Hrerrln tsrinil Pnrgmr Jrsr l}rtt hmu l6nl€erm l(rys Tmnnrp l(smgr HffixA Jrsr knrffru xEr B Hin*ffi fipr.trms $*rrEE Pror lhn*ltl*r Lrtmr 16rr lr.s nme$n$ailtxrltaletgrun ffimnkllnur,liomrfil Drfl l(qrrmt Tem{Aorp l(nrnn lficrArx{ fuireSrlmTHEcrn N$ffiV Etcrsfl Feacgnrtlrrr lru.mr Tmnnrp Bnrvr OmAre s Orx IHAIXPnoUN$,1.r$acTffirn^ - $n.EI lfisJs Pnoa lfiRnr*r R$rD $8. Hrrru l(HJ - Sruu Pror Kmrs Urr Husln PalsAnilHT[aca$T Parcmx.Itl Arnvr Drr Jtm.s Arrrr Tsil{AoAp Atf,trtldir, hcmf, 5msl, Hmr[rr*p l(oms fnrrorp I(glrIHM .lnrm& lrillr$ IfrH ffirEfl Asrgad trr"rss gtrrruI rrmruts l(ffisfi Balffi IB ftuns lrrlesrrs Affirvr TEr p lterrrusfl ffir r SEA lorm ks( Yruxrh llr !0ilnts ilGIq l(or* Prul lrvrnr Imuorp l(tlilsrn flsrs^ll tulrr rcflrfi l]rr ltmnrn tfinAI Trllur Rrrvrr O-or lGcrrf,rll t-rla lurmra Hm SErrlr 8rr0- ffinm Kmrs tlfi.{.lrvr Lsrff! II lkst Lrf,Ax ft he farssfana&AdEiYa*r mlgfi frmre Jrm Sl tEnrrrfir Tmqur ]hffiilBn.nrs Prar Bxr Hrrorur Urmltt $r.rrea fmrnr ffinrfi kHnurlu"rEril t(crr' fi lUBnArBr l(firffi ttlrn fsifrtsa Aru.mHnnrrr &rnnrlrsrmlrrAx$ Dltt LlgA Turu tElts IXBmsrffi(lroocrA Ntrtsri &russ STft TEe Erlsrnu Frm frt. Asnrils.Hrsrurrr H, nilDattldf, r onncsx lGs Pr0n PgRUsArMil Fooo Ars BEvERAers fmrs D{TERBITKAN OLEH JURUSAN ITAI{AJEHEX FAXULTAS EKONOi{I UNruERSITAS HALUOLEO KENDARI F E E DAFTAR ISI PENGARUH BAURAN PEMASARAN JRsR oRI'I II.IoIvIou KoNSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNA JASA WARNFTYAMA NEr Dl KotR KenpRm\Hi. Patwayati) lupleuerurRst STRATEGI PRon PEnuSAHAAN LeuruonvKorA MALANG (Rofiaty&Ristika Kusuma s 3 ! L i E * Ningrum\ PENGARUH PruTlnnru, KoMpeNsnst, DRtt Koutrueil TEnHnoep KrurRtR PnoR KRRYRwRN RS U D Se-Pnourust S ut-Rwest TENGGARA(N u KARYAWAN T er * Knsus 15 PENGARUH PerueeruoRltRru MnltRlemeru TeRnnoRp BuonvR ORcerutsest Dnru PAoA KopERAsr Ururr DESA Dl PRovtttst SurAwest Teruccnu(Hustn) PeruoRRux TTNGKAT PENGEMBALTAN - Sruot rw ati\ ArlvR DAN JUMLAH PERruru KEn.lR - Sruor 28 AKTtvA TERHADAP INVESTASI Arrtvn (Aif u ddi n M a s' u d). 39 M PerucRRutr MorrvRst, PeRsEpst DAN SrKAp KoNSUMEN TeanRoLp KEputusnru PEMBELTAN SepEoR oroR MeRex YnunnnMro Dt KorA KENDART ( J uha rsa h) 57 ANAusts DAMpAK PeNce[aeRNrcRr.r KRwRsRr.r Eroruolar Knusus (KEK) KorA Pnlu (Asngadr) bJ Arunusts PencnRun Dtt',lerust KuALtrAs LeynNnN TERHADAp KEpuRsmt NRsRaRn BANKL PEMERINTAH Dt KorA KENDAR r (E nd ro S u kotjo) 78 Krunru PENGELoLAAN Dnru KeuttRpaN Hurnru TRNRT'lRr.t RAKyAT Olen Kopennst HurRN Jnvn LesrnRt Dt DEsn LnNTaAKARn Kecnunraru LRyen KReupRreN KolrRwe Semrnru(/ne Fausayana& Azhari Yasin) .... 89 PENGARUH Tnruocur.ro JRwns Sosrnl PeRuSRHRRI'I TERriRoRp PRorttegtLtrls PRoR BRrur 94 PeueerucuruRN DAERAH SuLRwest TeruccRnR (Emillia Nurdin) PENGUATAN KELEMBAGAAN KoPERAST Dt KneupRreN KoNAWE UreRn (AsipPutera) 105 Arunursrs HueuNcA,N AruraaR LRaR AxuNrRNSl DAN LneR TuNnt DenoRu DtvroeN Kes Pe.on PERusRuRRr.t Fooo Ar.ro BevrRncrs DI BUPSA Erex truooNestn (Nur Asnt) Ar.rRt-rsrs SrRerrcr PrvRsRReru Paon PT. AsuRnrusr JTwASRAyA KENDART (H. Rahmat MadiA 117 tlJ l ,, , PENGARUH PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara) Nurwati (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Kendari) i.a * E ti s E a F c ABSTRAK Penelitian ini bertuiuan untuk mengetahui (1) Pengaruh petatihan terhadap kompensasi; (2) Pengaruh pelatihan terhadap komitmen; (3) Pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan; (4) Pengaruh kompensasi terhadap komitmen; (5) Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan; (6) Pengaruh komitmen terhadap kinerja karyawan; (7) Pengaruh petatihan terhadap kineqa karyawan melalui komitmen; dan (8) pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan melalui komitmen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara kuisioner. Metode pengujian trrpotesis dengan pendekatan analisis jalur (path analysis) Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil prhitungan diperoleh harya kefisien determinasi total dari analistb jalur sebesar 47,07 menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh pelatihan, kompensasi, dan komitmen secara simuftan sebesar 47,07% dan vaiabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini sebesar 52,93%o. a Keywords: Pel atiha n, Kom pensasi, Kom itmen, Kinerja Karyaw an I. PENDAHULUAN Manusia selalu berperan aktif dalam setiap aktivitas organisasi, salah satunya menjadi dan penentu terwujudnya perencana, pelaku tu.juan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif sumber daya manusia meskipun alat-alat yang dimiiiki demikian canggihnya Untuk dapat mengalokasikannya dan mengelola sumber daya yang ada dalam organisasi maka dibutuhkan sumber daya manusia berkualitas yang tercermin dari aspek intelektual, skr// atau keahlian dalam bekerja. Organisasi yang menghendaki hasil yang semakin baik setiap tahunnya dan menginginkan perbaikan atas kinerja karyawan harus mempunyai dan melaksanakan program pelatihan (Thomas, 1997) Permasalahan yang ada sekarang dan tantangan masa depan disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan tuntutan dalam hal mutu, perubahan strategi, produktivitas kerja, perputaran karyawan, dan motivasi untuk belajar, dapat diatasi melalui atas kontribusi mereka pada perusahaan. Kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik Kompensasr mempunyai arti yang penting bagi karyawan yaitu menyangkut tingkat kesejahteraan saat ini dan masa depan (Mangkuprawira 2003). Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja/kinerja (Mangkunegara, 2000). Dalam meningkatkan sumberdaya manusia di suatu organisasi diperlukan terciptanya kehidupan kerja yang sehai dan professional. Untuk itu perlu dibangun dan ditumbuhkembangkan komitmen Membangun komitmen karyawan sangat terkait dengan komitmen organisasi terhadap karyawan. Pelayanan apa yang dapat diberikan organisasi terhadap karyawan. Komitmen organisasi yang tinggi terhadap karyawan dapat diamati dari keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam pengembangan aktivitas organisasi (George Strauss dalam Alwi, 2001). Kunde berpendapat bahwa komitmen yang Kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan memotivasi karyawan melalui sistem kompensasi perusahaan), dapat diciptakan dengan membantu program pelatihan dan (Mangkuprawira, 2003). kuat terhadap organisasi (visi, misi dan tujuan menjelaskan segala sesuatu Jurnal lr4anajemen 6s Kewirausahaan, \/ol. 4, No. 2..Juli 2012 yang telah .1 5 ditargetkan meliputi produk, hubungan pelanggan dengan perusahaan, dan kesehatan bagi karyawan (Jesper Kunde dalam Alwi, 2001). Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan rumah sakit yang bergerak di bidang jasa kesehatan. Pada saat ini, banyak rumah sakit yang bergerak di bidang jasa kesehatan kadang mengalami kesulitan dalam pelayanan. Suatu hal yang menarik untuk dijadikan kajian karena sampai saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara dapat bertahan dalam menghadapi persaingan terhadap rumah sakit swasta dan klinik jasa kesehatan yang sejenis. Kesuksesan ini tentunya sangat ditentukan oleh penerapan strategi organisasi yang tepat sehingga dapat mengoptimalkan peran seluruh sumber daya yang dimiliki. Kompetensi dan komitmen karyawan serta dukungan organisasi akan menciptakan kehidupan kerja yang kondusif bagi karyawan dalam bentuk, peluang karir yang diberikan organisasi kepada karyawan, kesempatan bagi karyawan untuk mengaktualisasikan keahlian baru setelah mengikuti program pelatihan, kesempatan belajar ianjut, keseimbangan kompensasi dan kinerja, sangat diperlukan organisasi dalam mencapai tujuan. implementasi strategi perusahaan merupakan faktor yang penting, diperlukan individu-individu memberikan tanggapan lebih cepat terhadap perubahan kebutuhan. Sistem rekrutmen karyawan di Rumah Sakit Umum Daerah Se-provinsi Sulawesi Tenggara didasarkan pada analisis pekerjaan dan akan dipromosikan diberikan melalui sistem pelatihan on the job training dan off the lob training. Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah tidak diperkenankan melakukan aktivitas-aktivitas kerja di luar Rumah Sakit Umum Daerah. Sebagai konsekuensi kebijaksanaan tersebut, tingkat kesejahteraan karyawan menjadi prioritas utama Dampak dari 16 nol Kinerja karyawan berkinerja tinggi. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kompensasi? 2) Apakah pelatihan 3) berpengaruh signifikan terhadap komitmen? Apakah pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan? 4) Apakah kompensasi ada berpengaruh 5) signifikan terhadap komitmen? Apakah kompensasi berpengaruh signifikan 6) Apakah komitmen berpengaruh signifikan 7) 8) terhadap kinerja karyawan? terhadap kinerja karyawan? apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui komitmen? apakah kompensasi berpengaruh terhadap II. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Pelatihan Cuhsway (2002), "Pelatihan adalah proses memberikan pengetahuan yang perlu, serta sikap supaya mereka dapat melaksanakan tanggungjawabnya sesuai dengan standar". Pelatihan memfokuskan pada kebutuhan khusus dalam pekerjaan dengan tujuan memperbaiki kinerja Alwi (2001) bahwa pelatihan mempunyai tujuan jangka pendek yaitu meningkatkan kompetensi yang dituntut oleh jabatan saat ini dengan sasaran untuk meningkatkan kinerja jangka pendek. Menurut Carrel ef a/. dalam Mangkuprawira (2001) menyatakan terdapat tujuh maksud utama program pelatihan dan pengembangan, yaitu memperbaiki kinerja, meningkatkan keterampilan kesejahteraan karyawan yang diimplementasikan melalui sistem kompensasi, tingkat tum over karyawan sangat rendah mendekati kerja sebagai kontrol sosial. Reward diberikan kepada individu-individu yang berprestasi dan mengajarkan keahlian dan skill yang dibutuhkan. Secara periodik, pelatihan dan pengembangan bagi karyawan baru yang diterima atau karyawan lama yang karyawan dilakukan melalui pengawasan sec€lrEl mekanik dan melibatkan karyawan dalam team kinerja karyawan melalui komitmen? Keterlibatan atau kontribusr karyawan dalam atau karyawan yang mampu dioptimalkan sesuai dengan spesifikasi di masingmasing unit kerja jika komitmen karyawan pada organisasi tinggi. Sistem penilaian kinerja karyawan, menghindari keusangan manajerial, dapat memecahkan permasalahan, orientasi karyawan baru, persiapan promosi dan [urnal Manajemen 6g keberhasilan Kewirausaffi !, . ti manajerial, dan memberi kepuasan untuk (c) Materi pelatihan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai kebutuhan pengembangan personal. Analisis Kebutuhan Pelatihan Cushway (2002) menekankan bahwa kebutuhan akan pelatihan didasarkan pada seberapa jauh hambatan untuk mencapai tujuan organisasi dapat dihilangkan melalui pelatihan. Kebutuhan akan pelatihan yang sesuai harus dinilai dari tiga tingkatan : 1). Tingkat organisasi, 2). Tingkat grup atau pekerjaan, dan 3). Tingkat individu. (d) Metode pelatihan harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan pegawai yang menjadi peserta (e) terkait dengan program pelatihan dan pengembangan yaitu : organisasi (oryanizational needs), tugas (task needs) dan individu karyawan (employee needs). Arti Penting Program Pelatihan Perusahaan yang ingin memiliki daya saing tinggi di masa depan, salah satu upaya strategis yang perlu dilakukan adalah menciptakan sebuah proses belajar yang berkelanjutan di seluruh lapisan karyawan melalui paket pelatihan dan memenuhi persyaratan yang ditentukan. Sedangkan tahapan-tahapan penyusunan pelatihan adalah: (a) Mengidentivikasi kebutuhan pelatihan (b) Menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan (c) Menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat Anthony, Perrewe, Kacmar dalam Alwi (2001) juga menganalisis adanya tiga kebutuhan yang Peserta pelatihan harus ukurnya (d) Menetapkan metode pelatihan (e) Mengadakan percobaan dan revisi (0 Mengimplementasikan dan mengevaluasi Metode Pelatihan Secara garis besar ada dua katqgori metode pelatihan dilihat dari tempat pelatihan)yaitu : (1) On The Job Training (OJT) dan (2) Off The Job Training (OFJT) (Alwi,200't; Cushway,1996. Simamora, 1997). Sikula (dalam Mangkunegara, 2003) mengemukakan metode pelatihan meliputi . pengembangan (Mangkunegara, 2003). Perusahaan-perusahaan yang menempatkan "On the job; vestibule; demonstntion anc sumber daya manusia sebagai salah c/assroorn examples; simulation; satu sebagai upaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia agar tetap memiliki komitmen terhadap organisasi (Alwi, 2001 ). Komponen-komponen dan Tahapan Pelatihan Mangkunegara (2003) menyatakan bahwa komponen-komponen pelatihan meliputi: (a) Tu1uan dan sasaran pelatihan harus jelas dan dapat diukur (b) Para pelatih harus ahli dan berkualifikasi memadai .]urnal ir4anajcmcn & s (Ie ct u study, role playing keunggulan kompetitif akan selalu meningkatkan keahlian karyawannya agar mampu memenuhi kebutuhan organisasi akan karyawan yang memiliki kompetensi tinggi. Pelatihan dan pengembangan merupakan faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam persaingan. Pengembangan juga berkaitan dengan karir karyawan disamping m et h od apprenticesshig nf e re n ce, ca s e and programmec re, co instruction); and other training methods". Evaluasi Program Pelatihan Suatu program pelatihan dinilai berhasil apabila peserta pelatihan mampu mengikuti pelatihan dengan baik dan dapat menerapkan keahlian barunya dalam tugas-tugasnya sehinggra terjadi peningkatan kinerja, baik kinerja indiviou maupun kinerja organisasi. Evaluasi terhadap program pelatihan sangei penting untuk memperoleh umpan balik bagi program pelatihan serupa atau pelatihan lanjutan. Menurut Kikpatrick dalam Alwi (2001) terdapat empat pendekatan dalam melakukan evaluasi terhadap program pelatihan dan pengembangan sebagainrana dinyatakan oleh Ernest J McCormick dalam Mangkunegara (2003) yaitu : Reaksi : menilai reaksi peserta terhadap program pelatihan dan pengembangan meliputi persepsi peserta terhedap materi, instruktur. Kcu'irausahaan, \tol. 4, No. 2. ]uli 2012 ii i I I I fasilitas dan sebagainya. Hal ini dapat diungkapkan dengan menggunakan kuisioner. Pembelajaran : mengukur tingkat penguasaan peserta terhadap pengetahuan dan keahlian selama pelatihan berlangsung. lGiteria belajar dapat diperoleh dengan menggunakan tes pengetahuan dan tes keterampilan. Perilaku : menilai sejauh mana perubahan perilaku dalam job sebelum pelatihan dan sdtelah pelatihan, apakah seperti yang diharapkan oleh tujuan pelatihan. Hasil : menilai efek dari pelatihan terhadap organisasi misalnya menekan tumover, berkurangnya tingkat absen, meningkatnya produktivitas, meningkatnya penjualan, meningkatnya kualitas kerja dan produksi, tergantung pada jenis dan triran pelatihan. , Pengertian Kompensasi Davis dan Werther dalam Mangkuprawira (2003) menyatakan, kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Edwin B. Flippo (datam Hasibuan, 2002) menyatakan bahwa upah merupakan balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi. Tujuan Pemberian Kompensasi Tujuan setiap organisasi dalam merangcang slstem kompensasi adalah : (1) menarik orang (a) Penawaran dan permintaan tenaga kerja (b) Kemampuan dan kesediaan perusahaan (c) Serikat buruh/organisasi karyawan (d) Produktivitas kerja karyawan (e) Pemerintah dengan undang-undang keppresnya Biaya hidup (s) Posisi jabatan karyawan (h) Kesehatan dan pengalaman karyawan (i) Kondisi perekonomian nasional 0) Jenis dan sifat pekerjaan (f) Jenis-jenis Kom pensasi Cushway (2OO2) membedakan sistem pemberian imbalan atas dasar imbalan finansial dan imbalan non-fi nansial. Sistem kompensasi (imbalan) dibedakan menjadi dua, yaitu : imbalan intrinsik dan imbalan ekstrinsik (Simamora, 1997; Gibson, 1996). Pengembangan Sistem Kompensasi Jumlah seluruh kompensasi yang diterima tenaga kerja dapat memiliki pengaruh positif langsung terhadap perilaku tenaga kerja. Kompensasi mempengaruhi motivasi dan motivasi mempengaruhi kinerja. penetapan besarnya kompensasi yang layak bagi masing-masrng tenaga kerja harus dirancang secara tepat sehingga dapat meningkatkan kepuasan kepada prestasi tinggi (Gibson, 1 996:301 ). tenaga kerja, dan dapat membantu merumuskan tujuan yang diharapkan dari sistem kompensasi (Sastrohadiwiryo, 20OZ). program kompensasi memiliki potensi untuk mempengaruhi perilaku kerja karyawan, memacu karyawan supaya lebih produktif, kinerja yang meningkat, produktivitas yang melonjak, dan perputaran karyawan yang Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya organisasi dapat ditingkatkan yang berkualifikasi untuk bergabung dalam organisasi, (2) mempe(ahankan karyawan untuk tetap bekerja, (3) memotivasi karyawan mencapai menciut (Simamora, 1997). Efektivitas kinerja dengan Kompensasi Karyawan umumnya dibayar setara dengan mengembangkan sistem kompensasi yang tepat, meliputi (Gibson, 1996; Simamora, 1997). juga ditentukan oleh keahlian dan upaya yang Pengertian Komitmen Alwi (2001), komitmen diartikan sebagai sikap karyawan untuk tetap berada dalam organisasi dan terlibat dalam upaya-upaya mencapai mrsi, kualifikasi-kualifikasi yang relevan dengan pekerjaan dan jumlah orang dalam angkatan kerja yang memiliki kualiflkasi-kualifikasi ini. Bayaran dibutuhkan untuk menunaikan sebuah pekerjaan dan penilaian organisasi maupun masyarakat terhadap pekerjaan tersebut (Simamora, 1g97). Hasibuan (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi antara lain 1B : nilai-nilai dan tujuan perusahaan. Tingkat komitmen baik komitmen organisasi ternaOap karyawan maupun sebaliknya, sangat diperlukan karena melalui komitmen-komitmen tersebut, akan tercipta iklim kerja yang profesional. Gibson (1996) menyatakan bahwa komitmen (Mangrunegara, 2000). Kinerja adalah tindakan atau pelaksanaan tugas yang dilakukan seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur adalah suatu bentuk identifikasi, loyalitas dan ketedibatan yang diekspresikan oleh karyawan (Swasto, 1996). Sedangkan menurut Hasibuan terhadap organisasi atau unit. Komitmen terhadap organisasi melibatkan tiga sikap: (1) identifikasi dengan tujuan organisasi, (2) a E i: r g perasaan keterlibatan dalam tugas-tugas organisasi, dan (3) perasaan loyalitas terhadap organisasi. Steers dan Black (1994) mengemukakan adanya tiga karakteristik yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kajian tentang komitmen kerja, yaitu a. ts e ? & t .il r i :l:I ! b. Adanya keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi. Adanya kemauan untuk berusaha keras sebagai bagian dari organisasi c. Adanya keinginan untfr (2000), prestasi kerja (kinerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorElng dalam m^laksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor : kemampuan dan minat seorang penting, yaitu pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor karyawan yang bersangkutan. Faktor-Faktor yang Mem pengaruhi Ki nerja Davis (2000) menyatakan bahwa pencapaian bertahan menjadi anggota organisasi Arti Penting Komitmen Komitmen mempunyai peran yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut Cane (1998), tidak ada rencana bagaimanapun baiknya, bisa diraih kecuali kalau staf mengerti dan memiliki komitmen untuk meraihnya. Lebih lanjut Cane (1998) mengatakan bahwa strategi bisnis hanya bisa diwujudkan kalau manusia yang bertanggung jawab mewujudkannya memiliki komitmen serta terlatih untuk mengerjakannya dengan baik. Faktor komitmen dipandang penting karena karyawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi akan memiliki sikap yang profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah disepakati dalam organisasi. Bagian terpenting di atas, semakin besar prestasi kerja kinerja dipengaruhi oleh faktor kemampuan dan faktor motivasi. Kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan potensi (lQ) dan kemampuan riil (pengetahuan dan keterampilan). Karyawan yang memiliki lQ di atas rata-rata dengan kesehatan yang memadai dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan, akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Sedangkan motivasi berprestasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap pencapaian kinerja (McClelland dalam Mangkunegara, 2000) Robbins (2002) menempatkan kinerja sebagai ukuran dar! sebuah hasil. Kinerja organisasi. meliputi : produktivitas, kualitas, dan pelayanan sangat tergantung pada kinerja individu (Mathis, 2001). Kinerja (P) individu tergantung pada tiga faktor : kemampuan (A), tingkat usaha (E), dan dukungan organisasi (S), sehingga P = A x E x S dari strategi komitmen yang tinggi dari perusahaan adalah keterlibatan dan partislpasi karyawan secara luas. Komponen kunci dari strategi ini antara lain partisipasi, fleksibilitas karir, kompensasi berdasarkan prestasi, dan jaminan Kinerja individu adalah dasar kinerja organisasi. Prestasi individu memberlkan kontribusi pada prestasi kelompok, yang seterusnya pada prestasi organisasi. Kinerja yang tidak efektif dari setiap tingkatan merupakan tanda (A|wi,2001) Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Jurnal N,lanajcmcn Penilaian Kinerja 6< bagi organisasi untuk melakukan pedcaikan. untuk meningkatkan seluruh mengupayakan kinerja individu, kelompok dan organisasi dengan mengubah struktur, perilaku dan proses (Gibson, 1 Kcu,irausahaan, Vol 4, No. 2,JuLi 2012 e96). 19 ilrl ilI Ir rli ili I I I f, alat pengukuran terhadap kewajiban dan tanggung berdasarkan dimensi kinerja, dan setiap dimensi kinerja memiliki bermacam-macam tingkat kinerja. Hasil dari proses penilaian adalah deskripsi perilaku, seperti antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, pemecahan masalah, menjalankan perintah yang memberikan informasi kepada yang dinilai dan mendesak dan penanSanan situasi darurat. (e) Perbandingan multipersonal, merupakan metode penilaian kinerja dengan cara Penilaian kinerja merupakan salah satu strategi organisasi untuk mendorong prestasi kerja dan pengembangan karyawan, melindungi hak- hak karyawan berupa kompensasi atau lainnya atas apa yang telah dilakukan karyawan, sebagai jawab karyawan. Sistem evaluasi prestasi (penilaian kinerja) didesain agar dapat penilai tentang prestasi kerja. Hasil penilaian 'n ;1 * t apa yang harus diperbaiki bagi kepentingan individu yang bersangkutan dan organisasi di kelompok, peringkat individu, ryengungkapkan beberapa metode umum tentang pbnilaian kinerja yang meliputi : (a) Esai tertulis. Metode ini dilakukan dengan cara menulis tentang kelebihan, kekurangan, prestasi waktu lampau, potensi dan saransaran mengenai seorang karyawan untuk perbaikan. Keadaan kritis, merupakan metode penilaian yang memfokuskan pada perilaku-perilaku karyawan untuk membedakan pekerjaan efektif atau tidak efektif, sehingga karyawan dapat melihat perilaku-perilaku yang diharapkan dan perilaku-perilaku yang membutuhkan pengembangan. Grafik skala penilaian. Suatu metode penilaian yang dilakukan dengan cara mencatat dan menilai sesuai dengan skala peningkatan faktor-faktor kinerja, seperti kualitas dan kuantitas kinerja, tingkat pengetahuan, kerja sama, loyalitas, kehadiran, kejujuran, dan inisiatrf. (d) Skala peningkatan perilaku. Metode ini merupakan kombinasi dari metode keadaan kritis dengan metode grafik skala penilaian, yaitu menilai perilaku-perilaku aktual di dalam pekerjaan, bukan sekedar deskripsi atau ciniciri umum. Karyawan diharuskan mengetahui efektrf atau tidak efektifnya sebuah perilaku i- dan :i ta Unsur-unsur Yang Dinilai Fokus penilaian umumnya tertuju pada hasil kuantitatif yang dilakukan Metode Penilaian Kineria E perbandingan pasangan. kerja individu baik sec€rra kualitatif masa yang akan datang (Alwi, 2001). iI dan membuat peringkat berdasarkan peringkat dan kelemahankelemahan yang dimiliki. Berdasarkan informasi ini dapat ditunjukkan apa yang harus dilakukan dan (c) , t i; terhadap kinerja individu-indMidu yang lain, menjalankan tugas-tugasnya (b) i ,E membuat perbandingan satu kinerja individu kinerja harus dapat menunjukkan potensi-potensi yang mendukung keberhasilan karyawan dalam Robbin (2002:263-2M) :. q i maupun 1 berdasarkan pendekatan-pendekatan tertentu, yaitu pendekatan sifat, pendekatan perilaku, pendekatan sistem, dan pendekatan prestasi (Ahari, 2001 :1 90). Yoder dalam Sastrohadiwiryo (2002:236) mengemukakan sifat-sifat yang paling ta I umum penilaian kinerla dari tenaga kerja di bidang produksi, tenaga kerja administratif, dan tenaga kerja yang memiliki kedudukan manajemen dalam perusahaan adalah sebagai : Sifat-sifat yang paling umum dinilai dari tenaga kerja di bidang administratif, meliputi . (a) Kuantitas kerja, (b) Ketergantungan, (c) Kuatitas kerja, (d) pengetahuan tentang pekerjaan, (e) Kerja sama, (0 lnisiatif/prakarsa, (S) Adaptasi, PendapaUpengambilan keputusan, dan O Kesehatan. III. (i) (h) Kehadiran, METODE PENELITIAN Kerangka Konseptual Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pelatihan terhadap Kinerja Karyawan (Jatmiko, 2001, Hardati, 2001). Pelatihan terhadap Kemampuan Karyawan dan kemampuan Karyawan Terhadap Kineqla Karyawan (Graha, 2001). Kajian empiris tersebut didukung oleh kajian teoritis yang menunjukkan adanya hubungan signifikan Pelatihan terhadap Kinerja. Cushway (2002) mengungkapkan bahwa pelatihan memfokuskan pada kebutuhan khusus dalam t a: 20 Jurnal Manajemen 6s Kewirausahaan, VJL?, No. 2lJuli 20D F- 6 r & pekerjaan dengan tujuan memperlcaiki kinerja. komitmen organisasi dan variabel komitmen Demikian juga menurut Alwi (2001) maupun Carrel organisasi terhadap prestasi kerja. (dalam Mangkuprawira, 2001), bahwa pelatihan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja. Menurut Drennan (dalam Alwi, 2001), pelatihan merupakan salah satu ce,ta untuk membangun loyalitas atas dasar komitmen. Simamora (1997) mengungkapkan bahwa bayaran karyawan ditentukan oleh keahlian dan upaya yang dibutuhkan untuk menunaikan sebuah pekerjaan. Kurniawati (2001), menyimpulkan bahwa kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial mempunyai pengaruh langsung secara signifikan terhadap variabel komitmen dan terhadap variabel kinerja. Sedangkan variabel komitmen mempunyai pengaruh secara langsung signifikan terhadap variabel kinerja. Sedangkan dari penelitian yang dilakukan lndah (2001) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel imbalan finansial dan imbalan nonfinansial terhadap motivasi kerja. Motivasi kerja berpengaruh secara slgnifikan terhadap prestasi kerja. Hasil penelitian Khusaini (1998) mengungkapkan adanya pengaruh yang signifikan variabel kepuasan kompensasi terhadap variabel Simamora (1997) menyatakan bahwa kompensasi karyawan mempengaruhi produktivitas dan tendensi untuk tetap bersama organisasi. Mangkunegara (2000) mengungkapkan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan dan motivasi kerja, serta prestasi kerja. Menurut Gibson (1996), imbalan instrinsik mempunyai peran penting dalam mengembangkan komitmen organisasi. Sedangkan Kreitner-Kinicki (2003) menyatakan bahwa sistem penghargaan yang baik mampu memotivasi, mendorong pertumbuhan dan perkembangan diri serta mempertahankan orang yang berbakat agar tidak keluar. Menurut Kreitner-Kinicki, komitmen yang tinggi dapat mempermudah terwujudnya produktivitas yang tinggi. Cane (1998) mengungkapkan bahwa strategi bisnis hanya bisa diwujudkan kalau manusia yang bertanggung jawab mewujudkannya memiliki komitmen serta terlatih mengerjakannya dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disusun kerangka konseptual penelitian sebagai berikut: Pelatihan (Xr) tl'l, Kinerja Karyawan Komitmen 1yr) (Yz) Kompensasi (X:) Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut 1) Pelatihan berpengaruh terhadap kompensasi 2) Pelatihan berpengaruh terhadap komitrnen s) 3) Pelatihan berpengaruh terhadap kinerja 6) terhadap komitmen Jurnal Man:rjcmcn {q Kcw,irausahaan, Vol.4, No. 2,Juli 2012 Komitmen berpengaruh terhadap kinerja karyawan 7) karyawan 4) Kompensasi berpengaruh Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan : 8) Pelatihan berpengaruh terhadap kineqa karyawan melalui komitmen. Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui komitmen. 21 strata. Strata yang digunakan adalah berdasarkan golongan kepangkatan dengan sampel size quota sebesar 140 responden. Jenis Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh beberapa variabel yang telah ditetapkan. Metode penelitian yang dipandang paling efektif dan efisien untuk menjelaskan pengaruh dari beberapa variabel adalah metode penelitian eksplanatory atau penelitian penjelasan, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel- Analisis Data Analisis data penelitian ini menggunakan statistik inferensial yaitu suatu analisis yang dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dibuat dimana pada penelitian ini digunakan metode analisis jalur (path analysts) yang secara definitif menurut Pedhazur dalam Winarsunu variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun, 1995). (2004) adalah merupakan sebuah metode yang Populasi dan Sampel digunakan untuk melihat akibat (etrecfs) langsung dan tidak langsung dari suatu variabel yang dihipotesiskan sebagai penyebab (causes) terhadap variabel yang diperlakukan sebagai akibat. Variabel dalam analisis jalur ini dibedakan menjadi dua yaitu exogenous variable (variabel Populasi adalah seluruh subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2003 ; Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah 281 karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara. eksogen) yang merupakan variabel penyebab dan Kriteria sampel pada penelitian ini adalah variabel akibat (Al Rasyid, 1993). Analisis jalur ini dilakukan untuk menemukan penjelasan- karyawan bagian administrasi golongan I endogenous vaiable (variabel endogen) sebagai sampai golongan lll di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara dengan alasan seluruh karyawan tersebut mendapatkan pelatihan sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dari populasi 281 karyawan bagian administrasi tersebut diambil 140 karyawan sebagai sampel penelitian dengan pertimbangan sampel yang digunakan penulis sekitar 50% sesuai dengan pendapat Arikunto (1 penjelasan mengenai pola-pola hubungan langsung dan tidak langsung berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teoritis serta pengetahuan dari peneliti yang ditampilkan dalam bentuk gambar (path diagraml diagram jalur) yang berfungsi untuk membantu dahm melakukan konseptualisasi masalah yang kompleks dan mengenali implikasi empirik dari teori yang sedang diuji. 992). Teknik Sampling IV. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara Proporlionate Stratified Random Sampling (Sugiyono, 2004), yaitu pengambilan sampel secara acak dengan jumlah yang proporsional untuk masing+nasing Hasil analisis jalur yang dilakukan dengan Standardize Regression Coefficient dengan 22 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN software SPSS dalam bentuk diagram ditampilkan pada diagram berikut Jurnal Manajcme n & Keu.irausahaan, Vol. 4, No. 2.Juli UOI) I t i: r' r: t t: E Pelatihan (Xr) 0,353 Komitmen (Yr) 1sy 0,319 p1 (0,000) Kinerja Karyawan Cr,) Kompensasi 0,142 1*y (0,106) (Xz) Berdasarkan perhitungan diperoleh harga (2) koefisien determinasi total dari analisis jalur sebesar E r 1: I :: ?- f F i: ii ii l+ r r ,E t i I i it; iF E 5 E v F F i. Pelatihan berpengaruh langsung signifikan terhadap komitmen Pelatihan berpengaruh langsung signifikan 47,07 menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh pelatihan, kompensasi, dan komitmen secara simultan sebesar 47,07oh dan dipengaruhi oleh variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini sebesar 52,93Yo. Hasil analisis jalur setiap variabel secara Sulawesi Tenggara, program-program pelatihan yang dilaksanakan mempunyai pengaruh positif dan pengaruh yang besar dalam pembentukan parsial adalah sebagai berikut komitmen (koefisien path terhadap komitmen (p < 0,05). Di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah : menunjukkan bahwa = Se-Provinsi 0,385). Hal ini program-program pelatihan yang selama ini sudah dilaksanakan (1)Pelatihan berpengaruh langsung signifikan perlu diupayakan lebih lanjut terhadap kompensasi Hipotesis 1 : Pelatihan berpengaruh langsung dan berkesinambungan. Semakin banyak karyawan yang mengikuti dan atau diikutsertakan dalam berbagai program pelatihan akan berdampak signifikan terhadap kompensasi adalah diterima ( p . O,OS) Secara umum karyawan bagian administrasi Rumah Sakit Umum Daerah Se- positif terhadap pembentukan Provinsi Sulawesi Tenggara menyadari arti penting program-program pelatihan yang dilakukan oleh lembaga. Dengan mengikuti Artinya, karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara akan lebih memiliki komitmen yang tinggi terhadap Rumah program pelatihan maka pengetahuan, keterampilan dan keahlian karyawan dapat ditingkatkan da# mempunyai manfaat yang besar terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab keseharian. Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian karyawan diharapkan berdampak pada peningkatan pemberian komitmen. Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara jika program pelatihan dapat ditindaklanjuti secara berkesinambungan, terutama yang terkait dengan bidang keahlian masing-masing karyawan. (3) Pelatihan berpengaruh langsung signifikan kompensasi, sebagaimana ditunjukkan oleh koefisien path terhadap kinerja karyawan sebesar 0,31 9 pengaruh langsung pelatihan terhadap kinerja Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa karyawan adalah non signiflkan (p > 0,05 , yaitu 0,206). Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program-program pelatihan di lembaga tidak diikuti dengan peningkatan Jurnal ir'lanajenrcn &; Kervirausahaan, Vol. 4, No. 2, Juli 2012 23 kinerja karyawan. lnformasi ini dapat memberikan gambaran bahwa kinerja karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Se. Provinsi Sulawesi Tenggara tidak selalu meningkat walaupun karyawan telah diikut (6) Komitmen berpengaruh langsung signifikan terhadap kineria karyawan Peningkatan kinerja karyawan tingkat komitmen karyawan pada lembaga. Pengaruh positif komitmen terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan koefisien path sertakan dalam berbagai program pelatihan. (4) Kompensasi berpengaruh langsung signifi kan terhadap komitmen Pengaruh langsung kompensasi terhadap komitrnen ditunjukkan dari hasil analisis jalur dengan p < 0,05. Harga koefisien path 0,177 artinya menginformasikan adanya pengaruh yang positif dari kompensasi terhadap sebesar 0,353 dengan p<0,05. (7) Pelatihan berpengaruh tidak langsung signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen Kinerja karyawan bagian administrasi Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi komitmen. Dengan demikian, peningkatan kompensasi Sulawesi Tenggara tidak dipengaruhi secara langsung oleh pelatihan- Program-program pelatihan yang dilaksanakan oleh lembaga berpengaruh bagi karyawan Rumah Sakit Umum Daerah SeProvinsi Sulawesi Tenggara merupakan faktor penting, kalau tidak boleh dikatakan utama, terhadap peningkatan komitmen dalam rangka pembentukan komitmen yang selanjutnya dengan meningkatnya komitmen karyawan Rumah Sakit Umum Daerah SeProvinsi Sulawesi Tenggara. Semakin tinggi kompensasi yang diterima karyawan semakin akan diikuti peningkatan kinerja. Pengetahuan, tinggi atau besar pula komitmen karyawan keterampilan, dan keahlian dapat secara bertahap ditingkatkan. oleh karyawan yang mempunyai kompetensi tinggi, belum tentu dan mempunyai kinerja yang tinggi di Lingkungan terhadap lembaga atau tugas Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi kewajibannya. (5) bagian administrasi Rumah Sakit Umum Daerah SeProvinsi Sulawesi Tenggara dipengaruhi oleh Kompensasi berpengaruh langsung signifi kan terhadap kinerjakaryawan Hasil analisis jalur menunjukkan pengaruh kompensasi terhadap bahwa kinerja karyawan adalah non signifikan dengan p > 0,05 yaitu 0,106 artinya menginformasikan bahwa peningkatan kompensasi tidak selamanya bisa meningkatkan kinerja karyawan., Hal ini terkait dengan kepuasan individu 'yang harus selalu rnemenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lembaga mengikutsertakan karyawan dalam suatu prgram pelatihan adalah muncul peningkatan Sulawesi Tenggara. (8) Kompensasi berpengaruh tidak langsung signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen Sistem kompensasi yang selama ini diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara tidak berpengaruh langsung terhadap peningkatan kinerja tetapi dapat meningkatkan kinerja melalui komitmen Pemenuhan kebutuhan karyawan baik yang diperoleh dari gaji pokok, tunjangan, dan penghargaan-penghargaan kinerja dari karyawan tersebut dan meningakatnya taraf hidup mereka secara finansial. Namun, kompensasi yang cukup atau tambahan kompensasi tidak selalu mampu mendongkrak kinerja karyawan ke arah yang lebih baik dan berkualitas. yang lain dapat meningkatkan komitrnen karyawan kepada lembaga. Untuk ilu lembaga perlu mengembangkan sistem imbalan instrinsik yang memfokuskan pada kepentingan pribadi atau harga diri dengan memberikan peluang prestasi dan mengakui adanya prestasi sehingga dapat mengembangkan komitmen karyawan terhadap organisasi (Gibson, 1996). 24 J urnal Manajemen ec Kewirau@ I r Keterbatasan Penelitian berakibat menurunnya komitmen Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah teknik korelasi product moment sedangkan uji reliabililas yang digunakan adalah Teknik Alpha Cronbach. Kedua alat uji tersebut dianggap cukup pada penelitian ini, tetapi tidak menutup kemungkinan alat uji yang lain bisa memberikan hasil yang berlceda dan lebih baik. Mengingat uji validitas dengan teknik korelasi product moment hanya mengukur validitas kriteria (eksternal) dan V. pembahasan, 1. Program-program pelatihan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai pengaruh positif dan pengaruh yang besar dalam pembentukan komitmen. Pelatihan lebih mengenai pelatihan dan kompensasi merupakan Temuan dalam penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh langsung secara signifikan pelatihan terhadap kompensasi. Walaupun belum ada kajian empiris yang mendukung, fenomena ini dapat dijadikan wacana bagi peneliti berikutnya 1. 2. meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan, dan bukan 2. mempunyai peran semata-mata hanya untuk kepentingan peningkatan kompensasi. Kompensasi bukan satu-satunya rujuan akhir dalam proses peningkatan kinerja, melainkan proses yang dinamis terkait dengan perkembangan masa, sehingga komitmen perlu dibentuk secara nyata penting untuk mengembangkan komitmen organisasi 3. Sistem kompensasi yang diterapkan dan dikembangkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi . Tenggara untuk meningkatkan kinerja yang optimal. Kompensasi dan penghargaan yang tinggi ternyata bukan merupakan indikator utama bagi seorang karyawan untuk meningkatkan 5. cenderung meningkatkan komitmen karyawan. Keadaan atau fenomena demikian menunjukkan bahwa karyawan tidak mau atau tidak bisa meningkatkan kinerjanya setelah mengikuti suatu prgram pelatihan. Dalam hal ini, karyawan Rumah Sakit Umum Daerah SeProvinsi Sulawesi Tenggara beranggapan bahwa program pelatihan merupakan kegiatan rutin sehingga tidak ada upaya yang berarti bagi mereka untuk meningkatkan kinerjanya. Kompensasi berpengaruh langsung terhadap komitmen. Hal ini menginformasikan bahwa salah satu tujuan setiap organisasi dalam merancang sistem kompensasi adalah mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja. Pemberian imbalan instrinsik : Perlu disosialisasikan bahwa tujuan utama pelatihan adalah untuk hasil dan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. suatu proses, di samping itu komitmen dan kinerja bersifat dinamis. dapat disumbangkan sebagai berikut KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian, belum mengukur jenis validitas yang lain. lnstrumen penelitian berupa kuisioner bersifat mengukur persepsi sesaat, padahal fenomena lmplementasi dan lmplikasi Hasil Penelitian Mencermati hasil analisis dan keterbatasan penelitian di atas terdapat beberapa hal yang dan berakibat menurunnya kinerja karyawan. mempunyai pengaruh nonsignifikan terhadap kinerja karyawan, tetapi mernpunyai pengaruh tidak langsung secara signif ikan terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian, peningkatan kompensasi tidak sclamanya bisa meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini terkait kinerjanya Kinerja yang tinggi bisa bermuara dari program pelal8han dan terbentuknya komitmen. dengan kepuasan individu yang harus selalu karyawan, mengadakan pelatihan yang administrasi Rumah Sakit Umum Daerah Se- dan mengkomunikasikan nilai-nilai organisasi sehingga terbentuk tingkat komitmen karyawan pada lembaga. Dengan demikian, komitmen mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja. Komitmen mempunyai peran yang t.Jntuk meningkatkan kinerja lembaga harus berkesinambungan komitmen. Penurunan aktivitas pelatihan akan Jurnal lr4anajemen & Kewirausahaan, \rol.4, No 2,Jull Z0D memenuhi kebutuhan Peningkatan kinerja karyawan bagian Provinsi Sulawesi Tenggara dipengaruhi oleh 25 variabei pelatihan, kompensasi, komitmen, dan kinerja karyawan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau acuan dalam rangka sangat strategis dalam suatu organisasi, karena karyawan yang memilki komitmen tinggi terhadap organisasi akan memiliki sikap yang professional dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah disepakati dalam organisasi. pengembangan dan peningkatan SDM di lembagalembrga tertenlu Kinerja karyawan bagian administrasi Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara tidak dipengaruhi secara langsung oleh pelatihan. Program-program pelatihan yang dilaksanakan oleh lembaga berpengaruh DAFTAR PUSTAKA terhadap peningkatan komitmen Ahad, Syafaruddin. oleh Rumah Sakit Umum Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara tidak berpengaruh langsung terhadap peningkatan kinerja tetapi dapat Cane, Sheila. 1998. Kaizen Strategbs For Wnning 2001. Mana|>men Sumber Daya Manusia: Shateg, Keungguian Kompetltif. BPFE. Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi. 1997. Pruxdur Penelitian, Suatu Pendekatan Praldek. PT Rineka Cipta. Jakarta. yang selanjutnya dengan meningkatnya komitmen akan diikuti peningkatan kinerja. Sistem kompensasi yang selama ini diterapkan Through Peqle. Alih Baha-sa Martin meningkatkan kinerja melalui komitmen. Pemenuhan kebutuhan karyawan baik yang diperoleh dari Saji pokok, tunjangan, dan penghargaan-penghargaan yang lain \Afrdjokongko. lnteraksara. Batam. Cushway, Barry. 2002. Human Resource Management, Manajemen Sumber Daya Manusia. PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO. dapat meningkatkan komitmen karyawan kepada Jakarta. lembaga. Untuk itu lembaga Gibson, James perlu mengembangkan sistem imbalan instrinsik yang memfokuskan pada kepentingan pribadi atau harga diri dengan memberikan peluang prestasi dan mengakui adanya prestasi sehingga dapat mengembangkan komitmen karyawan terhadap organisasi. ; lvancsrich ; Donnelly. 1996. Oryanisasi, Perilaku, StrulJrur dan Proses. Jilid Edisi Delapan, alih bahasa Nunuk I Ad'rami. Binarupa Aksara. Jakarta. Hasibuan, SP Malayu. 2@0. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara. Jakarta. N. 1990. Asas-asas Penelitian Behavionl. Edisi ketrga. Gajah Mada University Kerlinger, Fred Pr*s. Saran Yogyakarta. Penelitian ini terbatas pada satu lokasi dan populasi serta sampel. Karena itu, hasil penelitian l(eitner, Robert dan Kinir:ki, Angelo. 2000. Organizational Behavior. Alih Bahasa Edy sampel Suandy. PT Salemba EmpaL Jakarh. Kuncoro, Mudrajad 2003 Metde Rbef untuk Ersns & Ekonomi. Erlangga Jakarta. Mangkunegara, Anwar Prabu 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja ini juga mengacu pada populasi dan tersebut sehingga peneliti lain dapat mengembangkan dan mencari variasi populasi dan sampel agar penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan. Selain itu, populasi dan sampel yang be:beda akan menghasilkan informasi yang berbeda pula. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi para akademisi, baik secara teoritis maupun praktis. Karena itu, temuan dalam penelitian terbatas pada satu lokasi sehingga masih memungkinkan bagi para akademisi untuk melakukan serangkaian penelitian yang dapat menambahkan, melengkapi, dan mengkritisi penelitian ini. Di sisi lain, hasil penelitian ini merupakan gambaran awal tentang kondisi 26 Rosdakarya Bandung. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pf Refika Aditama. Bandung. Mangkuprawira, Slafri. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Stntegik. Ghalia lndonesia. Jakarta Selatan. Marzuki. 2002. Metodolqi YogyakarE. Jurnal Manajemen & Rixt. BPFE - Ull. Ker",irausahaan, Vol. 4, No. 2,Juli 2012 Mathb, Robert L dan John H. Jackson, 2000. Thoha, Miftah. 2002. Perilaku Organisasi, Konxp Manajemen &lmber Daya Manusia. Salemba Empat.Jakarta. Nazir, Moh. 1988. Metde Penelitian. Cetakan ke 3. Ghalia lndonesia. Jakarta. Rachmaurati, Eka Nuraini. 2M. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Sebagai Basis Menih Keunggulan Kompetitif. Ekonisia. Yogyaka(a. Rob,bins, Stephen P. 2002. Prinsipprinsip Perilaku Oryanisasr. Edisi kelinra. Alih Bahasa Halida dan Deuri Sartika. Erlangga. Jakarta. Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002. M a n ajem e n Te n ag a Kerja lndonesia. Bumi Aksara. Jakarta. Simamora, Henry. 1998. Manajezmen Sumber Daya Dasar dan Aplikasinya. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Sugiyono. 2003. M dan Effendi, S. CV. Haryo. Kan'sius. Yogyakarta. Varma, Arup ; Aeatty W, Rk$ard ; Schneier E, Craig; Ulrich O, David. 1999. High Performance Work System: Exciting Discovery or Passing Fad?. Human Resurce Planning. Yol. 22. Weaver, Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta. Singarimbun, Metde tunelitian 8snis. Alfabeta. Bandung. Sugiyono, 2W. y"1*" tunelitian Adminidnsi. CY. Alfabeta. Bandung. Thomas, Angela M. 1997. C;oaching for Satr Development. Alih bahaa Rahartati Bambang W. Timothy. 1996. Linking Performance to Productivity and Quality. HR Reviews 1995. Metde Penelitian Suruai. LP3ES. Jakarta. Solimun. 2002. Muftivaiate Anatysis, Struciunl Equation Mdelling (SEM) Lbrel dan Amos. Bayumedia Stens & Black. 1994. Oryanizatknal Behavior. Edisi Magazine. Vol. 41. /ssre 7 7. Yeung, Arthur ; Woolcock, Patricia ; Sullivan, John. 1996. ldentifying and Developing HR Competencies for the Future : lGys to Sustaining the Transformation of HR Functions. Training & hvelopment. January. Vol. 19. /ssue 4. kelima. Harper Collins College Publishers. ts i ? i i: a ! [. H F r: *' E .|urnal Manajcmcn 6c Kcwirausahaan, Vol. 4, No. 2, f uli 2012 27