Informasi laba dalam laporan keuangan pada umumnya penting

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK MAINAN PADA PT ARTHA ADIPERSADA
Astiana Sholihah
[email protected]
Soebari Martoatmojo
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the influence of price,advertisement, direct selling
and customer service to the purchasing decision of toys product at PT Artha Adipersada.
The analysis technique in this research is multiple linear regressions analysis in order to
find out how great the influence of factors which are used in this research in research models
i.e.: price, advertisement, direct selling, and customer service to the customer decision in
purchasing toys product at PT Artha Adipersada. the partial result of t-test shows the
significance level which has been obtained from Independent variable: price is 4.702,
advertisement is 2.563, direct selling is 2.574, and customer service is 2.439 less than (α) 0.05.
It shows that partially the independent variable has positive and significant influence to the
purchasing decision. The analysis of variance (ANOVA) the F value is 30.123 with
significance level is 0.000 therefore F model is adequate to be used for the next research. The
R Square (R2) level is 0.559 which means that price, advertisement, direct selling, and
customer service variable can explain the customer purchasing decision variable of toys
product at PT Artha Adipersada is 55% while the remaining is 44% is explained by other
variables outside the in used model.
Keywords: Purchasing Decision, Price, Advertisement, Direct Selling, Customer Service
ABSTRAK
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel
harga, periklanan, penjualan langsung dan layanan konsumen terhadap keputusan
pembelian produk mainan di PT. Artha Adipersada. Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang tujuannya untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian
yaitu harga, periklanan, penjualan langsung, layanan konsumen terhadap keputusan
pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada. Hasil uji t secara parsial
menunjukkan tingkat signifikansi yang diperoleh dari variabel bebas yaitu harga sebesar
4,702, periklanan 2,563, penjualan langsung sebesar 2,574, layanan konsumen sebesar
2,439 lebih kecil dari (α) 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas secara parsial
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan
untuk pengujian analisis of variance (ANOVA) nilai f sebesar 30,123 dengan tingkat
signifikansi 0,000, dengan demikian model f layak untuk digunakan analisis selanjutnya.
Sedangkan untuk tingkat R Square (R2) sebesar 0,559 yang berarti variabel harga,
periklanan, penjualan langsung, dan layanan konsumen mampu menjelaskan variabel
keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada sebesar 55,9%
sedangkan sisanya 44,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan.
Kata kunci: Keputusan pembelian, harga, periklanan, penjualan langsung, layanan
konsumen.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
2
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi dan industri yang semakin maju, serta berkembangnya
pembangunan di Indonesia dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menyebabkan kalangan dunia usaha semakin bersaing dan berlomba untuk menjadi
yang terdepan di mata konsumen. Dengan cara memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen.
Untuk bisa bertahan dalam persaingan yang semakin ketat sekarang ini maka
perusahaan harus bisa mengedepankan konsumen sebagai tujuan utama. Perusahaan
harus mampu memberikan barang atau jasa yang memiliki nilai lebih tinggi dibanding
pesaing kepada konsumen, seperti harga yang murah dan bersaing, promosi yang
menarik dan layanan konsumen yang memuaskan.
Dalam kasus ini yang akan dibicarakan yaitu mengenai harga, periklanan,
penjualan langsung dan layanan konsumen. Harga yang lebih murah dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dibanding dengan
produk yang ada di pasaran. Periklanan dan penjualan langsung dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan jumlah penjualan. Layanan konsumen diberikan oleh perusahaan
kepada konsumen selain sebagai rasa tanggung jawab atas produk juga bertujuan untuk
mencipatakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan konsumen.
PT. Artha Adipersada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distributor
mainan anak – anak dan kembang api di seluruh wilayah Indonesia. PT. Artha
Adipersada menyediakan produk mainan dengan bermacam pilihan yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan usia pada anak. Semua produk yang
dipasarkan didukung oleh pelayanan. Pelayanan konsumen yang baik dan memuaskan
menjadi tujuan utama perusahaan. Promosi akan suatu produk dan harga yang lebih
murah juga merupakan modal utama untuk menarik minat konsumen.
Harga merupakan hal yang menarik dalam mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Menurut (Tandjung, 2004:78) bahwa harga adalah jumlah uang yang telah
disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam
transaksi bisnis normal. Dalam teori permintaan harga, semakin tinggi harga maka
semakin rendah permintaan suatu produk dan sebaliknya semakin rendah harga semakin
tinngi permintaan suatu produk. PT. Artha Adipersada mempunyai harga yang cukup
bersaing dengan para pesaingnya. Meskipun ada sebagian produk yang mempunyai
harga lebih tinggi.
Promosi yang dilakukan oleh PT. Artha Adipersada diantaranya adalah dengan
memasang iklan lewat media elektronik dan melakukan penjualan langsung. Promosi
merupakan cara perusahaan memperkenalkan kebaikan produknya kepada pelanggan
dan konsumen sasaran untuk membeli produk yang ditawarkan. Promosi pada
hakekatnya merupakan seni merayu pelanggan dan calon konsumen untuk membeli
lebih banyak produk perusahaan (Tandjung. 2004:83).
Menurut (Kotler, 2005:213), pelayanan terhadap konsumen merupakan salah satu
strategi produk atau jasa perusahaan biasanya mencakup berbagai pelayanan, pelayanan
itu merupakan bagian kecil atau bagian besar dari seluruh produk atau jasa. PT. Artha
Adipersada memberikan pelayanan kepada konsumen berupa penggantian barang rusak
dan bebas biaya kirim untuk luar pulau.
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, maka berdasarakan
uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Produk Mainan pada PT. Artha
Adipersada . Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang di ajukan
adalah sebagai berikut : (1) Apakah terdapat pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian konsumen produk mainan di PT. Artha Adipersada. (2) Apakah terdapat
pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian konsumen produk mainan di
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
3
PT. Artha Adipersada. (3) Apakah terdapat pengaruh penjualan langsung terhadap
keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT. Artha Adipersada. (4) Apakah
terdapat pengaruh layanan konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen produk
mainan di PT. Artha Adipersada.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
dijabarkan, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh harga terhadap
keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT. Artha Adipersada, untuk
mengetahui pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian konsumen produk
mainan di PT. Artha Adipersada, untuk mengetahui pengaruh penjualan langsung
terhadap keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT. Artha Adipersada,
untuk mengetahui pengaruh layanan konsumen terhadap keputusan pembelian
konsumen produk mainan di PT. Artha Adipersada.
TINJAUAN TEORITIS
Harga
Harga merupakan satu – satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Disamping itu harga merupakan unsur
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga juga
merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Faktor –
faktor yang mempengaruhi penetapan harga menurut (Angipora, 2002 : 75) meliputi lima
tahap yaitu : (1) Mengestimasi permintaan untuk barang tersebut. (2) Mengetahui lebih
dahulu dalam persaingan. (3) Menentukan market share. (4) Memilih strategi harga untuk
mencapai target pasar. Ada beberapa strategi harga yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk mencapai target pasar yang sesuai yaitu : (a) Skim the cream pricing
(penetapan harga pernyaringan. (b) Penetration pricing (penetapan harga penetrasi).
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli.
Menurut (Tjiptono, 1997:152) yaitu : (1) Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga
dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau
utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. (2) Peranan informasi dari
harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor – faktor produk,
seperti kualitas. Tujuan penetapan harga menurut (Tjiptono, 1997 : 152) diantaranya : (1)
Tujuan berorientasi pada laba. (2) Tujuan Berorientasi pada Volume. (3) Tujuan
berorientasi pada citra. (4) Tujuan stabilisasi harga. (5) Tujuan – tujuan lainnya yaitu,
harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari
campur tangan pemerintah. Faktor – faktor yang mempengaruhi kepekaan konsumen
terhadap harga. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepekaan harga menurut
(Nagle dalam Purnama, 2001 : 131 ) : (1) Pengaruh nilai unik (unique-value effect), para
pembeli akan kurang peka terhadap harga jika produk tersebut lebih bersifat unik.
(2)Pengaruh kesadaran atas produk pengganti (subtitusi-awaerness effect), para pembeli
semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak menyadari adanya produk
pengganti. (3) Pengaruh perbandingan yang sulit (difficult – comparison effect), para
pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak dapat dengan mudah
membandingkan mutu barang pengganti. (4) Pengaruh pengeluaran total (total –
exspansiture effect), pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran
tersebut semakin rendah dibandingkan pendapatan totalnya. (5) Pengaruh manfaat akhir,
para pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut semakin
kecil dibandingkan biaya total produk akhir. (6) Pengaruh biaya bersama (shared – cost
effect), para pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya itu
ditanggung pihak lain. (7) Pengaruh investasi tertanam (sunk investment effect), para
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
4
pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama
dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya. (8) Pengaruh mutu – harga (price – quality
effect), para pembeli akan semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut
dianggap memiliki mutu, prestise atau eksklusivitas yang lebih. (9) Pengaruh persediaan
(inventory effect), pembeli kurang sensitive terhadap harga bila mereka tidak dapat
menyimpan produk tersebut.
Periklanan
Periklanan merupakan salah satu strategi perusahaan untuk memperkenalkan
produk yang dipasarkan. Menurut (Kotler dan Keller ,2007 : 244), periklanan (advertising)
adalah semua bentuk terbayar persentasi non pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa
dengan sponsor tertentu. Pengertian tujuan periklanan menurut (Kotler, 2002 : 598) : “ An
advertising goal is a specific communication task and achievement level to be accomplished
with a specific audience in a specific period time”. Dari pengertian diatas dapat diartikan
bahwa tujuan periklanan adalah suatu komunikasi khusus yang bertugas untuk
mencapai suatu target pemirsa tertentu di dalam periode waktu tertentu. Tujuan iklan
menurut (Kotler, 2002 : 601-603), tujuan periklanan dapat dikelompokkan menjadi lima
macam, yaitu : (a) Informative Advertising, digunakan pada saat perusahaan
memperkenalkan suatu produk baru, dimana tujuannya adalah membangun permintaan
pokok atas kategori produk tersebut. (b) Persuasive Advertising, digunakan pada tahap
persaingan dimana tujuannya membangun permintaan yang selektif akan merk produk.
(c) Reminder Advertising, iklan yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk
mempertahankan merk produk di hati masyarakat, fungsinya untuk mengingatkan
konsumen untuk menggunakan produk tersebut. (d) Comparison Advertising, pada jenis
iklan ini, perusahaan berusaha untuk menciptakan superioritas merk dengan cara
membandingkannya dengan merk lain dalam sebuah kelas produk. (e) Reinforcement
Advertising, iklan ini berusaha meyakinkan konsumen bahwa mereka mengambil pilihan
yang tepat. Menurut (Kotler dan Armstrong, 2008 : 157) suatu iklan memiliki karateristik
sebagai berikut : (a) Penemuan informasi tentang produk / perusahaan dari berbagai
media mudah. (b) Design media yang digunakan menarik. (c) Informasi yang
disampaikan dalam berbagai media jelas. (d) Pesan yang terkandung dalam berbagai
media dapat dipercaya.
Penjualan Langsung
Penjualan langsung merupakan salah satu bagian dari promosi yang dilakukan oleh
perusahaan untuk segera mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen. Promosi
adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk
pelanggan sasaran untuk membelinya, (Kotler dan Amstrong, 2004 : 79). Menurut
(Tandjung, 2004 : 83), promosi pada hakekatnya merupakan seni merayu pelanggan dan
calon konsumen untuk membeli lebih banyak produk perusahaan. Menurut (Kotler dan
Armstrong, 2008 : 223), pemasaran langsung (direct marketing) terdiri dari hubungan
langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara seksama untuk meraih
respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng. Menurut (Kotler
dan Armstrong, 2008 : 222) karakteristik dari direct marketing adalah sebagai berikut : (a)
Interaksi melalui pemasaran langsung yang interaktif. (b) Interaksi dari perusahaan yang
interaktif. Menurut (Kotler, 2005 : 300), tujuan dari promosi penjualan dikelompokkan
pada tiga tingkatan yaitu : (1) Tujuan terhadap konsumen : (a) Mendorong pembelian unit
– unit yang berukuran lebih besar. (b) Menciptakan pengujian produk di antara non –
pemakai. (c) Menarik orang yang beralih merk dari pesaing. (2) Tujuan terhadap
pengecer : (a) Membujuk pengecer menjual jenis produk baru dan mempunyai tingkat
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
5
persediaan yang lebih tinggi. (b) Mendorong pembelian diluar musim. (c) Mendorong
penyediaan produk – produk terkait. (d) Mengimbangi produk pesaing. (e) Membangun
kesetiaan merk. (f) Memperoleh pintu masuk ke gerai – gerai eceran baru. (3) Tujuan
terhadap tenaga penjualan : (a) Mendorong dukungan terhadap produk atau model baru.
(b) Mendorong pencarian calon pelanggan yang lebih banyak. (c) Merangsang penjualan
diluar musim
Layanan Konsumen
(Kotler, 2005 : 213) menjelaskan tentang pelayanan sebagai berikut: “ Pelayanan
terhadap konsumen merupakan salah sau strategi produk atau jasa perusahaan biasanya
mencakup berbagai pelayanan, pelayanan itu merupakan bagian kecil atau bagian besar
dari seluruh produk atau jasa”. Menurut (Payne, 2000 : 74), pelayanan adalah rasa
menyenangkan atau tidak menyenangkan yang oleh penerima pelayanan pada saat
memperoleh pelayanan. Pelayanan pelanggan mengandung : (a) Segala kegiatan yang
dibutuhkan untuk menerima, memproses, menyampaikan dan memenuhi pesanan
pelanggan dan untuk menindak lanjuti setiap kegiatan yang mengandung kekeliruan. (b)
Ketepatan waktu dan reliabilitas penyampaian jasa kepada pelanggan sesuai dengan
harapan mereka. (c) Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang
terpadu untuk menyampaikan produk-produk dan jasa tersebut sedemikian rupa
sehingga dipersepsikan memuaskan oleh pelanggan dan merealisasikan pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan. (d) Total pesanan yang masuk dan seluruh komunikasi dengan
pelanggan. (e) Penyampaian produk kepada pelanggan tepat waktu dan akurat dengan
segala tindak lanjut serta tanggapan keterangan yang akurat.
Keputusan Pembelian
Secara umum ada lima peranan yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam
melakukan pembelian (Kotler, 2005 : 221) yaitu : (1) Pencetus (Initiator) : seseorang yang
pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa. (2) Pemberi
pengaruh (Influencer) : seseorang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi
keputusan pembelian. (3) Pengambil keputusan (Decision maker) : seseorang yang
mengambil keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian apakah membeli,
tidak membeli, bagaimana membeli, dan dimana akan dibeli. (4) Pembeli (Buyer) : orang
yang melakukan pembelian sesungguhnya. (5) Pemakai (User) : seseorang yang
mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan. Menurut (Kotler,
2005 : 202), faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen secara
umum ada dua faktor yang berpengaruh yaitu : (1) Faktor Intern, yaitu faktor dari dalam
diri konsumen itu sendiri yang meliputi motivasi, pembelajaran sikap dan kepribadian
serta konsep diri. (2) Faktor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri konsumen
yang meliputi budaya dan sub budaya, kelas sosial, kelompok sosial dan kelompok
referensi, serta keluarga. Menurut (Kotler, 2005 : 252) ada lima tahapan yang dilalui oleh
konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk yaitu : (1)
Pengenalan masalah, dalam masalah ini ada pengakuan konsumen bahwa mereka
membutuhkan sesuatu. (2) Pencarian informasi, jika minat seseorang akan suatu produk
telah timbul, maka dorongan untuk mencari informasi akan menjadi semakin kuat. Salah
satu kunci bagi pemasar adalah sumber – sumber informasi utama yang dipertimbangkan
oleh konsumen dan pengaruh relative dari masing – masing sumber – sumber informasi
konsumen ini dapat dibagi ke dalam empat kelompok yaitu : (a) Sumber pribadi, seperti
keluarga, teman. (b) Sumber komersil, seperti iklan, wiraniaga. (c) Sumber publik,
seperti media masa, organsasi penentu peringkat konsumen. (d) Sumber pengalaman,
seperti penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk. (3) Evaluasi alternative, setelah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
6
konsumen mendapatkan cukup informasi mengenai produk makan tahap berikutnya
adalah mengevaluasi alternatif – alternatif yang ada. Ada beberapa proses evaluasi
konsumen, yaitu : (a)Konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. (b) Konsumen
mencari manfaat tertentu dari solusi produk. (c) Konsumen memandang setiap produk
sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda – beda dalam memberikan
manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. (4) Keputusan pembelian,
pada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadap merk – merk yang
terdapat pada perangkat pilihan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi niat membeli
dan keputusan pembelian, yaitu : (a) Sikap orang lain, yaitu sejauh mana sikap orang lain
mengurangi alternatif yang telah ditentukan oleh seseorang konsumen. (b) Faktor situasi
yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. (5) Perilaku
pasca pembelian, setelah melakukan pembelian konsumen akan mengalami tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan.
Perumusan Hipotesis
Adapun hipotesis penelitian yang diambil adalah sebagai berikut : (H1) Harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. (H2) Periklanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. (H3) Penjualan
langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. (H 4)
Layanan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut (Nurgiyantoro, 2002 : 20), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua konsumen PT. Artha Adipersada Surabaya. Dalam penelitian
ini jumlah populasi tidak terbatas, dan jumlah sampel ditetapkan sebesar 100 responden.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kebetulan
(accidental sampling method). Menurut (Sugiyono, 2010 : 77), sampling aksidental adalah
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila di pandang konsumen yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan merupakan data primer yaitu, data yang diperoleh
langsung dari responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang
diisi oleh responden secara langsung dan observasi yang dilakukan oleh peneliti. Dalam
pengumpulan data peneliti menggunakan langkah sebagai berikut : Studi Lapangan (field
research) adalah metode penelitian yang mengadakan penelitian langsung pada obyek
penelitian, dalam hal ini adalah PT. Artha Adipersada Surabaya. Penelitian lapangan ini
dapat dilakukan dengan cara pengambilan data sebagai berikut : Kusioner, adalah teknik
pengumpulan data dengan cara penyebaran angket kepada para responden dengan tujuan
mendapatkan data yang diinginkan.
Variabel dan Definisi Operasional
Variabel Independen
Variabel Ke 1 Harga (H)
Harga merupakan salah satu bagian terpenting dalam pemasaran. indikator harga
sebagai berikut : (a) Kesesuaian harga dengan kualitas produk. (b) Daya saing harga
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
7
dengan produk lain. (c) Potongan harga. (d) Kesesuaian harga dengan kemampuan
konsumen.
Variabel Ke 2 Periklanan (IK)
Menurut (Kotler dan Armstrong, 2008 : 150), periklanan dalam hal ini merupakan
semua bentuk prsentasi nonpribadi dan promosi, ide, barang, atau jasa yang dibayar oleh
sponsor tertentu. indikator – indikator untuk mengukur variabel periklanan menurut
(Kotler dan Armstrong, 2008 : 157) sebagai berikut : (a) Penemuan informasi tentang
produk / perusahaan dari berbagai media mudah. (b) Design media yang digunakan
menarik. (c) Informasi yang disampaikan dalam berbagai media jelas. (d) Pesan yang
terkandung dalam berbagai media dapat dipercaya.
Variabel Ke 3 Penjualan Langsung (PL)
Penjualan langsung merupakan promosi yang dilakukan perusahaan dengan cara
menjual produk langsung kepada pelanggan tanpa melalui perantara distributor ataupun
pedangan eceran. Adapun indikator penjualan langsung sebagai berikut : (a) Interaksi
melalui pemasaran langsung yang interaktif. (b) Interaksi dari perusahaan yang
interaktif.
Variabel Ke 4 Layanan Konsumen (LK)
Layanan konsumen merupakan jasa yang diberikan perusahaan kepada konsumen
untuk memenuhi harapan konsumen. indikator layanan konsumen sebagai berikut : (a)
Tersedianya tempat service. (b) Kecepatan dan ketepatan pengiriman barang. (c) Adanya
penerimaan return. (d) Keramahan karyawan. (e) Bebas biaya pengiriman.
Variabel Dependen
Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak suatu produk yang diukur melalui
indikator: (a) Kebutuhan akan suatu produk. (b) Keinginan mencoba produk. (c)
Kepercayaan terhadap kualitas suatu produk. (d) Pembelian ulang. Dalam penelitian ini
menggunakan skala likert, menurut (Sugiyono, 2010 : 86) skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena social. Skala likert yang dijadikan 5 (lima) skala alternatif, antara lain : (a)
Sangat setuju = 5. (b) Setuju = 4. (c) Kurang setuju = 3. (d) Tidak setuju = 2. (e) Sangat
tidak setuju = 1.
Teknik Analisis Data
Analisa kuantitatif bisa menggunakan angka – angka dan perhitungan dengan
metode statistik. Adapun teknik analisa yang digunakan untuk dapat membuktikan
hipotesis dalam penelitian sebagai berikut :
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan dengan item-item pertanyaan pada kuesioner yaitu dengan
jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap-tiap pertanyaan dengan skor total yang
diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritis r produk moment. Reliabilitas
merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari
variabel. Tujuan dari uji reliabilitas adalah menunjukkan konsistensi skor – skor yang
diberikan skorer. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan
nilai cronbach alpha masing-masing variabel lebih dari 60 % atau 0,6 maka penelitian ini
dikatakan reliabel (Ghozali, 2011:42).
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
8
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan
menyeluruh tentang harga, promosi, layanan konsumen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian produk mainan pada PT Artha Adipersada
Surabaya. Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
(Sugiyono, 2010 : 188 ) :
Y = a0 + a1 H + a2 IK + a3 PL + a4 LK + ei
Dimana :
Y
= Keputusan Pembelian
H
= Harga
IK
= Periklanan
PL
= Penjualan Langsung
LK
= Layanan Konsumen
a
= Konstantan
= Koefisien regresi untuk H…IK…PL…LK
a1-a4
ei
= Kesalahan Pengganggu
Analisis Uji t
Membuat hipotesis, yaitu : (a) H0 : a1, a2, a3, a4 = 0. Berarti variabel bebas (H, IK, PL
dan LK) tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. (b) H 1 : a1, a2, a3,
a4 ≠ 0. Berarti variabel bebas (H, IK, PL dan LK) berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pembelian. Menetapkan besarnya nilai α (level of signifcance) yaitu 0,05. Jika
nilai signifikansi uji t > 0,05, maka H0 diterima yang berarti harga, periklanan, penjulan
langsung dan layanan konsumen secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk mainan PT. Artha Adipersada Surabaya. Jika nilai signifikansi uji t <
0,05, maka H0 ditolak yang berarti harga, periklanan, penjualan langsung dan layanan
konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk
mainan PT. Artha Adipersada Surabaya.
Analisis Uji F
Uji F pada dasarnya digunakan untuk menentukan apakah model penelitian layak
digunakan atau tidak. Jika nilai uji F hitung > 0,05 dengan tingkat signifikansi 0,000 ≤ 0,05
maka dapat dinyatakan uji F model yang digunakan layak.
Analisis Koefisien Determinasi ( R2 )
Koefisien determinasi dipakai untuk menunjukkan besarnya sumbangan
variabel X terhadap variabel Y. Nilai R2 atau r² berada di antara 0 dan 1 yang
mempunyai arti yaitu bila R2 atau r² = 1, artinya menunjukkan variabel bebas
mampu menjelaskan variabel terikat. Semakin tinggi nilai R2 atau r² dan atau
semakin mendekati 1, maka semakin baik model yang digunakan (Debiyantoro
dan Cesimariana 2012 : 122).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Uji Validitas menurut (Ghozali, 2011:45) digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Dalam hal ini koefisien korelasi yang nilai signifikannya lebih
kecil dari 5% (level of significance) menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut
sudah sah atau valid sebagai pembentuk indikator.
Hasil uji validitas data sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
9
Tabel 1
Hasil Analisis Uji Validitas
Variabel
Indikator
r hitung
Sig
α (0,05)
Keterangan
X1.1
0,476
0,000
0,05
Valid
X1.2
0,473
0,000
0,05
Valid
Harga
X1.3
0,510
0,000
0,05
Valid
X1.4
0,267
0,007
0,05
Valid
X2.1
0,486
0,000
0,05
Valid
X2.2
0,514
0,000
0,05
Valid
Periklanan
X2.3
0,540
0,000
0,05
Valid
X2.4
0,636
0,000
0,05
Valid
Penjualan
X3.1
0,806
0,000
0,05
Valid
Langsung
X3.2
0,706
0,000
0,05
Valid
X4.1
0,479
0,000
0,05
Valid
X4.2
0,590
0,000
0,05
Valid
Layanan
X4.3
0,359
0,000
0,05
Valid
Konsumen
X4.4
0,546
0,000
0,05
Valid
X4.5
0,481
0,000
0,05
Valid
Y1
0,552
0,000
0,05
Valid
Keputusan
Y2
0,415
0,000
0,05
Valid
Pembelian
Y3
0,603
0,000
0,05
Valid
Y4
0,503
0,000
0,05
Valid
Berdasarkan hasil pengujian validitas terkait dengan indikator dari variabel harga,
periklanan, penjualan langsung, layanan konsumen, dan keputusan pembelian dapat
disimpulkan bahwa indikator-indikator yang mengukur variabel tersebut dikatakan
valid.
Uji Reliabilitas
Koefisien reliabilitas diketahui dari besarnya koefisien alpha (α). Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,6 (Ghozali, 2011:133). Dari
hasil uji reliabilitas nilai cronbach alpha dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach alpha Koefisien alpha Ket
(α)
Harga (X1)
0,726
0,60
reliabel
Periklanan (X2)
0,713
0,60
reliabel
Penjualan langsung (X3)
0,656
0,60
reliabel
Layanan konsumen (X4)
0,702
0,60
reliabel
Keputusan pembelian (Y)
0,886
0,60
reliabel
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa variabel
penelitian memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data kuesioner yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sudah
sangat representatif dalam arti kata pengukuran datanya sudah dapat dipercaya (reliabel).
Setelah dilakukan pengujian instrumen yang mana hasilnya menyatakan bahwa data
penelitian adalah valid dan reliabel.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
10
Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang paling banyak diakui atau paling luas adalah metode kuadrat
terkecil biasa (Ordinarty Least Square/OLS) merupakan model regresi yang menghasilkan
asumsi perkiraan linier tidak bias yang terbaik (Best Linier Unbiased Estimation/BLUE),
artinya koefisien regresi pada persamaan tersebut betul–betul linier dan tidak bias.
Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut asumsi klasik
sebagai berikut:
Uji Multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinearitas, yaitu antara variabel independent yang satu dengan
independent yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna
atau mendekati sempurna. Multikolinearitas dapat diukur dengan menggunakan
Variance Inflation Faktor (VIF) tidak boleh melebihi 5 dan nilai tolerance harus berkisar
mendekati 1.Nilai VIF dan tolerance dalam dilihat pada tabel 3.
Tabel 3
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
Harga
.558
1.791
Periklanan
.733
1.365
1
Penjualan langsung
.448
2.232
Layanan Konsumen
.991
1.009
Pada tabel 3, hasil uji multikolinearitas dapat diketahui bahwa nilai pada VIF pada
semua variabel kurang dari nilai 5, sedangkan nilai tolerance dari masing–masing
variabel berkisar mendekati 1 yang artinya nilai variabel–variabel tersebut tidak terdapat
adanya gejala multikolinearitas.
Uji Heteroskedaktisitas
Menurut (Santoso, 2009:210) jika sebaran titik-titik berada di atas dan di
bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas. Grafik pengujian Heteroskedaktisitas disajikan
berikut:
Gambar 1
Heteroskedaktisitas pada Regresi Linier Berganda
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
11
Berdasarkan gambar 1, tidak ada tingkat korelasi serius, hal ini terlihat sebaran
titik-titik berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk
pola yang jelas, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala heterosdaktisitas.
Uji Normalitas
Dalam pengujian ini menggunakan pendekatan grafik, yaitu grafik Normal P-P
Plot of regresion standard, dengan pengujian ini disyaratkan bahwa distribusi data
penelitian harus mengikuti garis diagonal antara 0 dan pertemuan sumbu X dan Y. Grafik
tersebut disajikan dalam gambar 2.
Gambar 2
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Menurut Santoso (2010:201) jika penyebaran data (titik) di sekitar sumbu diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa distribusi data mengikuti garis diagonal antara
0 (nol) dengan pertemuan sumbu Y (Expected Cum. Prob.) dengan sumbu X (Observed
Cum Prob.) Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian yaitu harga, periklanan,
penjualan langsung, layanan konsumen terhadap keputusan pembeliankonsumen
produk mainan di PT Artha Adipersada. Dari pengujian regresi linier berganda yang
telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
12
Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Regresi Berganda
Model
1
(Constant)
Harga
Periklanan
Penjualan langsung
Layanan Konsumen
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
2.801
1.022
.289
.061
.177
.069
.227
.088
.100
.059
Standardized
Coefficients
Beta
.429
.204
.262
.115
Dari data tabel 4, maka prediksi keputusan pembelian dapat dimasukkan kedalam
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 2,801 + 0,289H+ 0,177IK+ 0,227PL+ 0,100LK
Dari persamaan regresi diatas dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Konstanta (a) sebesar
2,801, menunjukkan bahwa jika sebelum ada pengaruh dari variabel bebas harga,
periklanan, penjualan langsung, dan layanan konsumen = 0, maka keputusan pembelian
konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada akan sebesar 2,801 satuan.Dengan kata
lain jika tidak ada harga, periklanan, penjualan langsung, dan layanan konsumen maka
keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada akan sebesar
2,801 satuan. (2) Koefisien regresi harga (b1) sebesar 0,289, menunjukkan arah hubungan
positif searah antara harga dengan keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT
Artha Adipersada, hal ini berarti jika harga naik 1 satuan maka keputusan pembelian
konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada akan naik sebesar 0,289 dengan
asumsi variabel yang lainnya konstan. Dengan kata lain jika harga meningkat satu satuan
akan menyebabkan keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT Artha
Adipersada juga akan naik sebesar 0,289 satuan dengan anggapan periklanan, penjualan
langsung dan layanan konsumen konstan. (3) Koefisien regresi periklanan (b2) sebesar
0,177, menunjukkan arah hubungan positif searah antara periklanan dengan keputusan
pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada, hal ini berarti jika variabel
periklanan naik maka keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT Artha
Adipersada akan naik sebesar 0,177 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
Dengan kata lain jika periklananmeningkat satu satuan akan menyebabkan keputusan
pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada juga akan naik sebesar
0,177 satuan dengan anggapan harga, penjualan langsung dan layanan konsumen
konstan. (4) Koefisien regresi penjualan langsung (b3) sebesar 0,227, menunjukkan arah
hubungan positif searah antara penjualan langsung dengan keputusan pembelian
konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada, hal ini berarti jika variabel penjualan
langsung naik 1 satuan maka keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT
Artha Adipersada akan naik sebesar 0,227 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya
konstan. Dengan kata lain jika penjualan langsung meningkat satu satuan akan
menyebabkan keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada
juga akan naik sebesar 0,227 satuan dengan anggapan harga, periklanan dan layanan
konsumen
konstan. (5) Koefisien regresi layanan konsumen (b4) sebesar 0,100,
menunjukkan arah hubungan positif searah antara layanan konsumen dengan keputusan
pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada, hal ini berarti jika variabel
layanan konsumen naik 1 satuan maka keputusan pembelian konsumen produk mainan
di PT Artha Adipersada akan naik sebesar 0,100 satuan dengan asumsi variabel yang
lainnya konstan. Dengan kata lain jika layanan konsumenmeningkat satu satuan akan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
13
menyebabkan keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada
juga akan naik sebesar 0,100 satuan dengan anggapan harga, periklanan dan penjualan
langsung konstan.
Analisis Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali
(2011:98).
Tabel 5
Hasil Perhitungan Uji t
Variabel
Harga
Periklanan
Penjualan langsung
Layanan konsumen
t hitung
4.702
2.563
2.574
2.439
Sig
0.000
0.012
0.011
0.018
(α)
0,05
0,05
0,05
0,05
Keterangan
Berpengaruh
Berpengaruh
Berpengaruh
Berpengaruh
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial diperoleh harga thitung sebesar
4,702 dengan sig 0,000 < (α) 0,05 atau dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05 atau
sebesar 0,000 maka H0 berhasil ditolak berarti bahwa harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT Artha
Adipersada. Periklanan diperoleh thitung sebesar 2,563 dengan sig 0,012 < (α) 0,05 atau
dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05 atau sebesar 0,012 maka H0 berhasil ditolak
berarti bahwa periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian terdukung. Penjualan langsung diperoleh thitung sebesar 2,574
dengan sig 0,011 < (α) 0,05 atau dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05 atau sebesar
0,011 maka H0 berhasil ditolak berarti bahwa penjualan langsung berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT Artha
Adipersada. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan penjualan langsung
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian terdukung. Layanan
konsumen diperoleh thitung sebesar 2,574 dengan sig 0,018 < (α) 0,05 atau dengan taraf
signifikansi kurang dari 0,05 atau sebesar 0,018 maka H0 berhasil ditolak berarti bahwa
layanan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan layanan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian terdukung.
Analisis Uji F
Uji F pada dasarnya digunakan untuk menentukan apakah model penelitian yang
digunakan layak atau tidak. Hasil penelitian ini nilai F hitung sebesar 30,123 dengan
tingkat signifikansi 0,000 ≤ (α) 0,05 maka dapat dinyatakan uji F model yang digunakan
layak.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
14
Tabel 6
Hasil Perhitungan Uji F
ANOVAa
Df
Mean Square
Model
1
Sum of
Squares
81.323
64.117
145.440
Regression
Residual
Total
4
95
99
20.331
.675
F
30.123
Sig.
.000b
Analisis Koefisien Determinasi ( R2 )
Koefisien korelasi (R) merupakan cermiqnan tingkat keeratan hubungan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Rentang nilai adalah 0 dan 1, dengan kriteria
sebagai berikut: Jika R = 1 atau mendekati 1, berarti hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat adalah sangat kuat atau positif atau searah. Jika R = -1 atau mendekati -1,
berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah sangat kuat namun
arahnya negatif atau berbalik arah. Jika R = 0 atau mendekati 0, berarti hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat adalah sangat lemah atau bahkan tidak memiliki
hubungan sama sekali.
Tabel 7
Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi dan Determinasi
Model
1
R
.748a
Model Summary
R Square Adjusted R Std. Error of the
Square
Estimate
.559
.541
.82153
Berdasarkan pada tabel 7, dapat diketahui keeratan hubungan antara variabel bebas
harga, periklanan, penjualan langsung, dan layanan konsumen secara simultan terhadap
variabel terikat keputusan pembelian konsumen produk mainan di PT Artha Adipersada
dari nilai koefisien korelasi (R) yaitu sebesar 0,748, ini menunjukkan hubungan atau
keeratan antara variabel bebas dalam hal ini (harga, periklanan, penjualan langsung, dan
layanan konsumen) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian konsumen produk
mainan di PT Artha Adipersada secara simultan adalah kuat, dikarenakan mendekati
angka 1. Sedangkan nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan oleh R Square pada
tabel 7 sebesar 0.559 menunjukkan bahwa dari total variasi dependen dapat dijelaskan
oleh model yang disajikan. Variabel harga, periklanan, penjualan langsung, dan layanan
konsumen mampu menjelaskan variabel keputusan pembelian konsumen produk
mainan di PT Artha Adipersada sebesar 55,9% sedangkan sisanya 44,1% dijelaskan oleh
variabel lain diluar model yang digunakan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan
sebagai berikut : (1) Harga, periklanan, penjualan langsung, layanan konsumen secara
parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk mainan pada PT. Artha Adipersada. (2) Harga mempunyai nilai koefisien
determinasi parsial lebih besar dibandingkan dengan ketiga variabel yang lain, hal ini
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
15
berarti harga memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk mainan
pada PT. Artha Adipersada.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka untuk meningkatkan
keputusan pembelian konsumen pada produk mainan di PT. Artha Adipersada maka
penulis memberikan saran – saran sebagai berikut : (1) Melihat keempat faktor yaitu
harga, periklanan, penjualan langsung dan layanan konsumen, keempatnya berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian, maka sebaiknya perusahaan memperhatikan
keempat faktor tersebut. (2) Hendaknya perusahaan lebih memperhatikan lagi faktor
harga, karena faktor harga yang memiliki nilai dominan dalam mempengaruhi keputusan
pembelian. (3) Hendaknya perusahaan mengadakan pembinaan terhadap karyawan
dalam rangka melayani konsumen, supaya konsumen mempunyai loyalitas yang tinggi
kepada perusahaan. (4) Hendaknya perusahaan lebih meningkatkan iklan yang menarik,
supaya lebih banyak pelanggan yang tertarik.
DAFTAR PUSTAKA
Angipora, M. P. 2002. Dasar – Dasar Pemasran, Edisi Revisi, Cetakan Kedua. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Dibyantoro dan Cesimariana. 2012. Pengaruh Kualitas Layanan Jasa terhadap Kepuasan
Pelanggan Pada CV. Haspari Palembang. Palembang : Jurnal Ekonomi dan Akuntasi
(JESIUS)
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan
Kelima. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler, P. 2002, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan
Benyamin Molan, Jakarta: Penerbit Prenhalindo.
--------------. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta : Perhallindo
Kotler, P. dan G. Amstrong. 2004. Dasar – dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid I.
Jakarta : PT. Indeks Kel. Gramedia.
--------------------------------. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran (12ed). Jakarta : Erlangga
Kotler, P. dan Keller, K. 2007. Manajemen Pemasaran. 12th. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta
: PT. Indeks.
Nurgiyantoro, B. 2002. Statistik Terpan Untuk Penelitian Ilmu Sosial. Gadjah Mada
Univesity Press. Yogyakarta.
Payne, A. 2000. The Essence of Service Marketing Pemasaran Jasa. Edisi Pertama.
Yogyakarta : Andi Offset.
Purnama, L. 2000. Strategic Marketing Plan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Santoso, S. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS.Jakarta. Elex Media
Komputindo.
----------------2010. Buku Latihan Statistik Parametik. Jakarta.Penerbit PT. Elex Media
Komputindo.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alafabeta.
Tandjung, W.J. 2004. Marketing Manajemen. Pendekatan Pada Nilai – nilai.
Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran ( edisi 2 ). Yogyakarta
●●●
Download