BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Efikasi diri dan dukungan rekan kerja memiliki kontribusi terhadap work engagement pada karyawan restoran 2. Secara bersama-sama, dukungan rekan kerja memprediksi work engagement lebih kuat dibandingkan efikasi diri dalam tugas “memberikan pelayanan restoran yang memuaskan kepada pelanggan.” 3. Efikasi diri dalam tugas “memberikan pelayanan restoran yang memuaskan kepada pelanggan” dan dukungan rekan kerja secara bersama-sama mampu menjelaskan 31,5% bagian dari keberadaan work engagement pada karyawan restoran 4. Efikasi diri dalam tugas “memberikan pelayanan restoran yang memuaskan kepada pelanggan” memiliki keterkaitan yang lebih kuat terhadap aspek dedication dibanding aspek lainnya dari work engagement. Sedangkan dukungan rekan kerja memiliki hubungan yang setara terhadap ketiga aspek dari work engagement 5. Dimensi generality memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap keberadaan work engagement dibandingkan dimensi strenght pada variabel efikasi diri dalam tugas “memberikan pelayanan restoran yang memuaskan kepada pelanggan.”. Sementara bentuk dukungan rekan kerja secara instrumental memiliki keeratan yang paling kuat terhadap work engagement pada karyawan restoran dibandingkan bentuk dukungan rekan kerja lainnya. B. SARAN 1. Penelitian ini membuka banyak ruang untuk mendapatkan pengembangan lebih lanjut. Bagi keilmuan Psikologi, penelitian ini telah memperluas pembahasan mengenai work engagement yang sedang berkembang dengan pesat. Untuk itu, penelitian-penelitian selanjutnya dapat menghubungkan work engagement dengan 83 84 variabel lainnya, sehingga konsep work engagement dapat semakin dipahami, terutama di Indonesia. 2. Bagi pemilik atau manajemen restoran, penelitian ini telah membuktikan bahwa efikasi diri karyawan serta tim karyawan yang saling mendukung merupakan kondisi yang dapat ditingkatkan menjadi lebih baik, sebab secara langsung akan ikut meningkatkan engagement karyawan dengan pekerjaannya. Karyawan yang engaged dengan pekerjaannya akan memberi banyak dampak positif seperti peningkatan performa kerja, orientasi pada pelayanan pelanggan, dan kepuasan kerja. Pemilik atau manajemen restoran juga dapat memulai langkah-langkah sederhana untuk meningkatkan efikasi diri karyawan dan rasa saling mendukung antar karyawan seperti a. Pemilik, manajer atau supervisor restoran dapat membuat sesi berkumpul bersama setiap hari sebelum restoran mulai beroperasi. Dalam sesi tersebut, pimpinan dapat memberi pidato yang inspirasional, memberi motivasi, melakukan evaluasi ringan, dan hal lainnya yang bersifat membangun semangat karyawan dalam bekerja. Bentuk kegiatan ini adalah salah satu dimensi yang mempengaruhi efikasi diri karyawan. b. Pemilik, manajer atau supervisor restoran dapat meningkatkan intensitas dari kegiatan evaluasi kerja antar karyawan. Meningkatkan kualitas dari kegiatan evaluasi juga dibutuhkan. Dapat dimulai dari memberi karyawan lebih banyak kesempatan untuk berpendapat, membangun iklim evaluasi yang terfokus pada mencari solusi dari sebuah masalah/tantangan yang muncul, memberi feedback yang tepat kepada karyawan, hingga menghargai hasil dari kegiatan evaluasi dengan mengimplementasikan-nya. Proses tersebut di atas merupakan bagian dari langkah meningkatkan tingkat dukungan antar karyawan dalam menjalankan tugas pekerjaan sehari-hari. 3. Bagi mahasiswa atau peneliti selanjutnya, beberapa skala yang telah digunakan pada penelitian ini dapat digunakan kembali untuk semakin memperkuat konsistensi-nya, 85 serta memperluas daya ajeg-nya pada karakteristik subjek yang berbeda. Skala-skala pada penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk dapat digunakan pada penelitian di bidang usaha restoran. Sebab penelitian Psikologi pada bidang industri restoran masih sangat minim, sementara industri tersebut adalah salah satu cabang industri yang memiliki peran besar bagi pertumbuhan ekonomi mikro dan makro di Indonesia.