BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori–teori yang digunakan dalam Perancangan, Pembuatan, dan Implementasi Sistem Kontrol Automatic Transfer Switch Berbasis Arduino. Teori yang digunakan meliputi teori Tranformator, sensor tegangan, Fuse, Relay, dan perangkat input/output lainnya yang digunakan. 2.1 Peralatan Pengaman Tujuan tindakan pengamanan pada instalasi listrik adalah untuk melindungi manusia atau peralatan yang tersambung dengan instalasi itu jika terjadi arus gangguan akibat dari keadaan yang tidak normal. Untuk itu perlu dipakai pengaman seperti sekering, dll. 2.1.1 Fuse Pelebur atau fuse adalah suatu komponen yang digunakan untuk pengaman rangkaian kontrol dan rangkaian instrumen. Pelebur terdiri dari sehelai serabut tembaga atau perak dan pasir silika yang berfungsi sebagai peredam busur api ketika serabut tembaga putus akibat ada gangguan hubung singkat. Pelebur selalu dipasang pada tiap rangkaian kontrol dan rangkaian instrumen. Ini bertujuan untuk menjaga agar komponen pada setiap rangkaian aman dari kerusakan akibat hubung singkat. 6 7 Gambar 2.1 Pelebur atau Fuse 2.1.2 Sensor Tegangan Sensor tegangan berupa sebuah fuse, 2 buah resistor 100kΩ dan dioda bridge . Keluaran dari sensor ini berupa tegangan berbentuk gelombang sinusoidal. Fasa FU1 R1 1A 100k BR1 V out RV1 37% C1 Netral FU2 1A 1000uF 10k R2 B80C1000 100k Gambar 2.2 Skematik Sensor Tegangan Kalibrasi tegangan dilakukan dengan menempatkan resistor variable 10k sehingga tegangan yang dihasilkan dapat diatur, pada ujung rangkaian dipasang sebuah filter kapasitor untuk menghasilkan tegangan DC murni yang kompatibel terhadap tegangan yang dibutuhkan oleh ADC. 8 2.2 Peralatan Kontrol 2.2.1 Relay Relay adalah suatu alat yang digunakan dalam suatu rangkaian control untuk melengkapi system pengontrolan yang otomatis. Relay berfungsi untuk memonitor besaran-besaran ukuran sesuai dengan batas-batas yang dikehendaki. Relay bekerja pada tegangan dan arus yang kecil jadi berbeda dengan kontaktor. (a) (b) Gambar 2.3 Relay kontrol, (a) relay+soket, (b) layout relay 2.2.2 Dioda Dioda merupakan komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor. Dioda terdiri atas sambungan p (positif, sering disebut Anoda) dan n (negative, sering disebut Katoda). Di antara sambungan tersebut terdapat lapisan kosong yang memisahkan antara sambungan p dan sambungan n. Lapisan itulah yang sering disebut dengan lapisan deplesi. Lapisan deplesi bertujuan menjaga agar tetap terjadi keseimbangan electron. 9 Gambar 2.4 Lambang Dioda Dioda dapat bekerja bila mendapatkan tegangan lebih dari atau sama dengan 0,7V. Teganagan ini sering disebut dengan tegangan knee, bisa dilihat pada Gambar 2.5 . Dioda dikatakan bekerja bila diberi tegangan forward bias. Gambar 2.5 Tegangan Knee pada Dioda 10 2.2.3 Arduino Uno Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328. Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya. Board Arduino Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut : o 1,0 pinout: tambah SDA dan SCL pin yang dekat ke pin aref dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan IO REF yang memungkinkan sebagai buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari board sistem. Pengembangannya, sistem akan lebih kompatibel dengan Prosesor yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Karena yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan pengembangannya. 11 o Circuit Reset Gambar 2.6 Board Arduino Uno Gambar 2.7 Kabel USB Board Arduino Uno 12 Deskripsi Arduio UNO: Tabel 2.1 Deskripsi Arduino Uno Mikrokontroller Atmega328 Operasi Voltage 5V Input Voltage 7-12 V (Rekomendasi) Input Voltage 6-20 V (limits) I/O 14 pin (6 pin untuk PWM) Arus 50 mA Flash Memory 32KB Bootloader SRAM 2 KB EEPROM 1 KB Kecepatan 16 Mhz Catu Daya Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) daya dapat datang baik dari AC-DC adaptor atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan 13 cara menghubungkannya plug pusat-positif 2.1mm ke dalam board colokan listrik. Lead dari baterai dapat dimasukkan ke dalam header pin Gnd dan Vin dari konektor Power. Board dapat beroperasi pada pasokan daya dari 6 - 20 volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7V, bagaimanapun, pin 5V dapat menyuplai kurang dari 5 volt dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak board. Rentang yang dianjurkan adalah 7 - 12 volt. Pin catu daya adalah sebagai berikut: o VIN. Tegangan input ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai lawan dari 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya lainnya diatur). Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika memasok tegangan melalui colokan listrik, mengaksesnya melalui pin ini. o 5V. Catu daya diatur digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya di board. Hal ini dapat terjadi baik dari VIN melalui regulator onboard,atau diberikan oleh USB . o 3,3 volt pasokan yang dihasilkan oleh regulator on-board. Menarik arus maksimum adalah 50 mA. o GND 14 Memory ATmega328 ini memiliki 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk loading file. Ia juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM. Input & Output Masing-masing dari 14 pin digital pada Uno dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka beroperasi di 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal dari 20-50 K_. Selain itu,beberapa pin memiliki fungsi khusus: o Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data TTL serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip ATmega8U2 USB-to-Serial TTL. o Eksternal Interupsi: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai yang rendah, tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai. Lihat attachInterrupt () fungsi untuk rincian. o PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan 8-bit output PWM dengan analogWrite () fungsi. o SPI: 10 (SS), 11 (mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI. o LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin adalah nilai TINGGI, LED menyala, ketika pin adalah RENDAH, itu off. 15 Uno memiliki 6 input analog, diberi label A0 melalui A5, masing-masing menyediakan 10 bit resolusi yaitu 1024 nilai yang berbeda. Secara default sistem mengukur dari tanah sampai 5 volt. o TWI: A4 atau SDA pin dan A5 atau SCL pin. Mendukung komunikasi TWI o Aref. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analogReference (). o Reset. Lihat juga pemetaan antara pin Arduino dan ATmega328 port. Pemetaan untuk ATmega8, 168 dan 328 adalah identik. Komunikasi Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah ATmega16U2 pada saluran board ini komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Namun, pada Windows, file. Inf diperlukan. Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED di board akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer. ATmega328 ini juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. 16 Fungsi ini digunakan untuk melakukan komunikasi inteface pada sistem. Programming Uno Arduino dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino.Pilih Arduino Uno dari Tool lalu sesuaikan dengan mikrokontroler yang digunakan. Para ATmega328 pada Uno Arduino memiliki bootloader yang memungkinkan Anda untuk meng-upload program baru untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware eksternal. Ini berkomunikasi menggunakan protokol dari bahas C. Sistem dapat menggunakan perangkat lunak FLIP Atmel (Windows) atau programmer DFU (Mac OS X dan Linux) untuk memuat firmware baru. Atau Anda dapat menggunakan header ISP dengan programmer eksternal . Perangkat Lunak (Arduino IDE) Lingkungan open-source Arduino memudahkan untuk menulis kode dan meng- upload ke board Arduino. Ini berjalan pada Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan Pengolahan, avr-gcc, dan perangkat lunak sumber terbuka lainnya. Gambar 2.8 Sketch Arduino 17 Otomatis Software Reset Tombol reset Uno Arduino dirancang untuk menjalankan program yang tersimpan didalam mikrokontroller dari awal. Tombol reset terhubung ke Atmega328 melalui kapasitor 100nf. Setelah tombol reset ditekan cukup lama untuk me-reset chip, software IDE Arduino dapat juga berfungsi untuk meng-upload program dengan hanya menekan tombol upload di software IDE Arduino. 2.2.4 LCD (Liquid Crystal Display) Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Ada dua jenis utama layar LCD yang dapat menampilkan numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll) dan menampilkan teks alfanumerik (sering digunakan pada mesin foto kopi dan telepon genggam). Dalam menampilkan numerik ini kristal yang dibentuk menjadi bar, dan dalam menampilkan alfanumerik kristal hanya diatur kedalam pola titik. Setiap kristal memiliki sambungan listrik individu sehingga dapat dikontrol secara independen. Ketika kristal off' (yakni tidak ada arus yang melalui kristal) cahaya kristal terlihat sama dengan bahan latar belakangnya, sehingga kristal tidak dapat terlihat. Namun ketika arus listrik melewati kristal, itu akan merubah bentuk dan menyerap lebih banyak cahaya. Hal ini membuat kristal terlihat lebih gelap dari penglihatan mata manusia sehingga bentuk titik atau bar dapat dilihat dari perbedaan latar belakang. 18 Sangat penting untuk menyadari perbedaan antara layar LCD dan layar LED. Sebuah LED display (sering digunakan dalam radio jam) terdiri dari sejumlah LED yang benar-benar mengeluarkan cahaya (dan dapat dilihat dalam gelap). Sebuah layar LCD hanya mencerminkan cahaya, sehingga tidak dapat dilihat dalam gelap. LMB162A adalah modul LCD matrix dengan konfigurasi 16 karakter dan 2 baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8 baris pixel dan 5 kolom pixel (1 baris terakhir adalah kursor). Memori LCD terdiri dari 9.920 bir CGROM, 64 byte CGRAM dan 80x8 bit DDRAM yang diatur pengalamatannya oleh Address Counter dan akses datanya (pembacaan maupun penulisan datanya) dilakukan melalui register data. Pada LMB162A terdapat register data dan register perintah. Proses akses data ke atau dari register data akan mengakses ke CGRAM, DDRAM atau CGROM bergantung pada kondisi Address Counter, sedangkan proses akses data ke atau dari Register perintah akan mengakses Instruction Decoder (dekoder instruksi) yang akan menentukan perintah–perintah yang akan dilakukan oleh LCD. (a) 19 (b) Gambar 2.9 (a). Block Diagram LCD (b). LCD 16x2 Character Klasifikasi LED Display 16x2 Character a. 16 karakter x 2 baris b. 5x7 titik Matrix karakter + kursor c. HD44780 Equivalent LCD kontroller/driver Built-In d. 4-bit atau 8-bit MPU Interface e. Tipe standar f. Bekerja hampir dengan semua Mikrokontroler. 2.2.4.1 Karakter LCD Tabel karakter LCD dibawah ini menunjukkan karakter khas yang tersedia pada layar LCD. Kode karakter diperoleh dengan menambahkan angka di atas kolom dengan nomor di sisi baris. Perhatikan bahwa karakter 32-127 selalu sama untuk semua LCD, tapi karakter 16-31 & 128-255 dapat bervariasi dengan produsen LCD 20 yang berbeda. Oleh karena itu beberapa LCD akan menampilkan karakter yang berbeda dari yang ditunjukkan dalam tabel. Karakter 0 sampai 15 dijelaskan user-defined sebagai karakter dan harus didefinisikan sebelum digunakan, atau LCD akan berisi perubahan karakter secara acak. Untuk melihat secara rinci bagaimana menggunakan karakter ini dapat dilihat pada data Character LCD. Tabel 2.2 Data CharacterLCD 21 2.2.4.2 Untuk Deskripsi Pin LCD keperluan antar muka suatu komponen elektronika dengan mikrokontroler, perlu diketahui fungsi dari setiap kaki yang ada pada komponen tersebut. a. Kaki 1 (GND) : Kaki ini berhubungan dengan tegangan +5 Volt yang merupakan tegangan untuk sumber daya. b. Kaki 2 (VCC) : Kaki ini berhubungan dengan tegangan 0 volt (Ground). c. Kaki 3 (VEE/VLCD) : Tegangan pengatur kontras LCD, kaki ini terhubung pada cermet. Kontras mencapai nilai maksimum pada saat kondisi kaki ini pada tegangan 0 volt. d. Kaki 4 (RS) : Register Select, kaki pemilih register yang akan diakses. Untuk akses ke Register Data, logika dari kaki ini adalah 1 dan untuk akses ke Register Perintah, logika dari kaki ini adalah 0. e. Kaki 5 (R/W) : Logika 1 pada kaki ini menunjukan bahwa modul LCD sedang pada mode pembacaan dan logika 0 menunjukan bahwa modul LCD sedang pada mode penulisan. Untuk aplikasi yang tidak memerlukan pembacaan data pada modul LCD, kaki ini dapat dihubungkan langsung ke Ground. f. Kaki 6 (E) : Enable Clock LCD, kaki mengaktifkan clock LCD. Logika 1 pada kaki ini diberikan pada saat penulisan atau membacaan data. 22 g. Kaki 7 – 14 (D0 – D7) : Data bus, kedelapan kaki LCD ini adalah bagian di mana aliran data sebanyak 4 bit ataupun 8 bit mengalir saat proses penulisan maupun pembacaan data. h. Kaki 15 (Anoda) : Berfungsi untuk tegangan positif dari backlight LCD sekitar 4,5 volt (hanya terdapat untuk LCD yang memiliki backlight) i. Kaki 16 (Katoda) : Tegangan negatif backlight LCD sebesar 0 volt (hanya terdapat pada LCD yang memiliki backlight). Gambar 2.10 Blok Pin LCD 2.2.5 Resistor Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang 23 berbeda. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100Ω5W. Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar nilai hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi. Gambar 2.11 Simbol resistor 24 2.2.6 Kapasitor Salah satu komponen pasif lainnya selain resistor, yaitu kapasitor. Kapasitor berfungsi sebagai filter noise untuk sinyal Alternating Current(AC) atau penyaring frekuensi. Fungsi lainnya sebagai penyimpan muatan listrik. Kapasitor ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791 – 1867). Dalam muatan listrik terdapat kapasitas penyimpayan kemampuan kapasitor yang dinamakan Farad dengan symbol “F”. Simbol dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor). Satu Farad = 9x1011 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kondensator yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik. Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sangat bervariasi, yaitu sebagai berikut: 1. Kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada power supply). 2. Untuk arus DC berfungsi sebagai isolator/penahan arus listrik sedangkan untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor melewatkan arus listrik . 3. Perata tegangan DC pada pengubah AC to DC. Pembangkitan gelombang AC atau oscillator, dan sebagainya. 4. Filter/penyaring dalam rangkaian power supply. 5. Frekuensi dalam rangkaian antena. 6. Penghemat daya listrik pada lampu neon. 7. Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar. 8. Untuk menyimpan arus/tegangan listrik. Kapasitor terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar antara satu dengan yang lainnya. Di antara kedua lempengan tadi terdapat bahan isolator 25 yang biasa disebut dengan dielektrik (bahan yang mempengaruhi nilai kapasitor). Bahan dielektrik yang digunakan biasanya keramik, kertas , udara, metal film, gelas, vakum. Gambar 2.12 Kapasitor 2.2.7 Trimpot (Trimmer Potensio) Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot tersebut. Perubahan nilai resistansi tersebut juga dibagi menjadi 2, yaitu linier dan logaritmatik. Gambar 2.13 Trimpot dan Simbol Trimpot 26 2.2.8 Modul Relay Relay modul switch yang di opersikan secara elektrik memungkinkan untuk mengaktifkan atau me-non aktifkan rangkaian menggunakan tegangan dan atau arus yang lebih tinggi dari pada yang di-handle mikrokontroller. Jadi tidak ada hubungannya antara rangkaian tegangan rendah yang di operasikan mikrokonroler dengan rangkaian daya tinggi. Sedangkan relay melindungi rangkaian satu dengan rangkaian lainnya. Setiap Channel dalam modul memiliki tiga koneksi, yaitu NC (Normally Closed), COM (Common) dan NO (Normally Open). Tergantung pada pemicu sinyal input. Tutup jumper dapat di pindahkan pada high mode atau low mode. Gambar 2.14 Modul Relay 27 Spesifikasi : 1. Contact Rating 10A 250V AC/10A 125V AC 10A 30V DC/10A 28V DC 2. Maximal Switching Power AC 2500VA/AC 1250VA DC300W/DC 280 W 3. Maximal Switching Voltage 250V AC / 125V AC 30V DC/28V DC 4. Maximal Switching Current 10A Konfigurasi pin : 1. VCC : 5V DC 2. COM : 5V DC 3. IN1 : high/low output 4. IN2 : high/low output 5. IN3 : high/low output 6. IN4 : high/low output 7. GND : ground 2.3 Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang 28 lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Gambar 2.15 Transformasi Energi Transformator terdiri atas dua buah kumparan ( primer dan sekunder ) yang bersifat induktif. Seperti pada Gambar 2.16, kedua kumparan ini terpisah secara elektrik namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi ( reluctance ) rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak balik akan muncul didalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi induksi sendiri (self induction ) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama ( mutual induction ) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet dikumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder dibebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan ( secara magnetisasi ). Secara umum suatu kumparan dialiri arus 29 bolak balik akan timbul Φ, lalu timbul tegangan induksi, yang dirumuskan dalam persamaan (2.1) : eN (2.1) Dimana : e = GGL induksi pada kumparan primer N = Jumlah Belitan = Perubahan garis – garis gaya magnet dalam satuan webber dt = Perubahan waktu dalam satuan detik Gambar 2.16 Rangkaian Transformator 2.3.1 Prinsip Kerja Transformator Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah berdasarkan pada teori Michael Faraday, yang dikenal dengan teori induksi magnet. Transformator memiliki dua gulungan kawat yang terpisah satu sama lain dan dibelitkan pada inti yang sama. Ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan 30 magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujungujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Gambar 2.17 Rangkaian Equivalen Transformator Ideal Rangkaian equivalen transformator ditunjukkan pada gambar 2.17. Pada transformator (trafo) ideal besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder (Vs) adalah : Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns). Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( Vs ~ Vp). Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer (Np) 2.3.2 Jenis Transformator a. Transformator step-up Gambar 2.18 Transformator Step-Up 31 Gambar 2.18 menunjukkan rangkaian ekuivalen transformator step-up. Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak dari pada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. b. Transformator step-down Gambar 2.19 Transformator Step-Down Gambar 2.19 menunjukkan rangkaian ekuivalen transformator step-down. Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.