A Gideline for Camera-Ready Papers of

advertisement
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199
pp. 61- 71
11 Pages
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP KINERJA SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN PIDIE JAYA
1)
Agusmaidi1, Nasir Azis2, Muhammad Adam3
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study was to determine: (1) the influence of leadership, and the
work environment either partially or simultaneously on employee performance (2) the
influence of leadership, and the work environment either partially or simultaneously to
performance, (3) the effect of employee performance to organizational performance (4) the
effect of leadership and work environment on performance Pidie Jaya District Secretariat
through the Regional Secretariat employee performance Pidie Jaya district. This research was
conducted at the Regional Secretariat Pidie Jaya district. As for the object of this study is
leadership, work environment, employee performance and organizational performance at the
District Secretariat Pidie Jaya district. The results showed that leadership and work
environment either simultaneously or partial effect on employee job satisfaction, leadership
and work environment either simultaneously or partial effect on employee performance,
employee performance effect on organizational performance improvement and there is an
indirect effect of leadership and work environment to organizational performance through
employee performance Pidie Jaya District Secretariat.
Keywords: Leadership, Work Environment, Employee Performance and Organizational
Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh kepemimpinan, dan lingkungan
kerja baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai (2) pengaruh kepemimpinan, dan
lingkungan kerja baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja, (3) pengaruh kinerja pegawai
terhadap kinerja organisasi (4) pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja
Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya melalui kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie
Jaya. Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Adapun yang menjadi
objek penelitian ini adalah kepemimpinan, lingkungan kerja, kinerja pegawai dan kinerja organisasi
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan
dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja
pegawai, kepemimpinan dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh
terhadap kinerja pegawai, kinerja pegawai berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi dan
terdapat pengaruh tidak langsung kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja organisasi
melalui kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.
Kata kunci : Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi
padahal yang bersangkutan tidak berada di
PENDAHULUAN
Rendahnya kinerja pegawai pada
ruangan. Disamping itu, para pegawai juga
Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya
tidak
dapat dilihat dengan adanya pegawai yang
sebagaimana tugas pokok dan tanggung
masuk dan pulang kantor tidak tepat
jawab yang diberikan. Kondisi tersebut
waktu. Indikasi lainnya adalah masih ada
dapat mempengaruhi pelayanan kepada
pegawai
masyarakat seperti tidak terlaksananya
61 -
menandatangani
daftar
Volume 4, No. 4, November 2015
hadir
melaksanakan
pekerjaan
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
tugas pelayaanan yang telah diberikan oleh
pimpinan
kepada
setiap
Pegawai pada kantor Sekretariat
pegawai,
Daerah Kabupaten Pidie Jaya adalah unsur
penanganan dan konfirmasi terhadap surat-
pelaksana pemerintah daerah dibidang
surat masuk maupun keluar yang masih
pemerintahan. Pencapaian tujuan yang
kurang baik serta penggunaan anggaran
telah ditetapkan ini tak lepas dari peran
organisasi yang belum mencapai standar
sumber daya manusia yang terdapat pada
yang diharapkan oleh organisasi.
Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.
Kinerja pegawai pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Pidie Jaya merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Pidie Jaya sesuai
dengan
bidang
tugas
dan
tanggung-
jawabnya. Berdasarkan pengamatan yang
penulis lakukan pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Pidie Jaya ternyata kinerja yang
dicapai
oleh
pegawai
masih
belum
menunjukkan kinerja sebagaimana yang
diharapkan oleh pimpinan. Hal ini dapat
dilihat dari motivasi kerja pegawai dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat
Berhasil atau tidaknya suatu organisasi
dalam mencapai tujuannya tergantung oleh
keberhasilannya
menjadi tidak maksimal. kemudian masih
tidak sesuainya kompensasi yang diterima
oleh pegawai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang diemban, artinya
setiap pegawai dengan golongan yang
sama dan dengan beban kerja yang berbeda
mendapatkan
kompensasi
yang
sama
menimbulkan
kesenjangan
diantara
pegawai dalam menjalankan tugasnya.
individu
tugas mereka. Dalam setiap penggunaan
sumber daya yang ada, sumber daya
manusia merupakan salah satu unsur yang
menentukan tercapainya tujuan organisasi
secara efisien. pegawai akan mencurahkan
segenap tenaga dan pikirannya untuk
meningkatkan kinerja apabila mereka puas
dalam bekerja, sehingga kepuasan kerja
merupakan
suatu
hal
yang
sangat
didambakan oleh setiap pegawai
Dalam mengelola sumber daya
manusia, Sekretariat Daerah Kabupaten
Pidie Jaya masih mengalami kendala
dalam meningkatkan kinerja para pegawai,
ini terlihat adanya kecenderungan tentang
masih rendahnya kepuasan kerja pegawai
dalam menciptakan kinerja pegawai yang
diharapkan
oleh
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Pidie Jaya.
Setiap
terutama tunjangan prestasi kerja (TPK).
Sistem pemberian penghargaan seperti itu
para
organisasi itu sendiri dalam menjalankan
masih relatif rendah, sehingga kontribusi
yang diberikan pegawai bagi organisasi
dari
organisasi
selalu
mengharapkan agar produktivitas kerja
para pegawainya dapat terus meningkat.
Namun
dalam
mendukung
kenyataannya,
untuk
mencapai
yang
tujuan
tersebut, sering kurang mendapat perhatian,
Volume 4, No. 4, November 2015
- 62
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dan
tidak
adanya
usaha-usaha
yang
dalam komunikasi satu arah. Bentuk
dilakukan untuk meningkatkan semangat
pengaruh
kerja dan kegairahan bekerja para pegawai.
komunikasi satu arah
Memang diakui, ada beberapa pegawai
menetapkan
akan bekerja dengan baik jika diawasi.
dilakukan
Tetapi akan berbeda halnya jika para
tentang apa yang seharusnya dikerjakan,
pegawai
kemauannya
dan melakukan pengawasan secara ketat.
sendiri atau dengan semangat kerja yang
Perilaku mendukung adalah sejauhmana
baik. Oleh karena itu peran kepemimpinan
seorang pemimpin melibatkan diri dalam
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
komunikasi dua arah, misalnya mendengar,
semangat dan kegairahan tersebut.
menyediakan
bekerja
Peran
pimpinan
mempengaruhi
organisasi
dengan
semangat
sangat
kurang
kemampuan
dan
pengarahan
dalam
ini antara lain
peranan
yang seharusnya
pengikut,
memberitahukan
dukungan,
memudahkan
dalam
interaksi, dan melibatkan para pegawai
kinerja
dalam pengambilan keputusan, artinnya
Apabila
kepemimpinan pada Sekretariat Daerah
memperhatikan
Kabupaten Pidie Jaya masih perlu adanya
dan
diperlukan.
pimpinan
dan
yang
inovasi berupa terobosan-terobosan yang
dimiliki bawahannya dalam memberi tugas
dapat mempengaruhi, mendorong maupun
kepada
akan
mengarahkan pegawai agar bisa semangat
mengakibatkan sulit tercapainya tujuan
dalam bekerja sehingga dapat berkinerja
organisasi. Namun sebaliknya
tinggi sesuai dengan harapan organisasi.
para
pengetahuan
pegawainya
apabila
pimpinan mempunyai perhatian kepada
Lingkungan
kerja yang baik akan
pegawainya dalam menjalankan tugasnya
membuat para pegawai nyaman dalam
dan mampu memberikan masukan atau
bekerja, tanpa adanya keterbatasan gerak
kritikan terhadap setiap pekerjaan yang
kerja antar pegawai, dan para pegawai bisa
dijalankan oleh pegawainya maka tugas
fokus
dan tanggung jawab yang dijalankan oleh
menciptakan
pegawai yang bersangkutan akan menjadi
Kemudian
lebih baik lagi atau kinerja organisasi akan
pegawai
terwujud.
sehingga berdampak terhadap pencapaian
Perilaku
dalam
seorang
kinerja
masalah
yang
pegawai
relatif
sehingga
yang
tinggi.
kepuasan
masih
Sekretariat
kerja
rendah
Daerah
Kabupaten Pidie Jaya. Indikasi dari masih
dikelompokkan dalam komunikasi satu
rendahnya kinerja pegawai Sekretariat
arah dan komunikasi dua arah. Seorang
Daerah Kabupaten Pidie Jaya dapat dilihat
pemimpin
dan
dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh
mengarahkan pegawai dapat dirumuskan
pegawai tidak mencapai sasaran yang telah
sejauhmana seorang pemimpin melibatkan
ditetapkan
untuk
bawahan
kinerja
pekerjaan
dapat
63 -
mengarahkan
pemimpin
terhadap
mempengaruhi
Volume 4, No. 4, November 2015
oleh
pimpinan,
kemudian
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
banyak pegawai yang masih kurang tekun
berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu
dalam menjalankan tugas dan tanggung
dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana
jawab yang telah diberikan kepadanya.
organisasi dapat mencapai tujuan yang
Kemudian tingkat disiplin kerja pegawai
didasarkan
yang masih relatif rendah terutama dalam
ditetapkan sebelumnya.
pada
tujuan
dengan
yang
sudah
mencapai tujuan organisasi, rendahnya
Sejalan
penghargaan yang diberikan oleh pimpinan
modernisasi
terhadap prestasi kerja yang dicapai oleh
tidak semata dinilai dari sisi personal atau
pegawai, serta kualitas kerja yang masih
pegawai saja tetapi kinerja secara umum
relatif rendah.
harus
sistem
diartikan
pencapaian
perkembangan
manajemen,kinerja
pula
hasil
sebagai
atau
degree
of
konteks
ini,
KAJIAN KEPUSTAKAAN
accomplishment.
Kinerja Organisasi
kinerja harus menggambarkan hasil, bukan
Menurut
bahwa
Wibowo
kinerja
(2009:4),
organisasi
merupakan
Dalam
tingkat
kemampuan, cara atau perilaku. Mungkin
kemampuan,
cara
atau
perilaku
implementasi dari rencana yang telah
menentukan atau mempengaruhi hasil atau
disusun tersebut. Implementasi kinerja
tingkat ketercapaian, tetapi bukan menjadi
dilakukan oleh sumber daya manusia yang
bagian dari hasil tersebut.
memiliki
motivasi
kemampuan,
dan
organisasi
kompetensi,
kepentingan.
juga
Kinerja
ditunjukkan
kinerja
organisasi
Ambar,
(2003:74)
pendapat
merupakan kombinasi dari kemampuan,
usaha dan kesempatan yang dapat dinilai
dari
hasil
kerjanya.
Hal
ini
mengindikasikan bahwa kinerja organisasi
merupakan gabungan dari kemampuan
pegawai dalam mencapai tujuan bersama
suatu organisasi atau perusahaan yang
dapat meningkatkan produktifitas. Menurut
Meiner
(2005;
43)
adalah
sebagai
kesuksesan yang dapat dicapai individu
didalam melakukan pekerjaannya, dimana
ukuran kesuksesan yang dicapai individu
tidak dapat disamakan dengan individu
yang
lain.
Kesuksesan
yang
dicapat
individu adalah berdasarkan ukuran yang
yaitu tujuan organisasi.
Sedangkan
Timpe (2002:31), kinerja adalah tingkat
prestasi seseorang atau karyawan dalam
untuk mencapai tujuan tersebut.
menurut
Pengertian kinerja menurut Dale
oleh
bagaimana proses berlangsungnya kegiatan
Pengertian
Kinerja Pegawai
konsep
kinerja
(Performance) dapat didefinisikan sebagai
sebuah pencapaian hasil atau degree of
accomplishment Keban, 2004). Hal ini
berlaku dan disesuaikan dengan jenis
pekerjaannya.
Kemudian
Subowo
(2005:130), berpendapat bahwa kinerja
berkaitan erat dengan tujuan atau sebagai
Volume 4, No. 4, November 2015
- 64
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
suatu hasil dari perilaku kerja individu,
dahulu dan telah disepakati bersama
hasil yang diharapkan dapat merupakan
(Rivai, 2004).
tuntutan dari individu itu sendiri.
Kinerja karyawan mengacu pada
Kepemimpinan
Beberapa
prestasi seseorang yang diukur berdasarkan
standar dan kriteria yang ditetapkan oleh
perusahaan. Pengelolaan untuk mencapai
kinerja
sumber
dimaksudkan
perusahaan
daya
manusia
guna
secara
tinggi
meningkatkan
keseluruhan
(Fuad
Mas’ud, 2004). Menurut Waldman (2004)
kinerja merupakan
gabungan
perilaku
dengan prestasi dari apa yang diharapkan
dan pilihannya atau bagian syarat-syarat
tugas yang ada pada masing-masing
individu dalam organisasi. Sedangkan
menurut Mangkunegara (2006) kinerja
dapat didefinfisikan sebagai hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dapat
dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan
tugas
sesuai
Soeprihantono (2005) mengatakan bahwa
kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang
selama
periode
tertentu
dibandingkan
dengan
berbagai
kemungkinan,
misalnya
standard,
target/sasaran/kriteria
yang
ditentukan terlebih dahulu dan
telah
telah
disepakati bersama.
Kinerja merupakan hasil atau
tingkatan keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu dalam
(2004:115),
kriteria yang telah ditentukan terlebih
65 -
Volume 4, No. 4, November 2015
satunya
adalah
bahwa
kepemimpinan
itu
adalah upaya mempengaruhi banyak orang
melalui komunikasi untuk mencapai tujuan,
cara mempengaruhi orang dengan petunjuk
atau perintah, tindakan yang menyebabkan
orang lain bertindak atau merespons dan
menimbulkan perubahan positif, kekuatan
dinamis penting yang memotivasi dan
mengkoordinasikan
rangka
organisasi
mencapai
tujuan,
dalam
kemampuan
untuk menciptakan rasa percaya diri dan
dukungan diantara bawahan agar tujuan
organisasional dapat tercapai.
Pendapat tersebut jaga diperkuat
oleh Siagian (2002:62) menyatakan bahwa
kepemimpinan
adalah
kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain
(para
bawahannya)
sedemikian
rupa
sehingga orang lain itu mau melakukan
kehendak
pemimpin
meskipun
secara
pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.
Kemudian
Siagian
(2002:62)
mengemukakan bahwa kepemimpinan atau
leadership adalah merupakan suatu proses
mempengaruhi perilaku orang lain agar
berperilaku seperti yang akan dikehendaki.
Robbins (2006:39) mengemukakan
melaksanakan tugas dibandingkan dengan
standar hasil kerja, target atau sasaran atau
salah
mengenai
pendapat yang dikemukakan oleh Rivai
dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
karyawan
kepemimpinan
pendapat
bahwa
kepemimpinan
adalah
sebagai
kemampuan untuk mempengaruhi suatu
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
kelompok
kearah
tercapainya
tujuan.
Oleh karena itu penentuan dan penciptaan
Sementara pendapat yang disampaikan
lingkungan kerja yang baik akan sangat
oleh Vera dan Mahyuddin (2005) bahwa
menentukan
kepemimpinan
tujuan
adalah
proses
keberhasilan
organisasi.
pencapaian
Sebaliknya
apabila
mempengaruhi dalam menentukan tujuan
lingkungan kerja yang tidak baik akan
organisasi,
untuk
dapat menurunkan motivasi serta semangat
mencapai tujuan mempengaruhi untuk
kerja dan akhirnya dapat menurunkan
memperbaiki kelompok dan budayanya.
kinerja pegawai.
motivasi
perilaku
Lebih lanjut Siagian (2002:66)
juga
mengemukakan
pemimpin
atau
bahwa
kepemimpinan
Menurut
Sariyathi,
2007:
66)
peranan
manajemen
yang
baik
memikirkan
dalam
lingkungan
kerja
yang
baik
dan
organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk
menyenangkan karena sangat dibutuhkan
yaitu peranan yang bersifat interpersonal,
oleh tenaga kerjanya. Lingkungan diduga
peranan yang bersifat informasional, dan
mempunyai pengaruh yang kuat dalam
peran
pembentukan
pengambilan
keputusan.
Yang
perilaku
karyawan.
dimaksud dengan peranan yang bersifat
Lingkungan kerja memiliki kedudukan
interpersonal
adalah
penting dalam lingkungan pengendalian
dalam
manajemen terpadu yang unsur-unsurnya
perusahaan atau organisasi merupakan
adalah tenaga kerja, alat kerja, kondisi
simbol
kerja,
bahwa
dalam
seorang
akan
organisasi
pemimpin
keberadaan
organisasi,
seorang pemimpin bertanggung jawab
pimpinan
organisasi
dan
pola
Sariyathi,
(2007:66)
kebijakan.
untuk memotivasi dan memberikan arahan
Menurut
kepada bawahan, dan seorang pemimpin
lingkungan kerja adalah segala sesuatu
mempunyai peran sebagai penghubung.
yang ada di lingkungan pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
Lingkungan Kerja
tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan salah
satu faktor penting dalam menciptakan
kinerja pegawai. Karena Lingkungan kerja
mempunyai pengaruh langsung terhadap
pegawai didalam menyelesaikan pekerjaan
yang pada akhirnya akan meningkatkan
kinerja
oragnisasi.
Suatu
kondisi
lingkungan kerja dikatakan baik apabila
karyawan dapat melaksanakan kegiatan
secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
dalam
suatu
organisasi
mempunyai
peranan penting untuk kelancaran proses
produksi karena lingkungan kerja yang
baik
tidak
karyawan
tetapi
hanya
dapat
memuaskan
dalam melaksanakan
juga
berpengaruh
tugas,
dalam
meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Sariyathi, (2007: 66)
lingkungan kerja dalam suatu organisasi
sangat penting untuk diperhatikan oleh
Volume 4, No. 4, November 2015
- 66
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
pimpinan organisasi karena lingkungan
Peralatan Analisis Data
kerja
Peralatan analisis data yang digunakan
mempunyai
terhadap
pengaruh
karyawan
Lingkungan
kerja
langsung
yang
yang
bekerja.
untuk
melakukan
pengujian
hipotesis
memuaskan
penelitian adalah analisis jalur (path
karyawan akan dapat meningkatkan kinerja
analysis). Asumsi-asumsi standar yang
karyawan dan sebaliknya lingkungan kerja
harus dipenuhib sebelum membangun
yang sangat tidak memuaskan dapat
model path analysis antara lain: (1)
mengurangi kinerja karyawan.
berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah;
(3)
METODE PENELITIAN
linier,
berdistribusi
Lokasi dan Objek Penelitian
aditif
dan
normal;
(5)
kausal,
(4)
tidak
ada
multikolinaritas; dan (6) semua variable
Lokasi peneIitian ini dilakukan
terukur, minimal dalam skala interval.
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie
Jaya.
Adapun
yang
menjadi
objek
penelitian ini adalah kepemimpinan dan
lingkungan kerja, kinerja pegawai dan
kinerja
organisasi
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Pidie Jaya.
Gambar 1. Diagram Jalur
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari
subjek penelitian. Sensus adalah cara
pengumpulan data dimana seluruh elemen
populasi
diselidiki
satu-persatu
(J.Supranto:2000).
Sedangkan
dalam
ini
penelitian
adalah
penelitian
ini
merupakan
penelitian
populasi
yang
artinya
responden
merupakan seluruh jumlah populasi yaitu
109 orang pegawai Sekretariat Daerah
mengikutsertakan
Jaya.
seluruh
Hasil
seluruh
Pidie Jaya yang berjumlah 109 orang, dan
Pidie
Pengaruh
Kepemimpinan
dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Pidie Jaya
populasi
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Kabupaten
HASIL PEMBAHASAN
Peneliti
populasi
menjadi responden dalam penelitian ini.
bahwa
penelitian
variabel
menunjukkan
kepemimpinan
dalam
penelitian ini diperoleh nilai koefisien beta
sebesar 0,529 artinya setiap peningkatan
kepemimpinan sebanyak 1 satuan, maka
akan
meningkatkan
Kinerja
pegawai
sebanyak 0,529 pada satuan skala likert.
Selanjutnya variabel lingkungan kerja
dalam
penelitian
ini
diperoleh
nilai
koefisien sebesar 0,363 artinya setiap
peningkatan lingkungan kerja sebanyak 1
satuan, maka akan meningkatkan kenaikan
67 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
kinerja pegawai
sebanyak 0,363 pada
satuan skala likert.
sebesar 0,000 < 0,05 (0 % < 5%). Hasil
analisis seperti yang ditunjukkan
Hasil penelitian secara simultan secara
Tabel 4.12 bahwa variabel kepemimpinan
simultan menunjukkan bahwa variabel
dan
kepemimpinan
signifikan
dan
lingkungan
kerja
pada
lingkungan
kerja
terhadap
berpengaruh
Kinerja
pegawai
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
pegawai
Pidie Jaya.
Sekretariat Daerah Kabupaten
Pidie Jaya. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung
> Ftabel (106,409 > 3,042) pada tingkat
signifikansi 1%.
Hal
ini
berarti
variabel
Pengaruh
Kepemimpinan
dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Organisasi
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Pidie Jaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja secara
bersama-sama
terhadap
variabel kepemimpinan dan lingkungan
Daerah
kerja berpengaruh signifikan terhadap
Kabupaten Pidie Jaya. Besarnya pengaruh
kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah
secara simultan dari kedua variabel ini
Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini ditandai oleh
dapat
nilai Fhitung > Ftabel (82,334 > 3,042) pada
kinerja
berpengaruh
Hasil penelitian secara simultan
pegawai
dilihat
Sekretariat
dari
determinasinya.
nilai
Koefisien
koefisien
determinasi
tingkat signifikansi 0,000.
pengaruh kedua variabel ini terhadap
Hal
ini
berarti
variabel
kinerja pegawai adalah sebesar 0,523,
kepemimpinan dan lingkungan kerja secara
artinya
bersama-sama
sebesar
didasarkan
52,3%
terhadap
kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah
dijelaskan oleh perubahan dari variabel
Kabupaten Pidie Jaya. Besarnya pengaruh
kepemimpinan
secara simultan dari kedua variabel ini
dan
pegawai
berpengaruh
dapat
sedangkan
kinerja
perubahan
lingkungan
selebihnya
sebesar
kerja,
47,7%
dapat
dilihat
dari
nilai
koefisien
dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel
determinasinya. Koefisien determinasi (R2)
kepemimpinan dan lingkungan kerja.
pengaruh kedua variabel ini terhadap
Hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa
kepemimpinan
secara
positif
kinerja organisasi adalah sebesar 0,459,
artinya
sebesar
45,9%
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
didasarkan
pegawai
dijelaskan oleh perubahan dari variabel
pada
Sekretariat
Daerah
kinerja
perubahan
kepemimpinan
nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0% < 5%).
sedangkan
Kondisi yang sama diperlihatkan oleh
artinya sebesar 54,1% dijelaskan oleh
variabel
faktor lain diluar variabel kepemimpinan
kerja,
hasil
ini
ditunjukkan oleh nilai signifikannya yang
lingkungan
dapat
Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini ditandai oleh
lingkungan
dan
organisasi
selebihnya
sebesar
kerja,
0,541
dan lingkungan kerja.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 68
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap
Kinerja organisasi
Hasil penelitian terhadap variabel
kepemimpinan
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kinerja organisasipada
3. Kinerja pegawai menunjukkan adanya
pengaruh terhadap peningkatan kinerja
organisasi
4. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa
Hasil
langsung
ditunjukkan
oleh
nilai
Daerah
Kabupaten Pidie Jaya.
Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.
ini
Sekretariat
terdapat
pengaruh
tidak
kepemimpinan
signifikannya yang sebesar 0,000 < 0,05
lingkungan
(0,00 < 5%). Hasil penelitian terhadap
organisasi melalui kinerja pegawai
kepemimpinan diperoleh nilai koefisien
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
beta adalah sebesar 0,507.
Pidie Jaya.

Pengaruh
Lingkungan
Kerja
Terhadap Kinerja organisasi
kerja
terhadap
dan
kinerja
Saran
1. Dalam rangka meningkatkan kinerja
hipotesis
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
terhadap variabel lingkungan kerja secara
Pidie Jaya hendaknya pimpinan dapat
positif berpengaruh signifikan terhadap
menjalankan perannya dengan baik
kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah
terutama dalam melakukan koordinasi,
Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini ditandai oleh
perencanaan,
nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%).
tindakan
Hasil penelitian terhadap lingkungan kerja
meningkatkan kinerja pegawai.
Hasil
pengujian
diperoleh nilai koefisien beta adalah
sebesar 0,325.
KESIMPULAN DAN SARAN
baik secara simultan maupun parsial
berpengaruh terhadap kinerja pegawai
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Pidie Jaya.
kerja
organisasi
perlu
perhatian,
hal
dalam
dalam
rangka
suatu
mendapatkan
ini
karena
yang
perlu
adalah
memperhatikan
maupun
hal-hal
dengan
yang
berhubungan dengan lingkungan kerja
seperti
menjaga
harmonis
antara
hubungan
pegawai
yang
dengan
pimpinan.
2. Kepemimpinan dan lingkungan kerja
baik secara simultan maupun parsial
terhadap
kinerja
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Pidie Jaya.
69 -
2. Lingkungan
diperhatikan
1. Kepemimpinan dan lingkungan kerja
organisasi
persuasif
kepemimpinan,
Kesimpulan
berpengaruh
pengawasan
Volume 4, No. 4, November 2015
3. Untuk meningkatkan kinerja organisasi
berdasarkan
perspektif
kinerja
pegawai, maka yang perlu diperhatikan
adalah
pegawai
diharapkan
dapat
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
meningkatkan
kinerja
serta
dapat
mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
4. Dalam rangka meningkatkan kinerja
organisasi, yang perlu mendapatkan
perhatian
pimpinan
pegawai
meningkatkan
kepada
diharapkan
kualitas
setiap
dapat
pekerjaan
sesuai dengan harapan pimpinan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Allen.
2005. Penilaian Kinerja
dan
Pengembangan
Karyawan,
BPFE,
Yogyakarta.
Ambar, T., Sulistiyani dan Rosidah. 2003.
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Konsep, Teori dan Pengembangan
dalam Konteks Organisasi Publik,
Graha Ilmu, Yogyakarta
Andira dan B.Subroto. 2005. Pengaruh
Perilaku
Kepemimpinan
Transformasional dan Transaksional
Terhadap Kinerja Karyawan Lini Depan
Perusahaan Jasa.
Arikunto dan Suharsimi. 2005. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : PT. Bina Aksara.
As’ad, M.. 2006. Psikologi Industri, BPFE
Yogyakarta.
Basuki dan Susilowati. 2005. Metodelogi
Penelitian Bisnis Edisi 1. Yogyakarta:
BPFE.
Davis, K., and W. Frederick. 2006. Perilaku
Dalam Organisasi, Edisi ke tujuh, Jilid
kedua. Erlangga, Jakarta.
Dessler, G. 2007. Manajemen Sumber Daya
Manusia (Terj.). PT. Indeks, Jakarta
Fuad, M. 2004. Pemimpin dan Kepemimpinan,
CV. Rajawali Jakarta.
Handoko dan T. Hani. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.
Indrawijaya. 2000. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Dasar
dan
Kunci
Keberhasilan, CV. Haji Mas Agung,
Jakarta.
Keban. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. PT. Remaja
Rosdakarya, Jakarta.
Malhotra, K. N. 2006. Riset Pemasaran
Pendekatan Terapan, PT. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Mangkunegara, A. P. A. 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Jakarta, PT. Remaja Rosdakarya.
Meiner, J. B. 2005. Organizational Behavior,
ME, Sharpe Inc. USA.
Moekijat. 2005. Kebijakan Kinerja Karyawan,
BPFE, Yogyakarta.
Munie. 2005. Manajemen Kinerja, Jakarta,
Ghalia Indonesia.
Nazucha. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Grasindo.
Nitisemito. 2008. Kebijakan Kinerja Karyawan,
BPFE, Yogyakarta
Nord. 2003. Employ Organization Linkages:
The Psychology of Commitment
Abstein and Turn Over, Academic, Inc,
London.
Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori
Ke Praktik, Muria Kencana, Jakarta
Robbins and Stephen P. 2007. Perilaku
Organisasi. PT. Indeks Jakarta.
Santoso, S. 2006. SPSS Versi 10,01, Mengolah
Data Statistik Secara Profesional.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Sariyathi. 2007. Administrasi dan Organisasi
Bimbingan dan Penyuluhan, Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Sarwoto. 2006. Pengetahuan Dasar Manajemen
dan kepemimpinan, cetakan pertama,
Badan Penerbit Fakultas Ekonomi,
Yogyakarta.
Saydan. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan
Sedarmayanti (2007), Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju,
Bandung.
Siagian Sondang (2002), Manajemen Stratejik.
Bumi Aksara, Jakarta.
Simanjuntak. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan
Soedjono.
2005.
Pengukuran
Kinerja
Karyawan, Rineka Cipta, Jakarta.
Soeprihantono, J. 2005. Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan dan Pengembagan Karyawan,
BPFE, Yogyakarta.
Sopiah. 2008. Meningkatkan Produktivitas
Karyawan”, PT. Pustaka Binaman
Sutanto. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi, Bandung,
Penerbit Andi Offset.
Timpe, D. 2002. Seri Ilmu dan Seni
Manajemen
Bisnis
(Memimpin
Manusia). PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Waldman,
P.
2004.
Handbook
Pain
Management, Churchill Livingstone,
USA.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 70
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja, Edisi
Kedua, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Wursanto. 2009. Seri Manajemen Perusahaan,
Edisi Kesatu, Erlangga, Jakarta.
71 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Download