SANDI GUNA PUTRA NIM : 04303

advertisement
PERENCANAAN KREATIF IKLAN CETAK PROLIPID
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
Nama
: SANDI GUNA PUTRA
NIM
: 04303-049
Bidang Studi : Advertising and Marketing Comunication
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2009
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Kominikasi
Bidang Studi Advertising & Marketing Communication
Sandi Guna Putra (04303-049)
PERENCANAAN KREATIF IKLAN CETAK PROLIPID
(viii+ 74 halaman, lampiran)
Bibliografi :16 Buku (1980-2007)
ABSTRAKSI
Sebuah kampanye periklanan tidak dapat dilepaskan dari sebuah proses
perencanaan kreatif. Perencanaan kreatif merupakan proses yang sangat penting,
karena didalam sebuag perencanaan kreatif terdapat tiga tahapan yang harus
dilakukan, mulai dari pengumpulan informasi mengenai produk yang akan
diiklankan, tahap pengerjaan kreatif iklan, dan eksekusi pesan iklan. Apabila proses
perencanaan kreatif tidak dilakukan sudah dapat dipastikan kampanye periklanan
yang dilakukan juga akan gagal.
Periklanan merupakan Periklanan adalah komunikasi nonpersonal yang di
bayar dan berisikan informasi, biasanya bertujuan untuk mempersuasi mengenai
sebuah produk, jasa, atau ide yang dibiayai oleh pengiklan dengan menggunakan
media. Perencanaan kreatif merupakan bagian dari proses kampanye periklanan.
Didalam perencanaan kreatif terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan, yaitu proses
dimana pihak agensi periklanan menerima informasi tentang produk yang akan
diiklankan, tahap pengerjaan strategi kreatif, dan tahap eksekusi iklan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian studi kasus. Pada umumnya studi kasus lebih banyak menggunakan kata
“bagaimana” atau “kenapa” dalam mengajukan pertanyaannya, ketika penelitian
mempunyai sedikit kontrol atas sebuah peristiwa atau kejadian, dan ketika fokus
penelitian berada di atas fenomena saat ini, dengan beberapa kontek keadaan
(kehidupan) nyata. Metode studi kasus ini didesain menjadi single case, karena kasus
yang teliti hanya satu kasus, yaitu perencanan kreatif iklan cetak Prolipid.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah proses perencanaan kreatif iklan cetak
Prolipid ini telah dilakukan sesuai dengan tahapan dalam pengerjaan strategi kreatif
sebuah iklan, mulai dari tahap pertama sampai dengan tahap ketiga. Pada
perencanaan kreatif iklan cetak Prolipid ini pendekatan kreatif yang digunakan adalah
pendekatan positioning. Daya tarik pesan yang digunakan adalah daya tarik
emosional. Pada eksekusi kreatif iklan pendekatan yang digunakan adalah Product as
a hero. Tipe layout iklan cetak Prolipid ini didominasi oleh ilustrasi berupa foto
dibandingkan dengan naskah iklan atau biasa disebut dengan picture window. Naskah
iklan pada iklan ini terdiri dari judul iklan dan body copy. Jenis headline yang
digunakan pada iklan ini adalah judul yang memprovokasi dan mengundang rasa
ingin tahu, sedang kan jenis body copy yang digunakan adalah straight line copy.
i
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Bidang Studi Advertising & Marketing Communication
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Sandi Guna Putra
NIM
: 04303-049
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: Perencanaan Kreatif Iklan Cetak Prolipid
Mengetahui
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. Hardiyanto, M.Si)
(Ratih Hasanah, S.Sos)
ii
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Bidang Studi Advertising & Marketing Communication
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Sandi Guna Putra
NIM
: 04303-049
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: Perencanaan Kreatif Iklan Cetak Prolipid
Jakarta, 31 Juli 2009
Ketua Sidang
Nama : Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si
(
)
(
)
(
)
(
)
Penguji Ahli
Nama : Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si
Pembimbing I
Nama : Drs. Hardiyanto, M.Si
Pembimbing II
Nama : Ratih Hasanah, S.Sos
iii
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Bidang Studi Advertising & Marketing Communication
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Sandi Guna Putra
NIM
: 04303-049
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: Perencanaan Kreatif Iklan Cetak Prolipid
Jakarta, 18 Agustus 2009
Disetujui dan diterima oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. Hardiyanto, M.Si)
(Ratih Hasanah, S.Sos)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis curahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
segala anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perencanaan Kreatif Iklan Cetak Prolipid”. Sholawat serta salam juga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW yang banyak menginspirasi penulis dalam berbagai
hal dalam kehidupan. Adapun skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam meraih
gelar strata satu (S1).
Penulis mengakui bahwa penelitian ini masih kurang dari kata sempurna,
maka dari penulis menerima segala bentuk saran dan kritikan yang dapat membangun
penulis untuk menulis lebih baik lagi dikemudian hari. Dalam proses pengerjaan dan
penyelesaian skripsi ini tak bisa dipungkiri adanya berbagai hambatan yang
menyebabkan tertundanya penyelesaian skripsi ini. Terselesaikannya skripsi ini tak
lepas dari banyaknya dukungan yang telah diberikan kepada penulis. Ucapan terima
kasih penulis haturkan kepada :
1. Bpk Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.si selaku pembimbing skripsi yang banyak
memberikan inspirasi, semangat dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Ratih Hasanah S.Sos, selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
masukan dalam penyelesaian skripsi.
3. Para dosen yang telah memberikan banyak pengetahuan selama penulis
belajar di Universitas Mercu Buana.
v
4. Kedua orang tuaku yang tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, do’a
dan semangat yang tak terbatas. Kedua adikku Yulia dan Andhika yang selalu
mendukung untuk penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Lenny Rudiansyah selaku account executive MThree Communications
yang bersedia menjadi narasumber skripsi ini.
6. Bpk
Agus
Irmawan
selaku
creative
director/copy
writer
MThree
Communications yang telah bersedia menjadi narasumber skripsi ini.
7. Bpk Willy Qadarisman selaku art director MThree Communications yang
telah bersedia menjadi narasumber skripsi ini.
8. Terima kasih banyak kepada staff MThree Communications yang selalu
bersedia direpotkan.
9. Para sahabatku The Blays bersaudara, Andi SN, Tri Hadih, Yano Ridhola,
,Beny N, Alm Adi Suprat Cayo. Dikerjain jugalah…katanya mau ngelempar
topi sama-sama!.
10. Teman-teman Advertising angkatan 2003.
11. SWATALA-UMB.
Harapan penulis semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis sendiri dan juga untuk semua insan periklanan baik itu akademisi dan
praktisi.
Bogor, Juni 2009
Sandi Guna Putra
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
…………………………………………………………..…......i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
………...………………………ii
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI ……………………….……………….iii
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
………………..iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………….…..v
DAFTAR ISI
…………………………………………………….................vii
DAFTAR GAMBAR
……………………………………………………..…ix
BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………………...1
1.2 Perumusan Masalah
………………………………………………………...5
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………...6
1.4 Sigifikansi ………………………………………………………………………...6
BAB II KERANGKA TEORI
………………………………………………...8
2.1 Komunikasi Periklanan
2.1.1 Pengertian Komunikasi
………………………………………………...8
2.1.2 Periklanan ……………………………………………………………….12
2.2 Perencanaan Kreatif
……………………………………………………….15
2.2.1 Tahap Pertama
……………………………………………………….15
2.2.2 Tahap Kedua
……………………………………………………….17
2.2.3 Tahap Ketiga
……………………………………………………….22
2.2.4 Copy Writing
……………………………………………………….24
2.2.5 Tata Letak ……………………………………………………………….29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………….31
3.1 Sifat Penelitian ……………………………………………………………….31
3.2 Metode Penelitian ……………………………………………………………….33
3.3 Definisi Konsep ……………………………………………………………….37
3.4 Narasumber
……………………………………………………………….38
3.5 Teknik Pengumpulan Data
……………………………………………….38
3.6 Fokus Penelitian ……………………………………………………………….40
3.7 Metode Analisis Data
……………………………………………………….40
BAB IV HASIL PENELITIAN
……………………………………………….42
4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………………….42
vii
4.1.1 Gambaran Umum Mengenai Suplemen Herbal Prolipid ……………….42
4.1.2 Segmentasi ……………………………………………………………….44
4.1.3 Strategi Pemasaran ……………………………………………………….45
4.1.4 Strategi Komunikasi……………………………………………………….46
4.1.5 Tujuan Periklanan ……………………………………………………….48
4.1.6 Strategi Kreatif Iklan CetakProlipid
……………………………….49
4.1.7 Eksekusi
……………………………………………………………….53
4.2 Pembahasan
……………………………………………………………….57
4.2.1 Segmentasi ……………………………………………………………….57
4.2.2 Strategi Pemasaran ……………………………………………………….57
4.2.3 Strategi Komunikasi……………………………………………………….58
4.2.4 Tujuan Periklanan ……………………………………………………….59
4.2.5 Konsep Kreatif
……………………………………………………….60
4.2.6 Pendekatan Kreatif ……………………………………………………….62
4.2.7 Daya Tarik Iklan ……………………………………………………….63
4.2.8 Eksekusi Iklan
……………………………………………………….64
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………….69
5.1 Kesimpulan
……………………………………………………………….69
5.2 Saran
……………………………………………………………………….73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1
……………………………………………………………….12
GAMBAR 2
……………………………………………………………….12
GAMBAR 3
……………………………………………………………….18
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai mahluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan
manusia lain, karena manusia memiliki berbagai kepentingan hidup yang tentunya
melibatkan orang lain untuk memenuhi semua kebutuhan dan kepentingan
hidupnya tersebut. Dengan komunikasi manusia dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya karena komunikasi memiliki berbagai fungsi. Salah satu fungsi dari
komunikasi tersebut adalah mempengaruhi atau merubah perilaku seseorang.
Dalam dunia perniagaan pun begitu. Peranan komunikasi menjadi sangat
penting dan mendasar, bukan hanya hubungan internal antara atasan dan bawahan
atau sebaliknya di dalam perusahaan, melainkan hubungan antara produsen dan
konsumen. Produsen
sabagai pihak
yang senantiasa menawarkan
menyediakan barang dan jasa di tuntut melakukan
atau
proses komunikasi untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Sebaliknya konsumen, membutuhkan
informasi-informasi yang menambah pengetahuan mereka akan barang atau jasa
untuk kepentingan hidupnya pula.
Dari satu hal saja kita dapat mengetahui betapa komunikasi tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan sehari-hari manusia. Tidak hanya dalam dunia
perniagaan, tetapi dalam berbagai aspek kehidupan sosial lainnya tak terbatas
apapun baik itu status, dan jenis kelamin. Komunikasi menjadi suatu kebutuhan
dasar hidup khalayak ramai untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
1
2
Munculnya berbagai produk baru merupakan hal yang tidak mudah untuk
disiasati bagi para produsen. Produk baru yang muncul tentunya secara langsung
maupun tidak langsung mengancam eksistensi produk yang telah ada, begitu pula
sebaliknya, produk baru harus lebih giat lagi dalam menarik minat khalayak. Hal
ini yang menyebabkan perang promosi antara produk baru dengan produk yang
sudah ada.
Beriklan salah satunya. Dalam mempromosikan suatu produk atau jasa,
banyak produsen menggunakan jasa periklanan untuk memasarkan produknya,
karena dengan beriklan suatu produk akan lebih di kenal oleh masyarakat,
terutama produk-produk yang baru muncul di pasar. Beriklan di media masa
merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan suatu produk atau untuk
mempertahankan keberadaan suatu produk di benak masyarakat agar tidak kalah
dengan produk pesaing
Beriklan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi produsen dalam
proses komunikasi dengan konsumen untuk memperkenalkan atau hanya sekedar
mengingatkan kepada khalayak akan produk dan jasa yang mereka produksi.
Dengan beriklan produsen akan mendapatkan keuntungan tersendiri karena
produsen dapat menyampaikan pesan mengenai produk-produk mereka melalui
media-media yang di anggap mewakili dari produknya tersebut sehingga pesan
yang disampaikan di terima oleh khalayak.
Periklanan merupakan salah satu bagian dari strategi pemasaran, karena
periklanan adalah bentuk dari kegiatan promosi yang bertujuan akhir pada
pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Periklanan memiliki beberapa fungsi,
seperti
untuk
mempersuasi,
memberikan
informasi,
mengingatkan,
dan
memberikan nilai tambah terhadap suatu produk atau jasa. Fungsi-fungsi seperti
3
itulah yang ingin dimanfaatkan oleh para pengiklan atau produsen agar proses
pemasaran berjalan dengan baik.
Dalam sebuah kampanye periklanan terdapat beberapa tahapan atau proses
yang harus dilalui agar kampanye periklanan berjalan dengan baik dan sesuai
dengan apa yang diinginkan pengiklan atau klien, serta agensi iklan yang
mengerjakan kampanye periklanan itu sendiri. Satu tahapan yang harus dilakukan
adalah proses perencanaan kreatif periklanan yang merupakan tahapan yang
sangat penting dalam mengerjakan sebuah iklan .
Perencanaan kreatif menjadi proses yang sangat penting karena didalam
sebuah perencanaan kreatif terdapat tiga tahapan penting yang harus dikerjakan
dengan baik. Tahapan-tahapan tersebut meliputi hasil brief yang dilakukan antara
pengiklan dan agensi periklanan tentang segala informasi menyangkut produk
yang akan diiklankan. Tahapan selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah
proses penciptaan strategi kreatif periklanan, dan tahap terakhir dimana konsep
kreatif yang telah ditentukan kemudian dieksekusi kedalam karya nyata sebuah
iklan.
Salah satu tahapan didalam sebuah perencanaan kreatif yang sangat
penting yaitu proses penciptaan pesan iklan atau biasa disebut strategi kreatif.
Tahap penentuan strategi kreatif iklan merupakan suatu elemen yang sangat
penting dan tidak dapat dilepaskan karena di dalam sebuah perencanaan kreatif
kampanye periklanan. Dalam perumusan strategi kreatif akan ditentukan
mengenai ide dasar dalam mengerjakan strategi kreatif, pendekatan kreatif iklan,
dan daya tarik pesan iklan.
Strategi kreatif merupakan sebuah satu kesatuan atau rangkaian dari
keseluruhan kegiatan dalam proses kampanye periklanan sebuah produk. Apabila
4
satu rangkaian yang berupa strategi kreatif terputus, kemungkinan besar sebuah
kampanye periklanan akan gagal. Bahkan produk atau jasa yang kecil sekalipun
memerlukan suatu strategi-strategi untuk dapat di kenal oleh masyarakat, mulai
dari desain packaging maupun desain-desain seperti poster, spanduk, leaflet,
brosur dan hal lainnya yang menggunakan strategi-strategi khusus agar suatu
produk di kenal oleh masyarakat.
Strategi kreatif dalam perencanaan kreatif periklanan bisa dikatakan
sebuah tempat pemberhentian sementara dari keseluruhan proses kampanye
periklanan, seperti halnya kendaraan yang berhenti dan istirahat sejenak untuk di
isi bensin dan materi-materi lainnya untuk dapat melanjutkan perjalanan ke tahap
berikutnya. Sebuah iklan akan berhasil atau tidaknya diterima oleh masyarakat,
melanggar atau tidak melanggar etika periklanan dan efektifitas pesan iklan yang
disampaikan akan ditentukan sekali dalam proses perencanaan kreatif sebelum
melanjutkan perjalanan ke tahap produksi.
Dalam sebuah perencanaan kreatif akan di tentukan pula mengenai
visualisasi yang akan digunakan seperti warna, endoser, gambar produk yang
akan di desain semenarik mungkin agar masyarakat mau melihat atau mendengar
pesan sebuah iklan. Selain itu naskah iklan juga ditentukan di dalam perencanaan
kreatif seperti headline apa yang akan digunakan, body copy yang akan digunakan
dan pastinya berhubungan dengan art dan visualisasinya.
Dalam hal ini peneliti akan meneliti pada perencanaan kreatif yang
dilakukan pihak MThree Communications terhadap produk Prolipid dalam
beriklan. Alasan peneliti ingin meneliti iklan Prolipid ini karena Prolipid
merupakan produk obat yang ingin mencoba menampilkan sesuatu yang berbeda
dalam iklannya, yaitu dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang cukup
5
berbeda dari iklan suplemen atau obat biasanya, yaitu dengan menggunakan
ilustrasi yang cukup menarik agar seseorang melihat iklan Prolipid tersebut. Di
samping itu pula pada kampanye periklanan ini Prolipid sebagai merek suplemen
tidak hanya membuat satu iklan saja melainkan beberapa alternatif versi iklan.
Pada kampanye periklanan ini Prolipid menggunakan media dalam
beriklan. Iklan Prolipid ini ditayangkan di tabloid Gaya Hidup Sehat. Iklan
Prolipid ini terbilang unik karena dalam iklan tersebut Prolipid menampilkan
ilustrasi yang cukup provokatif, yaitu salah satunya dengan menampilkan
seseorang yang sedang lahap menghabiskan makanannya yang tersedia di meja
makan tetapi merasa enjoy atau sangat menikmati sekali makanannya dan seakan
tidak takut akan kolesterol karena di meja tersebut juga disediakan Prolipid.
Alternatif dari desain iklan Prolipid ini menampilkan juga versi makanan
Indonesia, yaitu beberapa makanan khas Indonesia diletakkan di atas satu meja
dan disampingnya terdapat produk Prolipid. Walaupun iklan ini di buat dengan
beberapa alternatif ilustrasi atau desain tetapi di antara beberapa bentuk iklan
tersebut mempunyai tema yang sama, hanya saja penggunaan figur atau ilustrasi
fotonya saja yang berbeda.
1.2 Perumusan Masalah
Pada perumusan masalah penelitian ini ada beberapa permasalahan pokok
yang harus diteliti, yaitu mengenai tahapan-tahapan atau proses perencanaan
kreatif iklan cetak Prolipid seperti:
1. Bagaimanakah proses perencanaan periklanan iklan cetak prolipid dilakukan?
2. Strategi kreatif apa yang digunakan pada iklan cetak Prolipid dan konsep
eksekusi iklan apa yang digunakan?
6
3. Faktor-faktor apa saja yang mendasari atau mempengaruhi dalam mengambil
keputusan untuk mengerjakan atau menentukan stategi kreatif dan pemilihan
konsep eksekusi iklan cetak Prolipid?
Dalam penelitian ini penulis memaparkan mengenai tahapan-tahapan
dalam proses perencanaan kreatif, mulai dari informasi awal yang didapatkan
mengenai produk yang akan diiklankan, proses penciptaan iklan, berikut dengan
strategi kreatif yang digunakan seperti pendekatan-pendekatan yang digunakan,
daya tarik pesan, dan gaya dalam menampilkan atau mengeksekusi pesan iklan
Prolipid seperti naskah iklan dan visualisasi.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui proses atau tahapan-tahapan perencanaan kreatif yang
dilakukan dalam menentukan strategi kreatif yang akan digunakan
dalam iklan cetak Prolipid.
2. Mengetahui strategi kreatif dan konsep eksekusi iklan yang di gunakan
produk Prolipid dalam beriklan.
3. Mengetahui faktor-faktor atau alasan apa saja yang mempengaruhi
dalam mengambil keputusan untuk menentukan dan strategi kreatif,
serta pemilihan konsep eksekusi iklan seperti naskah iklan dan
visualisasi iklan.
1.4 Signifikansi
a.Signifikansi Akademis
Diharapkan dari hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi dan nilai
tambah dalam pengembangan ilmu periklanan, khususnya kepada para praktisi,
7
mahasiswa periklanan maupun yang tertarik dan ingin terjun kedunia periklanan
sebagai bahan acuan penelitian atau sebagai kajian pustaka, mengenai
perencanaan kreatif periklanan yang merupakan suatu rangkaian dalam suatu
proses kampanye periklanan agar suatu kampanye periklanan berjalan secara
efektif dan efisien dan sesuai dengan tujuan periklanan yang telah direncanakan.
b. Signifikansi Praktis
Untuk memberikan masukan berupa pengetahuan kepada insan periklanan
seperti para pengiklan, perusahaan periklanan, maupun mahasiswa-mahasiswa
yang bergerak dalam dunia periklanan. Dengan berbagai inovasi-inovasi terbaru
dalam proses perencanaan kreatif, menentukan atau pemilihan strategi kreatif.
Diharapkan para pelaku dunia periklanan dapat lebih terpacu lagi untuk berinovasi
dalam kreatifitas.
8
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Komunikasi Periklanan
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk
mengatur tatakrama pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi dengan baik
akan memberi pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam
bermasyarakat, apapun profesinya. Keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam
mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak di tentukan oleh
komunikasi.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “Communicatio” dan
bersumber dari kata “Communis” yang berarti sama. Sama disini maksudnya
persamaan makna. Ada beberapa definisi yang dikembangkan para ahli seperti :
Menurut Harold D Lasswell :
“Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan efek”.1
Menurut Carl I Hovland :
“Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara
tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap”.2
Menurut Katz dan Robert Khan :
“Komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna yang
merupakan hal utama dari sistem sosial dan organisasi”.3
1
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,
2005, hlm. 10.
2
Ibid., hlm 10
8
9
Harold D. Lasswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi
menyebut tiga fungsi dasar kenapa orang perlu berkomunikasi: 4
Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui
komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk
dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam
sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui kejadian atau
peristiwa.
Bahkan
melalui
komunikasi
manusia
dapat
mengembangkan
pengetahuannya, yakni belajar dari pengalamannya, maupun melalui informasi
yang mereka terima dari lingkungan sekitar.
Kedua,
lingkungannya.
adalah
upaya
Kelanjutan
manusia untuk
proses
komunikasi
dapat
beradaptasi
masyarakat
dengan
sesungguhnya
tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Penyesuaian di sini bukan saja terletak pada kemampuan menusia untuk memberi
tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir, gempa bumi dan musim yang
mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga lingkungan masyarakat tempat
menusia hidup dalam tantangan.
Ketiga, adalah upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi.
Suatu masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya, maka anggota
masyarakatnya di tuntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku, dan peranan.
Misalnya bagaimana orang tua mengajarkan tata krama bermasyarakat yang baik
kepada anak-anaknya.
3
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsep & Aplikasi. Jakarta,
Rajawali Pers, 2003, hlm. 83.
4
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2005, hlm. 2-3.
10
Komunikasi juga memiliki beberapa unsur pokok agar sebuah komunikasi
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan Harol D Lasswell,
unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut:5

Sender
: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada
seseorang atau sejumlah orang.

Encoding
: Penyandian, yakni proses pengalihan pesan pikiran
ke dalam bentuk lambang.

Message
: Pesan yang merupakan seperangkat lambang
bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

Media
: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan.

Decoding
: Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan
menetapkan makna pada lambang yang disampaikan komunikator
kepadanya.

Reciever
: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikasi
setelah di terpa pesan.

Feedback
: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila
tersampaikannya atau disampaikan kepada komunikator.

Noise
: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses
komunikasi.
Dalam ilmu komunikasi terdapat pula model komunikasi di buat untuk
memberikan pengertian tentang komunikasi dan juga untuk menspesifikasikan
5
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,
2005, hlm. 18.
11
bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam hubungan antar manusia. Periklanan
termasuk dalam model komunikasi karena periklanan suatu kegiatan komunikasi
massa yang berisikan sebuah pesan mengenai informasi suatu produk atau jasa
yang dapat mempengaruhi khalayak. Dalam ilmu komunikasi terdapat beberapa
model komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli komunikasi seperti
Aristoteles, Harol D. Lasswell, serta Shannon dan Weaver. Model komunikasi di
kemukakan oleh Aristoteles. Model komunikasi yang di buat oleh Aristoteles
belum menempatkan unsur media dalam proses komunikasi. Berikut gambar
model komunikasi yang di buat Aristoteles :6
Siapa
Mengatakan Apa
Kepada Siapa
Sumber
Pesan
Penerima
Gambar 1
Model komunikasi Aristoteles
Model komunikasi yang dibuat Aristoteles telah mempengaruhi Harold D.
Lasswell, yang kemudian membuat model komunikasi yang di kenal dengan
Formula Lasswell pada tahun 1948. Berikut gambar kodel komunikasi Lasswell:7
Who
Says what
Channel
To whom
Effect
Gambar 2
Model komunikasi Harold D. Lasswell
Lasswel melihat bahwa suatu proses komunikasi selalu mempunyai efek
atau pengaruh. Dari kedua model komunikasi di atas, yang mewakili periklanan
dalam perspektif komunikasi periklanan adalah model yang buat oleh Lasswell,
6
7
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2005, hlm. 39.
Ibid., hlm. 40.
12
karena proses kampanye periklanan di mulai dari pengiklan sebagai pengirim
pesan. Says what merupakan mengenai apa yang disampaikan pengiklan. Hal
yang disampaikan adalah berupa pesan iklan yang didalamnya terkandung
informasi mengenai produk atau jasa. Channel merupakan saluran atau media
untuk menyampaikan pesan berupa pesan iklan. Pada kasus ini media yang
digunakan Prolipid merupakan media cetak yang termasuk media lini atas
periklanan.
To whom merupakan target sasaran yang diharapkan melihat pesan iklan.
Dalam kampanye periklanan target sasaran merupakan segmentasi dari produk
atau jasa yang diiklankan. Effect merupakan pengaruh yang diberikan komunikan
atau penerima pesan dari informasi yang telah diterima. Pengaruh yang diberikan
komunikan dapat berbeda-beda, mulai dari sekedar pengetahuan tentang produk
yang diiklankan sampai keinginan untuk membeli produk tersebut.
2.1.2 Periklanan
Periklanan merupakan bentuk dari kegiatan komunikasi yang bertujuan
untuk merubah perilaku sesorang. Beberapa definisi periklanan dan iklan yang
ada, yaitu :
1. Periklanan adalah komunikasi nonpersonal yang di bayar dan berisikan
informasi, biasanya bertujuan untuk mempersuasi mengenai sebuah produk, jasa,
atau ide yang dibiayai oleh pengiklan dengan menggunakan media.
2. Periklanan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku dari
konsumen atau klien dengan cara menggunakan pesan yang dapat mempersuasi
mengenai produk atau jasa.
13
3. Iklan adalah pesan yang di bayar yang bertujuan untuk suatu bisnis yang
menggunakan media seperti televisi, radio, surat kabar, poster, mailing list di
internet, di desain secara spesifik dan sistematik untuk mempengaruhi perilaku
dan pemilihan akan produk yang mereka konsumsi baik itu suatu barang tau
berupa jasa.
Sementara definisi tentang iklan menurut Persatuan Perusahaan Periklanan
Indonesia iklan adalah segala bentuk pesan dari suatu produk yang disampaikan
oleh suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa terkenal, serta ditujukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat.
Periklanan mempunyai lima fungsi utama, baik hubungannya dengan
masyarakat maupun dengan internal perusahaan yang membuat barang dan jasa,
yaitu: 8
1. Fungsi informing. Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan
merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek,
serta menfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Karena merupakan suatu
bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas.
Periklanan memfasilitasi pengenalan merek-merek baru dalam meningkatkan
jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah ada, dan meningkatkan
puncak kesadaran dalam benak konsumen (Top Of Mind) untuk merek-merek
yang ada dalam kategori produk matang. Periklanan memberikan peran informasi
bernilai lainnya baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan
mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada.
2. Fungsi Persuading. Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Biasanya persuasi
8
Terence A. Shimp. Periklanan Promosi , Edisi Kelima. Jakarta, Penerbit Erlangga, 2000, hlm.
357-361.
14
berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan untuk bagi
keseluruhan kategori produk Tetapi lebih sering kali iklan berupaya untuk
membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang
spesifik.
3. Fungsi Reminding. Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar
dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat
konsumen terhadap merek yang sudah ada. Periklanan , lebih jauh,
didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan meningkatkan
para konsumen.
4. Fungsi Adding Value. Periklanan memberi nilai tambah pada merek
yang mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan
merek di pandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa
lebih unggul dari tawaran pesaing. Terdapat tiga buah cara di mana perusahaan
bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, yaitu:
a. Inovasi
b. Penyempurnaan kualitas
c. mengubah persepsi konsumen.
5. Fungsi Assisting. Periklanan juga mempunyai fungsi pendamping pada
saat yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses
komunikasi pemasaran perusahaan. Sebagai contoh, periklanan digunakan sebagai
alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kuponkupon dan undian serta upaya penarikan perhatian berbagai perangkat promosi
penjualan.
15
2.2 Perencanaan Kreatif
Sebuah perencanaan kreatif tentunya tak lepas dari sebuah proses tahapan.
Dalam tahapan-tahapan tersebut sebuah iklan akan di proses sebelum nantinya
iklan tersebut akan di produksi. Ketika tugas untuk mengembangkan strategi
kreatif di presentasikan ke tim kreatif agensi, informasi kunci harus disediakan
untuk proses pangembangan strategi kreatif.
2.2.1 Tahap Pertama
Tahap pertama dalam memulai proses perencanaan kreatif adalah dengan
memberikan informasi tentang tujuan marketing, periklanan, dan keseluruhan
tujuan komunikasi. Informasi ini mungkin datang dari perencanaan marketing
atau perencanaan komunikasi, dan itu harus berisikan penuh tentang
penyingkapan apa yang akan iklan, atau kampanye periklanan harapkan.
Contohnya dalam membangun citra perusahaan, menjual barang secara langsung
dari iklan, merubah citra brand atau produk.
Informasi-informasi ini biasanya mengenai pengetahuan tentang produk
yang akan di berikan kepada tim kreatif, dengan informasi itu tim kreatif akan
menemukan sesuatu yang baru dan menarik untuk diucapkan atau dipertanyakan
tentang produk tersebut, misalnya kenapa produk tersebut seperti itu, bagaimana
itu di buat, apa bedanya dengan produk pesaingnya, bagaimana konsumen
menggunakan itu, bagaimana konsumen menggambarkan produk itu, dan semua
pemikiran yang mungkin akan memberikan ide untuk sebuah konsep kreatif.
Selain informasi tentang produk, informasi lainnya biasanya berupa profil
tentang target konsumen dari produk yang akan di buat iklannya. Informasi ini
harus berisikan pengetahuan tentang kemungkinan segmen pasar seperti segmen
16
dari demografinya, psikografi, dan segmentasi lainnya. Analisa tentang strategi
persaingan juga diperlukan. Apa keputusan persaingan yang dilakukan mungkin
akan mempengaruhi konsep kreatif sebuah produk. Bahkan ketika kompetitor
tidak melakukan sesuatu yang mengejutkan, gambaran tentang keadaan pasar
sesungguhnya sangat diperlukan, untuk membantu tim kreatif memahami
bagaimana produk dapat di terima konsumen.9
Pada tahap pertama ini juga ditetapkan tujuan periklanan yang ingin
dicapai pada kampanye periklanan. Tujuan periklanan adalah pernyataan spesifik
tentang eksekusi periklanan yang direncanakan dalam pengertian tentang apa yang
khususnya hendak di capai oleh iklan tersebut. Penyusunan tujuan periklanan
merupakan tugas paling sulit dari menajemen periklanan. Tujuan periklanan
haruslah di rancang sesuai dengan keadaan yang mencirikan merek khusus si
pengiklan serta situasi persaingan. Iklan diselenggarakankan untuk mencapai
tujuan seperti: 10
1. Membuat pasar sasaran menyadari (aware) akan sesuatu merek baru.
2. Memfasilitasi pemahaman konsumen tentang bebagai atribut dan manfaat
merek yang diiklankan dibandingkan merek-merek pesaing.
3. Meningkatkan sikap-sikap dan mempengaruhi niatan untuk membeli.
4. Menarik sasaran agar mencoba produk.
5. Mendorong perilaku pembelian ulang.
9
Christopher Gilson and Harol W. Berkman. Advertising Concepts And Strategies. New York,
Rundon House Business Division, 1980, hlm. 382-384.
10
Terence A. Shimp. Periklanan Promosi , Edisi Kelima. Jakarta, Penerbit Erlangga, 2000, hlm.
368.
17
Dalam menerapkan tujuan periklanan ada beberapa syarat yang baik untuk
menetapkan suatu tujuan periklanan, yaitu: 11
1. Tujuan harus mencakup penyataan pasti tentang siapa, apa, dan kapan.
2. Tujuan haruslah kuantitatif dan dapat di ukur.
3. Tujuan harus menyebutkan besarnya perubahan yang diinginkan.
4. Tujuan harus realistis.
5. Tujuan haruslah konsisten secara internal.Tujuan haruslah jelas dan
tertulis.
2.2.2 Tahap Kedua
Tahap setelah presentasi informasi-informasi tentang tujuan marketing,
periklanan, dan keseluruhan tujuan komunikasi yang biasanya dipresentasikan
oleh account executive, maka proses selanjutnya akan dilakukan oleh tim kreatif.
Dari informasi yang telah diterima oleh tim kreatif kemudian dibuatlah format
strategi kreatif. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mandapatkan persetujuan
antara pengiklan atau klien dengan pihak agensi, apa pertimbangan yang paling
penting untuk keputusan strategi kreatif. Format tersebut berisikan hasil diskusi
antara orang marketing mengenai produk, tujuan periklanan, dan perwakilan dari
tim kreatif. Berikut sembilan poin dalam dalam mengembangkan format strategi
kreatif (creative platform) : 12
1. Apa yang sesungguhnya kita jual?
2. Siapa target market dari produk tersebut?
3. Apa permasalahan dari targer market kita?
4. Apa pernjualan kita bersifat generic atau kompetitif?
11
12
Ibid., hlm 375-379.
Ibid., hlm. 385.
18
5. Apa keuntungan tepenting dari produk?
6. Bagian mana dari produk tersebut yang memberikan keuntungan?
7. Apa bentuk kepribadian yang akan digunakan pada iklan?
8. Hal apa lagi yang benar-benar dapat membantu penjualan?
9. Apa hal yang kita inginkan dari target market kita?
Dari sembilan poin tersebut diatas informasi yang didapatkan akan lebih
spesifik lagi mangenai semua hal yang diperlukan sebagai penuntun dalam proses
strategi kreatif, atau biasa disebut juga copy platform, creative work plan, atau
creative blue print. Creative platform biasanya berisikan tentang strategi
penjualan berupa daya tarik pesan iklan, pendekatan-pendekatan dalam iklan
yang akan disampaikan ke masyarakat atau target market. Strategi penjualan yang
terkandung dalam pesan iklan memfokuskan pada tiga faktor tambahan, yaitu
daya tarik (appeals), merupakan sesuatu hal yang secara istimewa membuat
konsumer tertarik. Faktor yang kedua adalah hubungan (associations), adalah
hubungan di antara dua ide. Misalnya sebuah iklan menggunakan hubungan antara
produk dan gaya hidup. Faktor yang ketiga adalah pendekatan penjualan (selling
premises), merupakan pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk pesan
penjualan. Berikut contoh format dari creative platform atau copy platform.13
COPY PLATFORM
- Target Audience
- Product Position
- Advertising Problem
- Creative Approach
- Advertising Objective
- Selling Premise
- Psycological Appeals
Gambar 3
Format Copy Platform/Creative Work Plan
13
Sandra E. Moriarty. Creative Advertising : Theory and Practice. New York, Prentice Hall, 1991,
hlm. 96.
19
a. Proses Kreatif
Proses kreatif di sebut juga ideation (proses pencarian ide), biasanya
berupa suatu tahapan untuk mendapatkan ide. Ada lima tahapan yang biasanya
dilakukan atau biasa dilalui dalam proses kreatif, yaitu:14
1.Immersion
Proses dimana kita menyerap berbagai informasi melalui membaca,
penelitian atau apapun tentang masalah yang dihadapi.
2. Ideation
Melihat sebuah masalah dari berbagai sudut untuk mengembangkan ide
dan alternatif sebanyak mungkin.
3. Brainfrog
Situasi dimana kita mengalami stagnasi.
4. Incubation
Proses dimana menenangkan diri dan pikiran sebelum bertindak atau
menuju proses selanjutnya.
5. Illumination
Suatu tahapan ketika ide datang.
b. Daya Tarik Pesan Iklan
Sebuah iklan tentunya diharapkan
dapat menarik perhatian khalayak,
terutama target pasar dari produk tertentu. Berbagai macam daya tarik pesan yang
digunakan untuk mendapatkan perhatian khalayak, diantaranya adalah : 15
1. Selebritis
14
William Wells, John Burnett, Sandra E. Moriarty. Advertising : Principles And Practice, Fifth
Edition. Englewood Cliffs , Prentice Hall, 1995, hlm. 300.
15
M Suyanto. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Yogyakarta, Andi, 2004, hlm 11-12.
20
Dengan menggunakan selebritis yang dikenal dan disukai oleh masyarakat
2. Humor
Daya tarik humor digunakan untuk mancapai sasaran komunikasi yang
bervariasi
untuk
memicu
perhatian,
memandu
konsumen
secara
menyeluruh terhadap tuntutan produk.
3. Rasa Takut
Lebih efektif digunakan untuk memperbaiki motivasi.
4. Kesalahan
Seperti halnya rasa takut , kesalahan merupakan daya tarik negatif. Orang
merasa bersalah ketika melanggar peraturan.
6. Komparatif
Membandingkan langsung maupun tidak langsung suatu produk dengan
produk pesaing.
7. Daya Tarik Informasional
Berfokus pada praktek, fungsi atau kebutuhan konsumen secara optimal.
8. Daya Tarik Emosional
Berhubungan langsung dengan psikologis konsumen.
9. Daya Tarik Kombinasi.
c. Pendekatan Dalam Mengerjakan Strategi Kreatif
Selain daya tarik pesan yang digunakan dalam sebuah iklan, ada pula
pendekatan-pendekatan kreatif yang biasa digunakan untuk dapat lebih membuat
khalayak memperhatikan sebuah iklan. Pendekatan-pendekatan ini biasanya
21
berhubungan dengan informasi tentang produk yang diiklankan. Beberapa tipe
pendekatan yang digunakan dalam kampanye periklanan, yaitu:16
1. Generik.
Ditemukan
oleh
Michael
E.Porter.
Pendekatan
ini
berorientasi pada keunggulan biaya keseluruhan dan diferensiasi.
Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih rendah dari
pada pesaing. Diferensiasi menonjolkan perbedaaan yang mencolok
mereknya dengan pesaing yang tidak secara superior.
2. Preemtive. Serupa dengan generik tetapi menonjolkan superioritasnya.
Pendekatan ini di gunakan untuk perusahaan yang kecil produknya.
Pendekatan preemptive ini merupakan strategi yang cerdas karena
menonjolkan superioritasnya dan merupakan pernyataan yang unik.
3. Unique Selling Proposition. Dikembangkan oleh rooser reeves.
Pendekatan ini berorientasi pada keunggulan produk yang tidak di
miliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan
suatu yang di cari atau dijadikan alasan bagi konsumen dalam
menggunakan suatu produk.
4. Brand Image. Sebuah produk atau merek diproyeksikan pada suatu
citra tertentu melalui periklanan. Gagasannya adalah agar konsumen
dapat menikmati keuntungan psikologis dari sebuah produk
5. Inherent Drama. Pendekatan karakteristik produk yang membuat
konsumen membeli, dan menekankan elemen dramatik yang
diekspresikan pada manfaat tersebut.
6. Konsep Positioning. Sebagai dasar strategi pemasaran dikemukakan
oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1970-an dan menjadi
16
Ibid., hlm 13-14.
22
dasar yang popular pada pengembangan strategi kreatif. Gagasan
umum positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk
mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen.
7. Resonansi
Berfokus pada situsi atau kondisi yang ditemukan yang menguatkan
pengalaman hidup konsumen.
2.2.3 Tahap Ketiga
Tahap ketiga dari proses strategi kreatif adalah pemilihan strategi
penyajian atau penyampaian iklan. Meskipun sebuah strategi telah dikembangkan,
tim kreatif harus memutuskan atau menentukan pula bagaimana menyajikan atau
cara menampilkan pesan iklan sehingga dapat lebih menarik dan lebih mempunyai
arti untuk konsumen. Ada sembilan poin yang biasa digunakan untuk menyajikan
atau menampilkan pesan iklan, yaitu: 17
1. Case History (sejarah tentang produk)
Suatu cara untuk menyampaikan sesuatu yang menarik tentang produk,
adalah dengan menemukan sesuatu yang menarik atau sesuatu yang tak biasa
mengenai produk selama produk itu telah digunakan.
2. Testimonial (testimoni)
Suatu cara dimana satu orang atau lebih memberikan pesan mengenai
produk yang telah digunakannya, sehingga orang tersebut dapat dijadikan sumber
informasi bagi konsumen lainnya
17
Christopher Gilson and Harol W. Berkman. Advertising Concepts And Strategies. New York,
Rundon House Business Division, 1980, hlm. 393-395.
23
3. Endorsement
Adalah testimonial yang singkat dari selebriti dari pada rata-rata
konsumen. Hal penting dalam menggunakan endorsement untuk memilih selebriti
yang dapat membuat arti atau rasa dengan produk.
4. Product As Hero / Problem Solution
Ekspresi pesan iklan yang menampilkan atau menyajikan masalah
konsumen, lalu produk tersebut menawarkan solusi bagi konsumen, atau dapat
dikatakan juga problem solution.
5. Demonstration
Merupakan cara yang fektif untuk menunjukan kentungan atau benefit dari
produk bagi konsumen. Biasanya digunakan untuk produk-produk yang memilih
media televisi sebagai media periklanan.
6. Torture Testing (uji penyiksaan)
Demonstrasi bagaimana kekuatan produk, bagaimana keadaan produk
ketika di uji, dan di bawah tekanan.
7. Exaggerated Statement (pernyataan yang dibesar-besarkan)
Tujuan penggunaan cara ini untuk memberikan poin dramatis, poin dapat
dibesar-besarkan dari permulaan sampai habis.
8. Association
Diferensiasi produk divisualisasikan dengan menghubungkan sesuatu yang
tak berhubungan untuk menangkap semangat dari produk tersebut.
9. Comparison
Teknik perbandingan mengenai produk tertentu dengan produk yang
lainnya, dalam hal penamaan, keunggulan. Biasanya cara ini tidak digunakan
untuk kompetitor yang kecil.
24
2.2.4 Copy Writing
Definisi copy writing menurut Frank Jefkins adalah seni penulisan
penjualan yang paling persuasif dan di buat yang dilatar belakangi kewiraniagaan
melalui media cetak. Copy writing sebagai rangkai kalimat harus memiliki unsur
menarik perhatian (AIDCA), attention, interest, desire, conviction, action. Sebuah
copy writing yang berhasil dapat dikatakan adalah copy writing yang paling
mudah di ingat masyarakat atau jika beruntung manjadi trade mark dalam obrolan
sehari-hari.
Pada proses pembuatan naskah iklan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar setiap naskah iklan dapat diperhatikan khalayak yang
membacanya. Sebuah naskah iklan haruslah mempunyai cirri khas tertentu agar
informasi yang terkandung didalamnya dapat dicerna dengan baik. Beberapa
rumus yang biasa digunakan dalam membuat naskah iklan yaitu:18
1. Kata-kata yang digunakan harus bersifat menyegarkan.
2. Kata-kata yang digunakan harus menarik perhatian.
3. Membangun image positif.
4. Efektif dan efisien.
Didalam naskah iklan tentunya memiliki berbagai elemen-elemen yang
menjadi satu kesatuan dengan isi pesan atau informasi tentang produk atau jasa
yang diiklankan. Elemen-elemen tersebut bisanya menerangkan mengenai inti
pesan yang ingin disampaikan pengiklan.
18
Agustrijanto. Copy riting : Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan. Bandung,
PT. Remaja Rosdakarya, hlm. 43.
25
Beberapa elemen dalam naskah iklan yaitu:19
1. Advertising appeals.
2. Copy platform.
3. Benefits Supports.
4. Product Image.
Dalam menerapkan naskah iklan juga ada tahapan yang sebaiknya
dilakukan dalam mengeksekusi naskah. Tahap penerapan copy writing ke dalam
karya iklan :20
a. Message : Penerapan pesan periklanan
b. Consideration aspects : Pertimbangan terhadap media
c. Concept idea : Kemampuan menerjemahkan ide kreatif kedalam bahasa
copy writing.
d. Copy Platform : kerangka dasar suatu copy writing akan di bentuk menjadi
copy style (penampilan), copy element (para pendukung copy), headline
(kepala copy), sub headline (bagian penguin kepala copy), body copy
(materi bangunan copy writing yang memperkuat headline), slogan (katakata singkat yang menyangkut kuat dalam pikiran audience), supporting
elemen lainnya.
Sebuah naskah iklan memiliki gaya dan jenis kata yang dapat digunakan
agar semua informasi yang ingin disampaikan dalam sebuah naskah mendapatkan
19
20
Ibid., hlm. 64.
Ibid., hlm. 70.
26
perhatian dari khalayak. Beberapa yaya dan jenis kata copy writing yang dapat
diaplikasikan adalah:21
-
Eksploratif
-
Naratif
-
Argumentatif
-
Retoris
-
Informatif
Seperti kita ketahui, sebuah iklan pastinya mempunyai naskah iklan yang
akan disampaikan ke khalayak. Naskah iklan terdiri dari beberapa unsur (copy
platform) yang terdiri dari struktur naskah iklan ( judul (headline), subjudul
(subheadline), penjelasan (body copy), bukti (proof)), gaya naskah (copy style),
dan slogan (tagline).
1. Struktur Naskah Iklan
Dalam sebuah iklan ada beberapa elemen atau struktur yang ada dalam
sebuah naskah iklan. Elemen atau struktur naskah iklan tersebut biasanya terdiri
dari:22
a. Judul (headline)
Judul atau headline adalah bagian terpenting dari sebuah iklan yang
pertama kali dibaca dan harus dapat menarik perhatian pembaca sehingga tetap
mau membaca iklan untuk lebih mengetahui produk yang akan dijual. Ada empat
kategori judul pada sebuah iklan, yaitu:
21
Ibid., hlm. 78-79.
Russel J. Thomas, Budi D. Susanto, Lane W. Roland, Noor Syahrizal. Tata Cara Periklanan
Kleppners. Jakarta, Elex Media Komputindo, 1992, hlm. 166-170.
22
27
1. Judul yang menjanjikan manfaat baru.
2. Judul yang secara langsung menjanjikan suatu manfaat yang sudah
ada.
3. Judul yang provokatif dan mengundang rasa ingin tahu.
4. Judul yang selektif.
b. Subjudul (subheadline)
Subjudul biasanya menjabarkan janji yang disajikan dalam judul utama.
Subjudul dapat lebih panjang daripada judulnya sendiri, merangsang pembaca
untuk terus membaca.
c. Penjelasan (body copy)
Body copy biasanya menyajikan atau menjelaskan bagaimana janji dalam
judul dapat dipenuhi. Seperti biaya, keunggulan produk, tempat penjualan, dan
keterangan lainnya yang menjelaskan dari judul iklan atau produk itu sendiri.
d. Bukti (proof)
Penjelasan mengenai bukti tentang produk yang diiklankan sangat penting
untuk lebih meyakinkan konsumen, terutama dalam iklan produk bernilai tinggi.
Biasanya penjelasan tentang bukti khususnya berlaku untuk produk kesahatan dan
produk baru dengan keistimewaan khusus. Terdapat bebrapa cara pembuktian
yang dapat diberikan kepada calon konsumen, yaitu:
1. Penekanan pada reputasi pembuatnya.
2. Penawaran Percobaan.
3. Stempel persetujuan.
4. Demonstrasi.
5. Jaminan uang kembali.
6. Testimonial
28
2. Gaya Naskah
Ada beberapa gaya naskah yang dapat diaplikasikan dalam pembuatan
naskah iklan, yaitu :23
1. Pendekatan Faktual
Pada pendekatan faktual berfokus pada realita mengenai tentang fakta
produk yang paling penting bagi pembaca, biasanya menerangkan keunggulan.
2. Pendekatan Imajinatif
Pendekatan yang disajikan secara imajinatif atau seni menciptakan naskah
dengan menyatakan sesuatu yang biasa dengan cara yang tidak diperkirakan.
3. Pendekatan Emosional.
Penulisan naskah yang dapat menggerakan perasaaan atau kekuatan
emosional orang terhadap sesuatu, seperti cinta, ketakutan, benci.
3. Slogan
Slogan merupakan ringkasan mengenai tema manfaat suatu produk dan
dalam beberapa kata menyampaikan pesan yang mudah diingat. Ada beberapa
jenis slogan yang biasanya digunakan, yaitu:24
1. Slogan Melembaga (intitusional)
Slogan melembaga diciptakan untuk memantapkan citra prestise bagi
perusahaan
2. Teknik Penjualan Agresif
Teknik penjualan agresif menjelaskan keistimewaan khusus dari produk
atau jasa yang diiklankan.
23
24
Ibid., hlm. 175-175
Ibid., hlm. 179-181
29
2.2.5 Tata Letak
Sebelum sebuah iklan di produksi, iklan harus diatur secara tata letaknya
mulai dari pengaturan elemen-elemen sebuah iklan sebuah iklan seperti naskah
iklan, ilustrasi, logo. Ada beberapa tipe tata letak yang dapat diterapkan agar
sebuah iklan cetak dapat menarik khlayak untuk melihat, yaitu:
1. Mondrian
Elemen layout disusun dan di atur dengan mengisi setiap ruangnya dengan
elemen copy writing dan visual dibuat seimbang
2. Picture Window
Pola di dominasi dengan komposisi gambar 2/3 dari ruang iklan, dengan
headline beberapa kalimat dan body copy yang terbatas.
3. Copy Heavy
Pola ini memberikan penekanan kepada headline, dan body copy panjang
serta ilustrasi yang kecil atau tanpa ilustrasi sekalipun.
4. Frame
Pengaturan copy iklan ini dengan ilustrasi yang mengelilingi atau
mendekap headline dan body copy yang berada di tengah-tengah.
5. Circus
Bentuk tata letak ini tidak tersusun dengan rapi sehingga bentuknya
menarik dan menghibur, elemen-elemen yang terdapat didalamnya tek berurut dan
penempatannya berada disisi yang tak lazim sehingga tampak lucu.
6. Multipanel
Mempunyai bentuk dengan yang dibagi kedalam panel-panel yang
dipisah-pisah dan hampir memenuhi frame dengan copy iklan yang berada disalah
satu panel yang disediakan.
30
7. Silhouette
Layout ini dengan bentuk dimana gambar wajah seseorang yang culup
besar letaknya dibelakang copy iklan atau gambar seseorang dijadikan latar
belakang.
8. Specimen
Merupakan layout dengan dengan headline yang sangat besar hampir
setengah halaman, dengan subheadline dan body copy berada di bawahnya.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
deskriptif kualitatif, karena peneliti ingin mendapatkan informasi dan gambaran
tentang variabel atau tema penelitian secara murni. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan
banyak metode dalam menelaah masalah penelitiannya.
Penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan untuk
mengkritik kelemahan penelitian kuantitatif (yang terlalu positivisme), serta juga
bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai
situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang
menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai
suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi,
ataupun fenomena tertentu.
Sesuai dengan prinsip epistemologisnya, peneliti kualitatif lazim menelaah
hal-hal yang berada dalam lingkungan alamiahnya, berusaha memahami, atau
menafsirkan, fenomena berdasarkan makna-makna yang orang berikan kepada
hal-hal tersebut (Denzin dan Lincoln, 1998:3) Secara konvensional penelitian
kualitatif cenderung diasosiasikan dengan keinginan peneliti untuk menelaah
makna, konteks, dan suatu pendekatan holistik terhadap fenomena.25
25
Deddy Mulyana dan Solatun. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 2007, hlm. 5.
31
32
Format deskriptif kualitatif pada umumnya dilakukan pada penelitian
dalam bentuk studi kasus. Format deskriptif kualitatif studi kasus tidak memiliki
ciri seperti air (menyebar di permukaan), tetapi memusatkan diri pada suatu unit
tertentu dari berbagai fenomena. Secara harafiah penelitian deskriptif adalah
penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai
situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif adalah
akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau
menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau
mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk
menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif
Definisi lainnya tentang penelitian kualitatif adalah penelitian yang
memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap,
pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. Pada
penelitian kualitatif biasanya menggunakan wawancara, pengamatan, dan
pemanfaatan dokumen untuk metode pengumpalan data.26
Dari beberapa definisi yang ada dapatlah disintesiskan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah.27
Deskriptif kualitatif studi kasus merupakan penelitian eksplorasi dan
memainkan peranan yang amat penting dalam menciptakan hipotesis atau
26
Lexi J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 2006, hlm 5.
27
Ibid., hlm 6.
33
pemahaman orang tentang berbagai variabel sosial. Format deskriptif kualitatif
lebih
tepat
apabila
digunakan
untuk
meneliti
masalah-masalah
yang
membutuhkan studi mendalam, seperti permasalahan tingkah laku konsumen
suatu produk, masalah efek media terhadap pandangan pemirsa terhadap suatu
tayangan media, permasalahan implementasi kebijakan publik di masyarakat, dan
sebagainya.
Penelitian kualitatif memiliki fungsi yang biasa dimanfaatkan oleh peneliti
kualitatif, diantara fungsi dan pemanfaatan tersebut adalah:28
1. Memahami isu-isu rumit suatu proses
2. Untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapatditeliti dalam
penelitian kuantitatif
3. Digunakan untuk meneliti sesuatu secara mendalam
4. Digunakan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari segi
prosesnya
3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus.
Studi kasus merupakan salah satu cara atau alat untuk melakukan penelitian
sosial. Pada umumnya studi kasus lebih banyak menggunakan kata “bagaimana”
atau “kenapa” dalam mengajukan pertanyaannya, ketika penelitian mempunyai
sedikit kontrol atas sebuah peristiwa atau kejadian, dan ketika fokus penelitian
berada di atas fenomena saat ini, dengan beberapa kontek keadaan (kehidupan)
nyata. Sebagai strategi penelitian, studi kasus banyak digunakan dalam berbagai
28
Ibid., hlm. 7
34
keadaan termasuk penelitian dalam ilmu politik, penelitian pemerintahan,
psikologi, studi organisasi, penelitian perencanaan dan sebagainya.29
Dalam penelitian studi kasus ada dua macam tipe disain, yaitu kasus
tunggal dan desain multi kasus , yang kemudian dari dua tipe tersebut di bagi
menjadi empat tipe desain yaitu, kasus tunggal (holistik), kasus tunggal (embed),
multiple case (holistik), dan multiple case (embed). Tipe penelitian kasus tunggal
mempunyai alasan tertentu untuk digunakan.
Alasan pertama kita dapat menggunakan penelitian kasus tunggal adalah
penelitian kasus tunggal dapat disamakan dengan penelitian tunggal. Alasan
penggunaan penelitian kasus tunggal yang kedua adalah dimana sebuah kasus
mewakilkan kasus yang ektrim atau unik. Alasan ketiga kita dapat menggunakan
penelitian kasus tunggal adalah di mana peneliti mempunyai kesempatan untuk
mengobservasi dan menganalisa sebuah fenomena menjadi penelitian ilmiah. 30
Penelitian studi kasus dengan desain kasus tunggal di bagi menjadi kasus
tunggal holistik dan kasus tunggal embed. Kasus tunggal holistik digunakan
unutuk menguji kasus secara garis besar atau keseluruhan dari sebuah program.
Studi kasus dengan desain kasus tunggal embed yaitu ketika studi kasus
memfokuskan pada bagian kecil dari unit level tertentu dan gagal kembali ke unit
yang lebih besar dari analisis.
Prosedur-prosedur dalam pengerjaan laporan studi kasus terdiri dari tiga
rangkaian, yaitu pertama, berkenaan dengan dengan taktik umum untuk memulai
suatu laporan , yang kedua mencakup persoalan apakah membiarkan kasus
tersebut untuk mengidentifikasi persoalan yang tak berurutan, dan yang ketiga
29
Robert K. Yin. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2006, hlm.
2
30
Ibid., hlm. 47-49
35
adalah mendeskripsikan suatu prosedur tinjauan ulang guna validitas konstruk
suatu studi kasus.
Prosedur pertama adalah dengan memulai tulisan di awal proses analisis.
Semenjak permulaan suatu penelitian, bagian-bagian tertentu laporannya akan
selalu bisa dituliskan walaupun masih dalam bentuk naskah, dan penulisan draft
ini hendaknya dilakukan bahkan sebelum pengumpulan dan analisis data
diselesaikan. Bagian metodologi juga bisa di konsep pada tahap ini karena
prosedur utama untuk pengumpulan data dan analisis data seharusnya menjadi
bagian dari desain studi kasus.
Prosedur kedua adalah identifikasi kasus. Dalam hal ini informan bisa
nyata atau tersamar. Pilihan yang paling disukai adalah menyingkap identitas baik
kasus maupun individualnya. Penyingkapan membuahkan dua hasil yang
membantu. Salah satunya pembaca mampu mengingat kembali informasi lain
sebelumnya yang mungkin telah dipelajari tentang kasus yang sama dari
penelitian
terdahulu
atau
sumber-sumber
lain
dalam
membaca
dan
menginterpretasikan laporan kasus. Beberapa keadaan di mana tanpa nama
menjadi perlu. Alasan utama yang paling umum ialah bahwa, ketika studi kasus
tersebut berada pada suatu topik yang kontraversial, tanpa nama bisa melindungi
kasus yang sesungguhnya dan partisipan yang sebenarnya.
Prosedur ketiga adalah tinjauan ulang naskah studi kasus. Peninjauan
kembali naskah laporan tidak hanya oleh kolega tetapi juga oleh partisipan dan
informan kasus yang bersangkutan. Jenis tinjauan ulang ini harus diikuti
walaupun studi kasus atau beberapa komponennya harus tetap tanpa nama. Dari
sudut metodologi, perbaikan-perbaikan yang dibuat melalui prosedur ini akan
36
mengembangkan ketepatan studi kasus tersebut, di samping meningkatkan
validitas konstruk penelitian yang bersangkutan.31
Dalam penelitian studi kasus tunggal terdapat sekurang-kurangnya tiga
macam rasionalitas yang harus diperhatikan, yakni:32
1. Bahwa kasus tunggal pada dasarnya analog dengan eksperimen
tunggal. Dalam kontek ini sebuah rasional muncul ketika kasus itu
tampak sebagai kasus penting dan relevan untuk menguji suatu teori
yang diletakkan sebelumnya sebagai perspektif
2. Sebuah kasus merefleksikan sesuatu yang ekstrim atau penuh keunikan
sehingga menarik dan bermakna untuk ditelusuri.
3. Sebuah kasus yang dapat dikatakan sebuah kasus penyingkapan. Kasus
semacam inidapat ditemui seorang peneliti manakala ia berkesempatan
memasuki suatu ranah sosial atau fenomena yang kurang diizinkan
untuk diteliti secara alamiah.
Keunggulan dari studi kasus terutama sangat berguna untuk informasi latar
belakang guna perencanaan penelitian yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial.
Penelitian studi kasus itu merintis dasar baru dan seringkali merupakan sumber
hipotesis-hipotesis untuk penelitian lebih jauh.33
Studi kasus sebagai suatu metode kualitatif
mempunyai keuntungan.
Lincoln dan Cuba mengemukakan bahwa keistimewaan studi kasus meliputi halhal berikut:
31
Ibid., hlm 189-193.
Burhan Bungin. Analisis Data peneitian Kualitatif. Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2003,
hlm. 29-30.
33
Joko Subagyo. Metode Penelitian Dalam Teori nda Praktek, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2006,
hlm. 45.
32
37
a) Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni
menyajikan pandangan subjek yang diteliti.
b) Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang
dialami pembaca sehari-hari.
c) Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara
peneliti dan responden.
d) Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi
internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi
faktual tetapi juga keterpercayaan (trust worthiness).
e) Studi kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian atas
transferabilitas.
f) Studi kasus terbuka bagi penelitian atas konteks yang turut berperan bagi
pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.
Setiap analisis kasus mengandung data berdasarkan wawancara, data
berdasarkan pengamatan, data dokumenter, kesan dan pernyataan orang lain
mengenai kasus tersebut. Dalam penelitian studi kasus ini peneliti ingin meneliti
tentang suatu proses atau tahapan dalam proses strategi kreatif atau dalam garis
besar proses perencanaan kreatif kampanye periklanan produk prolipid.
3.3 Definisi Konsep
Perencanaan kreatif merupakan suatu tahapan dalam proses kampanye
periklanan. Perencanaan kreatif pada umumnya mempunyai tiga tahapan. Tahapan
pertama dimana informasi mengenai produk yang akan iklankan diterima oleh
Acoount Executive agensi periklanan. Tahap kedua adalah tahap dimana informasi
38
yang sebelumnya sudah diterima kemudian diberikan ke divisi kreatif, kemudian
dari
informasi
mengenai
produk
tersebut
akan
menjadi
dasar
untuk
mengembangkan stategi kreatif iklan. Tahap ketiga dimana iklan dieksekusi
konsep kreatifnya, yaitu berkenaan dengan naskah iklan dan visualisasinya.
Iklan cetak merupakan sebuah bentuk format keluaran (output ) sebuah
iklan untuk dalam media cetak ataupun dimedia yang melalui proses cetak seperti
billboard, poster, leaflet, brosur dan sebagainya.
3.4 Narasumber
Dalam
penelitian
ini
peneliti
meggunakan
narasumber
untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Narasumber pada penelitian ini
adalah pihak dari MThree Communications yang membuat iklan dari produk
Prolipid itu sendiri, terutama tim kreatif dari perusahaan iklan tersebut. Yaitu ibu
Lenny Rudiansyah sebagai Acoount Executive, bapak Agus Irmawan sebagai
Copy Writer dan Willy Qadarisman sebagai Art Director.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Wawancara
Pada penelitian ini peneliti akan melakukan teknik pengumpulan data
dengan wawancara langsung dengan pihak MThree Communications sebagai
perusahaan periklanan yang menangani kampanye periklanan dari produk
Prolipid, terutama mewawancarai tim kreatif yang menangani perencanaan kreatif
dari iklan Prolipid. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang.
Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara mendalam, yaitu proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
39
bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan ataupun menggunakan pedoman (guide) wawancara.
Dalam proses wawancara ada beberapa unsur
yang berperan dalam
melakukan proses wawancara, yaitu pewawancara sebagai orang yang
menggunakan metode wawancara sekaligus dia yang bertindak sebagai
“pemimpin” dalam proses wawancara tersebut. Unsur yang kedua adalah
informan, yaitu orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh pewawancara.
Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data,
informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.
Unsur yang ketiga adalah materi wawancara, yaitu tema yang ditanyakan
kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan penelitian. Materi
wawancara yang baik terdiri dari: pembukaan, isi dan penutup. Metode
wawancara mendalam (in-depth interview) adalah sama seperti metode
wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran
informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada
umumnya. Sesuatu yang membedakan wawancara mendalam dengan wawancara
yang lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan
membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian.
Wawancara mendalam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
penyamaran dan terbuka. Penyamaran adalah pewawancara sebagai anggota
masyarakat pada umumnya dan hidup dan beraktivitas dengan wajar dengan
seorang yang diwawancarai. Wawancara terbuka, yaitu wawancara yang
dilakukan dengan informan secara terbuka di mana informan mengetahui
kehadiran pewawancara sebagai peneliti yang bertugas melakukan wawancara di
lokasi penelitian.
40
Wawancara menggunakan teknik tak terstruktur (wawancara mendalam).
Peneliti dalam hal ini menentukan pertanyaan apa yang akan diajukan kepada
narasumber atau yang biasanya disebut protokol wawancara. Tetapi tidak
menutup kemungkinan peneliti untuk mengajukan pertanyaan lebih dalam lagi
apabila menemukan hal-hal yang tidak biasa atau normal.
3.5.2 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan di sini, yaitu peneliti melakukan pengumpulan data
dengan riset perpustakaan, yakni dengan membaca atau mempelajari buku-buku
mengenai pemasaran, periklanan, teori komunikasi, metode penelitian kualitatif.
3.6 Fokus Penelitian
Yang menjadi fokus penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan dalam proses
perencanaan kreatif, yaitu : tahap pertama adalah informasi mengenai produk
yang akan diiklankan seperti informasi atau gambaran tentang produk, profil
tentang segmentasi produk, strategi pemasaran, tujuan periklanan, dan strategi
komunikasi. Pada tahap kedua dimana sebuah produk yang akan diiklankan
ditentukan mengenai strategi kreatifnya seperti konsep dasar strategi kreatif,
pendekatan kreatif, dan daya tarik iklan. Tahapan ketiga yaitu bentuk dari
eksekusi iklan yang meliputi art dan visualisasi serta copy writing.
3.7 Metode Analisis Data
Dalam analisis studi kasus, salah satu strategi yang biasa digunakan adalah
logika penjodohan pola. Logika ini adalah membandingkan pola yang didasarkan
atas data atau kenyataan-kenyataan yang empiris dengan pola yang diprediksi.
41
Dalam studi kasus deskriptif, penjodohan pola akan relevan dengan pola variablevariabel spesifik yang diprediksi dan ditentukan sebelum pengumpulan data.
Bentuk analisis data dengan penjodohan merupakan analisis dengan data yang
bersifat kualitatif. Bogdan dan Biklen, (1982) mengatakan analisis data kualitatif
adalah
upaya
yang
dilakukan
dengan
jalan
:
bekerja
dengan
data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
menyintesiskannya, mencari dan menemukan pola, mencari apa yang penting dan
apa yang dipelajari, memutuskan apa yang dapat diceriterakan pada orang lain.
Sedangkan Janis McDurry (Collaborative Group Analysis Of Data, 1999)
mengatakan tahapan analisis data kualitatif adalah, pertama membaca atau
mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data,
mempelajari kata-kata kunci itu dan berupaya menemukan tema-tema yang
berasal dari data, dan menulis model yang ditemukan. Data dari penelitian yang di
lakukan berupa informasi, uraian dalam bentuk prosa bahasa yang kemudian
dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu
kebenaran atau sebaliknya, sehingga kita dapat memperoleh gambaran baru atau
berfungsi untuk menguatkan gambaran yang sudah ada atau sebaliknya.34
34
Lexi J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 2006, hal 246.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1 Hasil Penelitian
Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Ibu Lenny
Rudiansyah selaku Account Executive, Bapak Agus Irmawan selaku Copy Writer
dan Creative Director, dan Bapak Willy Qadarisman selaku Art Director, maka
dalam bab ini penulis mencoba untuk memaparkan hasil dari wawancara tentang
perencanaan kreatif iklan cetak Prolipid. Wawancara yang dilakukan adalah untuk
mengetahui perencanaan kreatif yang dilakukan MThree Communications
terhadap produk Prolipid mulai dari tahap awal sampai eksekusi iklan.
Pada umumnya proses perencanaan kreatif mempunyai tiga tahapan.
Tahap pertama adalah mengenai semua hal yang didapatkan dari klien melalui
Account Executive, tahapan yang kedua adalah tahap dimana semua informasi
yang Account Executive diberikan kepada divisi kreatif lalu diproses mengenai
strategi kreatifnya dan semua hal mengenai kreatif periklanan, serta proses atau
tahapan yang terakhir adalah tahap eksekusi iklan.
4. 1.1 Gambaran Umum Mengenai Suplemen Herbal Prolipid
Prolipid merupakan suplemen herbal yang berfungsi untuk meluruhkan
lemak dalam tubuh. Produk Prolipid ini merupakan salah satu suplemen yang
diproduksi oleh PT. INDOFARMA sebagai suplemen yang dapat membantu
menurunkan lemak dan kolesterol. Prolipid dikeluarkan dan mulai diperkenalkan
sejak tahun 1997. Prolipid merupakan pelopor suplemen herbal yang mampu
42
43
bekerja secara alami. PT. Indofarma Tbk berhasil memanfaatkan kekayaan flora
Indonesia yang nota benenya merupakan negara terbesar kedua di dunia yang
memiliki jumlah tanaman obat berkhasiat setelah hutan Amazon.
Prolipid merupakan salah satu produk herbal asli Indonesia yang
diproduksi oleh PT. Indofarma Tbk dan dikemas dalam bentuk kapsul dan cair
yang sangat praktis melalui proses standar farmasi yang menggunakan teknologi
mutakhir (Extracting Center), sehingga khasiat obat yang terkandung dalam setiap
kapsul Prolipid tetap terjaga dan terstandardisasi. Prolipid mengandung Daun Jati
Belanda dan Daun Kemuning. Kedua daun ini sejak dahulu telah dipakai dan
terbukti dapat meluruhkan lemak. Dengan komposisi yang seimbang antara Daun
Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), dan Kemuning (Murayyae paniculata) dan
Daun Tempuyung (Sonchus arvencis) terbukti secara empiris dapat menjaga dan
menurunkan kadar kolesterol dalam darah agar tetap normal.
Senyawa Tanin dan Musilago yang terkandung dalam Daun Jati Belanda
dapat mengendapkan mukosa protein yang ada didalam permukaan usus halus
sehingga dapat mengurangi penyerapan makanan, dengan demikian proses
obesitas (kegemukan) dapat dihambat. Sedangkan hasil penelitian pada Daun
Kemuning menunjukkan bahwa pemberian infus Daun Kemuning 10%, 20%,
30% dan 40% sebanyak 0,5 ml dapat menurunkan berat badan secara bermakna.
Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan pembakaran lemak tubuh (kolesterol
yang merupakan salah satu komponen dari lemak).
Cara kerja dari Prolipid ini adalah dengan menghambat penyerapan lemak
disaluran pencernaan dan melarutkan lemak melalui proses saponifikasi atau
penyabunan dan kemudian dibuang melalui feses. Suplemen herbal Prolipid aman
dan alami untuk dikonsumsi karena terbuat dari bahan yang alami dengan efek
44
samping yang minimal. Prolipid Mempunyai efek klinis dan terbukti membantu
menurunkan lemak tubuh, serta telah memenuhi syarat standar pembuatan obat.
4.1.2 Segmentasi
Salah satu informasi yang tidak boleh ditinggalkan dalam proses
perencanaan strategi kreatif sebuah kampanye periklanan adalah mengenai
segmentasi dari produk yang akan diiklankan. Mengetahui segmentasi sebelum
memulai proses kreatif periklanan merupakan hal yang sangat penting karena dari
informasi inilah kreatif periklanan akan berjalan dengan baik dan tentunya akan
menjadikan sebuah iklan tepat sasaran serta sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dengan klien.
PT. Indofarma sebagai produsen suplemen herbal Prolipid secara otomatis
mempunyai segmentasi tertentu dalam memasarkan produknya. Berikut informasi
tentang segmentasi dari suplemen herbal Prolipid:
1. Demografi
. Jenis Kelamin
:
Laki-laki dan wanita
. Usia
:
20-55 tahun
. Merital Status
:
Menikah dan belum menikah
. Pendidikan
:
Sekolah Menengah Atas
. Wilayah
:
Seluruh Indonesia
. Wilayah perkotaan
:
Kota besar dan suburban
2. Geografis
45
3. Psikografis
. Golongan Status
:
Kelas menengah-menengah atas
:
Masyarakat
4. Behavioral
. Motif pembelian
yang
ingin
tetap
menjaga kesehatan, menjaga tingkat
kadar kolesterol dalam tubuh tetapi
masih ingin menikmati makananmakanan
enak
yang
cenderung
kurang sehat dan mempunyai kadar
lemak dan koleterol yang tinggi.
4.1.3 Strategi Pemasaran
A. Produk
Sejak pertama diproduksi dan diperkenalkan ke masyarakat luas pada
tahun 1997 oleh PT. Indofarma, Prolipid merupakan satu-satunya produk yang
berfungsi sebagai suplemen herbal untuk mencaharkan lemak secara alami. Saat
ini Prolipid tidak mempunyai pesaing-pesaing secara langsung, selain resep dokter
atau etikel dan produk-produk yang berfungsi hampir sama dengan Prolipid yang
lebih
mengedepankan
memperlancar
fungsi-fungsi
pencernaan,
dan
sebagai
sebagian
suplemen
produk-produk
untuk
diet
tersebut
dan
hanya
menonjolkan suplemen untuk wanita saja.
B. Harga
Harga yang ditawarkan oleh PT. Indofarma terhadap produk Prolipid ini
terbilang cukup realistis. Dibandingkan dengan fungsi dan khasiat suplemen
Prolipid yang akan dirasakan konsumen bahkan harga yang ditawarkan cenderung
46
murah dan terjangkau. Harga setiap pack Prolipid berisikan 60 butir kapsul
dibandrol dengan harga Rp.37.500,-. Harga yang sama juga dibandrol untuk
Prolipid dalam bentuk cair dalam kemasan Botol.
C. Distribusi
Produk Prolipid ini sudah dapat dijangkau oleh masyarakat perkotaan dan
daerah-daerah penyangga kota atau pinggiran-pinggiran kota besar (sub urban).
Hanya saja Prolipid tidak dipasarkan sampai ketingkat pengecer terkecil seperti
diwarung-warung. Pendistribusian Prolipid terbatas hanya sampai tingkat seperti
toko-toko obat dan mini market seperti Century, Guardian, Indomart, Alfamart
dan apotek-apotek. Pemasaran Prolipid sudah tersebar diseluruh Indonesia.
D. Promosi
Sejak kemunculannya, PT. Indofarma telah mencoba agar produk Prolipid
dapat dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat umum. Cara yang yang dilakukan
adalah dengan berpromosi. Diawal Prolipid dikenalkan ke masyarakat telah
menggunakan salah satu cara berpromosi, yaitu dengan beriklan baik itu dengan
menggunakan media lini atas seperti televisi, radio, media cetak atau dengan
menggunakan media lini bawah. Tetapi pada beberapa tahun belakang Prolipid
lebih memilih media lini atas seperti media cetak (tabloid) dan radio saja. Media
yang dipilih juga lebih tersegmentasi seperti di tabloid Gaya Hidup Sehat yang
nota benenya mengulas tentang masalah-masalah kesehatan.
4.1.4 Strategi Komunikasi
Pada iklan cetak Prolipid strategi komunikasi yang digunakan adalah
mencoba menapilkan sesuatu yang berbeda dan provokatif. Seperti yang
disampaikan Ibu Lenny Rudiansyah selaku Account Executive:
47
“...Pada dasarnya kita ingin menampilkan sesuatu yang beda dan
provokatif agar dapat lebih menarik perhatian...”
Satu hal yang sangat penting dan berpengaruh dalam proses perencanaan
kreatif sebuah iklan adalah dimana informasi yang didapatkan dari klien mengenai
produk yang akan diiklankan yaitu mengetahui masalah yang dihadapi produk
tersebut seperti pesaing-pesaing, posisi produk tersebut dalam pasar. Lalu dari
masalah-masalah yang ada maka selanjutnya diberikan solusi-solusi atau jalan
keluar untuk mensiasati masalah yang ada ataupun yang mungkin akan dihadapi
nantinya dalam proses kampanye periklanan.
A. Analisis Masalah
Sebagai produk yang terbilang sudah matang dan dikenal masyarakat,
Prolipid mempunyai masalah tersendiri yang mungkin harus diatasi. Walaupun
secara persaingan Prolipid tidak mempunyai pesaing langsung yang sangat berarti
selain dari resep dokter dan produk-produk yang menawarkan berbagai manfaat
mengenai tubuh manusia, masalah lebih terfokus pada hal dimana Prolipid harus
lebih menarik lagi dalam beriklan agar dapat lebih dapat dikenal lagi oleh
masyarakat luas serta upaya untuk meningkatkan loyalitas konsumen dan target
pasar dari Prolipid.
Dalam hal ini Prolipid mencoba untuk lebih menginformasikan lagi
tentang semua aspek tentang manfaat dari kandungan yang ada di Prolipid itu
sendiri, karena pada saat ini masyarakat secara terus menerus dijejali oleh iklaniklan produk yang berhubungan dengan kesehatan.
48
B. Solusi
Pemecahan masalah dari semua aspek masalah yang ada atau bahkan yang
mungkin nanti akan dihadapi adalah dengan memberikan sesuatu yang berbeda
kemasyarakat tertutama target market dari Prolipid. Selain masalah-masalah yang
ada, Prolipid mempunyai keuntungan-keuntungan tersendiri yang sudah ada
didalam dirinya sendiri yang harus lebih ditonjolkan kepermukaaan. Kandungan
herbal yang terkandung didalam Pilipid merupakan nilai lebih dari produk. Dari
awal kemunculannya Prolipid merupakan satu-satunya suplemen yang konsisten
mengedepankan solusi alami untuk mengatasi masalah kolesterol dalam tubuh.
Selain itu rasa takut dari masyarakat ataupun target konsumen akan kadar
kolesterol dan lemak menjadi suatu hal yang dapat dimanfaatkan dalam
mengkomunikasikan pesan dari iklan produk Prolipid.
Dari kedua nilai tambah tersebut Polipid dalam beriklan akan mempunyai
kesan tersendiri dalam masyarakat modern dalam menangani masalah-masalah
yang mereka hadapi terutama dalam mengatasi kadar kolesterol dalam tubuh.
Selain itu Prolipid tidak hanya dapat dikonsumsi oleh para wanita melainkan pria
juga bisa mengkonsumsi suplemen ini
4.1.5 Tujuan Periklanan
Prolipid sebagai produk suplemen herbal yang sudah dewasa dan terbilang
matang dipasaran tentunya mempunyai tujuan dalam sebuah kampanye periklanan
yang ingin dicapai. Seperti yang disampaikan Ibu Lenny Rusiansyah, Account
Executive dari MThree Communications:
“…Karena Prolipid terbilang sudah lama dipasaran sejak tahun 1997
tujuan utama dari beriklan untuk kembali mengingatkan masyarakat tentang
49
Prolipid, selain untuk meningkatkan penjualan, dan menjalankan program
marketing dari PT. Indofarma…”
Selain untuk mengingatkan kembali kepada khalayak iklan Prolipid ini
juga dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk Prolipid. PT.Indorfarma
selaku produsen dari suplemen herbal Prolipid memilih beriklan sebagai salah
satu cara berpromosi dan mengkomunikasikan produknya, dikarenakan iklan
merupakan salah satu cara yang cukup efektif.
Produk yang diproduksi PT. Indofarma terbilang cukup banyak sehingga
produk-produk tersebut
mempunyai jadwal atau program-program marketing
tertentu yang telah ditentukan dan ingin dicapai. Begitu juga dengan kampanye
periklanan Prolipid ini juga ditujukan untuk menjalankan program marketing
tersebut selain dari produk-produk lain yang diproduksi PT. Indofarma.
4.1.6 Strategi Kreatif Iklan Cetak Prolipid
Tahapan selanjutnya setelah mendapatkan semua informasi yang
dibutuhkan mengenai Prolipid, proses selanjutnya dimana Prolipid yang akan
dibuatkan kampanye periklanannya akan ditentukan mengenai strategi kreatifnya.
4.1.6.1 Konsep Kreatif
Rasa takut masyarakat akan terganggunya kesehatan dan terganggunya
fungsi organ tubuh apalagi organ tubuh yang sangat vital merupakan hal yang
biasa dihadapai oleh masyarakat modern pada saat ini. Tetapi pada kasus yang
lainnya masyarakat kian banyak dihadapi akan makanan-makanan yang secara
sadar mereka ketahui dapat menggangu kesehatan tubuh, dan pada akhirnya
50
masyarakat pun berada dalam posisi dilema. Hal ini sering sekali kita jumpai
disekitar kehidupan sehari-hari dimanapun dan kapanpun.
Disatu sisi masyarakat ingin makan makanan yang enak dan menggugah
selera, dan disisi lainnya kebanyakan dari makanan-makan itu banyak
mengandung kadar lemak dan kolesterol. Sebagaimana kita ketahui banyak orang
yang mempunyai pantangan dalam mengkonsumsi suatu makanan karena bisa
menimbulkan penyakit bagi tubuh. Sebagian besar masyarakat enggan beralih
kegaya hidup yang lebih sehat, ditambah kegiatan olah raga yang membutuhkan
waktu yang cukup untuk melakukannya. Situasi seperti ini menjadi pemikiran
yang dianggap sangat tepat dalam mengembangkan ide kreatif kampanye
periklanan yang kemudian dijadikan Big Idea dan menjadi dasar dalam memulai
proses penentuan strategi kreatif iklan Prolipid yang kemudian diterjemahkan
dengan perasaan tidak perlu takut mengkonsumsi makanan berkolesterol.
Seperti yang disampaikan Bapak Agus Irmawan selaku Copy Writer dan
Creative Director:
“…Yang menjadi ide dasar dari strategi kreatif ini adalah rasa takut yang
sering hadapi konsumen, tetapi disamping itu keinginan untuk makan makanan
enak dan cenderung berlemak kadang tak bisa dihindari apalagi sampai beralih
kegaya hidup yang lebih sehat, juga sekarang banyak makanan-manakan cepat
saji yang kurang sehat yang dapat menggangu kesehatan dan fungsi organ
tubuh lainnya. Dengan adanya Prolipid, masyarakat tidak perlu takut lagi akan
semua itu karena manfaatnya dapat mengcounter masalah kolesterol. Jadi kita
ingin mencoba menanamkan rasa tak perlu takut ke masyarakat…”
MThree Communications dalam proses perencanaan kreatif iklan Prolipid
ingin mencoba memposisikan dalam benak masyarakat dan konsumen produk
Prolipid sebagai solusi untuk mengatasi rasa takut akan mengkonsumsi makananmakanan enak yang cenderung berlemak karena Prolipid secara alami dapat
51
meluruhkan lemak dan kolesterol dalam tubuh apabila mengkonsumsi Prolipid
sebelum makan.
Dalam konsep kreatif iklan Prolipid ini juga sekaligus ingin memposisikan
bahwa Prolipid dapat menjadi solusi dari masalah-masalah kehidupan masyarakat
modern yang serba dibatasi oleh waktu sehingga makanan yang dipilih pun
makanan yang terbilang cepat penyajiannya, disamping masalah-masalah lain
seperti kebersihan dari makanan. Prolipid diharapkan mampu mengatasi masalahmasalah tersebut, karena disini Prolipid mempunyai manfaat utama yang baik
untuk menjaga tingkat lemak dan kolesterol.
Pada intinya dalam perencanaan kreatif iklan Prolipid MThree
Communications mencoba untuk menampilkan sesuatu yang berbeda dan
provokatif dari iklan-iklan suplemen lain atau iklan-iklan obat yang sering kita
lihat. sehingga pesan yang ingin disampaikan mengenai Prolipid dapat diterima
oleh masyarakat terutama target market, karena dalam hal ini iklan Prolipid akan
ditayangkan dimedia cetak yang mempunyai segmentasi yang cukup spesifik yaitu
tabloid kesehatan.
4.1.6.2 Pendekatan Kreatif
Dalam kampanye periklanan suplemen herbal Prolipid ini Bapak Agus
Irmawan selaku Creative Director mengungkapkan:
“…Dengan mencoba menanamkan tentang manfaat Prolipid yang dapat
meluruhkan lemak…”
pendekatan kreatif yang digunakan dimana Prolipid dapat diterima
didalam benak konsumen bahwa produk suplemen ini dapat memberikan manfaat
yang baik apabila dikonsumsi secara teratur. Prolipid terbukti secara klinis dapat
52
menjaga kadar kolesterol dalam tubuh, dan didalam kandungannya pun Prolipid
menggunakan bahan dari alam yaitu Daun Jati Belanda dan Daun Kemuning yang
telah teruji dapat meluruhkan kolesterol dalam tubuh, serta kedua bahan alami
yang terkandung tersebut telah digunakan sejak dahulu dan terbukti akan
khasiatnya.
Selain itu pendekatan dengan menanamkan akan hal baik yang terkandung
didalam Prolipid kedalam benak konsumen secara psikologis juga dapat
memberikan manfaat untuk mengurangi rasa takut pada masyarakat maupun
konsumen Prolipid akan makan-makanan yang mempunyai kadar lemak dan
kolesterol yang tinggi, sehingga mereka tidak perlu mengkhawatirkankan hal
seperti itu lagi karena manfaat akan suplemen herbal Prolipid yang mampu
membantu menjaga kadar kolesterol dalam tubuh untuk tetap normal secara alami.
4.1.6.3 Daya Tarik Iklan
Salah satu strategi kreatif yang digunakan dalam membuat iklan adalah
dengan menggunakan daya tarik iklan, dimana nantinya akan menimbulkan
perhatian dari masyarakat dan target market yang melihatnya sehingga pesan yang
yang ingin disampaikan diterima oleh mereka yang melihatnya. Prolipid dalam
mengembangkan strategi kreatifnya secara garis besar menggunakan daya tarik
emosional dalam menyampaikan pesannya. Karena kembali ke aspek psikologis
dari rasa takut sebelumnya.
Creative Director MThree Communications Bapak Agus Irmawan juga
mengungkapkan
“…Berhubungan dengan rasa takut yang jadi ide dasar, kita mencoba
menggunakan daya tarik secara emosional untuk menyampaikan pesannya,
karena rasa takut tadi berhubungan dengan psikologis manusia. Jadi daya tarik
53
ini diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat dan dapat lebih sadar lagi akan
produk Prolipid ini yang bermanfaat untuk menjaga kadar kolesterol dalam
darah…”
dengan daya tarik emosional digunakan agar masyarakat dan target
market akan lebih sadar lagi akan Prolipid, karena jika iklan ditampilkan secara
emosional apalagi berkenaan dengan kehidupan sehari-hari dan berkenaan dengan
gaya hidup maka kemungkinan besar akan mempengaruhi pemikiran seseorang
yang secara sadar atau tidak berada dalam situasi tertentu, dalam kasus ini adalah
antara masalah kesehatan dan keinginan.
4.1.7 Eksekusi
Tahapan terakhir dalam sebuah perencanaan kreatif adalah proses eksekusi
iklan. Pada proses ini iklan yang telah ditentukan strategi kreatifnya akan
dituangkan menjadi sebuah karya nyata. Prolipid dalam kampanye periklanannya
mempunyai empat alternatif versi yang akan dibuat. Dari keempat alernatif versi
tersebut mempunyai garis besar tema yang sama, hanya saja penggunaan ilustrasi
foto dan headline yang berbeda.
4.1.7.1 Art dan Visualisasi
Dalam mengeksekusi pesan iklan suplemen herbal Prolipid tim kreatif dari
MThree Communications mencoba menampilkan sebuah gambaran atau ekspresi
mengenai rasa enjoy dan tidak takut untuk mengkonsumsi makanan berlemak
karena ada Prolipid yang mampu menjaga kadar kolesterol dalam tubuh. Prolipid
juga digambarkan sebagai jalan keluar untuk mengatasi masalah rasa takut untuk
mengkonsumsi makan yang kurang sehat.
54
Dalam proses eksekusi iklan suplemen herbal Prolipid ditentukan suatu
visualisasi yang dapat menggambarkan dari konsep dasar perencanan kreatif
iklan. Pemilihan ilustrasi foto harus menggambarkan atau memvisualisasikan
suatu pesan yang ingin disampaikan. Dalam iklan Prolilipid ini ditentukan sebuah
aktivitas keseharian orang yang sedang menikmati makanan yang tersaji dimeja
makan. Makanan yang tersaji dimeja adalah makanan yang mengandung banyak
lemak dan kolesterol, dalam iklan ini ditampilkan makanan khas Indonesia dan
makanan khas luar negeri, dan satu alternatif versi yang menampilkan beberapa
jenis makanan beserta Prolipid.
Ilustrasi ini digunakan karena dianggap mampu mewakili serta
memvisualisasikan dari konsep kreatif yang sudah dibangun karena pesan yang
ingin disampaikan dalam benak masyarakat dan target market adalah rasa enjoy
atau nyaman dan tidak takut untuk mengkonsumsi makanan-makanan berlemak
dan berkolesterol. Dalam pemilihan makanan-makanan pun menggambarkan
makanan yang secara umum dan dikenal masyarakat luas dan biasa dikonsumsi,
yaitu seperti masakan seperti gulai daging, sate, steak, hamburger, serta konro
yang memang memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Begitu pula dengan endoser atau talent iklan Prolipid yang sedang
menikmati makanan berlemak tadi, dengan mimik muka yang enjoy serta sama
sekali tidak menggambarkan perasaan takut untuk mengkonsumsi makan yang
tersaji. Dari pemilihan konsep eksekusi ini diharapkan masyarakat dan target
konsumen dapat mengerti akan pesan yang ingin disampaikan karena visualisasi
yang digunakan merupakan hal yang sudah biasa terjadi dalam kehidupan seharihari.
55
Seperti yang disampaikan Bapak Willy Qadarisman Selaku Art Director:
“…Dalam memvisualisasikan konsep dari iklan Prolipid, kita menggunakan
ilustrasi foto yang cukup provokatif dan dapat memberikan kesan pada
perasaan tak takut akan makan makanan berlemak dan berkolesterol. Elemen
fotografi yang digunakan adalah aktivitas orang makan, makanan yang secara
pandangan terlihat berlemak dan sudah dikenal seperti gulai, sate, konro, dan
produk Prolipid. Selain itu Prolipid juga ditampilkan sebagai solusi dari
masalah masyarakat tentang rasa takut yang sering ada ketika mau menikmati
makanan yang berkolesterol. Ilustrasi yang dipilih merupakan aktivitas orang
yang sedang makan makanan berlekolesterol tetapi tetap merasa enjoy untuk
menyantapnya…”
Dalam penentuan layout iklan cetak suplemen herbal Prolipid ini sebagian
besar didominasi oleh ilustrasi aktivitas seseorang yang sedang makan
dibandingkan dengan naskah iklan. Hal ini dipilih karena tim kreatif MThree
Communications ingin lebih menekankan kepada ekspresi dari endoser atau talent
akan rasa ketidaktakutan dalam manyantap makanan serta mengarahkan direksi
pandangan masyarakat luas yang melihatnya kearah aktifitas talent yang dibuat
cukup provokatif.
Seperti yang disampaikan pula oleh Bapak Willy Qadarisman:
“…Dalam penataan letak elemen iklan antara ilustrasi foto dan copy writingnya,
ruang iklan lebih didominasi oleh ilustrasi foto karena kita ingin lebih
menekankan kepada perasaan tak perlu takut, juga memberikan direksi langsung
kepada ilustrasi foto seperti orang yang sedang makan, makanannya, serta
produk Prolipid itu sendiri…”
Begitupun dengan versi lain yang cukup berbeda dengan ketiga versi yang
menampilkan aktifitas seseorang yang sedang makan. Versi ini hanya diwakili
oleh makanan-makanan yang tersaji diatas meja yang sebagian dari ruang iklan
sebagian besar dipenuhi gambar dari beberapa versi makanan.
56
4.1.7.2 Copy Writing
Iklan suplemen herbal Prolipid dibuat dalam empat buah alternatif versi,
tetapi dari masing-masing versi yang membedakannya hanyalah headline dari
masing-masing iklan, sedangkan untuk body copy yang digunakan sama pada
setiap alternatif versi , karena pada bagian naskah body copy lebih menekankan
pada informasi mengenai jumlah konsumsi suplemen perhari dan kalimat yang
mengajak untuk tidak takut untuk mengkonsumsi makanan yang berlemak.Untuk
lebih dapat menarik perhatian yang lebih, naskah iklan dibuat dengan bahasa yang
simpel dan mudah dimengerti. Berikut naskah iklan yang termuat didalam tiap
alternatif versi:
1. Versi Makan Konro
Headline: Habis Prolipid makan enak sepuasnya
Body Copy: Makanan enak memang cenderung tidak sehat. Tetapi tidak
selamanya kita menghindari makanan enak karena takut kadar kolesterol naik.
Ingin makan enak tanpa khawatir kadar kolesterol naik? Minum Prolipid 2x2
sehari sebelum makan. Prolipid, herbal supplement untuk meluruhkan lemak dan
menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap normal.
2. Versi Makan Sate
Headline: Makan enak? Siapa takut?
Body Copy: Makanan enak memang cenderung tidak sehat. Tetapi tidak
selamanya kita menghindari makanan enak karena takut kadar kolesterol naik.
Ingin makan enak tanpa khawatir kadar kolesterol naik? Minum Prolipid 2x2
sehari sebelum makan. Prolipid, herbal supplement untuk meluruhkan lemak dan
menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap normal.
57
3. Versi Masakan Padang
Headline: Apapun makanannya, Prolipid penawarnya
Body Copy: Makanan enak memang cenderung tidak sehat. Tetapi tidak
selamanya kita menghindari makanan enak karena takut kadar kolesterol naik.
Ingin makan enak tanpa khawatir kadar kolesterol naik? Minum Prolipid 2x2
sehari sebelum makan. Prolipid, herbal supplement untuk meluruhkan lemak dan
menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap normal.
4. Versi Makan Steak
Headline : Habis Prolipid makan enak sepuasnya
Body Copy : Makanan enak memang cenderung tidak sehat. Tetapi tidak
selamanya kita menghindari makanan enak karena takut kadar kolesterol naik.
Ingin makan enak tanpa khawatir kadar kolesterol naik? Minum Prolipid 2x2
sehari sebelum makan. Prolipid, herbal supplement untuk meluruhkan lemak dan
menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap normal.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan dari informasi yang telah didapatkan dari MThree Communications
melalui wawancara, maka pada sub bab ini penulis mencoba untuk membahas
informasi tentang perencanaan kreatif iklan cetak prolipid.
4.2.1 Segmentasi
Prolipid sebagai produk suplemen herbal yang dapat meluruhkan lemak
mempunyai segmentasi pasar yang cukup luas. Bila dilihat dari segmentasi yang
ada, Prolipid dalam hal ini menyegmentasikan target sasarannya secara kurang
spesifik. Padahal dalam penentuan target market sebuah produk hendaklah yang
58
lebih spesifik Jika dilihat dari jarak atau range usianya saja cukup renggang untuk
suplemen kesehatan, apalagi usia yang biasa bermasalah dengan lemak kolesterol
kebanyakan adalah usia yang terbilang sudah dewasa. Berdasarkan data yang
penulis dapatkan, bahwa usia paling rentan untuk mengidap kolesterol yang juga
dapat menyebabkan resiko penyakit jantung adalah usia lebih dari 40 tahun untuk
pria dan usia 50 tahun keatas untuk wanita. Prolipid dalam kasus ini mungkin bisa
membagi menjadi target market premier dan sekunder sehingga dapat mengetahui
target yang lebih potensial dan yang tidak potensial.
4.2.2 Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran biasanya sebuah produk memiliki sebuah
bauran pemasaran yang sudah ditentukan. Bauran pemasaran meliputi tentang
produk itu sendiri, penetapan harga, pendistribusian atau place, serta promosi.
Prolipid dalam bauran pemasarannya menyatakan tidak mempunyai pesaing
secara langsung melainkan resep dari dokter atau etikel.
Sebuah produk secara persaingan mempunyai dua buah pesaing, yaitu
pesaing langsung dan pesaing tidak langsung. Dikatakan pesaing langsung apabila
sebuah produk mempunyai kandungan, manfaat dan segmentasi yang sama
dengan produk lainnya yang sejenis. Prolipid walaupun menyatakan tidak
mempunyai pesaing langsung yang menawarkan dan mempunyai kandungan,
tetapi Prolipid mempunyai pesaing tidak langsung seperti obat Herbal yang
memiliki manfaat yang hampir sama dengan Prolipid, hanya saja segmentasi dan
kandungan yang membedakan.
59
4.2.3 Strategi Komunikasi
Prolipid dalam perencanaan kreatif iklan ingin mencoba menampilkan
sesuatu hal yang berbeda dan provokatif. Sebuah iklan memang sudah seharusnya
berbeda dengan iklan-iklan yang lain terutama yang menjadi pesaing. Dalam
analisa permasalahannya Prolipid harus menampilkan sesuatu yang lebih menarik
lagi agar selalu diingat oleh khalayak. Hal ini sedianya sudah patut dilakukan
apalagi Prolipid sebagai market leader dan pelopor suplemen herbal. Prolipid
harus bisa menunjukan keunggulannya sebagai suplemen yang mampu mengatasi
masalah kolesterol dalam tubuh. Kandungan herbal yang terkandung, cara kerja
suplemen yang alami, serta efek samping yang minimal dalam Prolipid dapat
menjadi salah satu nilai tambah yang patut diangkat ke masyarakat dan target
market, terutama dalam mengatasi rasa takut untuk mengkonsumsi makanan yang
berkolesterol.
Penggunaan talent atau endoser nantinya juga akan mempengaruhi
pemikiran
konsumen
akan
suatu
produk.
Prolipid
dalam
perencanaan
periklanannya juga cukup jeli dalam melihat keadaan yang ada, karena selama ini
produk yang mempunyai khasiat mengatasi masalah kadar kolesterol, bentuk
tubuh, diet dan semacamnya termasuk masalah pencernaan lebih mengekspos
wanita sebagai objek. Hanya saja jika dilihat dari iklan Prolipid, yang ditampilkan
hanya produk Prolipid dalam kemasan kapsul, padahal Prolipid terdiri dari dua
bentuk atau jenis kemasan yaitu kapsul dan cair yang nantinya akan memberikan
keuntungan tersendiri tersendiri bagi Prolipid dan target pasarnya. Misalnya saja
bagi para konsumen yang kurang menerima suplemen jenis kapsul bisa
mengkonsumsi jenis cair atau sirup, sehingga target pasar dan masyarakat
mendapatkan sebuah pilihan jenis produk.
60
4.2.4 Tujuan Periklanan
Sebuah proses perencanaan kampanye periklanan tentulah mempunyai
tujuan periklanan yang ingin dicapai, begitu juga dengan kampanye periklanan
suplemen herbal Prolipid. Sebuah produk mempunyai proses hidup mulai dari
tahap untuk memperkenalkan diri, tahap pertumbuhan, tahap dewasa, sampai
dengan tahap decline atau penurunan, hingga pada tahap dimana produk itu tak
dikenal lagi. Pada tahapan tertentu tentunya penetapan tujuan periklanan pastinya
berbeda-beda pula. Suplemen herbal Prolipid sudah ada sejak tahun 1997, dimana
saaat saat sekarang telah memasuki tahap dewasa.
Prolipid pada kampanye periklanannya ini bertujuan untuk mengingatkan
kembali kepada masyarakat dan target marketnya agar mereka senantiasa tetap
aware atau sadar akan keberadaan merek Prolipid, selain untuk meningkatkan
penjualan dan menjalankan program promosi. Kembali mengingatkan kepada
masyarakat akan suatu merek memang sangat diperlukan oleh semua produk
tertutama oleh produk yang telah lama dipasaran. Walaupun Prolipid menyatakan
tidak mempunyai pesaing sejenis atau pesaing langsung, tetap saja kegiatan
promosi seperti beriklan harus tetap dilakukan, karena bisa saja produk lain yang
mempunyai kandungan dan manfaat yang sedikit berbeda menggeser keberadaan
Prolipid dipasar.
Banyaknya produk yang harus dipromosikan PT. Indofarma juga bisa
menghambat proses kampanye periklanan Prolipid, karena porsi kegiatan promosi
Prolipid menjadi berkurang dan terkesan harus menunggu giliran untuk
berpromosi sehingga menciptakan ketidaksinambungan dalam berpromosi
khususnya beriklan, karena dalam dalam menetapkan tujuan periklanan yang baik
61
salah satunya adalah dimana suatu produk harus secara berkesinambungan serta
berkala mengingatkan kepada masyarakat.
4.2.5
Konsep Kreatif
Pada perencanaan kreatif iklan Prolipid telah ditetapkan bahwa ide dasar
yang diangkat dan dikembangkan menjadi strategi kreatif adalah bermula dari rasa
takut yang sering dihadapi masyarakat pada umumnya dan target market pada
khususnya. Konsep kreatif iklan Prolipid ingin lebih menekankan kepada aspek
tersebut tanpa mengesampingkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan
kepada masyarakat dan target market, yaitu tentang fungsi atau manfaat dari
Prolipid secara langsung.
Keinginan akan menikmati makanan-makanan enak yang cenderung enak
memang terkadang sulit untuk dibendung, karena secara tampilan fisik dan cara
penyajiannya saja sudah sangat mempengaruhi pikiran untuk mencoba, apalagi
pada era modern ini kita banyak sekali dihadapi oleh jenis makanan yang enak,
dan hasrat untuk menikmatinya semakin tidak terbendung dan sulit untuk
dihindari. Yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah selamanya kita mampu
menghindari dan menahan keinginan ditengah terpaan makanan-makanan yang
enak dan cenderung berlemak.
Perasaan takut ini disadari atau tanpa disadari menjadi dilema oleh
masyarakat modern. Situasi seperti inilah yang coba diangkat kepermukaan oleh
tim kreatif MThree Communications. Pemilihan ide dasar seperti ini merupakan
cara yang cermat dan cukup efektif untuk membuat masyarakat dan target pasar
yang melihat agar lebih sadar lagi akan keberadaan suplemen herbal Prolipid ini.
62
Apalagi konsep iklan ini disajikan berbeda dengan iklan-iklan yang kurang lebih
mempunyai manfaat yang hampir sama.
Selain itu iklan-iklan yang berkenaan dengan masalah berat badan,
masalah pencernaan atau kolesterol lebih menitikberatkan fokus terhadap jenis
kelamin tertentu, yaitu wanita. Padahal masalah seperti kegemukan atau obesitas,
kelebihan tingkat lemak dan kolesterol dapat hinggap pada siapa pun. Sisi
penekanan dalam konsep dan penyajian ide kreatif yang dikembangkan adalah
sesuatu yang berbeda pada intinya dan provokatif, karena secara tidak langsung
konsep kreatif yang ditekankan dapat mempengaruhi pemikiran masyarakat
kepada aspek psikologis agar tidak perlu takut mengikuti selera makanan yang
cenderung kurang sehat bagi tubuh. Kesehatan tubuh memang hal yang sensitif
untuk diangkat menjadi sebuah kreatif iklan, apalagi Prolipid dalam kampanye
periklanan kali ini berada pada tahap untuk mengingatkan kembali akan
keberadaannya.
4.2.6 Pendekatan Kreatif
Pada perencanaan kreatif iklan cetak suplemen herbal Prolipid ini
menggunakan pendekatan kreatif yang digunakan adalah pendekatan positioning
seperti yang diungkapkan tim kreatif Mthree Communications. Positioning
merupakan salah satu pendekatan kreatif yang biasa digunakan untuk
mengerjakan strategi kreatif periklanan yang bertujuan untuk menempatkan
sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen.
Pendekatan positioning biasa digunakan bagi produk baru atau produk kecil yang
ingin menantang produk yang sudah ada tau yang menjadi market leader.
63
Jika kita lebih memperhatikan pada tampilan iklan yang ada, terlihat
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan USP (unique selling proposition)
Sebagai produk yang sudah ada dipasaran sejak tahun 1997, memberikan
kepercayaan yang baik kepada masyarakat memang sangat dibutuhkan untuk lebih
meningkatkan pasar dan loyalitas konsumen, tentunya dengan manfaat yang
secara klinis sudah dapat dibuktikan.
4.2.7 Daya Tarik Iklan
Sebuah strategi kreatif periklanan akan lebih diterima masyarakat luas
apabila iklan yang ditampilkan mempunyai daya tarik tertentu agar orang mau
melihat dan membacanya. Ada beberapa daya tarik yang biasa digunakan dalam
membuat strategi kreatif iklan yaitu dengan mengunakan selebritis sebagai
endoser yang biasanya merupakan seorang yang sudah dikenal dan disukai, daya
tarik humor, daya tarik rasa takut, daya tarik informasional dan daya tarik lainnya
yang mampu membuat masyarakat tertarik akan sebuah iklan.
Daya tarik iklan selain untuk menarik masyarakat yang sengaja atau
sengaja melihatnya, daya tarik iklan tentunya harus mewakili dari produk yang
akan diiklankan sehingga pesan yang dibangun dan akan disampaikan dapat lebih
diterima dan dicerna baik .Daya tarik yang digunakan dalam perencanaan kreatif
iklan Prolipid ini adalah daya tarik emosional.
Penggunaan emosional sebagai daya tarik iklan berhubungan dengan
konsep awal perencanaan kreatif iklan Prolipid yaitu perasaan takut. Perasaan
takut berhubungan dengan aspek psikologis sehingga dapat menarik masyarakat
yang melihat dan menerima secara emosional pula. Karena kesehatan tubuh
64
memang isu yang sensitif, apalagi tentang masalah obesitas atau kegemukan yang
diakibatkan oleh lemak dan koleterol yang banyak didalam tubuh.
Daya tarik emosional memang secara tidak langsung menerangkan tentang
manfaat mengenai suatu produk, tetapi mengajak masyarakat untuk lebih berpikir
lagi mengenai suatu hal, dalam kasus ini masalah kesehatan. Prolipid sebagai
suplemen herbal yang dapat meluruhkan lemak dan kolesterol dalam tubuh secara
emosional memang diharapkan mampu mengurangi perasaan takut masyarakat
dan konsumen sehingga menjadi tidak takut lagi.
Daya tarik emosional merupakan daya tarik yang biasanya digunakan
dalam membuat kampanye periklanan yang berhubungan langsung dengan aspek
psikologis
seperti
pikiran,
dan
perasaaan,
sehingga
diharapkan
dapat
menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dianggapnya baik ,
terutama mengenai kesehatan yang menjadi kebutuhan penting dalam menjalani
aktifitas kehidupan sehari-hari. Daya tarik emosional memang baik untuk
memberikan suatu stimulus kedalam benak konsumen sehingga iklan yang
menggunakan daya tarik ini diharapkan akan selalu diingat oleh masyarakat dan
target market yang dituju.
4.2.8 Eksekusi Iklan
Eksekusi iklan merupakan sebuah proses pembuatan karya nyata yang
sebelumnya hanyalah berupa konsep yang dikembangkan oleh divisi kreatif.
Dalam eksekusi iklan, art dan visualisasi serta copy writing diterapkan sesuai
dengan konsep kreatif yang telah ditentukan. Pada proses ini pula ditentukan
seperti tata letak ilustrasi dan naskah iklan dan semua hal yang dapat
65
menampilkan semua pesan iklan agar terlihat menarik dimata masyarakat dan
konsumen.
4.2.8.1 Art dan Visualisasi
Pada eksekusi kreatif iklan Prolipid MThree Communications mencoba
menampilkan beberapa elemen ilustrasi foto yang menjadi elemen inti dalam
menerapkan ide dasar yang dikembangkan melalui proses penentuan strategi
kreatif serta untuk menyampaikan pesan iklan, yaitu aktifitas seseorang yang
sedang enjoy menikmati makanan, makanan yang terlihat dan sudah diketahui
orang berlemak dan berkolesterol, dan produk Prolipid itu sendiri.
Konsep penerapan art dan visualisasi iklan cetak Prolipid ini terlihat
cukup mewakili dari ide dasar dan konsep kreatif yang telah ditentukan. Pesan
yang ingin disampaikan mengenai rasa tak perlu takut dalam mengkonsumsi
makanan yang berkolesterol divisualisasikan dengan sebuah aktifitas keseharian
yang dialami oleh masyarakat, hal ini dikuatkan pula dengan mimik dari talent
iklan yang mencerminkan perasaan tidak takut sama sekali untuk menyantap
makanan yang berlemak.
Pemilihan makanan sebagai elemen foto pun sudah lama dikenal dan
banyak dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya, serta memang sudah
diketahui pula bahwa makanan seperti konro, steak, sate, dan gulai memang
mempunyai kadar kolesterol yang tinggi sehingga mampu menimbulkan masalah
kesehatan bagi tubuh manusia. Sementara ilustrasi produk Prolipid yang turut
divisualisasikan sebagai penawar yang menggambarkan bahwa rasa takut akan
makan berlemak dan berkolesterol tidak usah dikhawatirkan apabila dibarengi
dengan mengkonsumsi suplemen herbal Prolipid.
66
Teknik dalam mengeksekusi ini adalah dimana sebuah produk
ditempatkan sebagai penyelamat atau pahlawan atau dalam teori biasa disebut
Product As a Hero. Product As a Hero merupakan cara dalam mengeksekusi iklan
dimana ekspresi pesan iklan yang menampilan atau menyajikan masalah
konsumen, lalu produk tersebut menawarkan solusi bagi konsumen, atau dapat
dikatakan juga sebagai problem solution. Cara dalam mengeksekusi pesan iklan
dapat dilihat cukup provokatif ditampilkan. Karena dalam keseluruhan konsep
penyajian iklan penekanan pesan iklan dapat mudah diterima dan dicerna. Pesan
yang ingin disampaikan berupa rasa yang sebenarnya tak perlu ditakutkan dalam
mengkonsumsi makanan berlemak dan berkolesterol apabila Prolipid dikonsumsi
secara teratur setiap sebelum makan.
Dalam eksekusi iklan cetak Prolipid ini terdapat beberapa kelemahan
yaitu, penggunaan talent yang kurang mewakili dari sisi segmentasi dari Prolipid
itu sendiri. Pada eksekusi iklan ini talent yang digunakan adalah laki-laki,
sedangkan segmentasi dari Prolipid adalah laki-laki dan wanita. Lalu foto produk
Prolipid yang ditampilkan hanya satu jenis produk saja, yaitu jenis kapsul,
sedangkan Prolipid mempunyai dua jenis varian bentuk Produk, kapsul dan cair.
Pada eksekusi iklan cetak Pada eksekusi iklan ini seharusnya bisa menampilkan
elemen-elemen yang ada dan mampu mewakili dari segmen Prolipid itu sendiri.
Jenis tata letak yang digunakan adalah Picture Window, dimana ilustrasi
memenuhi hampir dari seluruh ruang iklan. Jenis tata letak ini memberikan ruang
yang besar apabila kita ingin menampilkan pesan berupa ilustrasi yang
memerlukan sebuah penekanan atau sebuah gambar produk yang cukup besar
dengan tujuan ingin lebih mendapatkan porsi perhatian dari orang yang
67
melihatnya. Jenis tata letak ini juga memberikan titik fokus atas sebuah ilustrasi
baik itu gambar aktifitas talent atau hanya gambar produk.
4.2.8.2 Copy Writing
Salah satu elemen dari iklan cetak adalah naskah iklan yang biasanya
terdiri dari judul iklan atau headline dan naskah yang menjelaskan judul iklan atau
biasa yang disebut body copy. Bagian dari sebuah iklan adalah judul iklan. Judul
adalah yang pertama kali dibaca dan harus dapat menarik perhatian pembaca
sehingga tetap mau membaca iklan itu untuk lebih mengetahui produk apa yang
dijual. Jika judul dapat menarik minat dari masyarakat dan terutama target market
yang ingin dicapai oleh pengiklan, kemungkinan besar bagian iklan akan
dilewatkan tanpa dibaca.
Pada gaya naskah iklan Prolipid tim kreatif MThree Communications
menampilkan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Gaya naskah yang
mudah dicerna merupakan cara yang efektif untuk melekatkan sesuatu pada benak
konsumen. Secara teori gaya naskah yang digunakan adalah gaya naskah yang
mampu membuat rasa takut menjadi tidak takut. Naskah yang menggunakan daya
tarik yang berhubungan dengan aspek psikologis seperti cinta, kebahagian, rasa
nyaman, ketakutan biasanya mempunyai dampak besar. Pendekatan naskah
emosional yang provokatif harus didukung oleh gambar atau ilustrasi yang
mendukungnya.
Sebagian besar judul iklan masuk dalam salah satu dari empat kategori
berikut ini :
1. Judul yang menjanjikan manfaat baru.
68
2. Judul yang secara langsung menjanjikan suatu manfaat yang sudah
ada.
3. Judul yang provokatif dan mengundang rasa ingin tahu.
4. Judul yang selektif (seringkali dipadukan dengan salah satu dari
kategori lain)
Pada iklan Prolipid naskah iklan yang berupa judul menekankan pada
kategori judul yang provokatif dan mengandung rasa ingin tahu. Pada judul iklan
Prolipid naskah iklan dibuat untuk lebih mengajak masyarakat yang melihatnya
untuk tak perlu khawatir untuk makan makanan enak yang secara visual
digambarkan makan yang berlemak dan berkolesterol. Hal ini dimaksudkan untuk
menerapkan konsep ide pada awal perencanaan kreatif agar masyarakat dapat
melihat benang merah yang ingin disampaikan sekaligus untuk mempertegas
ilustrasi foto yang ada.
Pada isi naskah body copy lebih menekankan pada informasi manfaat
produk dan jumlah pemakaian. Naskah body copy merupakan salah satu elemen
naskah iklan yang bertujuan memperkuat atau menegaskan dari judul iklan. Pada
iklan Prolipid ini jenis body copy yang digunakan adalah Stright Line Copy, jenis
ini digunakan untuk memberikan informasi yang lebih mengenai suatu produk
seperti menjelaskan masalah keunggulan, manfaat, dan kandungan produk yang
ditawarkan dengan tujuan untuk menunjang headline. Dalam kampanye iklannya
memang ingin menekankan pada satu hal. Pada kasus ini Prolipid dalam beriklan
menekankan pada rasa tidak perlunya khawatir atau takut mengkonsumsi makan
berkolesterol, dan hal itu kembali dijelaskan pada elemen body copy.
69
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Sebuah kampanye periklanan yang baik adalah dimana setiap proses
perencanaan periklanan dilalui dan dikerjakan dengan baik. Salah satu penentu
sukses atau tidaknya sebuah iklan sangat ditentukan sekali oleh sebuah
perencanaan kreatif, mulai dari tahapan dimana informasi tentang sebuah produk
yang akan diiklankan diterima dengan sebaik-baiknya lalu disalurkan ketahapan
selanjutnya sampai pada akhirnya iklan yang telah dikonsepkan pada divisi kreatif
dieksekusi.
Pada kampanye periklanan suplemen herbal Prolipid ini penulis
mendapatkan bahwa tahapan atau perencanaan periklanan mulai dari tahapan
informasi mengenai produk Prolipid, tahapan kreatif, dan eksekusi, dilalui dan
dilakukan oleh pihak MThree Communications selaku perencana dan eksekutor
dari iklan suplemen herbal Prolipid ini. Dari informasi yang penulis dapatkan
dapat ditarik kesimpulan mengenai perencanaan kreatif iklan cetak Prolipid.
1. Tahap Pertama
Pada tahap pertama inilah sebuah perencanan kreatif sebuah iklan dimulai.
Pada tahap ini proses briefing dilakukan antara pengiklan dan agensi periklanan
mengenai seluruh informasi tentang produk yang akan dibuatkan iklan. Dalam
kasus ini, PT. Indofarma selaku produsen produk suplemen herbal Prolipid dan
juga sebagai pengiklan memberikan semua informasi yang diperlukan untuk
69
70
keperluan perencanaan kreatif iklan cetak Prolipid. Briefing yang dilakukan antara
manager produk Prolipid dengan Account Executive MThree Communications
bertujuan untuk memberikan informasi berupa deksripsi produk Prolipid itu
sendiri, target market yang dimiliki Prolipid, strategi pemasaran, tujuan
periklanan, serta strategi komunikasi. Pada tahap ini, proses awal dalam memulai
perencanaan kreatif dilakukan dengan sesuai dengan apa seharusnya dilakukan
pada tahap pertama dalam proses perencanaan kreatif, yaitu mengumpulkan
semua informasi tentang produk yang akan diiklankan.
2. Tahap Kedua
Pada tahap kedua, data yang telah didapatkan dari pihak pengiklan, dalam
hal ini PT. Indofarma selaku produsen suplemen herbal Prolipid kepada Account
Executive MThree Communications kemudian diberikan kepada divisi kreatif
untuk keperluan proses selanjutnya. Berdasarkan data yang ada, melalui proses
brainstorming untuk menentukan ide dasar atau big idea yang nantinya akan
menjadi landasan untuk menentukan pendekatan kreatif dan daya tarik pesan iklan
yang digunakan.
Dalam proses brainstorming ini tidak hanya dilakukan oleh divisi kreatif
saja, melainkan dengan Account Executive juga. Setelah ide dasar untuk memulai
pengerjaan konsep kreatif ditentukan, proses kreatif selanjutnya yang dilakukan
adalah menentukan pendekatan kreatif yang akan digunakan. Pada iklan cetak
suplemen herbal Prolipid ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
Positioning. Pada awalnya pendekatan positioning dipilih karena tim kreatif
MThree Communications ingin mencoba memberikan stimulus kedalam benak
masyarakat terutama target pasar Prolipid mengenai manfaat dari Prolipid serta
71
untuk mempengaruhi masyarakat dan target pasar untuk tidak perlu takut makan
makanan berlemak, tetapi dalam analisa penelitian bahwa pendekatan kreatif yang
digunakan merupakan jenis pendekatan unique selling proposition (USP) karena
dalam iklan Prolipid ini berorientasi pada keunggulan produk yang tidak di miliki
oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan suatu yang di cari
atau dijadikan alasan bagi konsumen dalam menggunakan suatu produk.
Setelah pendekatan kreatif ditentukan, kemudian ditentukan juga daya
tarik pesan iklan yang akan digunakan. Daya tarik pesan iklan pada dasarnya
digunakan untuk lebih menarik perhatian bagi masyarakat dan target market yang
melihat sebuah iklan. Daya tarik yang telah ditentukan dalam perencanaan kreatif
iklan cetak Prolipid ini adalah daya tarik emosional. Daya tarik emosional
digunakan karena berhubungan dengan konsep kreatif yang telah ditentukan
sebelumnya, yaitu mengenai rasa takut masyrakat akan menkonsumsi makan yang
berlemak. Untuk itu daya tarik emosional ini dipilih untuk mempengaruhi
pemikiran masyarakat dan target pasar agar tidak taku untuk makan makanan
berlemak. Daya tarik emosional juga berhubungan dengan aspek psikologis
sehingga diharapkan pesan yang disampaikan dapat diterima oleh masyarakat dan
target pasar dari Prolipid. Pada tahap kedua ini semua tahapan telah juga
dilakukan sesuai dengan proses perencanaan kreatif.
3. Tahap Ketiga
Tahap terakhir pada proses perencanaan kreatif iklan cetak Prolipid ini
adalah tahap eksekusi kreatif iklan. Pada tahap ini semua konsep kreatif yang
telah ditentukan dieksekusi kedalam bentuk nyata. Pada eksekusi kreatif ini
ditentukan terlebih dahulu jenis pendekatan eksekusi yang akan digunakan. Pada
72
eksekusi kreatif iklan cetak Prolipid ini telah ditentukan jenis eksekusi yang
menempatkan Prolipid sebagai pahlawan sekaligus diposisikan juga sebagai
pemecah masalah atau problem solving, jenis atau tipe eksekusi ini disebut
Product As a Hero.
Pada tahap ketiga ini telah ditentukan pula copy writing yang sesuai
dengan konsep kreatif dan big idea yang telah ditentukan sebelumnya. Copy
writing pada iklan cetak Prolipid ini terdiri dari headline dan body copy. Jenis
headline yang dipilih dalam iklan ini adalah jenis headline yang provokatif dan
mengundang rasa ingin tahu. Sedangkan jenis body copy yang digunakan adalah
jenis body copy yang memperkuat atau mendukung headline atau jenis body copy
Stright Line Copy.
Dalam penerapan tata letak atau pola layout iklan cetak Prolipid ini cara
yang dilakukan MThree Communications tidak sesuai dengan cara yang ada atau
dengan yang ada dalam teori dalam proses eksekusi kreatif iklan. Pada penerapan
pola layout, MThree Communications tidak melalui proses seperti pembuatan
sketsa untuk membuat rough design, melainkan mencari dan memilih gambar
yang sesuai dengan konsep kreatif. Dari gambar yang telah didapatkan, rough
design layout dirancang dan dikompisiskan dengan program desain grafis
sehingga menghasilkan konsep desain yang diharapkan dan tentunya sesuai
dengan konsep kreatif, lalu kemudian dipresentasikan kepada klien, yaitu PT.
Indofarma selaku prosuden dan juga pengiklan dari produk suplemen herbal
Prolipid. Pola tata letak atau layout yang diguanakan dalam iklan cetak Prolipid
ini adalah pola tata letak picture window. Tipe tata letak picture window
digunakan karena dalam iklan cetak Prolipid ini ingin lebih menekankan pada
ilustrasi aktivitas endoser yang sedang menikmati makanan yang terlihat dan
73
terkenal mempunyai kadar kolesterol tinggi. Selain itu penggunaan tata letak
picture window sekaligus ingin memberikan first direction kepada masyarakat
yang melihat iklan cetak Prolipid ini.
Faktor-faktor lain yang mendasari penentuan strategi kreatif periklanan
adalah tujuan periklanan yang ingin dicapai yaitu, untuk mengingatkan kembali
kepada masyarakat, meningkatkan penjualan dan menjalankan program marketing
dari produk Prolipid. Disamping itu yang menjadi alasan dalam menentukan
strategi kreatif keinginan untuk menampilkan sesuatu yang beda dan provokatif,
hal ini disebabkan agar lebih menarik perhatian dari masyarakat utnuk melihat
iklan Prolipid.
V.2 Saran
Bila dilihat dari hasil penelitian, Prolipid harus lebih spesifik lagi dalam
merumuskan target marketnya. Contohnya pada perumusan usia target market
Prolipid yang terlalu renggang. Umur potensial manusia yang lebih rentan
mengalami gangguan kolesterol adalah pada usia 40 tahun keatas untuk pria dan
50 tahun keatas untuk wanita. Prolipid bisa membagi target market secara primer
dan sekunder agar terlihat mana target market yang lebih potensial dan yang tidak
potensial.
Pada strategi
komunikasi
iklan
cetak
Prolipid
juga seharusnya
menampilkan semua bentuk kemasan Prolipid, dalam hal ini prolipid hanya
menampilkan produknya dalam bentuk kapsul sementara bentuk kemasan juga
ada yang berbentuk botol. Seharusnya pada iklan ini juga ditampilkan produk
dengan bentuk cair dalam kemasan botol agar masyrakat atau target market
mempunyai pilihan bentuk produk Prlolipid. Pada tujuan periklanan disebutkan
74
bahwa salah satu tujuan dari kampanye periklanan adalah untuk menjalankan
program marketing atau promosi PT. Indofarma selaku produsen Prolipid.
Banyaknya produk yang diproduksi PT. Indofarma seharusnya tidak membuat
program promosi Prolipid tidak berkesinambungan dan terkesan menunggu
jadwal untuk beriklan.
Sebuah iklan yang dibuat dapat dikatakan berhasil apabila tujuan
periklanan yang diingin dicapai dapat terwujud, demikian juga dengan Prolipid,
baik dari pihak PT. Indofarma harus bisa memberikan perhatian penuh terhadap
produk Prolipid agar tetap menjadi market leader salah satuya dengan
menentukan program promosi yang berkesinambungan.
Sementara
MThree
Communications
sebagai
konseptor
sekaligus
eksekutor dari kampanye periklanan harus bisa mempertahankan posisi Prolipid
dalam benak masyarakat terutama target market dari Prolipid tidak hanya
merencana dan membuat, melainkan mampu menanamkan sesuatu dibenak
masyarakat sehingga semua hal yang telah direncanakan dan yang ingin dicapai
dapat terpenuhi, dalam hal ini adalah perencanaan kreatif iklan cetak Prolipid.
DAFTAR PUSTAKA
Agustrijanto. Copy Writing, Seni Mengasah kreativitas dan Memahami Bahasa
Iklan. PT.Remaja Rosdakarya.Bandung, 2002
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Rajawali Pers, Jakarta, 2003.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali Pers, Jakarta, 2002
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2005.
Gilson, Christopher., dan Harold W Berkman. Advertising Concepts and
Strategies. Randon House Business Division, Newyork, 1980.
Mulyana, Dedy. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2006.
Mulyana, Dedy., dan Solatun. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2007.
Moleong, Lexy J. Metode penelitian Kualitatif : Edisi Revisi. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2007.
Moriarty, Sandra. Creative Advertising : Theory and Practice. Prentice Hall, New
York, 1991.
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relation & Media Komunikasi Konsep &
Aplikasi. Rajawali Pers, Jakarta, 2002.
Shimp, Terence A. Periklanan Promosi, Edisi 5. Erlangga, Jakarta, 2002.
S.H, P. Joko Subagyo, Metodologi Penelitian Dalam Teori dan Praktek. PT.
Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. PT. Rajagrafindo. Jakarta, 2006
Suyanto, M. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Andi, Yogyakarta, 2004.
Thomas, Russel J., et. al. Tata Cara Periklanan Kleppners. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 1992.
Wells, William., John Burnett., and Sandra Moriarty. Advertising : Principles &
Practice : Fifth Edition. Prentice Hall. Englewood Cliffs, 1995.
Yin, Robert K. Studi Kasus : Desain dan Metode. PT. Rajagrafindo Persada,
Jakarta, 2005.
Website
www.pppi.com
www.pedulikolesterol.com
Transkip Wawancara
1. Wawancara dengan Ibu Lenny Rudiansyah (Account Executive)
a. Bauran pemasaran apa yang produk Prolipid miliki?
Produk : Prolipid mulai dipasarkan dan diperkenalkan pada tahun 1997. , Prolipid
merupakan satu-satunya produk yang berfungsi sebagai suplemen herbal untuk
mencaharkan lemak secara alami. Dalam persaingan Prolipid tidak mempunyai pesaing
secara langsung yang beriklan, selain resep dari dokter atau etikel, apalagi produkproduk yang ada lebih banyak sebagai suplemen diet atau pencernaan yang
mengedepankan wanita saja.
Harga : Harga yang dibandrol oleh PT. Indofarma cukup realistis dibandingkan dengan
manfaat dari Prolipid, bahkan cenderung cukup murah sehingga menjadi terjangkau.
Untuk setiap pack berisi 60 butir kapsul harganya Rp. 37.500,- .
Distribusi : Untuk distribusi Prolipid sudah mencakup seluruh Indonesia, terutama
dikota-kota besar dan kota-kota penyangganya. Untuk penjualannya Prolipid tidak
dijual kesampai tingkat terkecil seperi warung-warung kecil atau klontongan dan hanya
dijual pada tingkat penjual seperti toko obat, apotek, dan mini market seperti Centuri,
Guardian, Indomart, Alfamart.
Promosi : Promosi Prolipid pada beberapa tahun kebelakang menggunakan media lini
atas seperti radio dan media cetak dan media lini bawah. Tetapi pada awal muncul
menggunakan televisi untuk mengenalkan Prolipid. Media yang dipilih juga lebih
tersegmentasi seperti tabloid kesehatan.
b.
Permasalahan
apa
yang
dihadapi
Prolipid
dalam
proses
kampanye
periklanannya dalam mengkomunikasikan pesannya dan bagaimana solusinya?
Pada dasarnya kita ingin menampilkan sesuatu yang beda dan provokatif agar dapat
lebih menarik perhatian. Masalah yang ada, Prolipid mencoba mempertahankan
posisinya dipasaran sebagai market leader selain meningkatkan penjualan. Walaupun
tak ada saingan secara langsung, tetapi banyak iklan yang menawarkan tentang
kelangsingan tubuh, pencernaan, dan kolesterol.
Solusinya adalah Prolipid mencoba menginformasikan tentang manfaat yang sudah ada
seperti kandungannya yang alami,dan rasa takut yang dialami masyarakat untuk makan
makanan berlemak serta menampilkan sesuatu yang beda dan cukup provokatif. Dalam
mengkomunikasikan pesan iklan prolipid nantinya mengedepankan solusi untuk
mengatasi masalah konsumen.
c. Apa yang menjadi tujuan dari kampanye periklanan Prolipid?
Karena Prolipid terbilang sudah lama dipasaran sejak tahun 1997 tujuan utama dari
beriklan untuk kembali mengingatkan masyarakat tentang Prolipid, selain untuk
meningkatkan penjualan, dan menjalankan program marketing dari PT. Indofarma.
d. Apa segmentasi dari produk Prolipid ?
1. Demografi
. Jenis Kelamin
: Laki-laki dan wanita
. Usia
: 20-50 tahun
. Merital Status
: Menikah dan belum menikah
. Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
2. Geografis
. Wilayah
: Seluruh Indonesia
. Wilayah perkotaan
: Kota besar dan kota-kota penyangga
3. Psikografis
. Golongan Status
: Kelas menengah-menengah atas
4. Behavioral
. Motif pembelian
: Masyarakat yang ingin tetap menjaga
kesehatan, menjaga tingkat kadar kolesterol
dalam tubuh tetapi masih dapat menikmati
makanan-makanan eneka yang cenderuk
kurang sehat dan mempunyai kadar lemak
dan koleterol yang tinggi.
2. Wawancara dengan Bapak Agus Irmawan (Copy Writer/Creative Director)
a. Konsep dasar apa yang menjadi Big Idea dari strategi kreatif iklan Prolipid?
Yang menjadi ide dasar dari strategi kreatif ini adalah rasa takut yang sering hadapi
konsumen, tetapi disamping itu keinginan untuk makan makanan enak dan cenderung
berlemak kadang tak bisa dihindari apalagi sampai beralih kegaya hidup yang lebih
sehat, juga sekarang banyak makanan-manakan cepat saji yang kurang sehat yang dapat
menggangu kesehatan dan fungsi organ tubuh lainnya. Dengan adanya Prolipid,
masyarakat tidak perlu takut lagi akan semua itu karena manfaatnya dapat mengcounter
masalah kolesterol. Jadi kita ingin mencoba menanamkan rasa tak perlu takut ke
masyarakat.
b. Pendekatan kreatif apa yang digunakan dalam perencanaan kreatif iklan
Prolipid?
Dengan mencoba menanamkan tentang manfaat Prolipid yang dapat meluruhkan lemak
kebenak masyarakat sehingga diharapkan masyarakat tidak perlu takut untuk makan
makanan berlemak dan berkolesterol.
c. Daya tarik apa yang digunakan dalam menyampaikan pesan dari iklan Prolipid
ini?
Berhubungan dengan rasa takut yang jadi ide dasar, kita mencoba menggunakan daya
tarik secara emosional untuk menyampaikan pesannya, karena rasa takut tadi
berhubungan dengan psikologis manusia. Jadi daya tarik ini diharapkan dapat
mempengaruhi masyarakat dan dapat lebih sadar lagi akan produk Prolipid ini yang
bermanfaat untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah.
d. Bagaimana pola penerapan copy writing iklan cetak Prolipid ini?
Copy writing yang digunakan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dapat
mempengaruhi pembacanya. Copy writingnnya juga buat lebih provokatif untuk saling
memperkuat antara ilustrasi fotonya dan juga informasi yang ingin disampaikan. Copy
writingnya juga termasuk body copy yang lebih menignformasikan tentang pemakainya
dan manfaat dari Prolipid.
2. Wawancara dengan Bapak Willy Qadarisman (Art Director)
a. Konsep visual seperti apa yang digunakan untuk mengeksekusi iklan Prolipid?
Dalam memvisualisasikan konsep dari iklan Prolipid, kita menggunakan ilustrasi foto
yang cukup provokatif dan dapat memberikan kesan pada perasaan tak takut akan
makan makanan berlemak dan berkolesterol. Elemen fotografi yang digunakan adalah
aktivitas orang makan, makanan yang secara pandangan terlihat berlemak dan sudah
dikenal seperti gulai, sate, konro, dan produk Prolipid. Selain itu Prolipid juga
ditampilkan sebagai solusi dari masalah masyarakat tentang rasa takut yang sering ada
ketika mau menikmati makanan yang berkolesterol. Ilustrasi yang dipilih merupakan
aktivitas orang yang sedang makan makanan berlekolesterol tetapi tetap merasa enjoy
untuk menyantapnya.
b. Mengapa ilustrasi yang ingin lebih ditampilkan orang sedang makan?
Untuk lebih menekankan bahwa masyarakat tak perlu takut lagi karena ada Prolipid
yang sudah tersedia pula dimeja makan. Mimik dari talent juga ditampilkan dengan
senyuman dan tanpa rasa takut. Pemilihan ilustrasi yang lebih menonjol juga
dimaksudkan untuk menjelaskan tentang manfaat dari Prolipid itu sendiri, selain ingin
untuk lebih menarik perhatian.
c. Pola atau tipe layout apa yang digunakan dalam memvisualisasikan iklan
Prolipid?
Dalam penataan letak elemen iklan antara ilustrasi foto dan copy writingnya, ruang iklan
lebih didominasi oleh ilustrasi foto karena kita ingin lebih menekankan kepada perasaan
tak perlu takut, juga memberikan direksi langsung kepada ilustrasi foto seperti orang
yang sedang makan, makanannya, serta produk Prolipid itu sendiri.
Download