirements it must meet. including: being able to support projects and systems of various scopes and types,supporting all of the technical activities, supporting all of the management activities,being highly usable, and providing guidance on how to install it.The technical activities include: system definition (analysis, design, coding), testing,system installation (e.g., training, data conversion), production support (e.g., problemmanagement), defining releases, evaluating alternatives, reconciling information across”. Hal tersebut dapat diartikan bahwa systems development lifecycle (SDLC) adalah siklus atau proses dari sebuah alur aplikasi atau perangkat lunak dalam produktivitasnya. Adapun menurut Satzinger tahap-tahap SLDC meliputi 2.2.5.1 Project Planning Memaparkan bahwa tujuan utama dari project planning adalah untuk mengidentifikasi cakupan dari sistem baru dan meyakinkan bahwa proyek ini layak, membuat jadwal, merencanakan sumber data, dan penganggaran sebagai pengingat akan proyek. Project planning diidentifikasikan menjadi 5 aktivitas a. Mendefinisikan permasalahan b. Membuat jadwal proyek c. Konfirmasi kelayakan proyek d. Menentukan staf yang akan berkontribusi dalam proyek e. Meluncurkan proyek Aktivitas yang paling penting dalam project planning adalah ketika mendefinisikan permasalahan yang terjadi dalam sebuah proses bisnis dan cakupan dari solusi yang dibutuhkan. Setelah itu baru bisa dimulai langkahlangkah berikutnya dengan membuat jadwal proyek secara rinci dan bisa sekaligus menentukan staf yang akan berkontribusi dalam proyek. Lalu kelayakan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 sebuah proyek juga perlu dikonfirmasi karena sebagian besar proyek merupakan bagian dari sebuah enterprise-wide strategic plan. Analisa kelayakan menginvestigasi sisi ekonomis, oganisasional, tehnikal, sumber daya, dan kelayakan jadwal. Lalu setelah semua perencaaan proyek diulas oleh manajemen atas dan proyek telah diinisiasi maka secara resmi proyek dapat di umumkan dan dikomunikasikan. 2.2.5.2 Analysis Menjelaskan bahwa tujuan dari fase analysis adalah untuk memahami dan mendokumentasi kebutuhan bisnis dan memproses kebutuhan dari sistem yang baru. Kata kunci yang dipakai selama kegiatan analisis adalah penemuan dan pemahaman. Berikut ini adalah enam aktivitas yang menjadi bagian dalam aktivitas analisis, a. Mengumpulkan informasi b. Mendefinisikan kebutuhan system c. Membuat purwa-rupa untuk penemuan kebutuhan d. Menentukan prioritas kebutuhan e. Menghasilkan dan mengevaliasi alternatif-alternatif f. Mengulas rekomendasi dengan pihak manajemen Mengumpulkan informasi merupakan bagian yang paling mendasar dalam aktivitas analysis. Untuk mengumpulkan informasi dapat dilakukan beberapa cara dimulai dari observasi kepada user yang melakukan pekerjaannya, dengan melakukan wawancara, membaca dokumen-dokumen yang sudah ada mengenai prosedur, aturan-aturan bisnis serta mengidentifikasi job description, serta dengan meninjau automated systems yang sedang berjalan. Dalam rangka menambah informasi tidak jarang juga dilakukan pengumpulan informasi dari pemakai sistem, mungkin termasuk manajemen menengah, senior excutives, atau pihak external. Pengumpulan informasi merupakan kegiatan inti dalam penemuan dan pemahaman. Setelah informasi terkumpul, informasi tersebut harus ditinjau, dianalisa kembali dan dibuat struktur informasinya. Melalui hal tersebut, akan bisa dikembangkan sebuah pemahaman umum mengenai kebutuhan sistem yang baru. Lalu akan bisa dibuat purwa-rupa sistem yang baru agar bisa diulas oleh para calon pemakai sistem. Melalui ulasan dari calon pemakai maka akan datang banyak masukan-masukan yang akan dibutuhkan oleh sistem baru agar nantinya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 dapat diimplementasikan secara efektif. Lalu kita bisa menentukan prioritas kebutuhan dan kemudian bisa dihasilkan banyak alternative yang senantiasa dievaluasi.Pada akhirnya alternative yang telah dievaluasi dipilih dan direkomendasikan kepada manajemen atas. Rekomendasi tersebut merupakan rekapitulasi hasil dari fase analysis dan secara bersama-sama tim akan membuat keputusan mengenai alternatif tersebut. 2.2.5.3 Design Mengungkapkan tujuan dari aktivitas design adalah untuk mendisain sistem yang menjadi solusi dari kebutuhan yang sudah didefinisikan dan keputusan yang dibuat melalui fase analysis. Berikut ini tujuh aktivitas mayor yang harus diselesaikan selama fase design, a. Mendesain dan mengintegrasikan jaringan b. Mendesain arsitektur aplikasi c. Mendesain user interface d. Mendesain system interface e. Mendesain dan mengintegrasikan database f. Membuat purwa-rupa untuk detail desain g. Mendesain dan mengintegrasikan kontrol sistem 2.2.5.4 Implementation Aktivitas implementasi menghasilkan sistem final yang sedang dibuat, dites, dan diinstal. Tujuan dari aktivitas ini tidak hanya menghasilkan sistem informasi yang reliable dan berfungsi penuh, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa semua pemakai sudah dilatih dan organisasi tersebut sudah siap untuk menggunakan sistem tersebut dan mendapatkan manfaatnya. Berikut ada lima aktivitas inti dalam melakukan fase implementasi. a. Menyusun komponen software b. Verifikasi dan melakukan tes c. Melakukan konversi data d. Melakukan pelatihan kepada users dan mendokumentasi sistem e. Melakukan instalasi sistem http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 2.2.5.5 Support Memaparkan tujuan aktivitas support sebagai bentuk penjagaan terhadap sebuah sistem yang sedang berjalan agar tetap produktif selama beberapa tahun semenjak tahap instalasi telah dilakukan. Aktivitas support berjalan hanya ketika sistem yang baru telah selesai diinstal dan diletakkan ke dalam proses produksi, dan beroperasi sesuai sistem alur produksi. Tiga aktivitas inti yang seringkali muncul selama fase support adalah, a. Pemeliharaan sistem b. Peningkatan sistem c. Memberikan dukungan terhadap sistem 2.3 UML (Unified Modeling Language) Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu adanya standarisasi agar orang di berbagai Negara dapat mengerti pemodelan perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala untuk menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang sama tidaklah mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah bahasa pemodelan perangkat lunak yang dapat dimengerti oleh banyak orang. Menurut Rosa AS dan M.Shalahuddin [2013:137] dalam buku Rekayasa perangkat lunak (terstruktur dan beroirientasi objek) bagian dari pada UML terdiri atas beberapa diagram yaitu : 2.3.1 Usecase Diagram Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Menurut Rosa AS dan M.Shalahuddin [2013:155] Syarat penamaan pada use case adalah nama di definisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 a. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi itu sendiri, jadi walaupun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan atar unit atau aktor. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case : Berikut adalah symbol-simbol dalam Use Case Tabel 2.1 Simbol-simbol pemodelan Use Case Diagram ( Wiley, 2010) GAMBAR NAMA KETERANGAN Aktor adalah orang atau sistem yang berasal dari manfaat dan eksternal untuk subjek. 1. Digambarkan sebagai salah satu tongkat (default) atau jika aktor non-manusia yang terlibat, sebagai persegi panjang dengan aktor <<>> di dalamnya (alternatif). 2. label dengan perannya. Actor 3. Dapat dikaitkan dengan aktor-aktor lain menggunakan spesialisasi / asosiasi superclass, dilambangkan dengan panah dengan panah berongga. Ditempatkan di luar batas subjek. Termasuk nama subjek di dalam atau di atas. Subject Boundary Merupakan lingkup subjek, misalnya, sistem atau individu proses bisnis. Merupakan kasus penggunaan khusus ke yang lebih umum. Generalization Memiliki panah yang diambil dari kasus penggunaan khusus untuk kasus penggunaan dasar. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 Merupakan dimasukkannya fungsi satu kasus penggunaan dalam yang lain. Include Memiliki panah yang diambil dari kasus penggunaan dasar untuk kasus penggunaan digunakan. Merupakan perpanjangan dari kasus penggunaan untuk memasukkan perilaku opsional. Extend Association Memiliki panah yang diambil dari kasus penggunaan ekstensi untuk kasus penggunaan dasar. Link aktor dengan use case (s) dengan yang berinteraksi. Use Case: 1. Merupakan bagian utama dari fungsi sistem. Use case 2. Dapat memperpanjang kasus penggunaan lain. 3. Dapat mencakup use case lain. 4. Apakah ditempatkan di dalam batas sistem. Apakah label dengan frase kata kerja-kata benda deskriptif. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Gambar 2.2 Contoh use case diagram Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D. [2010;161] 2.3.2 Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktifitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktifitas yang dapat dilakukan oleh sistem.Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut : Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan. Urutan atau pengelompokan tampilah dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya. Berikut adalah symbol-simbol dalam Activity Diagram http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Tabel 2.2 simbol-simbol pada diagram aktifitas (Rosa A. S, 2013) Nama Status Awal Keterangan Statuss awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal. Aktifitas Aktifitas yang dilakukan sistem , aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja Percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu Asosiasi penggabungan dimana lebih Penggabungan/ join dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu. Status Akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir. Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi. atau http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D. [2010;163] 2.3.3 Sequence Diagram Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada urutan pertukaran pesan/data dalam suatu waktu tertentu yang dilakukan oleh sekumpulan objek atau aktor yang mengerjakan pekerjaan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati [2011]. Sequence Diagram message.Interaction biasanya tersusun menghubungkan 2 dari elemen obyek dengan obyek, interaction pesannya.Diagram dan ini menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang dibangun. Untuk satu use case bisa dibuat beberapa sequence diagram, karena satu use case biasanya terdiri dari beberapa aktivitas yang harus dilakukan dan masing-masing aktivitas ini bisa direpresentasikan dalam satu sequence diagram. Berikut adalah symbol-simbol dalam Sequence Diagram: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Tabel 2.3 Simbol-simbol pada diagram aktifitas (Rosa A. S, 2013) Nama Aktor Keterangan Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi itu sendiri, jadi walaupun symbol aktor adalah gambar orang, biasanya dinyatakan menggunakan atau kata benda diawal fase nama aktor. Nama aktor Tanpa waktu aktif Garis Hidup/ Life line Object Waktu Aktif Menyatakan kehidupan suatu objek. Menyatakan objek yang berinteraksi pesan. Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya, missal Maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan dalam metode login(), Aktor tidak memiliki waktu aktif http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat. Pesan tipe Call Menyatakan suatu objek memanggil operasi / metode yangbada pada objek lain atau dirinya sendiri, 1: nama_metode() Pesan tipe Return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objekk yang menerima kembalian. Pesan tipe Destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D. [2010;198] 2.3.4 Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variable-variable yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Diagram kelas dibnuat agar pembuat program atau programmer membuat kelaskelas sesuai rancangan dan perangkat lunak sinkron. Banyak berbagai kasus, perancangan kelas yang dibuat tidak sesuai dengan kelas-kelas yang dibuat pada perangkat lunak, sehingga tidaklah ada gunanya lagi sebuah perancangan karena apa yang dirancang dan hasil jadinya tidak sesuai. Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas-kelas di dalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut : Kelas main. Kelas main memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. Kelas yang menangani tampilan sistem (view) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller) Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model) Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Jenis-jenis kelas diatas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai dengan pertimbangan yang dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang sebaiknya ada pada struktur kelas tetapada. Susunan kelas juga dapat ditambahkan kelas utilitas (utility class)seperti koneksi data base, membaca file teks dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Dalam mendefinisikan metode yang ada di dalam kelas perlu memperhatikan apa yang disebut dengan cohesion dan coupling. Cohesion adalah ukuran sebarapa dekat keterkaitan instruksi di dalam sebuah metode terkait satu sama lain. Sedangkan coupling adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan instruksi antara metode yang satu dengan metode yang lain di dalam sebuah kelas. Sebagai aturan secara umum maka sebuah metode yang dibuat harus memiliki kadar cohesion dan kadar coupling yang lemah. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada class diagram : Tabel 2.4 simbol-simbol pada Class Diagram (Rosa A.S, 2013) Simbol Deskripsi Kelas Kelas pada struktur sistem. Nama_kelas +atribut +operasi() Antarmuka / interface Sama dengan konsep interface http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 dalam pemograman berorientasi objek. Nama_interface Asosiasi / association Relasi antarkelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity Asosiasi berarah / directed association Relasi antarkelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity. Generalisasi / generalization Relasi antarkelas dengan makna generalisasi - spesialisasi (umum khusus) Kebergantungan / dependency Relasi antarkelas dengan makna kebergantungan antarkelas Agregasi / aggregation Relasi antarkelas dengan makna semua – bagian (whole – part ) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Tabel 2.4 Contoh class diagram Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D. [2010;174] 2.4 Rekayasa Perangkat Lunak Perangkat lunak atau software berbeda dengan program komputer. Software tidak hanya mencakup program, melainkan juga semua dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan, yang dibutuhkan untuk membuat program dapat beroperasi dengan benar. Perangkat lunak merupakan instruksi-instruksi yang jika dijalankan akan menyediakan fungsi yang diperlukan, struktur data yang memungkinkan program untuk memanipulasi informasi, dokumen yang menyatakan operasi dan kegunaan program Roger S. Pressman [2010]. Sistem perangkat lunak terdiri dari: a. Sejumlah program yang terpisah b. File-file konfigurasi c. Dokumentasi sistem d. Dokumentasi user Dari beberapa definisi tersebut dapat dilihat bahwa pemeliharaan untuk rekayasa perangkat lunak sangatlah penting. Definisi ini menganggap bahwa pendekatan yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 digunakan harus sistematis, disiplin, dan terukur bukan hanya didasarkan pada ilmu komputer dan matematika. Selain itu juga mencakup studi dalam rekayasa perangkat lunak, yaitu studi dan mencari metode, teknik, alat, dan lain sebagainya. Penelitian terhadap rekayasa perangkat lunak sangat penting karena produksi perangkat lunas sulit, jauh lebih sulit daripada perkiraan banyak orang. Menurut Roger S. Pressman [2010] rekayasa perangkat lunak dikelompokkan dalam beberapa lapisan atau layers, antara lain: Gambar 2.4 Software engineering layers (Roger S. Pressman, 2010: p14) Landasan paling dasar yang mendukung rekayasa perangkat lunak adalah fokus kepada kualitas atau quality focus. Yang menjadi pondasi suatu rekayasa perangkat lunak adalah lapisan proses. Proses merupakan perekat yang memegang lapisan teknologi bersama dan memungkinkan pengembangan rasional dan tepat waktu bagi perangkat lunak komputer. Proses mendefiniskan kerangka kerja untuk satu set area proses kunci atau key process areas (KPAs) yang harus dibentuk untuk pengiriman efektif teknologi rekayasa perangkat lunak. Area proses kunci membentuk dasar bagi kontrol manajemen proyek piranti lunak dan menetapkan konteks dimana metode teknis yang diterapkan, pekerjaan produk (model, dokumen, data, laporan, formulir, dan lain sebaginya) diproduksi, kualitas dijamin, tonggak ditetapkan, dan perubahan dikelola dengan baik. Metode rekayasa perangkat lunak menyediakan teknis bagaimana membangun perangkat lunak. Metode tersebut mencakup tugas-tugas analis seperti kebutuhan, desain, konstruksi program, pengujian, dan metode rekayasa support. Perangkat lunak bergantung pada sekumpulan prinsip dasar yang mengatur setiap area teknologi dan termasuk aktifitas modelling dan teknik deskriptif lainnya. Alat rekayasa perangkat lunak memberikan dukungan otomatis atau semi-otomatis untuk proses dan alat methods. Ketika alat yang digunakan terintegrasi maka informasi yang dibuat oleh satu alat, dapat digunakan oleh yang lain. Kasus menggabungkan software, hardware, dan rekayasa perangkat lunak database (repositori berisi informasi penting tentang analisis, desain, konstruksi program, dan pengujian) untuk menciptakan sebuah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 lingkungan piranti lunak rekayasa analog dengan CAD (Computer Aided Design) atau CAE (Computer Aided Engineering) untuk hardware. Roger S. Pressman: [2010]. 2.4.1 Waterfall Dalam pembuatan suatu aplikasi terdapat beberapa model proses, salah satu dari model proses yang digunakan adalah Waterfall Model. Menurut Pressman (2010) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, Dalam tahapan proses pada waterfall model menurut Pressman terdapat 5 Tahapan, yaitu: Gambar 2. 5 Model Waterfall Pressman (2010) 1. Communication (Project Initiation, Requirements Gathering) Pada tahap awal ini sebelum memulai pekerjaan teknis, diperlukan komunikasi terlebih dahulu untuk memahami dan mencapai tujuan yang hendak dicapai. Pada tahapan ini mencakup tahapan Project Initiation seperti analisa permasalahaan yang ada serta tujuan yang diinginkan, dan requirement gathering yaitu mengumpulkan data-data yang akan dibutuhkan. 2. Planning(Estimating, Scheduling, Tracking) Pada tahapan ini adalah tahap perencanaan untuk melakukan estimasi mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan sistem, penjadwalan, dan tracking proses pengerjaan sistem. 3. Modeling (Analysis, Design) Tahap ini merupakan tahap perancangan dan pemodelan arsitektur sistem dengan tujuan menerjemahkan kebutuhan elemen sistem ke dalam sebuah model-model diagram. 4. Construction (Code, Test) Pada tahapan ini merupakan tahap pengkodean sesuai dengan rancangan aplikasi yang telah dibuat. Setelah pengkodean selesai maka selanjutnya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem tersebut kemudian dapat diperbaiki. 5. Deployment (Delivery, Support, Feedback) Pada tahap Deployment sistem yang telah dibuat diimplementasikan oleh user. Selain implementasi, pada tahap ini juga mencakup tahap pemeliharaan, perbaikan, evaluasi dan pengembangan agar sistem dapat berjalan dengan baik dan dapat berkembang sesuai dengan fungsinya. 2.5 XAMPP XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP. XAMPP mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda ke dalam satu paket [Yoga, 2014]. Gambar 2.6 Logo XAMPP XAMPP merupakan singkatan dari : X : (baca:cross) merupakan arti dari cross-platform A : Apache M : MySQL P : PHP P : Perl XAMPP merupakan perangkat lunak gratis dan mudah dalam penggunaannya yang memuat distribusi paket Apache seperti MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan open source yang telah dibuat dengan sangat mudah dalam instalasi dan penggunaan. 2.5.1 MySQL MySQL merupakan suatu database server relational yang merupakan perangkat lunak tak berbayar dan berada di bawah lisensi GNU (General Public Licence). MySQL bersifat Open Source sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan modifikasi pada source code-nya sehingga sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 sendiri. MySQL merupakan database server multi-user dan multi-thread yang tangguh. Dengan memiliki banyak feature MySQL dapat bersaing dengan database komersial sekalipun. Pada umumnya perintah-perintah yang sering digunakan dalam MySQL adalah select (mengambil), insert (menambah), update (mengubah), dan delete (menghapus). Disamping itu, MySQL juga menyediakan perintah-perintah untuk membuat database, field, dan lain sebagainya. Ada beberapa kelebihan dari MySQL antara lain : a. Bersifat open source. b. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language) c. Super Performance dan Reliable d. Sangat mudah dipelajari e. Memiliki dukungan support pengguna MySQL f. Bersifat multi platform g. Multiuser Server database MySQL mempunyai kecepatan akses tinggi, serta mudah dalam penggunaanya dan handal. Fitur utama pada MySQL ditulis dalam bahasa C dan C++ sehingga dapat bekerja dalam berbagai platform. 2.5.2 Apache Tomcat Apache Tomcat merupakan sebuah web server yang bersifat open source dan mendukung untuk penggunaan JSP (Java Server Pages). Secara default, server tomcat ini belum memiliki package admin, sehingga tidak ada akses untuk admin. Yang disediakan hanyalah tomcat manager untuk mendeploy aplikasi web melalui file .war dari java web. Apache Tomcat merupakan implementasi software open source dari Java Servlet dan Java Server Pages Technology. Java Servlet dan Java Server Pages merupakan spesifikasi yang dikembangkan di bawah Java Community Process. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 Gambar 2.7 Logo Apache Tomcat 2.5.3 Database Data memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan suatu organisasi atau perusahaan. Data yang baik merupakan data yang dapat disusun dalam basis data sehingga basis data tersebut dapat digunakan secara optimal bagi organisasi atau perusahaan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa data bisnis perusahaan atau organisasi. 2.5.3.1 Pengertian Database Pengertian umum definisi dari database adalah berbagi (shared), penyimpanan yang saling terhubung (intergration collection), kumpulan (repository) yang terintegrasi dari data. Dua kata yang menitik beratkan pada pendefinisian dari database adalah berbagi (shared) dan saling terhubung (integrated). Berbagi (shared) berarti beberapa pengguna dapat meng-akses data didalam database secara bersama-sama. Yang terhubung (integrated) berarti menghilangkan data yang terduplikasi (informasi yang ditulis lebih dari satu kali). Sebagai contoh informasi tentang data mahasiswa mungkin saja tersebar diberbagai komputer namun jikalau diletakkan dalam satu server data mahasiswa dan data tersebut diakses secara bersama-sama oleh pengguna maka dapat dikatakan database. [Masya 2010]. Pengertian database atau basis data menurut Indrajani [2011] adalah sebagai berikut: a. Basis data merupakan kumpulan terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan. Basis data mengonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya disimpan dalam file terpisah. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 b. Merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya, basis data merupakan tempat penyimpanan data yang besar, di mana dapat digunakan oleh banyak pengguna. Seluruh item basis data tidak lagi dimiliki oleh satu departemen melainkan menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama. 2.5.3.2 DBMS (Database Management System) Database Management System merupakan perangkat lunak yang memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengatur akses ke basis data. Pada umumnya DBMS memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan Database melalui Data Definition Language (DDL). Menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan pada data yang disimpan di Database. Kemudian juga memungkinkan insert, update, delete, dan mengambil data dari Database melalui Data Manipulation Language (DML), mempunyai pusat penyimpanan bagi semua data dan deskripsi data memungkinkan DML untuk menyediakan fasilitas umum bagi data tersebut yang dikenal dengan bahasa query [Connolly and Begg 2005]. Penggunaan DBMS mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian DBMS [Connolly and Begg 2005, p.26] adalah sebagai berikut: a. Kelebihan DBMS Kontrol terhadap redudansi data Sistem akan menghilangkan berbagai duplikasi data karena didukung dengan adanya integrasi file. Konsistensi data Dengan menghilangkan atau mengendalikan redudansi, maka risiko dari inkonsistensi akan terjadi. Apabila sebuah item data disimpan hanya sekali dalam Database, maka jika ada perubahan nilainya maka pengguna DBMS dapat secara cepat mengakses nilai yang terbaru. Informasi yang lebih dari sejumlah data yang sama. Dengan integrasi dari operasional, memungkinkan bagi organisasi untuk mengambil data tambahan dari informasi yang sama. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 Pembagian data Biasanya file dimiliki oleh sebuah departemen atau yang memilikinya. Namun pada DBMS database dimiliki oleh perusahaan atau organisasi dan bukan milik bagian tertentu. Meningkatkan integritas data Integritas database mengacu pada validitas dan konsistensi data yang tersimpan. Meningkatkan keamanan Keamanan database adalah fasilitas pengaturan akses pada database sehingga melindungi dari pihak-pihak yang tidak berhak dalam mengakses,menambah,mengubah, dan menghapus. Meningkatnya standardisasi Dalam memudahkan bagi pengguna DBMS, maka dalam penamaan tabel, field, tipe data, hak akses, dan sebagainya harus dibuat sesuai dengan standar dan dokumentasinya. Skala ekonomi Menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam satu Database, dan menciptakan kumpulan aplikasi yang bekerja pada salah satu sumber data, yang berdampak pada penghematan biaya. Keseimbangan konflik kebutuhan Pengguna dalam perusahaan mungkin memiliki kebutuhan yang tidak sama dengan pengguna lainnya. Dengan adanya DBMS maka dapat membuat keputusan tentang desain dan penggunaan operasional basis data secara keseluruhan. Meningkatkan akses data dan tanggapan Sebagai akibat adanya integrasi, data yang melintasi batas-batas departemen menjadi dapat diakses secara langsung ke pengguna akhir. Dengan demikian menyediakan suatu sistem dengan potensi yang lebih banyak mengenai fungsionalitas dapat digunakan untuk memberikan layanan yang lebih baik untuk pengguna akhir. Peningkatan produktivitas DBMS menyediakan banyak fungsi yang baku di mana seorang programmer dapat menuliskan fungsi-fungsi baku tersebut dalam suatu http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 instruksi pada aplikasi. DBMS menyediakan semua rutinitas penanganan file tingkat rendah yang khas dalam program aplikasi. Penyediaan fungsi tersebut memungkinkan programmer untuk berkonsentrasi pada fungsi khusus yang diperlukan oleh pengguna tanpa takut dalam melakukan implementasi tingkat rendah secara detail. Peningkatan pemeliharaan melalui independensi data Dalam sistem berbasis files, deskripsi data dan logika untuk mengakses data dibangun ke dalam setiap program aplikasi, sehingga menjadikan ketergantungan data terhadap aplikasi. Suatu perubahan pada struktur data, perubahan pada cara data disimpan dalam disk, akan memerlukan perubahan data dalam program yang telah didefinisikan sebelumnya. Pada DBMS, terjadi pemisahan data dengan aplikasi program dan akan kebal terhadap perubahan data. Hal ini biasa disebut dengan istilah independensi data. Peningkatan konkurensi Dalam beberapa sistem berbasis file, jika dua atau lebih pengguna diizinkan untuk mengakses file yang sama secara bersamaan, sangat memungkinkan akses tersebut saling mengganggu satu sama lain, sehingga dapat menyebabkan hilangnya informasi atau bahkan hilangnya integritas. Pada DBMS dapat melakukan pengaturan akses data yang dilakukan secara bersamaan. Peningkatan backup dan jasa pemulihan Fasilitas backup dan restore disediakan oleh DBMS untuk mengurangi kegagalan sistem atau aplikasi program. b. Kelemahan DBMS Kompleksitas Penyediaan pengaturan fungsi-fungsi yang terdapat pada DBMS menjadikan DBMS sebuah perangkat lunak yang cukup rumit dan kompleks. Desainer basis data, developer data database administrator, dan pengguna akhir harus memahami fungsi tersebut agar dapat mengambil keunggulan secara penuh. Kegagalan untuk memahami http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 sistem dapat mengarah pada sesuatu keputusan desain yang buruk, sehingga menjadi konsekuensi serius bagi organisasi dikemudian hari. Biaya DBMS yang mahal Biaya DBMS bervariasi, tergantung pada lingkungan dan fungsi yang disediakan. Ukuran Kerumitan dan besarnya fungsionalitas menyebabkan DBMS memerlukan banyak megabytes apda ruang disk dan membutuhkan banyak memori untuk menjalankannya secara efisien. Biaya penambahan perangkat keras Persyaratan penyimpanan disk untuk DBMS dan database mungkin membutuhkan pembelian perangkat kerang tambahan sebagai pendukung. Adanya biaya konversi Biaya konversi ini akan digunakan untuk proses konversi ke DBMS sebagai sistem yang baru. Kinerja Pada DBMS ditulis lebih umum dan melayani banyak aplikasi sehingga akan mengakibatkan beberapa aplikasi berjalan lebih lambat dari yang biasa digunakan. Dampak suatu kegagalan yang tinggi Apabila DBMS mengalami kerusakan maka akan berdampak pada seluruh pengguna dan sistem informasi yang mengakses DBMS karena adanya ketergantungan terhadap DBMS tersebut. c. Komponen DBMS Komponen pada DBMS dapat dibedakan menjadi lima (Indrajani, 2011:p11-12), yaitu: Hardware atau perangkat keras atau peranti keras Hardware ini diperlukan oleh DBMS dan aplikasi. Contoh dari perangkat keras antara lain personal computer, notebook, mainframe, serta jaringan komputer. Software atau perangkat lunak atau peranti lunak http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 Beberapa penggunaan software, yaitu: o Perangkat lunak sistem operasi komputer untuk PC biasa ataupun server 2008, contohnya Windows XP, Windows Server, Linux, dan lain sebagainya. o Perangkat lunak untuk database, contohnya Microsoft SQL 2008, Oracle, dan MySQL. o Perangkat lunak untuk pemrograman, contohnya program Java, .Net 2005, C++. o Perangkat lunak untuk jaringan seperti Cisco Data Merupakan komponen terpenting DBMS karena penghubung antara komputer dengan manusia. Prosedur Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan penggunaan basis data, di mana pengguna sistem dan pengelola basis data membutuhkan dokumentasi ini untuk menjalankan dan menggunakan sistem. Manusia Disini dibedakan menjadi beberapa fungsi menurut peranannya. Fungsi tersebut antara lain: o Data dan Database Administrator, orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab untuk manajemen dan pengendalian basis data. o Database Desainer, dibedakan menjadi perancang basis data secara logika dan fisik. o Application Developer atau Programmer, merupakan tenaga ahli komputer yang berfungsi untuk mengembangkan programprogram aplikasi yang diperlukan dalam manajemen basis data. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 o End user, termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (enterprise) para manager, supervisor, operator, pelanggan dan sebaginya yang terlibat langsung dalam penggunaan basis data. 2.5.3.3 Bahasa Database Digunakan untuk membuat dan memanipulasi objek-objek dan data pada database. Interaksi bahasa langsung dengan database disebut query language. Sedangkan bahasa yang digunakan pada program disebut dengan sublanguage. Ada beberapa komponen bahasa database yaitu: [Masya, 2010] a. Data Definition Language (DDL) yaitu bahasa SQL yang digunakan untuk mendefinisikan, menghapus, memberi hak akses ataupun menganalisa objek-objek database. Seperti CREATE, ALTER, DROP, RENAME, TRUNCATE, ANALYZE, GRANT, REVOKE. Contoh syntax sql : CREATE DATABASE perpustakaan b. Data Manipulation Language (DML) yaitu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi objek-objek yang ada di database. Seperti DELETE, INSERT, SELECT, UPDATE. Contoh syntax sql : SELECT * FROM buku c. Transaction Control Statement seperti COMMIT, ROLLBACK, SAVEPOINT, SET TRANSACTION. Contoh syntax sql : SQL> DELETE FROM CUSTOMERS WHERE AGE = 25; SQL> ROLLBACK; d. System Control Statement seperti ALTER SYSTEM. e. Embedded SQL Statement merupakan kombinasi DDL, DML, Transaction Control Statement dalam sebuah bahasa data language seperti DECLARE, CURSOR, OPEN, CLOSE, DECLARE DATABASE, CONNECT, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 DECLARE STATEMENT, DESCRIBE, WHENEVER, FETCH, EXECUTE, EXECUTE IMMEDIATE. 2.6 Pelanggan Pelanggan adalah masyarakat pada umumnya membutuhkan barang dan jasa yang berpotensi melakukan pembelian. Pelanggan adalah raja dan anda harus bisa melayani dengan baik apa saja yang anda miliki , mereka membayarnya sesuai dengan kebutuhannya, adapun yang diinginkan pelanggan adalah : Pelanggan ingin dibuat bahagia atau puas. Pelanggan tidak ingin dibebankan macam-macam dalam bentuk uang maupun waktu. Pelanggan ingin kebutuhannya terpenuhi sesuai dengan harapan yang dibuatnya. Adapun teori pelanggan menurut para ahli lainnya meliputi : Lupiyoadi Pelanggan merupakan seseorang yang secara berulang-ulang datang ke tempat yang sama ketika menginginkan untuk membeli suatu barang atau memperoleh jasa karena merasa puas dengan barang maupun jasa tersebut. Cambridge Internationa Dictionary Pelanggan adalah orang yang membeli barang atau menggunakan jasa. 2.7 Meter Regulating Station (MRS) Meter Regulating Station (MR/S) adalah salah satu unit lengkap pendukung dalam distribusi gas yang berfungsi sebagai alat distribusi pengguna gas dari pipa distribusi ke pelanggan [Yudha Susilo, 2010]. 2.7.1 Fungsi Utama MRS Menurut Bengbeng [2010, p.1] Dapat dijelaskan bahwa fungsi MRS meliputi : Regulating (regulator/katup penurun tekanan) untuk menurunkan dari tekanan besar ke tekanan yang diinginkan serta memenuhi kapasitas yang diminta. Tanpa regulating, system pengapian pada tungku / oven / alat pembakar lainnya sukar http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 dikendalikan karena tidak adanya system yang mengatur besaran kapasitas dan tekanan gas, sehingga panas yang dihasilkan tidak sempurna. Metering adalah tempat pencatatan semua besaran gas yang telah digunakan oleh konsumen. MRS memberikan kontrol dan akurasi yang tepat untuk tekanan dan kapasitas gas yang diinginkan konsumen. 2.7.2 Karakteristik MRS MR/S merupakan satu rangkaian dari berbagai komponen yang dirakit menjadi satu kesatuan Station. Untuk kondisi “darurat” dengan rumus perhitungan tertentu MR/S sangat fleksibel untuk diubah / dirakit kembali sesuai kebutuhan dengan mengganti komponen – komponennya. 2.7.3 Komponen Utama MRS Menurut Yudha Susilo Komponen-komponen utama MR/S meliputi [2010, p.1]: Slum Shut Valve Gambar 2.8 Slum Shut Valve Adalah sebuah alat untuk membatasi tekanan, slam shut valve ini dapat berdiri sendiri (individual) atau menyatu dengan regulator (integral). Pada unit MR/S slam shut valve dipasang sebelum regulator dan lajur sensing http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 dipasang sebelum wafer check valve (katup searah). Slam shut valve selalu terbuka dan akan menutup jika ada tekanan balik yang melebihi nilai yang telah ditetapkan sebelumnya (set point). Kecepatan menutup dari slam shut harus tidak melebihi 1 detik. Untuk membuka kembali slamshut valve ini dengan cara manual yaitu dengan memutar tangkai yang tersedia berlawanan arah jarum jam atau dengan membalikan draat ke penutup tangkai Monitor/Active Regulator Gambar 2.9 Regulator Regulator tekanan tinggi mempunyai tekanan keluaran dalam satuan barG atau psiG. Regulator digunakan dari upstream (hulu) ke servis regulator domestic dari transmisi ke distribusi. Safety Valve Relief Gambar 2.10 Safety Relief Valve http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 Adalah sebuah alat untuk pelepas tekanan yang berlebihan. Pada satuan unit MR/S relief valve dipasang sesudah regulator Relief valve akan selalu tertutup dan akan membuka jika tekanan masuk yang melebihi nilai yang telah ditentukan sebelumnya. Wafer Check Valve Gambar 2.11 Wafer Check Valve Adalah sebuah alat untuk memberi proteksi pada sistem dua lajur (Twin Stream) baik Monitor/Active - Slam Shut - Relief valve maupun Active - Slam shut - Relief valve. Jika lajur pekerja berjalan normal melepas kapasitas dan tekanan gas maka wafer check valve membuka dan pada lajur siaga wafer check Valve menutup berarti mengisolasi tekanan yang lebih tinggi menuju slam shut valve melalui sensing line. Jika pemakaian gas berhenti maka tekanan keluar akan naik, jika tekanan itu naik mencapai nilai yang telah ditentukan untuk relief valve maka ia akan melepas gas ke udara (atmosphere) melalui pipa pembuangan. Jika terjadi kerusakan pada lajur pekerja berarti tekanan naik kenilai yang telah ditentukan untuk slam shut valve maka ia akan menutup, pada saat tekanan pada bagian hilir (down stream) mencapai nilai yang telah ditentukan untuk Active regulator pada lajur siaga (Stand-by stream) maka wafer check valve akan membuka dan meneruskan distibusi gas kepada pelanggan. Dengan menggunakan wafer check valve maka setting point untuk slamshut, relief valve dan monitor regulator dan monitor regulator (tipe twin stream) sama besarannya lajur pekerja atau siaga. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 Meter Gas Gambar 2.12 Meter Gas Meter Turbine menerima gas melalui bagian inlet (perhatikan tanda panah di body) yang menunjukan arah dari gas yang akan lewat. Meter Turbine mempunyai moncong (Nose Cone) gas melalui sisi dari nose cone tersebut dan memutar roda turbine (turbine wheeel) dengan sumbu yang berputar karena roda bola (Ball Bearing) dengan gir juga sepasang roda gir yang memutar sumbu yang dihubungkan dengan roller index yang mempunyai angka-angka dalam meter kubik (m3) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 Temperature Gauge Gambar 2.13 Temperature Gauge Adalah alat untuk mengukur (mengetahui) suhu (temperature) pada Metering Station, temperature gauge dipasang di bagian hilir down stream turbine meter. Perhatikan tangkai yang akan dipasang harus disesuaikan dengan diameter pipa agar gas yang lewat benar benar dapat menyentuh tangkai temperature gauge untuk mengetahui suhu dari gas, adapun bentuknya juga bermacam-macam ada dengan dial yang mempunyai back connection (alat menyambung pada bagian belakang) ada yang berbentuk lurus dan siku (angle) ukuran sambungan yang biasa dipakai 1/2" NPTM. Rentang ukur (range) dari temperature gauge dari 0 sampai 50 º C kalau di Eropa atau pada suhu dibawah 0ºC terdapat juga range -20º sampai 60ºC. Material yang dipakai juga bermacam-macam tergantung dari pemakaian, misal bronze, satinless steel dll. 2.8 Electronic Volume Corrector (EVC) Menurut Yudha Susilo [2010, p.4] Electronic Volume Corrector (EVC) adalah alat penghitung koreksi volume gas dari kondisi pengukuran menjadi kondisi kontrak (base condition). Terdiri dari beberapa bagian: Sensor tekanan (pressure sensor) gunanya untuk membaca tekanan gas pada saat dilakukan pengukuran volume gas. Sensor suhu (temperature sensor) gunanya untuk memebaca suhu gas pada saat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 dilakukan pengukuran volume gas. Pendata volume, gunanya untuk membaca volume gas yang telah diukur oleh meter gas Unit pengkoreksi (Korektor) adalah unit yang melakukan perhitungan koreksi dengan data dari ketiga bagian lain diatas dan menampilkan hasil perhitungan koreksinya. 2.9 Operasi (Operation) Operasi adalah kesatuan kegiatan dari keseluruhan fungsi yang ada di perusahaan untuk melaksanakan rencana strategis untuk dapat terus bertahan dan beroperasi. Kegiatan produksi dan manufaktur adalah bagian dari fungsi operasi. Pada umumnya terdiri atas berbagai fungsi seperti pembelian, pengelolaan material, produksi, kontrol persediaan, kontrol kualitas output dan pemeliharaan.Menurut [Fogarty, Schroedee, 1994]. Selain itu ada beberapa teori dari pada ahli yang menerangkan tentang operasional antara lain sebagai berikut : Widjono H. S. Operasional ialah suatu batasan pengertian yang dijadikan sebagai pedoman untuk dapat melakukan sesuatu kegiatan maupun pekerjaan. Rhonda Abrams dam Alice Laplante Operasional merupakan aspek yang terpenting karena tanpa adanya operasional, maka tidak ada yang bisa dikerjakan. Nursalam Operasional merupakan definisi berdasarkan karakteristik yang dapat diamati dari suatu yang yang dikerjakan tersebut. Asep Hermawan Definisi operasional adalah penjelasan bagaimana dapat mengukur variable. Dalam Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan angka – angka ataupun atribut – atribut tertentu. Budi Pranata Operasional merupakan kuantitas ataupun jumlah yang tidak cocok. Walizer dan Wienir Definisi operasional merupakan seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati(observasi) dan bagaimana juga mengukur suatu variabel http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 ataupun konsep definisi operasional tersebut dan dapat membantu kita untuk mengklasifikasi gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari suatu variable. 2.10 Pemeliharaan (Maintenance) Menurut Budi Wahyono pemeliharaan atau Maintenance adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi yang memuaskan sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan diadakannya maintenanceadalah: Memungkinkan tercapainya jumlah produk melalui operasi fasilitas secara tepat Memaksimalkan umur ekonomis peralatan/fasilitas produksi Memaksimalkan kapasitas produksi dan peralatan Meminimalkan frekuensi kerusakan dan kegagalan proses operasi Menjaga keamanan peralatan. Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pemeliharaan adalah sebagai berikut: Agar mesin dan peralatan operasi dapat dipergunakan dalam waktu yang relatif lebih panjang Agar pelaksanaan proses operasi dalam perusahaan berjalan dengan lancer Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat sesuai dengan yang direncanakan Menekan biaya pemeliharaan bagian mesin dan peralatan operasi Menjaga keselamatan para pekerja. Jenis-jenis pemeliharaan ada dua macam, yaitu: Prefentive Maintenance Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total. Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat efektif dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 unit, yaitu peralatan atau fasilitas yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja, mempengaruhi produk yang dihasilkan, dapat menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi, dan apabila modal yang ditanam untuk fasilitas ini relatif rebih mahal. Corrective Maintenance Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. 2.11 Gas Bumi Minyak bumi dan gas alam adalah campuran kompleks hidrokarbon dan senyawasenyawa organik lain. Komponen hidrokarbon adalah komponen yang paling banyak terkandung di dalam minyaak bumi dan gas alam. Gas alam terdiri dari alkana suku rendah, yaitu metana, etana, propana, dan butana. Selain alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), beberapa sumur gas juga mengandung helium. Sedangkan hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana dan sikloalkana, senyawa lain yang terkandung didalam minyak bumi diantaranya adalah Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga. Komposisi minyak bumi sangat bervariasi dari satu sumur ke sumur lainnya dan dari daerah ke daerah lainnya. Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut : Karbon : 83,0-87,0 % Hidrogen : 10,0-14,0 % Nitrogen : 0,1-2,0 % Oksigen : 0,05-1,5 % Sulfur : 0,05-6,0 % Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 Alkana (parafin) CnH2n + 2 , alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan yang terbesar di dalam minyak mentah. Sikloalkana (napten) CnH2n , Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana. Aromatik CnH2n -6 Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam bensin karena : - Memiliki harga anti knock yang tinggi - Stabilitas penyimpanan yang baik - Kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels) Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang (disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit. Zat-zat Pengotor yang sering terdapat dalam minyak bumi: Senyawaan Sulfur Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air. Senyawaan Oksigen Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 Senyawaan Nitrogen Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer. Konstituen Metalik Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu. http://digilib.mercubuana.ac.id/