STRATEGI BAURAN PROMOSI PRODUK KITCHEN APPLIANCES PHILIPS SEBAGAI BENTUK PENGAPLIKASIAN AIDA Periode : 20 Februari 2012 – 19 Mei 2012 Anastasia Viviana, Dr. Enrico Mularwarman Wirakusumah, B.Sc.,MBA Universitas Bina Nusantara University, Jakarta Barat Indonesia, 11530 Abstrak TUJUAN PENELITIAN adalah untuk meneliti bentuk-bentuk kegiatan promosi yang dijalankan oleh Philips dalam mempromosikan Kitchen Appliances. Kitchen Appliances adalah salah satu produk Philips khusus alat elektronik keperluan dapur. METODE PENELITIAN yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara mendalam dengan beberapa informan kunci dan observasi terhadap kegiatan promosi di perusahaan dan lapangan, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan promosi. HASIL YANG DICAPAI adalah berupa bentuk-bentuk kegiatan promosi yang dijalankan khusus produk Philips Kitchen Appliances berdasarkan kelima aspek yang terdapat dalam bauran promosi. SIMPULAN dari penelitian ini adalah bahwa Philips sudah gencar melakukan kegiatan promosi dengan memanfaatkan berbagai media yang ada. Semua bentuk kegiatan promosi yang dijalankan untuk Philips Kitchen Appliances direncanakan dan disusun berdasarkan unsur yang terdapat dalam AIDA, yaitu perhatian, ketertatikan, keinginan, dan aksi. Kata kunci : promosi, kitchen appliances, AIDA. 1 PENDAHULUAN Seiring perkembangan teknologi, kebutuhan setiap orang terus berkembang secara kompleks mengikuti perkembangan zaman. Ini yang melatarbelakangi perusahaan sekarang ini melakukan inovasi dari segi produk. Perusahaan yang eksistensinya sudah puluhan tahun juga harus terus berinovasi. Sehingga suatu merek dan produknya akan tetap mendapat tempat di konsumen. Lewat promosi perusahaan melakukan komunikasi pemasaran dengan target konsumen untuk mempengaruhi persepsi konsumen terhadap merek dan produk yang membawa merek tersebut. Sehingga konsumen menjadi sadar (aware) terhadap keberadaan produk, tertarik (interest) untuk mencoba, mau membeli (desire) dan berakhir pada pembelian yang berulang (action). Inilah sebenarnya yang diinginkan perusahaan dari kegiatan promosi mereka. Untuk itu perusahaan melakukan kegiatan promosi dalam 5 aspek bauran promosi yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, serta pemasaran langsung. Kegiatan promosi berperan penting dalam menjalin komunikasi terhadap konsumen, memberikan informasi terhadap konsumen sambil memasarkan produk ke konsumen. Ini juga yang dilakukan oleh Philips DAP. Berdiri resmi dengan nama perusahaan PT. Citra Kreasi Makmur (CKM) sebagai agen tunggal produk Philips khusus Domestic Appliances and Personal Care (DAP) yang menjangkau hampir seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan yang memegang lisensi resmi Philips di Indonesia, dan membawa merek Philips, Citra Kreasi Makmur, melakukan kegiatan komunikasi pemasaran kepada konsumen untuk produk-produknya, khususnya untuk kategori Kitchen Appliances yaitu produk alat keperluan dapur. Menyadari adanya tantangan dari banyaknya kompetitor, perusahaan ini melakukan kegiatan promosi untuk merebut dan mempengaruhi konsumen untuk memilih Philips sebagai pilihan mereka untuk alat keperluan dapur. Selama 34 tahun berdiri, perusahaan ini selalu berusaha mencari celah tetap dipercaya dan menjadi pilihan utama konsumen dengan inovasi. Untuk itu, secara berkelanjutan, Philips DAP mengadakan macam-macam bentuk kegiatan promosi yang disesuaikan dengan jenis produknya. Untuk produk kitchen appliances, yang target konsumennya dari kalangan wanita, 26-50 tahun, mereka sering melakukan kegiatan yang ditujukan untuk para ibu-ibu. Untuk beberapa orang, mereka mengenal Philips sebagai produk berkualitas sejak dulu dan merupakan produk impor. Hanya saja, belum semua orang mengenali inovasi produk Kitchen Appliances Philips. Sehingga untuk itu perlu dilakukan kegiatan promosi. METODE PENELITIAN Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan pendapat narasumber sebagai pegangan utama dan sumber data penelitian yang utama. Bogdan dan Taylor seperti yang dikutip Lexy J. Moleong dalam Metode Penelitian Kualitatif (2002:3) medefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deksriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 2 Teknik pengumpulan data adalah dengan cara : 1) Observasi Untuk memperoleh data peneliti yang dibutuhkan untuk penelitian ini, peneliti mengamati secara langsung objek penelitian. Dalam pengumpulan data, peneliti mengamati subjek dan objek penelitian sekaligus berpartisipasi atau menjadi bagian dari perusahaan yang diamati. Tujuannya adalah agar peneliti bisa mendapatkan data penelitian yang lebih rinci demi hasil yang mendalam tentang suatu masalah. 2) Wawancara Untuk memperoleh data yang diinginkan berkaitan objek, peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yang relevan secara tatap muka secara lisan. Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Tujuannya adalah memperoleh jawaban yang mendalam. Narasumber dan responden juga bebas menjawab pertanyaan sesuai kata-kata mereka. Untuk wawancara ini, peneliti melakukannya secara bertatap muka dengan narasumber dan konsumen sebagai responden, baik secara formal maupun informal. 3) Studi kepustakaan Pengumpulan sumber data teoritis lewat kepustakaan adalah cara yang ditempuh penulis untuk mencari landasan teori yang sesuai berkaitan penelitian ini. Sumber data tersebut adalah dari buku –buku, artikel yang relevan dengan laporan penelitian, hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya sebagai acuan dalam susunan penulisan, serta sarana internet sebagai penunjang tambahan. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya. Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahanbahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan Untuk teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pertama, peneliti melakukan pengumpulan informasi yang ada tentang perusahaan dan strategi promosi yang dijalankan lewat observasi atau pengamatan secara langsung dan dari wawancara dengan pihak internal dari divisi promosi. 2. Langkah kedua adalah tahap reduksi , dari informasi yang terkumpul, peneliti memilah-milah informasi yang sesuai atau yang tidak sesuai dengan masalah penelitian. 3. Tahap penyajian. Dari data yang terpilih, peneliti menyajikan informasi yang berhasil dikumpulkan dalam uraian penjelasan secara narasi dan deskriptif. 4. Tahap penarikan kesimpulan dari keseluruhan informasi yang terkumpul. 3 LANDASAN TEORI Sebagai acuan dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan teori umum dan teori khusus. Teori umum yang digunakan oleh peneliti adalah komunikasi, komunikasi pemasaran , dan model AIDA sedangkan teori khusus yang digunakan peneliti sebagai batasan dan pedoman penelitian adalah menggunakan teori bauran promosi. 1. Komunikasi Unsur-unsur yang terdapat dalam proses komunikasi : 1. Pengirim pesan (sender atau source), yaitu pihak atau seseorang yang mengirimkan pesan. 2. Pesan (message) adalah informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan. Pesan bisa dalam bentuk verbal maupun non-verbal. 3. Penerima pesan (receiver), yaitu pihak, bisa individu atau sekelompok orang yang menerima pesan. 4. Saluran (channel) yaitu media atau perantara yang digunakan pengirim pesan untuk mengirimkan pesan 5. Pengkodean (encoding), yaitu proses dimana pengirim pesan mengubah pesan atau menjabarkan pesan ke dalam bentuk simbol. Simbol yang dimaksud dapat berupa bahasa non verbal seperti isyarat, gambar atau bisa dalam bentuk kata-kata. 6. Penerjemahan (decoding) adalah proses ketika penerima pesan mencoba memahami pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. 7. Respon (Response) adalah berupa tanggapan penerima setelah menerima pesan. 8. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan yang disampaikan penerima kepada penerima pesan setelah pesan diterima. 9. Gangguan (Noise) adalah berupa hambatan yang muncul selama proses komunikasi berlangsung. Hambatan ini mengakibatkan pesan yang sampai ke penerima tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh pengirim pesan. Sehingga bisa mengakibatkan salah pengertian atau bahkan pesan tidak sampai sama sekali ke audiens atau penerima pesan. 2. Komunikasi pemasaran Komunikasi pemasaran juga mencakup unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi. Hanya saja, alam komunikasi pemasaran sudah jelas ditentukan , pengirim pesan (sender) ialah produsen atau perusahaan yang memasarkan produknya, sedangkan penerima pesan (receiver) adalah konsumen yang sudah ditentukan oleh produsen. Ini sepaham dengan Belch dan Belch (2000:146) yang mengatakan bahwa sender atau pengirim pesan bisa berupa perusahaan maupun 4 orang yang ditunjuk perusahaan (spokeperson). 3. AIDA Menurut Frank Jenkins dalam Periklanan (1994: 241) AIDA adalah model yang dikembangkan untuk menggambarkan tahap yang dilalui oleh pemasar dalam mengambil minat pelanggan. Model ini menggambarkan bahwa pembeli melewati 4 tahap sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk membeli produk. Dimulai dengan perhatian (Attention) , ketertarikan (Interest), keinginan (Desire) , dan terakhir aksi (Action) berupa pembelian. Disebut AIDA dari singkatan 4 tahap tersebut. 4. Bauran promosi Bauran promosi atau promotion mix merupakan bauran yang berisi berbagai media pemasaran yang dapat digunakan perusahaan dalam bentuk komunikasi pemasaran lewat media iklan, promosi penjualan, , hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan penjualan langsung yang dilakukan perusahaan demi mencapai tujuan pemasarannya. Kelima komponen bauran promosi ini dijalankan secara berintegrasi satu sama lain dengan maksud agar tujuan pemasaran dapat dicapai dalam jangka waktu yang lebih singkat. HASIL DAN BAHASAN Upaya dari tim divisi promosi untuk menjalankan kegiatan promosi untuk Kitchen Appliances Philips telah dijalankan sesuai dengan kelima aspek dalam bauran promosi. Mengingat promosi merupakan bentuk dari komunikasi pemasaran antara perusahaan (PT. Citra Kreasi Makmur) dengan pihak eksternal, termasuk konsumen Kitchen Appliances. Dan dari komunikasi pemasaran tersebut ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang diharapkan tersebut yaitu adanya perhatian, ketertarikan, keinginan, dan aksi yang dilakukan oleh konsumen untuk menggunakan produk. Berikut hasil observasi peneliti terhadap bentuk promosi yang dijalankan untuk Kitchen Appliances selama periode 20 Februari 2012 sampai dengan 19 Mei 2012 yang dikelompokkan berdasarkan unsur dalam bauran promosi : 1. Periklanan Aspek periklanan produk Kitchen Appliances Philips menggunakan 2 jenis media yaitu media above the line dan below the line. Media above the line adalah media iklan dalam bentuk media massa. Bentuk media above the line yang digunakan untuk mempromosikan Kitchen Appliances yaitu : 1. Media cetak, yaitu di surat kabar dan majalah 2. Media elektronik, yaitu tayangan iklan. Sedangkan media below the line adalah media iklan secara khusus yang tidak termasuk dalam media massa. Bentuk media below the line yang digunakan terdiri dari : 5 1) X-banner. 2) Brosur. sedang berlaku saat itu. Misalnya : Buy 1 Get 1. 3) Katalog 4) Flag chain 5) Whobbler, 6) Standing acrylic, 7) Floor display 8) Shelf Talker 2. Promosi Penjualan Promosi penjualan yang dijalankan untuk mempromosikan Kitchen Appliances terdiri dari undian berhadiah, pengurangan harga (diskon), lomba berhadiah, penggunaan tenaga Sales Promotion Girl(SPG), dan demo produk yang disebut sebagai cooking demo 3. Hubungan Masyarakat Aspek hubungan masyarakat dijalankan untuk mempromosikan Kitchen Appliances adalah dengan mengadakan product launching, penggunaan jasa konsultan Public Relations, dan menjalin hubungan dengan media. 4. Penjualan pribadi Aspek penjualan pribadi dijalankan oleh Philips Kitchen Appliances dengan menggunakan tenaga Supervisor untuk menangani penjualan dari segi distribusi dan penawaran produk ke berbgaai toko dan departemen store di berbagai pusat perbelanjaan. Tenaga supervisor ini ditugaskan untuk menjalin komunikasi dengan distributor sambil melakukan pengamatan terhadap kegiatan promosi yang dijalankan kompetitor sebagai laporan kegiatan dan bahan rapat bulanan. 5. Penjualan Langsung Aspek penjualan langsung dijalankan untuk mempromosikan Kitchen Appliances adalah dengan melakukan kunjungan untuk mencari sasaran konsumen Ibu rumah tangga,yaitu dengan mengadakan kunjungan dan demonstrasi produk di berbagai acara khusus seperti tournament golf dan arisan-arisan yang biasa dihadiri oleh Ibu rumah tangga. Kegiatan penjualan langsung lainnya adalah dalam bentuk pameran di berbagai perkantoran di Jakarta. Seperti yang dilakukan di berbagai gedung perkantoran di Jakarta. 6 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk meneliti bentuk-bentuk kegiatan promosi yang dijalankan oleh Philips untuk mempromosikan Kitchen Appliances, maka diperoleh simpulan sebagai berikut : 1) Philips sudah gencar melakukan kegiatan promosi Kitchen Appliances dengan berbagai media yang dapat dimanfaatkan sebagai media promosi. 2) Promosi yang dijalankan tersebut adalah sebagai komunikasi pemasaran yang dilakukan Philips kepada pihak eksternal yaitu target konsumen. 3) Kegiatan promosi dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam AIDA, karena kegiatan promosi tersebut dimaksudkan untuk menciptakan perhatian, ketertarikan, keinginan, dan aksi dari target konsumen. Sehingga kegiatan promosi disusun dan dilaksanakan sedemikian rupa untuk menciptakan keempat unsur AIDA. Di akhir penelitian, peneliti mempunyai beberapa saran bagi PT. Citra Kreasi Makmur, khususnya divisi promosi. Saran tersebut yaitu : 1) Divisi promosi PT. Citra Kreasi Makmur terus giat dan aktif melaksanakan kegiatan promosi dengan berbagai media yang ada. 2) Dari segi iklan, akan lebih baik jika desain iklannya lebih menarik, dan lebih menyentuh bagi target konsumen. Ini bisa dilakukan dengan menambah tenaga desain yang masih fresh dan penuh ide-ide baru REFERENSI Belch, George E. dan Michael A. Belch. (2001).Advertising and Promotion. Fifth Edition.United States :The McGraw-Hill Companies,Inc. Cangara, Hafied.(2002).Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ketiga.Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Denis L. Wilcox, Glen T. Cameron, Philip H. Ault. (2005). Public Relation :Strategies and Tactics. USA : Pearson Education,Inc. Effendi, Uchjana Onong.(2004).Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung :PT Remaja Rosdakarya. Futrell, Charles (1993). Fundamental of Selling, 4th Edition. New York : Irwin Hall. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.(2002). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE. Jenkins, Frank (1994).Periklanan. Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga 7 Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta : Universitas Pendidikan Indonesia Lincoln, Yvonna S. dan Egon G. Guba. (1985). Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: Sage Publications Moleong, Lexy.J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Rosdakarya. Bandung: PT. Remaja Shrimp, Terence A.(2000). Advertising and Promotion: Supplemetal Aspect of Intergrated Marketing Communication. Fifth Edition. Orlando : Dryden Press. Tjiptono, Fandy.(2001). Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi Offset. Triadi, Dendi dan Adi Sukma Barata.(2010). Ayo Bikin Iklan :Memahami Teori & Praktek Iklan Media Lini Bawah. Jakarta :PT. Elex Media Komputindo. Wood, Marian Burk,( 2003). The Marketing Plan: A Handbook, USA : Prentice Hall. RIWAYAT PENULIS Anastasia Viviana lahir di Jakarta pada tanggal 13 April 1990. Penulis menyelesesaikan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara, Jakarta jurusan Marketing Communication pada tahun 2012 8