1 BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan pustaka dalam perancangan

advertisement
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dalam perancangan dan pembuatan aplikasi Cari Kost,
penulis mengambil dua penelitian. Penelitian tersebut ditulis oleh Uliana Permata
S dengan judul “Pemanfaatan Metode Simple Additive Wighting (SAW) untuk
Pemilihan Hotel” dan artikel kedua ditulis oleh Arya Maulana Nugroho, Asep
Mulyana dan Tody Ariefianto Wibowo dengan judul “Sistem Informasi Dan
Pemesanan Kos Berbasis Sistem Operasi Android”.
Penelitian telah dilakukan oleh Uliana Permata S, Universitas Pendidikan
Indonesia pada tahun 2012 dengan studi “Pemanfaatan Metode Simple Additive
Wighting (SAW) untuk Pemilihan Hotel ”. Dalam penelitian ini sistem yang
dibuat mampu menentukan pemilihan hotel yang paling terbaik di sekitar Kota
Bandung berdasarkan kriteria-kriteria tertentu seperti harga, fasilitas, lokasi,
pelayanan staf, keamanan dan kebersihan dengan menggunakan metode Simple
Additive Wighting.
Penelitian telah dilakukan oleh Arya Maulana Nugroho, Asep Mulyana,
Tody Ariefianto Wibowo, Univeristas Telkom pada tahun 2012 dengan studi
“Sistem Informasi Dan Pemesanan Kos Berbasis Sistem Operasi Android”. Dalam
penelitian ini sistem yang dibuat mampu memberikan informasi berita, public spot
serta kos-kosan, mampu melakukan pemesanan kost dan dapat men-Tracking
keberadaan kos-an di sekitar IT Telkom.
Berdasarkan paparan kedua artikel diatas maka penulis melakukan
penelitian dengan judul “Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Carikost Dengan
Metode Simple Additive Weighting Berbasis Web Dan Android” merupakan
sebuah aplikasi yang menyediakan informasi bagi calon penghuni mengenai
rumah kost, pencarian kost berdasarkan hasil DSS, pemesanan dan pembayaran
kost secara online, dan melakukan chatting antara calon penghuni dengan pemilik
kost. Bagi Pemilik kost dapat mengelola rumah kost dan memverifikasi hasil
pemesanan dan pembayaran kost.
2
2.2 Landasan Teori
2.2.1
Sistem Informasi
Suatu sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan
komponen
yang
saling
berhubungan
yang
mengumpulkan
(atau
mendapatkan-kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kendali, sistem
informasi dapat juga membantu para manajer dan karyawan untuk meneliti
permasalahan, memvisualisasikan pokok-pokok yang kompleks, dan menciptakan
produk-produk baru (Laudon dan Kenneth, 2005).
Sistem
informasi
berisi
informasi
tentang
orang-orang
tertentu,
tempat-tempat, dan hal-hal di dalam organisasi atau di lingkungan sekitarnya.
Informasi berarti data yang telah dibentuk ke dalam suatu format yang
mempunyai arti dan berguna bagi manusia. Sebaliknya, data merupakan
sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau
pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam suatu format yang dapat dipahami
dan digunakan orang (Laudon dan Kenneth, 2005).
2.2.2
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan merupakan Sistem berbasis komputer yang
interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan
model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur (Surbakti,
2002). Ada yang mendefinisikan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan
suatu pendekatan untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem pendukung
keputusan menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan
dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan (Turban, 2005).
2.2.3
MADM
Multiple Attribute Decision Making (MADM) adalah suatu metode yang
digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap
atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi
3
alternatif yang sudah diberikan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah MADM, antara lain : (Kusumadewi, 2006)
1. Simple Additive Weighting (SAW)
2. Weighted Product (WP)
3. ELECTRE
4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS)
5. Analytic Hierarchy Process (AHP)
2.2.4
Simple Additive Weighting (SAW)
Metode
Simple
Additive
Weighting
(SAW)
merupakan
metode
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua
atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X)
ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua alternatif yang ada.
(Kusumadewi, 2006)
Keterangan :
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria
Maxi(xij) = nilai terbesar dari setiap kriteria
Mini(xij) = nilai terkecil dari setiap kriteria
Benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik
Cost = jika nilai terkecil adalah terbaik
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:
4
Keterangan :
Vi = rangking untuk setiap alternatif
wj = nilai bobot dari setiap kriteria
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
2.2.5
Basis Data
Menurut Fathansyah (2001) Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis
dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat
bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang
mewakili suatu objek. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut
pandang, seperti :
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedimikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang
tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/arsip/table yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis.
2.2.6
PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP adalah bahasa pemrograman berbasis web yang akan memberikan
penampilan canggih jika dipadukan dengan webserver yang memberikan
keamanan cukup tinggi. Jika terjadi error pada suatu fungsi atau kegagalan
akses, PHP mempunyai fungsi khusus yang memungkinkan pengiriman email langsung ke programmer tersebut. Penangan variabel yang memberikan
„pelemparan‟ variabel antarhalaman juga menjadi lebih aman (M.Syafii, 2005).
5
Bagi programmer web yang ingin menggunakan aplikasi autentikasi user,
PHP
telah
menyediakan
penggunaan cookies,
3
jenis
penggunaan
autentikasi
session.
yaitu
Selain
itu,
http
autentikasi,
Anda
dapate
mengenkripsi data yang dikirim dengan menggunakan fungsi-fungsi yang
disediakan PHP, diantaranya adalah cr32, crypt, md5, base64-decode, base64encode, dan lain-lain (M.Syafii, 2005).
PHP adalah bahasa server –side scripting yang menyatu dengan HTML
untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server –side scripting
adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan
di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini
merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahahasa pemrograman dan
HTML sebagai pembangun halaman web.PHP dapat mengirim HTTP header,
dapat
mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users (Bimo,
2002).
2.2.7
Model View Control
Pola MVC dikenal sebagai model arsitektur aplikasi dengan pemisahan
komponen-komponen dari aplikasi, yaitu pola Model, View dan Controller
(Janner, 2010).
David (2007) menjelaskan bahwa “Model-View-Controller(MVC) adalah
arsitektur perangkat lunak yang memisahkan model model data, antar muka
pengguna, dan logika control ke dalam tiga komponen yang berbeda
sehingga pemodifikasian komponen view dapat dibuat dengan minimalkan
komponen data” (Janner, 2010).
2.2.7.1 Model View Control (MVC) pada CodeIgniter
Penerapan arsitektur MVC dalam CodeIgniter (Antonius, 2010) :
a. Model
Model bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan data dalam
basis data.
Di
dalamnya
biasa
dituliskan
perintah
mengambil, mengubah, menghapus dan menambahkan data.
untuk
6
b. View
Merupakan “tempat” untuk meletakkan apa yang akan ditampilkan
dihalaman perambah (browser). Sebuah berkas view umumnya berisi
kode bahasa pemrograman sisi klien (client-side scripting).
c. Controller
Pengatur utama hubungan antara mode, view, dan juga sumber daya
lain yang tersedia. Sumber daya ini diperoleh dari kelompok/tipe
kelas yang dapat disebut dengan elemen framework CI.
2.2.8
Framework
Framework adalah sistem perangkat lunak yang dapat digunakan kembali
dengan fungsi umum yang telah diterapkan. Framework dapat dikhususkan
ke dalam aplikasi yang siap pakai (ready-to-use). Framework juga berfungsi
seperti sebuah cetak biru untuk arsitektur dasar dan arsitektur fungsional
untuk field aplikasi yang spesifik. Artinya, pengetahuan arsitektur yang
terdapat didalam framework seluruhnya dapat diadopsi di dalam aplikasi (Janner,
2010).
Meskipun demikian, manfaat dari framework yaitu penggunaan kembali
arsitektur dan fungsionalitas yang sederhana masih belum mampu mengatasi
kelemahannya, yaitu tingkat dari usaha pelatihan, tidak adanya standar untuk
mengintegrasikan framework yang berbeda dan menghasilkan ketergantungan
pada manufaktur (Janner, 2010).
Framework adalah kumpulan kelas (class) dan fungsi (function. Method)
yang disusun secara sistematis berdasarkan kegunaan atau fungsionalitas tertentu
untuk
mempermudah
pembuatan
atau
pengembangan
suatu
aplikasi
(Antonius, 2010).
2.2.9
JavaScript dan jQuery
JavaScript adalah bahasa script yang dikembangkan oleh Netscape untuk
membuat dokumen yang dinamis. JavaScript adalah bahasa script sederhana yang
mempunyai kemiripan dengan bahasa pemrograman C. JavaScript juga
7
dikenal sebagai
sebuah
kode
pemrograman
berorientasi
objek
(Object
Oriented Programming) disingkat OOP. JavaScript memiliki keistimewaan
untuk ditambahkan pada kode HTML dan membuat dokumen menjadi lebih
interaktif (Wahana Komputer, 2001).
JQuery adalah library atau kumpulan kode javaScript siap pakai.
Keunggulan menggunakan jquery dibandingkan dengan javaScript standar, yaitu
menyederhanakan kode javaScript dengan cara memanggil fungsi yang disediakan
oleh jquery. Beberapa keunggulan lain jquery, (Aloysius, 2011) :
a.
Jquery compatible dengan banyak browser.
b.
Jquery mendukung semua versi CSS.
c.
Ukuran jquery sangat kecil, sekitar 20kB.
d.
Dokumentasi jquery yang lengkap.
e.
Dukungan komunitas terhadap jquery.
f.
Tersedianya plugin jquery yang sangat beragam.
2.2.10 Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis
linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. (H, 2015)
2.2.11 Android Market (Playstore)
Android
Market
atay
playstore
adalah
sebuah
aplikasi
yang
menghubungkan para pengguna Android dengan sumber daftar aplikasi yang
berjalan pada Android OS. Aplikasi yang tersedia terbagi menjadi dua bagian
yaitu gratis (free) atau berbayar (priced). (Triadi, 2013)
2.2.12 PhoneGap
PhoneGap adalah sebuah kerangka kerja / framework open source yang
dipakai untuk membuat cross-platform mobile dengan HTML, CSS, dan
JavaScript. PhoneGap menjadi suatu solusi yang ideal untuk seorang web
developer yang tertarik dalam pembuatan aplikasi di smartphone. (H, 2015)
8
2.2.13 Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language adalah bahasa standar yang digunakan
untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain
berorientasi obyek. (Hermawan, 2004).
Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use
case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan
fungsional sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari
pandangan pemakai.
Diagram aktivitas atau activity diagram yang menggambarkan aliran
fungsional sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat
digunakan untuk menunjukan aliran kerja bisnis (business work-flow).
Diagram
sekuensial
atau
sequence
diagram
digunakan
untuk
menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. (Sholiq, 2006)
2.2.13.1 Use Case
Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use
case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem
lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case
menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. ( Sholiq, 2006 ).
Tabel 2. 1Simbol-Simbol pada UseCase
Bentuk komponen
Keterangan
Aktor
Merupakan
menggambarkan
simbol
User
berhubungan dengan Sistem
untuk
yang
9
Use case
Use
case
diberi
nama
yang
menyatakan apa hal yang dicapai dari
hasil interaksinya dengan actor
2.2.13.2 Class Diagram
Diagram kelas atau Class diagram digunkan unutk menampilkan kelaskelas atau paket-paket di dalam sistem dan relasi antar mereka. Ia
memebrikan gambaran
sistem
secara
statis.
Biasanya,
dibuat
beberapa
diagram kelas untuk sistem. Satu diagram kelas menampilkan subset dari
kelas-kelas dan relasinya. Yang lainnya, mungkin menampilkan kelas-kelas
termasuk
atribut
dan
operasi dalam kelas-kelas. Data yang lainnya lagi,
mungkin menampilkan paket-paket kelas dan relasi antar paket-paket ( Sholiq,
2006 ).
Tabel 2. 2Simbol Komponen Class Diagram
Bentuk komponen
Keterangan
Kelas
Deskripsi
dari
sekumpulan
objek
yang terdiri dari daftar atribut dan
daftar operasi
Generalisasi
Hubungan antara yang lebih umum
dan elemen yang lebih spesifik
Depedensi
Hubungan
antara
dua
elemen
pemodelan, di mana perubahan ke satu
elemen
independen)
pemodelan
akan
(elemen
mempengaruhi
simulasi elemen lainnya
10
2.2.13.3 Activity Diagram
Menurut John Satzinger, 2010, dalam buku System Analysis and Design
in a Changing World menyatakan bahwa "Activity Diagram adalah sebuah
Diagram alur kerja yang menjelaskan berbagai kegiatan pengguna atau sistem,
orang yang melakukan masing - masing aktivitas, dan aliran sekuensial dari
aktivitas - aktivitas tersebut"
Gambar 2. 1Notasi Activity Diagram (Triandini & Suardika, 2012)
Penjelasan untuk masing – masing notasi :
1. Swimlane : Mewakili agen yang melakukan aktivitas. Karena dalam
alur kerja umumnya mempunyai agen yang berbeda yang melakukan
langkah yang berbeda dari proses alur kerja ke dalam kelompok yang
menunjukkan agen mana yang menjalankan aktivitas yang mana. Ada dua
jenis swimlane yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, yaitu
swimlane vertical dan swimlane horizontal
2. Initial state : Awal dari alur kerja
3. Action state : Melambangkan aktivitas tersendiri dalam alur kerja
4. Transition : Melambangkan urutan diantara aktivitas
5. Final state : Akhir dari alur kerja
6. Synchronization : Membagi alur kerja menjadi beberapa alur yang
berbarengan ataupun menggabungkan lagi alur yang berbarengan
Decision : Titik pengambilan keputusan dimana aliran proses tersebut
akan mengikuti satu jalur atau jalur lainnya (Triandini & Suardika, 2012)
11
2.2.13.4 Sequence Diagram
Menurut Hermawan (2004), Sequence diagram menjelaskan secara detail
urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case:
interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar
operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi. Pembuatan
sequence diagram merupakan aktivitas yang paling kritikal dari proses desain
karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam proses pemrograman nantinya
dan berisi aliran control dari program.
Sequence diagram biasanya tersusun dari elemen Obyek, Interaction dan
Message. Interaction menghubungkan 2 obyek dengan pesannya. Diagram ini
menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang dibangun.
Simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen (Hermawan, 2004) dapat
dilihat pada tabel 2.3 :
Tabel 2. 3Simbol Simbol pada Sequence Diagram
Bentuk komponen
Nama
Keterangan
Aktor/Actor
Orang, proses atau sistem
lain
yang berinteraksi
dengan sistem informasi
lain
diluar
sistem
itu
sendiri;
informasi
biasanya
Dinyatakan
menggunakan kata benda
di awal frase nama actor
Garis hidup /
Menyatakan
lifeline
suatu objek
kehidupan
12
Objek
Menyatakan
objek yang
berinteraksi pesan
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam
keadaan
aktif
dan
berinteraksi pesan
Pesan tipe
create
Pesan tipe call
Menyatakan
suatu objek
membuat objek lain, arah
Menyatakan
suatu objek
memanggil
operasi
metode
/
yang ada pada
objek yang dibuat
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu
objek mengirimkan data
masukkan/informasi
ke
objek lainnya, arah panah
mengarah ke objek yang
dikirim
Pesan tipe
return
Menyatakan bahwa suatu
objek
yang
telah
menjalankan suatu operasi
atau
metode
menghasilkan
kembalian
tertentu,
yang
suatu
ke
objek
arah
panah
mengarah pada objek yang
menerima kembalian
X
Pesan tipe
Menyatakan
destroy
suatu objek
akhir hidup
13
2.2.14 Black Box Testing
Menurut (Simarta,2010) Klasifikasi black box testing mencakup beberapa
pengujian, yaitu :
1. Pengujian fungsional (Functional Testing)
Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah
aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Pengjujian dilakukan dengan
cara menguji masing masing fungsionalitas sistem serta operasi back-end(
keamanan dan meningkatkan kualitas sistem).
2. Pengujian tegangan (Stress Testing)
Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi dalam lingkungan.
3. Pengujian beban (Load Testing)
Aplikasi diberikan beban input data dengan jumlah data yang besar
sehingga pengujian akan tau kinerja dari aplikasi apakah akan menurun.
Download