III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sedimen, larutan HCL 37%, HF 40%, KOH 10%, HNO3 30%, entelan, akuades, alkohol 70% (Lampiran 1). b. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bor gambut pisau, pipa paralon ,mikroskop, tabung reaksi, botol fial, lemari asam, bekkerglass, saringan nilon 5 µm, pengaduk, kertas label, plastik wrapping, sarung tangan karet, kamera (Lampiran 1). 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel dilakukan di bagian hilir muara sungai Bengawan kecamatan Karang Benda kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Titik Koordinat yang diambil adalah S 07o40’21.7”, E 109o10’21.7” (Gambar 3.1). Kabupaten Cilacap, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan ibukota Cilacap. Preparasi sedimen dilakukan di Laboratorium Teknik Geologi Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman, Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium pengajaran I Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai Oktober 2014. bio.unsoed.ac.id Gambar 3. 1 Peta lokasi penelitian Sumber : Citra Satelit Google Map 2014 9 B. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara stratified sampling. Stratified sampling adalah cara mengambil sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) kedalaman dalam pengambilan sampel sedimen, dalam stratified sampling data sebelumnya dikelompokan kedalam tingkattingkatan tertentu dan sample diambil dari tiap tingkatan tertentu. Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan cara pengeboran sedalam 2 (dua) meter. Penelitian ini terdiri atas dua tahap yaitu penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang diamati yaitu bagian eksin yang meliputi bentuk, ukuran, apertura serta ornamentasi, kemudian pencatatan jenis tumbuhan mangrove yang masih hidup di lokasi sekitar pengeboran sampel sedimen. 2. Cara Kerja a. Pengambilan Sampel Sedimen Teknik pengambilan sampel ini yaitu dengan pengeboran sedimen sedalam 2 (dua) meter menggunakan bor gambut pisau. Sedimen lalu ditempatkan pada paralon berukuran 50 cm sebanyak 4 buah, sedimen ditandai bagian atas dan bagian bawahnya lalu dibungkus rapat menggunakan wrapping. Pengeboran dilakukan saat pasang terendah, kemudian sampel dipotong dengan jarak 5 cm, lalu sampel diambil sepanjang 1 cm dari sampel yang telah dipotong tadi sehingga diperoleh sampel sebanyak 40 sampel. Sampel kemudian ditimbang dan hasil yang terkecil yang dijadikan patokan untuk sampel sedimen yang dipreparasi (Lampiran 2). Pengambilan sampel menggunakan metode yang dimodifikasi Setijadi (2011). b. Preparasi Sampel Sedimen bio.unsoed.ac.id Preparasi sedimen untuk sediaan mikroskop menggunakan metode Moore & Webb, (1978) yang dimodifikasi oleh Setijadi (2011). 1. Sebanyak 50 gram sampel dimasukkan ke dalam botol plastik propilena yang sudah diberi label 2. Sampel direndam dalam HCl 37% minimal 3 jam atau sampai berhentinya reaksi, lalu dinetralkan dengan akuades. 10 3. Sampel direndam dalam HF 40% selama 24 jam atau sampai berhentinya reaksi untuk menghilangkan silikat, lalu dinetralkan dengan akuades. 4. Sampel dipanaskan selama 2 jam menggunakan HCL 37% untuk menghilangkan CaF2 lalu dinetralkan dengan akuades, selanjutnya disaring bertingkat menggunakan mesh 150/250 µmm dan 5µmm. 5. Sampel dioksidasi menggunakan HNO3 30%, dinetralkan dengan akuades lalu disaring dengan mesh 5 µmm. 6. Sampel dipanaskan selama 5 menit menggunakan KOH 10% untuk menghilangkan Humic acid lalu dinetralkan dengan akuades. 7. Sampel disaring menggunakan mesh 5 µmm, direndam dengan alkohol 70% selama 24 jam. 8. Diambil 2-3 tetes residu yang mengendap dalam tabung reaksi dan diteteskan dalam object glass, dikeringkan diatas hot plate. Setelah kering, diberi entellan. 9. Preparat siap diamati (Lampiran 2). c. Identifikasi Fosil polen selanjutnya diidentifikasi untuk menentukan jenis taksanya, menggunakan mikroskop binokuler perbesaran 400x. Identifikasi sampel meliputi pengamatan ukuran, bentuk, apertura serta ornamentasinya, acuan yang digunakan dalam identifikasi yaitu Huang (1972). Apabila sudah diketahui taksanya, maka dapat diketahui pula tumbuhan penghasilnya. Setelah itu dihitung unit atau individu fosil polen dan sporanya untuk setiap sampel yang diamati. Dari pengamatan ini diharapkan dapat diketahui tumbuhan penghasilnya sehingga dapat diketahui daftar seluruh taksa tumbuhan yang pernah hadir atau tumbuh (Setijadi et al., 2011) . C. Metode Analisis 1. Analisis Keanekaragaman bio.unsoed.ac.id a. Indeks Keanekaragaman Simpson Indeks Keragaman Simpson digunakan untuk mengetahui kompleksitas suatu komunitas yang populasinya tak terhingga. Indeks ini berkisar antara 0 – 1. Semakin mendekati angka 1 maka komunitas semakin kompleks dan mantap. Indeks diversitas Simpson dihitung menurut Heddy & Kurniati, (1994) dengan rumus : = 1 − ∑( ) 2 (3-1) 11 Keterangan : Pi : ni N : Jumlah Individu ke i : Jumlah Total Individu Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan diversitas Simpsonmenurut Heddy & Kurniati, (1994) (Tabel 3.1). Tabel 3.1. Kriteria Interpretasi Indeks Keanekaragaman Simpson Nilai tolok ukur Keterangan D=0 Keanekaragaman rendah D mendekati 1 Keanekaragaman tinggi b. Indeks Similaritas (IS) Sorensen (Barbour et al.,1987) (3-2) IS = 2 2 + + Keterangan: IS : Indeks similaritas sorensen a : Jumlah takson yang sama terdapat pada sampel I dan II b : Jumlah takson yang terdapat pada sampel I c : Jumlah takson yang terdapat pada sampel II Indeks similaritas ini digunakan untuk mengetahui kesamaan antar tiap sampelnya. Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan similaritas Sorensen menurut Barbour et al.,(1987) (Tabel 3.2). Tabel 3.2 Kriteria Indeks Similaritas Sorensen Nilai tolak ukur IS˂0,25 IS˃0,25-0,50 IS˃0,50-0,75 IS˃0,75-1 Keterangan Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi bio.unsoed.ac.id Kemudian data dianalisis kekerabatannya menggunakan software analisis Cluster dengan program PAST (Paleontological Statistic) Versi 0.99. 2. Analisis Perubahan Muka Laut Analisis perubahan muka laut dilakukan dengan cara mengelompokan taksa tumbuhan kedalam kelompokvegetasi atas dasar habitusnya yaitu pohon (arboreal) dan bukan pohon (non arboreal). Pengelompokan ini dinyatakan dalam bentuk 12 persentasi tumbuhan penghasil Arboreal Pollen (AP) dan tumbuhan penghasil Non Arboreal Pollen (NAP) Interpretasi perubahan muka laut didasarkan pada fluktuasi dari persentase jumlah tumbuhan arboreal dan tumbuhan non arboreal serta spora yang terekam dalam sedimen. Jika persentase AP tinggi dan persentase NAP rendah maka muka laut naik sebaliknya jika persentase AP rendah dan persentase NAP tinggi maka muka laut turun. AP tersusun oleh polen tumbuhan berkayu penyusun vegetasi hutan, sedangkan NAP tersusun oleh polen tumbuhan non kayu yang terdiri dari semak dan herba. Analisis perubahan muka laut menggunakan rumus (Setijadi et al., 2011). (3-3) % AP = % NAP = Keterangan: ∑( ∑( ∑ ∑ ) ) x 100 % x 100 % ∑AP : Jumlah total arboreal polen ∑NAP : Jumlah total non arboreal polen ∑(AP+NAP) : Jumlah total arboreal pollen dan non arboreal pollen bio.unsoed.ac.id 13 D. Diagram Alir Penelitian Pengambilan Sampel Batuan Pengambilan sampel sedimen dilakukan Output : Mendapatkan sampel sedimen di bagian hilir sungai Bengawan yang siap di preparasi Preparasi Sampel Batuan Sampel yang telah di ambil di preparasi Output : Mendapatkan sediaan preparat di Laboratorium. mikroskopis Pengamatan Morfologi Polen dan Spora Pengamatan morfologi polen dan spora Output : Identifikasi polen dan spora menggunakan mikroskop. untuk mengetahui taksanya. Pengelompokan Taksa Tumbuhan Pengelompokan Taksa Tumbuhan ke Output : Mendapatkan presentasi fosil dalam kelompok AP dan NAP. AP dan NAP. Interpretasi Perubahan Muka Laut Interpretasi perubahan muka laut Output : Mendapatkan gambaran mengenai perubahan muka laut. Analisis Data Analisis Biodiversitas Indeks Diversitas Similaritas Sorensen menggunakan Analisis data menggunakan program Simpson dan PAST-Palaeontological Statistics, ver. 9,0 Sedangkan untuk penyajian diagram bio.unsoed.ac.id fosil polen menggunakan progran Excel dan Sigmaplot ver 11,0. Hasil 14