PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TS-TS BERBANTU LKS TERSTRUKTUR Andeh Fidiana Ningrum, Bambang Priyo Darminto, Riawan Yudi Purwoko Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah metode pembelajaran kooperatif tipe TS-TS berbantu LKS Terstruktur dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Kepil tahun pelajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A semester 2 SMP Negeri 3 Kepil tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 28 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran TS-TS Berbantu LKS Terstruktur pada materi bangun datar. Data dikumpulkan melalui metode observasi, metode tes, dan dokumentasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa metode pembelajaran TS-TS dapat meningkatkan minat belajar siswa yaitu dilihat dari persentase minat belajar siswa mencapai 82,14% pada akhir siklus II terwujud dari siswa rajin mengikuti pelajaran, siswa saling bersaing untuk maju di depan kelas ketika guru memberikan tugas, dan siswa mulai berani mengajukan pertanyaan. Metode pembelajaran TS-TS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dilihat dari ketuntasan klasikal prestasi belajar siswa mencapai 46,43% pada siklus I, dan meningkat 78,57% pada siklus II terwujud dari siswa berusaha mengerjakan semua soal baik yang mudah dan sulit sampai bisa serta siswa siswa berani maju di depan kelas untuk mengerjakan soal. Kata kunci: TS-TS, minat belajar, prestasi belajar, LKS terstruktur PENDAHULUAN Sebagaimana tercantum dalam KTSP matematika sekolah, bahwa tujuan diberikan pelajaran matematika antara lain agar siswa mampu menghadapi perubahan keadaan dunia yang senantiasa berkembang. Melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran yang logis, rasional, cermat, dan jujur serta efektif. Hal ini tidak mungkin bisa dicapai hanya dengan hafalan, latihan soal yang rutin tanpa mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran matematika menurut kebanyakan siswa dianggap lebih sulit dibandingkan dengan mata pelajaran lain, hal ini disebabkan karena mata pelajaran matematika bersifat abstrak. Siswa membutuhkan waktu yang lama untuk memahami dan mengerti pelajaran yang diajarkan oleh guru di kelas. Berkaitan dengan hasil wawancara dengan guru matematika yang mengajar di kelas VII A di SMP Negeri 3 Kepil. Guru menerangkan bahwa siswa cenderung pasif, Ekuivalen: Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar dengan Metode Kooperatif Tipe TS-TS Berbantu LKS Terstruktur 33 dan pembelajaran masih terpaku pada apa yang diajarkan guru, ketika menjelaskan guru harus pelan-pelan agar siswa dapat menerima dan menangkap pelajaran tersebut. Selain itu, nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII A masih belum mencapai KKM yaitu 75. Adapun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang rendah salah satu diantaranya adalah minat belajar siswa yang masih rendah dan kurang menariknya media pembelajaran yang digunakan. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, seseorang akan memperhatikan secara terus menerus yang disertai dengan rasa senang pada kegiatan yang diminatinya (Slameto, 2010: 57). Media pembelajaran yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap minat siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan LKS Terstruktur. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menjelaskan suatu tugas yang diperintahkan (Abdul majid, 2007: 176-177). Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Salah satu metode pembelajaran kooperatif tipe TS-TS, dimana dalam metode ini yang berperan penting dalam proses menerima dan memberikan informasi yaitu teman sekelompok. Guru harus dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil kerja atau informasi dengan kelompok lain. Dengan adanya sharing pendapat antar kelompok dapat membiasakan siswa untuk saling menghargai pendapat orang lain dan belajar mengemukakan pendapat kepada orang lain. Pengakuan pendapat siswa oleh orang lain dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan memotivasi siswa dalam menyampaikan idea tau gagasan kepada orang lain. Siswa juga merasa dipercaya dan dihargai keberadaannya karena setiap anggota mempunyai peran dan tugas masing-masing yang sangat penting. Hal tersebut terjadi karena tugas kelompok dalam sharing pendapat tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya kerjasama yang baik di setiap anggota kelompok. Metode pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray atau metode Dua Tinggal Dua Tamu adalah pembelajaran yang diawali dengan pembagian 34 Ekuivalen: Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Dengan Metode Kooperatif Tipe TS-TS Berbantu LKS Berstruktur kelompok, setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahanpermasalahan yang harus mereka diskusikan bersama ( Agus Suprijono, 2010: 93). Berdasarkan gambaran permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah metode pembelajaran kooperatif tipe TS-TS berbantu LKS Terstruktur dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Kepil. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebelum melakukan tindakan terdapat tahapan-tahapan dalam PTK yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2012: 25). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian siklus I dimulai tanggal 12 Mei 2014 dan siklus II pada tanggal 2 juni 2014. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode tes, dan metode dokumentasi. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi minat belajar siswa dan tes tertulis. Teknik analisis data dihitung dengan menggunakan persentase. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan selama proses penelitian pada siklus I dan siklus II, yang selanjutnya diteruskan dengan kegiatan refleksi pada setiap siklus. Pada siklus I siswa diperkenalkan langkah-langkah pembelajaran TS-TS. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa yang dipilih secara heterogen. Guru memberikan LKS terstruktur untuk didiskusikan secara kelompok. Setelah mendiskusikan LKS, siswa yang berperan sebagai tamu berkunjung ke kelompok lain sementara siswa yang berperan sebagai tinggal menjelaskan kepada tamu. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Berdasarkan hasil prestasi belajar siswa diperoleh rata-rata kelas 68,29 dan ketuntasan klasikal 46,43%. Hasil persentase minat belajar siswa adalah 53, 57%, artinya hasil ini belum mencapai indikator keberhasilan. Dengan demikian dapat direnungkan bahwa penelitian dalam Ekuivalen: Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar dengan Metode Kooperatif Tipe TS-TS Berbantu LKS Terstruktur 35 siklus I belum mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran sehingga dilanjutkan dengan siklus II. Pada siklus II guru juga memberikan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran TS-TS. Kegiatan pada siklus II ini hampir sama dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I. Pada siklus II, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 77,89 dengan presentase ketuntasan klasikal belajar mencapai 78,57% yang artinya lebih dari 75% dari jumlah seluruh siswa. Hasil ini telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini didukung oleh data yang diperoleh dari pengamatan lembar observasi minat siswa pada siklus II, persentase minat belajar siswa yaitu 82,14%. Dengan memperhatikan pemantauan dalam 2 siklus dapat disimpulkan bahwa minat dan prestasi belajar siswa kelas VII A SMP NEGERI 3 Kepil dengan menggunakan metode pembelajaran tipe TS-TS mengalami peningkatan. Tabel 1. Data Minat Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII A Pengukuran Minat Belajar Siswa Prestasi Belajar Siswa Persentase Siklus I Persentase Siklus II 53,57% 46,43% 82,14% 78,57% Berdasarkan tabel 1 menunjukkan minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan selama pelaksanaan siklus I. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk rencana tindakan pada siklus berikutnya. Pada kegiatan pembelajaran siklus I, terdapat beberapa kelemahan dalam pembelajaran yaitu: (1) keaktifan siswa masih kurang; (2) masih terdapat beberapa siswa yang cenderung masih mengandalkan teman dalam menyelesaikan tugas; (3) siswa mulai bosan dengan metode pembelajaran yang diterapkan; (4) suasana kelas masih terlihat ramai dan ada beberapa siswa mengganggu temannya ketika diskusi. Dari kelemahan di atas, tindakan yang peneliti lakukan pada siklus II untuk memperbaikinya yaitu: (1) memberikan reward pada kelompok yang paling aktif maju di depan kelas; (2) mendekati siswa-siswa yang masih pasif; (3) menggunakan alat peraga; (4) memberikan pengarahan kepada siswa supaya tidak ramai dan tidak menganggu siswa lain serta menegur secara halus siswa yang ramai. Berdasarkan hasil 36 Ekuivalen: Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Dengan Metode Kooperatif Tipe TS-TS Berbantu LKS Berstruktur pembelajaran siklus I, diketahui bahwa prestasi belajar matematika siswa belum sesuai dengan indikator yang diharapkan. Hal ini terlihat saat siswa masih malu saat guru menyuruh maju di depan kelas untuk mengerjakan soal dan apabila terdapat soal yang sulit siswa langsung enggan untuk mengerjakan. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan pembelajaran pada siklus II. Berdasarkan data hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) kegiatan pembelajaran sudah berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat pada hasil lembar observasi pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran TS-TS mencapai kriteria sangat baik yaitu 82,14%, terwujud dari siswa rajin mengikuti pelajaran, siswa saling bersaing untuk maju di depan kelas ketika guru memberikan tugas, dan siswa mulai berani mengajukan pertanyaan (2) persentase ketuntasan prestasi belajar siswa pada siklus II sebesar 78,57%. Persentase itu telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini, yaitu lebih dari atau sama dengan 75%, terwujud dari siswa mulai berani maju di depan kelas untuk mengerjakan soal dan siswa berusaha mengerjakan semua soal dari soal yang mudah sampai sulit sampai bisa. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, diketahui bahwa target peneliti mengenai minat belajar dan prestasi belajar siswa sudah tercapai. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran TS-TS dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VII A SMP Negeri 3 Kepil Tahun Pelajaran 2013/2014, maka dapat dikemukakan simpulan penelitian sebagai berikut: (1) metode pembelajaran TS-TS dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Kepil. Hal ini ditunjukkan dari persentase minat belajar siswa pada siklus I sebesar 53,57% meningkat menjadi 82,14% pada siklus II dari seluruh indikator yang diukur dengan menggunakan lembar observasi, terwujud dari siswa rajin mengikuti pelajaran, siswa saling bersaing untuk maju di depan kelas ketika guru memberikan Ekuivalen: Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar dengan Metode Kooperatif Tipe TS-TS Berbantu LKS Terstruktur 37 tugas, dan siswa mulai berani mengajukan pertanyaan; (2) metode pembelajaran TSTS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Kepil. Hal ini ditunjukkan dari persentase prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 46,43% meningkat menjadi 78,57% pada siklus II, terwujud dari siswa mulai berani maju di depan kelas untuk mengerjakan soal dan siswa berusaha mengerjakan semua soal dari soal yang mudah sampai sulit sampai bisa. Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian di kelas VII A SMP Negeri 3 Kepil, peneliti dapat memberikan saran antara lain: (1) guru sebaiknya mencoba menggunakan metode pembelajaran yang mampu menumbuhkan minat siswanya, salah satu pilihannya adalah metode pembelajaran kooperatif tipe TS-TS; (2) prestasi belajar siswa masih bisa ditingkatkan lagi, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa; (3) guru hendaknya melakukan persiapan yang matang agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid. 2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Agus Suprijono. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dedi Dwitagama dan Wijaya Kusumah. 2012. Mengenal Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. 2012. Mengenal Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks 38 Ekuivalen: Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Dengan Metode Kooperatif Tipe TS-TS Berbantu LKS Berstruktur