10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Setiap waktu, manusia selalu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan
komunikasi ini dilkakukan karena sifat dasar manusia yang tidak bisa hidup tanpa
orang lain atau juga disebut makhluk sosial. Komukasi ini merupakan suatu
bentuk kebutuhan mutlak yang selalu ada dalam kehidupan manusia sebagai suatu
proses dasariah, dan merupakan alat utama bagi kita unutk menjalin hubungan
komunikasi dengan orang lain.
Kegiatan komunikasi selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sejak
bangun tidur hingga berangkat tidur lagi, kita melakukan kegiatan komunikasi.
Kita menyadari tidak ada kegiatan yang dilakukan masyarakat tanpa komunikasi.
Kalau demikian, jelas sekali bahwa kegiatan “komunikasi” itu sangat penting
dalam kehidupan kita.
Hakekatnya komunikasi adalah proses pernyataan manusia, dimana yang
dinyatakan itu adalah pikiran,perasaan seseorang kepada orang lain, dengan
menggunakan bahwa sebagai alat penyalurnya. Namun secara etimologis menurut
Wilbur Schramn komunikasi berasal dari bahasa latin “communication”
(pemberitahuan, pemberian bagian, pertukaran, pergaulan, persatuan, peran serta
kerja sama.asal katanya dari kata “communis” yang berarti “common” (bersifat
umum, sama atau bersama-sama). Sedangkan dari kata kerjanya “communicare”
yang berarti berdialog, berunding, atau bermusyawarah. Jadi komunikasi terjadi
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan di terima oleh komunikan. 7
Untuk memahami pengertian komunikan sehingga dapat dilancarkan
secara efektif, komunikasi sering dikemukakan berdasarkan teori Laswswell, yaitu
“Who Says In Which Channel To Whom With What Effect?”. Pengertian
komunikasi menurutn Lasswell ini menunjukkan komunikasi meliputi beberapa
unsure mulai dari komunikator (communicator, source,sender). Pesan (message),
media(channel,media, komunikan (communicant,communicate.receiver,recipient)
hingga pada efeknya (effecy, impact, influence).8
Jadi komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Dari pengertian-pengertian komunikasi diatas, ada sejumlah komponen
atau unsur yang di cakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi.
Komponen-komponen tersebut adalah:
1. Komunikator,yaitu orang yang menyampaikan pesan
2. Pesan, yaitu persyaratan yang didukung oleh lanbang
3. Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan
4. Media, yaitu sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan
jauh tempatnya atau banyak jumlahnya
5. Efek, yaitu dampak sebagai pengaruh pesan 9
7
Rosmawaty. Mengenal Ilmu Komunikasi . Bandung: Widya Padjajaran.2010 Hal:11
Onong Uchjana Effendy. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya .1984 Hal:10
9
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi,. Bandung : Rosdakarya,1986, Hal:8
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.1.2 Bentuk-bentuk Komunikasi
Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk, diantaranya dalam
bentuk komunikasi personal (personal communication) dan komunikasi kelompok
(group communication). Selain itu komunikasi juga bisa bertatap muka face to
face) dan melalui perantara media baru (mediated). Dalam prosesnya komunikasi
tetap terbagi dua macam komunikasi yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif.
Komunikasi aktif merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan
aktif antara komunikator dengan komunikan, dimana antara keduanya sama-sama
aktif berkomunikasi, sehingga terjadi timbale balik di antara keduanya. Sedangkan
komunikasi pasif terjadi dimana komunikator menyampaikan pesan atau ide
terhadap khalayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi
komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbale
balik dari proses komunikasi.
Ada beberapa bentuk komunikasi diantaranya :
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi interpersonal sering juga disebut komunikasi interpribadi,
secara harfiah diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi
yang terjadi dalam diri individu ini juga berfungsi sebagai:
a. Untuk
mengembangkan
kretifitas
imajinasi,
memahami
dan
mengendalikan diri serta meningkatkan berfikir sebelum mengambil
keputusan
b. Komunikasi ini akan menjadikan seseorang agar tetap sadar akan
kejaidan disekitarnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal ialah anatara dua orang dan terjadi kontak
langsungn dalam percakapan. Komunikasi ini juga dapat berlangsung dengan
berhadapan muka atau melalui media komunikasi antara lain dengan melalui:
pesawat telfon, atau radio. Komunikasi ini bisa disebut efektif apabila
komunikasi dapat menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat
dalam komunikasi tersebut. Dibawah efektivitas antar pribadi menjadi dua
macam yaitu :
-
Efektifitas Perspektif Humaris, cirri-ciri efektifitas ini ialah:
a. Keterbukaan (openness)
b. Empati (Empathy)
c. Dukungan (Supportiveness)
d. Rasa Positif (positiveness)
e. Kesetaraan (equality)
-
Efektifitas Perspektif Pragmatis, cirri-cirinya ialah:
a. Bersikap yakin
b. Kebersamaan
c. Manajmen Interaksi
d. Orientasi pada orang lain
3. Komunikasi Kelompok
(Michael Burgoon,1978), komunikasi kelompok adalah interaksi tatap
muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan berbagai informasi,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
pemecahan masalah yang mana anggotanya dapat meningat karakterisitik
pribadi anggota lain secara tepat.
Sedangkan menurut ( Goldberg,1975) komunikasi kelopok adalah suatu
bidang studi, penelitian dan penerapan yang menitikberatkan tidak hanya
pada proses kelompok secara umum, tapi juga pada perilaku komunikasi
individu untuk memilih susunan rencana tertentu untuk mencapai tujuan
kelompok.
Media komunikasi kelompok ini ialah seperti seminar dengan tujuan
membicarakan suatu masalah dengam menampilkan pembicara kemudian
meminta pendapat.
4. Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah suatu proses dimana suatu organisasi
memproduksi dan menyabarkan pesan kepada public luas, atau suatu proses
komunikasi dimana pesan dari media digunakan dan konsumsi oleh audiens.
Oleh karena itu, komunikasi massa mempunyai karakteristik utama yaitu
media massa sebagai alat penyebaran pesannya. Fungsi komunikasi massa itu
sendiri ialah:
-
Sebagai informasi : kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan, data,
fakta dan pesan, opini dan komentar sehingga orang bisa mengetahui
keadaan yang terjadi diluar dirinya.
-
Contoh : pemberian infomasi mengenai program festival UMB ke sekolah
SMA/SMK/.MAN sebagai salah salah program yang memperkenalkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Universitas Mercu Buana ke public untuk bisa mempermudah siswasiswi untuk lebih melanjutkan ke kampus swasta yang baik
-
Sebagai sosialisai : menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan
bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak
sebagai anggota masyarakat secara efektif.
-
Motivasi
-
Bahan diskusi
-
Pendidikan
-
Kemajuan Budaya
-
Hiburan
-
Integrasi 10
5. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
•
Komunikasi Verbal
Pengertian
komunikasi
verbal
merupakan
salah
satu
bentuk
komunikasi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan
bisnis kepada pihak lainbaik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi
verbal ini dari komunikasi satu arah (one way communication).
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung satu pihak
saja, sedangkan komunikasi dua arah bersifat timbal balik dan melibatkan
dua pihak.
10
https://sorayailham.wordpress.com/2011/11/21/bentuk-bentuk-komunikasi/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
•
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian
informasi dengan menggunaian isyarat-isyarat atau tanpa penggunaan
kata-kata. Pesan non verbal ini disampaikan melalui gerakan badan,
kontak tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta anggukan
serta gelengan kepala.
Aspek komunikasi non verbal banyak sekali mempengaruhin jalannya
pembicaraan antara orang yang satu dengan yang lainnya, baik dalam organisasi
maupun lingkungan sosial lainnya.
Seperti aspek dari ekspresi wajah adalah
menaikkan dan menurunkan alis mata, sedangkan bila marah matanya mengerut
sehingga respon nonverbal diberikan oleh pendengar secara kontinutentang apa
yang dikatakan pendengar.
Komunikasi nonverbal penting bagi pengirim dan penerima pesan, karena
sifatnya efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berfikir
panjang dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat.
Komunikasi nonverbal sering dikatakan dalam segi emosional dari suatu
komunikasi, akan tetapi sebaliknya membaca kode komunikasi nonverbal dalam
suatu hubungan komunikasi.
Komunikasi nonverbal memberikan umpan balik yang berharga bagi
pembaca kode. Jadi, pada hakekatnya, komunikasi adalah suatu cara atau
serangkaian kegiatan yang menyampaikan berita dari seseorang kepada orang
lain, dalam rangka kerjasama yang baik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
2.1.3 Unsur- unsur Komunikasi
Dari Pengertian Komunikasi yang telah dikemukakan maka jelas bahwa
komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu,artinya
komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber,pesan
media,penerima,dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau
elemen komunikasi.
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat
atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia,sumber bisa terdiri dari
satu orang,tetapi juga dalam bentuk kelompok misalnya partai ,organisasi,atau
lembaga. Sumber sering disebut juga pengirim,komunikator atau dalam bahasa
inggrisnya disebut source,sender atau decorder.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima,pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau
melalui media komunikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
3. Media
Media yang dimaksud disi adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima,terdapat beberapa pendapat mengenai saluran
atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam. Misalnya
dalam
komunikasi
komunikasi.selain
antarpribadi
indera
pancaindera
manusia,ada
juga
dianggap
saluran
sebagai
media
komunikasi
seperti
telefon,surat telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.
4. Penerima
Penerima adalah yang menjadi sasaran peran yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima adalah elemen paling
penting dalam proses komunikasi karena dialah menjadi sasaran dari komunikasi.
5. Pengaruh
Pengaruh efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,dirasakan,dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.pengaruh isi bisa
terjadi pada pengetahuan,sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur,1982).
6. Tanggapan Balik
Ada beberapa tanggapan bahwa umpan balik adalah salah satu bentuk dari
pada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik
bisa juga berasal dari unsur lain seperti pessan dan media,meski pesan belum
sampai pada penerima,misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan
sebelum dikirim.,atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
mengalami gangguan sebelum sampai ke tuijuan. Hal seperti itu menjadi
tanggapan balik yang diterima sumber.11
2.1.4 Proses Komunikasi
Proses komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy dapat ditinjau dari dua
perspektif,yaitu : 12
1. Proses Komunikasi dalam perspektif psikologis
Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan
komunikan. Saat komunikator berniat menyampaikan pesan kepada
komunikan,maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Proses mengemas
atau membungkus pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator
dinamakan encoding yang berupa pesan. Pesan tersebut kemudian dikirim
oleh komunikator. Kemudian pesan tersebut diterima oleh komunikan.
Proses ini dinamakan decoding dimana komunikasi seolah-olah membuka
kemasan atau bungkus pesan yang diterima dari komunikator. Apabila
komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi
terjadi. Bila komunikan tidak mengerti maka komunikasi tidak terjadi.
2. Proses komunikasi mekanistis
Proses ini berlangsung ketika komunikator menyampaikan secara lisan
atau tulisan sampai ditangkap oleh komunikan. Penangkapan pesan itu
dilkakukan
dengan
indera
telinga,mata,atau
indera
lainnya.proses
komunikasi ini bersifat situsional. Jika komunikasinya seorang maka
dinamakan
11
12
komunikasi
interpersonal
atau
Prof . Dr.H. Hafied Cangara,MSc, Pengantar Ilmu Komunikasi, hal 23-26
Op Cit Onong U. Effendy Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Hal 31-40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
komunikasi
20
antarpribadi.sedangkan jika komunikasinya sekelompok dinamakan
komunikasi kelompok. Namun jika komunikannya relative amat banyak
sehingga memerlukan media atau sarana maka dinamakan komunikasi
massa. Jenis komunikasi yang termasuk dalam perspektif mekanistis ini
terbagi menjadi : 13
a. Proses komunikasi secara primer,yaitu proses penyampaian
pikiran
oleh
komunikator
kepada
komunikan
dengan
menggunakan lambing (symbol) sebagai media atau saluran.
Lambang non verbal dan gesture yaitu gerak anggota
tubuh,gambar,warna.
b. Proses komunikasi secara sekunder,yaitu proses penyampaian
pesan
oleh
komunikator
kepada
komunikan
dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setalah
memakai lambing sebagai media pertama. Hal ini dikarenakan
komunikan yang menjadi sasaran komunikasinya berada jauh
atau jumlahnya banayak. Jika letaknya jauh,dapat dihunakan
surat,telepon,atau media lainnya. Tetapi jika dalam proses ini
semakin lama menjadi semakin efektif dan efisien karena
didukung oleh teknologi komunikais yang semakin canggih.
c. Proses komunikasi secara linear, yaitu penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
Komunikasi linear ini berlangsung dalam siatu komunikasi
13
Op Cit Onong U. Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,Hal 31-40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
tatap muka (face to face communication) maupun komunikasi
bermedia (metiated communication. Proses komunikasi ini
umumnya berlangsung pada komunikasi bermedia,kecuali
komunikasi telepon.
d. Proses komunikasi secara sirkular, maksudnya adalah proses
komunikasi yang disertai dengan adanya umpan balik
(feedback). Konsep umpan balik dalam proses komunikasi ini
amat
penting
karena
dengan
terjadinya
umpan
balik,
komunikator mengetahui apakah komunikasinya itu berhasil
atau gagal. Dengan kata lain umpan baliknya positif atau
negatif.
14
2.1.5 Komponen-komponen Komunikasi
Terdiri atas:
a. Communication (komunikator,source,sender)
Yaitu komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau
sejumlah orang. Komunikator akan menyandi (encode) pesan yang akan
disampaikan kepada komunikan, ini berarti memformulasikan pikiran dan
perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan
dimengerti oleh komunikan. 15
b. message (pesan)
yaitu pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan
oleh komunikator. Penyampaian pesan dapat dilkakukan secara verbal
14
15
Op. Cit. Onong U.Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Hal 31-40
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori&Praktek,2009,hal:58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
yakni dengan menggunakan bahasa dan secara nonverbal yakni dengan
menggunakan alat,isyarat,gambar,atau warna untuk mendapatkan umpan
balik.
c. Channel (media)
yaitu saluran komunikasi tempat berlalunya pesan komunikator kepada
komunikan.
d. Communication,communicate,receiver,recipient (komunikan)
yaitu orang yang menerima pesan dari komunikator. Komunikator akan
memberikan umpan balik (feed back) terhadap pesan yang disampaikan
oleh komunikator.
e. Effect,impact,influence (efek)
Yaitu tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah menerima
pesan dari komunikator.
2.1.6 Efek Komunikasi
Menurut Prof. Widjaja dalam bukunya Komunikasi, efek adalah hasil dari
suatu kounikasi, yakni sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai
dengan yang kita inginkan. Jika sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka
komunikasi berhasil demikian demikian pula dengan sebaliknya.16 Setiap aktivitas
komunikasi pasti memiliki efek.17bilamana komunikasi yang dilancarkan oleh
komunikator
berlangsung
efektif,
maka
pesan
16
yang
sampai
pada
H A W Widjaja, Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, 2008, Hal 20
Tommy Suprapto. Pengantar Ilmu Komunikasi dan peran Manajemen dakam Komunikasi , 2011
Hal 12
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
komunikasi/penerima pesan akan menimbulkan suatu perubahan. Perubahan
inilah yang disebut dengan efek.18
Efek Komunikasi kita artikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan
komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri
komunikan, yaitu Kognitif (seseorang menjadi tahu tentang sesuatu), Afektif
(sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu)
dan Kognatif (tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan
sesuatu).19
2.2 Public Relations
2.2.1 Definisi Public Relations
Public relations pada dasrnya adalah kegiatan komunikasi yang erat
hubungannya dengan publik. Public relations merupakan salah satu bagian dari
sebuah perusahaan yang juga berfungsi sebagai jembatan antara perusahaan dan
publiknya. Aktivitas yang dilakukan Public relations adalah menyelenggarakan
kom,unikasi timbal balik (two way communication) antara perusahaan atau suatu
lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian
dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan,kebijakan,kegiatan produksi barang
atau pelayanan jasa,demi kemajuan perusahaan dan pembentukan citra positif bagi
perusahaan,peran public relations sangat besar demi kelangsungan serta
keberadaan perusahaan di mata dunia usaha.
18
19
Lukiati Komala, Ilmu Komunikasi, Perspektif, Proses, dan Konteks,2009, Hal 123
Dany Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi : Pedekatan Taksonomi Konseptual, 2004 Hal 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Definis PR menurut Institute Of Public Relations adalah keseluruhan
upaya yang dilakukan dan berkesinambungan dalam rangkaian menciptakan,dan
memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan
segenap khalayaknya. 20
Menurut Frank jefkins Public Relations adalah semua bentuk komunikasi
yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar,antara suatu organisasi dengan
semua khalayaknya dallam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
terlandaskan pada saling pengertian. 21
Di tahun 1975 sebuah komisi “ the foundations for Public Relations
Reseach and Educations”, telah melakukan analisi dari 472 definisi yang berbeda
mengenai public relations,hasilnya adalah :
“ Public Relations is a distincitive management foncution which help and
maintain mutual line of
communication,
understanding,
acceptance,
and
cooperations between organization and its publics,involves the management of
problem of problem or issues,help management to serve the public interest: helps
management to keep abreast of and effectively utilize change ; and uses research
and shound and technical communication techniques its principles tools.”
Terjemahannya adalah sebagai berikut, public relations adalah pembedaan
fungsi manajemen yang secara timbal balik membantu dan memelihara
komunikasi, saling pengertian, saling penerimaan dan kerjasama antara organisasi
dengan publiknya, melibatkan kepada manajemen masalah dan isu; membantu
manajer agar mau mendengar dan merespon pendapat public; menekankan akan
20
21
Frank jefkins ,Public Relations,Hal.9
IbidFrank jefkins, Public Relations,Hal 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
tanggung jawab manager untuk melayani akan kepentingan public,membantu
manager
agar
mengikuti
perkembangan
bagi
suatu
perubahaan
yang
bermanfaat,memberikan peringatan dini kepada manager dalam mengantisipasi
kecenderungan; menggunakan riset dan teknik-teknik komunikasi sebagai prinsip
utama. 22
Pada tahun 1980,sebuah tim bersama Task Force on The Stature and Role
of PR yang dibentuk PRSA (Public Relations Society of America) mengeluarkan
sebuiah definisi , yang intinya berisi :
1. PR membantu suatu organisasi dan publiknya beradptasi satu sama
lainnya.
2. PR adalah upaya organisasi untuk memenangkan kerjasama dari
kelompk-kelompok orang. Definisi ini memberikan perspektif bahwa PR
berada pada posisi decision making atau koalisi deminan dalam suatu
manajemen organisasi. 23
Meskipun berbagai definisi tentang Public Relations yang memiliki
pengertian berbeda, namun prinsipnya adalah sama,yaitu akttifias mengelola
komunikasi antara organisasi dan publiknya.
2.2.2 Public Relations Perguruan Tinggi
Public Relations dalam perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk
membangun kepercayaan public sehingga terciptanya citra,opini,dan reputasi yang
baik terhadap perguruan tinggi tersebut. Untuk tercapainnya tujuan tersebut
22
Dananjaja , peranan Humas dalam Perusahaan, 2011 Hal. 15-16
Perhumas , Koalisi Dominan Refleksi Kritis atas Peran dan Fungsi PR dalam Manajemen, 2004
Hal 17
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
seorang PR harus dapat menetapkan dan melaksanakan fungsinitas dalam
manajemen PR. Fungsi Public Relations atau humas perguruan tinggi adalah :
1. Membangun citra perguruan tinggi yang unggul.
2. Mengidentifikasi
dan
memetakan
sasaran
dan
stakeholder
pendidikan.
3. Membangun (konstruksi), perguruan tinggi dapat membagi pada
aspek keilmuan sebagai alat memecahkan masalah manusia yang
dapat di terima masyrakat, dan kebijakan perguruan tinggi bisa
diterima civitas akademika.
4. Korektif, dimana humas harus mampu menetralisir setiap opini
negatif yang berkembamng dimasyarakat internal maupun eskternal.
Fungsi korektif ini berusaha agar perguruan tinggi tidak melakukan
sesuatu yang bisa merugikan organisasi. 24
Agar tugas-tugas praktisi humas perguruan tinggi dapat berjalan efektive :
1. Humas perlu di beri Wewenang mendapatkan informasi dari
semua unit di Universitas melalui rapat pempinan
2. Humas perlu diberi Wewenang menyampaikan ide pada forumforum resmi
3. Humas sebagai lembaga harus dilengkapi dengan struktur yang
lengkap, peralatan yang memadai dan staff humas yang
proffesional
24
Zulkjarnaen Nasution ,Manajemen Humas dilembaga Pendidikan ,2006,Hal 85
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
4. Humas perlu lebih dekat dengan pimpinan Perguruan Tinggi
(Rektor), karena akan lebih efektif secara stuktur dapat
berlangsung pada top management
5. Agar sumber daya manusianya berkualitas, recuitment tenaga
humas perguruan tinggi harus seletif.
Dengan demikian Humas Perguruan Tinggi bisa menjalankan tugasnya
secara fungsional berdasarkan visi misi organisasi maupun kebijakan pimpinan
perguruan tinggi. Berani melakukan negorisasi atau membangun akses secara
internal. Mempunyai kemampuan pendekatan hubungan manusia (human
relationship) ,kreatif dan inovatif, berani mengambil keputusan,bergerak secara
progrefit dan sebagai pelayan pimpinan.25
Humas pada Perguruan Tinggi berperan memberikan informasi kepada
masyarakat tentang kegiatan yang telah berjalan di lembaganya, apakah hasil
penelitian, proses pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, guna
memenuhi kebutuhan informasi masyarakat atas fungsi kebenaran dari sebuah
Perguruan Tinggi.
2.2.3 Peran Public Relations
a) Peran Public Relations
Peranan
Komunikasi
di
dalam
suatu
aktivitas
manajemen
oerganisas/lembaga masa kini atau perusahaan besar biasanya diserahkan dan
dilaksanakan oleh pihak Public Relations/Humas. Dari peranan yang dilaksanakan
25
Ibid Zulkarnaen Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan Hal 85
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
tersebut pejabat Humas (PRO Manager) akan melakukan fungsi-fungsi
manajemennya. Peran Public Relations adalah sebagai berikut: 26
1. Communicator
Artinya kemampuan sebagai komunikator secara langsung maupun tidak
langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoken person) atau
tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator
dan sebagai persuader.
2. Relationship
Kemampuan peran Public Relations membangun hubungan yang positif
antara lembaga yang diwakilinya dengan public internal dan eksternal.
juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan,
kerja sama, dan toleransi antara dua belah pihak tersebut.
3. Good Image Maker
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi,
sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas Public Relations dalam
melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik
lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya.27
b) Fungsi Public Relations
Public Relations adalah salah satu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap
semua jenis organisasi, baik yang bersifat provit dan non provit, di sektor public
(pemerintah) maupun private (pihak swasta).
26
27
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Relations, 2007 Hal 26-27
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, 2007 Hal 26-27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Menurut Bertam R.Candield menjelaskan secara lebih luas mengenai fungsi
dari Public Relations dengan memandang apakah kegiatan Public Relations itu
bersifat internal maupun eksternal. akan tetapi fungsi Public Relations itu haruslah
mencakup kepada hal sebagaia berikut:
1. It should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan public)
2. Maintain good communications (memelihara komunikasi yang baik)
3. And stress goof morals and manners (kegiatan Public Relations ketika
menjalankan fungsinya harus menitikberatkan kepada moral dan tingkah
laku yang baik). 28
Pakar Public Relations International, Cutlip & Center, and Canfield fungsi Public
Relationsdapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menjunjung aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
(fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi)
2. Membina hubungan yang harmonis antar organisasi dengan publiknya
yang merupakan khalayak sasaran.
3. Menciptkan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau
sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. 29
Suatu Perusahaan yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu masyarakat
akan selalu menghadapi tekanan, baik yang berasal dari luar perusahaan itu
sendiri, maupun dari dalam. Namun demikian, unsur-unsur tersebut tidak selalu
28
29
Loc Cit Danandjaja, Peranan Humas dalam Perusahaan, 2011 Hal 19-20
Ibid Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media komunikasi, 2007 Hal 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
menekan perusahaan. Ada kalanya unsur-unsur itu malah memberi peluang yang
justru akan membesarkan perusahaan.
Tugas Public Relations dalam hal ini adalah membina hubungan yang baik
dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi, pihak-pihak
tersebut adalah khalayak sasaran kegiatan. Public Relations, yang di sebut
stakeholder. Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di
luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan
perusahaan. Stakeholder bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan
hidupnya pada perusahaan.
2.2.4 Program Public Relations
Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas
Public Relations di lapangan adalah menciptakan hubungan harmonis antara
perusahaan atau organisasi dengan publiknya, hasil yang diharapkan adalah
terciptanya citra positif, kemauan baik, saling menguntungkan, saling pengertian
antara kedua belah pihak.
Tujuan dari proses perencenaan program kerja untuk mengelola berbagai
aktivitas Public Relations dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik
melalui manajemen Public Relations yang dikelola secara professional dan dapat
di pertanggung jawabkan hasil atau sasarannya. Hal tersebut juga dapat
diwujudkan jika adanya pertukaran pendapat, pesan dan informasi yang jelas,
serta mudah dimengerti oleh kedua belah pihak.30
30
Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi “Konsepsi & Aplikasi” , 2005,
Hal 147
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Scott M. Cutlip Center Broom, menyatakan bahwa praktisi Public
Relations professional dalam melaksanakan program PR harus terdiri atas empat
langkah kegiatan atau sering disebut juga empat langkah pemecahan masalah PR.
Keempat langkah merupakan proses yang harus dijalankan setiap praktisi PR
professional. Keempat langkah itu adalah: 31
a) Mendefiniskan Problem
Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan
opini dan sikap public atau pihak-pihak yang terkait, dan dipengaruhi oleh
tindakan dan kebijakan oganisasi. Pada dasarnya ini adalah fungsi inteljen
organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses
pemecahan problem dengan menentukan “apa yang sedang terjadi saat ini?”
b) Perencanaan dan Pemograman
Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk
membuat keputusan tentang program public, strategi, tujuan, tindakan, dan
komunikasi, serta takti dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan
dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua
ini akan menjawab pertanyaan “ Berdasarkan apa kita tahu tentang situasi, dan apa
yang harus kita lakukan atau apa yang harus kita ubah, dan apa yang harus kita
katakan?”
c) Mengambil Tindakan dan Berkomunikas
Langkah ketiga ini mngeimplementasikan program aksi dan komunikasi
yang didesain untuk mencapai tujuan spesifikasi untuk masing-masing public
31
Cutlip, Center,& Broom , Effective Public Relations, 2005 Hal 268
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
dalam rangka mencapai tujuan program.Pertanyaan dalam langkah ini adalah “
Siapa yang harus melakukan dan menyampaikan, dan kapan, dimana, dan
bagaimana caranya?”
d) Mengevaluasi Program
Langkah terakhir ini adalah melakukan penelitian atas persiapan,
implementasi, dan hasil dari program. Penyesuaian akan dilakukan sembari
program diimplementasikan, dan didasarkan pada evaluasi atas umpan balik
tentang bagaimana program ini berhasil atau tidak. Program ini kan dilanjutkan
atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan “ Bagaimana keadaan kita sekarang
atau seberapa baik langkah yang kita lakukan?”32
Dari setiap langkah yang kita lakukan dalam program PR mempunyai hubungan
antara langkah pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Keempat tahapan tersebut
adalah suatu proses berkesinambungan. Setiap langkah sama pentingnya, tetapi
proses dimulai dengan pengerahan kecerdasan untuk mendignosa masalah.
Informasi dan pemahaman yang dikembangkan pada langkah pertama memotivasi
dan mengarahkan langkah selanjutnya dalam proses. Tentu saja dalam
kenyataannya diagnose, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tidak dapat
dibagi dengan rapi karena proses bersifat berkesinambungan dan berputar,serta
diterapkan dalam keadaan dinamis.33
32
33
Scott M. Cutlip . Allen H. Center. Glen M.Broom , Effective Public Relations . Edisi 8
Cutlip, Center, &Broom, Effective Public Relations ,Hal 268
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
2.3 Teori Ajakan
Teori yang melanjutkan analisi hubungan dalam percakapan dan budaya
adalah teori retorika ajakan. Frase ini diciptakan oleh Sonja K.Foss dan Cindy
L.Griffin dalam karya tulis mereka “Beyond Persuasion”, mereka berpendapat
tentang pertimbangan dari sebuah mode interaksi yang berbeda dimana seseorang
berusaha mengubah mode yang lainnya.
Retrorika Ajakan menggunaka ide dari sebuah undangan, baik secara
harfiah dan metafora sebagai mode percakapan. Ketika anda memberikan sebuah
undangan kepada orang lain supaya mengenali perspektif anda, anda mengundang
audiensi untuk melihat dunia seperti yang anda lakukan dan mempertimbangkan
perspektif anda secara serius. Akan tetapi, hal ini terserah kepada audiensi untuk
memutuskan apakah akan menggunakan perspektif tersebut atau tidak, dan tujuan
utamanya adalah klarifikasi ide-ide dari semua partisipan.34 Ketika sebuah
interaksi dilihat dari perspektif ini,hasil yang dihasilkan adalah untuk tidak
mengubah orang lain, tetapi untuk mengundang pengertian dari perspektif yang
berbeda dari semua bagian yang terlibat dalam interaksi. Tidak seperti langkah
tradisional dalam ajakan, audiensi diharapkan untuk berubah haluan yang
diarahkan pembicara, pembicara disini juga dapat memilih untuk berubah sebagai
sebuah hasil dari interaksi. Perubahan yang din hasilkan interaksi adalah hasil dari
pengetahuan, bukan pengaruh karena semua perubahan itu pilihan sendiri.
34
Stephen W.Littlejohn, Teori Komunikasi,edisi 9. Tahun 2009.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
2.4 Model S-R
Model Stimulu-Respon (S-R) adalah model komunikasi paling dasar.
Model ini dipengaruhi oleh displin psikologi, khusunya yang beraliran
behavioristik. Model ini menggambarkan hubungan stimulus-respon35
Stimulus
Respon
Model S-R mengabaikan informasi sebagai suatu proses, khusunya yang
berkanaan dengan factor manusia. Secara implicit ada asumsi dalam model S-R
ini bahwa perilaku (respon) manusia dapat diramalkan. Ringkasnya, komunikasi
dianggap statis; manusia di anggap berperilaku karena kekuatan dari luar
(stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya.
Model ini lebih sesuai bila diterapkan pada system pengendalian suhu udara alihalih pada perilaku manusia.
2.5 Persepsi
2.5.1 Pengertian Persepsi
Ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang baru dikenalnya,
biasanya orang mempunyai opini. Opini ini muncul karena orang tersebut
mempunyai persepsi,akar opini ini bersumber tak lain dari persepsi,persepsi
ditentukan oleh faktor-faktor seperti : 36
1. Latar belakang budaya
35
John C. Zacharis dan Coleman C.bender. Speech Communication A Rational Approach, new
York: John Willey& Sons,1976,hal:35
36
Rhenald Kasali,Manajemen Public Relations: konsep dan aplikasinya di indonesia,PT Pustaka
Utama Grafiti,Jakarta :2008,hal 23-24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
2. Pengalaman masa lalu
3. Nilai – nilai yang dianut
4. Berita-berita yang berkembang
Menurut Judy C. Pearson dan Paul E.Nelson, menyebutkan bahwa persepsi
terdiri dari tiga aktivitas, yaitu: seleksi, organisasi, dan interprestasi. Yang
dimaksud seleksi sebenarnya mencakup sensasi dan atensi, sedangkan organisasi
melekat pada interprestasi,yang dapat didefinisikan sebagai meletakkan suatu
rangsangan bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang
bermakna. Persepsi mencakup penginderaan (sensasi) melalui alat-alat panca
indera (mata,telinga,hidung,kulit,dan lidah),atensi dan interprestasi. Sensasi
menunjuk pada pesan yang dikirim ke otak melalui alat-alat panca indera
manusia. Panca indera adalah reseptor yang berfungsi sebagai penghubung antara
otak
manusia
dengan
lingkungan
sekitar.
Persepsi
adalah
inti
komunikasi,sedangkan penafsiran (interprestasi) adalah inti persepsi,yang identik
dengan penyajian baik. 37
Ada beberapa definsi tentang persepsi dari beberapa ahli:
1. Robert A.Baron dan Paul B. Paulus dalam Deddy Mulyana mengatakana,bahwa
persepsi adalah prosesyangmemungkinkankita
memilih,mengorganisasi,manafsirkan rangsangan dari lingkungan kita,dan proses
tersebut mempengaruhi perilaku kita. 38
38
DeddyMulyana,Ilmu Komunikasi Suatu pengantar,PTRemajaRosdakarya,Bandung,2000,Hal:167
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
2. Brian Fellows dalam Deddy Mulyana mengatakan,bahwa persepsi adalah proses
yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi.39
3. Joseph A. Devito,persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar akan
banyaknya stimuli yang mempengaruhi indera kita. 40
Jadi dapat dikatakan bahwa persepsi ini merupakan cara pandang seseorang
terhadap sesuatu atau informasi. Bisa saja dalam situasi yang sama,seseorangakan
memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain,hal ini bisa terjadi karena setiap
orang kan melihat sesuatu hal melalui panca indra nya. Namun setiap orang akan
berbeda dalam mengikuti,mengatur,dan menmginterprestasikan informasi yang
masuk.
Dalam uraian mengenai persepsi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
persepsi-persepsi dibangun oleh keempat faktor tersebut, mengenai latar belakang
budaya menyatakan bahwa suatu budaya perusahaan sudah menjadi bagian dari
identitas perushaan karena disetiap perusahaan atau institusi pasti memiliki
perbedaan budayanya. Suatu perusahaan harus menciptakan budaya yang baik
sehingga publik mendapat nilai-nilai baik pula. Persepsi itu lahir dari adanya
pengalaman dimasa lalu yang dipertajam oleh nilai-nilai budaya,nilai-nilai yang
dianuit,serta berita-berita yang berkembang. Komponen ini sepertinya memberikan
suatu rekaman dibenak seseorang dan siap diputar kelak dikemudian hari bila
39
Ibid Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,PT Remaja Rosdakarya,Bandung,2000
:168
40
Ibid Dedd Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,PT Remaja Rosdakarya,Bandung,2000:
168
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
dihadapkan oleh stimuli tertentu. Stimuli yang masuk akan dicocokan dengan
rekaman yang ada untuk memberikan suatu interprestasi.
2.5.2 Proses Persepsi
Bagi hampir semua orang,sangatlah mudah untuk melakukan perbuatan
melihat,mendengar,membantu,merasakan dan menyentuh,yakni prosess-proses
yang sudah semestinya ada. Namun informasi yang datang dari organ-organ
indra,perlu terlebih dahulu diorganisasikan dan diinterprestasikan sebelum dapat
dimengerti; dan proses ini dinamakan persepsi.
Meskipun banyak stimulus berbeda-beda yang sampai kepada kita tentang
masalah yang sama,apa yang bisa kita hayati adalah terbatas pada saat-saat
tertentu. Apa yang kita hayati tidak hanya bergantung pada stimulus,tetapi juga
pada proses kognitif yang merefleksikan minat,tujuan,dan harapan seseorang pada
saat itu.pemusatan persepsi ini disebut “perhatian”.
Jalaludin Rakhmat menggambarkan proses terjadinya persepsi dengan skema
model.41
Stimulus → Atensi→Interprestasi→Kognitif
1. Perhatian (Attention)
Bila kita lihat ,yang menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
persepsi adalah perhatian (Attention). Menurut Kenneth E.Anderson seperti yang
dikutip oleh Jalaludin Rakhmat dalam buku psikologi komunikasi mengatakan
41
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosda karya, Bandung : Hal 51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
bahwa perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lain melemah.42dengan kata
lain perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indra
kita, dan mengesampngkan masukan-masukan alat indra lainnya.
Perhatian mempunya fungsi memiliki dan mengarahkan rangsanganrangsangan yang sampai kepada kita, sehingga tidak kita terima secara kacau.
Perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dibagi menjadi dua
golongan besar yaitu, faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar adalah faktorfaktor tersapat pada objek yang diamati itu sendiri, yaitu intensitas atau ukuran,
kontras, pengulangan, dan gerakan. Sedangkan faktor dalam adalah faktor-faktor
yang berasal dari dalam individu yaitu motif, kesediaan, dan harapan.43
Manusia akan lebih memperhatikan hal-hal yang menarik dari pada yang
tidak menarik. Apa saja yang menjadi perhatian kita, dapat lolos dari perhatian
orang lain. Kita hanya ingin melihat apa yang kita lihat, dan mendengar apa yang
kita dengar. Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting,
menonjolkan atau melibatkan diri kita.
2. Penafsiran (interprestasi)
Persepsi juga sering disebut dengan tindakan memberi makna melalui
indra-indra kita untuk menafsirkan suatu informasi dalam bentuk yang lebih
berarti. Penafsiran merupakan proses dimana penerima memberi arti terhadap
pesan yang diterimanya, mengorganisasikan stimuli dengan meliohat konteksnya,
42
43
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,PT Remaja Rosda karya,Bandung:1994,hal:51
Alex Sobur,Psikologi Umum, Pustaka Setia Bandung Cetakan 1,2003, hal:448-449
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
dan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli
yang dipersepsikan.
Setiap makna yang timbul akan berbeda-beda dengan individu lainnya
dalam menafsirkan informasi. Hal ini karena setiap individu mengorganisasikan
rangsangan yang diterimanya sesuai dengan kenyataan yang ada didirinya. Oleh
karena itu, ragam penafsiran akan muncul pada setiap individu walaupun
stimulinya sama.
3. Pengetahuan (kognitif)
Persepsi adalah sumber pengetahuan tentang dunia,kita ingin mengenali
dunia dan lingkungan yang mengelilinya. “pengetahuan adalah kekasaan”
menurut udai pareek(1996). Tanpa pengetahuan,kita tidak dapat bertindak secra
efektif. Persepsi adalah sumber utama untuk pengetahuan itu. Persepsi adalah
proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan
memberikan reaksi kepada rangsangan panca indra atau data44.
Terdapat beberapa segi atau proses yang dikemumukan Udai Pareek (1996) sebagai
berikut :
1. Proses menerima rangsangan
Proses pertama dalam persepsi ialah menerima rangsangan atau data dari
berbagai
sumber.
Kebanyakan
diterima
melalui
pancaindra
,melihat
sesuatu,mendengar, mencium, merasakan, atau menyentuhnya, sehingga kita
mempelajari segi-segi lain dari sesuatu itu.
44
Alex Sobur, Psikologi Umum, Pustaka Setia Bandung,(Op.Cit Hal: 451)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
2. Proses menyeleksi rangsangan
Setelah di terima,rangsangan atau data diseleksi. Tidaklah mungkin untuk
memperhatikan semua rangsangan yang telah diterima.terdapat dua faktor
menetukan seleksi rangsangan itu,yaitu intern dan ekstern.
3. Proses pengroganisasian
Rangsangan yang di terima selanjutkan di organisasikan dalam suatu
bentuk. Ada tiga dimensi dalam pengeorganisasikan rangsangan yakni :
a) Pengelompokkan
Berbagai rangsangan yang telah diterima dikelompokkan dalam suatu
bentuk. Beberapa faktor digunakan untuk mengelompokkan rangsangan itu antara
lain : kesamaan ,rangsangan-rangsangan yang mirip dijadikan satu kelompok,
kedekatanhal-hal yang lebih dekat antara satu dan yang yang lain juga
dikelompokkan menjadi satu,ada suatu kecenderungan untuk melengkap hal-hal
yang dianggap belum lengkap.
b) Bentuk timbul dan latar
Ini merupakan salah satu proses persepsi yang paling menarik dan paling
pokok. Dalam melihat rangsangan atau gejala,ada kecenderungan untuk
memusatkan perhatian pada gejala-gejala tertentu yg timbul menonjol, sedangkan
rangsangan atau gejala lainnya berada dilatar belakang.
c) Kemantapan Persepsi
Ada suatu kecenderungan untuk menstabilkan persepsi,dan perubahanperubahan konteks tidak mempengaruhinya. Dalam persepsi dunia tiga
dimensional,faktor ketetapan memainkan peranan yang penting.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
d) Proses penafsiran
Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur,si penerima lalu
menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi
setlah data itu ditafsirkan. Persepsi pada pokoknya memberikan arti pada berbagai
data infromasi yang diterima.
e) Proses pengecekan
Sesudah data diterima dan ditafsirkan,si penerima mengambil beberapa
tinbdakan untuk mengecek apakah penafsirannya benar atau salah. Proses
pengecekan ini mungkin terlalu cepat dan orang mungkintidak menyadarinya.
Pengecekan ini dapat dilakukan dari waktu kewaktu untuk menegaskan apakah
penafsiran atau persepsi dibenarkan oleh data baru.
f) Proses reaksi
Tahap terakhir dari proses perseptual ialah bertindak sehubungan dengan
apa yang telah diserap. Hal ini biasanya dilakukan jika seseorang berbuat sesuatu
sehungga dengan persepsinya. Misalnya, seorang bertindak dengan sehubungan
dengan persepsi yang baik atau yang buruk yang telah di bentuknya.
Dari uraian diatas dalam beberapa proses
persepsi,sangat
berkesinambungan
yang
dimulai
dari
yang mempengaruhi
proses
penerimaan
rangsangan hingga proses reaksi penerima pesan itu dari seluruh proses tersebut
akan menciptakan suatu persepsi seseorang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
2.6 Citra
2.6.1 Definisi Citra
Image atau citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitusuatu
gambaran yang ada di dalam benak seseorang,. Citra dapat berubah menjadi buruk
atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak di dukung oleh kemampuan atau
keadaan yang sebenarnya.
Bill Canton mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran
dari public terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu
objek, orang atau organisasi. Menurut Philip Henslowe, citra adalah kesan yang di
peroleh dari tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orangorang, produk,atau siatuasi).
Menurut Philip Kotler yang dikutip dari buku Rosady Ruslan mengatakan :
Citra adalah seperangkat keyakinan ide dan kesan yang dimiliki seseorang
terhadap suatu objek. Sikap dan perilaku seseorang terhadap objek tersebut sangat
di tentukan dari citra objek itu sendiri. 45
Menurut Lawrence L. Steinmetz :
Citra adalah pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang atau
perorangan, benda, atau organisasi. Citra diartikan sebagai persepsi masyarakat
terhadap jati diri perusahaan. Lebih lanjut bagi perusahaan citra juga dapat
diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap perusahaan. 46
Rhenald Kasali dalam “Manajemen Public Relations” menyatakan pendapatnya
45
46
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsep dan Aplikasi, Hal 21
Siswanto Sutojo. Membangun Citra Perusahaan, Hal 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Citra adalah yang timbul karena perusahaan akan suatu kenyataan
pemahaman yang berasal dari informasi yang tidak lengkap juga akan
menghasilkan citra yang tidak sempurna karena itu, sebelum citra terlanjur buruk,
tiap organisasi harus memiliki penangkal yang dapat memberikan peringatan dini
terhadap perubahan persepsi lingkungan. System penangkal ini dapat dijalankan
oleh public relations.
Kemudian Rhenald Kasali juga mendefinisikan citra sebagai kesan yang
timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul
karena adanya informasi. Menurut uraian diatas menegakkan citra suatu
perusahaan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan tidak melahirkan issu
yang dapat merugikan maka didalamnya harus mengembangkan kreativitas dan
manfaat yang berarti bagi orang lain karena pengakuan citra berkaitan dengan
persepsi, sikap serta opini public. Membicarakan citra sama hanya dengan
pekerjaan bagaimana membangun image atau persepsi organisasi di benak
khalayak. Image adalah persepsi yang paling menonjol . organisasi yang memiliki
citra baik di benak khalayak produk atau jasanya akan relative diterima oleh
khalayak dari organisasi yang tidak memiliki citra. Citra akan terbentuk dari
upaya-upaya yang telah di lakukan oleh organisasi .dapat dikatakan inti dari
pencitraan adalah membentuk persepsi public terhadap seseorang/organisasi.
Menurut Siswanto Sujono, bahwa citra baik dan kuat mempunyai manfaat
sebagai berikut:
1. Daya saing yang kuat dalam jangka menengah dan panjang
2. Memberikan proteksi pada masa kritis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
3. Menjadi daya tarik eksekutif handal
4. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran
5. Penghematan biaya operasional 47
Dari sekian banyak factor yang menunjang citra, ada 5 (lima) factor besar
yang mempengaruhi keberhasilan dalam membangun citra sebagai berikut:
1. Citra di bangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang di butuhkan
dan diinginkan kelomppok sasaran
2. Manfaat yang di tonjolkan cukup realitas
3. Citra yang di tonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan
4. Citra yang di tonjolkan mudah dimengerti kelompok sasaran
5. Citra yang di tonjolkan merupakan sasaran, bukan tujuan usaha 48
2.6.2 Proses Pembentukan Citra
Proses pembentukan citra dalam stuktur kognitif yang
sesuai dengan pengertian system komunikasi, yaitu:
Gambar 4. Proses Pembentukan Citra
47
48
Ibid Siswanto Sutojo, Membangun Citra Perusahaan, Hal:11
Ibid Siswanto Sutojo, Membangun Citra Perusahan, Hal: 39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Public Relations digambarkan sebagai input – output. Proses intern
dalam model ini adalah pembentukan citra sedangkan input adalah stimulus yang
diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Citra itu sendiri di
gambarkan melalui persepsi- kognisi- motivasi- sikap.
Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus
yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respon. Stimulus yang
diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak, jika rangsangan ditolak,
proses selanjutnya tidak akan berjalan. Sebaliknya jika rangsangan itu diterima
oleh individu berarti terdapat komunikasi dan terdapat perhatian dari organism,
dengan demikian proses selanjutnya dapat berjalan lancer. 49
2.7 Brand
2.7.1 Definisi Brand
“ Brand is a name, symbol, design, of combination of them that indetifies the
goods or service of a company” ( Straub and Attner, 1994 :391). 50
Brand mengandung nilai kualitas sebuah barang dan jasa yang diperoleh dari
pengalaman penggunaan suatu produk atau lebih. Kualitas produk juga
dipengaruhi oleh kemasan, model, dan garasi. Straub and Atner membagi brand
menjadi tiga :
a. Name (brand name) : bentuk kata, huruf, atau gabungan keduanya yang
digunakan untuk memberikan ciri khas. Contoh : Accord, Sony, dan
sebagainya.
49
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar- dasar Public Relations, 2005 Hal:115
Jhon E. Kennedy & R. Dharmawan Soemanagara, Marketing Communication Takti & Strategi Pt.
Bhuana Ilmu Populer, Jakarta. Hal : 111
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
b. Tanda (brand mark) : symbol atau design yang digunakan untuk
memberikan ciri dan membedakannya. Contoh : Buaya pada pakaian
lacoste
c. Karakter (trade character) : symbol yang menunjukan kualitas manusia.
Contoh : Mr. Ronal Mc Donald untuk produk Mc. Donald.
Di masyarakat umum, brand secara populer dianggap sama dengan logo,
merek, atau nama entitas. Semua bersifat disik semata. Padahal sebenarnya
brand lebih berupa rangkuman pengalaman dan asosiasi terhadap sebuah
entitas. Jadi jauh lebih dalam dari sekedar fisik.
Sedangkan branding adalah kegiatan membangun sebuah brand. Membuat
identitas, termasuk logo merupakan sebuah alat satu kegiatan branding.
Sementara itu pengertian brand menurut Hendra Teguh Rony A.Rusli dan Bejamin
Molen :
“ merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan kombinasi hal-hal
tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari sesorang
atau sekelompoj penjual untuk membedakan diri produk pesiang”. 51
“ Brand is an identifiable product, service, or place, argument in such a way that
the buyer or user perceives relevant, unique, sustainabladded values which match
their needs mostb closely.”
52
Dari beberapa pandangan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa menciptakan merek dapat dimulai dengan memilih nama,logo,
simbol desain serta atribut lainnya, atau apa saja merupakan kombinasi dari
aspek-aspek tersebut yang bertujuan untuk membedakan sebuah produk pesaing
51
Kotler Philip, Manajemen Pemasaran jilid 2 ahli bahasa oleh Hendra Teguh Ronny & A. Bejamin
Molan, Jakarta 2004, hal : 460
52
Loc Cit Andi M.sadat, Brand Belief, Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan, Hal : 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
melalui keuinikan serta segala sesuatu yang dapat menambah nilai bagi
pelanggan. 53
2.7.2 Brand Image
Brand image atau citra merk adalah persepsi tentang merek yang
merupakan refleksi memorin konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.
Dapat juga dikatakan bahwa cutra merek merupakan konsep yang diciptakan oleh
konsumen karena alasan yang subjektif dan emosi pribadinya. Oleh karena itu
dalam konsep ini persepsi menjadi lebih penting bagi dari pada keadaan
sesungguhnya. 54
Menurut Kotler, Brand Image adalah sejumlah keyakinan tentang merek.
Sedangkan menurut Anker menganggap brand image sebagai “bagaimana
persepsi merek dipersepsikan oleh konsumen”. Berkenaan dengan persepsi,
menurut Davis seperti halnya manusia, merek juga bisa digambarkan melalui kata
sifat (adjective), kata keterangan (adverb) atau frase (phrase). Davis juga
mengatakan brand image memiliki dua kompenen , yaitu asosiasi merek dan
brand personal. 55
Menurut Emma Wood :
“ an images is a perception and exists only in the mind of the receiver. To
formulate an image, public interpret an identity in a wider contest with broader
frame of references”.
53
Loc Cit Andi M. Sadat, Brand Belief, Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan, Hal : 19
Erna Ferrinadewi , merek dan psikologi konsumen , Graha ilmu 2008, Hal : 165
55
Bilson Simanora, Aura Merek Hal : 63
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Artinya, suatu image atau citra adalah persepsi dan hanyalah eksis dalam pikiran
penerima. Untuk memformulasikan suatu citra, publik menginterpresentasikan
suatu identitas dalam konteks dan dengan kerangka referensi yang lebih luas.
Terlihat dalam formulasi wood ini bahwa ada 4 hal yang tidak terpisahkan yaitu
citra, persepsi, identitas, dan interprestasi.
Citra merek menginterprestasikan keseluruhan persepsi terhadap merek
dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Kotler
dan fox mengidentifikasi citra sebagai jumlah gambaran-gambaran, kesan-kesan
dan keyakinan-keyakinan yang di miliki oleh seseorang terhadap suatu objek.
Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan
prefensi terhadap suatu merek.
Merek adalah nama atau symbol yang bersifat membedakan (baik berupa
logo,cap,atau kemasan) untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
penjual atau kelompok tertentu.
Pembahasan mengenai merek saat ini dapat dibedakan menjadi dua
pendekatan besar, yaitu :
1. Pembahasan mengenai konsep merek yang dikembangkan manajemen
2. Pembahasan mengenai Brand Image yang dikembangkan oleh pelanggan56
Pengembangan konsep merek yang dikembangkan oleh manajemen adalah untuk
menysusun visi, misi serta nilai suatu merek. Sedangkan tugas pelanggan adalah
memberikan respon terhadap merek tersebut, misalnya dalam bentuk asosiasi
tergantung pada situasinya yang terbentuk. Dari beberapa definisi dapat
56
Freddy Rangkuty, The Power of Brand 2004
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
disimpulkan Brand Image adalah persepsi yang terbentuk dibenak konsumen atau
stakeholder terhadap sebuah merek, produk atau jasa, deskriosi tentang asosiasi
dan keyakinan konsumen atau stakeholder terhadap merek tertentu.
2.7.3 Komponen Brand Image
Komponen image terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipresepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu
produk atau jasa. Meliputi : Kredibilitas,
popularitas, serta
jaringan perusahaan
2. Citra pemakai (user image), yaitu : sekumpulan asosiasi yang
dipresepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan
suatu barang atau jasa. Meliputi : gaya hidup kepribadian serta
status sosial.
3. Citra produk (Product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipresepsikan konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Meliputi
: atribut produk tersebut, manfaat bagi konsumen,serta jaminan.57
2.7.4 Corporate Image
Menurut Kim Harrison dalam buku Strategi PR, citra perusahaan
(Corporate Image) dapat dimanifasikan dalam beberapa unsur, yaitu:
1. Corporate identity
Yaitu segala hal yang menunjukan identitas suatu organisasi atau
lembaga, misalnya Nama, Logo, Warna, Harga, Kualitas, tampilan
57
Opcit Bilson Simanora, Aura merek hal:65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
iklan dan publikasinya. Corporate identity menjadi unsur terdepan
dalam citra suatu institusi. Nama sebuah perusahaan dan logonya
menjadi the first improve bagi public untuk mengenali identitas
tersebut.
2. Reputatiton
Di dalam institusi yang mencakup bagaimana gaya manjemen dan
gaya kepemimpinan yang ada. Di dalam institusi, kredibilitas dari
pimpinan sangat menentukan terciptanya budaya organisasi yang
pada hakikatnya akan menciptakan reputasi dan institusi tersebut.
3. Level of service
Setiap institusi hendaknya memiliki ciri khas dalam menentukan
bidang service yang akan dilakukan dan usaha-usaha mencapainya.
4. Physical Enviroment
Selain service yang memuaskan tampilan fisik institusi juga menjadi
bagian yang harus di manage oleh PR, yaitu antara lain akan
mencakup bagaimana fisik,dekorasi interior maupun eksterior,
lighting dan yang tidak kalah penting adalah area parkir.58
58
Kim Harrison, Strategi Public Relations : a practical guide tp success, Century Consulting Group
2007, Hal : 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download