Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ISSN 2302-0199 pp. 61- 71 11 Pages PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA 1) Agusmaidi1, Nasir Azis2, Muhammad Adam3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: The purpose of this study was to determine: (1) the influence of leadership, and the work environment either partially or simultaneously on employee performance (2) the influence of leadership, and the work environment either partially or simultaneously to performance, (3) the effect of employee performance to organizational performance (4) the effect of leadership and work environment on performance Pidie Jaya District Secretariat through the Regional Secretariat employee performance Pidie Jaya district. This research was conducted at the Regional Secretariat Pidie Jaya district. As for the object of this study is leadership, work environment, employee performance and organizational performance at the District Secretariat Pidie Jaya district. The results showed that leadership and work environment either simultaneously or partial effect on employee job satisfaction, leadership and work environment either simultaneously or partial effect on employee performance, employee performance effect on organizational performance improvement and there is an indirect effect of leadership and work environment to organizational performance through employee performance Pidie Jaya District Secretariat. Keywords: Leadership, Work Environment, Employee Performance and Organizational Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh kepemimpinan, dan lingkungan kerja baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai (2) pengaruh kepemimpinan, dan lingkungan kerja baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja, (3) pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi (4) pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya melalui kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah kepemimpinan, lingkungan kerja, kinerja pegawai dan kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai, kepemimpinan dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kinerja pegawai berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi dan terdapat pengaruh tidak langsung kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Kata kunci : Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi padahal yang bersangkutan tidak berada di PENDAHULUAN Rendahnya kinerja pegawai pada ruangan. Disamping itu, para pegawai juga Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya tidak dapat dilihat dengan adanya pegawai yang sebagaimana tugas pokok dan tanggung masuk dan pulang kantor tidak tepat jawab yang diberikan. Kondisi tersebut waktu. Indikasi lainnya adalah masih ada dapat mempengaruhi pelayanan kepada pegawai masyarakat seperti tidak terlaksananya 61 - menandatangani daftar Volume 4, No. 4, November 2015 hadir melaksanakan pekerjaan Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tugas pelayaanan yang telah diberikan oleh pimpinan kepada setiap Pegawai pada kantor Sekretariat pegawai, Daerah Kabupaten Pidie Jaya adalah unsur penanganan dan konfirmasi terhadap surat- pelaksana pemerintah daerah dibidang surat masuk maupun keluar yang masih pemerintahan. Pencapaian tujuan yang kurang baik serta penggunaan anggaran telah ditetapkan ini tak lepas dari peran organisasi yang belum mencapai standar sumber daya manusia yang terdapat pada yang diharapkan oleh organisasi. Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya sesuai dengan bidang tugas dan tanggung- jawabnya. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya ternyata kinerja yang dicapai oleh pegawai masih belum menunjukkan kinerja sebagaimana yang diharapkan oleh pimpinan. Hal ini dapat dilihat dari motivasi kerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung oleh keberhasilannya menjadi tidak maksimal. kemudian masih tidak sesuainya kompensasi yang diterima oleh pegawai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang diemban, artinya setiap pegawai dengan golongan yang sama dan dengan beban kerja yang berbeda mendapatkan kompensasi yang sama menimbulkan kesenjangan diantara pegawai dalam menjalankan tugasnya. individu tugas mereka. Dalam setiap penggunaan sumber daya yang ada, sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang menentukan tercapainya tujuan organisasi secara efisien. pegawai akan mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk meningkatkan kinerja apabila mereka puas dalam bekerja, sehingga kepuasan kerja merupakan suatu hal yang sangat didambakan oleh setiap pegawai Dalam mengelola sumber daya manusia, Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya masih mengalami kendala dalam meningkatkan kinerja para pegawai, ini terlihat adanya kecenderungan tentang masih rendahnya kepuasan kerja pegawai dalam menciptakan kinerja pegawai yang diharapkan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Setiap terutama tunjangan prestasi kerja (TPK). Sistem pemberian penghargaan seperti itu para organisasi itu sendiri dalam menjalankan masih relatif rendah, sehingga kontribusi yang diberikan pegawai bagi organisasi dari organisasi selalu mengharapkan agar produktivitas kerja para pegawainya dapat terus meningkat. Namun dalam mendukung kenyataannya, untuk mencapai yang tujuan tersebut, sering kurang mendapat perhatian, Volume 4, No. 4, November 2015 - 62 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan tidak adanya usaha-usaha yang dalam komunikasi satu arah. Bentuk dilakukan untuk meningkatkan semangat pengaruh kerja dan kegairahan bekerja para pegawai. komunikasi satu arah Memang diakui, ada beberapa pegawai menetapkan akan bekerja dengan baik jika diawasi. dilakukan Tetapi akan berbeda halnya jika para tentang apa yang seharusnya dikerjakan, pegawai kemauannya dan melakukan pengawasan secara ketat. sendiri atau dengan semangat kerja yang Perilaku mendukung adalah sejauhmana baik. Oleh karena itu peran kepemimpinan seorang pemimpin melibatkan diri dalam sangat dibutuhkan untuk meningkatkan komunikasi dua arah, misalnya mendengar, semangat dan kegairahan tersebut. menyediakan bekerja Peran pimpinan mempengaruhi organisasi dengan semangat sangat kurang kemampuan dan pengarahan dalam ini antara lain peranan yang seharusnya pengikut, memberitahukan dukungan, memudahkan dalam interaksi, dan melibatkan para pegawai kinerja dalam pengambilan keputusan, artinnya Apabila kepemimpinan pada Sekretariat Daerah memperhatikan Kabupaten Pidie Jaya masih perlu adanya dan diperlukan. pimpinan dan yang inovasi berupa terobosan-terobosan yang dimiliki bawahannya dalam memberi tugas dapat mempengaruhi, mendorong maupun kepada akan mengarahkan pegawai agar bisa semangat mengakibatkan sulit tercapainya tujuan dalam bekerja sehingga dapat berkinerja organisasi. Namun sebaliknya tinggi sesuai dengan harapan organisasi. para pengetahuan pegawainya apabila pimpinan mempunyai perhatian kepada Lingkungan kerja yang baik akan pegawainya dalam menjalankan tugasnya membuat para pegawai nyaman dalam dan mampu memberikan masukan atau bekerja, tanpa adanya keterbatasan gerak kritikan terhadap setiap pekerjaan yang kerja antar pegawai, dan para pegawai bisa dijalankan oleh pegawainya maka tugas fokus dan tanggung jawab yang dijalankan oleh menciptakan pegawai yang bersangkutan akan menjadi Kemudian lebih baik lagi atau kinerja organisasi akan pegawai terwujud. sehingga berdampak terhadap pencapaian Perilaku dalam seorang kinerja masalah yang pegawai relatif sehingga yang tinggi. kepuasan masih Sekretariat kerja rendah Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Indikasi dari masih dikelompokkan dalam komunikasi satu rendahnya kinerja pegawai Sekretariat arah dan komunikasi dua arah. Seorang Daerah Kabupaten Pidie Jaya dapat dilihat pemimpin dan dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh mengarahkan pegawai dapat dirumuskan pegawai tidak mencapai sasaran yang telah sejauhmana seorang pemimpin melibatkan ditetapkan untuk bawahan kinerja pekerjaan dapat 63 - mengarahkan pemimpin terhadap mempengaruhi Volume 4, No. 4, November 2015 oleh pimpinan, kemudian Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala banyak pegawai yang masih kurang tekun berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dalam menjalankan tugas dan tanggung dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana jawab yang telah diberikan kepadanya. organisasi dapat mencapai tujuan yang Kemudian tingkat disiplin kerja pegawai didasarkan yang masih relatif rendah terutama dalam ditetapkan sebelumnya. pada tujuan dengan yang sudah mencapai tujuan organisasi, rendahnya Sejalan penghargaan yang diberikan oleh pimpinan modernisasi terhadap prestasi kerja yang dicapai oleh tidak semata dinilai dari sisi personal atau pegawai, serta kualitas kerja yang masih pegawai saja tetapi kinerja secara umum relatif rendah. harus sistem diartikan pencapaian perkembangan manajemen,kinerja pula hasil sebagai atau degree of konteks ini, KAJIAN KEPUSTAKAAN accomplishment. Kinerja Organisasi kinerja harus menggambarkan hasil, bukan Menurut bahwa Wibowo kinerja (2009:4), organisasi merupakan Dalam tingkat kemampuan, cara atau perilaku. Mungkin kemampuan, cara atau perilaku implementasi dari rencana yang telah menentukan atau mempengaruhi hasil atau disusun tersebut. Implementasi kinerja tingkat ketercapaian, tetapi bukan menjadi dilakukan oleh sumber daya manusia yang bagian dari hasil tersebut. memiliki motivasi kemampuan, dan organisasi kompetensi, kepentingan. juga Kinerja ditunjukkan kinerja organisasi Ambar, (2003:74) pendapat merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja organisasi merupakan gabungan dari kemampuan pegawai dalam mencapai tujuan bersama suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan produktifitas. Menurut Meiner (2005; 43) adalah sebagai kesuksesan yang dapat dicapai individu didalam melakukan pekerjaannya, dimana ukuran kesuksesan yang dicapai individu tidak dapat disamakan dengan individu yang lain. Kesuksesan yang dicapat individu adalah berdasarkan ukuran yang yaitu tujuan organisasi. Sedangkan Timpe (2002:31), kinerja adalah tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam untuk mencapai tujuan tersebut. menurut Pengertian kinerja menurut Dale oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan Pengertian Kinerja Pegawai konsep kinerja (Performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishment Keban, 2004). Hal ini berlaku dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Kemudian Subowo (2005:130), berpendapat bahwa kinerja berkaitan erat dengan tujuan atau sebagai Volume 4, No. 4, November 2015 - 64 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala suatu hasil dari perilaku kerja individu, dahulu dan telah disepakati bersama hasil yang diharapkan dapat merupakan (Rivai, 2004). tuntutan dari individu itu sendiri. Kinerja karyawan mengacu pada Kepemimpinan Beberapa prestasi seseorang yang diukur berdasarkan standar dan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. Pengelolaan untuk mencapai kinerja sumber dimaksudkan perusahaan daya manusia guna secara tinggi meningkatkan keseluruhan (Fuad Mas’ud, 2004). Menurut Waldman (2004) kinerja merupakan gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing-masing individu dalam organisasi. Sedangkan menurut Mangkunegara (2006) kinerja dapat didefinfisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai Soeprihantono (2005) mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard, target/sasaran/kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah telah disepakati bersama. Kinerja merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam (2004:115), kriteria yang telah ditentukan terlebih 65 - Volume 4, No. 4, November 2015 satunya adalah bahwa kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan rangka organisasi mencapai tujuan, dalam kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai. Pendapat tersebut jaga diperkuat oleh Siagian (2002:62) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. Kemudian Siagian (2002:62) mengemukakan bahwa kepemimpinan atau leadership adalah merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti yang akan dikehendaki. Robbins (2006:39) mengemukakan melaksanakan tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau salah mengenai pendapat yang dikemukakan oleh Rivai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. karyawan kepemimpinan pendapat bahwa kepemimpinan adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kelompok kearah tercapainya tujuan. Oleh karena itu penentuan dan penciptaan Sementara pendapat yang disampaikan lingkungan kerja yang baik akan sangat oleh Vera dan Mahyuddin (2005) bahwa menentukan kepemimpinan tujuan adalah proses keberhasilan organisasi. pencapaian Sebaliknya apabila mempengaruhi dalam menentukan tujuan lingkungan kerja yang tidak baik akan organisasi, untuk dapat menurunkan motivasi serta semangat mencapai tujuan mempengaruhi untuk kerja dan akhirnya dapat menurunkan memperbaiki kelompok dan budayanya. kinerja pegawai. motivasi perilaku Lebih lanjut Siagian (2002:66) juga mengemukakan pemimpin atau bahwa kepemimpinan Menurut Sariyathi, 2007: 66) peranan manajemen yang baik memikirkan dalam lingkungan kerja yang baik dan organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk menyenangkan karena sangat dibutuhkan yaitu peranan yang bersifat interpersonal, oleh tenaga kerjanya. Lingkungan diduga peranan yang bersifat informasional, dan mempunyai pengaruh yang kuat dalam peran pembentukan pengambilan keputusan. Yang perilaku karyawan. dimaksud dengan peranan yang bersifat Lingkungan kerja memiliki kedudukan interpersonal adalah penting dalam lingkungan pengendalian dalam manajemen terpadu yang unsur-unsurnya perusahaan atau organisasi merupakan adalah tenaga kerja, alat kerja, kondisi simbol kerja, bahwa dalam seorang akan organisasi pemimpin keberadaan organisasi, seorang pemimpin bertanggung jawab pimpinan organisasi dan pola Sariyathi, (2007:66) kebijakan. untuk memotivasi dan memberikan arahan Menurut kepada bawahan, dan seorang pemimpin lingkungan kerja adalah segala sesuatu mempunyai peran sebagai penghubung. yang ada di lingkungan pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan Lingkungan Kerja tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kinerja pegawai. Karena Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap pegawai didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. dalam suatu organisasi mempunyai peranan penting untuk kelancaran proses produksi karena lingkungan kerja yang baik tidak karyawan tetapi hanya dapat memuaskan dalam melaksanakan juga berpengaruh tugas, dalam meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Sariyathi, (2007: 66) lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat penting untuk diperhatikan oleh Volume 4, No. 4, November 2015 - 66 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pimpinan organisasi karena lingkungan Peralatan Analisis Data kerja Peralatan analisis data yang digunakan mempunyai terhadap pengaruh karyawan Lingkungan kerja langsung yang yang bekerja. untuk melakukan pengujian hipotesis memuaskan penelitian adalah analisis jalur (path karyawan akan dapat meningkatkan kinerja analysis). Asumsi-asumsi standar yang karyawan dan sebaliknya lingkungan kerja harus dipenuhib sebelum membangun yang sangat tidak memuaskan dapat model path analysis antara lain: (1) mengurangi kinerja karyawan. berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) METODE PENELITIAN linier, berdistribusi Lokasi dan Objek Penelitian aditif dan normal; (5) kausal, (4) tidak ada multikolinaritas; dan (6) semua variable Lokasi peneIitian ini dilakukan terukur, minimal dalam skala interval. pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah kepemimpinan dan lingkungan kerja, kinerja pegawai dan kinerja organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Gambar 1. Diagram Jalur Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Sensus adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu-persatu (J.Supranto:2000). Sedangkan dalam ini penelitian adalah penelitian ini merupakan penelitian populasi yang artinya responden merupakan seluruh jumlah populasi yaitu 109 orang pegawai Sekretariat Daerah mengikutsertakan Jaya. seluruh Hasil seluruh Pidie Jaya yang berjumlah 109 orang, dan Pidie Pengaruh Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya populasi pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Kabupaten HASIL PEMBAHASAN Peneliti populasi menjadi responden dalam penelitian ini. bahwa penelitian variabel menunjukkan kepemimpinan dalam penelitian ini diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,529 artinya setiap peningkatan kepemimpinan sebanyak 1 satuan, maka akan meningkatkan Kinerja pegawai sebanyak 0,529 pada satuan skala likert. Selanjutnya variabel lingkungan kerja dalam penelitian ini diperoleh nilai koefisien sebesar 0,363 artinya setiap peningkatan lingkungan kerja sebanyak 1 satuan, maka akan meningkatkan kenaikan 67 - Volume 4, No. 4, November 2015 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kinerja pegawai sebanyak 0,363 pada satuan skala likert. sebesar 0,000 < 0,05 (0 % < 5%). Hasil analisis seperti yang ditunjukkan Hasil penelitian secara simultan secara Tabel 4.12 bahwa variabel kepemimpinan simultan menunjukkan bahwa variabel dan kepemimpinan signifikan dan lingkungan kerja pada lingkungan kerja terhadap berpengaruh Kinerja pegawai berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten pegawai Pidie Jaya. Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (106,409 > 3,042) pada tingkat signifikansi 1%. Hal ini berarti variabel Pengaruh Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap variabel kepemimpinan dan lingkungan Daerah kerja berpengaruh signifikan terhadap Kabupaten Pidie Jaya. Besarnya pengaruh kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah secara simultan dari kedua variabel ini Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini ditandai oleh dapat nilai Fhitung > Ftabel (82,334 > 3,042) pada kinerja berpengaruh Hasil penelitian secara simultan pegawai dilihat Sekretariat dari determinasinya. nilai Koefisien koefisien determinasi tingkat signifikansi 0,000. pengaruh kedua variabel ini terhadap Hal ini berarti variabel kinerja pegawai adalah sebesar 0,523, kepemimpinan dan lingkungan kerja secara artinya bersama-sama sebesar didasarkan 52,3% terhadap kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah dijelaskan oleh perubahan dari variabel Kabupaten Pidie Jaya. Besarnya pengaruh kepemimpinan secara simultan dari kedua variabel ini dan pegawai berpengaruh dapat sedangkan kinerja perubahan lingkungan selebihnya sebesar kerja, 47,7% dapat dilihat dari nilai koefisien dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel determinasinya. Koefisien determinasi (R2) kepemimpinan dan lingkungan kerja. pengaruh kedua variabel ini terhadap Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan secara positif kinerja organisasi adalah sebesar 0,459, artinya sebesar 45,9% berpengaruh signifikan terhadap kinerja didasarkan pegawai dijelaskan oleh perubahan dari variabel pada Sekretariat Daerah kinerja perubahan kepemimpinan nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0% < 5%). sedangkan Kondisi yang sama diperlihatkan oleh artinya sebesar 54,1% dijelaskan oleh variabel faktor lain diluar variabel kepemimpinan kerja, hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya yang lingkungan dapat Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini ditandai oleh lingkungan dan organisasi selebihnya sebesar kerja, 0,541 dan lingkungan kerja. Volume 4, No. 4, November 2015 - 68 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja organisasi Hasil penelitian terhadap variabel kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasipada 3. Kinerja pegawai menunjukkan adanya pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi 4. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Hasil langsung ditunjukkan oleh nilai Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. ini Sekretariat terdapat pengaruh tidak kepemimpinan signifikannya yang sebesar 0,000 < 0,05 lingkungan (0,00 < 5%). Hasil penelitian terhadap organisasi melalui kinerja pegawai kepemimpinan diperoleh nilai koefisien pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten beta adalah sebesar 0,507. Pidie Jaya. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja organisasi kerja terhadap dan kinerja Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja hipotesis pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten terhadap variabel lingkungan kerja secara Pidie Jaya hendaknya pimpinan dapat positif berpengaruh signifikan terhadap menjalankan perannya dengan baik kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah terutama dalam melakukan koordinasi, Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini ditandai oleh perencanaan, nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). tindakan Hasil penelitian terhadap lingkungan kerja meningkatkan kinerja pegawai. Hasil pengujian diperoleh nilai koefisien beta adalah sebesar 0,325. KESIMPULAN DAN SARAN baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. kerja organisasi perlu perhatian, hal dalam dalam rangka suatu mendapatkan ini karena yang perlu adalah memperhatikan maupun hal-hal dengan yang berhubungan dengan lingkungan kerja seperti menjaga harmonis antara hubungan pegawai yang dengan pimpinan. 2. Kepemimpinan dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. 69 - 2. Lingkungan diperhatikan 1. Kepemimpinan dan lingkungan kerja organisasi persuasif kepemimpinan, Kesimpulan berpengaruh pengawasan Volume 4, No. 4, November 2015 3. Untuk meningkatkan kinerja organisasi berdasarkan perspektif kinerja pegawai, maka yang perlu diperhatikan adalah pegawai diharapkan dapat Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala meningkatkan kinerja serta dapat mengatasi kejenuhan dalam bekerja. 4. Dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi, yang perlu mendapatkan perhatian pimpinan pegawai meningkatkan kepada diharapkan kualitas setiap dapat pekerjaan sesuai dengan harapan pimpinan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Allen. 2005. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Ambar, T., Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta Andira dan B.Subroto. 2005. Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Lini Depan Perusahaan Jasa. Arikunto dan Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Bina Aksara. As’ad, M.. 2006. Psikologi Industri, BPFE Yogyakarta. Basuki dan Susilowati. 2005. Metodelogi Penelitian Bisnis Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. Davis, K., and W. Frederick. 2006. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi ke tujuh, Jilid kedua. Erlangga, Jakarta. Dessler, G. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Terj.). PT. Indeks, Jakarta Fuad, M. 2004. Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali Jakarta. Handoko dan T. Hani. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Indrawijaya. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan, CV. Haji Mas Agung, Jakarta. Keban. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta. Malhotra, K. N. 2006. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Mangkunegara, A. P. A. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Jakarta, PT. Remaja Rosdakarya. Meiner, J. B. 2005. Organizational Behavior, ME, Sharpe Inc. USA. Moekijat. 2005. Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Munie. 2005. Manajemen Kinerja, Jakarta, Ghalia Indonesia. Nazucha. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo. Nitisemito. 2008. Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE, Yogyakarta Nord. 2003. Employ Organization Linkages: The Psychology of Commitment Abstein and Turn Over, Academic, Inc, London. Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik, Muria Kencana, Jakarta Robbins and Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi. PT. Indeks Jakarta. Santoso, S. 2006. SPSS Versi 10,01, Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Sariyathi. 2007. Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan, Ghalia Indonesia, Jakarta. Sarwoto. 2006. Pengetahuan Dasar Manajemen dan kepemimpinan, cetakan pertama, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta. Saydan. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan Sedarmayanti (2007), Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung. Siagian Sondang (2002), Manajemen Stratejik. Bumi Aksara, Jakarta. Simanjuntak. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan Soedjono. 2005. Pengukuran Kinerja Karyawan, Rineka Cipta, Jakarta. Soeprihantono, J. 2005. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Pengembagan Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Sopiah. 2008. Meningkatkan Produktivitas Karyawan”, PT. Pustaka Binaman Sutanto. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Bandung, Penerbit Andi Offset. Timpe, D. 2002. Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Waldman, P. 2004. Handbook Pain Management, Churchill Livingstone, USA. Volume 4, No. 4, November 2015 - 70 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wursanto. 2009. Seri Manajemen Perusahaan, Edisi Kesatu, Erlangga, Jakarta. 71 - Volume 4, No. 4, November 2015