1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sering dikatakan bahwa manusia tidak dapat hidup berkomunikasi dengan manusia lainnya terutama dilingkungan sekitarnya dimana ia selalu berinteraksi dengan orang lain, misalnya komunitas, kampus, kantor, dan di masyarakat, bisa di bayangkan betapa menderitannya manusia yang tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain pasti ia akan merasa terkucilkan. Setiap kegiatan komunikasi tersebut terus berlangsung dari hari kehari dari waktu kewaktu, selama manusia hidup dengan melakukan aktivitas. Komunikasi ternyata merupakan aktivitas pokok manusia dan paling menonjol dalam dalam suatu kehidupan dan bermasyarakatan, dan bahkan sudah dapat dipastikan dimana manusia hidup bersama – sama dengan orang lain, maka disana aka nada kegiatan komunikasi. Definisi komunikasi itu sendiri sangat luas dan banyak salah satunya menurut “ Barelson dan Stainer (1964)”1 dikatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi, ide-ide, emosi, keterampilan, atau sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, grafik dan sebagainya. Salah satu jenis atau bagian komunikasi adalah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai komunikasi yang ditunjukkan 1 Sasa. Djuarsa Sendjaja,Komunikasi.Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.Jakarta.2002 2 kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan bersifat sesaat. Didalam komunikasi massa ada beberapa unsur-unsur, penyampaian pesan ( source ), pesan ( massage ),saluran ( channel ) dan penerima pesan ( receiver ) serta ( effect ). Menurut Harlod D.lasswell2 guna memahami kounikasi massa, kita harus mengerti unsur-unsur yang diformulasikan olehya dalam bentuk pertanyaan, Who Says What In Which Channel to Whom and With What Effect? Yang kita bisa artikan Siapa berbicara apa dengan saluran apa dan mendapatkan efek apa? Ciri utama dari komunikasi massa adalah berlangsung satu arah dan biasanya komunikatornya melembaga, pesan bersifat umum, media massa menimbulkan keserempakan dan komunikan yang heterogen. Untuk mendukung jalannya komunikasi maka diperlukan sebuah media atau sarana yang dikenal sebagai media massa. Mungkin akan timbul pertanyaan mengapa media massa bukan yang lainnya? Karena media massa memiliki kapasitas dapat melipatgandakan pesan-pesan komunikasi dalam jumlah yang amat besar serta menyebarluaskan dalam waktu yang relatif cepat pada khalayak. Pada zaman sekarang medium komunikasi massa sangatlah banyak diantaranya surat kabar, stasiun radio, studio film, majalah atau Televisi. 2 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo,Jakarta,2004,Hal:6-7 3 Diantara banyaknya medium untuk melakukan komunikasi massa tidak dapat dipungkiri bahwa Televisi-lah alat penyebar informasi yang sangat banyak Jangkauan khalayaknya. Selain cepat dalam penyebaran informasi televisi juga bisa dinikmati secara audio dan visual. Sehingga tidak dapat dipungkiri Televisi mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap pembentukan opini publik di dalam masyarakat. Menurut skornis dalam bukunya” Television and Society: An Incuest and Agenda”( 1965 ), dibandingkan dengan media massa lainnya ( radio, surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya ). Televisi nampaknya mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat politis, bisa pula informatif, hiburan, dan ketiga unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tersebut, yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikannya. Penyampaian pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh Televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.3 Sejarah perTelevisian Indonesia diawali dengan berdirinya Televisi Republik Indonesia ( TVRI ) yang dicatatkan pada tanggal 24 Agustus 1962, meskipun sebenarnya sudah melakukan kegiatan penyiaran pada 17 Agustus 1962 dengan kekuatan hanya 100 watt dan menara untuk antena hanya setinggi 3 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa Sebuah analisis Isi media Televisi: Cetakan pertama; ( Jakarta :PT.Rineka Cipta ), Maret.1996 4 80 meter memperkerjakan 80 orang yang berprofesi ganda terkadang menjadi reporter merangkap sutradara lapangan, merangkap supir. Baru pada 24 Agustus 1989 Televisi Swasta lahir yaitu RCTI dan kemudian pada tahun berikutnya lahirlah SCTV, TPI, INDOSIAR, ANTV,LATIVI,dan yang terakhir GLOBAL TV. Yang memberikan warna bagi perTelevisian di Indonesia sekarang berkembang menjadi 17 stasiun dengan program yang beragam. Di industri Televisi dapat berbagai macam jenis program atau tayangan, semua terbagi atas tiga kebutuhan dasar yaitu informasi, pendidikan dan hiburan. Kebutuhan informasi disajikan dalam bentuk siaran berita, pendidikan diwakili lewat program-program yang mengangkat tema pengetahuan, sedangkan hiburan disajikan lewat tayangan reality show,kuis,game,komedi dan lain-lain. Televisi merupakan media yang dapat memberikan kepada khalayak penonton apa yang disebut dengan stimulated experience, yaitu pengalaman yang dapat ketika melihat sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya belum pernah dijumpai atau datang kesuatu tempat yang belum pernah dikunjungi. Berdasarkan penjelasan diatas jelaslah bahwa penonton tayangan-tayangan yang ada di Televisi maka akan dapat memberikan pengalaman atau hal-hal baru kepada khalayak penonton. Misalnya ketika menonton tayangan kuliner, 5 maka siaran yang berkualitas dan sesuai dengan norma, etika dan estetika yang berlaku.4 Agar dapat mencapai hasil yang maksimal dibutuhkan kerjasama tim dalam mencari, mengelola, menulis dan menyajikan tayangan yang menarik dibutuhkan banyak tenaga kreatif dan profesional dengan sarana yang canggih yang harganya relatif mahal.5 Rumah produksi Dreamlight World Media adalah satu rumah produksi yang berdiri pada tahun 2002 yang membuat berbagai macam program mulai kuis,sirkus,dan event. Dengan komitmen yang sangat kuat Dreamlight World media juga mempunyai visi memberikan yang terbaik bagi masyarakat melalui programprogram yang menghibur, mendidik, mengamalkan kebaikan, menggungah hati masyarakat untuk saling tolong menolong dan memberi inspirasi bagi pemirsa dalam mewujudkan impian untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Dalam dunia penyiaran sumber Daya Manusia yang terlibat dalam Strategi produksi atau broadcaster. Sebuah program merupakan hasil kerja sama, melibatkan tenaga profesional dibidangnya antara lain , juru kamera, penyunting gambar, tim kreatif, ahli grafis, staff profesional, floor 4 5 Fred Wibowo.Tehnik produksi Televisi.Pinus book publisher.2007,hal :7 J.B.Wahyudi.Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran.PT.Gramedia Pusaka Utama, Hal:12 6 director,program director, pengarah acara,art director, director of photografi,disain grafis,penata rias,panata acara,dan penata suara.6 Penulis memilih Program Minta Tolong sebagai objek penelitian karena acara Reality Show yang menarik karena mengenai kehidupan masyarakat miskin yang bertujuan menggungah semangat masyarakat dalam menolong sesama dan menurut data yang diperoleh dari PH tersebut berhasil masuk dalam jajaran THE BIG FIVE TOP REALITY SHOW di Indonesia. Pentingnya memilih strategi produksi Reality Show Minta Tolong adalah untuk membuka wawasan kita untuk mendapatkan pengatahuan tentang acara Minta Tolong tersebut. Sejauh mana acara tersebut dapat bersaing dengan program – program yang ada di televisi. Dan bentuk strategi apa yang akan perusahaan pakai agar program tersebut berjalan di dalam produksi tim lapangan menggunakan strategi apa agar mendapatkan gambar dan ide yang baik. Setelah itu tim kreatif apa saja yang dilakukan sejak tim kreatif didalam studio. Setelah itu dalam penayangan apa penayangan program tersebut dapat menarik penonton sehingga mampu mengubah kebiasaan – kebiasaan masyarakat yang biasa dilakukan. 6 Fred Wibowo.Op cit 7 Televisi (TV) adalah media yang sangat tepat untuk di manfaatkan sebagai sarana penyampaian informasi dalam bentuk suara (audio) dan gambar (visual) yang bergerak pada khalayak (audience). Besarnya pengaruh siaran Televisi terhadap masyarakat disebabkan karena masyarakat sangat memerlukan media yang dapat memenuhi kebutuhan dalam segala bidang mulai dari informasi, pendidikan sampai dengan hiburan. Dalam hal ini Televisi menjadi media informasi yang paling efektif dalam hal merubah paradigma masyarakat.dari siaran Televisi bukan hanya suara saja yang kita tangkap akan tetapi kita juga dapat melihat secara langsung ekspresi yang mereka perankan, sehingga dari sinilah perubahan ini dimulai yang mana masyarakat selalu diselubungi dengan perasaan simpati,empati ataupun yang lainnya terhadap sesuatu yang ada dalam keseharian mereka. Karena kebutuhan hiburan itulah banyak production house (PH) memproduksi program hiburan. Seperti halnya banyak sekali program acara yang bermunculan seperti program acara reality show yang semakin marakditayangkan di stasiun TV. Dreamlight World Media, merupakan production house (PH) nasional yang berada di kota Semarang. Banyak sekali hasil karyanya yang sudah tayang di stasiun-stasiun Televisi swasta 1 yang semuanya merupakan program acara reality show karena tayangan reality show merupakan tayangan Televisi terbanyak setelah tayangan berita yang dibuat di muka bumi. 8 Salah satu program acara yang di produksi oleh Dreamlight World Media di Semarang adalah reality show “Minta Tolong” dengan mengambil format hiburan dari hasil produksi reality show minta tlong ini disiarkan di stasiun RCTI. Dimana reality show minta Tolong bukan saja menjadi inspirasi bagi banyak pemirsa tetapi program ini melihat kedalam hati seseorang,karena dalam produksi pembuatan program acara minta tolong di jumpai bahwa banyak orang yang sebenarnya mampu menolong tetapi sungguh sangat mengejutkan justru merekalah yang sangat menutup mata bagi penderitaan orang lain, sebaliknya orang-orang yang sederhana dengan keadaan yang serba kekurangan justru merekalahyang membuka hati untuk mengulurkan tangan bagi orang lain yang membutuhkanpertolongan sehingga acara reality show seperti ini yang mampu menggungah hati pemirsa pertolongan.dan kenyataanseperti inilah yang dapat mengajarkan dan memberi inspirasi bagi pemirsa. Hal tersebutlah yang penulis temui saat melakukan riset di lapangan. Atas dasar inilah penulis mengambil judul”Strategi Proses produksi program Reality Show”Minta tolong” di rumah produksi Dreamlight World media. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan hal tersebut diatas maka untuk penelitian ini dirumuskan masalah Bagaimana strategi produksi program Reality Show “Minta Tolong” di Rumah Produksi Reality Show DreamLight World Media? 9 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penulisan ini yaitu Untuk mengetahui strategi produksi Reality Show “Minta Tolong” di Rumah Produksi DreamLight World Media. 1.4. Signifikasi Penelitian 1.4.1. Manpaat Akademis a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau sumbangan pemikirann dibidang ilmu komunikasi khususnya di bidang broadcasting penyiaran), terutama bagaimana kita mengaplikasikan matakuliah pratikum produksi mengenai proses suatu produksi acara. b. Penilitian ini diharapkan memberikan pengatahuan dan wawasan mengenai strategi produksi sebuah tayangan Televisi yang memberikan pendidikan bagi masyarakat. 1.4.2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat khususnya bagi pihak produksi Dreamlight World Media dalam memproduksi, sehingga dapat memproduksi lebih baik lagi dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan lebih efektif dan 10 efisien maupun menambah wawasan bagi yang menyaksikan tayangan Minta tolong. b. Penilitian ini diharapkan dapat juga terhadap Media Massa khususnya Televisi yang sekarang ini semakin komersil dan meninggalkan pereanan awal mereka sebagai sarana edukasi, hiburan dan kontrol social. Melalui penelitian ini diharapkan Televisi bersangkutan, mampu mengemas program tampil lebih menarik dan mampu menandingi tayangan – tayangan lainnya yang cenderung bersifat komersil. Penelitian ini juga diharapkan mampu menciptakan iklim persaingan sehat antar stasuin Televisi untuk memproduksi atau menayangkan tayangan lain yang bersifat edukasi dan intertaiment.