BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia broadcasting saat ini mengalami perkembangan teknologi begitu cepatnya, sehingga hal tersebut berdampak positif bagi dunia pertelevisian khususnya, sebagai contohnya adalah ditemukannya teknologi virtual dalam dunia broadcasting yang membuat sebuah acara tidak perlu pusing lagi untuk membuat setup studio karena cukup dibuat pada sebuah komputer graphis, maka studio virtual pun sudah terbentuk, hal ini tentu membuat faktor biaya dapat diminimalkan serta waktu pembuatan set-upnya pun relatif lebih cepat. Teknologi virtual dapat diibaratkan seperti sebuah ruangan yang amat luas dan banyak sekali perniknya, karena apapun yang ada dan nampak dialam ini bisa ditampilkan olehnya bahkan sesuatu yang mustahil untuk dibuat dalam dunia nyatapun bisa dengan mudahnya dibuat melalui teknologi virtual. Hal ini menjadikan teknologi virtual berkembang dengan hebatnya, bahkan pada sebuah program acara live televisi pun sudah mampu ditampilkan sekarang ini. Teknologi virtual berbasis pada teknologi komputer karena itu semakin canggih teknologi komputer maka semakin maju pula teknologi virtual. Teknologi virtual saat ini telah merebak di dunia pertelevisian Indonesia, bahkan hampir semua televisi di Indonesia telah memiliki studio virtual. Namun jika dilihat dari segi biaya, studio virtual tergolong masih sangat mahal, tetapi jika 1 2 dibandingkan dengan manfaat yang dihasilkannya maka harga tersebut tak semahal dengan apa yang harus dibayarkannya. Penggunaan studio virtual di Indonesia saat ini masih terbatas pada acara tertentu seperti acara talkshow, news, infotainment, semua ini dikarenakan masih terbatasnya kemampuan teknologi virtual yang ada. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti teknologi virtual dipakai dalam acara entertainment meskipun kebutuhannya jauh lebih banyak. Studio virtual saat ini pada umumnya masih menggunakan sistem 3 kamera oleh sebab itulah studio virtual masih terbatas pada suatu acara yang maksimal membutuhkan 3 kamera. Karena hanya menggunakan 3 kamera maka sudut dimensi yang ditampilkannya pun hanya terbatas. Sistem video virtual adalah gabungan rangkaian video yang dibentuk dari hasil mixing beberapa proses video berbagai input alat yang saling berkaitan satu sama lainya, karena itu semua alat pada sistem video virtual harus benar-benar sesuai dengan karakteristik sistem video virtual yang ada. Jika ada salah satu alat yang menghasilkan video yang tidak sesuai dengan sistem yang ada maka akan bisa dipastikan kualitas video virtual yang dihasilkan tidak benar atau tidak sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu untuk menghasilkan kualitas video virtual yang bagus maka harus ditunjang hasil yang bagus dari setiap alat yang nantinya akan membentuk video virtual tersebut. Untuk menjadikan kualitas yang baik maka perlu adanya penelaan yang lebih jauh yang akan dibahas pada bab lain pada tugas akhir ini. 3 Manfaat yang dapat diambil dari keberadaan teknologi virtual ini sangatlah banyak, diantaranya pengguna akan dengan cepatnya menuangkan idenya pada sebuah komputer grafis sebagai bagian dari sistem video virtual, effektif, efisien update menjadi gambaran manfaat secara umunya dari hadirnya teknologi video virtual ini. Masih belum maksimalnya penggunaan video virtual studio dalam berbagai event acara menjadikan penulis berinisiatif untuk membuat penulisan ilmiah ini, diharapkan nantinya teknologi video virtual menjadi familiar bagi semua kalangan, khususnya dunia broadcasting dan masyarakat pada umumnya. 1.2 Pembatasan Masalah Dalam penulisan ilmiah ini membahas tentang pengukuran kualitas video virtual dengan menggunakan video tektronix measurements 200 (videotek vtm 200) dengan melihat level video dan sudut phasenya, Sedangkan studio virtual adalah sebagai obyek penelitiannya 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan ilmiah ini adalah mengetahui kualitas yang dihasilkan dari video virtual khususnya untuk studio dan dunia broadcasting pada umumnya. 4 1.4 Metode Penulisan Untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat di pertanggung jawabkan guna menyusun penulisan ilmiah ini, maka digunakan beberapa metode sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Pada metode ini di kumpulkan informasi dari buku yang mempunyai keterkaitan pada masalah yang akan di bahas.. 2. Studi Lapangan Dalam hal ini dilakukan studi lapangan dengan menggunakan studio 2 rcti (studio virtual) yang beralamat di jl Pejuangan no 1 kebon jeruk Jakarta Barat sebagai tempat penelitian dan sekaligus untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah virtual khususnya dan masalah pada penulisan ilmiah ini pada umumnya. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ilmiah ini terdiri dari : Bab I Pendahuluan Berisi Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. 5 Bab II Landasan Teori Berisi semua dasar teori yang selanjutnya digunakan pada bagian pembahasan. Teori yang dibahas antara lain menyangkut sistem standard video, signal video, sistem kamera, sistem pengukuran serta software penunjang dalam video. Bab III Sistem video virtual studio Berisi pembahasan secara rinci mengenai video virtual dan proses menjadikan video virtual terjadi dengan aplikasi software maupun komponen yang terlibat di dalamnya. Bab IV Pengukuran dan analisa Berisi penerapan mengenai pengukuran kualitas video virtual studio dan analisa dari hasil pengujian tersebut. Bab V Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan yang diperoleh dari penulisan ilmiah ini dan saran.