PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian menggunakan kultur sel (in vitro) merupakan kebutuhan utama dalam penelitian bidang biomedis. Penelitian in vitro yang menggunakan sel sebagai objek utama membutuhkan cairan sebagai media penyimpan dan pencucian. Cairan/ larutan tersebut harus sesuai dan memiliki kesamaan dengan kondisi fisiologis tubuh makhluk hidup (manusia dan hewan) sehingga memperoleh hasil penelitian yang maksimal. Prinsip dalam media kultur sel adalah menciptakan kondisi lingkungan fisiologis yang mampu memberikan efektifitas yang baik pada proses kultur sel dalam menjaga kehidupan dan pertumbuhan sel (Ryan et al, 2010). Para peneliti telah menemukan cairan yang memiliki fungsi yang baik dalam menjaga kondisi sel selayaknya cairan fisiologis tubuh. Ada beberapa cairan yang telah digunakan dalam penelitian kultur sel. Diantaranya adalah NaCl fisiologis (0,85-0,9%), Phospate buffered saline (PBS), Tris buffered saline (TBS), Gey’s balanced salt solution (GBSS), Hank’s balanced salt solution (HBSS), Ringer’s balanced salt solution (RBSS), Simm’s balanced salt solution (SBSS), Tyrode’s balance salt solution (TBSS). Komponen penting yang terkandung di dalam media tersebut adalah glukosa dan berbagai macam mineral yaitu Natrium (Na) Kalium (K), Fosfor (P), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang mampu menjaga viabilitas dan keberlangsungan pertumbuhan sel (Alaminos et al., 2007). 1 2 Tjahajati dkk (2004) melakukan penelitian terhadap aktivitas sel makrofag peritoneum kucing yang diinfeksi M. tuberculosis yang menggunakan sel sebagai objek utama penelitian. Penelitian tersebut menggunakan PBS sebagai cairan yang menyerupai cairan fisiologis untuk mengkultur sel. Penggunaan lateks bead’s sebagai partikel yang digunakan untuk uji aktivitas fagositosis makrofag merupakan metode yang digunakan dalam penelitian tersebut dan membutuhkan cairan penyimpanan sel. Alresna (2009) melaporkan penggunaan HBSS sebagai salah satu bahan utama penelitian yang berbasis kultur sel yang digunakan untuk mendeteksi kelainan kromosom pada anak – anak yang mengalami retardasi mental. Penelitian Soesilo (2012) yang bertujuan membuktikan pengaruh pemberian jus Noni terhadap produksi Nitric Oxide (NO) makrofag peritoneum tikus galur wistar yang diberi paparan asap rokok juga menggunakan HBSS sebagai cairan penyimpanan sel. Gomes et al. (2009) melaporkan dalam penelitiannya HBSS digunakan sebagai media penyimpanan untuk gigi avulsi. Hank’s Balance Salt Solution merupakan bahan yang efektif dalam menjaga sel ligamen periodontal gigi avulsi kemudian memperbaharui sel ligamen periodontal yang kurang vitalitasnya, bersifat biokompatibel dengan sel ligamen periodontal dan sebagai larutan terbaik untuk menyimpan gigi avulsi sebab tidak memerlukan pendinginan dan dapat disimpan di rak selama 2 tahun. Hank’s Balance Salt Solution telah direkomendasikan dan berhasil digunakan sebagai media penyimpanan oleh dokter dan peneliti. Pada umumnya penelitian-penelitian tersebut menggunakan media standar penyimpanan kultur sel seperti HBSS. Namun pemesanan media kultur yang relatif lama dan harga yang cukup mahal menjadi permasalahan untuk 3 memperoleh media tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya alternatif pengganti media kultur yang mudah diperoleh dengan harga yang lebih ekonomis tanpa mengurangi kemampuan kegunaan media tersebut. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji air kelapa sebagai alternatif media penyimpanan untuk penelitian kultur sel dan penelitian terkait sel lainnya yang membutuhkan kondisi sebagaimana cairan fisiologis mahluk hidup. Melalui penelitian ini diharapkan air kelapa dapat digunakan sebagai sumber alternatif media potensial dalam penelitian biomedis. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalaha memberikan informasi ilmiah bahwa air kelapa dapat digunakan sebagai media untuk menjaga stabilitas sel, melalui uji fagositosis makrofag sehingga diharapkan dapat diperoleh suatu alternatif media dengan efektifitas yang baik dengan harga yang ekonomis.