BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia membutuhkan teknologi hampir di setiap aspek kehidupannya untuk mempermudah dan memperlancar segala aktivitas. Keadaan ini tidak hanya terjadi di negara maju, namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. Teknologi informasi dan komunikasi yang banyak digunakan saat ini adalah internet. Internet (singkatan dari interconnected–networking) merupakan sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Selain itu internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking (id.wikipedia.org/wiki/Internet,Rabu,13 April,2011,18:14). Teknologi internet sangat terasa kemajuannya dilihat dari bertambahnya orang (user) yang memahami teknologi internet. Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia pada pertengahan tahun 2007 kurang lebih 18 – 20 juta user. Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hingga pada tahun 2010 1 2 diperoleh data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika bahwa pengguna internet sudah mencapai angka 45 juta. Pertumbuhan jumlah pengguna internet di tahun 2011 juga diprediksikan akan mengalami peningkatan yang sangat baik, bahkan para pengamat memprediksikan tahun ini jumlah pengguna internet di indonesia sudah lebih dari 50 juta orang (http://blog.uad.ac.id,Jumat,1 April,2011,13:10). Penggunaaan internet telah mengubah penggunaan teknologi informasi. Di berbagai belahan dunia, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dan murah dengan adanya media Internet ini. Pada mulanya akses kepada informasi dalam bentuk elektronik (electronic information) sangat sukar dan mahal. Orang harus menggunakan jaringan telekomunikasi dan komputer sendiri (private lines, value added network) yang harganya mahal. Disamping murah, mudah dan praktis, media internet juga kini menyediakan sebuah media interaksi yang dibentuk dari simpul– simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang di ikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll yang disebut jejaring sosial (social networking). Jejaring sosial inilah yang kini tengah mewabah seperti virus dan tak terbendung jumlah penggunanya hingga layak disebut sebagai sebuah fenomena. Ada beberapa situs jaringan sosial yang banyak di kunjungi oleh masyarakat di indonesia seperti Friendster, Myspace, Facebook, You Tube, Twitter, dll. Situs jejaring tersebut adalah jalur tepat untuk mempunyai banyak teman di dunia maya. Beragam fitur yang di sediakan, member bisa melihat foto dan data-data informasi teman serta memberi komentar dan mengirimkan message. Dari waktu kewaktu, 3 tampaknya tren pertemanan seperti itu semakin di minati, seiring meningkatnya pengguna internet itu sendiri. Fakta yang mengejutkan, data yang dihimpun per Januari 2011 menyebutkan pengguna Twitter di Indonesia sudah mencapai 4,8 juta. Indonesia menghasilkan 15% dari semua tweet di dunia dan berada di posisi ketiga yang aktif menggunakan Twitter setelah Brasil dan Amerika. Sedangkan Facebook yang diluncurkan tahun 2006 baru menjadi tren di Indonesia pada tahun 2009. Namun, penggunaannya meningkat tajam, dari jumlah di bawah 1 juta pada Januari 2009 menjadi 19 juta pengguna pada Desember di tahun yang sama. Hal itu menempatkan Indonesia sebagai pengguna Facebook terbesar kedua di dunia (Media Indonesia, 21 Maret 2011: 27). Ramainya aktivitas jejaring itu membuat arus informasi terus menerus berganti tiap detik. Sehingga informasi cepat tersebar, Hal ini dimanfaatkan perusahaan untuk dijadikan tempat promosi suatu barang atau jasa. Beberapa perusahaan memanfaatkan situs jaringan sosial ini untuk mempromosikan event yang diadakan. Dan hal ini menjadi tugas praktisi Public Relations untuk beradaptasi dengan internet. Saat ini, para pebisnis banyak yang menggunakan E–PR, mengingat E–PR dapat memanfaatkan media elektronik seperti internet untuk membangun hubungan antara bisnis di suatu perusahaan dan public audiens. Internet telah membuat para pelaku Public Relations juga memanfaatkan media online karena media ini memang sudah tidak dapat dihindarkan. Apalagi jika perusahaan sudah memiliki situs web 4 atau bahkan sudah menggunakan email. Dengan terjun ke internet, perusahaan akan secara otomatis menjadi bagian dari suatu media E–PR. Perusahaan yang sudah memiliki E–PR salah satunya yaitu Mal Kelapa Gading (MKG). MKG merupakan salah satu properti yang dikembangkan oleh PT. Summarecon Agung Tbk untuk memenuhi keinginan masyarakat akan gaya hidup yang lengkap. PT. Summarecon Agung Tbk yang terkenal sebagai salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia yang membuat Mal Kelapa Gading dengan konsep “Family Mall” dimana dalam mal tersebut terdapat fasilitas untuk memenuhi keinginan konsumennya. Seperti menyediakan pusat hiburan, tempat makan, belanja, bermain, kebugaran, dan berbagai fasilitas lainnya. Dengan menghadirkan konsep yang demikian, masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan dan golongan usia dapat menikmati apa yang ditawarkan oleh sebuah pusat perbelanjaan modern, seperti gaya hidup dan sebuah tempat yang mampu menjawab semua kebutuhan masyarakatnya. Mal Kelapa Gading selalu melakukan inovasi dan mengikuti perkembangan jaman untuk meningkatkan kualitas yang tentunya akan memuaskan konsumen. Oleh karena itu, MKG menggunakan situs jaringan sosial yang menjadi salah satu tugas dari divisi Public Relations (E–PR) untuk memberitakan informasi–informasi termasuk event yang dimiliki Mal Kelapa Gading. Salah satu event yang menggunakan jejaring sosial ini adalah Forbidden Dynasty Qin merupakan suatu wahana rumah hantu yang bercerita tentang sebuah dinasti untuk meramaikan acara chinese new year. 5 Mal Kelapa Gading memanfaatkan internet dalam mempromosikan event Forbidden Dynasty Qin. Promosi yang dilakukan MKG melalui internet sangat terlihat, berikut akun – akun yang dimiliki oleh MKG antara lain: 1. Website (www.malkelapagading.com) 2. You Tube (www.youtube.com) 3. Facebook Fanspage (www.facebook.com/pages/MKG) 4. Twitter MKG La Piazza (www.twitter.com) Penggunaan situs jaringan sosial sebagai salah satu media promosi yang dilakukan oleh MKG merupakan bahan pembahasan dalam Penelitian ini, terutama difokuskan pada penggunaan twitter sebagai media promosi event Forbidden Dynasty Qin. 1.2 Ruang Lingkup Peneliti memperjelas dan membatasi ruang lingkup penulisan dan untuk menghasilkan uraian yang jelas diperlukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam Penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini terbatas pada divisi Public Relations Mal Kelapa Gading. 2. Penelitian ini membatasi pada event Forbidden Dynasty Qin yang berlangsung pada tanggal 4 Februari hingga 13 Maret 2011. 3. Peneliti membatasi pada penggunaan situs jaringan sosial melalui Twitter. 6 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka Peneliti merumuskan masalah ke dalam bentuk pertanyaan, guna membatasi lingkup permasalahan yang akan dikaji. Timbul beberapa pertanyaan yang menjadi rumusan masalah, antara lain: 1. Bagaimana strategi Public Relations Mal Kelapa Gading dalam memanfaatkan Twitter sebagai media promosi event Forbidden Dynasty Qin? 2. Apakah Twitter mampu dijadikan sebagai salah satu alat promosi event Forbidden Dynasty Qin? 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, Peneliti memiliki tujuan–tujuan penelitian, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui strategi Public Relations Mal Kelapa Gading dalam memanfaatkan Twitter sebagai media promosi event Forbidden Dynasty Qin. 2. Untuk mengetahui kemampuan Twitter sebagai salah satu alat promosi event Forbidden Dynasty Qin. 7 1.4.2 Manfaat Penelitian 1.4.2.1 Manfaat Akademis 1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana jurusan Marketing Communication Universitas Bina Nusantara. 2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai perkembangan dalam studi Public Relation. 3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan ataupun pembuatan pada penelitian yang sama. 4. Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh secara teori di Universitas Bina Nusantara. 1.4.2.2 Manfaat Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pengalaman bagi Peneliti secara praktik untuk mengetahui lebih jauh mengenai materi dari penelitian itu sendiri. 2. Dalam penelitian ini menambah wawasan Peneliti tentang memahami terpaan teknologi komunikasi (internet) dalam komunikasi pemasaran yaitu promosi. 3. Bermanfaat bagi kemajuan Mal Kelapa Gading secara praktis dalam kegiatan sehari–hari. 4. Sebagai bahan evaluasi bagi Mal Kelapa Gading dalam promosi melalui situs jaringan sosial (khususnya Twitter). 8 5. Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan pengembangan dalam bidang ilmu komunikasi terkait dengan promosi dengan menggunakan situs jaringan sosial khususnya Twitter. 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif karena ingin memahami secara mendalam terkait dengan penggunaan Twitter sebagai media promosi event Forbidden Dynasty Qin. 1.5.2 Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk melakukan penelitian ini yaitu Mal Kelapa Gading (MKG). Peneliti memilih MKG, karena melihat MKG merupakan salah satu mal yang terbesar di Jakarta dan menggunakan situs jaringan sosial Twitter yang menjadi topik pembahasan dalam penelitian ini sebagai promosi event yang diadakan di MKG yaitu Forbidden Dynasty Qin. 1.5.3 Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah Peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, 9 melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono,2010:222). 1.5.4 Jenis Data Jika dilihat dari jenisnya, maka kita dapat membedakan data kualitatif sebagai data primer dan data sekunder (Sarwono,2006:209), yaitu: 1. Data Primer Data ini berupa hasil teks wawancara dan diperoleh melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam Penelitiannya. Data dapat direkam atau dicatat oleh Peneliti. 2. Data Sekunder Data sekunder berupa data–data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh Peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. 1.5.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan observasi partisipatif, wawancara yang mendalam, dan studi dokumentasi yang diambil dari buku–buku yang menjadi panduan Peneliti selama melakukan Penelitian ini, serta menggunakan internet searching untuk menambahkan data–data penelitian. 10 1.5.6 Teknik Analisis Data Dalam Penelitian ini, Peneliti menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberma, yaitu dilakukan melalui proses data reduction, data display, dan verification. 1.6 Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat Penelitian (manfaat akademis dan manfaat praktis), metode Penelitian secara singkat dan sistematika Penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan teori yang menjelaskan tentang Public Relations (meliputi definisi Public Relations, dan peran Public Relations), tinjauan tentang E–PR (meliputi definisi E–PR, dan manfaat internet bagi E–PR), tinjauan mengenai media massa (meliputi jenis–jenis media massa, hukum media massa), tinjauan mengenai promotion mix). BAB III INTI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan tentang profil perusahaan, prosedur yang berlaku dalam perusahaan, penjelasan tentang metodologi Penelitian dan teknik pengumpulan data, serta menjelaskan permasalahan. 11 BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian hasil Penelitian berdasarkan hasil wawancara dan data lapangan yang terkumpul, serta hasil pembahasan mencangkup tentang promosi event Forbidden Dynasty Qin pada Twitter. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan dan rangkuman yang diambil dari hasil Penelitian, beserta saran–saran yang mungkin berguna sebagai masukan, sehubungan dengan Penelitian yang dilakukan.