BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Seperti kita ketahui bahwa dalam instalasi suatu motor listrik harus mempunyai pengetahuan dasar yang baik mengenai cara instalasi itu sendiri. Hal Ini akan sangat membantu untuk proses penelitian. Bab ini akan membahas mengenai teori dasar yang akan digunakan dalam penelitian ini. 2.2 MOTOR LISTRIK AC Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan AC (Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu “stator” dan “rotor”. Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi dayanya (Supari Muslim, Joko, & Puput Wanarti R. 2008).Komponen utama motor AC : 1. Rotor, Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya. 2. Stator, Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekuensi yang dipasok. 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 8 Gambar 2.1 Bagian-Bagian Motor AC Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003): 120 𝑓 𝑁𝑆 = 𝑃 (2.1) Dimana: Ns = Putaran motor (Rpm) f = Frekuensi dari pasokan frekuensi (Hz) P = Jumlah kutub Jenis-Jenis Motor AC Motor AC dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Geoffrey Stokes. (1988) : 1. Motor AC satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah http://digilib.mercubuana.ac.id/z 9 2. tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 HP. 3. Motor AC tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan HP. Dalam penelitian ini, motor listrik digunakan untuk memindahkan beban yaitu tepung terigu dalam bentuk karung dimana dalam 1 karung seberat 25 Kg. Karung tepung terigu ini dipindahkan dengan menggunakan belt koneyor "rufftop beltingSU 250/2 RUFFTOP RA" dengan belt type dengan lebar 650 mm, ketebalan 6.70 mm dan berat 3.95 Kg/m (dunlop conveyor belting). Untuk mencari beban pada belt konveyor ini diperlukan data yaitu gaya, torsi dan daya mekanis sehingga daya listrik dapat ditemukan. Rumus yang digunakan untuk menghitung gaya pada belt konveyor (Eugene A. Avallone, 2007) adalah : (2.2) Dimana : F = gaya (Newton) m = massa yang dipindahkan (Kg) g = percepatan gravitasi (m/s2) Rumus yang digunakan untuk menghitung torsi adalah : (2.3) Dimana : = torsi (Nm) F = gaya (Newton) l = jarak (m) cos = sudut kemiringan belt konveyor http://digilib.mercubuana.ac.id/z 10 Rumus yang digunakan untuk menghitung daya mekanis adalah : (2.4) 𝑃 Dimana : Pmek = daya mekanis (Watt) = torsi (Nm) Rpm = kecepatan putar (Rpm) = radian putar (konstanta 3,14) Rumus yang digunakan untuk menghitung daya listrik adalah : 𝑃 Dimana : Plistrik = daya pada motor listrik penggerak (Watt) Pmek = daya mekanis (Watt) motor listrik = efisiensi pada motor listrik http://digilib.mercubuana.ac.id/z (2.5) 11 2.3 RANGKAIAN STAR - DELTA Rangkaian star delta adalah sirkuit yang paling sering dipakai buat mengoperasikan motor tiga phase karena memiliki cukup besar daya. Untuk menggerakkan motor tersebut memang diperlukan daya awal yg besar, serta dengan jenis rangkaian ini dimana rangkaian star dipakai hingga semuanya menjadi stabil akan rangkaiannya dirubah jadi delta. Gambar 2.2 Rangkaian star - delta Rangkaian Star Delta banyak komponen konektor dan timer. Timer tersebut dipakai untuk mengatur waktu berubahnya rangkaian dari star menjadi rangkaian delta, yaitu diantara lima hingga sepuluh detik. Kemudian ada yang namanya Termal Over-Load Relay atau disingkat TOL. Guna dari TOL adalah untuk memotong rangkaian hingga motor menjadi berhenti jika terjadi kelebihan beban (sumber : Adsensia, 2017). Rangkaian Star Delta juga memiliki fungsi lainnya yaitu mengurangi jumlah arus start disaat motor untuk pertama kalinya dihidupkan. Karena fungsi inilah, star delta paling banyak digunakan pada system starting di motor-motor listrik. Pemakaian rangkaian ini akan mengurangi lonjakan arus-listrik pada saat motor di starter. Prinsip kerjanya adalah dengan membuat star awal menjadi tidak dikenakan tegangan secara http://digilib.mercubuana.ac.id/z 12 penuh, yaitu dengan cara dihubungkan dengan star. Kemudian saat motor telah berputar serta arus menjadi menurun, fungsi timer pun berjalan yang akan memindakan dengan otomatis rangkaian menjadi delta. Dengan berubahnya menjadi delta, maka arus yang melalui motor akan menjadi penuh. 2.4 INVERTER Inverter adalah rangkaian yang mengubah DC menjadi AC. Atau lebih tepatnya inverter memindahkan tegangan dari sumber DC ke beban AC. Inverter digunakan pada aplikasi seperti adjustable-speed AC motor drives, uninterruptible power supplies (UPS) dan lain-lain. Dengan teknik PWM ini bisa didapatkan amplitudo dan frekuensi keluaran yang diinginkan. Selain itu teknik PWM juga menghasilkan harmonisa yang jauh lebih kecil dari pada teknik yang lain serta menghasilkan gelombang sinusoidal, dimana kita tahu kalau harmonisa ini akan menimbulkan rugirugi pada motor yaitu cepat panas. Maka dari itu teknik PWM inilah yang biasanya dipakai dalam mengubah tegangan DC menjadi AC (Inverter). Fungsi dasar inverter : 1. Mengubah tegangan AC ke DC kemudian mengubah tegangan AC kembali 2. Mengubah frekuensi listriksehingga arus listrik dankecepatan putar motor listrik dapat diubah. Gambar 2.3 Photo-Photo inverter http://digilib.mercubuana.ac.id/z 13 Memang ada banyak cara untuk mengatur/mengurangi kecepatan motor seperti dengan gear box / reducer. Namun mengatur kecepatan motor dengan inverter akan memperoleh banyak keuntungan yang lebih bila dibandingkan dengan cara-cara yang lain. Seperti : jangkauan yang luas untuk pengaturan kecepatan dan torsi motor, mempunyai akselerasi dan deselerasi yang dapat diatur, mempermudah proses monitoring/pengecekan, sistem proteksi motor yang baik, mengurangi arus starting motor dan menghemat pemakaian energi listrik, memperhalus start awal motor dll. 2.5 ALAT PENGUKUR LISTRIK (POWER METER) Alat pengukur listrik (power meter) adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran listrik secara terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan yang terangkai dalam suatu alat ukur. Dengan kata lain dalam satu alat sudah dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam jenis besaran listrik antara lain arus, tegangan, daya, faktor daya, frekuensi bahkan Total Harmonik Distorsi secara real time monitoring (Sumber : Schneider-electric, 2016) Gambar 2.4 Power Meter (Sumber : Schneider Electric, 2016) Di zaman sekarang, power meter sudah dapat terintergrasi dengan sistem komputer sehingga kita dapat memonitoring pemakaian energi listrik baik secara langsung (koneksi ke power meter) maupun secara online (tergantung feature pada masing-masing power meter manufacturing). http://digilib.mercubuana.ac.id/z 14 untuk mengukur beban lsitrik terpakai (kWh) dapat digunakan persamaan : 𝑃 𝑃 Dimana : P(t) = Beban listrik terpakai (dalam kWh) P = Daya listrik (dalam kW) t = Waktu dalam penggunaan daya listrik (dalam jam) http://digilib.mercubuana.ac.id/z (2.6)