analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi pembelian

advertisement
ANALISIS DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
PADA PT XYZ KALTIM
D'Elaeisa Agriputri Pahan
Bina Nusantara University
Jl. K. H. Syahdan No. 9
Jakarta Barat, 11480
[email protected]
Abstract
Purchasing is an important component in the company. PT XYZ Kaltim is company engaged in
upstream oil palm industry, ranging from oil palm plantations to the processing of semi-finished
materials. The purpose of this thesis is to analyze and identify problems in the process of purchasing
and cash disbursements that are running on PT XYZ Kaltim current and propose improvements that
can overcome the problems that occur in the company. Method used is a field of study that is to make
observations and conduct interviews with the person concerned and literature study is to find and
collect references from books, journals, articles and other information sources. The method used is
the method of analysis and system design methods. The analysis performed is the analysis of the
process of purchasing and ongoing cash expenditures and system design is done by using ObjectOriented Analysis and Design with the Unified Process to determine the business processes that are
running so as to generate accounting information system design is expected to improve the
performance of the company. The resulting conclusion is the company expected to use accounting
information system purchases and cash disbursements for these systems can integrate data related to
the purchase and journal entries to be more effective and efficient in making reports. (DAP)
Keywords: Analysis, Design, Object-Oriented, Purchasing, Cash Disbursement
Abstrak
Pembelian merupakan salah satu komponen penting dalam perusahaan. PT XYZ Kaltim adalah salah
satu perusahaan yang bergerak dalam industri hulu kelapa sawit, mulai dari perkebunan kelapa sawit
sampai dengan pengolahan bahan setengah jadi. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk
menganalisis dan mengidentifikasi masalah dalam proses pembelian dan pengeluaran kas yang sedang
berjalan pada PT XYZ Kaltim saat ini serta memberikan usulan perbaikan yang dapat mengatasi
masalah yang terjadi pada perusahaan. Metode penulisan yang digunakan adalah studi lapangan yaitu
melakukan pengamatan dan melakukan wawancara dengan orang yang bersangkutan dan studi
kepustakaan yaitu mencari dan mengumpulkan referensi dari buku, jurnal, artikel dan sumber
informasi lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis dan metode perancangan
sistem. Analisa yang dilakukan adalah analisa terhadap proses pembelian dan pengeluaran kas yang
sedang berjalan dan perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan metode Object-Oriented
Analysis and Design with the Unified Process untuk mengetahui proses bisnis yang berjalan sehingga
mampu menghasilkan rancangan sistem informasi akuntasi yang diharapkan mampu meningkatkan
kinerja perusahaan. Simpulan yang dihasilkan adalah perusahaan diharapkan menggunakan sistem
informasi akuntansi pembelian dan pengeluaran kas karena sistem ini dapat mengintegrasikan datadata terkait pembelian dan pencatatan jurnal sehingga menjadi lebih efektif dan efisien dalam
membuat pelaporan. (DAP)
Kata Kunci: Analisis, Perancangan, Object-Oriented, Pembelian, Pengeluaran Kas
1
Pendahuluan
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem informasi manajemen yang menyediakan
informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lainnya yang diperoleh dalam proses transaksi
akuntansi rutin. Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan
operasional sehari-hari untuk menghasilkan informasi akuntansi serta informasi lain mengenai proses
bisnis perusahaan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen dan pihak-pihak terkait lainnya dalam
pengambilan keputusan sehingga dapat mengatasi masalah dan meningkatkan daya saing perusahaan
(Abu Taber, Alaryan dan Abu Haija, 2014). Dengan adanya sistem informasi akuntansi, maka kinerja
perusahaan dapat ditingkatkan karena terciptanya efisiensi dan efektifitas terhadap sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
Terkait dengan aktivitas perusahaan, terdapat lima siklus transaksi penting dalam proses bisnis
perusahaan, yaitu siklus pengeluaran, siklus produksi, siklus pendapatan, siklus penggajian, dan siklus
keuangan (Romney dan Steinbart, 2012, 27). Seluruh transaksi tersebut akan menghasilkan laporan
keuangan dan laporan manajemen yang menunjang dalam pengambilan keputusan perusahaan. Siklus
pengeluaran merupakan salah satu fungsi penting untuk kelancaran operasional perusahaan, dimana
perusahaan akan mendapatkan pasokan barang dari vendor untuk pengadaan barang, sehingga
perusahaan dapat beroperasi dengan baik. Pembelian dibagi menjadi dua, yaitu pembelian tunai yang
terkait dengan pengeluaran kas dan pembelian kredit yang terkait dengan utang usaha. Utang usaha
harus dikelola dengan baik agar tidak terjadi pengeluaran kas yang berlebihan di luar kebutuhan
perusahaan yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional yang berhubungan
dengan pembelian serta pembayaran atas barang dan jasa. Dua kegiatan utama dalam siklus ini adalah
pembelian dan pembayaran. Pembelian terdiri dari pemesanan dan penerimaan barang dan jasa,
sedangkan pembayaran merupakan pemindahan sejumlah dana dari perusahaan ke pihak vendor yang
ditandai dengan diterimanya form invoice dari perusahaan vendor. Tujuan utama dari siklus
pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan yang
diperlukan oleh perusahaan untuk proses bisnis, serta menyediakan kebutuhan perusahaan pada saat
diperlukan.
PT XYZ Kaltim merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang industri perkebunan
kelapa sawit. Kegiatan perusahaan ini meliputi penjualan hasil produksi berupa Minyak Kelapa Sawit
(CPO) dan Inti Kelapa Sawit (PK) kepada perusahaan manufakturing dan pharmasi. Agar dapat
melakukan penjualan, PT XYZ Kaltim harus terlebih dahulu memproduksi tanaman kelapa sawit agar
permintaan konsumen dapat terpenuhi dengan baik. PT XYZ Kaltim harus melakukan penanaman atas
kelapa sawit dimulai dari pembibitan. Setelah bibit berubah menjadi tanaman kelapa sawit dan
menghasilkan Minyak Kelapa Sawit dan Inti Kelapa Sawit, maka barulah perusahaan siap melakukan
penjualan. Sebelum melakukan penjualan, perusahaan harus melakukan penanaman terlebih dahulu.
Perusahaan membutuhkan bahan baku yang harus dibeli dari perusahaan vendor untuk kegiatan
produksi. Dalam kegiatan pembelian atas bahan baku yang diperlukan, PT XYZ Kaltim
melakukannya dengan dua cara, yaitu secara tunai dan kredit. Pembelian tunai jarang sekali dilakukan
perusahaan sehingga sebagian besar pembelian dilakukan secara kredit.
Dalam proses berjalannya masih terdapat beberapa masalah terkait sistem yang digunakan dan
proses akuntansi yang berjalan. Beberapa masalah tersebut antara lain terkait dengan lamanya waktu
yang diperlukan untuk melakukan permintaan pembelian barang hingga memperoleh persetujuan
untuk melakukan permintaan pembelian barang di kebun, sulitnya mengidentifikasi budget karena
tidak diketahuinya lokasi permintaan pembelian barang secara akurat, sistem akuntasi yang digunakan
oleh perusahaan masih bersifat manual, pencatatan retur tidak tertib, dan sering terjadi keterlambatan
pada saat melakukan pembayaran.
Adapun tujuan yang diharapkan akan tercapai dari penyusunan penelitian ini adalah
menganalisis sistem informasi akuntansi pembelian dan pengeluaran kas yang berjalan pada PT XYZ
Kaltim, merumuskan masalah yang terdapat pada sistem informasi akuntansi pembelian dan
pengeluaran kas PT XYZ Kaltim, mengidentifikasi kebutuhan perusahaan atas sistem informasi
akuntansi pembelian dan pengeluaran kas, serta merancang perbaikan sistem informasi akuntansi
pembelian dan pengeluaran kas untuk PT XYZ Kaltim.
Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi yang dapat menunjang perusahaan dalam
menjalankan siklus pengeluaran dan memperkuat pengendalian internal perusahaan sangat diperlukan.
Tujuannya adalah agar siklus pengeluaran berjalan dengan lebih baik dan sesuai prosedur sehingga
perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya. Sistem informasi akuntansi sangat diperlukan untuk
mendukung perusahaan dalam menjalankan siklus pengeluaran dan meningkatkan pengendalian
internal perusahaan agar kinerja siklus pengeluaran pada PT XYZ Kaltim dapat terjadi secara optimal
dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada siklus pengeluaran PT XYZ Kaltim.
2
Metode Penelitian
Secara garis besar, metode yang dilakukan untuk penelitian ini terdiri dari tiga metode. Ketiga metode
tersebut akan dijelaskan oleh penulis secara singkat dan jelas. Ketiga metode tersebut adalah metode
pengumpulan data, metode analisis, dan metode perancangan.
1.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi
kepustakaan merupakan studi yang dilakukan untuk memperoleh data dan informasi secara
teoritis yang bersumber dari buku, literatur, karya ilmiah, jurnal serta sumber-sumber data
lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sedangkan studi lapangan merupakan
pengumpulan yang dilakukan dengan cara mengunjungi perusahaan yang bersangkutan untuk
mengetahui bagaimana keadaan real di lapangan, masalah-masalah yang terjadi di lapangan
serta melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait. Untuk mengetahui permasalahan yang
terjadi di perusahaan, maka penulis melakukan pendekatan dengan melakukan observasi dan
wawancara. Observasi merupakan tindakan yang dilakukan dengan mengamati dan
menganalisis aktivitas perusahaan secara langsung, terutama terkait dengan prosedur
permintaan pembelian, prosedur pembelian barang, prosedur penerimaan barang, dan
pembayaran. Sedangkan wawancara merupakan tindakan yang dilakukan oleh penulis dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada individu yang mengerti mengenai perkebunan
kelapa sawit dan pihak institusi PT XYZ Kaltim secara langsung melalui pertanyaan yang
terstruktur pada saat survey ke perusahaan.
2.
Metode Analisis
Metode analisis dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi adalah dengan
membuat scope definition dengan mendokumentasikan proses bisnis yang ada di dalam
perusahaan untuk membatasi lingkup permasalahan yang akan diteliti, membuat problem
statement dengan mengklarifikasi masalah-masalah yang ada dalam scope definition untuk
mencari masalah yang paling penting dan krusial dalam perusahaan, membuat business
requirement statement untuk mendeskripsikan kebutuhan user dari problem statement guna
mengetahui keinginan user mengenai sistem yang diinginkannya, dan membuat rancangan
sistem yang mendeskripsikan hasil penjabaran dari business requirement.
3.
Metode Perancangan
Metode perancangan dilakukan untuk mendesain aplikasi program perangkat lunak, rancangan
database dan fitur-fitur pendukung yang berkaitan dengan sistem pada PT XYZ Kaltim.
Perancangan yang dibuat dalam sistem ini, terdiri dari Activity Diagram, Use Case Diagram,
Use Case Description, Domain Class Diagram, Three Layer Sequence Diagram, Updated
Class Diagram, Package Diagram, dan User Interface. Activity Diagram adalah jenis diagram
workflow yang menggambarkan aktivitas pengguna dan aliran sekuensial mereka (Satzinger,
Jackson, dan Burd, 2009, p144). Ketika analis mengumpulkan informasi mengenai proses
bisnis, analis perlu mendokumentasi hasil. Salah satu cara efektif untuk menangkap informasi
adalah melalui penggunaan activity diagram. Activity diagram memudahkan analis dalam
memvisualisasi aktivitas, sehingga analis dapat memeriksakannya kepada pengguna untuk
memastikan kebenarannya. Use case adalah diagram yang menunjukkan berbagai peran
pengguna dan cara pengguna berinteraksi dengan sistem (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2009,
p213). Use case description menjelaskan tentang use case sistem yang mencakup seluruh
urutan langkah untuk menyelesaikan suatu proses bisnis dan merupakan metode yang paling
formal untuk mendokumentasikan use case. Kelebihan use case description adalah
memberikan pengertian menyeluruh dalam bisnis dan mengetahui bagaimana cara sistem
mendukung proses bisnis tersebut. System Sequence Diagram adalah diagram yang
menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal dan sistem selama use case atau skenario
(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2009, p213). Pada Updated Class Diagram, class digambarkan
sebagai sebuah persegi panjang yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu name, attributes, dan
methods yang dikembangkan dengan memperluas model Domain Class Diagram. Package
Diagram adalah diagram tingkat tinggi sederhana yang memungkinkan perancang sistem
menghubungkan semua class dalam group terkait (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2009, p339).
User interfaces adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dari
pengguna sistem untuk menghasilkan input dan output (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2009,
p442). User interface melibatkan input dan output yang langsung melibatkan pengguna dan
memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer untuk mencatat transaksi. User
interface berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam menjalankan proses bisnis sehingga
user interface harus bersifat user oriented agar dapat mempermudah pengguna dalam
memasukan data dan menerima hasil dari proses.
3
Hasil dan Bahasan
Hasil penelitian yang didapatkan oleh penulis dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut:
1.
Waktu yang diperlukan untuk melakukan permintaan pembelian barang hingga
memperoleh persetujuan untuk melakukan permintaan pembelian barang di
kebun membutuhkan waktu yang lama.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis selama berada di PT XYZ Kaltim, maka
penulis menyadari bahwa terdapat kesenjangan waktu antara permintaan pembelian barang
yang dilakukan di kebun dan permintaan pembelian barang di kantor pusat. Permintaan
pembelian barang yang dilakukan di kebun, cenderung memakan waktu lebih lama jika
dibandingkan dengan permintaan pembelian barang di kantor pusat. Hal ini sangat
mengganggu kegiatan operasional kebun karena dalam melakukan kegiatan operasional di
kebun, waktu merupakan hal yang sangat krusial. Keterlambatan dalam melakukan tindakan
atas tanaman kelapa sawit dikarenakan barang yang dibutuhkan tidak tersedia akan
mengakibatkan kualitas dan harga jual tanaman kelapa sawit menurun di pasaran. Oleh karena
itu, keterlambatan dalam melakukan permintaan pembelian barang harus dihindari untuk
meminimalisir terjadinya kerugian pada perusahaan, terutama dalam bidang finansial. Alasan
yang menyebabkan waktu untuk memperoleh persetujuan dalam melakukan permintaan
pembelian barang lebih lama terjadi karena lokasi kebun yang melakukan operasional
perusahaan berada jauh dari kantor pusat, dimana pihak-pihak yang berwenang untuk
mengambil keputusan adalah pihak-pihak yang berada di kantor pusat. Permintaan pembelian
yang dilakukan oleh kebun harus dikirimkan ke kantor pusat untuk disetujui dan
ditandatangani melalui kantor pos dengan alamat kantor pusat karena harus diperiksa oleh
Budget Department agar permintaan pembelian dapat diproses lebih lanjut. Solusi yang penulis
tawarkan adalah menggunakan sistem yang dapat mempersingkat waktu dalam melakukan
permintaan pembelian barang, terutama permintaan pembelian barang dari kebun. Prosedur
yang dilakukan oleh kebun lebih rumit dan lama daripada prosedur yang dilakukan oleh kantor
pusat, sehingga sistem yang dapat mempersingkat waktu dalam melakukan permintaan
pembelian barang sangat diperlukan untuk meminimalisir kerugian pada perusahaan, terutama
dalam bidang finansial.
4
Flowchart Prosedur Permintaan Pembelian Barang yang sedang berjalan
User
Head of User
Budget Department
Purchasing Department
start
Membuat form
Purchase
Requisition
Melakukan
Verifikasi atas
form Purchase
Requisition
1
Form PR
2
3
tidak
setuju
setuju
Menandatangani form
Purchase
Requisition
PR
Signed
1
2
3
Melakukan
Pengecekan
atas Budget
budget
ditolak
budget
diterima
Menandatangani form
Purchase
Requisition
PR
Signed
1
2
3
Menerima dan
Menyetujui
form Purchase
Requisition
PR-2
N
Menerima dan
Mengarsipkan
form Purchase
Requisition
PR
Signed
3
PR
Signed
1
3
A
PR-3
N
Gambar 1 Prosedur Permintaan Pembelian Barang yang sedang berjalan
5
Gambar 2 Prosedur Permintaan Pembelian Barang yang diusulkan
Berdasarkan Gambar 2, diketahui bahwa prosedur permintaan pembelian barang yang
diusulkan sudah menggunakan sistem terintegrasi sehingga user dapat mengambil data yang
diperlukan ke dalam sistem. Data PR Signed yang telah diverifikasi dan disimpan oleh Head of
User dapat dilihat dan diverifikasi oleh Budget Department yang berada di kantor pusat
sehingga waktu yang diperlukan untuk memperoleh persetujuan PR tidak memakan waktu
yang lama. Persetujuan yang cepat akan mempercepat prosedur selanjutnya sehingga proses
pembelian dapat dilakukan dengan segera.
2.
Budget sulit diidentifikasi secara akurat karena tidak diketahuinya lokasi
permintaan pembelian barang.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis selama berada di PT XYZ Kaltim, maka
penulis menyadari bahwa terdapat masalah karena tidak diketahuinya lokasi kebun, terkait
afdeling dan blok yang membutuhkan barang tersebut secara tepat. Setelah form Purchase
Requisition tiba di kantor pusat, maka Budget Department akan melakukan pengecekan atas
budget yang akan dikeluarkan. Tidak diketahuinya lokasi pembelian yang dimaksud
menyebabkan Budget Department membutuhkan waktu lebih untuk mengetahui budget atas
lokasi tersebut. Sebelum membuka kebun, Budget Department telah memperhitungkan budget
atas masing-masing kebun, afdeling, dan blok, sehingga tidak diketahuinya lokasi yang
membutuhkan barang akan mempersulit Budget Department untuk menyetujui anggaran
dengan cepat. Disisi lain, keterlambatan Budget Department dalam memberikan persetujuan
akan menghambat tanaman kelapa sawit untuk ditindaklanjuti dengan segera. Solusi yang
penulis tawarkan adalah menggunakan sistem yang dapat melacak departemen yang melakukan
permintaan pembelian barang, sehingga budget yang telah dibuat sebelumnya, dapat
dicocokkan dengan permintaan pembelian barang yang telah dikirimkan oleh kebun.
6
3.
Sistem Akuntansi yang digunakan oleh perusahaan masih bersifat manual.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis selama berada di PT XYZ Kaltim, maka
penulis menyadari bahwa sulit untuk menelusuri pencatatan jurnal akuntansi yang telah terjadi
karena sistem akuntansi yang digunakan di PT XYZ Kaltim masih menggunakan kertas. Ketika
terdapat informasi yang tidak sesuai, maka perusahaan akan kesulitan untuk menelusuri data
akuntansi tersebut. Solusi yang penulis tawarkan adalah membuat sistem yang dapat
mengotomatisasi jurnal. Untuk itu diperlukan sebuah sistem terkomputerisasi sehingga
informasi terkait akuntansi dapat dilacak dan ditelusuri alirannya.
4.
Pencatatan retur tidak tertib.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis selama berada di PT XYZ Kaltim, maka
penulis menyadari bahwa pencatatan akuntansi di PT XYZ Kaltim tidak tertib sehingga
terkadang mengakibatkan nominal tidak sesuai. Untuk melacak kebenarannya, perusahaan
mengalami kesulitan karena perusahaan masih menggunakan kertas. Tidak adanya bukti
tersebut akan mengakibatkan informasi tidak reliable. Solusi yang saya tawarkan adalah
membuat sistem yang dapat menelusuri pencatatan retur pembelian sehingga informasi dapat
dipercaya karena informasi yang diberikan benar dan berasal dari sumber terpercaya. Informasi
dapat dikatakan handal dan dapat dipercaya jika terbebas dari kesalahan atau bias dan mewakili
kejadian atau kegiatan perusahaan secara akurat.
5.
Perusahaan seringkali mengalami kerugian dikarenakan harus membayar denda
terkait keterlambatan perusahaan dalam melakukan pembayaran hutang.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis selama berada di PT XYZ Kaltim, maka
penulis menyadari bahwa perusahaan seringkali mengalami kerugian dikarenakan harus
membayar denda terkait keterlambatan perusahaan dalam melakukan pembayaran hutang.
Keterlambatan ini disebabkan oleh sistem akuntansi yang masih manual sehingga pencatatan
masih menggunakan kertas. Begitu juga pada saat menerbitkan form Receipt Invoice. Pada
form Receipt Invoice, tanggal jatuh tempo telah dituliskan. Namun, karena perusahaan masih
menggunakan kertas untuk melakukan pencatatan, maka pelaporan menjadi kurang cepat dan
perusahaan seringkali lupa mengecek tanggal jatuh tempo sehingga perusahaan kerap terlambat
dalam melakukan pembayaran dan dikenai denda keterlambatan. Solusi yang saya tawarkan
adalah membuat sistem yang dapat memberikan peringatan akan tanggal jatuh tempo
pembayaran untuk menghindari biaya yang tidak perlu. Peringatan untuk melakukan
pembayaran diperlukan oleh perusahaan untuk menghindari denda keterlambatan, sehingga
dapat menghindari perusahaan dari kerugian.
Secara keseluruhan, hal yang benar-benar perlukan oleh perusahaan adalah integrasi sistem.
Dengan adanya sistem yang terintegrasi, maka permintaan pembelian dari kebun dapat
ditangani dengan cepat, identifikasi budget menjadi mudah, sistem akuntansi terkomputerisasi,
pencatatan retur tertib, dan pembayaran dapat dilakukan tepat waktu. Dengan adanya sistem
terintegrasi, maka perusahaan dapat menggunakan sistem yang dapat melacak dan
mengotomatisasi jurnal dan pencatatan retur, serta memungkinkan untuk memperoleh
informasi dengan cepat untuk pengambilan keputusan.
Simpulan dan Saran
Dalam proses berjalan perusahaan terdapat beberapa masalah terkait sistem yang digunakan dan
proses akuntansi yang berjalan. Beberapa masalah tersebut antara lain terkait dengan lamanya waktu
yang diperlukan untuk melakukan permintaan pembelian barang hingga memperoleh persetujuan
untuk melakukan permintaan pembelian barang di kebun, sulitnya mengidentifikasi budget karena
tidak diketahuinya lokasi permintaan pembelian barang secara akurat, sistem akuntasi yang digunakan
oleh perusahaan masih bersifat manual, pencatatan retur tidak tertib, dan sering terjadi keterlambatan
pada saat melakukan pembayaran. Namun dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan
Pengeluaran Kas yang terintegrasi, perusahaan dapat menggunakan sistem yang dapat melacak dan
mengotomatisasi jurnal dan pencatatan retur, serta memungkinkan untuk memperoleh informasi
dengan cepat untuk pengambilan keputusan. Saran untuk pengembangan hasil penelitian yang menjadi
prospek kajian berikutnya adalah mengimplementasikan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan
Pengeluaran Kas yang terintegrasi antara kebun dan kantor pusat.
7
Referensi
Abu Taber, T. A., Alaryan, L. A., & Abu Haija, A. A. (2014). The Effectiveness of Accounting
Information Systems in Jordanian Private Higher Education Institutions. International Journal
of Accounting and Financial Reporting , Vol.4, 28-42.
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2012). Accounting Information Systems (12th Edition ed.). Harlow:
Pearson Education.
Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2009). Systems Analysis and Design in a Changing
World (5th Edition ed.). Boston: Course Technology.
Riwayat Penulis
D'Elaeisa Agriputri Pahan lahir di Pekanbaru pada 9 Mei 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Bina Nusantara University dalam bidang Sistem Informasi dan Akuntansi pada tahun 2015.
8
Download