BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1
Komunikasi
2.1.1
Definisi Komunikasi
Komunikasi (communication) adalah prosessosial di mana individu –
individu
menggunakan
simbol
–
simbol
untuk
menciptakan
dan
menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka.4
Menurut Carl I Hoveland, komunikasi adalah suatu proses dimana
suatu pihak individu atau kelompok mengirimkan stimulasi berupa lambang –
lambang atau bahasa kepada pihak lain dengan tujuan mengubah perilakunya.
Sedangkan menurut Lasswell, secara umum komunikasi terdiri dari unsur –
unsur sebagai berikut :
a. Komunikator (Sumber)
b. Komunike (Pesan)
c. Media (Alat Penyalur)
d. Komunikan (Sasaran)
e. Efek (Umpan balik atau akibat)
4
Richard West dan Lynn H. turner, 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi, Salemba Humanika: Jakarta.
Hal. 5
13
2.2
Komunikasi Visual
Komunikasi ini mempergunakan mata sebagai alat penglihatan,.
Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, di mana
unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian
pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menyampaikan arti,
makna, atau pesan5.
S. Tinarbuko menyatakan komunikasi visual “senantiasa berhubungan
dengan penampilan rupa yang dapat diserap orang banyak dengan pikiran
maupun perasaan. Rupa disini ialah yang mengandung pengertian atau makna,
karakter serta suasana yang mampu dipahami (diraba dan dirasakan) oleh
khalayak”.6
Selain itu komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan
mempelajari konsep – konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui
berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan
mengolah elemen – elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan
huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan
demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi
sasaran penerima pesan7. Dari beberapa penjelasan diatas dapat dipahami
5
6
7
Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, C.V ANDI OFFSET. Hal.10
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, Jalasurya, Jakarta, 2008, Hal. 26
Adi Kusrianto. (2007), Pengantar Desain Komunikasi Visual, ANDI, Yogyakarta, Hal. 2
14
bahwasannya fungsi dari komunikasi visual itu sendiri, mempunyai fungsi
utama ialah fungsi komunikasi.
Komunikasi visual juga mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan
komunikasi dan pesan, teknologi multimedia dan teknik persuasi pada
masyarakat.8
Adapun ruang lingkup Desain Komunikasi Visual adalah :
1. Periklanan (Advertising)
2. Animasi
3. Desain Identitas usaha (Corporate Identity)
4. Desain marka lingkungan
5. Multimedia
6. Desain Grafis Industri (promosi)
7. Desain Grafis Media (buku,surat kabar, majalah)
8. Cerita bergambar (Komik,karikatur,poster)
9. Fotografi, tipografi, dan ilustrasi
8
Kismiaji, S.Sn, op.cit
15
2.3
Pengertian Audio Visual
Audio berarti radio, yaitu suara. Visual berarti grafik, gambar, dapat
dilihat. Dengan demikian audi visual merupakan penggabungan suara dan gambar
dalam menyampaikan suatu informasi9.
Audio visual itu sendiri adalah sebagai alat komunikasi yang dapat
didengar dan dilihat. Perangkat yang digunakan sebagai alat audio visual meliputi
radio, televisi, telekomunikasi. Audio Visual sebagai bentuk komunikasi massa yang
dikelola sebagai komoditi agar tersebar luas sesuai dengan sasaran yang dituju,
dikemas dalam bentuk berbagai komunikasi seperti TV Comercial, Video Clip, Video
Profile, Film ataupun animation dan slide to slide.
Gambar bergerak dan bersuara atau yang lebih dikenal dengan nama
film, merupakan suatu bentuk komunikasi massa yang didalamnya terdiri dari
produser, pemain hingga seperangkat kesenian lain yang sangat mendukung seperti
musik, seni rupa, teater, dan seni suara. Semua unsur tersebut terkumpul menjadi
komunikator dan bertindak sebagai agen transformasi budaya.
9
Adi Kusrianto, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”, Yogyakarta. CV. ANDI OFFSET. 2007.
Hal.4
16
2.3.1
Jenis – jenis Audio Visual
2.3.1.1 Film Dokumenter
Film dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film
pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan
(travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh enam
tahun kemudian, kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh pembuat
film dan kritikus film asal Inggris Jhon Grierson untuk film Moana
(1926) karya Robert Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter cara
kreatif mempresentasikan realitas (Susan Hayward, key concepts in
cinema studies, 1996. Hal.72)10. Sekalipun Grierson mendapat
tantangan dari berbagai pihak, pendapatnya tetap relevan asampai saat
ini. Film documenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan
dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film
dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi,
pendidikan, dan propaganda dari orang atau kelompok tertentu.
10
Heru Effendy, “ Mari Membuat Film”, Konfiden. 2002. Hal.11
17
2.3.1.2 Video Klip (Music Video)
Di Indonesia video musik lebih popular dengan sebutan video
klip11. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, video klip didefinisikan
sebagai guntingan gambar hidup untuk ditayangkan lewat pesawat
televisi, layar bioskop, rekaman video atau film yang di ambil dari
rekaman video atau film yang lebih panjang 12. Jadi video musik atau
yang lebih popular di Indonesia disebut video klip dapat didefinisikan
sebagai karya audio visual dari sebuah lagu yang dihasilkan oleh
sebuah
grup
musik
dalam
rangka
mempromosikan
atau
mempopulerkan grup musik tersebut beserta lagu yang mereka
hasilkan. Video musik modern berfungsi sebagai alat pemasaran untuk
mempromosikan sebuah album rekaman.
2.3.1.3 Iklan Televisi
Iklan televisi (TV Commercial) film ini diproduksi untuk
kepentingan oenyebaran informasi, baik tentang produk (iklan produk)
maupun layanan masyarakat (iklan layanan masyarakat atau public
service announcement/PSA). Iklan produk biasanya menampilkan
11
Effendy Heru, Mari Membuat Film Panduan Untuk Menjadi Produser, Panduan dan Pustaka
Konfiden. 2002. Hal.14
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,. Hal.663
18
produk yang diiklankan ‘secara eksplisit’, artinya ada stimulus audio –
visual yang jelas tentang suatu produk tersebut. Sedangkan iklan
layanan masyarakat menginformasikan kepedulian produsen suatu
produk terhadap fenomena sosial yang diangkat sebagai topic iklan
tersebut. Dengan demikian, iklan layanan masyarakat umumnya
menampilkan produk secara implisit13.
2.3.1.4 Program Televisi
Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan audiencenya. Pada dasarnya apa saja bisa
dijadikan program untuk ditayangkan di TV selama program itu
menarik dan disukai audience dan selama tidak bertentangan dengan
kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku.
Program televisi adalah segala hal yang ditampilkan stasiun
penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya. Program atau
acara yang disajikan adalah factor yang membuat audience tertarik
untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu
radio atau televisi14.
13
Heru Effendy, Mari Membuat Film, Konfiden. 2002. Hal 11
14
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Tangerang : Ramdina Perkasa.
2005. Hal.97
19
2.3.1.5 Film
Film sebagai karya cipta seni dan budaya yang merupakan
media komunikasi massa pandang – dengar, pembinaan dan
pengembangannya diarahkan untuk mampu memantapkan nilai – nilai
budaya bangsa, menggelorakan semangat pengabdian dan perjuangan
bangsa,
memperkokoh
persatuan
dan
kesatuan,
mempertebal
kepribadian dan mencerdaskan bangsa, serta meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, yang pada gilirannya akan memantapkan
ketahanan nasional15.
2.4
Film Pendek
Film pendek di Indonesia sebenarnya memiliki sejarah yang cukup
panjang, namun sering kali ditandai dengan berbagai penamaan sesuai
konteks zaman. Pada tahun 1960 – an, lahir istilah film gelora pembangunan,
karena pada saat itu pemerintah orde lama mempropagandakan pembangunan.
Ketika Taman Ismail Marzuki (TIM) berdiri, popular istilah film mini
atau film 8mm. Setelah itu, muncul istilah film pendek dan film independen16.
Film pendek pada hakikatnya bukanlah sebuah reduksi dari film cerita
panjang, ataupun sekedar wahana pelatihan belaka. Film pendek memiliki
15
Undang – undang Perfilman, Penjelasan Umum alinea ketiga.
DR. Ahmad M.Ramli, S.H., M.H., Fathurahman P.Ng.J., S.H, Film Independen dalam perspektif
hukum hak cipta dan hokum perfilman Indonesia, Ghalia Indonesia. 2005. Hal.4
16
20
karakteristiknya sendiri yang berbeda dengan film cerita panjang, bukan lebih
sempit dalam pemaknaan, atau bukan lebih mudah.
Secara teknis, film pendek merupakan film – film yang memiliki
durasi dibawah 60 menit (Derek Hill dalam Gotot Prakosa, 1997). Meskipun
banyak batasan lain yang muncul dari berbagai pihak lain di dunia, akan tetapi
batasan teknis ini lebih banyak dipegang secara konvensi. Mengenai cara
bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan
pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek
dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media
komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika
variasi – variasi tersebut menciptakan cara pandang – cara pandang baru
tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak
sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.
2.5
K Pop
2.5.1 Pengertian K Pop
K Pop kepanjangan dari Korean Pop (Musik Pop Korea)
merupakan jenis musik popular yang berasal dari Korea Selatan. Jenis
musik ini adalah jenis pop. Banyak artis dan kelompok musik popular
yang berasal dari Korea Selatan dalam negeri dan popular di
mancanegara. Kegandungan akan musik K – Pop merupakan bagian
21
yang tak terpisahkan dari pada Demam Korea (Korean Wave)
diberbagai Negara, termasuk Indonesia.17
2.6
Penata Artistik (Art Director)
Sebagian orang menganggap bahwa artistik tidak terlalu penting,
bahkan artistik hanya dianggap sebagai pelengkap. Tata artistik merupakan
unsur yang tidak dapat dipisahkan dari teater atau perfilman. Unsur tata
artistik itu sendiri meliputi tata panggung (setting dan property), tata busana,
tata cahaya, tata rias, tata suara, tata musik yang dapat membantu pementasan
menjadi sempurna sebagai pertunjukkan. Unsur – unsur artistik menjadi lebih
berarti apabila sutradara dan penata artistik mampu memberi makna kepada
bagian – bagian tersebut sehingga unsur – unsur tersebut tidak hanya sebagai
bagian yang menempel atau mendukung, tetapi lebih dari itu merupakan
kesatuan yang utuh dari sebuah pementasan. Pada bagian inilah yang juga
sangat menentukan yaitu bagian ahli dekorasi/property yang dimana memiliki
tugas untuk membangun set produksi atau mencari segala hal yang
menyangkut keperluan produksi suatu film atau lainnya 18.
17
Enieni, Pengaruh K Pop yang Semakin Mengglobalisasi di Kalangan Remaja.
http//www.google.co.id. Diunduh 27 November 2013.
18
Franciscus Theojunior Lamintang, Pengantar Ilmu Broadcasting & Cinematography, Jakarta. 2013.
Hal.48
22
Tata artistik berarti penyusunan segala sesuatu yang melatarbelakangi
cerita film, yakni mengangkat pemikiran tentang setting. Yang dimaksud
setting
adalah tempat-tempat
waktu
berlangsungnya cerita film. Oleh
karena itu, sumbangan yang dapat diberikan seorang penata artistik kepada
produksi film sangatlah penting. Seorang penata artistik boleh memiliki
kecendrungan, namun bukan gaya yang harus tunduk pada tuntunan cerita
atau pengarahan sutradara. Seorang artistik bertugas sebagai penterjemah
konsep visual sutradara kepada pengertian - pengertian visual dan segala hal
yang mengelilingi aksi di depan kamera, dilatar depan bagaimana di latar
belakang.
Seluruh proses penyediaan material artistic sejak persiapan hingga
berlangsungnya perekaman gambar dan suara saat produksi menjadi
tanggungjawab seorang penata artistik (art director)19.
Tata artistik sebagai seni dan kerajinan (craft) dari cara bertutur
sinematik (cinematic storytelling).
Termasuk didalam seni tata artistik 20:
1. Merancang desain – desain sesuai scenario dan konsep sutradara.
2. Menciptakan look dan style.
19
20
FFTV, Job Description Pekerja Film, Jakarta. 2008. Hal.115
FFTV, Job Description Pekerja Film, Jakarta. 2008. Hal.111
23
3. Menghadirkan karakter melalui penciptaan lewat makeover elemen
artistik.
Termasuk didalam kerajinan (craft) :
1.
Pemilihan material untuk menetapkan look dan style.
2.
Pemilihan tekstur sesuai kondisi lokasi dan periode.
3.
Koordinasi dengan personel tata artistic dan anggota produksi
film lainnya.
2.6.1
Tugas dan Kewajiban Penata Artistik (Art Director)
Tahap Pra Produksi 21:
1. Menjadi coordinator teknis eksekusi (eksekutor)
Tata
artistik
sejak
persiapan
hingga
menjelang
dilaksanakannya perekaman gambar dan suara di lokasi
yang telah ditentukan.
2. Membuat breakdown dan jadwal kerja khusus bidang tata
artistik.
3. Menyiapkan elemen – elemen material tata artistik lebih
awal
sesuai
dengan
rancangan
gambar
kerja
dari
production designer sebagai kesiapan menjelang shooting.
21
FFTV-IKJ, Job Description Pekerja Film, Jakarta. 2008. Hal.116-122
24
4. Bersama – sama manajer produksi dan asisten sutradara
membuat jadwal shooting.
Tahap Produksi :
1. Menjadi coordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata
artistik termasuk penanggungjawab penyediaan segenap
unsur tata artistik sesuai dengan tahapan proses perekaman
gambar dan suara.
2. Mengarahkan pelaksanaan kerja staf tata artistik dan
menentukan kualitas hasil akhir sebelum dan selama proses
perekaman gambar dan suara.
2.6.2 Komposisi Tata Artistik
Memahami komposisi dalam tata artistik adalah suatu
keharusan, karena komposisi adalah suatu unsur yang sangat penting
dalam penciptaan karya seni. Secara sederhana komposisi diartikan
sebagai cara menata elemen - elemen dalam objek, elemen - elemen
ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Jadi,
pengetahuan tentang komposisi akan berguna untuk mendapatkan
25
keseimbangan pandangan yang harmonis. Sederhananya, komposisi
adalah salah satu istilah untuk mendapatkan keseimbangan bentuk22.
1. Golden Section
Istilah
golden
section
biasanya
digunakan
untuk
menentukan proporsi yang tepat antara panjang serta lebar
pada empat persegi panjang. Teori ini sebenarnya merupakan
temuan bangsa Yunani Kuno yang digunakan selama berabadabad.
Contoh golden Section yang baik misalnya perbandingan
ukuran 5 X 3, dimana 5 untuk panjang dan 3 untuk lebar.
Perbandingan lebar dan panjang yang lebih besar atau lebih
kecil dari angka ini biasanya akan membuat bentuk lebih kurus
atau memanjang sehingga terlihat kurang kokoh atau kurang
seimbang.
2. Balance
Balance atau keseimbang merupakan kesamaan unsureunsur yang berlawanan atau bertentangan. Walaupun kelihatan
bertentangan, dalam sebuah karya seni sebetulnya saling
22
Dikiumbara, Kategori Tata Artistik.Diunduh 14 Juli 2014(14:56)
26
berkaitan antara satu dengan lainnya. Jadi, unsur-unsur yang
bertentangan tidak perlu menggunakan bentuk yang sama,
karena
yang
tidak
sama
juga
dapat
menghadirkan
keseimbangan yang menarik dengan syarat terdapat kesamaan
antara nilai masing-masing.
3. Harmonic
Harmoni atau keselarasan juga harus diperhatikan, takni
dengan memadu unsur-unsur : Garis, Bidang, Bentuk, Warna,
Nada, Rasa, dan Komposisi.
Dengan demikian, setiap unsur dari suatu karya seni adalah
perlu bagi karya seni itu sendiri. Setiap unsur harus
memerlukan, menanggapi dan memunculkan keselarasan
bentuk.
4. Ritme
Dalam karya seni, Irama terbentuk karena pengulangan
atau repetition dan gerakan atau movement. Paling tidak, ada
tiga hal yang menjadikan terjadinya ritme atau irama:
27
1. Pengulangan bidang dan bentuk atau garis dengan jarak
dan bentuk yang sama
2. Perbedaan ukuran/bentuk yang teratur dan
berkelanjutan
3. Perbedaan jarak dan ruang yang terus menerus antara
bentuk dan bidang yang selaras dalam gerak.
5. Kontras
Kontras adalah perbedaan keadaan yang satu dengan yang
lainnya secara mencolok atau berlebihan. Misalnya perbedaan
tinggi rendah suatu obyek, vertical horizontal garis. Susunan
warna yang bertentangan juga bisa menimbulkan suatu kontras.
Intinya, kontras dibutuhkan untuk memberikan variasi pada
penonton (kalau dalam hal ini film & tv) agar tidak
menimbulkan kebosanan.
2.6.3 Komponen – Komponen Artistik
1. Properti
Properti menjadi salah satu komponen penting dalam komposisi
artistik, khususnya program acara televisi. Properti yang dimaksud
adalah segala benda yang digunakan untuk mendukung konsep/ide
pada program acara televisi.
28
Jenis properti dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
1. alami atau asli
2. buatan
3. gabungan
2. Tata Rias
Tata rias merupakan komponen berikutnya yang termasuk dalam
komposisi artistik. Tata rias berfungsi untuk menciptakan karakterkarakter tokoh yang berperan sebagai pengisi acara. Tata rias dibagi
menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Tata rias kasual
2. Tata rias gala/glamour
3. Tata rias fantasi
4. Tata rias animal/binatang
3. Tata Busana
Tata busana merupakan komponen yang melengkapi tata rias dalam
komponen artistik. Tata busana digunakan untuk memperkuat karakter
yang sudah diciptakan dalam tata rias.
29
Download