BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun yang lalu

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun yang lalu terdapat kasus besar yang melibatkan dunia
perbankan Indonesia. Kasus tersebut adalah kasus bank Century yang
menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi nasabah dan negara. Bank
Century merupakan hasil merger tiga bank yaitu Bank Pikko, Bank Danpac,
dan Bank CIC pada tanggal 6 Desember 2004. Selama periode tahun 2005–
2008, dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BI atas Bank Century yang
diterbitkan pada 31 Oktober 2005, diketahui bahwa posisi rasio kecukupan
modal (Capital Adequacy Ratio (CAR)) Bank Century per 28 Februari 2005
(dua bulan setelah merger) adalah negatif 132,5% bila sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 3/21/PBI/2001
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Bank Minimum Bank Umum dan
PBI No.6/9/PBI/2004 tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan
Status Bank sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No 7/38/PB 1/2005, seharusnya Bank Century ditetapkan sebagai bank
dalam pengawasan khusus sejak adanya Laporan Hasil Pemeriksaan Bank
Indonesia atas Bank Century diterbitkan pada 31 Oktober 2005. Kemudian
pada tanggal 31 Oktober dan 3 November 2008 Bank Century dilaporkan
mengalami masalah likuiditas yang serius dan manajemen Bank Century
mengajukan permintaan pinjaman jangka pendek senilai Rp 1 triliun dari
1
2
Bank Indonesia. Berdasarkan kasus tersebut dapat dikatakan bahwa Bank
Century merupakan bank yang tidak sehat.
Santoso dan Triandaru (2006) berpendapat bahwa kesehatan bank
merupakan kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional
perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya
dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Penilaian tingkat kesehatan bank telah diatur pada Peraturan Bank
Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum. Peraturan ini menyatakan bahwa Tingkat
Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang
berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank melalui Penilaian
Kuantitatif dan atau Penilaian Kualitatif terhadap faktor-faktor Permodalan
(Capital), Kualitas Aset (Asset Quality), Manajemen (Management),
Rentabilitas (Earnings), dan Likuiditas (Liquidity) atau dapat disingkat
menjadi CAMEL.
Agar dapat mengetahui kondisi bank dan prestasi yang dicapai maka
laporan keuangan perlu dianalisis dan diinterpretasikan yang bisa
menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki selama periode tertentu
serta kekuatan dan kelemahannya.
Objek penelitian kali ini adalah PT Bank Central Asia (BCA) dan PT
Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank BCA adalah bank swasta terbesar di
Indonesia yang akan dibandingkan dengan Bank BRI yang merupakan bank
BUMN terbesar di Indonesia. Dengan kondisi tersebut sangatlah menarik
3
untuk mengetahui tingkat kesehatan pada Bank BCA dan Bank BRI pada
periode 2012-2015.
B. Rumusan Masalah
Kegiatan usaha PT Bank Central Asia dan PT Bank Rakyat Indonesia
berhubungan dengan kepercayaan masyarakat terhadap kemampuannya
mengumpulkan dan menyalurkan dana kembali kepada masyarakat dalam
bentuk kredit. Oleh karena itu, penting bagi Bank BCA dan Bank BRI untuk
mengetahui tingkat kesehatan berdasarkan standar yang telah ditetapkan
Bank Indonesia agar dapat terus mempertahankan posisinya sebagai bank
terbesar di Indonesia.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disusun pertanyaan
penelitian sebagai berikut, yaitu Bagaimana perkembangan tingkat
kesehatan keuangan PT Bank Central Asia dan PT Bank Rakyat Indonesia
pada periode 2012-2015 secara keseluruhan ditinjau dari hasil analisis
metode analisis CAMEL?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
perkembangan tingkat kesehatan keuangan PT Bank Central Asia dan PT
Bank Rakyat Indonesia pada periode 2012-2015 dilihat dari hasil analisis
menggunakan analisis CAMEL.
4
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak.
1. Bagi pihak bank
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu alat pertimbangan
dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki kondisi keuangan
serta dapat menjadi acuan untuk dapat melakukan kinerja yang lebih
baik.
2. Bagi masyarakat (nasabah)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi calon
nasabah bank dalam menentukan bank yang akan dipilih untuk
menyimpan uang, meminjam uang, maupun berinvestasi.
3. Bagi Investor dan Kreditur
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk investor
dan kreditur sebelum berinvestasi.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi calon peneliti lain
untuk mengembangkan penelitian agar lebih akurat.
Download